Share

Burung camar.

"Monster kecil, ayo turun. Kita sudah sampai," ucap Elvano.

Rubby yang menyadarkan sisi kepalanya di lengan bahu Elvano dengan manja, sambil dirinya terus mencium bau minyak angin agar dirinya tidak muntah.

"Gendong aku…," rengek Rubby manja.

Elvano menatap ke arah dermaga kecil dimana Speedboat itu menepi. Otaknya menjadi kacau saat dirinya berpikir bagaimana dia menggendong tubuh Rubby tanpa terpeleset dan tercebur ke dalam laut. Karena, dia harus melompat ke arah dermaga minimalis itu.

"Monster kecil, aku tidak bisa. Kalau aku menggendongmu, tentu akan sangat beresiko. Kamu mau kita—"

"Itu, kan! Paman kejam! Kemarin, aku diturunkan di hutan. Sekarang, memaksa aku untuk melompat ke arah dermaga! Kenapa kita tidak naik helikopter saja? Dan menderita dengan Speedboat?" ketus Rubby.

Bagaimana bisa pakai Helikopter? Helikopternya saja dipakai oleh Ibunya yang tidak tahu menjemput siapa. Lagian, di pulau tempat Kakeknya berada memang aksesnya sangat minim.

"Rubby, tolong jangan man
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Neng GeuLis
update please
goodnovel comment avatar
Neng GeuLis
mana updatenya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status