Share

Pemuda Cabul

Penulis: EL ZERO
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-11 17:01:51

Elang terbahak melihat Nindya terkejut disertai gelisah, tapi itu tidak cukup untuk menghentikan keusilannya. Nindya boleh keras kepala, tapi Elang bukan pemuda yang mudah percaya apalagi suka mengalah, Elang lebih suka mengedepankan logika dan realita untuk menghadapi Nindya.

"Baiklah, aku mungkin harus mulai mendengarkan dan menghargai hubunganmu dengan Daniel. Hanya saja, aku akan tetap menjadi gangguan kecil selama aku tidak mendapatkan bukti akurat kalau kamu tidak sedang mengandung anakku!"

Nindya diam sejenak sebelum menghembuskan nafas panjang, menunjukkan betapa kacau hidupnya sekarang. "Tidak bisakah kamu sedikit saja percaya padaku?"

"Aku percaya padamu. Berikan saja buktinya dan aku akan melepasmu! Kamu bisa kembali pada Daniel dan melupakan semua yang pernah terjadi!" ujar Elang gusar. Kesal karena dia tidak tau apakah akan menepati kata-katanya atau ucapannya sebenarnya hanya untuk menenangkan kegelisahan Nindya.

Ada perasaan yang su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Pesona Badboy

    Elang mengemudi santai ke arah Malioboro. Membawa Nindya masuk ke salah satu homestay yang berada tak jauh dari kawasan wisata belanja tersebut.Seperti sudah biasa dan sering ke sana, Nindya melihat Elang disapa ramah oleh resepsionis. Bahkan dipanggil dengan sebutan 'mas' di depan namanya.Nindya menaruh curiga kalau Elang sering membawa perempuan untuk menginap di homestay itu. Hati Nindya tercubit, merasa gerah dengan pandangan beberapa orang yang menyapa Elang dengan sopan. Jangan-jangan mereka juga menganggapnya sebagai wanita yang bisa disewa oleh pemuda nakal semacam Elang."Kamu mau ikutan berenang nggak?" tanya Elang serius setelah mereka dekat kolam."Renang gaya batu?" Nindya mendengus terhina dan ngeloyor pergi menuju kafe. Elang terbahak-bahak merasakan emosi dosennya yang tidak memiliki keahlian berenang. Pemuda itu mengekor dan duduk di sebelah Nindya. "Mau makan apa, Sayang?" Nindya melotot, kesal den

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-12
  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Belanja Bersama

    Selesai berenang, Elang dan Nindya makan di kafe homestay. Lebih banyak bercanda sambil menikmati suasana santai. Tidak begitu lama berada di sana karena Nindya mengatakan ingin segera belanja. "Aku butuh membeli beberapa kebutuhan, juga mengisi kulkas yang kosong! Temani aku ke supermarket sebentar bisa?""Oke, ayo berangkat sekarang!""Biar aku yang mengemudi," kata Nindya sembari mengambil kunci mobil yang ada di atas meja.Elang mengangguk, mengekori Nindya yang berjalan di depannya dengan ekspresi rumit. Bahkan setelah mereka berada di dalam mobil, Elang masih terus saja memperhatikan wajah Nindya yang sedikit pucat. "Kamu masih kurang enak badan ya?""Sedikit pusing. Setelah belanja sepertinya aku akan menghabiskan waktu untuk tidur di rumah.""Tapi kamu sendirian di rumah, istirahat di tempatku saja!""No!" tolak Nindya tegas. Dia tidak mungkin bisa tidur di kamar Elang. Tubuhnya memang kurang sehat, ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-13
  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Pakaian Nakal

    "Elang?" desis Nindya tergesa berlari mengejar ke dalam toko. "Kamu ngapain ke sini, El?""Aku ingin membelikan pakaian tidur untukmu," jawab Elang singkat. Tangannya meraih lingerie transparan berwarna merah menyala. "Bagaimana pendapatmu, Sayang?" Wajah Nindya seolah terbakar, dia yakin warnanya mungkin sama menyalanya dengan pakaian yang disodorkan Elang padanya. "El, aku tidak memakai pakaian seperti itu untuk tidur!""Aku tau, kamu tidur pakai piyama.""Kalau sudah tau untuk apa membelikan hadiah seperti itu untukku?"Elang meletakkan pakaian nakal itu di tempatnya semula dan berbisik jahil sebelum ngeloyor tak berdosa menjelajahi isi toko. "Piyama untuk tidur saat sendiri, saat tidur denganku kamu seharusnya pakai yang seperti ini! Ya … walaupun sebenarnya aku lebih suka kalau kamu telanjang!""Aku mohon El, jangan membuat ulah di sini!" ujar Nindya yang sudah berada di sebelah Elang, menatap ngeri pada pengunjung yang men

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-14
  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Super Pengaman

    Nindya segera menggeret Elang keluar toko pakaian nakal itu begitu transaksi selesai, menuju tempat lain untuk berbelanja kebutuhan rumah. Pakaian ala pelacur yang dibeli Elang untuknya dan pertemuan dengan mahasiswi bimbingannya yang lain membuat Nindya frustasi.Di dalam supermarket, Nindya mengomel tanpa henti pada Elang yang dilihatnya sama sekali tidak peduli dengan kehadiran dua mahasiswi yang baru saja memergoki mereka membeli pakaian dalam.Mungkin Elang biasa menyandang predikat playboy dan gemar berganti pacar, serta seabrek hal buruk karena citra mapalanya. Bahkan jika itu adalah 'affair' dengan dosen pun rasanya Elang tidak terbebani.Tapi bagaimana dengan Nindya dan reputasinya di kampus nanti? Hal seperti itu terlalu ekstrim bagi Nindya yang memiliki tunangan. Terlebih tunangannya juga mengajar di tempat yang sama dengannya. Apa yang akan Nindya jelaskan jika sampai Daniel mendengar gosip tersebut? Entahlah! Nindya harus sudah siap menerima s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-14
  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Khawatir

    Dengan sigap, Elang mengambil alih kereta dan mendorongnya ke kasir. Membayar semua belanjaan Nindya dengan uang mendiang mamanya. Dan lagi-lagi Elang rela melakukan itu semua."Kamu sok berduit banget pake bayarin belanjaan aku? Uang dari mana, El?""Jatah makan bulanan!" jawab Elang enteng."Kamu juga membayar pakaian panas tadi ….""Itu tabungan dari menang lomba."Nindya menatap Elang penuh selidik tak percaya, "Nanti aku ganti!""Pake cinta?" Enak saja! Tapi tetap saja Nindya berdebar-debar mendengar pertanyaan yang sepertinya spontan keluar dari hati itu.Tak lama, mereka sudah berada di parkiran untuk menyusun barang di bagasi mobil. Hanya dua kantong plastik besar untuk belanjaan dan satu kantong berisi pakaian yang baru mereka beli.Elang memperhatikan Nindya menutup pintu belakang sebelum menyudutkan punggung wanita itu hingga menempel di bagian belakang mobil. Kedua tangannya mengungkung Nin

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-15
  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Tangan Pemanjat

    Elang memaksakan diri untuk memijat telapak kaki Nindya. Memberi rasa rileks dengan cara mengurut perlahan. Dia tidak ahli soal itu, tapi keseriusannya ingin membantu mengurangi rasa kembung di perut Nindya patut diapresiasi."El …." Sesekali Nindya mengaduh, bukan karena rasa sakit tapi lebih ke rasa geli yang membawa gelenyar ke seluruh tubuhnya. Perasaan asing yang akhirnya muncul kentara saat Elang menyentuh bagian manapun dari tubuhnya.Nindya mengerang. Ini bahkan belum malam, dan Nindya sudah berpikir yang macam-macam tentang kelakuan Elang yang selalu kurang ajar padanya. Sialnya, kali ini Nindya menikmati pijatan ringan penuh kehangatan dari mahasiswa cabul tersebut."Aduh!" Nindya bergumam pelan."Sakit?" Spontan Elang menurunkan tekanan tangannya yang sedang mengurut bagian betis. "Sedikit.""Apa karena tanganku kasar?"Lagi pula mana ada atlet panjat yang tangannya halus? Point yang dipakai untuk berpegangan saat merayap atau menggantung

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Godaan Nindya

    Satu jam kemudian, Nindya mengguncang pelan tubuh Elang, membangunkannya. Tapi Elang terlalu lelah setelah latihan berat. Dia masih saja tidur nyenyak. "El, aku mau pulang!" bisik Nindya rendah tak jauh dari telinga Elang."Hm," jawab Elang dengan mata masih tertutup rapat.Nindya menelusupkan tangannya ke balik kaos Elang, mengusap lembut dari perut hingga dada dan turun lagi ke perut. Mengulanginya beberapa kali sambil bertanya dengan gaya nakal. "El, kamu nggak mau bangun?"Mungkin Nindya sudah gila melakukan hal di luar nalarnya sebagai dosen Elang. Bagaimanapun rasa penasaran mengalahkan segalanya, dan kenyamanan berbantalkan lengan Elang membuat Nindya ingin melakukan hal lain yang bisa membuat hatinya senang.Meski dengan jantung yang berdetak lebih cepat dan perasaan terbakar karena ada gairah yang terpercik saat tangannya menjelajah otot perut Elang, Nindya memilih untuk tidak berhenti. Bukankah selama ini Elang yang selalu menggodanya? Bagaimana j

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-17
  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Bad Mood

    Nindya reflek menyambar ponselnya dan menjauh dari Elang. Dengan gusar dia menerima panggilan dari Daniel. "Iya halo! Iya, aku tadi chat kamu, nggak bisa lewat telepon … aku butuh ketemu, aku mau ngomong langsung. Kapan kamu pulang?"Detik berikutnya Nindya menekan tombol merah, mematikan panggilan secara sepihak seperti yang dilakukan Elang. Daniel sama sekali tidak memiliki prioritas untuk kepentingannya. "Aku pulang sekarang!" pamit Nindya. Moodnya memburuk mendengar tunangannya tidak bisa memastikan kapan bisa pulang dan menemuinya. Awalnya Nindya ingin bicara lewat telepon, tapi bertemu dan membahas kelanjutan hubungan mereka secara langsung dirasa lebih bijak. Nindya ingin jujur mengenai perasaannya, mengenai kondisinya, juga mengenai kesalahannya yang tidak sengaja terjebak di tenda bersama Elang. Jika memungkinkan!"Aku akan mengantarmu!""Tidak, aku mau pulang sendiri!" ucap Nindya keras kepala.Elang tidak menggubris

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-17

Bab terbaru

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Tanpa Pengaman

    Dua bulan kemudian ….Elang mendapatkan ucapan selamat dari Pak Ronald, dua dosen penguji dan teman-teman dari teknik kimia yang hadir dalam seminar. Penelitian Elang sukses, membawa proyek kampus pada tahap berikutnya, yaitu menaikkan sumber air tanah yang telah teruji dari dalam goa untuk didistribusikan ke desa dan dijadikan kebutuhan sehari-hari oleh warga sekitar. "Sukses ya, El!" Mayra menjabat tangan Elang paling akhir, tulus mengucapkan doa untuk orang yang dicintainya. "Bisa langsung skripsi itu, jaminan lancar kamu sama Pak Ronald! Aku yakin tiga bulan kelar, bisa wisuda periode semester ini kamu, El!""Thanks, sukses buat kamu juga, May!" Elang bersyukur, Mayra tidak berubah sikap. Tetap baik dan ramah padanya. "Kayaknya kamu bakal lulus lebih dulu … ngomong-ngomong kemana Bu Nindya? Kok cepet banget ilangnya, padahal tadi masih sempat ngasih masukan buat revisi laporan!"Elang mengedikkan bahu, dia memang tidak tau

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Mantan Tunangan

    Bukan pernikahan mewah seperti yang diimpikan oleh semua gadis dan juga orang tuanya. Elang menikahi Nindya di rumah sakit sebagai permintaan maaf, sebagai hadiah untuk keteledorannya dan sebagai penyembuh untuk hati Nindya yang sedang terluka.Elang menebus semua rasa bersalahnya dengan berjanji akan mencintai Nindya selamanya. Hatinya ikut perih, bukan hanya karena kehilangan calon anaknya tapi karena dirinyalah yang telah merusak masa depan Nindya dan tunangannya, meski itu terjadi tanpa disengaja.Elang tidak ingin Nindya tidak bahagia di masa depan karena ulahnya, karena ada bekas yang mungkin akan jadi pemantik dalam kisah rumah tangga dosennya itu bila menikah dengan Daniel. Biarlah Elang yang menanggung semua itu terlepas Nindya mencintainya atau tidak.Sudah seminggu berlalu, Nindya masih di rumah ibunya untuk beristirahat, sementara Elang memulai kesibukannya dengan penelitian dan juga latihan untuk persiapan lomba.Nindya tidak mau dije

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Sangat Mencintai

    Setelah beberapa waktu yang terasa sangat lama bagi Elang, akhirnya Nindya dipindahkan ke bangsal perawatan. Elang duduk gelisah di sisi ranjang tempat Nindya istirahat. Sesekali masih tersenyum sembari mengusap jemari Nindya yang terasa dingin."El, aku minta maaf!" Nindya menatap Elang sendu, dengan mata merebak dan penuh penyesalan.Elang mengeratkan genggaman, lalu mencium tangan Nindya dengan kasih sayang. "Sssttt …! No, kamu tidak boleh menangis! Itu salahku, jadi seharusnya aku yang minta maaf." "Aku tidak bermaksud berbohong," ucap Nindya serak."Kamu pasti punya alasan kuat melakukan itu semua, aku menduga ada dua hal yang menyebabkan kamu begitu. Pertama kamu akan menikah dengan Daniel dalam waktu dekat karena aku tidak pantas menjadi seorang suami. Kedua, kamu melakukan ini untuk Mayra." Elang menjeda kalimatnya dengan satu tarikan nafas panjang. "Aku kehilangan satu lembar surat mama!"Elang setiap beberapa hari sekali selalu

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Sakit Dadakan

    Nindya terengah-engah, nafasnya berat dan serasa hampir putus melewati tanjakan cinta. Padahal, dia berjalan setengah ditarik Elang. Melihat pemuda itu masih bisa cengengesan di depannya, Nindya menyadari kalau fisiknya terlalu lembek.Elang mengusap keringat di wajah Nindya, "Capek ya?""Sangat, rasanya aku tidak mungkin kuat berjalan lagi, El! Kakiku gemetar, perutku juga melilit." Nindya merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Rasa lelah menghampiri dengan dahsyat, tubuhnya lemas tak bertenaga dan perut bagian bawahnya sakit. Elang mengajak Nindya duduk di pinggir jalan, meluruskan kaki dosennya dan memberikan tasnya untuk bersandar. Wajah Nindya terlalu pucat, keringat dingin juga tidak berhenti memenuhi dahi Nindya. "Kamu sakit? Apa yang kamu rasakan?"Ada orang yang memiliki alergi dingin, ada juga yang mendadak sakit saat beradaptasi dengan cuaca gunung. Elang menemukan kasus serupa di beberapa kegiatan pendakian massal yang

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Tanjakan Cinta

    Setelah mendapat izin dari ibu Nindya, Elang mengemudi ke tempat penyewaan alat-alat petualangan. Mereka akan berangkat langsung dari Semarang, Elang tidak akan sempat kembali ke Yogya mengambil semua kebutuhannya untuk di gunung nanti. Mereka juga mampir ke minimarket untuk membeli kebutuhan makanan.Elang cukup gila memilih jalur ngagrong sebagai pendakian pertama untuk Nindya. Selain lebih ekstrim, jalur tikus tersebut terbilang bukan jalur resmi yang direkomendasikan untuk mendaki Gunung Merbabu. Tidak ada pos pantau untuk mengawasi para pendaki dari jalur yang tidak resmi, sehingga membahayakan bagi pendaki yang tidak berpengalaman, karena tidak ada data yang tercatat di pos utama.Pendaki pemula kebanyakan lebih memilih jalur Selo dengan tingkat kesulitan medium. Elang pribadi kurang menyukai jalur tersebut karena terlalu ramai. Dia suka sepi saat di alam terbuka, agar suara alam terdengar jelas dan dia bisa lebih leluasa menikmati perjalanannya.Ela

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Getaran dan Adiksi

    "Kamu bisa pingsan di pelukanku!" Uh, Elang memang selalu penuh rayuan mematikan untuk Nindya yang sering naif dalam sebuah hubungan. "Apa Lala masih melihat kita?""Tidak, dia membuang muka!" Elang terkekeh, dia agak keterlaluan menciptakan suasana romantis bersama Nindya. Bukan hanya Lala yang gerah, tapi pria seumuran ayahnya yang sedari tadi memperhatikannya spontan memasang wajah dingin. "Siapa pria yang berdiri arah jam sembilan?"Nindya tidak menoleh tapi melihat dengan ekor matanya. "Oh … itu ayahku!""Hm … sepertinya aku dalam masalah!"Nindya terkikik melihat ekspresi Elang yang mendadak serius. "Tidak akan, kami sudah tidak bertegur sapa selama sepuluh tahun.""Apa alasan ibumu tidak mau datang karena situasi ini, karena ada ayahmu?""Mempelai wanita itu sepupuku dari keluarga ayah, jadi ayah pasti hadir, dan ibu menghindari masalah. Istri ayahku masih saja cemburu pada ibuku, dan selalu saja berusaha menying

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Dasar Gila

    "Pegang tanganku," perintah Elang pada Nindya ketika mereka turun dari mobil. Masuk ke dalam gedung serbaguna yang sudah disulap menjadi tempat resepsi pernikahan yang lumayan mewah.Sepupu Nindya cukup mujur karena mendapatkan suami dari kalangan orang banyak harta, sehingga pesta pernikahan pun tidak bisa dibilang sederhana. Beruntung Nindya dan Elang memakai pakaian yang pantas. Sangat serasi sebagai pasangan muda yang sedang jatuh cinta. Ups … sepertinya baru Elang yang jatuh cinta. Nindya baru tahap suka."Hm, ide bagus! Aku kurang nyaman dengan heels ini, terlalu tinggi!" Nindya mengaitkan tangan pada lengan mahasiswanya, selain agar tampak mesra sebagai pasangan, Nindya butuh bantalan kuat jika ada yang menyindir statusnya yang masih melajang di usia dua puluh delapan. Masalahnya tidak sederhana sederhana karena sepupunya yang sedang menggelar pesta pernikahan belum genap berusia 23 tahun. "Kenapa tidak pakai yang tanpa heels?" Elang mela

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Gede Rasa

    Sulit untuk menolak pria yang bisa membuatmu selalu tersenyum! Mungkin itu pepatah kuno yang dulu tidak pernah diyakini Nindya. Sekarang kalimat sakti itu membuktikan diri padanya, memberikan kebenaran yang mau tidak mau harus diakui. Nindya memiliki kesulitan menolak Elang! Pemuda itu terus saja menempel padanya di tiap kesempatan, membuat mereka selalu berdekatan tanpa rasa malu sedikitpun. Terlalu cuek atau terlalu percaya diri juga Nindya tak paham, yang jelas Elang cukup berani untuk ikut pulang bersamanya ke Semarang.Cinta? Ya Elang memang sudah menyatakan cinta padanya, tapi bagi Nindya cinta Elang bisa jadi hanya kamuflase dari nafsunya. Mereka menjadi dekat dan banyak bersentuhan karena sebuah kesalahan, yang berasal dari nafsu. Jadi kemungkinan untuk berubah menjadi cinta masih sulit untuk dipercaya Nindya. Lalu bagaimana Nindya nanti akan mengenalkan Elang pada ibunya? Entahlah! Bagaimana dia menjawab pertanyaan yang akan datang padanya saat

  • Gairah Bad Boy Salah Sasaran    Air Mata

    Di rumah, Nindya belum juga bersiap pulang ke Semarang. Hatinya masih terguncang dengan permintaan Daniel yang menurutnya kejam dan tak berperasaan. "Aku akan menikahimu setelah janin itu dihilangkan!""Aku tidak mau menjadi ayahnya, dia bukan anakku!""Untuk apa kamu mempertahankan bayi itu jika bapaknya saja tidak mau bertanggung jawab?""Kenapa kamu harus melindungi pria yang melecehkanmu?" "Gugurkan minggu depan dan kita atur pernikahan segera!""Aku juga salah karena terlalu sibuk!"Dan masih banyak kalimat-kalimat Daniel yang terngiang-ngiang di telinga Nindya. Namun, keputusannya sudah bulat, dia tidak akan melakukan aborsi. Soal Elang? Entahlah, Nindya juga masih dalam kebimbangan. Dia bukan wanita jahat, terlebih pada sesama wanita. Nindya tidak ingin merebut Elang dari siapapun, apalagi dari Mayra.Tangan Nindya mengambil satu kertas lusuh yang beberapa waktu lalu diambilnya dari tas Elang.

DMCA.com Protection Status