"SHIT!!" Erick menarik tangan Lucy lalu menyeretnya pergi menjauhi mobil. DHUAARR!! Baru melangkah beberapa meter, bom yang dipasang di mobil Erick meledak yang berhasil menghancurkan belasan atau bahkan mungkin puluhan mobil. Jendela kaca beberapa gedung pecah dan serpihan-serpihannya berhamburan ke tanah akibat ledakan bom, tubuh Erick dan Lucy terpental lalu terjatuh dan terkapar di tanah setelah keduanya mencoba berlindung di balik mobil pengunjung lainnya. Orang-orang berhamburan keluar dari gedung setelah mendengar suara ledakan, wajah mereka tampak panik dan ketakutan hingga mereka saling dorong saat keluar dari gedung-gedung yang berada di sekitar klab malam milik sang billionaire. "Astaga, tuan Erick!! Panggil 911," seru seorang anak buah Christian yang baru saja menemukan Erick sedang terkapar tak sadarkan diri dengan posisi memeluk Lucy. **** Keesokan harinya .... Pagi-pagi sekali Richie sudah bangun dan bocah tampn itu terdiam beberapa saat menatap langit-langit kamar
"Rain ... ikut aku, kita harus bicara." Adrian menarik tangan Rain dengan cueknya meski Christian berada tepat di samping sang wanita.Christian bereaksi cepat dengan mencengkeram tangan Adrian lalu menghempaskannya kasar, ia tidak mau wanitanya disentuh oleh pria lain selain dirinya sehingga ia langsung memasang mode protectiv kepada Rain. "Bicara di sini saja, di depanku. Aku tidak mengizinkan Rain pergi kemana-mana," ujarnya."Memangnya kau siapa berani mengatur-ngatur Rain?!" Tantang Adrian."Rain adalah ibu dari anakku sekaligus wanitaku dan aku tidak akan membiarkan wanitaku berbicara berduaan dengan lelaki lain," jawab Christian dengan tatapan menantang.Kedua lelaki gagah dan tampan berdiri berhadapan dengan dada yang membusung serta tangan yang mengepal menunggu waktu untuk saling baku hantam.Rain berdiri di tengah, di antara Christian dan Adrian untuk memisahkan jarak kedua pria yang saling mendekat lalu ia berdiri menghadap Christian dengan kepala yang mendongak ke atas ag
"Tuan Christian, saya khawatir kalau dokter Adrian akan menggunakan issu keamanan untuk mengambil hak asuh Richie," ucap Erick.Alih-alih merasa takut dengan hal yang baru saja disampaikan oleh Erick, Christian malah tertawa sambil memukul kepala Erick sambil berkata. "Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa kepalamu, mungkin saja kepalamu habis terbentur aspal atau benda keras lainnya hingga menyebabkan otakmu menjadi bodoh."''Akkhh!! Tuan Christian, saya ini seorang pasien. Tolomg jangan pukul kepala saya," rintih Erick kesakitan sambil memegangi kepalanya."Aku akan terus memukuli kepalamu sampai kepintaranmu kembali ke otakmu," ucap Christian."Kenapa? Apakah saya salah berbicara?" Tanya Erick."Ya, tentu saja kau salah bicara makanya aku memukul kepalamu. Sekarang kau pikir, apakah selama bekerja denganku kau pernah melihatku ketakutan dalam menghadapi musuh?""Tidak, tidak pernah sekalipun," jawab Erick."Lalu kenapa kau bisa berpikir aku akan lari ketakutan saat menghadapi A
"Mmhhh!! Mmhh!!" Rain mencoba berteriak meminta pertolongan saat seorang pria menerobos masuk ke dalam kamarnya dan membekap mulutnya."Jangan bergerak atau aku akan melucuti semua pakaianmu, aku tidak segan memperkosamu dan membuatmu berteriak kencang hingga suaramu bisa didengar oleh semua orang di mansion ini," ancam seorang pria bersuara berat.Rain memicingkan kedua matanya agar ia bisa melihat dengan jelas wajah pria yang berani berbuat kurang ajar kepadanya, perempuan itu mencoba menerka-nerka identitas sang pelaku yang ciri-ciri fisiknya mirip dengan seseorang yang sangat ia benci. Rain sudah tidak ragu lagi untuk melawan, ia mengangkat sebelah kakinya dan mencoba menendang area sensitif yang sekaligus menjadi titik lemah sang pria akan tetapi tendangannya berhasil ditangkis oleh sang pria."Dasar kau berengsek, keparat!! Tidak bisakah kau membiarkanku tidur dengan tenang meski hanya satu malam, Christian?!" Kata-kata makian kasar langsung meluncur dari bibir Rain setelah Chr
"Nemooooo!!!" Richie berseru senang saat melihat koleksi ikan yang dijual di toko ikan hias air laut dan reptil. "Turun, turun. Turun," pinta Richie sembari mendorong dada bidang ayahnya saat ia meminta diturunkan dari gendongan sang ayah.Christian menurunkan putranya tapi ia tetap menggandeng tangan mungil yang terus menariknya mendekati jajaran akuarium yang berisi ikan-ikan hias. "Tunggu, Richie. Mommy ketinggalan di belakang, bagaimana kalau nanti Mommy menangis karena tersesat.""Tck!! Aku bukan anak kecil, Christian!! Jangan permalukan aku dengan memperlakukanku seolah aku ini seorang wanita cengeng yang bisa kau tindas seperti Richie atau orang lain," ketus Rain."Oh, ya. Kalau begitu buktikan kepadaku," balas Christian."Aku tidak perlu membuktikan apapun kepadamu," timpal Rain sambil memutar bola matanya."Oke, baiklah kalau begitu. Aku akan terus menindasmu seperti anak kecil atau ... apakah kau ingin aku perlakukan seperti seorang kekasih atau sebagai calon istri?" Christi
"Mommy, sakit. Sakit," rintih Richie yang terus menangis dalam gendongan ibunya.Richie terus merintih kesakitan dan bocah itu tidak bisa tidur karena kepalanya terasa berdenyut sakit ketika berbaring, ia terus menangis dan minta digendong terus sehingga ibunya tidak bisa beristirahat."Iya, Sayang. Ayo tidur, sekarang sudah malam." Rain terus membujuk putranya agar mau tidur, kedua tangannya terasa hampir patah karena selama beberapa jam menggendong tanpa henti bahkan ia kini terduduk lemas di sofa ruang keluarga karena sudah kelelahan.Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Christian baru pulang ke rumah setelah bekerja di kantor dan menangani klab malam. Christian bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan berganti baju setelah ia selesai barulah ia turun ke lantai bawah menuju ke ruang keluarga."Rain, kau tidur saja dan biar aku yang menjaga Richie," ujar Christian."Aku tidak butuh bantuanmu karena aku bisa menjaga anakku sendiri," tolak Rain.Tanpa mau banyak berdebat
"Chen. Pergilah ke rumah Christian, jaga Rain dan Richie sampai persidangan berakhir," titah Adrian kepada sang bodyguard."Tapi bagaimana dengan anda?" Tanya Chen. "Aku kenapa? Aku baik-baik saja," jawab Adrian. "Kepala Richie terluka dan kau tahu betul bagaimana manjanya anak itu kepada Rain saat tubuhnya sedang sakit atau terluka, aku tidak bisa menjaga mereka dan hanya kau satu-satunya orang yang aku bisa aku andalkan untuk itu," lanjutnya. "Baik, saya berangkat sekarang juga," ucap Chen, menundukkan kepalanya untuk memberikan hormat baru setelah itu ia berjalan menuju ke pintu. "Chen," panggil Adrian yang membuat Chen menoleh ke arahnya. "Iya, Tuan." "Tolong jaga Rain dan Richie baik-baik sampai aku bisa memenangkan gugatan hak asuh Richie dan membawa mereka kembali ke rumahku," pinta Adrian. "Ya, tentu. Saya akan menjaga mereka dengan baik," jawab Chen. Adrian menatap punggung Chen menghilang di balik pintu, lelaki bertubuh jangkung itu mengambil foto dari meja kerjanya da
"Kau benar-benar licik, Christian!! Aku sudah mulai percaya kepadamu tapi kau malah tega melakukan hal ini kepadaku!! Kau telah mengkhianati kepercayaanku untuk yang kesekian kalinya," bentak Rain sambil memukuli dada Christian dengan kedua tangannya."Apakah Adrian yang mengatakannya? Dan kau percaya dengan ucapan Adrian? Memangnya Adrian mempunyai bukti kalau aku telah menyuap hakim? Adrian memfitnahku agar kau membenciku lalu kau kembali ke rumah Adrian,?" ujar Christian sambil tersenyum sinis.Christian terpaksa membantah tuduhan Rain untuk menjaga hubungan yang sudah susah payah ia perbaiki sehingga kata-kata kebohongan terlontar dari mulutnya begitu saja, ia memutarbalikkan fakta untuk bisa menyerang balik Adrian dan kembali memenangkan hati Rain."Adrian tidak mungkin membohongiku!! Adrian bukan pria berengsek yang bisa menggunakan tipuan licik untuk bisa mendapatkan apa yang dia mau," balas Rain."Kalau memang Adrian adalah pria baik seperti yang kau ucapkan barusan, bisakah