“Aku tahu kamu seorang janda, dan aku menyukai Baobao. Aku sama sekali tidak keberatan dengannya. Lalu apa masalahnya?” tanya Hao Yu bingung seraya mengerutkan alisnya.Xue Nuan menarik nafas dalam sekali lagi, lalu berkata, “Tuan Hao, kamu tidak mengerti. Kamu mungkin setuju, tapi keluargamu pasti tidak akan setuju! Bagaimana kamu bisa membawa seorang janda dan anak orang lain untuk pergi menemui orang tua dan keluargamu? Mereka pasti tidak akan menyukaiku.”Wajah Hao Yu seketika berubah cerah. Dia bertanya dengan penuh semangat, “Nona Nuan, apakah ini masalahnya? Kalau begitu kamu tidak perlu khawatir! Aku seperti Guan Lin, seorang yatim piatu! Tidak ada penatua di keluargaku. Hanya diriku sendiri.”Xue Nuan membeku. Seorang yatim piatu? Dia pernah mendengar dari Li Jianli kalau Guan Lin adalah seorang yatim piatu. Tapi dia tidak menduga jika Hao Yu juga seorang yatim piatu. Xue Nuan mengerutkan alis, berpikir di dalam hatinya, “apakah Hao Yu bisa menjadi teman Guan Lin yang bersik
“Katakan pada Ibu, apakah ini mengenai Hao Yu?” tanya Jing Yue.Xue Nuan mengangguk, “Ibu mengetahuinya.” Setelah itu, Xue Nuan menceritakan semua yang dikatakan oleh Hao Yu kepadanya saat mereka sedang di kedai teh.Jing Yue tidak menyela, dia hanya mendengarkan semua cerita Xue Nuan dengan sabar, membiarkannya menyelesaikan ceritanya sebelum akhirnya dia bertanya, “dia menyukaimu, dan mau menerima Baobao. Dia juga bersedia menurunkan egonya dan tinggal bersama kita. Lalu, dimana masalahnya?”Xue Nuan menunduk, menahan air matanya agar tidak jatuh, “aku … aku tidak ingin mengkhianati Gong.”Jing Yue menghembuskan nafas panjang ketika mendengar nama putranya disebut oleh Xue Nuan. Dia menoleh, menatap keluar melalui jendela. Melihat langit gelap yang berbintang. Hatinya terasa sakit, teringat masa-masa sulit ketika anaknya sekarat.Xue Nuan tahu perkataannya telah membuat Jing Yue mengingat kesulitan Xue Gong. Dia mengeratkan genggaman tangannya lalu berbisik, “Ibu, maafkan aku.”Jing
Gerobak sapi berjalan perlahan menuju Kota Teratai. Li Jianli menghela nafas panjang. Sepertinya dia harus membeli seekor kuda dan kereta lagi untuk keperluan di toko. Akan merepotkan kalau hal seperti ini terjadi lagi dan para pelayan harus menyewa gerobak sapi untuk menjemputnya.Li Jianli segera mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya kepada Guan Lin, “Lin, sepertinya kita perlu membeli kereta dan kuda lainnya untuk keperluan toko.”Guan Lin mengangguk, “aku juga berpikir seperti itu.” Meskipun mereka sudah memiliki seekor kuda dan kereta, mereka tidak bisa meninggalkannya di toko karena harus digunakan untuk keperluan lainnya juga. Setelah satu jam perjalanan, kereta kuda berhenti di depan Toko Zhao Hong. Li Jianli menuruni gerobak sapi dengan Baihu yang masih ada di dalam gendongannya. Bola bulu putih itu membuka mata dan melihat sekitarnya, masih merasa sedikit mengantuk.Guan Lin buru-buru mengambil Baihu dan menggendongnya, “biarkan aku yang menggendongnya, dia terlal
“Tuan Guan, Nona Li.” Zhao Hong memberi salam ketika dia memasuki ruangan. “Tuan Zhao.” Li Jianli dan Guan Lin menyapanya balik dengan sopan.“Tuan Wang akan segera tiba, tunggulah sebentar,” kata Zhao Hong seraya duduk di kursi. Dia melirik sekilas ke arah Baihu, yang sedang tidur melingkar di pangkuan Li Jianli dan tersenyum, ketika berkata, “dia terlihat sangat sehat.”“Ya,” jawab Li Jianli. Namun dia merasa masih harus menjelaskan mengenai Baihu, “Tuan Zhao, aku benar-benar tidak bermaksud menjualnya.”“Nona Li, aku tahu. Kamu tidak perlu khawatir. Adikku tidak akan berani memikirkan hal itu lagi,” janji Zhao Hong. Karena kejadian hari itu, Zhao Hong bertengkar hebat dan diusir oleh ayahnya, Zhao Yongbai. Zhao Yongbai marah bukan karena dia menyayangi Zhao Ruyi, tetapi karena dia merasa terhina. Keluarga Zhao mereka mampu membayarnya, tapi seorang gadis desa malah tidak mau menjual rubah putihnya kepada mereka.Namun, berkat kejadian itu pula, Zhao Hong mendapatkan berkah tersemb
Wang Tianhu menjawab, “empat hari perjalanan dari sini.”Li Jianli mengangguk, “buah semangka dan melon bisa bertahan cukup lama, dan empat hari tidak akan menjadi masalah. Hanya saja mereka cukup mudah pecah, kita harus memastikan gerobaknya harus dalam kondisi baik.”“Apakah Nona Li punya saran?” Wang Tianhu sangat senang ketika mendengar jawaban Li Jianli. Selama dia bisa menjualnya di Ibukota, dia akan melakukan apapun.Ayahnya hanyalah seorang pejabat sipil kelas lima yang kurang disukai Kaisar Gong. Sama seperti bibinya, ibunya juga hanyalah seorang selir. Meskipun nasibnya tidak seburuk Ibu Zhao Hong, namun bila dia berhasil membawa buah semangka dan melon ini kepada ayahnya untuk dipersembahkan kepada Kaisar, ayahnya mungkin akan mulai disukai. Selain buah-buahan ini, ada pula tanaman-tanaman langka yang bisa dipersembahkan kepada Permaisuri. Meskipun Wang Tianhu hanyalah seorang putra selir, istri sah ayahnya tidak memiliki seorang putra pun. Tetapi beberapa selir ayahnya me
Hao Yu berdiri tegak di atas atap rumah. Dia menggunakan pakaian serba hitam, hanya mata phoenixnya yang terlihat di kegelapan malam. Kedua bola matanya menatap lurus ke arah rumah di sebelah.Malam begitu sunyi. Tidak terlihat seorangpun di jalanan. Semua orang sudah terlelap tidur di rumah mereka. Hanya terdengar suara serangga malam yang bernyanyi bersahutan. Desiran angin mengibarkan ikat rambut dan rambut Hao Yu yang diikat tinggi, membuat sosoknya semakin terlihat gagah dan misterius.“Yu, berhati-hatilah.” Suara dalam Guan Lin terdengar di sebelahnya.Hao Yu mengangguk, “jika aku tidak kembali, tolong jaga Nuan’er untukku.”Guan Lin terdiam, tidak langsung menjawab kata-kata Hao Yu. Setelah beberapa saat, dia menghela nafas pelan, “lakukan sendiri. Aku tidak ingin menjaga wanita milik orang lain.”Hao Yu terkekeh pelan, “baiklah, kalau begitu, aku harus kembali apapun yang terjadi.”“Kembalilah.” Guan Lin tidak suka berteman, namun itu tidak berlaku untuk Hao Yu. Selama ini, d
Xue Nuan terbangun dari tidurnya, dan merasa sedikit linglung. Setelah beberapa saat, dia menyadari kalau pipinya telah basah dengan air mata, dan buru-buru mengangkat tangannya untuk melap sisa-sisa air mata. Dia takut Xue Bao akan melihatnya menangis.Namun, ketika Xue Nuan baru saja mengangkat tangannya, dia menyadari kalau sesuatu terselip di telapak tangannya. Dia mengangkat tangannya, ingin melihat benda itu lebih dekat. Setelah melihatnya dengan jelas, Xue Nuan tertegun. Sejak kapan ada sebuah jepit rambut emas berbentuk bunga plum di tangannya?Xue Nuan merasa cemas. Dia belum pernah membeli jepit rambut ini, apakah dia tanpa sengaja membawa jepit rambut milik Li Jianli? Xue Nuan takut jepit rambut itu milik Li Jianli. Memikirkan kemungkinan itu, dia buru-buru beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar. Ketika dia keluar, Li Jianli juga kebetulan baru saja keluar dari kamarnya.Li Jianli terkejut ketika melihat penampilan Xue Nuan yang masih berantakan. Dia semak
Guan Lin mengangguk, “ya, pergi.”“Kemana dia pergi dan kapan dia akan kembali?” tanya Xue Nuan.Guan Lin menggeleng, “tidak tahu, dan tidak tahu juga kapan dia akan kembali.” Maksud Guan Lin adalah, tidak tahu apakah Hao Yu bisa kembali hidup-hidup atau tidak. Tapi dia enggan mengatakan hal-hal yang membawa sial seperti itu.Xue Nuan menjadi cemas ketika mendengar jawaban Guan Lin. Dia memiliki perasaan kalau Guan Lin mengetahui detailnya, namun pria itu hanya tidak ingin memberitahunya. Dia ingin mendesak Guan Lin untuk berbicara, namun dia juga takut perbuatannya akan menyinggung. Bagaimanapun, Guan Lin adalah calon suami adik angkatnya, dan juga guru anaknya. Pada akhirnya Xue Nuan hanya bisa menyerah dan berkata, “Guru Guan, kalau kamu mendapatkan kabar mengenai Hao Yu, tolong beritahu aku.”Guan Lin tidak menjawab dan menatap Xue Nuan selama beberapa saat. Setelah itu, dia bergumam menyetujui permintaan Xue Nuan.Setelah mendapatkan kepastian dari Guan Lin, Xue Nuan memutuskan u