Home / CEO / Gairah Cinta sang Pewaris / Bab 170 Badai akan Segera Berlalu

Share

Bab 170 Badai akan Segera Berlalu

Author: LuciferAter
last update Last Updated: 2023-01-08 19:31:40
Waktu menunjukkan lewat pukul tiga pagi. Langit terlihat begitu gelap dan awan hitam yang sejak tengah malam berkumpul perlahan menangis deras. Hujan badai menimpa Capitol, mengakibatkan petir dan gemuruh yang hadir berselingan mengganggu tidur sejumlah orang.

Salah satu dari mereka yang terganggu adalah gadis kecil kesayangan Keluarga Dean saat ini. “Liam … Liam … Lili nggak bisa tidur,” rengek Lili yang telah terduduk di ranjang Liam. Kilatan petir yang tampak dari luar jendela disertai gemuruh menggelegar membuat bayi kecil Evelyn dan Adam itu memekik sembari menenggelamkan kepalanya di bawah selimut saudaranya. “Huaaa Liaam!”

Teriakan dan gerakan besar pada kasurnya membuat Liam mengerjapkan mata. Bocah kecil itu mengerjapkan mata sesaat, lalu menyadari adanya gundukan pada selimut di sebelahnya yang disertai tangisan pilu. Hal tersebut menyebabkan Liam terkejut dan menjauh cepat, dan hal tersebut berujung dengan dirinya terjatuh ke lantai dengan keras.

“Aw …,” gerutu bocah keci
LuciferAter

Happy Family, Happy Me~ Menurut kalian?

| 6
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
keluarga bahagia
goodnovel comment avatar
Rossa Lina
happy famili
goodnovel comment avatar
Jasmani Abbas
so sweet....lanjut thorr, gak sabar kapan belah duren yaaaa........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 171 Secara Teknis, Kamu Istriku Malam ini

    “Astaga, Nyonya memang begitu cantik,” puji seorang perias kala menatap mahakarya di hadapannya. Matanya berkaca-kaca, begitu bangga terhadap hasil karya dirinya sendiri dan tersanjung karena diberikan izin untuk menyentuh wanita sang pewaris keluarga terkaya Capitol. “Tidak heran Tuan Adam takluk di bawah pesonamu.” Di hadapan cermin meja riasnya, bibir Evelyn yang dipoles dengan lipstik merah menyala membentuk senyuman. Rona merah samar di wajahnya menjadi semakin kentara karena harus dirinya akui, dia tidak pernah terlihat secantik ini. Rambut panjangnya diangkat ke atas membentuk sanggul bunga selagi beberapa helai dibiarkan tidak terikat untuk membingkai wajahnya. Saat Evelyn berdiri, gaun merah yang melilit tubuhnya dengan model duyung di bagian bawah terlihat memukau dan elegan. Hal tersebut membuat sejumlah pelayan dan penata rias yang berada di sana terkagum-kagum. Mendadak, semua orang mendengar ketukan pada pintu yang diikuti dengan suara dalam nan rendah yang berkata, “S

    Last Updated : 2023-01-08
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 172 Dunia Semakin Tidak Beradab

    “Tunangan Evelyn Erlangga … aku menyukai panggilan tersebut.” Adam berbisik, membuat wajah Evelyn bersemu merah. Tahu bahwa pria itu seharusnya turun terlebih dahulu, Evelyn pun berkata, “Sudah waktunya bagimu untuk turun menyambut para tamu, bukan?” Wanita itu tersenyum tipis. “Pergilah, aku akan turun sebentar lagi.” Ucapan Evelyn membuat Adam menarik diri. Dari pandangan matanya, kentara bahwa pria itu enggan berpisah dengan wanita tersebut. “Kalau begitu, aku pergi dulu.” Pria tersebut pun mendaratkan sebuah kecupan di punggung tangan Evelyn, lalu berkata sebelum menutup pintu, “Jangan terlalu lama, Nyonya Dean.” *** Langit malam itu terlihat terang akibat hadirnya bulan purnama. Ditambah dengan gemerlap lampu-lampu yang menghiasi beberapa tiang dan semak bunga, taman kediaman Dean malam itu tampak begitu mempesona. Sejumlah meja dan kursi terjajar rapi dengan alat makan tertata di atasnya. Sebagian besar tamu undangan yang berasal dari keluarga besar Dean juga telah hadir, s

    Last Updated : 2023-01-09
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 173 Kesempatan Emas

    ‘Sepertinya, malam ini akan menjadi malam yang sangat menarik.’ Selagi Helen memikirkan hal itu, dia mendengar percakapan Jenna dengan para wanita lain masih berlanjut. “Kalau kamu tahu tentang hal itu, maka kamu seharusnya juga tahu bahwa anak-anak itu hadir karena sebuah kecelakaan yang tidak disengaja,” bela wanita bergaun kuning dengan kerutan tipis di wajahnya. “Tanpa mengetahui situasi sebenarnya, ada baiknya kamu tidak menilai orang lain semudah itu.” Jenna melirik wanita bergaun kuning dengan tatapan nyalang. “Kamu bermaksud untuk mengungkit rumor bahwa wanita itu dijebak saudarinya? Kamu percaya? Ha ha ha!” Tawa menggelegar wanita tersebut menarik perhatian beberapa orang di sekeliling. “Bodoh sekali kamu, Stacy!” Dia pun menjelaskan, “Asal kamu tahu, itu pasti hanya alasan untuk menarik simpati agar dirinya direstui oleh Noah dan Henry!” Dari tempatnya terduduk, Helen menampakkan sebuah senyuman yang dia tutupi dengan kipasnya. Dia bisa mengenali lawan bicara Jenna yang s

    Last Updated : 2023-01-09
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 174 Pertunanganku, Urusanku

    ‘Kalau dia masih nekat, maka bisa jadi posisinya sebagai pewaris akan ditarik paksa keluarga besar!’ batin Helen dalam hati, menjadi semakin bersemangat. ‘Ini kesempatan emas untuk Daniel!’ Karena berada tidak jauh dari Helen, Daniel bisa melihat ekspresi sang ibu yang tersembunyi di balik kipas. Dia, yang memperhatikan kelakuan ibunya, hanya bisa terdiam di tempat dengan tubuh membeku. Ingin sekali dirinya membela Evelyn dan Adam dengan membenarkan informasi yang dilontarkan Helen, tapi melakukan itu akan membuat ibunya dipermalukan di depan keluarga besar Dean. Mengetahui hal itu, haruskah dia bersikap durhaka dan membela saudara tirinya? Kala melihat Jenna berjalan menghampiri Noah, Daniel dengan cepat menarik lengan ibunya yang berniat mengikuti wanita tersebut. “Ibu! Berhenti berbuat onar!” desis pemuda tersebut. “Jangan membuat orang lain salah paham dengan Kak Evelyn!” tegurnya. Wajahnya menampakkan ekspresi terluka, tahu jelas sang ibu selalu menargetkan Evelyn dan Adam

    Last Updated : 2023-01-10
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 175 Apa atau Siapa … Dalang Kebencianmu?

    “Aku harap Nenek Jenna sadar bahwa aku mengundang Nenek di sini untuk menyaksikan pertunanganku, bukan untuk menghakimi dan memberikan izin.” Ucapan Adam membuat semua orang ternganga, tidak terkecuali Noah. Namun, mengingat bahwa Adam—cepat atau lambat—mampu mengambil alih kuasa atas Grup Dean, bahkan tanpa turunan aset dari Keluarga Dean sendiri, Noah pun membungkam mulutnya dan membiarkan cucunya itu menangani Jenna. Memang sekali-kali kakak perempuannya itu harus diberi sentilan keras terhadap kenyataan. “Kurang ajar kamu, Adam! Apa kamu kira kamu bisa berdiri sendiri tanpa Keluarga Dean!?” geram Jenna sembari menuding Adam dengan telunjuknya. Kemudian, dia pun melanjutkan, “Tanpa warisan dari ayahku, apa kamu kira kamu mampu bersikap angkuh dan disegani banyak orang?!” Semua orang yang mendengar ucapan Jenna terdiam, diam-diam tahu jawabannya. Namun, mereka tidak berani menyela dan membiarkan Adam yang membalas ucapan wanita tua tersebut. “Bisa, dan aku sangat mampu,” jawab Ad

    Last Updated : 2023-01-10
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 176 Aku Memerlukanmu

    “Apa atau siapa … yang kiranya membuat Nenek begitu menolak calon istriku?” Pertanyaan tersebut membuat Jenna terdiam sesaat, memandang Adam dengan saksama. Dia tidak menyangka bahwa pria tersebut masih bisa bersikap begitu tenang menghadapi dirinya. Menyerah untuk menunjukkan dominasinya sebagai salah satu tetua, wanita tua itu pun akhirnya melemparkan pandangannya ke arah Helen. “Tanyakan pada wanita ayahmu itu,” balas Jenna ketus sembari mendengus. Kemudian, dia pun kembali duduk di kursinya dengan wajah kecut. Mendengar hal tersebut, Adam mengalihkan pandangan kepada Helen, membuat wanita itu tersentak. Sekejap, aura yang menyelimuti tubuh pria itu berubah gelap, dan tatapan yang terpancar dari netra biru indahnya itu menjadi sangat dingin … seperti tatapan seseorang yang ingin membunuh. Tatapan Adam seakan meneriakkan, “Sudah kukatakan untuk tidak mengganggu wanitaku, tapi kamu terus melakukannya! Apa kamu begitu haus akan kematian?!” Hal tersebut membuat tubuh Helen menggigi

    Last Updated : 2023-01-11
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 177 Perpecahan Helen dan Daniel

    “Aku perlu perwakilan keluarga untuk mendampingiku di acara pertunangan malam ini.” Teringat akan ucapan Adam ketika dirinya sedang dalam perjalanan mengantar sang ibu, Daniel tersenyum. Karena Evelyn tidak memiliki perwakilan pria dari keluarganya, Henrylah yang menawarkan diri untuk mendampingi wanita tersebut nanti. Namun, tidak pernah dia sangka bahwa Adam akan menjadikan dirinya perwakilan keluarga untuk mendampingi dirinya! Selama ini, Daniel kira Adam sangat membencinya karena sang ibulah alasan kematian ibu Adam, Diandra. Namun … sepertinya malam ini Daniel harus percaya bahwa dugaannya selama ini sangatlah salah. Begitu lama memperhatikan dan mengidolakan Adam, pemuda itu tahu bahwa makna ucapan Adam adalah … “Aku ingin kamu hadir di pertunanganku, saudaraku.” “Hanya karena satu kalimat pria itu, kamu begitu senang?” Sebuah suara memecah lamunan Daniel, membuatnya menoleh ke arah wanita yang sedang dirinya bantu berjalan. Sadar bahwa situasi sang ibu tidak begitu baik, Dan

    Last Updated : 2023-01-11
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 178 Akulah Perwakilan Keluargamu

    ‘Hal terpenting bagiku adalah keluarga … tapi sepertinya Ibu tidak menyadari hal tersebut.’ Daniel memasang wajah kesulitan, tapi kakinya terus berjalan. Pikirannya terus terikat dilema antara kembali dan meminta maaf pada sang ibu atau pergi ke pesta dan memenuhi permintaan sang kakak. Tepat pada saat itu, sebuah suara memanggilnya, “Kamu … Daniel, bukan?” Pemuda itu pun mengangkat pandangan, hanya untuk berakhir terbelalak kala melihat siapa yang sekarang berada di hadapannya. “K-kamu …?!” *** “Aku dengar istrimu sangat cantik, Adam. Apa benar begitu?” “Dari sekian banyak wanita cantik di dunia ini, kamu memilih satu wanita itu, dia pasti seperti bidadari yang turun dari khayangan, bukan?” “Ya, melihat bahwa satu malam bisa menghasilkan dua bocah manis itu, jelas Adam begitu tergila-gila padanya! Ha ha ha!” Celotehan sejumlah sepupu pria membuat pelipis Adam berdenyut. Kalau bukan karena sang kakek memerintahkannya untuk tidak berbuat onar lagi di pesta pertunangannya sendiri,

    Last Updated : 2023-01-12

Latest chapter

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 379 Satu Cerita Berakhir [END]

    Tidak lama setelah Evelyn beserta suami dan ibunya turun dari panggung, iringan merdu piano pun terdengar. Pintu ruang pesta terbuka, membuat setiap pasang mata beralih ke arah sosok berbalut gaun pengantin berwarna putih mutiara yang berjalan memasuki ruang pesta didampingi seorang wanita dengan gaun hijau indah. Itu adalah Rena yang didampingi oleh sang nenek, Yara. Memerhatikan calon istrinya menghampiri, Dominic merasa seakan jantungnya ingin melompat keluar dari dada. Langkah Rena dalam gaun indah itu sangatlah ringan, hampir seperti melayang bak dewi yang turun dari khayangan. Bulu mata lentiknya yang bergetar mengikuti langkahnya membuat penampilan wanita itu memesona Dominic. Saat wanita rupawan itu sudah berada di hadapannya, Dominic hanya bisa membeku seperti orang bodoh, tenggelam dalam pancaran indah sepasang manik hijau yang menghipnotis itu. Dengan tangan yang telah disodorkan oleh Yara kepada Dominic, Rena yang melihat pria itu mematung konyol tersenyum geli. “Tidak

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 378 Perkumpulan

    “Tidak kusangka akan tiba hari di mana Tuan Dominic Grey akan berakhir menikah,” ucap Selena, sekretaris Dominic, yang menangis haru melihat sang atasan mengenakan jas putih pernikahan, terlihat begitu cerah dibandingkan hari-hari biasanya.Di sebelah Selena, Julian menepuk-nepuk pundak wanita tersebut. “Aku paham perasaanmu.” Dia sendiri sempat merasakan hal serupa ketika Adam Dean menikah dengan Evelyn Grey.Sembari menggandeng lengan Julian, Elena memasang senyuman geli. Dengan wajah bangga, dia berkata, “Hehe, kalian kurang peka. Sedari awal, aku sama sekali tidak terkejut Adam akan berakhir dengan Evelyn dan Dominic akan berakhir dengan Rena.”Sementara para pemuda-pemudi Capitol mengomentari pernikahan Rena, di satu area khusus yang dijaga banyak pengawal berpakaian tradisional, terlihat Saraswati dan Anindita hadir bersama dengan ibu mereka, Adhisti. Ketiganya terlihat tengah berbincang ramah dengan Diandra dan Henry yang dengan mahir menjamu mereka.Tampak sosok Adhisti juga s

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 377 Undangan Pernikahan

    BUK! Suara tubuh yang terbanting ke tempat tidur empuk bisa terdengar. Hal tersebut diikuti dengan kecupan basah dan lenguhan yang saling beradu. Dalam ruang tidur di pesawat pribadi itu, Dominic tampak sedang mengungkung sosok Rena. Tangan pria tersebut menelusup masuk ke dalam pakaian gadis di hadapan, meremas sedikit dan menyebabkan sebuah lenguhan rendah untuk kabur dari bibir Rena. “Hah ….” Napas yang terengah terdengar kala ciuman mereka terpisah. “Dom …,” panggil Rena. Ujung mata gadis itu tampak sedikit merah dan basah, terlihat begitu menggoda. “Jangan sekarang ….” Mereka sekarang di mana? Di dalam pesawat dengan puluhan bawahan yang menunggu di depan ruang pribadi. Kalaupun sudah berpindah ke kamar tidur, tapi Rena tidak bisa menjamin segala hal yang terjadi dalam ruangan tersebut tidak akan didengar oleh orang-orang di luar! Sebagai seseorang yang telah berkutat dengan dunia malam, tidur dengan seorang pria jelas adalah sesuatu yang tidak begitu asing untuknya. Akan te

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 376 Aku Menginginkanmu

    Adhisti tersenyum, lalu menepuk pelan punggung Rena. “Aku tidak berkata kamu akan menikah sekarang, bukan?” Dia melirik Dominic yang hanya terdiam di tempatnya selagi menatap intens ke arah Rena. “Akan tetapi, aku yakin seseorang tidak bisa lagi menunggu lama.”Satria, yang mendorong kursi roda Adhisti—Rena yakin sepertinya keduanya telah berbaikan setelah mengetahui kebenaran di balik kematian Wulan—tertawa rendah dan menimpali, “Jikalau memang kalian akan merayakannya, jangan lupa untuk mengundang kami.”Mendengar hal itu, Bhadrika langsung bersiaga dan berujar, “Tuan Putri, di hari itu, tolong infokan paling tidak satu bulan sebelum. Banyak persiapan yang perlu regu pengawal siapkan untuk memastikan keluarga kerajaan bisa pergi ke luar kerajaan.” Dia sudah memikirkan seribu satu cara untuk menjaga acara pernikahan tersebut.Rena hanya bisa tertawa mendengar ucapan semua orang. Senyuman di bibirnya merekah lebar lantaran senang semuanya berakhir baik.Pandangan Rena mendarat pada An

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 375 Bukan Salahmu

    Menepiskan pandangan para pengunjung hotel pada dirinya, Dominic masuk ke dalam lift khusus untuk kemudian menuju penthouse miliknya.Sebelum pintu tertutup, manajer hotel tersebut berucap, “Jikalau ada yang diperlukan, silakan menghubungi saya, Tuan Grey. Saya permisi.”Dominic melangkah masuk ke dalam kamar, lalu meletakkan Rena dengan hati-hati di sana. Lelah sepertinya merasuk tubuh gadis tersebut, bahkan setelah semua kericuhan untuk tiba di kamar tersebut, Rena sama sekali tidak terganggu.Tidak ingin mengusik Rena, Dominic pun keluar dari ruangan. Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.“Kami sudah tiba,” ucap Dominic.“Rena … sudah menemui Eli Black?” tanya suara melantun dari ujung telepon yang lain.“Sudah.”“Apa … dia baik-baik saja?” tanya suara itu lagi.Dominic melirik ke arah Rena dari celah pintu yang tidak sepenuhnya tertutup. “Dia bertahan, Yang Mulia.”Mendengar balasan Dominic, Yara tersenyum sendu. “Bagus … itu bagus.”Dominic menjatuhkan pandangan, lal

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 374 Akan Kupastikan

    Ketegangan di antara kedua pria asing itu membuat sejumlah pengunjung kafe dan juga pejalan kaki memerhatikan mereka. Hal tersebut membuat Rena langsung mengenakan kembali kaca mata hitamnya dan menarik ujung hoodie putih Dominic.“Kita pergi saja. Jangan menarik perhatian,” ucap Rena dengan suara rendah, takut ada yang mendengar atau mengenali dirinya.Bagaimanapun, mereka masih berada di Kerajaan Nusantara, tempat di mana dirinya sempat dikenal sebagai pewaris takhta.Mendengar permintaan Rena, Dominic pun menurut dan menghempaskan tangan Eli. Dia melingkarkan tangan di pinggang Rena dan menarik gadis itu pergi menjauh dari Eli Black.Sebelum sepenuhnya pergi, Eli sedikit berseru, “Yarena! Apa kamu akan pergi begitu saja?!”Sungguh, Eli berharap Rena akan memberikan ‘akhir’ yang dia inginkan, bukan mengabaikannya seperti ini. Atas segala dosa yang dia lakukan, Eli ingin Rena mengakhirinya dan memberikan balasan yang setimpal.Di saat mendengar pertanyaan Eli, Rena menghentikan langk

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 373 Kebenaran yang Sesungguhnya

    *Beberapa waktu lalu* PIP! PIP! PIP! Bunyi mesin yang mengusik telinga bisa terdengar, beriringan dengan terbukanya mata gadis tersebut. Pandangan gadis itu mendarat pada langit-langit yang putih, lalu perlahan maniknya bergeser ke kanan, pada sosok yang tertidur dalam posisi terduduk dan tangan terlipat di depan dada. “Do … minic?” Panggilan itu membuat kening sang pria sedikit berkerut, diikuti dengan matanya yang perlahan terbuka. Saat manik hitam segelap malam milik pria itu mendarat pada netra hijau sang gadis, mata pria tersebut membesar dan dia pun langsung menghampiri pinggir tempat tidur. “Rena!” seru sang pria dengan wajah lega. “Kamu sudah sadar!” Seusai mengatakan hal tersebut, Dominic pun menekan tombol merah di tembok dekat tempat tidur, lalu meraih telepon yang terhubung dengan meja jaga rumah sakit. Gegas dia memanggil perawat untuk memeriksa keadaan Rena yang akhirnya siuman setelah satu minggu tidak sadarkan diri. “Kondisi Nyonya Wijaya telah stabil, tapi per

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 372 Kenapa?

    Di seisi Kerajaan Nusantara, berita mengenai rencana pembunuhan Putri Mahkota Yarena oleh Adinasya tersebar luas. Besarnya kericuhan akibat kejadian tersebut membuat pihak istana tidak mampu menyembunyikannya, terlebih ketika satu berita kematian membuat semua orang berakhir berkabung.“Tidak kusangka bahwa Putri Mahkota akan meninggal ….”“Belum sempat dirinya mengabdi untuk kerajaan secara penuh, tapi langit sudah terlebih dahulu mengambilnya.”“Memang mantan adipati pria yang berbisa! Teganya dia mengorbankan nyawa keluarga kerajaan hanya karena dirinya berambisi terhadap takhta!? Dan lagi, orang yang dia bunuh adalah putri wanita yang dahulu dia cintai!”Komentar-komentar pedas terlontar, mengungkap rasa kecewa yang begitu mendalam terhadap Adinasya dan juga kesedihan terhadap kematian putri mahkota Kerajaan Nusantara, Yarena Sangramawijaya.Belum ada satu minggu putri mahkota itu diangkat, tapi musibah sudah menimpanya dan menyebabkan dirinya kehilangan nyawa.Namun, yang lebih m

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 371 Nyawa Mereka Bergantung Padaku

    Sang dokter terkejut, lalu melirik Yara. Walau nyawanya terancam oleh Dominic, tapi sebagai bagian dari kerajaan, dia lebih tahu kekuasaan tertinggi berada di tangan sang ratu. Wajah pemimpin Kerajaan Nusantara itu tampak tak berdaya. Karena tahu omongan Dominic bukan main-main, dia pun hanya bisa menganggukkan kepala, memberi izin kepada sang dokter untuk lanjut bertindak. Di tengah pekerjaan sang dokter, Dominic mendadak berujar kepada Yara yang berakhir juga menunggu di dalam ruangan, “Kalau sesuatu terjadi padanya … aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Mendengar ucapan itu, Yara mendengus selagi menatap sosok Rena yang tidak sadarkan diri. “Tidak perlu dirimu … bahkan aku tidak akan memaafkan diriku sendiri ….” Setelah pertolongan pertama oleh sang dokter dan kondisi Rena semakin stabil, gadis itu pun dipindahkan ke rumah sakit utama Kerajaan Nusantara. Berbeda dari penjagaan yang biasa diberikan untuk keluarga kerajaan, kali ini yang berjaga di depan ruangan Rena bukan hanya p

DMCA.com Protection Status