Beranda / CEO / Gairah Cinta sang Pewaris / Bab 42 Aku dan Kamu, Kita Berbeda

Share

Bab 42 Aku dan Kamu, Kita Berbeda

Penulis: LuciferAter
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-23 20:36:09
“Lili!” bentak Evelyn dengan wajah merona merah, malu dan juga marah karena sang putri selalu mencoba mengapitkan Adam dengannya. “Jangan—"

Sebelum Evelyn bisa mengatakan apa pun, Liam langsung berseru, “Nggak boleh!” Seruannya mengejutkan semua orang, membuat mereka menatap bocah dengan ekspresi marah terpasang di wajahnya. “Om Adam nggak boleh jadi papa kita!”

“Kenapa nggak boleh?” tanya Lili yang bingung dengan ucapan kakak kembarnya. Dia sangat menyukai Adam, jadi dia ingin pria itu menjadi ayahnya. Kenapa sang kakak tidak mengizinkannya?!

Liam langsung menjawab sembari meremas gaun ibunya, “Belum menikah berarti bukan papa!” Di dalam hatinya, bocah itu tidak rela memberikan ibunya ke sembarang pria, terlebih seorang pria dingin dan menyeramkan seperti Adam. Kalau ibunya nanti tersiksa, bagaimana?!

Mendengar hal itu, alis kanan Adam langsung meninggi. “Kalau menikah, bisa jadi papa? Begitu, ‘kan?” tanyanya membuat Evelyn dan Nila kembali ternganga, tak menyangka Adam akan menan
LuciferAter

Hmm, menurut kalian, pemahaman Evelyn bener atau salah guys? Coba deh komen. Soalnya author sepanjang tulis bagian ini ... jujur dilema harus setuju atau nggak sama Eve.

| 12
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
THIKA Sary
ah kecewa, bkn'y tambah mesra malah, Evelyn mw menjauh, hrus'y Adam cpet2 bertindak...
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
sebener nya Evelin dh mulai ada rasa k Adam tapi dia juga takut klga Adam g setuju karena Adam pewaris tunggal .takut mencemarkan klga besar Dean .tapi dia juga ttp ingin ikut k pesta itu Evelin biar semua ngelihat bhw dia wanita nya Adam .biar semua malu bhw pewaris yg d buang klga mendapat kn Adam
goodnovel comment avatar
Wawang Fatimah Ratnawulan
benar, sebagai seorang yg tidak berniat mengambil keuntungan dari Adam Dean dan bagaimana cara memproteksi diri dan buah hati di masa depannya, tindakan cerdas. great job
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 43 Bantuan Liam

    Liam dan Lili sedang duduk di ruang makan bersama dengan sang ibu dan tuan rumah. Di hadapan mereka terdapat sejumlah makanan yang dihidangkan sebagai makan malam. Namun, walau makanan yang ada di depan mata mereka mereka terlihat begitu menggiurkan, perhatian kedua bocah itu hanya terarah pada dua orang di dua sisi ujung meja yang memasang wajah datar dan canggung. Siapa lagi kalau bukan Evelyn dan Adam? “Apa yang … terjadi?” bisik Liam kepada Lili yang hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Makan malam sebelum-sebelumnya memang tidak bisa dibilang nyaman, ada kecanggungan yang mengudara antara Evelyn, anak-anaknya, dan juga Adam. Hanya saja, seiring waktu berlalu dan mereka melalui makan malam ketiga dan keempat bersama, kecanggungan tersebut menghilang karena mereka berakhir terbiasa. Lalu … apa ini sekarang?! Ketidaknyamanan dan kecanggungan yang menyelimuti ruangan tersebut malam ini jauh lebih terasa dibandingkan kali pertama mereka makan bersama! Lili pun berbisik,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 44 Pasangan Rupawan

    “Pak, mobil sudah siap dan menunggu di depan,” lapor Aldi, sang kepala pelayan kediaman Adam, sembari memberi hormat kepada majikannya. Aldi melirik para pelayan wanita yang mengintip dari dapur belakang, memberikan peringatan agar mereka menjaga sikap. Akan tetapi, jujur saja, wanita mana yang bisa tenang melihat sosok Adam kala itu. Kalau biasanya sudah ada begitu banyak orang yang terpukau dengan ketampanan pria tersebut, tapi malam itu pastinya tidak ada orang yang bisa mengalihkan pandangan mereka untuk waktu yang lama darinya. Adam terlihat jauh berbeda dari penampilan sehari-harinya. Ketika dia biasanya membiarkan rambutnya turun dan terlihat alami, malam itu dia membiarkan setengah rambutnya ditarik ke belakang dengan gel. Diserasikan dengan jas berwarna biru gelap yang membalut tubuhnya, pria itu diselimuti aura elegan yang menakjubkan. Ketampanannya diperkuat berkali-kali lipat! “Bapak tidak menunggu di mobil?” tanya Aldi, melihat Adam telah mengecek jam berwarna perak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 45 Malam ini, Kutemani Dirimu Sampai Akhir

    Dalam perjalanan menuju kediaman Diwangkara, terlihat sosok Evelyn tidak mampu berdiam diri. Wanita itu terus-menerus memainkan jarinya di dalam mobil, kentara gugup dengan pesta yang akan segera dirinya hadiri. Duduk di sebelah Evelyn, Adam, yang sedari tadi berusaha keras untuk tidak menatap wanita itu lantaran khawatir tak mampu mengalihkan pandangan, mampu merasakan kekhawatiran pasangan pestanya tersebut. “Gugup?” tanyanya, menyuarakan pertanyaan dalam hati. Mendengar pertanyaan Adam, Evelyn menoleh. Dia memaksakan sebuah senyuman selagi menjawab, “Aku berbohong kalau menjawab ‘tidak’.” Terus terang saja, banyak hal yang dikhawatirkan oleh Evelyn. Dimulai dari kemungkinan bertemu Andre, Risa, dan Reyhan, sampai peluang dipermalukan kembali oleh Nissa atau anggota Keluarga Diwangkara yang lain. Bagaimana kalau dirinya bahkan lupa cara bersikap sopan dan berakhir mempermalukan diri sendiri?! Melihat bahwa Evelyn tak kunjung berhenti memainkan jarinya, Adam menggenggam tangan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 46 Kehadiran Adam dan Evelyn

    Mata Evelyn dengan cepat melirik Adam, sedikit terkejut pria itu kembali mengutarakan kalimat terlarang tersebut. ‘Sudah kuperingatkan padanya untuk tidak menyebut diriku wanitanya!’ batin Evelyn dalam hati. Selain mengeluh dalam batinnya, Evelyn tidak bisa melakukan apa pun lagi kala sejumlah suara berkumandang membicarakan kedatangan mereka. “Astaga! Siapa pria tampan itu?!” pekik salah seorang wanita seraya menepuk pelan pundak tamu lain beberapa kali, bersemangat melihat apa yang menghiasi pandangannya. Seorang tamu wanita lain membelalakkan mata, seperti seorang pemburu yang menemukan mangsa. “Kamu tahu dia? Apa dia pejabat? Atau malah keturunan kerajaan luar negeri? Lihat perawakan dan penampilannya, ganteng banget!” pujinya dengan mata berbinar. “Matanya biru! Jelas dia bukan dari Nusantara, ‘kan? Atau dia berdarah campuran?” Evelyn ingin sekali menggelengkan kepala mendengar pujian para wanita itu. Dia melirik Adam, mengakui bahwa pria itu sangatlah tampan. Akan tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 47 Pandangan Nusantara

    “Evelyn?” Salah seorang tamu mengerutkan kening ketika mendengar panggilan Andre kepada wanita yang bersanding dengan Adam Dean itu. Dalam dua detik, tamu itu terbelalak dan berkata dengan cukup keras, “Astaga! Dia adalah Evelyn Aditama! Mantan pewaris Aditama yang kabur dari perjodohan dengan sang pewaris Diwangkara!” Begitu menyadari identitas Evelyn, seisi ruangan tersebut dipenuhi dengan desas-desus. “Bukannya dia dikabarkan sudah meninggal?” tanya seorang tamu. “Nggak mungkin orang itu Evelyn Aditama, ‘kan?” Mendengar pertanyaan itu, seorang tamu lain menimpali, “Bod*h, rumor dari mana itu? Dia jelas-jelas kabur ke luar negeri karena nggak mau dinikahkan dengan Andre Diwangkara.” Suara tamu itu rendah, tapi cukup jelas untuk didengar sejumlah besar orang. “Ada yang bilang dia punya kekasih gelap yang nggak disetujui oleh ayahnya!” “Sembarangan, dia itu sudah terlanjur hamil. Untuk menutupi hal tersebut, Reyhan Aditama berujung mengusir putrinya itu,” celetuk tamu wanita l

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 48 Sesuatu yang Direncanakan

    Ucapan Adam membuat sejumlah orang yang mendengarnya terbelalak, termasuk Evelyn. Wanita itu meremas lengan pria tersebut, memperingatkannya untuk tidak memicu keributan. Kalaupun Adam adalah sang pewaris terhormat Grup Dean dari Capitol, tapi di negeri orang lain, terlebih di Nusantara, baiknya dia mengumpulkan teman dan bukan musuh. Di sisi lain, Handi merasa sangat tersinggung. Bagaimana pun, dirinya adalah kepala Keluarga Diwangkara yang ternama. Reputasinya sebagai keluarga bisnis adalah yang nomor satu di Nusantara. Ketika semua orang tunduk padanya, bahkan memuji dan menjilatnya untuk mendapatkan kesempatan bekerja sama, Adam Dean malah menyerangnya secara terbuka?! ‘Baj*ngan tidak tahu adat ini!’ maki Handi dalam hati, sangat tidak terima. Akan tetapi, walau hatinya menyimpan benci, tapi ekspresi di wajah pria itu masih tersenyum, sungguh contoh sempurna seseorang berwajah dua. ‘Bahkan kalau dia bagian dari Keluarga Dean, jika memang aku ingin menyingkirkannya di Nusantara

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 49 Aku Tidak Menyesalinya

    “Selamat malam semuanya, terima kasih karena telah menyempatkan waktu untuk datang merayakan ulang tahun pria tua ini,” ujar seorang pria tua dengan suara lantang. Walau usianya telah mencapai tiga perempat abad, tapi tubuhnya tetap terlihat kokoh dan energik. “Rusli Diwangkara,” bisik Evelyn kepada Adam, khawatir pria itu tidak mengenali sang tetua Keluarga Diwangkara. Walaupun wajah Rusli terlihat seperti seorang pria tua yang ramah dan baik hati, tapi sebenarnya dalam Keluarga Diwangkara, Evelyn tahu tidak ada yang memiliki sifat lebih keras dibandingkan pria tersebut. Orang yang awalnya setuju dengan usulan Reyhan dan bersikeras memaksa Andre melanjutkan perjodohannya dengan Evelyn tak lain dan tak bukan adalah pria tersebut. Demi harta dan kekuasaan, Rusli rela mengesampingkan kenyataan bahwa dia mungkin mengorbankan kehormatan cucunya. ‘Kalau bukan karena tahu siapa mendiang kakek, aku pasti akan mencurigai bahwa dia dan Reyhan punya hubungan darah,’ dengus Evelyn dalam hat

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 50 Dia Lebih Pantas Denganku

    “Aku harap Andre dan Risa bahagia selalu,” tutur Evelyn yang kemudian meraih gelas anggurnya dan mengangkatnya sedikit. “Ah, semoga mereka segera mendapatkan momongan juga,” imbuhnya seraya meneguk sedikit anggur sebagai bentuk penghormatannya. Mendengar balasan Evelyn, sejumlah orang tercengang. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa wanita yang dirumorkan ‘dibuang’ oleh keluarganya itu berani bersikap begitu lancang kepada tetua Keluarga Diwangkara. “Sombong sekali wanita itu!” bisik salah seorang tamu. “Perjodohan antara dirinya dan Andre ‘kan batal karena ulahnya sendiri. Kenapa sekarang jadi sok benar?” Seorang tamu lain mendecakkan lidah. “Nggak peduli dia sombong atau nggak, tapi kalau dipikir-pikir, dia nggak salah. Bergabung dengan Keluarga Diwangkara memang ada enaknya, tapi kamu nggak lihat Risa?” Ucapan tamu itu membuat sejumlah orang melirik Risa yang bersanding dengan Andre. “Ada rumor dia bisa ditendang dari Keluarga Diwangkara kalau nggak segera mengandung.” “Iya jug

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28

Bab terbaru

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 379 Satu Cerita Berakhir [END]

    Tidak lama setelah Evelyn beserta suami dan ibunya turun dari panggung, iringan merdu piano pun terdengar. Pintu ruang pesta terbuka, membuat setiap pasang mata beralih ke arah sosok berbalut gaun pengantin berwarna putih mutiara yang berjalan memasuki ruang pesta didampingi seorang wanita dengan gaun hijau indah. Itu adalah Rena yang didampingi oleh sang nenek, Yara. Memerhatikan calon istrinya menghampiri, Dominic merasa seakan jantungnya ingin melompat keluar dari dada. Langkah Rena dalam gaun indah itu sangatlah ringan, hampir seperti melayang bak dewi yang turun dari khayangan. Bulu mata lentiknya yang bergetar mengikuti langkahnya membuat penampilan wanita itu memesona Dominic. Saat wanita rupawan itu sudah berada di hadapannya, Dominic hanya bisa membeku seperti orang bodoh, tenggelam dalam pancaran indah sepasang manik hijau yang menghipnotis itu. Dengan tangan yang telah disodorkan oleh Yara kepada Dominic, Rena yang melihat pria itu mematung konyol tersenyum geli. “Tidak

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 378 Perkumpulan

    “Tidak kusangka akan tiba hari di mana Tuan Dominic Grey akan berakhir menikah,” ucap Selena, sekretaris Dominic, yang menangis haru melihat sang atasan mengenakan jas putih pernikahan, terlihat begitu cerah dibandingkan hari-hari biasanya.Di sebelah Selena, Julian menepuk-nepuk pundak wanita tersebut. “Aku paham perasaanmu.” Dia sendiri sempat merasakan hal serupa ketika Adam Dean menikah dengan Evelyn Grey.Sembari menggandeng lengan Julian, Elena memasang senyuman geli. Dengan wajah bangga, dia berkata, “Hehe, kalian kurang peka. Sedari awal, aku sama sekali tidak terkejut Adam akan berakhir dengan Evelyn dan Dominic akan berakhir dengan Rena.”Sementara para pemuda-pemudi Capitol mengomentari pernikahan Rena, di satu area khusus yang dijaga banyak pengawal berpakaian tradisional, terlihat Saraswati dan Anindita hadir bersama dengan ibu mereka, Adhisti. Ketiganya terlihat tengah berbincang ramah dengan Diandra dan Henry yang dengan mahir menjamu mereka.Tampak sosok Adhisti juga s

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 377 Undangan Pernikahan

    BUK! Suara tubuh yang terbanting ke tempat tidur empuk bisa terdengar. Hal tersebut diikuti dengan kecupan basah dan lenguhan yang saling beradu. Dalam ruang tidur di pesawat pribadi itu, Dominic tampak sedang mengungkung sosok Rena. Tangan pria tersebut menelusup masuk ke dalam pakaian gadis di hadapan, meremas sedikit dan menyebabkan sebuah lenguhan rendah untuk kabur dari bibir Rena. “Hah ….” Napas yang terengah terdengar kala ciuman mereka terpisah. “Dom …,” panggil Rena. Ujung mata gadis itu tampak sedikit merah dan basah, terlihat begitu menggoda. “Jangan sekarang ….” Mereka sekarang di mana? Di dalam pesawat dengan puluhan bawahan yang menunggu di depan ruang pribadi. Kalaupun sudah berpindah ke kamar tidur, tapi Rena tidak bisa menjamin segala hal yang terjadi dalam ruangan tersebut tidak akan didengar oleh orang-orang di luar! Sebagai seseorang yang telah berkutat dengan dunia malam, tidur dengan seorang pria jelas adalah sesuatu yang tidak begitu asing untuknya. Akan te

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 376 Aku Menginginkanmu

    Adhisti tersenyum, lalu menepuk pelan punggung Rena. “Aku tidak berkata kamu akan menikah sekarang, bukan?” Dia melirik Dominic yang hanya terdiam di tempatnya selagi menatap intens ke arah Rena. “Akan tetapi, aku yakin seseorang tidak bisa lagi menunggu lama.”Satria, yang mendorong kursi roda Adhisti—Rena yakin sepertinya keduanya telah berbaikan setelah mengetahui kebenaran di balik kematian Wulan—tertawa rendah dan menimpali, “Jikalau memang kalian akan merayakannya, jangan lupa untuk mengundang kami.”Mendengar hal itu, Bhadrika langsung bersiaga dan berujar, “Tuan Putri, di hari itu, tolong infokan paling tidak satu bulan sebelum. Banyak persiapan yang perlu regu pengawal siapkan untuk memastikan keluarga kerajaan bisa pergi ke luar kerajaan.” Dia sudah memikirkan seribu satu cara untuk menjaga acara pernikahan tersebut.Rena hanya bisa tertawa mendengar ucapan semua orang. Senyuman di bibirnya merekah lebar lantaran senang semuanya berakhir baik.Pandangan Rena mendarat pada An

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 375 Bukan Salahmu

    Menepiskan pandangan para pengunjung hotel pada dirinya, Dominic masuk ke dalam lift khusus untuk kemudian menuju penthouse miliknya.Sebelum pintu tertutup, manajer hotel tersebut berucap, “Jikalau ada yang diperlukan, silakan menghubungi saya, Tuan Grey. Saya permisi.”Dominic melangkah masuk ke dalam kamar, lalu meletakkan Rena dengan hati-hati di sana. Lelah sepertinya merasuk tubuh gadis tersebut, bahkan setelah semua kericuhan untuk tiba di kamar tersebut, Rena sama sekali tidak terganggu.Tidak ingin mengusik Rena, Dominic pun keluar dari ruangan. Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.“Kami sudah tiba,” ucap Dominic.“Rena … sudah menemui Eli Black?” tanya suara melantun dari ujung telepon yang lain.“Sudah.”“Apa … dia baik-baik saja?” tanya suara itu lagi.Dominic melirik ke arah Rena dari celah pintu yang tidak sepenuhnya tertutup. “Dia bertahan, Yang Mulia.”Mendengar balasan Dominic, Yara tersenyum sendu. “Bagus … itu bagus.”Dominic menjatuhkan pandangan, lal

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 374 Akan Kupastikan

    Ketegangan di antara kedua pria asing itu membuat sejumlah pengunjung kafe dan juga pejalan kaki memerhatikan mereka. Hal tersebut membuat Rena langsung mengenakan kembali kaca mata hitamnya dan menarik ujung hoodie putih Dominic.“Kita pergi saja. Jangan menarik perhatian,” ucap Rena dengan suara rendah, takut ada yang mendengar atau mengenali dirinya.Bagaimanapun, mereka masih berada di Kerajaan Nusantara, tempat di mana dirinya sempat dikenal sebagai pewaris takhta.Mendengar permintaan Rena, Dominic pun menurut dan menghempaskan tangan Eli. Dia melingkarkan tangan di pinggang Rena dan menarik gadis itu pergi menjauh dari Eli Black.Sebelum sepenuhnya pergi, Eli sedikit berseru, “Yarena! Apa kamu akan pergi begitu saja?!”Sungguh, Eli berharap Rena akan memberikan ‘akhir’ yang dia inginkan, bukan mengabaikannya seperti ini. Atas segala dosa yang dia lakukan, Eli ingin Rena mengakhirinya dan memberikan balasan yang setimpal.Di saat mendengar pertanyaan Eli, Rena menghentikan langk

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 373 Kebenaran yang Sesungguhnya

    *Beberapa waktu lalu* PIP! PIP! PIP! Bunyi mesin yang mengusik telinga bisa terdengar, beriringan dengan terbukanya mata gadis tersebut. Pandangan gadis itu mendarat pada langit-langit yang putih, lalu perlahan maniknya bergeser ke kanan, pada sosok yang tertidur dalam posisi terduduk dan tangan terlipat di depan dada. “Do … minic?” Panggilan itu membuat kening sang pria sedikit berkerut, diikuti dengan matanya yang perlahan terbuka. Saat manik hitam segelap malam milik pria itu mendarat pada netra hijau sang gadis, mata pria tersebut membesar dan dia pun langsung menghampiri pinggir tempat tidur. “Rena!” seru sang pria dengan wajah lega. “Kamu sudah sadar!” Seusai mengatakan hal tersebut, Dominic pun menekan tombol merah di tembok dekat tempat tidur, lalu meraih telepon yang terhubung dengan meja jaga rumah sakit. Gegas dia memanggil perawat untuk memeriksa keadaan Rena yang akhirnya siuman setelah satu minggu tidak sadarkan diri. “Kondisi Nyonya Wijaya telah stabil, tapi per

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 372 Kenapa?

    Di seisi Kerajaan Nusantara, berita mengenai rencana pembunuhan Putri Mahkota Yarena oleh Adinasya tersebar luas. Besarnya kericuhan akibat kejadian tersebut membuat pihak istana tidak mampu menyembunyikannya, terlebih ketika satu berita kematian membuat semua orang berakhir berkabung.“Tidak kusangka bahwa Putri Mahkota akan meninggal ….”“Belum sempat dirinya mengabdi untuk kerajaan secara penuh, tapi langit sudah terlebih dahulu mengambilnya.”“Memang mantan adipati pria yang berbisa! Teganya dia mengorbankan nyawa keluarga kerajaan hanya karena dirinya berambisi terhadap takhta!? Dan lagi, orang yang dia bunuh adalah putri wanita yang dahulu dia cintai!”Komentar-komentar pedas terlontar, mengungkap rasa kecewa yang begitu mendalam terhadap Adinasya dan juga kesedihan terhadap kematian putri mahkota Kerajaan Nusantara, Yarena Sangramawijaya.Belum ada satu minggu putri mahkota itu diangkat, tapi musibah sudah menimpanya dan menyebabkan dirinya kehilangan nyawa.Namun, yang lebih m

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 371 Nyawa Mereka Bergantung Padaku

    Sang dokter terkejut, lalu melirik Yara. Walau nyawanya terancam oleh Dominic, tapi sebagai bagian dari kerajaan, dia lebih tahu kekuasaan tertinggi berada di tangan sang ratu. Wajah pemimpin Kerajaan Nusantara itu tampak tak berdaya. Karena tahu omongan Dominic bukan main-main, dia pun hanya bisa menganggukkan kepala, memberi izin kepada sang dokter untuk lanjut bertindak. Di tengah pekerjaan sang dokter, Dominic mendadak berujar kepada Yara yang berakhir juga menunggu di dalam ruangan, “Kalau sesuatu terjadi padanya … aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Mendengar ucapan itu, Yara mendengus selagi menatap sosok Rena yang tidak sadarkan diri. “Tidak perlu dirimu … bahkan aku tidak akan memaafkan diriku sendiri ….” Setelah pertolongan pertama oleh sang dokter dan kondisi Rena semakin stabil, gadis itu pun dipindahkan ke rumah sakit utama Kerajaan Nusantara. Berbeda dari penjagaan yang biasa diberikan untuk keluarga kerajaan, kali ini yang berjaga di depan ruangan Rena bukan hanya p

DMCA.com Protection Status