“Apakah semua orang sudah pergi?” Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita dari arah halaman belakang.Huang Dou, Ming An, dan Xiao Jiao menoleh ke arah sumber suara secara bersamaan. Mereka melihat seorang wanita paruh baya, menggunakan satu set pakaian berwarna hijau dan merah cerah, begitu mencolok mata. Wajahnya tampak polos tanpa riasan.Tunggu … sepertinya mereka pernah melihat baju ini sebelumnya?“Ibu, kamu belum mengganti pakaianmu.” Xue Nuan tiba-tiba saja muncul dari belakang Jing Yue dan menariknya pergi.Xiao Jiao, “....”Ming An, “....”Huang Dou, “....”Bukankah itu Bibi Jue? Mengapa dia memakai pakaian bibi beriasan tebal tadi?Sepuluh menit kemudian, Jing Yue kembali ke halaman tengah bersama Xue Nuan. Dia sudah mengganti pakaiannya menjadi hanfu sederhana berwarna biru tua. Bertepatan dengan itu, Li Jianli juga berjalan masuk ke halaman tengah.Jing Yue mendekati Li Jianli seraya menepuk-nepuk dadanya sendiri, “Li'er, kamu benar-benar hampir membuatku mati karena ke
Di dalam toko kue, Xue Nuan menyibukkan diri dengan memilih beberapa jenis kue kering. Sedangkan Hao Yu mengikutinya dengan patuh. Setelah dia selesai membeli empat kotak kue kering, Xue Nuan berjalan menuju kasir dan hendak membayarnya.Hao Yu ingin membayarnya dan bergegas mengeluarkan kantong uangnya. Dialah yang mengajak Xue Nuan untuk membeli kue, mengapa dia malah ingin membayarnya sendiri?Xue Nuan menolak, bersikeras untuk membuatnya sendiri. Namun Hao Yu terus saja memaksa.Penjaga toko kue adalah seorang wanita berusia sekitar empat puluh tahunan. Alisnya mengernyit ketika melihat pemandangan di depannya. Dia pikir pasangan muda di depannya ini adalah pengantin baru, dan masih bersikap malu serta sungkan satu sama lain. Namun dia merasa sedikit kasihan kepada Hao Yu, lalu berkata, “Nyonya, Suamimu ingin membayarnya. Tidak perlu menjadi begitu malu dan keras kepala.”Xue Nuan tercengang, bibirnya bahkan sedikit terbuka. Dia buru-buru berkata, “Bibi, dia bukan ….”Kata-katanya
“Aku tahu kamu seorang janda, dan aku menyukai Baobao. Aku sama sekali tidak keberatan dengannya. Lalu apa masalahnya?” tanya Hao Yu bingung seraya mengerutkan alisnya.Xue Nuan menarik nafas dalam sekali lagi, lalu berkata, “Tuan Hao, kamu tidak mengerti. Kamu mungkin setuju, tapi keluargamu pasti tidak akan setuju! Bagaimana kamu bisa membawa seorang janda dan anak orang lain untuk pergi menemui orang tua dan keluargamu? Mereka pasti tidak akan menyukaiku.”Wajah Hao Yu seketika berubah cerah. Dia bertanya dengan penuh semangat, “Nona Nuan, apakah ini masalahnya? Kalau begitu kamu tidak perlu khawatir! Aku seperti Guan Lin, seorang yatim piatu! Tidak ada penatua di keluargaku. Hanya diriku sendiri.”Xue Nuan membeku. Seorang yatim piatu? Dia pernah mendengar dari Li Jianli kalau Guan Lin adalah seorang yatim piatu. Tapi dia tidak menduga jika Hao Yu juga seorang yatim piatu. Xue Nuan mengerutkan alis, berpikir di dalam hatinya, “apakah Hao Yu bisa menjadi teman Guan Lin yang bersik
“Katakan pada Ibu, apakah ini mengenai Hao Yu?” tanya Jing Yue.Xue Nuan mengangguk, “Ibu mengetahuinya.” Setelah itu, Xue Nuan menceritakan semua yang dikatakan oleh Hao Yu kepadanya saat mereka sedang di kedai teh.Jing Yue tidak menyela, dia hanya mendengarkan semua cerita Xue Nuan dengan sabar, membiarkannya menyelesaikan ceritanya sebelum akhirnya dia bertanya, “dia menyukaimu, dan mau menerima Baobao. Dia juga bersedia menurunkan egonya dan tinggal bersama kita. Lalu, dimana masalahnya?”Xue Nuan menunduk, menahan air matanya agar tidak jatuh, “aku … aku tidak ingin mengkhianati Gong.”Jing Yue menghembuskan nafas panjang ketika mendengar nama putranya disebut oleh Xue Nuan. Dia menoleh, menatap keluar melalui jendela. Melihat langit gelap yang berbintang. Hatinya terasa sakit, teringat masa-masa sulit ketika anaknya sekarat.Xue Nuan tahu perkataannya telah membuat Jing Yue mengingat kesulitan Xue Gong. Dia mengeratkan genggaman tangannya lalu berbisik, “Ibu, maafkan aku.”Jing
Gerobak sapi berjalan perlahan menuju Kota Teratai. Li Jianli menghela nafas panjang. Sepertinya dia harus membeli seekor kuda dan kereta lagi untuk keperluan di toko. Akan merepotkan kalau hal seperti ini terjadi lagi dan para pelayan harus menyewa gerobak sapi untuk menjemputnya.Li Jianli segera mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya kepada Guan Lin, “Lin, sepertinya kita perlu membeli kereta dan kuda lainnya untuk keperluan toko.”Guan Lin mengangguk, “aku juga berpikir seperti itu.” Meskipun mereka sudah memiliki seekor kuda dan kereta, mereka tidak bisa meninggalkannya di toko karena harus digunakan untuk keperluan lainnya juga. Setelah satu jam perjalanan, kereta kuda berhenti di depan Toko Zhao Hong. Li Jianli menuruni gerobak sapi dengan Baihu yang masih ada di dalam gendongannya. Bola bulu putih itu membuka mata dan melihat sekitarnya, masih merasa sedikit mengantuk.Guan Lin buru-buru mengambil Baihu dan menggendongnya, “biarkan aku yang menggendongnya, dia terlal
“Tuan Guan, Nona Li.” Zhao Hong memberi salam ketika dia memasuki ruangan. “Tuan Zhao.” Li Jianli dan Guan Lin menyapanya balik dengan sopan.“Tuan Wang akan segera tiba, tunggulah sebentar,” kata Zhao Hong seraya duduk di kursi. Dia melirik sekilas ke arah Baihu, yang sedang tidur melingkar di pangkuan Li Jianli dan tersenyum, ketika berkata, “dia terlihat sangat sehat.”“Ya,” jawab Li Jianli. Namun dia merasa masih harus menjelaskan mengenai Baihu, “Tuan Zhao, aku benar-benar tidak bermaksud menjualnya.”“Nona Li, aku tahu. Kamu tidak perlu khawatir. Adikku tidak akan berani memikirkan hal itu lagi,” janji Zhao Hong. Karena kejadian hari itu, Zhao Hong bertengkar hebat dan diusir oleh ayahnya, Zhao Yongbai. Zhao Yongbai marah bukan karena dia menyayangi Zhao Ruyi, tetapi karena dia merasa terhina. Keluarga Zhao mereka mampu membayarnya, tapi seorang gadis desa malah tidak mau menjual rubah putihnya kepada mereka.Namun, berkat kejadian itu pula, Zhao Hong mendapatkan berkah tersemb
Wang Tianhu menjawab, “empat hari perjalanan dari sini.”Li Jianli mengangguk, “buah semangka dan melon bisa bertahan cukup lama, dan empat hari tidak akan menjadi masalah. Hanya saja mereka cukup mudah pecah, kita harus memastikan gerobaknya harus dalam kondisi baik.”“Apakah Nona Li punya saran?” Wang Tianhu sangat senang ketika mendengar jawaban Li Jianli. Selama dia bisa menjualnya di Ibukota, dia akan melakukan apapun.Ayahnya hanyalah seorang pejabat sipil kelas lima yang kurang disukai Kaisar Gong. Sama seperti bibinya, ibunya juga hanyalah seorang selir. Meskipun nasibnya tidak seburuk Ibu Zhao Hong, namun bila dia berhasil membawa buah semangka dan melon ini kepada ayahnya untuk dipersembahkan kepada Kaisar, ayahnya mungkin akan mulai disukai. Selain buah-buahan ini, ada pula tanaman-tanaman langka yang bisa dipersembahkan kepada Permaisuri. Meskipun Wang Tianhu hanyalah seorang putra selir, istri sah ayahnya tidak memiliki seorang putra pun. Tetapi beberapa selir ayahnya me
Hao Yu berdiri tegak di atas atap rumah. Dia menggunakan pakaian serba hitam, hanya mata phoenixnya yang terlihat di kegelapan malam. Kedua bola matanya menatap lurus ke arah rumah di sebelah.Malam begitu sunyi. Tidak terlihat seorangpun di jalanan. Semua orang sudah terlelap tidur di rumah mereka. Hanya terdengar suara serangga malam yang bernyanyi bersahutan. Desiran angin mengibarkan ikat rambut dan rambut Hao Yu yang diikat tinggi, membuat sosoknya semakin terlihat gagah dan misterius.“Yu, berhati-hatilah.” Suara dalam Guan Lin terdengar di sebelahnya.Hao Yu mengangguk, “jika aku tidak kembali, tolong jaga Nuan’er untukku.”Guan Lin terdiam, tidak langsung menjawab kata-kata Hao Yu. Setelah beberapa saat, dia menghela nafas pelan, “lakukan sendiri. Aku tidak ingin menjaga wanita milik orang lain.”Hao Yu terkekeh pelan, “baiklah, kalau begitu, aku harus kembali apapun yang terjadi.”“Kembalilah.” Guan Lin tidak suka berteman, namun itu tidak berlaku untuk Hao Yu. Selama ini, d