Share

BAB 90 Calon Pembeli

Author: Summer Rain
last update Last Updated: 2024-01-30 22:38:21

“Katakan pada Ibu, apakah ini mengenai Hao Yu?” tanya Jing Yue.

Xue Nuan mengangguk, “Ibu mengetahuinya.” Setelah itu, Xue Nuan menceritakan semua yang dikatakan oleh Hao Yu kepadanya saat mereka sedang di kedai teh.

Jing Yue tidak menyela, dia hanya mendengarkan semua cerita Xue Nuan dengan sabar, membiarkannya menyelesaikan ceritanya sebelum akhirnya dia bertanya, “dia menyukaimu, dan mau menerima Baobao. Dia juga bersedia menurunkan egonya dan tinggal bersama kita. Lalu, dimana masalahnya?”

Xue Nuan menunduk, menahan air matanya agar tidak jatuh, “aku … aku tidak ingin mengkhianati Gong.”

Jing Yue menghembuskan nafas panjang ketika mendengar nama putranya disebut oleh Xue Nuan. Dia menoleh, menatap keluar melalui jendela. Melihat langit gelap yang berbintang. Hatinya terasa sakit, teringat masa-masa sulit ketika anaknya sekarat.

Xue Nuan tahu perkataannya telah membuat Jing Yue mengingat kesulitan Xue Gong. Dia mengeratkan genggaman tangannya lalu berbisik, “Ibu, maafkan aku.”

Jing
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 91 Harus Membeli Kereta Kuda Lainnya

    Gerobak sapi berjalan perlahan menuju Kota Teratai. Li Jianli menghela nafas panjang. Sepertinya dia harus membeli seekor kuda dan kereta lagi untuk keperluan di toko. Akan merepotkan kalau hal seperti ini terjadi lagi dan para pelayan harus menyewa gerobak sapi untuk menjemputnya.Li Jianli segera mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya kepada Guan Lin, “Lin, sepertinya kita perlu membeli kereta dan kuda lainnya untuk keperluan toko.”Guan Lin mengangguk, “aku juga berpikir seperti itu.” Meskipun mereka sudah memiliki seekor kuda dan kereta, mereka tidak bisa meninggalkannya di toko karena harus digunakan untuk keperluan lainnya juga. Setelah satu jam perjalanan, kereta kuda berhenti di depan Toko Zhao Hong. Li Jianli menuruni gerobak sapi dengan Baihu yang masih ada di dalam gendongannya. Bola bulu putih itu membuka mata dan melihat sekitarnya, masih merasa sedikit mengantuk.Guan Lin buru-buru mengambil Baihu dan menggendongnya, “biarkan aku yang menggendongnya, dia terlal

    Last Updated : 2024-02-04
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 92 Wang Tianhu

    “Tuan Guan, Nona Li.” Zhao Hong memberi salam ketika dia memasuki ruangan. “Tuan Zhao.” Li Jianli dan Guan Lin menyapanya balik dengan sopan.“Tuan Wang akan segera tiba, tunggulah sebentar,” kata Zhao Hong seraya duduk di kursi. Dia melirik sekilas ke arah Baihu, yang sedang tidur melingkar di pangkuan Li Jianli dan tersenyum, ketika berkata, “dia terlihat sangat sehat.”“Ya,” jawab Li Jianli. Namun dia merasa masih harus menjelaskan mengenai Baihu, “Tuan Zhao, aku benar-benar tidak bermaksud menjualnya.”“Nona Li, aku tahu. Kamu tidak perlu khawatir. Adikku tidak akan berani memikirkan hal itu lagi,” janji Zhao Hong. Karena kejadian hari itu, Zhao Hong bertengkar hebat dan diusir oleh ayahnya, Zhao Yongbai. Zhao Yongbai marah bukan karena dia menyayangi Zhao Ruyi, tetapi karena dia merasa terhina. Keluarga Zhao mereka mampu membayarnya, tapi seorang gadis desa malah tidak mau menjual rubah putihnya kepada mereka.Namun, berkat kejadian itu pula, Zhao Hong mendapatkan berkah tersemb

    Last Updated : 2024-02-08
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 93 Dua Kerjasama Dalam Satu Waktu

    Wang Tianhu menjawab, “empat hari perjalanan dari sini.”Li Jianli mengangguk, “buah semangka dan melon bisa bertahan cukup lama, dan empat hari tidak akan menjadi masalah. Hanya saja mereka cukup mudah pecah, kita harus memastikan gerobaknya harus dalam kondisi baik.”“Apakah Nona Li punya saran?” Wang Tianhu sangat senang ketika mendengar jawaban Li Jianli. Selama dia bisa menjualnya di Ibukota, dia akan melakukan apapun.Ayahnya hanyalah seorang pejabat sipil kelas lima yang kurang disukai Kaisar Gong. Sama seperti bibinya, ibunya juga hanyalah seorang selir. Meskipun nasibnya tidak seburuk Ibu Zhao Hong, namun bila dia berhasil membawa buah semangka dan melon ini kepada ayahnya untuk dipersembahkan kepada Kaisar, ayahnya mungkin akan mulai disukai. Selain buah-buahan ini, ada pula tanaman-tanaman langka yang bisa dipersembahkan kepada Permaisuri. Meskipun Wang Tianhu hanyalah seorang putra selir, istri sah ayahnya tidak memiliki seorang putra pun. Tetapi beberapa selir ayahnya me

    Last Updated : 2024-02-08
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 94 Xue Nuan, Berbahagialah

    Hao Yu berdiri tegak di atas atap rumah. Dia menggunakan pakaian serba hitam, hanya mata phoenixnya yang terlihat di kegelapan malam. Kedua bola matanya menatap lurus ke arah rumah di sebelah.Malam begitu sunyi. Tidak terlihat seorangpun di jalanan. Semua orang sudah terlelap tidur di rumah mereka. Hanya terdengar suara serangga malam yang bernyanyi bersahutan. Desiran angin mengibarkan ikat rambut dan rambut Hao Yu yang diikat tinggi, membuat sosoknya semakin terlihat gagah dan misterius.“Yu, berhati-hatilah.” Suara dalam Guan Lin terdengar di sebelahnya.Hao Yu mengangguk, “jika aku tidak kembali, tolong jaga Nuan’er untukku.”Guan Lin terdiam, tidak langsung menjawab kata-kata Hao Yu. Setelah beberapa saat, dia menghela nafas pelan, “lakukan sendiri. Aku tidak ingin menjaga wanita milik orang lain.”Hao Yu terkekeh pelan, “baiklah, kalau begitu, aku harus kembali apapun yang terjadi.”“Kembalilah.” Guan Lin tidak suka berteman, namun itu tidak berlaku untuk Hao Yu. Selama ini, d

    Last Updated : 2024-02-09
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 95 Dia Pergi?

    Xue Nuan terbangun dari tidurnya, dan merasa sedikit linglung. Setelah beberapa saat, dia menyadari kalau pipinya telah basah dengan air mata, dan buru-buru mengangkat tangannya untuk melap sisa-sisa air mata. Dia takut Xue Bao akan melihatnya menangis.Namun, ketika Xue Nuan baru saja mengangkat tangannya, dia menyadari kalau sesuatu terselip di telapak tangannya. Dia mengangkat tangannya, ingin melihat benda itu lebih dekat. Setelah melihatnya dengan jelas, Xue Nuan tertegun. Sejak kapan ada sebuah jepit rambut emas berbentuk bunga plum di tangannya?Xue Nuan merasa cemas. Dia belum pernah membeli jepit rambut ini, apakah dia tanpa sengaja membawa jepit rambut milik Li Jianli? Xue Nuan takut jepit rambut itu milik Li Jianli. Memikirkan kemungkinan itu, dia buru-buru beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar. Ketika dia keluar, Li Jianli juga kebetulan baru saja keluar dari kamarnya.Li Jianli terkejut ketika melihat penampilan Xue Nuan yang masih berantakan. Dia semak

    Last Updated : 2024-02-24
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 96 Dia Pasti Kembali

    Guan Lin mengangguk, “ya, pergi.”“Kemana dia pergi dan kapan dia akan kembali?” tanya Xue Nuan.Guan Lin menggeleng, “tidak tahu, dan tidak tahu juga kapan dia akan kembali.” Maksud Guan Lin adalah, tidak tahu apakah Hao Yu bisa kembali hidup-hidup atau tidak. Tapi dia enggan mengatakan hal-hal yang membawa sial seperti itu.Xue Nuan menjadi cemas ketika mendengar jawaban Guan Lin. Dia memiliki perasaan kalau Guan Lin mengetahui detailnya, namun pria itu hanya tidak ingin memberitahunya. Dia ingin mendesak Guan Lin untuk berbicara, namun dia juga takut perbuatannya akan menyinggung. Bagaimanapun, Guan Lin adalah calon suami adik angkatnya, dan juga guru anaknya. Pada akhirnya Xue Nuan hanya bisa menyerah dan berkata, “Guru Guan, kalau kamu mendapatkan kabar mengenai Hao Yu, tolong beritahu aku.”Guan Lin tidak menjawab dan menatap Xue Nuan selama beberapa saat. Setelah itu, dia bergumam menyetujui permintaan Xue Nuan.Setelah mendapatkan kepastian dari Guan Lin, Xue Nuan memutuskan u

    Last Updated : 2024-03-04
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 97 Kisah Cinta Menyedihkan dan Dewa Bumi

    Xue Nuan menghela nafas panjang, melihat ke arah pintu, lalu merendahkan suaranya ketika bercerita, “dulu, Desa Xueda tidak miskin seperti sekarang. Bahkan bisa dibilang, merupakan salah satu desa terkaya di Kabupaten Dali.”“Lalu, apa yang terjadi? Bagaimana bisa salah satu desa terkaya bisa terpuruk seperti sekarang?” tanya Li Jianli merasa sangat penasaran.“Kepala desa saat itu, Xue Cun, memiliki dua orang putra dan tiga orang putri. Putra pertamanya, Xue Cai, dan putra keduanya bernama Xue Jiang. Xue Cai seharusnya menjadi penerus kepala desa. Sayangnya, dia melakukan kesalahan yang sangat berat,” jelas Xue Nuan terlihat sangat menyesal.Li Jianli, dengan tenang mendengarkan cerita yang sedang diceritakan oleh Xue Nuan. Pikirannya melayang, seolah-olah cerita itu bermain di dalam pikirannya.Xue Cai menyukai seorang wanita. Wanita itu bernama Wei Lan. Wei Lan sangat terkenal karena kecantikannya. Banyak pria, termasuk Xue Cai yang patah hati ketika dia bertunangan dengan seorang

    Last Updated : 2024-03-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 98 Pelatihan Penduduk Desa Xueda

    Li Jianli berlutut di depan Dewa Bumi. Dia menyalakan dupa, menghormatinya sebanyak tiga kali,.lalu berkata, “Dewa, aku baru saja mendengar kisahmu. Aku tahu, kamu pasti kecewa terhadap penduduk desa saat itu. Tapi, aku mohon, kamu bisa memaafkan seluruh penduduk Desa Xueda. Kamu tenang saja, aku sudah mempunyai cukup uang sekarang. Aku akan berbicara dengan Kepala Desa Xue mengenai pembangunan kuil untukmu setelah pesta pernikahanku selesai.”Setelah itu, Li Jianli kembali membungkuk tiga kali. Ketika dia hendak berdiri, dia menyadari seseorang sedang berjalan mendekat.“Kakak?” Li Jianli terkejut dengan kehadiran Xue Nuan. Tadi dia mengajaknya ke sini, namun Xue Nuan terlihat ragu. Dia tidak memaksanya lalu pergi sendiri.Tatapan mata Xue Nuan terfokus ke arah Dewa Bumi. Dia berjalan mendekati Li Jianli dalam diam. Setelah tiba, Xue Nuan berlutut di samping Li Jianli. Dia mengambil dan membakar dupa, meletakkannya di tempat dupa, lalu membungkuk tiga kali.“Dewa Bumi, namaku Xue Nua

    Last Updated : 2024-03-15

Latest chapter

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 113 Sejak Kapan Adik Seperguruannya Menjadi Gila?

    Shao Yan mengerucutkan bibirnya, “karena kamu merahasiakan mengenai identitas Guan Lin ….” Setelah beberapa saat, dia kembali berkata, “aku pikir, aku hanya perlu bersabar sedikit. Aku hanya akan meracunimu secara perlahan. Begitu kamu mati, aku bisa menjadi Ketua Sekte Jin Jian.”Shao Yan berdiri, lalu melihat sekeliling dengan penuh semangat, “bukankah bagus? Aku sudah beberapa kali membayangkan diriku berdiri dan memerintah semua orang di Sekte Jin Jian sebagai seorang Ketua.” Senyuman cerah terbit di wajahnya, “Senior, bukankah itu bagus? Bisakah kamu membayangkannya?”Shao Yan terdiam selama beberapa detik, lalu lanjut berkata dengan wajah cemberut, “tapi siapa yang akan tahu kalau kamu ternyata menyiapkan anak kandungmu sebagai calon Ketua Sekte?!”Kening Guan Long berkerut, tiba-tiba saja dia terbatuk-batuk dengan hebatnya.Shao Yan berlari dengan panik, lalu menepuk-nepuk pelan punggung Guan Long, lalu berkata dengan wajah tertekan, “Senior, jangan terlalu bersemangat. Kemarah

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 112 Mengapa?

    “Ketua … maksudku ayahku kembali saat ibuku hamil. Dia ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Sekte Jin Jian sebelum kembali dan menjemput Ibuku. Hanya saja, dia tidak pernah menduga kalau itu akan memakan waktu lama,” kata Guan Lin pelan. “Dia kembali empat tahun kemudian. Saat itu, Ibuku sudah meninggal, dan aku sudah dijual oleh Paman dan Bibiku ke pasar budak.”Li Jianli terdiam. Bibirnya sedikit pucat. Dia tahu kalau masa kecil Guan Lin menyedihkan, namun, dia tidak mengetahui detailnya. Dia hanya membiarkan Guan Lin menceritakan semuanya.“Saat itu, mana mungkin aku hanya berdiam diri? Aku selalu mencari kesempatan untuk melarikan diri. Namun, aku selalu tertangkap dan mereka akan selalu memukulku untuk membuatku patuh.” Ada seringai ejekan yang terlihat di bibir Guan Lin saat mengatakannya. “Suatu ketika, aku akhirnya bisa melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gerobak sayur. Aku bersembunyi semalam penuh, dengan hati yang berdebar. Pada akhirnya, ketika pagi tiba, k

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 111 Rahasia Guan Long

    “Dari mana sekelompok orang itu berasal?” tanya Guan Lin seraya mengernyitkan kedua alisnya.Hao Yu menggelengkan kepalanya pelan, “tidak tahu. Mereka semua berperang. Aku langsung melarikan diri begitu melihat peluang.” Hao Yu terdiam sejenak lalu kembali berkata, “karena semua lukaku dan ditambah racun sial itu, aku memerlukan banyak waktu untuk kembali ke sini.”Guan Lin menghela nafas berat. Dia menepuk pundak Hao Yu pelan, “yang terpenting, kamu sudah kembali dengan selamat.” Suasana kembali berat ketika Guan Lin kembali menanyakan kelompok orang yang menyelamatkan Hao Yu, “apakah kamu tidak melihat tanda apapun dari mereka?”Kening Hao Yu berkerut. Dia terlihat berpikir keras selama beberapa saat. Setelah beberapa saat, dia menjawab, dengan sedikit ragu, “sepertinya … aku melihat sebuah tato kecil di punggung tangan mereka.”“Tato kecil? Apakah kamu ingat bentuk tato itu?” tanya Guan Lin.“Itu seperti … bentuk teratai berwarna hitam,” jawab Hao Yu. “Ya, terlihat seperti teratai

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 110 Hao Yu, Bukankah Kamu Sudah Mati?

    Tubuh Hao Yu menegang. Dia mengenali suara ini. Apakah Jun sudah mencurigainya sejak awal? Hao Yu tidak bisa berdiam diri lagi. Dia segera melompat ke udara, melarikan diri. Dia harus pergi dari tempat ini sesegera mungkin!“Kejar!” Suara Jun langsung membuat beberapa orang mengejar Hao Yu tanpa ragu. Hao Yu menoleh sekilas, dan bisa melihat delapan atau sembilan orang, termasuk Jun, mengejarnya dengan kecepatan penuh. Sedangkan penjaga lainnya harus tetap menjaga gerbang, bersikap waspada terhadap kemungkinan serangan lain. Mereka takut Hao Yu tidak datang sendiri, dan sedang melakukan taktik peralihan. Bagaimana kalau dia sedang memancing orang-orang untuk mengejarnya, memberikan kesempatan pihak lain untuk menyerang?Hao Yu mengumpat. Dia hampir saja bisa pergi tanpa kendala. Tapi pria bernama Jun ini benar-benar telah menghancurkan rencananya.Para pembunuh di belakang tidak ingin membiarkan Hao Yu berlari jauh. Mereka segera mengeluarkan senjata andalan mereka. Kebanyakan dari

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 109 Ketua Sekte Jin Jian

    Penjagaan di Kamar Utama Sekte Jin Jian juga terlihat ketat. Biasanya hanya ada dua penjaga yang menjaga pintu utama. Tapi kali ini, ada tambahan empat orang yang berjaga di setiap sudut ruangan. Bagaimana Hao Yu bisa masuk tanpa ketahuan?Hao Yu melihat ke arah atap. Hanya ada satu orang yang berjaga di sana. Dia melompat ke atas atap bangunan yang ada di samping Kamar Utama, mengeluarkan sebuah bambu panjang berukuran kecil, lalu meniupnya dengan kuat. Sebuah jarum melesat dengan cepat, menusuk tepat dileher pria itu. Dia menepuk pelan lehernya, mengira ada seekor serangga yang menggigitnya. Detik berikutnya, pandangannya berubah gelap.Hao Yu bergegas melompat untuk menangkap pria itu dan membaringkannya di atas atap. Obat bius yang diberikan Li’er sungguh luar biasa! Sangat ampuh!Hao Yu meletakkan jarinya di leher pria itu dan tertegun, ‘sial! Sepertinya aku mengoleskan terlalu banyak obat bius.’ Tapi setelah beberapa saat, dia menggangguk-anggukan kepalanya dengan puas, ‘tidak

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 108 Menyelinap

    Hao Yu tiba-tiba saja melihat seorang penjaga yang sedang berpatroli bergerak dengan gelisah. Penjaga berpakaian hitam itu sesekali memegangi perutnya. Tidak lama kemudian penjaga itu menepuk pundak seseorang yang ada di sebelahnya, lalu berkata, “Jun, aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi!”“Dasar bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk tidak makan terlalu banyak! Mengapa kamu tidak mendengarkanku?!” desis penjaga yang bernama Jun.“Tolonglah,” pria itu menatap mata Jun dengan tatapan memohon.“Pergilah! Tapi jangan berjongkok terlalu dekat dari sini!” jawab Jun acuh tak acuh.Pria itu mengangguk cepat, seperti ayam yang sedang mematuk nasi. Ya, selama dia bisa pergi untuk buang air besar, dia akan membawa dirinya sejauh mungkin. Dia segera berlari pergi, seperti sedang dikejar binatang buas. Dia takut Jun akan berubah pikiran.Mata Hao Yu berkilat tajam. Kesempatannya telah tiba!Matanya terus mengawasi pergerakan pria berbaju hitam yang gelisah itu. Tanpa diduga, pria itu ber

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 107 Mendapatkan Persetujuan

    Li Jianli tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan. Keduanya masih asyik duduk dengan tenang di tempat mereka semula. Guan Lin masih fokus membaca dua buku seni bela diri dan juga sebuah buku seni perang yang didapatkannya dari Li Jianli, sedangkan Li Jianli juga duduk menemaninya seraya membaca buku mengenai tanaman herbal.Setelah beberapa saat, Guan Lin menutup buku ketiganya lalu menghela nafas panjang.Gerakannya menarik perhatian Li Jianli, “bagaimana?”“Buku ini benar-benar berguna,” desah Guan Lin pelan. “Aku tidak pernah tahu kalau ada dua jurus yang sangat mematikan seperti ini.” Dia juga mengelus pelan buku di tangannya, takut kalau gerakannya akan membuat buku itu rusak. Dia lalu menoleh ke arah buku paling besar yang tergeletak di atas meja, “aku juga sudah membaca buku Seni Perang ini. Benar-benar luar biasa!”Li Jianli tertawa pelan, “bawalah bersamamu. Kamu harus lebih memahami seni perang yang ada di dalam buku itu dan juga melatih jurus-jurus baru dengan Hao Yu.”

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 106 Buku Seni Perang

    Pemandangan di depan Guan Lin sungguh luar biasa. Ladang yang sangat luas terbentang hingga dia tidak bisa melihat ujungnya. Berbagai macam tanaman berbentuk aneh yang tidak pernah dia lihat sebelumnya berjajar dengan rapi. Ah, tidak, tidak. Dia bisa mengenali beberapa jenis tanaman yang dijual oleh Li Jianli di tokonya. Guan Lin terkejut. Ternyata Li Jianli masih memiliki banyak tanaman aneh yang disimpan di sini. Dia yakin, tanaman-tanaman ini pasti disiapkan untuk dijual juga.Setelah beberapa saat, Guan Lin kembali menatap Li Jianli dan bertanya, “apakah ini yang kamu sebut dengan ruang dimensi?”Li Jianli mengangguk.“Kamu membawa semua tanaman-tanaman yang kamu jual dari sini? Jadi … apakah cerita mengenai orang yang memberimu bibit itu bohong?” tanya Guan Lin.Li Jianli menunduk, sedikit menghindari pandangan Guan Lin karena merasa bersalah. Dia berdehem ringan lalu menjawab dengan celetukan pelan, “kalau aku tidak berbohong, bagaimana aku menjelaskannya?”Guan Lin mengangguk.

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 105 Apakah Ini Ruang Dimensi?

    Guan Lin membeku, lalu bertanya dengan ragu-ragu, “apakah kamu menguasai beberapa trik sulap?”“Tidak,” jawab Li Jianli cepat. Dia lalu menjelaskan, “ini bukan trik sulap.”“Lalu?” Guan Lin sedikit bingung, juga sedikit takut. Jangan katakan kalau kekasihnya benar-benar siluman!Tunggu. Jika kekasihnya benar seekor siluman, kira-kira, siluman apakah dia? Dia cantik, dan juga kuat. Apakah dia seekor siluman ular? Atau siluman rubah? Tapi … kalau Li Jianli benar-benar siluman, mengapa dia menyembah Dewa Bumi? Bukankah siluman takut kepada para dewa?Ah! Tidak peduli dia siluman, hantu, atau manusia, dia akan tetap mencintai dan melindunginya!Li jianli tidak mengetahui pertarungan yang sedang terjadi di dalam pikiran Guan Lin, tetapi dia bisa melihat raut wajah pria itu terus berubah dari waktu ke waktu. Terkadang terlihat serius, sedikit tegang, namun di saat berikutnya, dia juga menghela nafas lega.“Lin.” Li Jianli memanggil Guan Lin untuk menyadarkannya.Guan Lin mendongakkan kepala

DMCA.com Protection Status