Baihu memejamkan matanya, menikmati elusan pelan Li Jianli pada punggungnya, meskipun dia harus berjuang untuk tidak memperdulikan aura membunuh yang memancar dari Guan Lin.Hari sudah gelap ketika mereka tiba di Yamen. Sepasang penjaga terlihat sedang menjaga pintu dan berdiri dengan tegak. Yan Heng turun, menghampiri salah satu penjaga pintu lalu berkata, “pergi dan katakan kepada Hakim Meng kalau ada seseorang yang datang ke sini untuk menjual harimau.”Penjaga pintu itu terkejut. Dia memiringkan kepalanya, mencoba melihat 2 orang di belakang Yan Heng melalui samping tubuhnya.“Seekor harimau?” Alis penjaga itu berkerut ketika dia memastikan kalau dia tidak salah dengar.“Hmm,” gumam Yan Heng terlihat sedikit kurang sabar, “bisakah kamu pergi sekarang? Atau kamu akan mendapatkan hukuman karena menunda kepentingan Nyonya!”Penjaga itu tidak berani memikirkan apa-apa lagi selain segera berlari masuk. Setelah hampir 1 cangkir teh, penjaga itu kembali bersama 2 orang yang berjalan den
Keempat pelayan itu terlihat sangat ketakutan. Salah satu di antara mereka maju, mencoba menenangkan kuda-kuda yang panik Guan Lin melangkah maju menuju gerobak, menutup kembali tubuh harimau, dan berkata kepada pelayan-pelayan itu, “lebih baik kita menurunkannya di tempat lain.”Semua kuda sangat takut ketika melihat harimau. Hal sederhana seperti ini, mengapa para pelayan ini tidak paham?Segera, gerobak kembali di dorong, menuju halaman terbuka yang cukup jauh dari kandang kuda.Keempat pelayan itu bekerja sama, berusaha menurunkan tubuh harimau. Mereka tampak sedikit kesulitan.Kedua alis Guan Lin berkerut. Dia takut tindakan para pelayan itu akan melukai kulit harimau. Setelah beberapa saat, dia pun maju, berinisiatif untuk membantu, “biar aku yang melakukannya.”Guan Lin mengangkat tubuh harimau dengan mudah, meletakkannya dengan hati-hati di atas tanah. Li Jianli sudah terbiasa dengan kekuatan Guan Lin, namun tindakan lelaki itu membuat keempat pelayan tercengang. Bahkan Hakim
Pelayan kecil itu segera menghalangi jalan Guan Lin dan Li Jianli, “Tuan, hari ini sedang diadakan Perayaan Ulang Tahun Kota Teratai. Banyak orang yang datang dari berbagai kota untuk menikmati festival. Saya yakin, tidak akan mudah untuk menemukan penginapan yang masih kosong.”Li Jianli segera setuju dengan perkataan pelayan kecil itu dan segera berkata, “benar. Kita sudah mencari ke banyak penginapan dan mereka semua penuh. Lin, tidak apa-apa. Kita ambil saja kamar ini.”Guan Lib ragu-ragu sejenak. Namun ketika melihat Li Jianli sangat bertekad, dia hanya bisa menelan ludahnya dan setuju, “baiklah.”Uh! Sepertinya dia harus mandi air dingin beberapa kali nanti malam!Pelayan kecil itu mengantar Guan Lin dan Li Jianli menuju konter dengan penuh semangat. Wajahnya penuh kebanggaan saat melihat ke arah Guan Lin. Dia segera kembali setelah menyapa penjaga konter.Setelah menyelesaikan pembayaran, penjaga konter segera berkata kepada keduanya, “kamar kalian di lantai 2. Setelah menaiki
Guan Lin tidak melewatkan sorot mata menghina di mata Baihu, seolah-olah dia melihat sesuatu yang menjijikan. Namun Guan Lin hanya mendengus dingin dan tidak menggubrisnya sama sekali.Pendengaran Guan Lin sangat bagus. Secara teknis, saat ini, dia dan Li Jianli berada di dalam satu ruangan yang sama. Mereka hanya dipisahkan oleh sebuah layar pembatas.Guan Lin bisa mendengar setiap gerakan Li Jianli. Dia bisa mendengar saat Li Jianli membuka bajunya satu persatu, ataupun ketika tubuhnya memasuki air, membuat bunyi kecipuk air yang khas. Entah kenapa, semakin Guan Lin merasa enggan untuk mendengar kegiatan Li Jianli, suara-suara itu malah terdengar semakin jelas di telinganya.Tanpa menunggu lama, seluruh wajah terasa terbakar dan bagian tubuhnya juga menegang. Dia laki-laki normal, bagaimana dia bisa tidak bereaksi.Ketika Guan Lin menoleh ke arah tempat tidur, tatapannya bertemu dengan tatapan permusuhan Baihu.Baihu “....” Lihat! Laki-laki itu memang pria mesum!Guan Lin membeku. D
Guan Lin menyelesaikan mandinya dengan terburu-buru. Setelah itu dia segera berpakaian dan berjalan keluar kamar mandi.“Lin, kemarilah. Rambutmu masih sangat basah,” kata Li Jainli seraya melambaikan tangannya.Li Jianli sedang duduk di atas tempat tidur dengan Baihu yang tertidur di pangkuannya.Guan Lin tidak membantah. Dia langsung duduk di atas lantai, memudahkan Li Jianli untuk mengeringkan rambutnya. Keduanya menikmati saat-saat berharga mereka dalam diam. Terutama Guan Lin. Dia tidak pernah menyangka akan ada hari di mana dia akan mencintai seorang wanita dalam hidupnya.Setelah beberapa saat, sepasang wanita dan pria muda yang sangat cantik dan tampan, dengan seekor rubah putih, berjalan keluar dari penginapan. Pemandangan ini, bagaimanapun sangat menarik perhatian siapa saja yang berpapasan dengan mereka.“Lin! Ayo kita membeli topeng di sana!” seru Li Jianli seraya menarik tangan Guan Lin.“Li’er, pelan-pelan,” kata Guan Lin seraya tersenyum. Dia merasa hangat dengan sikap
Banyak orang terkejut dengan kedatangan Guan Lin yang tiba-tiba. Namun hampir semua orang mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang dikatakan laki-laki itu.“Istri? Apakah dia Istrimu?”“Lalu mengapa wanita muda itu menuduhnya sebagai simpanan dari Kakaknya yang dipelihara di luar rumah? Apakah dia tidak tahu kalau kata-katanya bisa merusak reputasi wanita itu?”“Untung saja dia sudah memiliki suami. Kalau tidak, bagaimana bisa wanita itu menikah di masa depan?”“Hei, bukankah itu gadis dari kediaman Bangsawan Zhao? Dia hanya anak selir, tetapi dia selalu sangat arogan dan sombong ketika di luar. Bukankah itu dia?”Wajah Guan Lin sudah berubah mengerikan ketika mendengar kata-kata itu. Dia langsung menatap tajam ke arah gadis yang berdiri di samping Zhao Hong, yang sedang menatapnya dengan tatapan penuh kekaguman. Guan Lin sama sekali tidak menyembunyikan niat membunuh di matanya.Zhao Hong merasa terkejut dengan pernyataan Guan Lin. Dia bergumam di dalam hatinya, “sejak kapan N
“Ah … hari ini sungguh melelahkan!” kata Li Jianli seraya menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur.“Pergilah bersih-bersih terlebih dahulu sebelum tidur,” saran Guan Lin.Li Jianli menggeliat pelan, “aku sudah terlalu lelah.” Namun, seenggan apapun Li Jianli, dia akhirnya tetap berangkat untuk membersihkan dirinya. Setelah beberapa saat, dia kembali, dan Guan Lin bergantian untuk membersihkan dirinya.Ketika Guan Lin kembali, dia melihat Li Jianli sudah tertidur lelap. Li Jianli menghadapi ke dalam tempat tidur dengan Baihu di dalam pelukannya.Baihu sedang dalam suasana hati yang baik dan merasa sangat hangat di dalam pelukan Li Jianli, tiba-tiba saja merasakan tubuhnya melayang. Dia membuka mata rubahnya dengan terkejut.“Kamu tidur di atas lantai,” kata Guan Lin pelan. Dia bahkan menjatuhkan Baihu tanpa aba-aba. Untung saja dia siap dan menapak dengan stabil dengan keempat kakinya. Kalau tidak, dia pasti sudah rata dengan tanah.Baihu melihat ke arah Guan Lin dengan tatapan permus
Bibi yang ditanya oleh Li Jianli menoleh dan segera terlihat sangat bersemangat untuk bergosip, “seorang Pelayan Kecil terbangun dengan wajah yang bengkak seperti kepala babi. Tapi menurutku Pelayan Kecil itu sangat bodoh. Dia bahkan tidak ingat siapa yang menghajarnya sampai seperti itu!”Li Jianli mengangkat kedua alisnya karena terkejut, “dia tidak mengetahui siapa pelakunya?”“Ya,” jawab Bibi itu seraya mengangguk penuh semangat.“Orang yang menghajarnya, pasti luar biasa,” decak Li Jianli penuh kagum.Guan Lin yang berdiri di sampingnya, “....”Perlukah dia mengaku agar Li Jianli semakin kagum padanya?Li Jianli semakin bersemangat untuk mencari keberadaan pelayan kecil itu. Dia berhasil! Dia bisa melihatnya terduduk di tanah seraya menangis.“Hu! Hu! Hu! Manager Wu, tolong carikan keadilan untukku! Siapa bajingan yang telah menyerangku diam-diam?! Ah!” Pelayan kecil itu mendesis pelan karena terlalu banyak menggerakkan otot wajahnya yang bengkak. Bahkan dia berkata dengan kata-k