Kembali dari pekerjaannya, Arianne mandi air panas. Dia lalu menyesap teh hitam yang diberikan Mary.“Terima kasih, Mama Mary!”Mary menatapnya penuh cinta. “Ari, kau sudah pandai berkata-kata manis akhir-akhir ini ya. Kau biasanya terlalu malu. benar adanya bahwa orang-orang biasanya berubah setelah selesai bersekolah dan masuk ke dunia kerja. Kau sebaiknya mencoba untuk bicara ke tuan lebih banyak juga. Biasanya dia bukan orang yang suka bicara. Bagaimana kalian bisa menghabiskan waktu bersama jika keduanya saling tertutup?”Apa yang disebutkan tentang Mark Tremont, membuat Arianne Wynn tersenyum tetapi dia tetap terdiam.Suara Henry, si kepala pelayan, tiba-tiba terdengar dari pintu. “Tuan!”Melihat bahwa Mark Tremont telah tiba, Mary berpindah ke dapur untuk mengingatkan koki mempersiapkan makan malam.Arianne menyesap teh hitamnya dan duduk di sofa, sepertinya sedang berpikir sendiri. Namun, pikirannya secara otomatis mengulang kejadian dimana Aery Kinsey memasuki restoran sambil
”Uhuk, uhuk…”Suara itu tiba-tiba terdengar dari Mark Tremont.Mary mengeluh pelan saat berjalan ke dapur. “Tuan akhir-akhir ini tidur di ruang kerja. Aku rasa dia sedang demam. Aku akan mengambilkan minum. Nyonya, beri dia obat nanti.”Arianne membuyarkan lamunannya dan mengikuti Mary ke dapur. Mengambil air hangat dan membawa sejumlah obat-obatan ke ruang tengah.“Minumlah obat-obat ini.”Mark Tremont yang sedikit cemberut, mengabaikan dia.Arianne dengan keras kepala menyodorkan air dan obat-obatan padanya. “Kau akan merasa lebih baik setelah meminumnya.”Akhirnya, dia kehilangan kesabarannya. “Jauhkan dariku.”Setelah saling terdiam, Arianne menaruh keduanya dan pergi ke ruang makan. Dia tidak bernafsu melihat sarapannya.Beberapa saat kemudian, Mark Tremont berjalan ke lantai atas untuk mengganti pakaian dan bersiap pergi keluar. Arianne mengantarkan gelas dan obat-obatan padanya sekali lagi.“Mary yang memintaku memberikannya padamu.”Mark Tremont tidak lagi menolaknya dan meminu
Eric menatap ke arahnya, bersikap seolah-olah tidak peduli saat tatapannya beralih. “Aku senang merasa bebas. Mereka dapat melakukan apapun yang mereka suka. Kau dan Mark keduanya adalah anak lelaki dari keluargamu, jadi tidak ada yang bertengkar tentang aset keluarga. Sungguh menyenangkan! Berbeda denganku. Bahaya mengintai dari segala arah!”Jackson mengalihkan topik pembicaraan saat dia membahas berita terbaru tentang industrinya. “Ada beberapa persoalan di tempat Mark. Ada masalah dengan pabrik perhiasan rekanannya. Seseorang mencuri bahan bakunya, membuat kerugian hampir lima belas juta. Itu hanya pabrik biasa. Aku rasa perusahaan itu tidak akan bisa bertahan dari ini. Dia kemungkinan tamat.”Eric berdengus dan berbicara dengan hidungnya yang tersumbat, “Hanya lima belas juta. Mark bisa mengurusnya. Pabrik kecil itu yang tidak beruntung.”Secara bersamaan, Arianne melihat berita. Hatinya terasa sakit ketika dia melihat nama dari perusahaannya, ‘Hoyle-Roy’. Itu adalah bisnis keluar
Mark Tremont tersenyum kecil. “Dia kakakmu. Kau tidak seharusnya begitu iri.”Kekesalan Aery Kinsey sirna ketika melihat Mark tersenyum. Meskipun merasa kesal, dia meredamnya. Karena dia tidak dapat membuat dirinya bertahan, dia lebih baik memerankan perannya sebagai pacar yang patuh.“Kalau begitu kau tidak bisa pergi di tengah-tengah lagi lain waktu…”Mark Tremont tidak menjawab, hanya membalasnya dengan tatapan ambigu. Tetapi, ekspresinya kembali datar saat dia berbalik.Ketika dia kembali dari kediaman keluarga Tremont, waktu telah menunjukan pukul delapan malam lewat. Arianne merasa sangat lapar tetapi berubah ceria ketika dia melihat Mark. “Kau pulang!”Dengan berdehem samar, Mark Tremont kembali ke kamarnya untuk mandi seperti biasa.Melihat masakan yang tersaji di meja sudah tidak lagi hangat, Arianne merasa sedih tak terkira.“Mama Mary, panaskan semuanya.”Ketika Mark Tremont turun lagi, masakannya telah dihangatkan. Mary tidak dapat menahan komentarnya. “Tuan, nyonya telah m
Jika itu penyebabnya, dia telah melakukan kesalahan fatal. Arianne menjadi sangat amat bersalah.Mary menepuk pahanya sendiri. “Benar, tuan tidak pernah melakukan apapun di hari ulang tahunnya selama bertahun-tahun, aku hampir lupa juga! Lihatlah ingatanku, aku seharusnya mengingatkan Ari sebelumnya!”Arianne berdiri lunglai. “Lupakan. Tidak apa. Aku akan mencarinya.”Dia membuatnya terdengar santai tetapi di dalam hatinya, dia gamang. Dia bahkan tidak punya keberanian untuk memasuki ruang kerjanya.Dia menyeduhkan teh dan membawanya masuk ke ruang kerja. Mengetuk pintunya, suara geram Mark Tremont terdengar dari dalam, “Enyahlah!”Arianne tahu bahwa dia harus tidak gentar saat ini dan mempersiapkan dirinya untuk maju dan membuka pintu. “Aku tidak tahu ini hari ulang tahunmu…”“Keluarlah!” Mark Tremont melemparkan buku di tangannya ke lantai, kemarahannya terasa seperti musim dingin yang mematikan.Arianne membungkuk untuk mengambilnya tetapi melihat Mark Tremont pergi seperti hembusan
Sebuah foto tiba-tiba terjatuh dari buku. Karena penasaran, Arianne mengambilnya. Itu adalah foto Arianne di saat dia pindah ke kediaman Tremont saat dia berusia delapan tahun. Dia sedang menggandeng tangan Mark Tremont.Dia pernah melihat gambar itu di koran, tapi dia belum pernah melihat foto itu secara langsung dalam bentuk foto. Kenapa Mark Tremont memiliki foto itu? Apakah dia… sengaja menyimpannya?Arianne langsung menyangkal pikiran-pikiran itu. Dia mungkin hanya tidak sengaja menyimpan foto itu dan lupa kalau foto itu ada disana. Buku dimana foto itu berada adalah buku tua dan bukan buku yang biasa dia baca. Dia pasti sudah lama tidak membuka buku ini.Malam itu adalah malam dimana dia tidak bisa tidur seperti malam-malam sebelumnya.Mark Tremont berangkat ke bar Nighlight. Jackson dan Eric tidak lama tiba di bar juga dan memanggil pramuria disana untuk menghibur mereka. Berbagai merk minuman keras mahal tersusun di meja mereka. Jackson West adalah sosok paling dikenal di
Setelah mengendus aroma parfum yang mencolok, Mark Tremont langsung mendorongnya menjauh karena jijik. Nada suara dan tatapan matanya sangat dingin. “Menjauhlah!”Seisi ruangan pun menjadi hening, hanya suara musik di bar yang terdengar dalam keheningan itu.Aery Kinsley terkejut, matanya meneteskan air mata dan dia gemetar, karena itu adalah pertama kalinya dia melihat sisi kasar Mark Tremont. “Mark sayang… kenapa kau kasar sekali padaku? Aku hanya khawatir padamu...”Pramuria disamping mereka tak bersuara. Seluruh kota tahu bahwa Mark adalah orang yang sangat lembut dan sempurna tanpa ada cela sedikitpun layaknya lambang kesempurnaan, karena dia selalu ramah pada semua orang.Jackson dan Eric, tidak terlalu terkejut. Karena mereka sudah berteman selama lebih dari sepuluh tahun, mereka pastinya sudah saling mengenal satu sama lain dengan baik.Khawatir akan menciptakan skandal, maka mereka mengangkat Mark dan berkata, “Ayo pulang?”“Aku tidak ingin melihatnya…” gumam Mark pelan.
Arianne melihat Mark duduk disamping Aery. dia juga melihat kalau tangan Aery memegang tangan Mark. “Aku istrinya. Dan itu adalah tanggung jawabku untuk menentukan kemana dia pergi dan juga mempertimbangkan keselamatannya.”Kata “istri” membuat Aery kesal. “Kau…! Dia sudah jelas-jelas bilang kalau dia tidak mau pulang!”Eric pun keluar dari mobil dan membantu Mark keluar dari mobil. “Berhentilah membuat keributan Aery. Arianne sudah datang, biarkan Mark pergi.”Aery masih tidak menyerah, dia menarik tangan Mark. “Mark sudah bilang kalau dia tidak mau melihat dia. Berhentilah bersikap bodoh Eric!”Arianne sebenarnya tidak peduli apakah Mark akan pulang atau tidak, tapi dia juga menolak untuk menuruti Aery dan membiarkan Mark pergi dengannya.Sebelum dia mengatakan sesuatu, Mark tiba-tiba menepis Aery dan berkata, “Ari… kemarilah!”Tidak diragukan lagi kalau dia sedang berbicara pada Arianne.Ini adalah pertama kalinya Arianne mendengarnya memanggilnya dengan nama itu, jadi dia ag