Home / Romansa / Gairah Tersembunyi Bos Killer / Bab 113. Ada Kemiripan

Share

Bab 113. Ada Kemiripan

Author: El Hawra
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Reb, tunggu! Kamu mau apa?” Sonya segera mengejar Rebecca dan menarik lengan wanita itu.

“Apa yang akan kau lakukan?”

“Aku mau bicara dengan perempuan itu, aku harus bertemu Nathan.”

“Bodoh! Apa kamu pikir Nathan akan mendengarkanmu?” Sonya menghentikan Rebecca.

“Maksudmu?”

“Kalau kamu lapor ke Nathan mengenai perbuatan istrinya di belakang dia, sedangkan kamu tidak punya bukti bagaimana lelaki itu akan percaya? Yang ada dia akan menuntutmu karena sudah memfitnah nama baik istrinya.”

Rebecca tertegun, ia menatap pasangan itu dari kejauhan. “Lalu apa yang akan kita lakukan, Sonya?”

“Ikuti mereka, lalu ambil gambar dan videonya. Karena itu akan menjadi barang bukti.”

Rebecca mengangguk, ia segera mengeluarkan ponselnya dan diam-diam merkam dan mengambil foto pasangan yang sedang asik melihat-lihat barang-barang di pusat perbelanjaan tersebut.

Setelah merasa cukup, Rebecca kembali menemui Sonya yang sedang menunggunya. Sonya segera melihat-lihat, diam-diam ia takjub pada pria yang bersa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 114. Awasi Mereka

    “Pak Nathan, tunggu!” terdengar suara seorang wanita memanggilnya, Nathan membalikan badan. Victoria bergegas ke arahnya. Nathan mengerutkan kening, mau apa lagi perempuan itu mencarinya? Masih sukur ia tidak memecatnya, kalau bukan permintaan Nina, sudah pasti Nathan akan memecat perempuan itu.Penampilan Victoria sekarang berubah jauh, karena ia diturunkan jabatannya menjadi karyawan biasa. Namun bagi Victoria itu lebih baik daripada kehilangan pekerjaan. Ia sangat bersyukur, Nina berlapang dada mau memaafkannya, dan menyarankan Nathan agar memberikan kesempatan sekali lagi pada Victoria.“Ada apa?” tanya Nathan sambil melihat arlojinya.“Maaf, Pak. Ada informasi yang ingin saya sampaikan,” sahut Victoria.“Informasi? Informasi apa?” ulang Nathan.“Tentang Sonya dan ...” Victoria ragu melanjutkan kata-katanya.“Dan apa? Tolong jangan bertele-tele, istri saya sedang menunggu,” tegas Nathan.“Dan Nona Rebecca Jones.” Victoria langsung ke inti pembicaraan, “tadi saya melihat Sonya ber

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 115. Kamu Harus Waspada

    “Nathan, Alice. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan pada kalian berdua.” Aran menatap Nathan dan Nina secara bergantian, wajahnya nampak serius. Nina dan Nathan saling bersitatap, mereka menjadi bingung dengan sikap sang kakak, hal penting? Hal penting apa?“Maaf kakak ipar, hal penting apa yang ingin kakak sampaikan?” tanya Nathan, Nina ikut mengangguk. Aran menghela napas, lalu berdiri mengambil sampul kertas dari meja kerjanya, ia membuka dan mengeluarkan selembar foto.“Apa kalian mengenal orang ini?” Aran memberikannya pada Nathan. Nathan dan Nina yang duduk berdampingan segera melihat, keduanya terkejut.“Richard!” ujar Nathan dan Nina bersamaan, keduanya saling menatap bingung, lalu menatap kembali pada sang kakak.“Kalian mengenalnya?” tanya Aran mengulangi pertanyaannya.“Tentu kami mengenalnya, dia adalah mantan karyawan saya, dulu satu divisi dengan Nina.”“Mantan? Berarti sudah tidak bekerja di perusahaanmu lagi?” tanya Aran mempertegas.“Benar, beberapa waktu lalu

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 116. Menjebak Bob

    “Bob, kakakmu sakit keras, tolong segera datang ke mari.” Bob tertegun, pesan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.“Maaf, Anda siapa?” tanya Bob penasaran.“Aku sahabatnya Sonya, tadi dia tiba-tiba tidak sadarkan diri, aku tahu nomor kamu dari ponselnya.”“Oh, lalu sekarang Sonya di mana?”“Di appartementnya, tadi sudah aku bawa ke klinik tapi Sonya minta segera diantar pulang. Cepatlah kamu ke mari, aku bingung harus menghubungi siapa lagi, kondisinya terlihat sangat lemah.”“Oke, oke. Aku akan segera ke sana. Tolong kamu temani di sana dulu, hingga aku datang.”“Oke.”Bob tertegun, Sonya, ada apa lagi dengan perempuan itu. Kakeknya sudah mewanti-wanti agar ia tidak berurusan dengan Sonya, tapi sekarang dia sakit. Bagaimanapun Sonya adalah kakaknya meskipun beda ibu, dan Bob adalah satu-satunya kerabat Sonya yang ada di kota ini, jika terjadi sesuatu yang serius pada perempuan itu, pasti sebagai saudara ia akan dipertanyakan.Akhirnya Bob pun bergegas meraih jaketnya dan segera me

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 117. Menggeledah Ponsel

    “Bob ...” Rebecca berbisik lembut, ia mengusap wajah bob yang terpejam merasakan kelembutan dan kesejukan sentuhan lembut tangan wanita itu. Sejak tadi Bob merasakan kepalanya berat dan tubuhnya panas, ia berpikir terkena demam, dan merasa tubuhnya semakin memanas. Perlahan Bob membuka mata, sentuhan tangan wanita ini begitu sejuk dan dingin. Bob menangkap wajah Rebecca, lalu mendekap tubuh wanita itu. “Nona Jones, sepertinya aku kena demam,” keluh Bob. Rebecca tersenyum, “Becca, panggil saja aku Becca.” Rebecca merangkul Bob, “aku akan menemani dan merawatmu supaya demamnya hilang.” Rebecca berbisik mesra di telinga Bob, jemarinya mengusap bibir pemuda itu, matanya mengerjap indah. Bob semakin terbakar, jantungnya berdetak keras, hasratnya semakin berkobar. Refleks pemuda itu membalikan tubuh Rebecca, hingga tubuhnya berada di atas tubuh wanita itu. “Becca ...” gumam Bob, ia langsung melumat bibir merah merekah wanita yang sudah menantangnya sejak tadi. Rebecca pun langsung menyam

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 118. Rencana Nina

    “Nathanny ...” panggil Nina dengan lembut, ia menyentuh lengan Nathan dengan perlahan. Nathan menoleh, lelaki itu terkejut melihat sang istri yang sedang dipikirkannya berdiri di sampingnya.“Oh, sayang. Kenapa bangun?” spontan ia memeluk sang istri yang hanya mengenakan baju tidur tipis.“Habis, Nathannyku nggak ada, diam-diam pergi, jadi aku terbangun.” Nina bergumam sambil membenamkan wajahnya di dada sang suami.“Iya maaf, sayang. Tadi aku juga terbangun dan nggak bisa tidur lagi, jadi ke sini mau menikmati suasana malam.” Nathan mencium pucuk kepala istrinya, “ya sudah masuk lagi yuk, di sini anginnya kencang.”Tanpa menunggu jawaban Nina, Nathan langsung menggendong istrinya dan membawanya kembali ke tempat tidur.“My king, sebenarnya ada masalah apa? apa yang Nathanny sembunyikan dari Nina?”Nina menatap wajah suaminya dengan lekat, ditatapnya wajah tampan yang menyimpan berbagai ragam kekhawatiran di sana.“Jangan sembunyikan apa pun dariku, Nathanny ...” suara Nina terdengar

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab119. Bekerjasama?

    Victoria sudah benar-benar berubah, setelah ia tahu mengenai kejadian yang sebenarnya tentang hubungan Sonya dan Nathan, paling tidak ia paham bahwa Sonya banyak memanipulasinya. Selain itu ia juga mengerti kalau Nathan dan Nina memang pasangan sejati, cinta keduanya sangat dalam dan kuat. Maka Victoria pun mengubur dalam-dalam segala keinginannya untuk bisa mendapatkan sang bos, kini dia sadar kalau dia bukanlah apa-apa, apalagi jika dibandingkan Nina.Istri sang bos itu memang luar biasa, selain cantik yang pari purna, cerdas juga memiliki hati yang bersih, ia selalu lapang dada memaafkan. Kalau bukan karena Nina, mungkin sekarang Victoria sudah menjadi pengangguran.Karena ambisinya dan pergaulannya yang salah dengan Sonya, Victoria terlibat membantu Richard, yang terbukti bersalah karena memanipulasi data. Ia juga bekerjasama dengan Richard untuk menyingkirkan Nina, dengan menyebarkan fitnah dan berbagai isu dilingkungan kantor.Ketika semua bukti kecurangan Richard terbongkar, l

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 120. Sebuah Misi

    “Bekerjasama?” Victoria menatap Nina dengan bingung, “maksudnya bagaimana, Bu?”Nina tersenyum, lalu duduk di samping Victoria.“Kamu masih ingat kan, ketika kamu memohon maaf padaku?”Victoria mengangguk. “Ibu meminta saya supaya menjauhi Sonya.”“Yeah, benar.” Nina menimpali, “tapi kata suamiku, kamu bilang kalau kamu melaporkan mengenai Sonya bersama Rebecca.”Victoria tertegun, dengan cepat ia menjelaskan, “saya hanya kebetulan melihat mereka, Bu. Dan mereka pun tidak melihat saya.”“Oke, aku percaya padamu,” jawab Nina sambil tersenyum, “itu sebabnya aku mengajakmu untuk bekerjasama.“Maaf, Bu. Saya masih belum mengerti, kerjasama seperti apa yang ibu maksud?”“Begini, aku ingin kamu dekat kembali dengan Sonya dan Rebecca, awasi pergerakan mereka lalu laporkan padaku.”“Maksudnya saya harus berpura-pura dekat dengan Sonya?”“Yup, tepatnya jadi mata-mataku.” Nina menatap Victoria yang terdiam, wanita itu nampak sedang mempertimbangkan. “Bagaimana?”“Baiklah, Bu. Saya akan coba, m

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 121. Pesan Tak Dikenal

    “Apa?” spontan Rebecca terkejut, dikenalkan dengan Nathan? apa nggak bakalan runyam nantinya. Dia memang sangat ingin ketemu Nathan, tapi bukan bersama Bob.“Kenapa, Bec? Kamu kok terkejut gitu.” Bob menatap Rebecca dengan bingung, mengapa perempuan ini begitu terkejut, seharusnya dia senang bukan.“Ya, aku merasa nervous aja, karena mereka kan orang-orang hebat, orang-orang terkemuka.” Rebecca memberikan alasan.“Oh, kamu tenang aja, Bec. Pak Nathan dan istrinya sangat ramah, mereka selalu welcome dengan orang-orang baru.”Rebecca tersenyum, jauh di dalam hatinya ia merasa ini kesempatan untuk bisa mendekati Nathan. Ia jadi penasaran, bagaimana sikap Nathan saat melihat Rebecca bersama Bob.“Baiklah, Bob. Aku akan melakukan yang terbaik untuk tidak mengecewakanmu.” Rebecca tersenyum penuh arti, ia akan memanfaatkan adik Sonya ini untuk mendapatkan tujuannya.Sementara itu, Nathan sedang sibuk mempersiapkan diri untuk meeting dengan para pimpinan perusahaan yang berada di bawahnya. Se

Latest chapter

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 166. Bayi Kembar

    Nathan tertegun, “Maaf, maksudnya bagaimana?” “Begini, Sir. Saya adalah president direktur di salah satu perusahaan di Belfast, jadi saya bisa dengan mudah memberikan Anda jabatan di perusahaan saya, sehingga Anda tidak menganggur di sini.” Pria itu berkata dengan bangga, ia adalah suami dari salah satu sepupu Nina yang tidak memiliki peranan di Kastil O’Meisceall, ia bisa hadir di acara itu karena sang istri mendapat undangan, sebab ayahnya adalah salah satu sepupu Lord Arthur. “Oh, terima kasih atas penawaran dan kebaikan Anda.” Nathan menjawab sambil tersenyum, meskipun jauh di hatinya ia kesal, karena secara tidak langsung mereka menuduh Nathan menumpang hidup pada keluarga istrinya. Secara kebetulan Aran mendengar pembicaraan lelaki itu, ia merasa berkewajiban meluruskan semuanya. “Haha, apa yang kau tawarkan pada Sir Nathan Wilson tadi?” Aran tertawa sambil mendekati Nathan dan pria tadi, tentu saja tawa Aran itu mengundang perhatian yang lain, sehingga mereka semua menoleh

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 165. Sir Nathan

    “Tan, kamu harus segera kembali ke Philly.” Kakek Wilson meminta Nathan kembali. Nathan tertegun, mengapa kakeknya memintanya kembali. Sang kakek pun menjelaskan kalau ia sudah berunding dengan paman dan tante Nathan akan mengadakan perayaan atas kehamilan Nina. Karena ini adalah cicit pertamanya dan cucu pertama mereka. “Ya ampun aku kira ada apa, Kek.” Nathan tertawa mendengar penjelasan kakeknya. “Tapi maaf kek, aku dan istriku belum bisa kembali dalam waktu dekat ini, karena saat-saat ini adalah saat-saat rawan untuk kehamilan istriku, ia akan kelelahan melakukan penerbangan jauh.” Terdengar helaan napas kakek Wilson. “Apa kondisi Nina kurang bagus?” “Oh, semuanya bagus, kek. Di sini aku tidak perlu khawatir, karena di Kastil ini ada dokter dan perawat keluarga yang mengawasi dengan ketat, termasuk makanan untuk istriku pun dibuat khusus dengan nutrisi yang tepat untuk usia kehamilan istriku. Selain itu, di sini juga aku tidak perlu khawatir ada orang-orang yang berniat tidak b

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 164. Kabar Bahagia

    “Hal penting, hal penting apa Nathany?” tanya Nina bingung.“Sayang, sebulanan ini kita full bercinta, tidak ada libur semalam pun.”“Kamu bosan, Nathany? Atau lelah?” potong Nina cepat, keduanya adalah pasangan muda yang masih sangat bergairah dalam berhubungan intim.Nathan terkekeh mendengar komentar istrinya. “Bagaimana mungkin aku bosan, sayang. Kamu tahu sendiri kan, aku sering minta nambah.”“Hm, terus?” Nina bingung dengan sikap suaminya.“Aku hanya heran untuk bulan ini, buan-bulan sebelumnya aku biasa libur seminggu di awal bulan, menunggu tamu bulananmu selesai, tapi bulan ini ...”“Nathany.” Nina tersentak mendengar suaminya menyinggung soal tamu bulanan, ia segera bangun dan mengambil ponselnya untuk melihat kalender bulanannya.“Ya Tuhan! Nathany!” Nina terpekik seraya menutup mulutnya.“Kenapa, sayang?” Nathan bangun dan ikut tegang.“My Hubby Baby, aku sudah telat 6 hari,” ujar Nina gembira.“Oh, benarkah?” Nathan terkejut, Nina mengangguk sambil menunjukan jadwal kale

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 163. Keajaiban

    “Dad...” Aran bergumam, matanya berkaca-kaca melihat sang ayah terlihat gagah dan sehat. Sungguh suatu keajaiban. Sebelumnya, sang ayah terlihat tak berdaya, jangankan untuk bisa berjalan seperti itu, untuk bangun saja harus dipapah.Lord Arthur tersenyum pada Aran dan Nathan hangat, ia pun menuju kursi tempat duduknya di tengah-tengah, sedangkan Nina duduk di sebelah kanan di dekatnya, Nathan duduk di samping Nina. Aran duduk berseberangan dengan Nina, ia berada di sebelah kiri ayahnya.“Maaf ya kalau kalian lama menunggu, tadi babby Aliceku tertidur,” ucap Lord Arthur tersenyum sambil melihat Nina yang juga tersenyum malu.“Tidak apa-apa, Dad. Aku sangat bahagia melihat kondisi Daddy sekarang, sungguh suatu keajaiban.” Aran berkata dengan antusias.“Itu benar, Aran. Kita akan merayakan kedatangan Lady Maxwell, sekaligus pengukuhan gelarnya dan pencatatan namanya di daftar keluarga Maxwell.”Lord Arthur berkata dengan penuh semangat, ia memerintahkan Fred untuk mempersiapkan segala s

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 162. Cinta sang Ayah

    “Masalahnya, aku curiga dengan istriku, kak.” Nathan berujar sambil menatap kakak iparnya, wajah tampannya terlihat serius. Wajah Aran pun tak kalah serius melihat adik iparnya seperti itu, curiga? Curiga apa?“Maksudnya bagaimana? Curiga sama Alice? Curiga dalam hal apa?”Rentetan pertanyaan meluncur dari mulut bangsawan muda itu. Nathan menghela napas, ia menjelaskan kalau Nina masih muda, energik dan bukan tipikal wanita manja yang suka mengeluh. Sejak kecil, ibunya telah melatihnya untuk bisa mandiri. Ia selalu tahan menghadapi kesulitan apa pun tanpa pernah mengeluh. Kalau hanya naik turun tangga, itu bukan hal yang bisa membuatnya mengeluh.Dari semenjak Nathan mengenal Nina, tidak pernah wanita itu mengeluh hal apa pun padanya, mereka memang suka mendiskusikan berbagai hal, namun bukan sebagai keluhan. Namun, Nathan ingat, Nina pernah mengeluh sering lelah, gampang merasa capek dan inginnya bermalas-malasan di kamar. Dan itu terjadi beberapa hari sebelum insiden penabrakan terj

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 161. Baby Alice

    Nina dan Nathan tertegun, berita penting? Berita penting apa? Bukankah jamuan makan malam masih akan berlangsung satu jam lagi? Nina dan Nathan segera menemui tuan Fred, lelaki itu diutus secara pribadi oleh Lord Arthur untuk menjemput Nina ke ruangan pribadinya. Nina tertegun, jantungnya berdetak tak menentu, hal yang telah lama ia nanti-nantikan, bertemu langsung dengan sang ayah sebagai anak dan ayah. Nathan bisa merasakan kegelisahan sang istri, ia menepuk bahu Nina dengan lembut, lalu menggenggam erat tangan Nina yang mulai terasa dingin. Nathan mengangguk sambil tersenyum untuk memberikan dukungan. “Ayo sayang, ini waktu yang sekian lama kamu tunggu-tunggu. Aku akan menggendongmu sampai ke bawah.” Nathan mengelus sang istri dengan lembut, Nina mengangguk, support dari sang suami telah membuatnya tenang. Nathan menggendong Nina menuruni anak tangga, meskipun Nina menolak namun Nathan langsung membopong sang istri. “Silahkan sayang, aku akan menungggumu di depan paviliun ini s

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 160. Kesan Pertama Melihat Ayah

    Tiba-tiba, Nina merapatkan tubuh pada suaminya. “Nathany, apa aku bermimpi?” bisik Nina. “Kenapa, sayang?” balas Nathan heran. “Bangunan di depan kita ini seperti ilustrasi di cerita-cerita dongeng.” Nina menatap bangunan tinggi yang berdiri di hadapannya, ada beberapa menara menjulang di tiga sisi. Cahaya terpancar dari setiap jendela yang terlihat di keseluruhan bangunan yang terbuat dari batu alam yang kokoh itu. “Namanya kastil-kastil kuno Eropa ya begini, sayang. Para illustrator kan membuat gambar berdasarkan gambaran real yang pernah ada, lalu mereka menambahkan imajinasi untuk memperkaya kreasi mereka.” Nathan menjelaskan sambil ikut menatap bangunan kuno namun megah itu. “Lho kalian kenapa berdiri di sini?” Aran menghampiri mereka yang masih belum beranjak, padahal kendaraan yang mengantar mereka sudah pergi. “Kami takjub dengan pemandangan kastil ini, kak. Benar kan, sayang?” Nathan menjawab yang ditimpali dengan anggukan Nina. “Sepertinya, usia kastil ini sudah cukup t

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 159. Bertemu Ayah

    “Takut? Takut kenapa, my love?” Nathan tertegun, ia menatap sang istri, dan terlihat kegugupan di wajah cantik itu. “Bukankah ini adalah saat-saat yang sudah lama kamu nantikan, bertemu dengan ayah kandungmu.” “Benar Nathany, aku memang sangat merindukan Daddy, tapi aku bingung apa yang harus aku lakukan nanti, apa yang harus aku katakan? Aku takut nanti malah menjadi asing dengan ayahku sendiri.” Nina menghela napas pelan, pertanyaan demi pertanyaan melintas di pikirannya. “Kamu tahu kan, Nathany. Aku tidak pernah merasakan bagaimana rasanya pelukan seorang ayah, aku tidak tahu bagaimana cara menghadapi dan berbakti pada seorang ayah.” Nathan terdiam mendengar ucapan istrinya, bagaimanapun ia lebih beruntung dari Nina karena selama delapan belas tahun Nathan hidup dalam kasih sayang kedua orang tua lengkap, jadi ia bisa merasakan kasih sayang seorang ayah. Sedangkan Nina, ayahnya meninggalkannya saat ia baru berumur 1 tahun, belum ada memory yang tertinggal di ingatannya tentang sa

  • Gairah Tersembunyi Bos Killer   Bab 158. Persiapan Bertemu Ayah

    “Will, lihat itu!” tukas tuan Carter, matanya tak lepas dari sepasang anak muda yang sedang berdansa diantara pasangan-pasangan lainnya. Kakek Wilson pun mengikuti arah tatapan sahabatnya, kakek Nathan itu tertegun.“Christy? Siapa anak muda itu? Apa mungkin teman kuliahnya?” gumam kakek Wilson.“Itu cucu perempuanmu kan, Will?” tanya tuan Carter memastikan, kakek Wilson mengangguk.“Kamu tahu siapa pemuda yang sedang berdansa dengan cucumu?” tanya tuan Carter lagi, ada riak kegembiraan di wajahnya, sedangkan kakek Wilson hanya mengedikkan bahu.“Itu Bob, cucukku,” jawab tuan Carter sambil tersenyum.“Oh, itu yang namanya Bob?”“Yeah, benar Will. Aku memang belum sempat mengenalkan padamu, selama ini dia sibuk belajar di luar negeri, pas kembali langsung aku suruh memegang perusahaan dibawah bimbingan Nathan.”Kakek Wilson manggut-manggut, tapi bagaimana keduanya bisa saling mengenal dan terlihat langsung akrab begitu? Kedua kakek itu pun heran. Dulu mereka susah payah untuk menyatuka

DMCA.com Protection Status