“Aku ingin kau secepatnya mengurus gugatan hak asuk Richie ke pengadilan agar Rain semakin tersudut hingga akhirnya dia meninggalkan Adrian,” titah Christian kepada Erick. Erick sontak mendongakkan kepalanya dan menatap mata sang billionaire yang memancarkan sorot penuh hasrat saat menatap Rain, ia tidak bisa menghentikan keinginan Christian untuk bisa kembali merebut Rain dan Richie dari tangan Adrian. “Tuan Christian, apakah tidak ada cara selain merebut hak asuh Richie dari Rain? Merebut anak dari seorang ibu dan memisahkan anak sekecil itu dari ibunya bukankah itu tindakan yang sangat kejam?” Erick mencoba bernegosiasi kepada Christian agar mau mengurungkan niatnya untuk mengajukan gugatan hak asuh Richie. “Tidak!! Aku ingin Richie dan Rain kembali kepadaku secepatnya dan hanya dengan cara inilah aku bisa merebut mereka dari Adrian,” tolak Christian dengan sangat tegas. Erick menatap Rain yang sedang menggendong Richie dengan tatapan sedih, hatinya terasa sakit karena tak tega
“Apa kau ingin aku puaskan dengan alat-alat ini? Katakan saja kepadaku maka aku akan dengan hati menelanjangimu, Rain.”Christian mendorong kasar tubuh Rain hingga terjatuh di atas ranjang dan tanpa menunggu lama ia bergerak menaiki tubuh langsing kemudian menindih tubuh sang wanita dengan tubuh kekarnya. Sang billionaire kejam mengikat kedua tangan Rain di kedua sisi ranjang yang berbeda agar ia bergerak leluasa menjalankan aksinya tanpa terganggu dengan berontakan atau pukulan sang wanita.“Christian!! Apa yang sedang kau lakukan, Christian!!!”Dengan ekspresi wajah penuh kemarahan bercampur gairah yang membara, Christian mencium paksa bibir Rain sembari membuka kancing baju lalu merobek kemeja yang dipakai oleh sang wanita karena ia sudah tidak sabar ingin menuntaskan hasrat yang sudah lama ia pendam. Sembulan payudara indah yang masih tertutupi bra merah muda kini menjadi santapan empuk sang billionaire, tangan kekarnya meremas payudara saat ia kembali menciumi leher serta dada Ra
"Nyalimu besar sekali dokter Adrian, kau terus saja datang ke rumahku dan mengganggu ketentraman keluarga kecilku. Apakah rumah sakit milikmu sedang sepi makanya kau tidak memiliki pekerjaan lalu kau datang menggangguku?" Ujar Christian.Christian menatap Adrian dengan penuh kesombongan serta keangkuhan karena ia telah berhasil mendapatkan kembali wanita dan putranya dari tangan sang dokter tampan, kekuatannya bertambah semakin besar setelah ia mendapatkan bukti hasil test DNA Richie yang menyatakan bahwa anak yang sedang ia gendong adalah putra kandungnya."Keluarga? Keluarga mana yang kau maksud, Christian? Rain dan Richie, mereka calon istri dan juga putraku. Kau tidak memiliki hak apapun atas mereka," sengit Adrian."Richie, putramu? Kau hanya membantu Rain merawat Richie tapi kau sudah lancang dan berani memberikan namamu di belakang nama anakku, apa kau pikir aku bodoh? Aku adalah ayah kandung Richie dan kau ... bukan siapa-siapa," tegas Christian sembari mengeratkan rangkulan t
"Rain, apa kau dan Christian tidur bersama? Apakah kalian baru saja bercinta?!" Netra Adrian lekat menatap dada dan leher Rain yang dipenuhi warna merah bekas ciuman Christian yang masih terlihat segar."Adrian ... aku .., Christian ... kami.""CEPAT JAWAB AKU, RAIN!! APAKAH KALIAN BERDUA BERCINTA SEMALAMAN?!!" Adrian mengamuk bahkan ia sampai memukul tempat kosong yang berada tepat di samping kepala Rain.Adrian sangat murka karena ia merasa telah dikhianati oleh Rain yang ia pikir sudah tidak mempunyai rasa cinta lagi kepada Christian, tapi tenyata pikirannya salah besar setelah melihat tubuh wanitanya yang dipenuhi bekas ciuman Christian. Pikirannya dipenuhi mencengkeram kemeja warna putih milik Christian yang dipakai oleh Rain dan berusaha merobeknya."Adrian, jangan robek bajuku!! Aku mohon kepadamu," pinta Rain memelas sambil memegangi tangan kekar Adrian yang sedang merobek kemeja yang ia pakai dan hanya menyisakan bra saja.Netra Adrian membulat sempurna saat menatap dada sert
"Rahasia besar apa yang kau maksud, Alex? Katakan kepadaku sekarang juga," desak Mikha yang sudah tidak sabaran."Christian ... dia--"Alex mencengkeram bahu Ashley untuk menghentikan wanitanya membocorkan informasi yang baru saja ia dapatkan mata-matanya, lelaki licik itu hanya ingin memperalat Mikha agar teman Ashley itu mau membujuk Juan untuk bekerja sama dengannya tanpa harus membagi rahasia besarnya kepada Mikha atau siapapun itu. "Christian? Apa? Cepat katakan kepadaku dan jangan buang-buang waktuku karena aku sangat sibuk," kesal Mikha yang sudah tidak sabaran"Dokter Adrian William, tunangan Rain sekaligus pemilik rumah sakit terbesar di Amerika. Dokter itu bermusuhan dengan Christian karena memperebutkan Rain dan kau bisa memanfaatkannya untuk menghancurkan Christian," jawab Alex."SHIT!! Jadi kau memanggilku ke sini hanya untuk mengatakan fakta yang sudah diketahui oleh banyak orang?! Fuck off!!" Mikha mendengkus kesal dengan kedua tangan yang terlipat di dada."Hei, bukan
"Bunuh Christian dengan obat yang aku berikan kepadamu, dan setelah itu kau bisa hidup tenang bersama dengan putramu tanpa perlu mengkhawatirkan apapun," ujar Alex.Alex kembali menghasut Rain dan kali ini ia menyeret putra Rain yang ia gunakan sebagai senjata pamungkasnya agar sang wanita terhasut ucapannya, ia dengan liciknya memanfaatkan emosi Rain yang tengah porak poranda karena Christian. Membunuh musuh bebuyutannya tanpa harus mengotori tangannya dengan darah adalah tujuan Alex dan setelah Christian berhasil ia singkirkan maka ia bisa dengan mudah menguasai bisnis hiburan malam di Amerika yang kini sedang dikuasai oleh Christian Abraham."Tidak!! Aku bisa masuk penjara, Alex. Aku tidak mau, anggap saja kesepakatan kita yang kemarin batal," tolak Rain sambil membuka pintu mobilnya tapi Alex dengan cepat menghalangi dengan menutup pintu mobil Rain."Racun yang kuberikan kepadamu itu tidak berbau dan tidak berasa, Rain. Jadi, tidak akan ada satu orang pun yang tahu apalagi pihak k
"Rain, menikahlah denganku dan kita bertiga akan menjadi keluarga yang bahagia." Christian membuka kotak beludru warna merah yang di dalamnya terdapat cincin bunga lily di hadapan Rain.Rain menatap wajah Christian yang juga sedang menatapnya dengan penuh harap, tangannya perlahan bergerak memegang kotak beludru warna merah yang terbuka lebar memperlihatkan cincin berlian indah. Alih-alih menerima cincin pemberian Christian, Rain malah menutup kembali kotak beludru warna merah sebagai tanda kalau dia menolak lamaran Christian."Kau sudah tahu jawabannya, aku akan mengambil putraku kembali dari tanganmu tanpa harus menikah denganmu dan pindah ke rumahmu yang seperti neraka bagiku," ucap Rain. "Sekarang cepat pergi dari apartemenku atau aku akan memanggil keamanan untuk menyeretmu keluar dari sini," usirnya kemudian."Kau dan Adrian tidak akan pernah bisa memenangkan hak asuh Richie meskipun kalian berdua menyewa seribu pengacara sekalipun untuk melawanku," ucap Christian."Kita lihat s
TIIN TIIIN!!"CEPAT BUKA PINTU GERBANGNYA, BODOH!!" Rain berteriak kencang sambil terus menekan klakson mobilnya tanpa henti hingga memekakkan telinga, ia sengaja melakukannya agar penjaga gerbang segera membukakan pintu untuknya.Pintu gerbang yang berdiri kokoh menjulang ke langit perlahan terbuka dan Rain langsung tancap gas memasuki halaman mansion mewah, ia berlari kencang masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan tatapan mata belasan pelayan yang sedang bekerja membersihkan seluruh ruangan. Rain berlari menuju ke ruang makan dan melihat Christian hendak menyuapkan potongan pancake ke dalam mulut Richie."CHRISTIAN, NO!!" Rain berlari mendekati meja makan, ia reflek menepis tangan Christian hingga garpu yang sedang dipegang sang billionaire terjatuh ke lantai.Rain juga menyambar cepat piring yang berisi makanan milik Richie dan Christian lalu melemparnya ke lantai hingga sandwich dan pancake yang hendak dimakan oleh Christian dan Richie tercecer di lantai. Christian reflek berdiri