Share

12 Kandas

Penulis: Chaerani T
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nora terkejut mendengar suara Bagus yang saat ini sudah berada disampingnya. Pria itu datang menemuinya tanpa arahan.

"Apa yang membuatmu datang kepadaku, aku sedang tidak membutuhkanmu!" seru Nora, wanita itu mencoba menutupi rasa gugupnya.

"Aku suamimu, jadi aku bebas untuk menemuimu!"

"Hah, haruskah statusmu itu menjadi alasan agar kita bisa bertemu?!" tanya Nora, melirik ke arah Bagus.

Bagus tersenyum "Tentu, lebih baik aku yang datang ke ruanganmu, daripada kau kelelahan sesekali menatapku dari jendela!" jawab Bagus.

Nora menelan ludah mendengar kalimat Bagus, sontak saja ia merasa salah tingkah.

"A--aku sedang sibuk, mungkin nanti saja kita bertemu lagi!"

"Baiklah, aku tidak akan mengganggumu, ini kubawakan nasi bungkus, baru saja aku membelinya di warung depan, dan tolong dihabiskan ya!" seru Bagus.

"Tidak, aku sedang diet! Kau saja yang menghabiskannya?!" sahut Nora.

Bagus menghela napasnya, langkah kakinya segera mendekati Nora.

"Mau aku suapi?" tanya Bagus, saat wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    13 Tentang Cintaku.

    Tidak ada yang bisa menggantikan sosok Atun bagi Bagus, gadis soleha yang selalu menolongnya. Cintanya pada Atun begitu tulus dan murni, bahkan ia berusaha bekerja siang dan malam hanya untuk mengumpulkan pundi-pundi uang, agar bisa meminang sang pujaan hati. Lima tahun yang lalu, Bagus siap meminang sang pujaan hati. Laila, seorang janda yang begitu menggoda, pernikahan sudah di ambang matanya, suasana ramai memenuhi pesekitaran rumah sang janda yang sebentar lagi akan dipinang olehnya. Namun pernikahan itu seketika terdengar riuh dari kejauhan, Bagus dilarang bertemu dengan pengantin wanita itu, oleh seorang ibu tua yang mengetahui kejadian di dalam rumah Laila. Rasa penasaran membuatnya nekat untuk melihat apa yang terjadi di dalam kamar calon pengantin wanita. Semua orang berlari, tidak mau mendekati rumah pengantin wanita itu, sementara Bagus terus berjalan masuk ke dalam rumah mencari kamar wanita itu. Pintu kamar tidak tertutup, sepasang wanita dan pria tengah asik bercumbu.

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    14 Kedatangan tamu

    Semalaman penuh adalah malam yang indah menurut Nora, perlakuan Bagus mampu membuat hatinya melayang jauh, sayangnya pria itu berubah bersikap dingin pagi ini, seakan tidak pernah terjadi sesuatu. Tidak ada senyuman dan sapaan, melainkan tatapan Bagus yang semakin tajam kepada Nora.Jantung Nora berdegup kencang, saat dirinya mencoba memberanikan diri untuk lebih dulu membuka suara. "Gus, soal semalam, jangan pernah katakan pada siapapun ya!" tutur Nora. "Semalam? Ah, aku minta maaf, aku tidak bisa menahan itu!" jawab Bagus santai. Mendengar itu Nora tersenyum malu, entah mengapa pria itu terlihat tampan saat memperlihatkan otot-otot lengannya. Hari ini Nora memilih untuk bekerja dirumah, ia begitu bosan dan penat jika harus mengerjakannya di kantor. Trttt .... Suara ponsel Nora bergetar, seketika dirinya terkesiap melihat nama seseorang di layar gawainya. Tanpa pikir panjang Nora segera menjawab panggilan itu. "Hallo!" seru Nora dan memutar balik tubuhnya membelakangi Bagus.

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    15 Ku mulai untuk mencintainya

    "Apakah kau tuli? Aku menyuruhmu untuk memberitahu Nora!" cetus Temy, membuat Bagus segera melakukan perintah pria itu. Temy tersenyum puas, sudah sangat lama ia merindukan Nora, wanita pujaan hatinya. Kini perasaannya begitu berbunga-bunga, pasalnya Nora sudah batal menikah dengan Revan. Ia sudah tidak memiliki saingan yang handal untuk merebut hati Nora. Pria berusia 35 tahun itu, sangat antusias untuk mengejar cinta Nora, ia adalah seorang duda beranak satu, Miliarder yang tampan dan tidak pernah luput dari skandal dengan wanita-wanita malamPernikahannya kandas karena mantan istrinya memiliki kelainan penyuka sesama jenis. Kehadiran Nora mampu menyembuhkan luka di hatinya. Saat itu mereka bertemu disebuah kapal pesiar yang besar, Nora memiliki tujuan untuk pergi kw makam orang tuanya yang berada di negara Singapura. Dalam perjalanan, tidak disengaja Nora bertemu Temy Kim, pria blaster Indonesia dan Korea. Ia pernah menyatakan cinta kepada Nora, sayang seribu sayang, cintanya t

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    16 Tiba-tiba Nona jatuh miskin

    Setelah kejadian malam itu, Nora semakin merasa giat untuk membuktikan pada Bagus, jika cintanya tulus dan tidak ada unsur kebohongan dalam hatinya. Rasanya begitu sulit mendapatkan kepercayaan Bagus. Namun, di dalam hati kecilnya Nora sangat yakin jika Bagus adalah pria yang ditakdirkan hanya untuknya. Begitu pun Bagus, sebagai seorang pria ia harus bisa menepati janjinya. Seketika perhatian-perhatian Nora selama menjalani pernikahan bersamanya, tentu membuat Bagus dilema, wanita itu seakan memiliki sihir, karena mampu membuat degup jantungnya berdebar kencang. "Kenapa memandangiku seperti itu atau kau memang terpesona denganku?!" goda Nora. Bagus tersenyum kecil, Nora memang terlihat cantik malam ini. Dua manusia itu tengah berkencan di sekitar pantai, suara gulungan ombak yang menyapa pasir. Keindahan suasana malam yang diterangi bulan dan bintang dan hembusan angin kencang, setelah beberapa menit yang lalu keduanya merasa puas melihat pesona matahari yang terlihat tenggelam di

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    17 Kekesalan Nora

    Suara bising mampu membuat Nora terbangun, perlahan kedua matanya terbuka, lalu mengamati gerak-gerik orang-orang yang lalu lalang melewati mobilnya. "Di mana Bagus? Kenapa banyak sekali orang di depan rumahku?!" tanyanya ragu. Nora bergerak cepat untuk turun dari mobilnya, kedua netranya melihat jelas mobil Lesia yang terparkir di pekarangan rumahnya. "Wanita itu lagi!" gerutunya, dan menutup pintu mobil dengan kencang. Dengan penuh emosi Nora masuk ke dalam rumahnya. Terlihat Lesia tengah berbicara dengan Bagus. "Untuk apa kau datang ke tempatku? Apa apaan ini?!" bentak Nora. "Surprise, akhirnya kamu datang Nora! Aku mau kasih tahu kamu, semua aset kedua orang tuamu detik ini juga sudah menjadi milikku!""Wanita kep*rat! Jangan kau ambil semua harta kedua orang tuaku! Apa tujuanmu sebenarnya? Aku sudah mengikhlaskan Revan untukmu, dan sekarang kau mencoba mengambil semua peninggalan harta Almarhum ayahku!""Ssstt! Dengar ya Nora, sepuluh tahun yang lalu, aku masih sah menjadi i

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    18 Mengikhlaskan segalanya

    Malam yang semakin larut, semakin membuat hati Nora pilu. Sora terus menangis terisak karena tidak tega melihat kesedihan dan kehancuran pada Nora. "Berhenti menangis Sora, aku baik-baik saja!" pinta Nora, walaupun ia sendiri mencoba untuk menahan diri agar tidak menangis. "Nona, maafkan saya, saya tidak bisa membela Nona, saya tidak bisa menolong Nona!" balas Sora, sambil menyeka air matanya. "Harusnya aku yang minta maaf, gajimu dan Jaki belum bisa ku bayar, aku benar-benar tidak memiliki uang, aku berjanji jika aku sudah mendapatkan uang, aku akan membayar gaji kalian berdua.""Tidak perlu, aku hanya ingin melihat Nona bahagia, aku bisa mencari uang untuk kebutuhanku sendiri, jadi Nona tidak perlu memikirkan aku dengan Jaki!"Nora menghela napasnya dengan berat. Ia merasa malu, karena saat ini ia bukanlah seorang Bos, apalagi saat ini ia hanya memiliki uang tidak cukup sampai satu juta. Semua kartu debit Nora terblokir, Lesia sudah bergerak cepat akan hal itu. Nora melepaskan s

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    19 Harta bukanlah segalanya

    Nora yang tidak terbiasa menaiki Bus, harus menahan rasa mual dan isi perutnya bergejolak untuk meminta keluar, hal itu benar-benar membuatnya menyerah, ia tidak bisa menaiki Bus antar kota, sementara Desa Bagus hanya membutuhkan waktu 45 menit lagi untuk sampai. Bagus mengalah, ia dan Nora memilih turun dari Bus dan segera mencari tempat untuk berteduh. Hawa dingin menyelimuti, membuat tubuh Nora menggigil. "Sedingin ini Desa mu Gus?!" tanya Nora. "Karena memang dekat gunung, cuacanya selalu pedut dan akan seperti ini, begitu dingin!""Duduklah disini, kau harus bertanggung jawab atas semua rencanamu ini!""Tanggung jawab bagaimana?!" tanya Bagus heran. "Sudah kemari, diam, dan duduk disebelahku!" paksa Nora. Bagus menuruti perintah Nora, mereka berteduh di tempat warung yang tidak terpakai, bangunannya pun terbuat dari anyaman bambu. Setidaknya tempat itu bisa menjadi tempat yang aman untuk mereka. "Lalu, kita hanya diam saja disini?!" tanya Bagus. "Lihat, hari masih gelap, ka

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    20 Selamat Datang Nora

    Matahari sudah tinggi, Nora dan Bagus sampai di rumah Bagus yang ternyata begitu jauh jika hanya berjalan kaki. Sepanjang jalan mereka tidak menemukan kendaraan, sehingga Bagus berjalan kaki bersama dengan Nora. Rasa penat dan letih membubuhi benak Nora. Belum pernah selama hidupnya berjalan sejauh ini. Tidak seperti dulu, ia sering bergonta-ganti mobil sport miliknya. 'Seperti ini rasanya tidak memiliki apa-apa lagi! Aku tidak boleh mengeluh, jika baru seperti ini saja mengeluh, ingin ku taruh di mana wajahku ini?' bisiknya. "Assalamualaikum, Bu, aku pulang!" teriak Bagus, karena pintu belum terbuka sedari tadi ia mengetuk daun pintunya. Nora terdiam, ingin rasanya cepat-cepat ia masuk ke dalam dan beristirahat sejenak. Pintu pun terbuka, terlihat raut wajah wanita paruh baya yang merasa terheran-heran melihat Bagus bersama sosok wanita asing. "Assalamualaikum Bu," seru Bagus, kemudian menyalami sang ibu. "Wa'alaikumsalam, loh kok pulang nggak bilang-bilang, ini siapa toh?!" tu

Bab terbaru

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    53 Kembalilah Padaku

    Semalaman Nora tidak bisa tidur, menjelang acara ijab qabul ia hanya mampu berdoa agar semua pelaksanaan pernikahannya lancar. Namun satu hal yang membuatnya merasa aneh saat ini. Temy tidak mengabarinya sama sekali sejak kemarin, dan hanya Rion yang rela menjaga dan menunggunya sampai malam. Jemarinya mengusap layar ponsel, ia akan mencoba menghubungi Temy sekali lagi, dan lagi-lagi hanya suara operator wanita yang menjawab panggilannya. "Kemana kamu Tem?" Rasa takut dan cemas menjadi satu dalam lubuk hatinya. Pasrah karena sudah lelah menghubungi Temy, akhirnya rasa kantuk menghampirinya dan membuatnya terlelap pagi hari ini. Sementara itu di tempat lain, Bagus baru saja menyelesaikan solat subuhnya. Kemarin Temy sudah pergi, pria itu benar-benar pergi ke Korea dan menyerahkan segalanya pada Bagus. Pakaian pengantinnya yang berwarna putih begitu indah bagi Bagus. Sekilas, ia mengingat bagaimana pernikahannya bersama Nora dulu, pakaian seragam sopirnya. Ia hanya tersenyum kecil

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    52 Menjelang Pernikahan

    Pagi-pagi buta sekali Nora sudah bersiap untuk hari ini. Sudah tiga hari ini Nora tidak pergi ke rumah Temy. Ia terpaksa, karena dengan begini, ia bisa fokus pada Temy, calon suaminya. Dan dua hari lagi adalah hari pernikahannya bersama Temy, saat itu juga ia akan melepas statusnya sebagai seorang janda. Ia menatap dirinya di depan cermin, perlahan ia membuang napasnya. Walaupun Bagus hadir sebagai Rion, ia tidak mungkin meninggalkan Temy. Temy adalah pria yang selalu baik kepadanya, tiada salahnya jika ia pun berkorban demi membalas semua kebaikan Temy. Agenda hari ini adalah mencoba gaun pengantin di butik, dengan rancang desain terkenal. Temy sudah menyiapkan segalanya dengan cepat. Acara ijab qabul akan dilakukan di rumah Nora, dan Temy berjanji akan memberi kejutan pada pesta malam pernikahan mereka. Suara deru mobil terdengar jelas memasuki halaman. Nora bergegas untuk turun dan menemui Temy. Nora berlari ke pintu utama, di sana sudah terlihat Rion yang berdiri dengan tangan k

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    51 Melupakan Aku

    "Nora berhenti, dengarkan aku dulu!" teriak Temy. Nora terus berlari menjauh, ia tidak mau berhubungan kembali dengan Temy atau Bagus lagi. "Ini semua bisa kita bicarakan baik-baik, jangan pergi lagi Nora." Temy tidak putus asa, ia akan terus mengejar Nora dan tidak akan pernah membiarkannya menghilang. Nora berhenti dan napasnya tersengal, ia baru menyadari jika sudah berlari jauh sekali. Dan ia tampak terkejut melihat Temy tengah berlari mengejarnya. "Kenapa kamu mengikutiku?" Nora memandang kesal ke arah Temy, namun pria itu tetap tersenyum dan berjalan menghampirinya. "Aku ingin menjelaskan semuanya Nora! Maaf aku tidak memberitahumu sejak awal, tapi memang ia adalah adikku!""Kamu bohong, apa ini rencana kamu? Kamu mau membuat aku lebih tidak bisa melupakan dia?""Dengar dulu! Dia adikku Nora, bertahun-tahun kami berpisah. Apa kau lebih tega, membiarkan saudara kandungku terus menjadi orang lain, dia lupa siapa dirinya yang sebenarnya!"Nora terdiam, Temy pun terdiam."Kemba

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    50 Rion

    Seperti kata dokter, sesekali Bagus menginggau dan berteriak dalam tidak sadarkan diri. Temy rasa, Bagus sedang bermimpi tentang masa lalu, hingga terkadang ia harus diberi obat penenang oleh perawat yang menjaganya. Nora tidak pernah bosan untuk menghubungi Temy, sayangnya Temy belum siap menceritakan tentang Bagus kepada Nora. Jemari Bagus bergerak perlahan, kedua matanya terbuka perlahan. Terlihat jelas langit-langit kamar berwarna putih. Temy bangkit dari duduknya, menyambut suka cita Bagus sudah siuman. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Temy, tak sabar. Bagus terdiam, ia menatap Temy dengan jelas. Senyumnya merekah, ia mengenali Temy dan berusaha bangun untuk melihat sekelilingnya. "Hati-hati!"Temy membantu Bagus, ia merasa bingung dengan sikap Bagus sesaat setelah siuman. "Dimana aku?" Bagus melihat ke sekelilingnya. "Kau di rumah sakit, kepalamu terbentur, dan kau merasakan sakit kepala yang begitu hebat, hingga membuatmu tidak sadarkan diri selama lima hari!""Kau tetap s

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    49 Doa untuk adikku

    Temy memejamkan kedua matanya, lalu menghembuskan napasnya kasar. Kedua bahunya bersandar pada daun pintu ruangan di mana Bagus tengah di periksa oleh dokter. Kini segalanya harus bisa ia terima jika takdir mempertemukannya dengan Bagus, adik kandung yang selalu ia cari sejak dulu. "Tak ku sangka jika kamu adikku! Bibi Rusi membohingiku, entah mengapa sebabnya!"Temy mengambil ponselnya, senyumnya mengembang seketika melihat gambar Nora yang terlihat bahagia di layar ponselnya. "Haruskah aku membiarkan Nora bersama Bagus? Padahal, hubungan ini sudah lama ku nantikan!"Air mata Temy menetes perlahan, ia hanya ingin berkumpul dengan orang-orang yang ia cintai. Sampai ia harus bisa menerima pria yang ia anggap sebagai penganggu hubungannya kini adalah adik yang sangat ia rindukan. "Pak Temy!"Mendengar seseorang memanggilnya, Temy segera menghapus air matanya dan berdiri menghadap dokter yang menangani Bagus. "Bagaimana dengan dia?""Tenang saja, keadaan kini membaik, dia merasakan sa

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    48 Kabar Bahagia

    Air matanya mengalir perlahan, memori indah bersama Bagus terulang jelas kini, ada rasa rindu menelusuk di dalam hatinya pada sang mantan suami. Air hujan perlahan membasahi gelapnya ibu kota malam ini. Lima jarinya menghapus air mata di pipi, dan tak lama senyum terukir ketika pria disebelahnya menatap penuh cinta. "Kau suka hujan Nora? Sejak tadi pagi sampai malam, kau tidak pernah lepas untuk melihat hujan deras ini!"Wanita berambut panjang itu menampilkan senyum manisnya. “Karena hujan mengingatkanku pada Bagus!” Suasana menjadi hening sekejap. "Nora, kamu melamun?""Oh, ya Tem! Aku menyukai hujan, terkadang cuacanya membuat hatiku tenang dan damai!"Temy mengangguk, secangkir cappucino ia berikan untuk calon istrinya. "Untukmu, supaya kau tetap hangat!""Terima kasih!"Nora tersenyum sipu, pandangannya menyelidik ke arah Temy, yang terlihat gagah dan berwibawa. Entah mengapa wajah dari dekatnya begitu persis dengan wajah Bagus. “Ayolah Nora, kau sudah berjanji untuk melupa

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    47 Pelukan Temy

    "Baringkan dia disana," perintah seorang pria bertubuh tinggi dan berbadan kekar yang berdiri di ambang pintu. Kedua pria yang membawa Bagus hanya mengangguk dan menuruti perintah sang atasan. "Lalu, apa yang akan kita lakukan Bang?" Salah satu pria yang merupakan anak buah Temy terlihat ragu, karena Bagus terlihat begitu lemah saat ini. "Biarkan saja dia! Kunci semua jendela, dan pintu ini, besok pagi Tuan akan datang!""Baik Bang!" jawab pria yang lainnya. Bagus membuka matanya perlahan, ia merasakan pusing yang kini tengah menderanya. Ia juga meringis kesakitan pada hidung yang masih mengeluarkan darah. "Sial! Siapa sebenarnya mereka? Apa salahku sampai aku dihukum begini?" desisnya. Pelan-pelan ia mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling kamar yang luas dan besar. Ranjang yang empuk di kamar itu membuatnya sedikit nyaman untuk saat ini. Perlahan ia bangkit dan berusaha untuk menyeimbangkan diri. "Tempat siapa? Ah, kepalaku sakit sekali!" Bagus meringis kesakitan, nampak s

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    46 Maaf Temy

    Pandangannya tertutup oleh kain berwarna hitam, lengan Nora mengapit pada lengan Temy. Semilir angin berhembus mengenai kulitnya. Malam ini entah Temy merencanakan hal yang akan menjadi kejutan untuk Nora. Suara desiran ombak membuat Nora terus menerka-nerka keberadaannya saat ini. "Satu, dua, tiga, buka mata mu!" Nora membuka perlahan setelah kain yang dipasangkan terlepas oleh Temy. Pemandangan laut pada malam hari mampu mengukir senyum Nora. Gaun hitam bermotif brukat semakin menambah aura yang terus membuat Temy memuji kecantikannya di dalam hati. "Wow Temy, apa semua ini kau yang membuatnya?" tanyanya. Nora begitu terpukau, ketika melihat dua kursi kayu dengan meja yang menyajikan beberapa makanan yang sudah disiapkan pria tampan itu. "Kamu suka? Syukurlah, jadi semuanya tidak sia-sia!" ujar Temy. Nora hanya membalas setiap perlakuan Temy dengan senyuman, pemandangan indah ini harus bisa diabadikan. Nora mengambil ponselnya, dengan malu-malu Nora meminta Temy untuk berpose m

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    45 Siapa Kalian?

    Rasa penat dan duka masih terasa. Angin yang berhembus kencang mampu menemani kesendirian Bagus saat ini. Kedua bibirnya menyesap rokok kecil yang menyelip di tengah dua jarinya. Dua jam yang lalu ia sudah berusaha ikhlas mengirimkan doa agar Atun tenang dan bahagia di surga. Dan apapun itu, Bagus harus bisa melangkah lagi mencari jalan yang baru untuk kehidupannya kedepan. Meninggalkan segala suka dan dukanya tentang masa lalunya bersama Atun. Mengambil langkah panjang untuk mencari seperti apa kehidupan selanjutnya. Bagus kembali ke rumah miliknya. Harusnya di rumah itu masih ada sosok Nora. Namun, kisah mereka pun sudah kandas.Seperti biasa, ia akan bersiap untuk bekerja di tempat Furqon. Pekerjaannya sudah lama sekali terbengkalai, walaupun malam hari, ia harus bisa menyelesaikan pekerjaannya sebagai tukang kayu. Bagus berangkat menuju gudang Furqon, gudang Furqon saat ini sudah berpindah dekat dengan hutan, agar tidak terdengar suara bising yang menganggu tetangga sekitar ruma

DMCA.com Protection Status