Home / Romansa / Gairah Memabukkan Selingkuhanku / Bab 43: Merencanakan Kejutan

Share

Bab 43: Merencanakan Kejutan

Author: Vani Vevila
last update Last Updated: 2022-08-11 19:56:11

"Ide bagus sih, Na." Maria memoles lipstick pada bibirnya. Pencahayaan toilet kantor yang lumayan baik membuat pantulan bayangan wajah Maria tampak istimewa. Rambut ikalnya yang baru saja ia potong memberi kesan lebih segar.

Sementara Naya sibuk mengaitkan peniti pada kemejanya. Tanpa ia sadari, kancingnya sudah menghilang entah kemana.

"Kapan lagi kan lo kasih kejutan buat Lukas?"

Naya berdecak. "Bukan gitu, selain setengah hati aku lagi nggak pengen ketemu dia, ya aneh aja. Mau ngapain? Kangen? Dikit. Tapi rasa khawatirnya lebih banyak."

"Lo takut ketahuan selingkuh apa gimana?" Dengan cuek Maria bertanya lantang.

"Ssst.. Kurang gede tuh suara. Ngerti, kan? Aku nyamperin pacarku dan kasih kejutan, sedangkan aku punya cowok lain di sini. Terus udah beberapa kali kepikiran buat milih Evan dibandingkan Lukas yang nggak juga kasih kejelasan. Mana Mama tuh terus-terusan nanya. Ngerti?" Ada getaran di suara Naya.

"Seenggaknya lo datengin buat tanya lebih jelas. Mau lanjut apa nggak. Lo se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 44: Rahasia Maria

    Maria menarik cepat tangan Naya, memintanya ikut ke lantai dasar. Wajahnya begitu panik. Tidak ada penjelasan yang keluar dari mulut Maria, dia hanya bolak-balik menatap layar ponselnya. Pertanyaan-pertanyaan yang Naya ucapkan pun tidak ada yang ia jawab.Ini anak kenapa, sih? Naya bingung sendiri. Maria menaruh telunjuknya di bibir dan meminta Naya diam saja. Mereka berdiri tepat di balik pilar gedung. Tidak lama seorang wanita dengan usia sekitar 40 tahun ke atas memasuki pintu lantai dasar. Suara high heels-nya terdengar sama.Wanita itu mengenakan dress bermotif bunga. Panjangnya selutut. Tas bermerk mahal menempel di lengannya. Naya tidak bisa melihat jelas wajah wanita itu karena kaca mata gelapnya. Rambutnya panjang lurus dan rapi, terlihat berkilau.Ketika wanita itu melewati pilar, aroma parfum mahal menyerbak. Terlihat ada seorang asisten, perempuan muda yang mengikutinya di belakang seperti ekor. Wanita bersama asistennya itu masuk ke dalam lift dan menghilang."Ini kita ng

    Last Updated : 2022-08-11
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 45: Kepuasan yang Maria Dapatkan

    Maria melepas sepatu pantofel, menaruhnya di antara susunan sepatu lain. Sementara Naya sejak tadi sudah sibuk menyalakan AC, melepas blazernya. Bersiap sebagai pengacara yang menerima cerita dari kliennya. Tahu bahwa sang klien salah, tapi tetap harus ia bela.Naya menarik napas, lalu membuangnya perlahan. “Jadi gimana? Rencana lo?”“Resign? Gue mikirnya gini. Jujur, gue nggak ada perasaan apapun sama Pak Vincent. Lo tahu sendiri kan tipe gue gimana? Cuma… Selain dia hobi jajanin gue..”“Oh! Jadi tas mahal lo yang katanya hadiah itu dari dia?!”“Itu salah satunya. Minggu lalu dia bawa gue liburan singkat ke Jogja.”“Yang lo izin sakit itu?”Maria mengangguk cepat. “Dan lo tahu kan kelanjutannya?”Rasanya Naya ingin membuang jauh pikiran kotornya, tapi tidak bisa. Dia paham cara bermain temannya itu. Dan apalagi yang dilakukan pasangan selingkuh saat liburan cukup jauh?“Ternyata dia jago, Na. Jago banget.” Dengan wajah yang memerah, pikiran Naya flashback ke satu minggu lalu. Saat di

    Last Updated : 2022-08-13
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 46: Menggelinjang Berulang Kali

    Khusus malam ini, Maria memutuskan menginap di apartemen Naya. Entah bagaimana caranya pria berkumis tipis itu membuat Maria kehilangan akal. Bahkan dia dengan semangat bercerita pada Naya tentang bagaimana Pak Vincent memberinya rasa puas.Naya memasang lembaran sheet mask dengan hati-hati di wajahnya. "Tumben banget, sama cowok-cowok lain nggak pernah kamu sampai segininya, Ia."Maria mengangkat bahu. "Gue sendiri heran, apa dia pakai pelet ya? Gue ada di posisi yang kalau Pak Vincent minta jatah tiap hari pun gue jabanin.""Wah parah… Fix dipelet." Naya terkekeh sambil tetap berusaha membuat masker di wajahnya tidak lepas."Bukan yang pertama, tapi so far jadi yang terbaik bagi gue. Cuma ya sayang aja, udah jadi suami orang."Teringat, bagaimana malam pertama bersama Pak Vincent. Liburan ke Jogja yang awalnya dalam rangka refreshing setelah beres menyelesaikan proyek, jadi sesi honeymoon mereka berdua. Maria ingat bagaimana pria itu membujuknya untuk tidur di satu kamar hotel, mesk

    Last Updated : 2022-08-21
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 47: Perjanjian Maria dengan Pak Vincent

    Maria mendesah kencang saat pria di atasnya mengeluarkan cairan dalam senggamanya. Meski dia belum benar-benar mencapai puncak, tapi Maria merasa sangat puas. Menyadari hal itu, Pak Vincent kembali menarik dan mendorong miliknya dengan gerakan lebih cepat. Hanya ada suara mereka berdua di dalam kamar yang saling berpadu. Sesekali Pak Vincent menciumi puting kemerahan Maria yang mengeras. “Pak… Aku…” Belum tuntas melanjutkan kata-katanya, Maria merasakan aliran dalam tubuhnya yang membuatnya gemetar hebat. Giliran ia yang mencapai puncak. “Ahhhh…..” Mereka mengatur napas masing-masing. Pak Vincent perlahan menarik miliknya, membuat Maria kembali mendesah panjang. Tidak tahu setan seperti apa yang sudah menguasai dirinya, tapi Maria begitu menikmati. Sampai dia melupakan bahwa pria di sampingnya saat ini adalah suami dari seseorang. Hanya semalam, apa yang salah? Tanya Maria pada dirinya sendiri. Toh banyak pria di luar sana yang rutin ‘jajan’ demi memenuhi kebutuhannya. Anggap saja

    Last Updated : 2022-08-29
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 48: Merancang Kejutan untuk Lukas

    Kalau saja Lukas yang sekarang sama seperti dua tahun lalu. Ketika Naya benar-benar memantapkan hati bahwa pria itu memang jodohnya, mengisi kekosongan yang sebelumnya ia sedang rasakan. Tidak, kini Lukas malah menciptakan banyak kekosongan yang berkembang menjadi tanda tanya.Naya menghela napas, berat. Lagi-lagi chat yang tadi malam ia kirim belum juga dibaca oleh Lukas. Begitupun dengan panggilan telepon yang berkali-kali tidak diangkat. Ada apa sebenarnya? Naya mulai berpikir mengenai ide menyusul Lukas ke Surabaya. Lagipula, sudah lama dia tidak berlibur ke luar kota.Selama Evan masih berada di sampingnya dan baik-baik saja perihal Lukas, Naya merasa masih aman. Egois, tapi ini jalan yang ia ambil disertai alasan-alasan kuat. Bukan sekadar bermain saja tanpa banyak pertimbangan. Naya hanya membutuhkan ‘tempat terakhir’, membuatnya yakin untuk menjalani hubungan lebih serius, hingga menjadi keluarga yang utuh.“Ngapain lu, kesambet setan pantry baru tahu..” Bimo mencolek bahunya

    Last Updated : 2022-09-02
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 49: Perang Dunia di Kantor

    Baru saja menginjakan parkiran kantor, memasuki lobby lantai dasar, bersiap menekan tombol lift, perasaan tidak enak tiba-tiba terasa. Naya melirik jam di tangan, meregangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Tidak tahu mengapa sejak bangun pagi, perasaannya terasa kacau. Mungkin karena pikirannya yang sedang sibuk menerka-nerka.Naya sontak menghela napas ketika pintu lift di hadapannya terbuka. Seorang junior dengan gerakan panik muncul dan menatapnya dengan ekspresi yang tidak terbaca. Kemudian dia menarik lengan Naya untuk segera menjauh dari lift."Ada apa? Kenapa?" Kening Naya mengkerut, sambil mengamati pintu lift yang sudah menutup dengan sendirinya."Mbak, jangan naik dulu." Junior itu melihat ke sekitar, memastikan tidak ada siapapun yang mendengar ucapannya.Naya semakin tidak paham. "Kenapa sih, Ta?""Lagi ada perang dunia di atas, Mbak. Jangan ke atas dulu, udah kita di sini dulu aja. Karena suasananya nggak enak banget." Lita menahan lengan Naya."Gimana gimana?""Mbak Mar

    Last Updated : 2022-09-12
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 50: Hadiah dari Evam untuk Naya

    Hari ini berlalu begitu saja. Tanpa pamit, setelah berbincang dengan HRD, Maria langsung mengosongkan mejanya, pergi meninggalkan kantor tepat sebelum jam makan siang tadi. Perempuan itu meminta Naya untuk diam, berpura-pura tidak tahu, dan membatasi interaksi dengannya hari ini. Maria tidak mau rekannya itu terbawa ke dalam skandal dirinya dengan Pak Vincent.Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi jujur Naya ingin menangis. Ada rasa sedih, bersalah, juga kehilangan atas kepergian Maria dari kantor. Bukan hanya satu dua bulan saja, ataupun satu tahun, tapi mereka berdua telah menjadi rekan kerja dalam waktu yang cukup lama.Ada rasa menyesal dalam hati kecil Naya saat mengingat bagaimana ia memilih diam dan membiarkan Maria mengambil risiko besar soal hubungannya bersama Pak Vincent. Harusnya dia bisa mengingatkan. Apalagi Maria menjadi selingkuhan dari orang penting di kantor yang kalau dipikir ulang, benar-benar 'ekstrim'.Naya memejamkan mata. Bagaimana rasanya jadi selingku

    Last Updated : 2022-09-18
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 51: Bagi Naya Evan itu Sempurna

    "Ini buat apa, sih?" tanya Naya sambil menahan senyum. Pura-pura tidak paham. Dia membentangkan lingerie berwarna dusty pink.Padahal Naya tidak pernah membahas soal pakaian satu ini pada Evan. Apa mungkin Evan bisa membaca pikirannya? Memang Naya sering berpikir untuk bisa mengenakan lingerie di satu malam bersama seseorang yang spesial. Tampil cantik dan seksi, membuat orang spesial itu tidak bisa berkata-kata.Entah dari mana pikiran aneh itu, tapi semenjak Naya menyadari usianya bukan lagi remaja dan sudah dikejar-kejar status ‘belum laku’, pikirannya menjadi lebih liar. Dia ingin melakukan banyak hal demi mendapat kepuasan. Begitupun sebaliknya, dia ingin bisa memberi kepuasan."Di lantai tiga tadi lagi ada sale, aku langsung kepikiran kamu." Evan menarik tubuh Naya, membiarkannya duduk di pangkuan. "Aku pikir, kamu bakal cantik banget pas pakainya. Rambut kamu juga udah makin panjang. Aku suka."Naya memejamkan mata ketika pria itu menciumi rambut panjangnya yang sudah mencapai

    Last Updated : 2022-09-18

Latest chapter

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 64: Langkah Berikutnya

    Sambil mengunyah suapan daging bercampur nasi dan sayur, Naya memerhatikan wajah Evan. Ekspresi tenang yang tidak pernah lepas dari pria itu meski sedang dalam situasi tidak mengenakan memang selalu menghipnotis dirinya. Seperti saat ini, bisa saja ia masih menangis, entah menangis bodoh atau menangis karena tidak percaya. Pengkhianat yang justru mendapat pengkhianatan. Tetapi Evan berhasil membuatnya tenang. Pikirannya memang masih berkecamuk, tapi keberadaan Evan membuat ia sadar, berkhianat bisa jadi pilihan yang baik. Apalagi dalam kondisi seperti ini, munculnya persoalan Lukas dan wanita itu, juga fakta yang tiba-tiba saja muncul. Mungkin Tuhan sengaja mempertemukan ia dengan Evan. "Jadi, bisa kan kita lebih dari ini, Na?" tanya Evan sambil menatap mata Naya. Pertanyaan itu membuat Naya hampir mengeluarkan kunyahannya. "Maksud kamu?" "Kita menikah aja ya?" Evan tersenyum, senyuman dengan tatapan mata penuh kesungguhan. "Aku ingin kita benar-benar jadi satu. Nggak ada lag

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 63: Rasa Perih Bercampur Nikmat

    Sama sekali tidak terbayang, Naya yang baru saja terluka, mendapatkan rasa perih yang sudah pasti akan lama terobati, saat ini mendapat kenikmatan yang membuatnya lupa akan rasa perih teraebut. Sekilas air mata Naya menggenang, kembali mengalir. Namun tangisan itu tidak datang dan langsung menghilang saat nafas juga aroma tubuh Evan kini menguasainya. "Kamu cantik banget, Na. Aku selalu kangen lihat ekspresi kamu kayak gini, suara kamu, desahan..." Evan masih memainkan jarinya. "Aku juga, aku selalu ingin lakuin ini sama kamu. Setiap hari. Ahhh.. Evan...." Naya menggelinjang, sebelum Evan memberi sentuhan dahsyatnya, ia sudah mendapat kenikmatan. Evan tersenyum puas, baginya, berhasil memberi kenikmatan pada Naya adalah satu pencapaian. Apalagi ia belum memainkan miliknya. Evan mengecup tubuh Naya, dari satu bagian ke bagian yang lain. Meninggalkan tanda. "Aahh... Hh.." Naya sangat menikmati. Entah karena ia sedang dalam kondisi sangat tidak baik, lalu mendapat kenikmatan d

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 62: Obat Luka dari Evan

    Naya sudah mengajukan cuti dua hari ke kantor. Tidak mungkin datang ke kantor dengan mata bengkak, wajah kucel, dan tubuh lemas. Rasanya setengah jiwa masih mengambang entah di mana. Mungkin karena masalah kemarin belum selesai dan ada ujungnya. Sejujurnya, Naya masih penasaran dan ingin bertanya banyak tentang wanita bernama Hana. Wanita yang dijodohkan pada Lukas. Tapi sudah, cukup, Naya merasa bila ia tahu lebih dalam tentang wanita itu dan Lukas sama saja seperti sedang menyayat pergelangan tangan sendiri. Akan terasa sakit, jelas menimbulkan luka, dan bekas yang sulit hilang. Kedua tangan Naya memijat kepala, terlalu banyak nangis membuat kepalanya terasa tidak enak. Nyeri. Dia mengambil ponselnya, ada tiga missed call dari Lukas. Tepat ketika dia sedang membuka aplikasi chat, datang panggilan ke ponselnya. Evan. "Hi.." Nada suara Naya parau. "Aku di lobby. Boleh ke sana?" Informasi itu membuat Naya sedikit terkejut. "Aku lagi jelek," ucap Naya. Bagaimana bisa dia m

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 61: Terlalu Percaya Adalah Kesalahan Fatal

    Hampir saja Naya menangis saat mendengar kalimat itu. Air matanya telah berkumpul di pelupuk, siap untuk terjun. Dia coba menahannya, membuat dadanya terasa sangat sesak. Ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya. Memang salah menghadapi kenyataan pahit ini dengan mengamuk? Naya masih menahan segalanya. Dia berharap secepatnya sampai di ruman.Pada akhirnya, Tuhan menunjukkan bahwa, semua manusia itu punya bakat buat jahat. Bukan hanya Naya yang berselingkuh dengan Evan, tapi Lukas juga mengkhianati dirinya lebih parah. Jauh lebih dulu, langkahnya lebih cepat. Bahkan sampai tidak terlihat. Yang ada, hanya hasil dari langkah-langkah itu, lubang dalam karena injakan sepatu yang tajam. Naya yang selama ini berusaha menutupi kehadiran Evan ternyata sama saja seperti Lukas yang berusaha menutupi adanya keluarga kecil, beserta kehidupannya yang kalau dipikir menjadi sangat asing. Konyol."Makasih lho." Naya berusaha baik-baik saja, meski tubuh, hati, dan pikirannya terasa remuk."Santai

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 60: Seperti Melewati Babak Baru

    Entah dari mana rasa sakit itu muncul kembali dalam hatinya. Meski ia belum benar-benar tahu apa yang sedang terjadi, tapi kecurigaannya terhadap sosok anak kecil dalam pangggilan video yang baru saja dilihat mengarah pada hubungan Lukas dengan wanita bernama Hana.Naya memandangi langit yang mulai terang di luar sana. Dia menghela napas untuk kesekian kalinya. Cara Naya menenangkan diri walau tentu tidak bisa sepenuhnya. "Mau aku antar sekarang?" Tiba-tiba Lukas muncul, wajahnya tampak lebih tenang dari sebelumnya.Naya memegang dan memijat bahunya sendiri. "Kan aku udah bilang nggak usah.""Atau aku aja gimana? Kak Lukas jagain Kak Hana aja. Dia butuh kakak di sampingnya." Eva ikut menawarkan jasa. "Aku bawa mobil."Asing, tentu saja. Naya baru mengenal Eva sekian jam lalu, tapi perempuan yang terlihat lebih muda darinya itu sudah bersedia mengantar pulang. Tetapi sesi seperti ini tidak ingin Naya lewatkan begitu saja. Dia bisa mendapat lebih banyak informasi mengenai Hana dan Luk

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 59: Lukas yang Masih Ingin Berjuang

    Setelah hampir empat jam menghabiskan waktu di perjalanan, tanpa obrolan apapun, mereka sampai ke tujuan. Seorang gadis berambut pendek dengan pakaian casual terlihat berdiri di depan pintu ruang UGD.Naya memerhatikan gadis itu, wajahnya sangat menggambarkan rasa khawatir. Saat mengetahui Lukas telah datang, gadis itu sontak mendekati."Kak, Mbak Hana nggak apa-apa kok kata dokter. Cuma tetap harus dirawat dulu buat dipantau. Lagi nunggu kamar aja."Lukas menoleh ke pintu UGD. "Beneran nggak apa-apa?"Gadis itu mengangguk. "Udah sadar, tapi masih lemes banget.""Kakak dari mana? Kantor?" Dia lanjut bertanya sambil melihat Naya, lalu tersenyum."Dari luar kota. Oh iya, ini Naya." Lukas memperkenalkan Naya."Naya.""Eva. Temannya Kak Lukas?"Naya menelan ludah. Apa yang harus ia katakan? Naya hanya bisa mengangguk."Tadi gimana ceritanya? Dia ngapain? Minum obat asal-asalan atau gimana?" Lukas seolah mengalihkan pembicaraan."Iya, obat tidurnya sendiri. Kata dokter bikin badannya nggak

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 58: Dia Coba Bunuh Diri Lagi

    Lukas menghapus air mata Naya, mengusap kedua pipi Naya lembut. "Maaf, Na. Aku nggak bisa apa-apa. Kamu tahu kan soal keluargaku?"Seketika ingatannya tentang keluarga Lukas yang perfctionist muncul di benaknya. Ayah dan Ibu Lukas selalu menginginkan anak-anaknya sukses dengan jurusan atau bidang pekerjaan sesuai harapan mereka. Seperti Lukas yang mengambil jurusan Hubungan Internasional saat kuliah, berdasarkan permintaan dari orang tuanya.Sejujurnya, Naya sedikit lupa tentang bagaimana ia dulu memiliki perasaan spesial kepada Lukas. Saat awal bertemu, Lukas mengajak Naya berkenalah ketika berada di acara peluncuran toko yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Toko tersebut milik teman Naya yang juga merupakan teman kuliah Lukas."Jadi, kita benar-benar harus menyudahi hubungan ini? Kamu serius mau putus sama aku? Terus apa artinya 2,5 tahun ini?" Naya berusaha menghetikan tangisnya."Aku sayang sama kamu, Na. Aku nggak mau pisah, tapi gimana? Aku nggak bisa lawan permintaan Ayah d

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 57: Bagai Petir Menyambar

    Yang Naya inginkan sekarang hanyalah Lukas secepatnya sampai. Mengapa? Kenapa? Pria itu menyimpan rahasia apa? Apa selama ini dia berselingkuh? Atau bagaimana? Naya memejamkan mata sesaat. Setelah seharian tadi ia 'ngebolang' sendirian, sambil menunggu Lukas yang akan tiba malam ini, Naya memutuskan beristirahat di hotel.Pukul 18.40.Badan dan pikiran dalam benaknya terasa sangat lelah. Ingin rasanya ia tidur sesaat, melupakan semuanya satu sampai dua jam saja. Tetapi rasa lelah itu justru membuatnya terus membuka mata. Naya malah terus-menerus memutar otak, membayangkan apa yang nanti akan Lukas katakan. Apa hubungannya dengan pria itu memang sudah waktunya harus berakhir? Malam ini? Waktu terus berjalan dan tepat saat pukul 20.46, masuk telepon dari Lukas."Aku di lobby, Na," ucap Lukas singkat.Telepon tetap tersambung meski tidak ada pembicaraan lebih lanjut. Tepat saat pintu lift terbuka, Naya bisa langsung melihat Lukas yang mengenakan sweater hijau gelap dengan celana creamny

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 56: Aku Pikir, Aku Sudah Memahami Semuanya, Tapi…

    Tangan Naya menggenggam erat ponsel, dia memejamkan mata. Naya belum siap mendengar penjelasan dari Lukas."Hm?" Sambut Naya di ponselnya."Kamu di mana? Surabaya? Kenapa nggak hubungi aku dulu?""Kenapa bohong?""Aku nggak ada maksud bohong sama kamu, Na. Aku cuma butuh banyak waktu buat fokus sama kerjaan aku.""Nggak masuk akal. Selama ini aku nggak pernah ganggu kerjaan kamu kok.""Ya aku…""Udah, kamu kenapa? Ada apa? Kamu jujur aja sama aku. Kalau memang kita harus selesaikan hubungan kita, ya udah, kita akhiri baik-baik. Nggak gini caranya!"Naya tidak bisa menahan tangisnya. Dia terus coba mengatur napas dan suaranya yang semakin parau. "Ceritanya panjang, Na. Aku harus jelasin langsung sama kamu. Kamu di mana? Aku jemput kamu sekarang atau malam ini? Aku cari tiket pesawat paling cepat.""Nggak usah. Aku balik sendiri aja. Kamu nggak usah jemput aku."Naya mematikan telepon, melempar ponselnya ke sudut kasur. Rasanya dia tidak ingin lagi mendengar suara pria itu. Ponselnya k

DMCA.com Protection Status