"Selamat pagi, Sayang. Bagaimana tidurmu?" Adrian mengecup kening Rain setelah ia meletakkan nampan berisi berisi sarapan roti bakar lengkap dengan omelet dan segelas jus jeruk favorit wanitanya.Rain melenguh sembari merenggangkan tubuhnya, perempuan yang memakai baju tidur tipis dari kain satin melingkarkan kedua tangan di leher Adrian saat keduanya sedang berciuman. Rain menekan leher Adrian sangat kuat ketika sang dokter tampan hendak menyudahi ciuman karena perempuan bermata hazel itu masih ingin bercumbu mesra dengan tunangannya."Sayang, kamu nakal sekali," ucap Adrian sembari mencubit hidung bangir Rain."Hari ini jangan pergi ke rumah sakit, aku ingin berduaan denganmu seharian. Aku janji akan bersikap baik kepadamu," pinta Rain dengan memasang wajah memelas."Tidak bisa, Sayang. Hari ini aku ada jadwal operasi dan setelah itu aku akan menemui Christian," jawab Adrian sembari mengusap lembut bibir tipis berwarna kemerahan bagai mawar merekah yang sesekali ia ciumi."Ah, benar
"Aku ... aku akan segera menikahi Rain dan aku minta tolong kepadamu untuk tidak lagi mengganggu calon istriku," ujar Adrian.Christian menatap Adrian dengan tatapan sinis, meskipun saingannya tidak licik seperti Alex akan tetapi tetap saja si dokter tampan berwajah lembut itu merupakan saingan terberatnya. Adrian telah berhasil menggenggam hati Rain sedangkan Christian hanyalah sebuah masa lalu yang sangat kelam dan pahit yang telah dilupakan oleh Rain, persaingan untuk mendapatkan Rain semakin sengit karena Adrian telah mendeklarasikan pernikahannya kepada Christian."Selama aku masih hidup dan bernapas, kau atau lelaki manapun tidak akan pernah bisa menikahi Rain. Rain adalah milikku dan selamanya hanya akan menjadi milikku," tegas Christian."Kau hanyalah sebuah masa lalu yang sangat menyakitkan bagi Rain dan dia sudah melupakanmu, Christian. Masa lalu hanya akan menjadi sebuah pengalaman buruk yang tidak akan pernah terulang untuk yang kedua kalinya," timpal Adrian."Oke, katakan
"Ahhh, Adrian ...." Rain mengusap kepala Adrian sembari menggigit bibir bawahnya saat calon suaminya sedang menikmati tubuhnya untuk yang pertama kali setelah mereka resmi bertunangan.Sang dokter tampan terus menghisap puting wanitanya tanpa jeda, setelah puas menikmati puting, ciumannya turun ke area perut lalu semakin turun dan berhenti di inti tubuh Rain yang masih terbungkus kain segitiga berwarna silver. Adrian tersihir oleh aroma harum yang menguar dari tubuh Rain sehingga logikanya kalah oleh gairahya yang sedang berkobar, tangan kekarnya sedang mencengkeram pinggiran celana dalam ia bersiap untuk melepasnya dari tubuh Rain.Akan tetapi ...."Damn!!" Adrian seketika terhenti saat ponselnya tiba-tiba berbunyi kencang, dan ternyata yang meneleponnya adalah seorang perawat yang memintanya untuk segera pergi ke rumah sakit karena di sana sedang kekurangan dokter bedah lantaran banyaknya pasien korban kecelakaan yang terus berdatangan.Rain duduk sembari menutupi payudaranya dengan
“Cepat masukkan perempuan itu ke dalam mobil sebelum Christian dan anak buahnya datang!! Tuan Alex akan membunuh kita semua kalau misi hari ini sampai gagal.” Seorang pria bertubuh kekar berseru memperingatkan rekan kerjanya akan bahaya yang akan mereka hadapi karena telah berani menculik wanita milik sang billionaire kejam. Beberapa pria bertubuh kekar masuk ke dalam mobil SUV hitam setelah mereka berhasil membawa masuk Rain ke dalam mobil yang kini sedang melaju dengan kecepatan sedang menuju ke pintu keluar. Ekspresi cerah penuh kepuasan terpancar di wajah beberapa pria bertubuh kekar akan tetapi itu dalam tempo sepersekian detik ekspresi wajah mereka berubah menjadi kecut setelah ia melihat seorang pria tampan berwajah bengis muncul di hadapan mereka dengan membawa sebuah linggis. “Chris … Christian!! Itu Christian!! Tabrak saja, cepat tabrak dia sampai mati!!” Seorang pria berseru kencang sembari menunjuk ke arah Chtistian. “AWAASS!!” BRAAAKKK!! Mobil SUV hitam menabrak pilar
“RAIN!!”Rain melompat dari kapal lalu terjun ke laut, tubuhnya menghantam permukaan air laut dengan sangat keras. Luka fisik dan rasa sakit yang dideritanya selama menjadi budak pemuas hasrat Christian yang telah membuat Rain berani berbuat nekat karena ia tidak ingin kembali melewati hari-hari yang penuh dengan siksaan Christian, Rain lebih memilih untuk mati tenggelam daripada harus kembali ke dalam pelukan sang billionaire kejam.“Tuan Christian, jangan melompat!! Anda bisa terluka,” cegah Erick ketika melihat Christian yang sudah bersiap melompat.“MINGGIR!! JANGAN HALANGI AKU,” bentak Christian lalu ia melompat dan terjun ke laut untuk menyelamatkan Rain.“HENTIKAN KAPALNYA DAN TURUNKAN SPEEDBOAT,” titah Erick kepada bawahannya.Kepala Christian menyembul ke permukaan, ia melihat ke sekeliling luntuk mencari Rain. Sang billionaire tampan itu kembali menyelam ke laut, ia membuka matanya lebar-lebar di dalam air tapi ia tidak kunjung menemukan wanitanya.“RAIN!! RAINATAA!!” Teriak
“Tuan Adrian, apakah sudah ada kabar dari nona Rain?” Tanya Chen yang baru saja tiba dari China.“Belum sama sekali padahal ini sudah hari ke empat dan aku masih belum mendapatkan kabar apapun dari kepolisian,” jawab Adrian dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat putus asa.“Mungkinkah ini perbuatan tuan Christian? Apakah anda sudah menyelidiki tuan Christian? Hanya dia yang bisa melakukan semua ini,” duga Chen.“Ya, aku sudah menyelidikinya dan Christian sedang pergi ke luar negeri untuk bisnis. Christian pergi 2 hari sebelum Rain menghilang,” jawab Adrian.Chen terduduk lemas di kursi, otaknya sedang sibuk memikirkan berbagai macam kemungkinan yang bisa saja terjadi dan ia sangat yakin kalau hilangnya Rain berkaitan erat dengan Christian. “Ini sangat aneh, saya yakin sekali kalau tuan Christian pasti ada hubungannya dengan hilangnya nona Rain. Saya yang akan menyelidiki ke kediaman tuan Christian,” ucapnya seraya berdiri dari tempatnya duduk.“Chen, jangan. Kediaman Abraham bagai
“Jangan sakiti Adrian!! Erick, hentikan mereka!! Aku mohon, jangan sakiti Adrian!!” Rain berteriak, meronta dan menangis kencang saat melihat anak buah Christian mulai menghajar Adrian tanpa ampun.“Kalau kau ingin Adrian selamat, kau harus menuruti semua perintahku tanpa ada bantahan sama sekali!! Nasib Adrian berada di tanganmu,” ujar Christian.“ADRIAN!!” Rain berteriak kencang dengan air mata yang terus berlinang. “Hentikan mereka, jangan sakiti Adrian. Aku akan melakukan semua yang kau minta,” pintanya kepada Christian.“Apa? Katakan sekali lagi,” titah Christian.“Aku akan menuruti semua perintahmu tapi tolong hentikan mereka, jangan sakiti Adrian. Aku mohon, Christian.”Christian tersenyum penuh kemenangan karena telah berhasil menundukkan Rain dengan cara kotornya, ia tahu betul titik kelemahan wanita yang sangat ia cintai dan menggunakannya sebagai senjata untuk menindas Rain. “Erick, stop!!”Erick mengangguk lalu ia menurunkan titah kepada bawahannya. “Berhenti dan cepat per
“Christian ….” Rain terdiam ketika melihat pisau lipat yang tertancap di perut Christian. Erick berlari mendekati Christian dan memegangi tubuh sang billionaire agar tidak terjatuh. “Tuan Christian!! Anda baik-baik saja?” “Rain, kau menusukku?!” “Ya!! Itu karena kau terus memaksaku untuk mengikuti semua perintahmu seperti anjing peliharaan dan kau terus memperlakukanku seperti tawanan,” jawab Rain dengan suara bergetar. Christian mencabut pisau lipat dari perutnya lalu membuangnya ke tanah, sorot matanya memancarkan kemarahan saat ia menatap wajah Rain. Sang billionaire berjalan mendekati Rain lalu mencengkeram erat pergelangan tangan sang wanita, Christian menyeret Rain kembali ke mansion. “Christian, lepas!! Biarkan aku pergi, aku tidak mau kembali denganmu!!” Rain memberontak dan ia memegangi semua benda yang bisa ia raih untuk bisa terlepas dari cengkeraman Christian. “Apa kau pikir bisa lepas dariku begitu saja setelah kau menyerahkan tubuhmu kepadaku?! Tidak, Rain!! Itu ada