Share

Bab 165

Penulis: Nietha_setiaji
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Menyibak Misteri

"Paman," sapa Reynold ketika mendapati sekretaris Pete masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Tuan muda, senang sekali melihat tuan muda sudah berada di kantor," ucap sekretaris Pete.

"Bagaimana paman, sudah ada kabar dari inspektur Yusuf, apa pelakunya sudah tertangkap?" tanya Reynold.

"Identitas pemilik motor sudah diketahui dan tersangka diperkirakan melarikan diri ke Batam, namun menurut inspektur Yusuf, orang itu hanyalah orang baharan," ucap sekretaris Pete. Reynold terlihat diam, ada sesuatu yang dia pikirkan dengan pemahaman yang mendalam.

"Paman, justru aku sangat khawatir, aku harus tahu siapa musuhku sebenarnya, berusahalah sebaik mungkin," pinta Reynold.

"Tuan muda tenang saja, saya akan berusaha sebaik mungkin, sebentar lagi kita akan mengerahui apa yang sebenarnya terjadi," ucap sekretaris Pete.

Reynold terlihat cukup cemas, pelaku yang menyerang Devanka di jembatan belum ditemukan, bisa saja dia sedang merencanakan sesuatu yang lebih mengerikan.

"Paman, cari p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tumroh Ainun Novit
ayo dong author buat devanka hamil juga kan jadi semakin seru ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 166

    Hanya Orang KayaSekretaris Pete terlihat berdiri di depan sebuah hotel mewah, hotel bintang lima, hotel Graha yang biasa di gunakan Reynold untuk meeting di luar property milik Hamzah Grup."Tuan muda," sapa sekretaris Pete setelah Reynold turun dari mobil."Paman, apa semuanya sudah siap?" tanya Reynold."Sudah tuan muda, presdir Domani sudah ada di ruang meeting," ucap sekretaris Pete memberikan informasi."Baiklah paman," ucap Reynold seraya menghela nafas panjang pendek namun terlihat sebagai isyarat ketidak nyamanannya."Meeting ini cukup penting tuan muda, semoga semua berjalan dengan baik," ucap sekretaris Pete yang berusaha memberikan pesan pada Reynold. Reynold dan presdir Domani sudah saking kenal sejak lama, namun seperti yang diceritakan sebelumnya, hubungan mereka kurang baik apalagi harmonis.Reynold masuk ke dalam ruang meeting, di sana sudah ada presdir Domani dan juga dua orang pengikutnya, sekretaris pribadi dan pengawal pribadi."Reynold, senang akhirnya bisa meli

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 167

    Keinginan Terselubung"Nyonya, ada tamu yang ingin mengunjungi anda," ucap perawat pada Devanka memberikan informasi."Siapa sus?" tanya Devanka."Namanya Monalisa," ucap perawat."Monalisa," bisik Devanka lirih. Dia terdiam, berpikir haruskah dia memberi izin Monalisa masuk."Bagaimana nyonya, memperbolehkan masuk?" tanya perawat."Oh iya sus, tidak apa apa, persilahkan dia masuk," ucap Devanka.Devanka terlihat sedikit tegang, ada rasa canggung untuk bertemu dengan Monalisa setelah semua peristiwa yang dia alami. "Kau dijaga begitu ketat, menemuimu saja sangat sulit," ucap Monalisa setelah masuk ke dalam ruang perawatan Devanka."Untuk apa kau datang?" tanya Devanka."Dev, kenapa keras begitu, aku ingin melihat keadaanmu dan aku khawatir, aku selalu berdoa supaya kau selalu baik baik saja," ucap Monalisa."Kau tahu, semua ini terjadi karna kau dan aku tahu orang itu mungkin orang yang kau suruh," ucap Devanka."Dev, teganya kau menuduhku seperti itu, aku tidak akan tega melakukan h

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 168

    Mencuri Hati"Aku akan bertemu dengan tuan Romani malam ini, di club golf, Gurun Hijau," ucap Melodi pada Maria ketika bereka berdua sedang berada di kedai kopi selepas pulang dari kantor."Untuk apa? aku memberikan semua informasi itu bukan untuk menjerumuskanmu, kau tahu dia orang seperti apa," ucap Maria."Ya, menarik perhatian seorang buaya darat akan jauh lebih mudah, aku akan membuat dia terkesan, tertarik kepadaku, lalu aku akan meminta dia memgkui bahwa anak yang dikandung Monalisa adalah anaknya," ucap Melodi."Melodi, tapi kau sendiri belum yakin kan, bisa saja analisa kita salah," ucap Maria."Salah bagaimana?" tanya Melodi."Mungkin saja memang bukan Romani ayah dari anak yang dikandung Monalisa," ucap Maria."Apa yang membuatmu yakin?" tanya Maria."Itu yang akan aku lakukan, mencari bukti, tapi tidak salah juga kecurigaanku mengarah padanya. Kau masih ingat wartawan Muh?" ucap Melodi."Ya, dia beberapa kali mewawancariku di kantor," ucap Maria."Nah iya, dia yang memberi

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 169

    Melodi terjebak dalam rencananya sendiriMonalisa menginjakkan kaki di kantor utama Hamzah Grup, dengan sigap di tarik oleh Maria."Nona, sebaiknya nona pergi dari sini," ucap Maria."Maria, apa yang kau lakukan?" tanya Monalisa setelah menyadari situasinya."Jangan sampai ada yang membuat gosip mengenai skandal tuan muda Reynold, saya minta dengan sangat nona meninggalkan kantor ini," ucap Maria."Apa kau sepeduli itu dengan Reynold? Hah, siapa kau berani beraninya menyuruhku pergi," ucap Monalisa ketus."I-ini, i-ini perintah dari tuan muda Reynold, lagipula tuan muda Reynold tidak sedang di tempat, dia sedang menghabiskan waktu bersama istrinya yang baru saja pulang dari rumah sakit," ucap Maria."Apa? kau ingin membuatku cemburu ya?" tanya Maria kesal."Ah bu-bukan begitu nona, saya hanya menyampaikan fakta, sebaiknya nona pergi karna tuan muda Reynold akan sangat marah jika mengetahui kehadiran nona di kantor ini," ucap Maria."Jangan sampai ada gosip skandal yang membuat tuan mu

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 170

    Terpesona"Rey, temui dia," ucap Devanka ketika mengantar Reynold masuk ke dalam mobil untuk menuju ke kantor. Reynold hanya mengangguk kecil, lalu dia mengecup dahi Devanka.Reynold masuk ke dalam mobil, di dalam mobil dia terlihat menghela nafas panjang. Devanka melambaikan tangan ke arah Reynold, lalu mobil melaju pergi. Tangan Devanka yang menggenggam ponsel dikagetkan oleh pesan yang masuk, berdering dan bergetar."Oh, apa ini," bisik Devanka, lalu dia membaca pesan itu sembari masuk ke dalam rumah.Di kantor, Melodi terlihat sedikit kurang tidur, wajahnya tidak ceria karna sepertinya kelelahan. "Ini," sapa Maria seraya menyodorkan segelas kopi."Terimakasih, aku sangat membutuhkannya," ucap Melodi seraya menerima kopi itu."Macchiato dengan ekstra milk, terimakasih kau mengingat kopi yang aku sukai," ucap Melodi, mendengar hal itu Maria tersenyum."Apa kau menyukaiku? kau benar benar mengingat setiap detail dengan baik," goda Melodi."Kau ini," ucap Maria seraya berdecak."Oh

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 171

    Pria tampan dan kaya.Devanka melihat isi pesan yang masuk ke dalam ponselnya."Akhirnya aku mendapatkan ini lagi," gumam Devanka seraya masuk ke dalam rumah. Devanka melangkahkan kaki menuju ke arah dapur, di sana terlihat Nori sedang sibuk membersihkan dapur dan menyiapkan makan siang untuk seluruh penghuni rumah dan juga tuan besar Hamzah yang akan pulang siang ini."Nyonya," sapa Nori ketika melihat Devanka masuk ke dalam dapur."Kau sedang apa Nori?" tanya Devanka yang kemudian duduk di kursi yang ada di dapur."Menyiapkan makan siang nyonya, kata Aldo tuan besar Hamzah siang ini akan pulang," ucap Nori."Kakek pulang siang ini? akhirnya aku tidak akan kesepian lagi," ucap Devanka.Devanka kembali membuka ponselnya dan membaca pesan itu dengan seksama. Undangan Reuni, kira kira itulah yang terbaca di teks pesan paling atas."Nori, bolehkan aku bertanya," ucap Devanka."Tentu saja nyonya, nyonya bisa menanyakan apapun," ucap Nori yang selalu antusias dan penuh semangat."Apa kau p

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 172

    Seketika Jatuh CintaMelodi bertemu dengan wartawan Muh di kedai kopi biasanya, dekat kantor tempat Melodi bekerja."Apa yang kau katakan benar? kau mendapatkan buktinya?" tanya wartawan Muh."Ya, aku sudah mengatakan kepadamu, aku akan mendapatkannya lebih dulu," ucap Melodi."Bahkan aku sudah merekamnya di ponselku, tapi kita tidak bisa bersikap gegabah karna ini belum tentu mengingat kita mendapati fakta bahwa wanita itu tidak hanya tidur dengan satu orang, dua orang, bahkan sekarang kita tahu dia tidur dengan tiga orang, mungkin lebih, kita tidak tahu," lanjut Melodi."Ya, sangat mengerikan, terlalu hebat," ucap wartawan Muh."Hebat? apa maksudmu?" tanya Melodi heran."Ya, dia berhasil memikat banyak orang, tidak bisa dipungkiri dia memang cantik," ucap wartawan Muh."Ah kau ini, dia hanya cantik dari luar, kau harus mencari wanita yang cantik luar dalam untuk kau jadikan istri," ucap Melodi."Istri? kenapa membahas istri, kita sedang membicarakan wanita ini," ucap wartawan Muh."

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 173

    Menebak RasaMelodi terlihat lesu, wajahnya masam, beberap kali dia menghela nafas panjang. Dia sedang duduk di kursi tunggu ruang foto copy, padahal di dalam ruangan, alat foto copy sedang tidak di gunakan."Melodi," sapa Maria yang melihat ada keanehan pada diri Melodi."Maria," ucap Melodi."Apa ada yang terjadi? kau menunggu siapa?" tanya Maria."Ah, tidak, aku sedang menyiapkan berkas untuk meeting, sudah selsei aku foto copy," ucap Melodi seraya memperlihatkan berkas yang ada di sebelah tempat duduknya."Kau tidak apa apa?" tanya Maria berusaha memastikan."Entahlah Maria, sepertinya aku sudah mulai gila," ucap Melodi."Apa ini ada hubungannya dengan tuan Romani?" tanya Maria menelisik. "Ya, dia membuatku kehilangan arah dan tujuan," ucap Melodi seraya menghela nafas panjang."Apa kau mulai ada rasa padanya?" tebak Maria."Kenapa kau berpikir seperti itu?" tanya Melodi."Hanya menebak, sepertinya aku melihat Melodi yang tidak biasanya," ucap Maria."Kau tahu Maria, baru pertama

Bab terbaru

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 245

    Semuanya MembaikSatu tahun berlalu, sepertinya semuanya membaik. Aron sudah sehat, menjadi anak yang ceria, namun dia tetap harus mendapatkan terapy untuk tumbuh kembangnya. Benturan di kepala ketika kecelakaan yang dia alamai setahun yang lalu menyisakan masalah yang harus diseleseikan, tubuhnya harus banyak dilatih supaya bisa tumbuh dengan normal, namun semuanya bisa diatasi, dia tumbuh dengan baik. Aron memiliki sumber daya, dia menjadi putra tertua Reynold Hamzah.Tuan Domani mendapatkan hukumannya, sesuai dengan kejahatan yang dia lakukan. Dia akan lama berada di penjara, lebih dari sepuluh tahun. Dia dan istrinya memutuskan untuk berhenti memperjuangkan Aron, menyerahkan Aron pada tangan yang tepat. "Ayah pulang," ucap Reynold ketika masuk ke dalam kamar anak anaknya. Di sana terlihat Aron sedang bermain dengan perawat Susi, sedangkan Arion, putra keduanya yang berusia lima bulan berada di gendongan Devanka. Mendengar suaminya datang, Devanka memberi isyarat kepada Reynold un

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 244

    Tabir Rencana PembunuhanTuan Domani masuk ke dalam kamarnya, dia mulai duduk di tempat tidur. Dia terlihat menghela nafas panjang, lalu mulai menangis sejadi jadinya, dia tidak menyangka apa yang direncanakannya justru menyebabkan penyesalan yang mendalam. Tuan Domani mengingat waktu ketika dia bertemu dengan dua orang kepercayaannya.Di ruang kunjungan penjara, terlihat tuan Domani sedang menemui pengunjung yang merupakan dua orang anak buahnya, anak buah kepercayaannya."Semua sudah siap tuan, kami akan melaksanakan semua perintah tuan," ucap salah seorang. "Baiklah, lakukan dengan baik, saya tidak ingin ada kesalahan sekecil apapun," ucap tuan Domani. "Baik tuan, kami akan mulai mengintainya, dan ketika ada kesempatan, kami akan segera melaksanakan rencana itu," ucap orang yang lain. Dua orang dengan pakaian serba hitam itu terlihat begitu serius dan menakutkan. Sepertinya ada rencana jahat yang serang mereka rencanakan. Satu jam sebelumnya, tuan Domani sudah bertemu dengan asi

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 243

    Tersandung RasaDevanka dan Reynold sudah berada di rumah sakit tempat pembacaan hasil tes DNA, di sana sudah ada cukup banyak wartawan, perwakilan dari rumah sakit, dan beberapa orang yang memiliki kepentingan. Dari pintu terlihat seorang wanita yang tidak asing bagi Reynold."Kenapa dia ada di sini," bisik Reynold seraya melihat ke arah wanita bertubuh tambun itu. Terlihat elegan, berkelas dengan dress warna putih, membuat penampilannya menarik walaupun berbobot lebih dari delapan puluh kilogram."Siapa Rey?" tanya Devanka."Dia," ucap Reynold seraya melihat ke arah wanita itu. Devanka mengarahkan matanya, terlihat mengerutkan dahi, lalu dia menyakini bahwa belum pernah melihat wanita itu sebelumnya. "Dia nyonya Domani, istri dari presdir Domani. Untuk apa dia datang, dia juga di temani pengacara," ucap Reynold."Apa jangan jangan," ucap Reynold terhenti ketika melihat seseorang mulai berbicara dari alat pengeras suara.Salah seorang perwakilan dari rumah sakit terlihat sudah menai

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 242

    Upacara PemakamanSemua orang mengantar kepergian Monalisa, dengan tatapan kesedihan, hati yang lara, menyakitkan, seorang ibu harus meninggalkan anaknya yang masih berusia tiga bulan bulan. Bayi kecil itu bahkan belum mengenal ibunya dengan baik, belum belajar memanggilnya, mengenali suaranya dengan jelas, belum meraba raba wajahnya, banyak hal yang belum dilakukan dan itu sangat menyayat hati.Semua orang memakai pakaian serba hitam, menandakan hati yang sedang kelam. Devanka terus menangis, menempel di dada suaminya, mencari perlindungan dari rasa sakit kehilangan. Monalisa di makamkan di area pemakaman elit untuk kelas atas, yang memiliki harga hampir setengah miliar per kaplingnya. Tuan besar Hamzah mengatur semua upacara pemakaman dan Monalisa mendapatkan penghormatan terakhirnya dengan layak.Di dalam penjara, ayah Monalisa menatap tembok, menyembunyikan kepedihannya. Dari punggungnya terlihat bahwa dia sedang menangis, tersedu sedu, seorang pria yang sangar akhirnya bisa tumba

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 241

    Cinta MembaraJaksa Putri sampai di rumah sakit, dia dan Evo segera berlari masuk. Di depan pintu unit gawat darurat ada tuan muda Reynold, inspektur Yusuf, sekretaris Pete dan juga beberapa anak buah dari inspektur Yusuf.Langkah Evo terhenti, dia terdiam sejenak."Itu inspektur Yusuf?" tanya Evo."I-iya, kau mengenalnya? tanya jaksa Putri."Ayo kita segera mendekat ke sana," ucap Evo yang kemudian melanjutkan langkahnya mendekat ke arah ruang unit gawat darurat."Selamat malam," sapa jaksa Putri pada semua orang yang ada di sana."Oh, jaksa Putri, kau juga ada di sini?" tanya inspektur Yusuf."Jaksa Putri menangani kasus Monalisa," ucap sekretaris Pete."Oh begitu rupanya, bagaimana kelanjutan kasusnya?" tanya inspektur Yusuf."Hasil tes DNA akan diumumkan besok pagi, kasus ini mendekati akhir," ucap inspektur Yusuf."Walaupun dia sudah tidak ada, kau harus menuntaskan kasusnya, hingga selesei," pinta inspektur Yusuf."Ti-tidak ada?" tanya jaksa Putri yang belum mengerti dengan situ

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 240

    Debaran Hati Sang JaksaTiba tiba seolah awan mendung berkumpul di langit, sunyi sepi, dengan hembusan angin dingin. Sebentar lagi badai kepedihan akan menerjang. Kabar duka ini sungguh sangat mengerikan.Devanka terhuyung, pandangannya gelap, lalu tidak sadarkan diri."Rey," bisiknya setelah tersadar dan dia mendapati dirinya sudah berada di sebuah ruang perawatan."Dev, kau sudah siuman," bisik Reynold seraya mendekat ke arah Devanka, menggenggam tangannya lalu memeluknya erat untuk sekedar menyalurkan perasaan."Aku sungguh tidak menyangka Monalisa akan seperti ini," ucap Devanka, lalu dia kembali menangis. "Tenanglah," bisik Reynold. "Ada Aron yang harus kau pikirkan, kau harus bangkit dan kuatkan hatimu," bisik Reynold."Anak sekecil itu Rey, dia harus kehilangan ibunya," ucap Devanka dalam tangis."Rey, kakek sudah meminta orang untuk menyiapkan prosesi pemakaman, kita urus saja," ucap kakek Hamzah seraya memegang bahu Reynold."Baik kek," ucap Reynold. Devanka melepaskan pel

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 239

    Sebuah KehilanganReynold dan Devanka masuk ke dalam rumah sakit. Mereka terlihat gugup, mencari keberadaan Monalisa juga Aron."Nur, hubungi Aldo dan sekretaris Pete, minta mereka menghubungi inspektur Yusuf untuk mengurus masalah ini," pinta Reynold pada pengawal Nur."Baik tuan," ucap pengawal Nur yang kemudian segera menjalankan perintah tuan mudanya itu.Beberapa saat kemudian, Aldo dan sekretaris Pete sudah ada di gurun hijau, bersama dengan inspektur Yusuf dan tim investigasi. "Ini semua rekaman kamera pengawas yang ada di tempat ini, mereka benar benar sudah merencanakannya," ucap inspektur Yusuf yang terlihat mengecek hasil tangkapan kamera pengawas yang dia kumpulkan."Mereka mensabotase kamera pengawas, semuanya," ucap inspektur Yusuf. Mendengar hal itu, Sekretaris Pete terlihat berpikir."Bagaimana dengan kamera dashboard? mobil antik tuan besar Hamzah di pajang di gedung ini, berhadapan langsung dengan lapangan golf. Mobil itu dilengkapi kamera dashboard yang selalu meny

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 238

    Tragedi Pesta LampionDevaka terlihat begitu cantik, dengan gaun berwarna putih, transparan di bagian lengan dan punggung. Perutnya yang sudah terlihat lebih menonjol membuat penampilannya semakin menawan, ibu hamil yang mempesona. Kehamilannya memasuki usia tiga bulan, kehamilan yang sehat dan di dambakan hampir semua orang, karna Devanka sama sekali tidak merasa repot, mual muntah berlebihan, sakit di sana sini, dia tidak merasakan itu semua, perasaannya hanya sangat bahagia, menerima kehamilannya dengan perasaan luar biasa."Kau cantik," ucap Reynold."Terimakasih, apa tidak terlihat gendut? sepertinya berat badanku naik," ucap Devanka."Tidak dan tidak menjadi masalah, kau harus banyak makan, supaya kehamilanmu sehat," ucap Reynold yang terlihat memeluk Devanka dari belakang, tepat di depan cermin besar yang ada di kamarnya. "Semoga kau tidak melihat wanita lain setelah melihatku bertambah berat badan," ucap Devanka seraya tersenyum."Tidak mungkin, aku hanya jatuh cinta padamu,"

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 237

    Kasih Tulus Devanka pada AronDevanka dengan telaten mengurus Aron, terlihat seperti tidak merasa lelah sedikitpun. Monalisa melihat ketulusan itu, rasa kasih dan sayang itu, apa mungkin dia selama ini sangat keterlaluan pada Devanka, seperti duri di dalam daging, seperti bayangan buruk, seperti musuh dalam selimut, hatinya tidak benar benar tulus. Dia ingat ketika Miki atau lebih dikenal dengan Mike membuatnya jatuh dari tebing, walaupun bukan dia secara langsung, namun orang suruhan itu berhasil membuat Devanka dan Reynold melewati hari hari sulit di kota kecil.Devanka berusaha membuat Aron tersenyum, dengan senyumnya, ekspresi lucu wajahnya, nada suara lucunya, terlihat seperti seorang ibu yang sedang bermain dengan anaknya. Monalisa masih menatapnya dengan segala pandangan rasa, dia mulai merasa Devanka lebih pantas menjadi ibu Aron daripada dirinya."Ada apa?" tanya Devanka yang ternyata mengamati Monalisa sedari tadi."Ti-tidak, Aron beruntung memilikimu," ucap Monalisa."Apa

DMCA.com Protection Status