“Bukankah kita akan pergi berburu? Aku menunggu terlalu lama, jadi aku mencarimu ke sini,” jawab Hao Yu.“Berburu?” Li Jianli terbelalak ketika mendengar perkataan Hao Yu. “Tidak! Tidak boleh! Lukamu baru saja sembuh, kamu tidak diperbolehkan terlalu banyak bergerak dulu!”“Tapi ….” Hao Yu ingin mengatakan kalau mereka sudah terbiasa melakukan pertarungan antara hidup dan mati setiap hari. Tidak peduli kamu sedang terluka atau tidak, pertarungan tetap tidak bisa dihindari. Namun sebelum Hao Yu menjelaskan, perkataannya langsung dipotong oleh Li Jianli.“Bukankah aku baru saja menyuruhmu untuk lebih menghargai nyawamu? Mengapa kamu langsung mengingkari janji? Setidaknya tunggu 1 atau 2 minggu lagi!” ujar Li Jianli kesal. Dia lalu menambahkan, “jangan cari aku kalau kamu sampai terluka lagi!”Guan Lin terlihat cemas ketika melihat Li Jianli marah. Dia langsung menepuk lembut punggung Li Jianli seraya berkata, “baiklah, baiklah. Hao Yu tidak akan pergi berburu denganku. Aku akan menyuruh
Guan Lin melompat di detik-detik terakhir. Andai saja dia terlambat, cakar harimau itu pasti akan melukai kakinya.Tubuh harimau di depannya berukuran sangat besar dan dia terlihat kuat. Bulunya berwarna oranye keemasan dengan pola garis-garis gelap di punggungnya. Itu jelas seekor Harimau Siberia dewasa.Guan Lin melihat Harimau Siberia itu mulai memanjat pohon yang dia tempati. Kening Guan Lin berkerut, dia merasa penasaran dengan apa yang sedang dikejar oleh harimau itu. Dia mengulurkan tangannya dan seketika melihat dua bola mata besar sedang melihatnya dengan tatapan penuh permohonan.Seekor rubah putih?Meskipun harimau itu bisa melihat mangsa yang lebih besar, namun dia terlihat sangat dendam terhadap rubah putih kecil yang ada di dalam pelukan Guan Lin. Dia bergumam pelan ke arah rubah putih kecil, “mengapa dia sangat mengincarmu?”Guan Lin kembali melayangkan pandangannya ke arah Harimau Siberia, lalu memicingkan matanya. Terlihat sebuah luka memajang baru yang masih mengelu
“Lin!” Li Jianli berlari keluar halaman dengan penuh semangat. Dia melihat kagum ke arah tubuh harimau besar yang tergeletak di atas tanah, “benar-benar seekor harimau! Kamu tidak tahu betapa takutnya Bibi Lao ketika memberitahuku soal ini!”Tawa nyaring Li Jianli terdengar bergema di halaman, seperti lonceng yang merdu, memasuki telinga Guan Lin dan menetap di hatinya.Guan Lin mengangkat kedua sudut bibirnya, tidak menyembunyikan senyum tipis di wajahnya. Senyumannya semakin melebar ketika Li Jianli berdiri tepat di hadapannya.Li Jianli berjongkok, menyodok mayat harimau dengan jari telunjuknya, lalu memuji, “benar-benar tangkapan yang bagus!”Ya, tubuh harimau sangat berharga. Kulit harimau ini, selain luka pada bagian tengkuknya, bisa dibilang utuh. Bulu ini pasti bisa menjadi mantel yang sangat bagus. Daging dan tulang harimau dipercaya sebagai tonik yang sangat berharga dan langka. Jarang ada pemburu yang mampu memburu harimau, jadi Li Jianli tidak akan terkejut kalau harganya
“Salam kenal, Tuan Yan. Namaku Li Jianli, dan ini adalah Guan Lin,” kata Li Jianli seraya menangkupkan kedua tangannya lalu menunjuk ke arah Guan Lin.“Tidak perlu terlalu sopan,” jawab Yan Heng seraya melambaikan tangannya pelan. “Apakah Tuan Yan bersedia memberi tahu kami kemana harus pergi?” tanya Li Jianli.“Hmm,” gumam Yan Heng. Dia lalu menjelaskan, “istri Hakim Meng telah melahirkan seorang putra 2 tahun yang lalu. Semenjak itu, tubuhnya menjadi sangat lemah. Dia tidak dapat melakukan apapun selain berbaring di tempat tidur.” Yang Heng lalu menoleh ke arah gerobak, “aku yakin Tuan Hakim pasti akan membeli buruanmu dengan harga yang bagus.”Kilatan dingin melintas cepat di kedua mata Guan Lin. Hakim Kota Teratai, Hakim Meng, Meng Shun. Dia seharusnya menjadi target tugas Guan Lin terakhir kali.Meng Shun dikenal sebagai hakim kota kecil yang hidup sederhana dan sangat menghargai rakyat. Selama dia menangani kasus, dia tidak pernah membeda-bedakan rakyat kaya ataupun miskin. Bag
Baihu memejamkan matanya, menikmati elusan pelan Li Jianli pada punggungnya, meskipun dia harus berjuang untuk tidak memperdulikan aura membunuh yang memancar dari Guan Lin.Hari sudah gelap ketika mereka tiba di Yamen. Sepasang penjaga terlihat sedang menjaga pintu dan berdiri dengan tegak. Yan Heng turun, menghampiri salah satu penjaga pintu lalu berkata, “pergi dan katakan kepada Hakim Meng kalau ada seseorang yang datang ke sini untuk menjual harimau.”Penjaga pintu itu terkejut. Dia memiringkan kepalanya, mencoba melihat 2 orang di belakang Yan Heng melalui samping tubuhnya.“Seekor harimau?” Alis penjaga itu berkerut ketika dia memastikan kalau dia tidak salah dengar.“Hmm,” gumam Yan Heng terlihat sedikit kurang sabar, “bisakah kamu pergi sekarang? Atau kamu akan mendapatkan hukuman karena menunda kepentingan Nyonya!”Penjaga itu tidak berani memikirkan apa-apa lagi selain segera berlari masuk. Setelah hampir 1 cangkir teh, penjaga itu kembali bersama 2 orang yang berjalan den
Keempat pelayan itu terlihat sangat ketakutan. Salah satu di antara mereka maju, mencoba menenangkan kuda-kuda yang panik Guan Lin melangkah maju menuju gerobak, menutup kembali tubuh harimau, dan berkata kepada pelayan-pelayan itu, “lebih baik kita menurunkannya di tempat lain.”Semua kuda sangat takut ketika melihat harimau. Hal sederhana seperti ini, mengapa para pelayan ini tidak paham?Segera, gerobak kembali di dorong, menuju halaman terbuka yang cukup jauh dari kandang kuda.Keempat pelayan itu bekerja sama, berusaha menurunkan tubuh harimau. Mereka tampak sedikit kesulitan.Kedua alis Guan Lin berkerut. Dia takut tindakan para pelayan itu akan melukai kulit harimau. Setelah beberapa saat, dia pun maju, berinisiatif untuk membantu, “biar aku yang melakukannya.”Guan Lin mengangkat tubuh harimau dengan mudah, meletakkannya dengan hati-hati di atas tanah. Li Jianli sudah terbiasa dengan kekuatan Guan Lin, namun tindakan lelaki itu membuat keempat pelayan tercengang. Bahkan Hakim
Pelayan kecil itu segera menghalangi jalan Guan Lin dan Li Jianli, “Tuan, hari ini sedang diadakan Perayaan Ulang Tahun Kota Teratai. Banyak orang yang datang dari berbagai kota untuk menikmati festival. Saya yakin, tidak akan mudah untuk menemukan penginapan yang masih kosong.”Li Jianli segera setuju dengan perkataan pelayan kecil itu dan segera berkata, “benar. Kita sudah mencari ke banyak penginapan dan mereka semua penuh. Lin, tidak apa-apa. Kita ambil saja kamar ini.”Guan Lib ragu-ragu sejenak. Namun ketika melihat Li Jianli sangat bertekad, dia hanya bisa menelan ludahnya dan setuju, “baiklah.”Uh! Sepertinya dia harus mandi air dingin beberapa kali nanti malam!Pelayan kecil itu mengantar Guan Lin dan Li Jianli menuju konter dengan penuh semangat. Wajahnya penuh kebanggaan saat melihat ke arah Guan Lin. Dia segera kembali setelah menyapa penjaga konter.Setelah menyelesaikan pembayaran, penjaga konter segera berkata kepada keduanya, “kamar kalian di lantai 2. Setelah menaiki
Guan Lin tidak melewatkan sorot mata menghina di mata Baihu, seolah-olah dia melihat sesuatu yang menjijikan. Namun Guan Lin hanya mendengus dingin dan tidak menggubrisnya sama sekali.Pendengaran Guan Lin sangat bagus. Secara teknis, saat ini, dia dan Li Jianli berada di dalam satu ruangan yang sama. Mereka hanya dipisahkan oleh sebuah layar pembatas.Guan Lin bisa mendengar setiap gerakan Li Jianli. Dia bisa mendengar saat Li Jianli membuka bajunya satu persatu, ataupun ketika tubuhnya memasuki air, membuat bunyi kecipuk air yang khas. Entah kenapa, semakin Guan Lin merasa enggan untuk mendengar kegiatan Li Jianli, suara-suara itu malah terdengar semakin jelas di telinganya.Tanpa menunggu lama, seluruh wajah terasa terbakar dan bagian tubuhnya juga menegang. Dia laki-laki normal, bagaimana dia bisa tidak bereaksi.Ketika Guan Lin menoleh ke arah tempat tidur, tatapannya bertemu dengan tatapan permusuhan Baihu.Baihu “....” Lihat! Laki-laki itu memang pria mesum!Guan Lin membeku. D
Shao Yan mengerucutkan bibirnya, “karena kamu merahasiakan mengenai identitas Guan Lin ….” Setelah beberapa saat, dia kembali berkata, “aku pikir, aku hanya perlu bersabar sedikit. Aku hanya akan meracunimu secara perlahan. Begitu kamu mati, aku bisa menjadi Ketua Sekte Jin Jian.”Shao Yan berdiri, lalu melihat sekeliling dengan penuh semangat, “bukankah bagus? Aku sudah beberapa kali membayangkan diriku berdiri dan memerintah semua orang di Sekte Jin Jian sebagai seorang Ketua.” Senyuman cerah terbit di wajahnya, “Senior, bukankah itu bagus? Bisakah kamu membayangkannya?”Shao Yan terdiam selama beberapa detik, lalu lanjut berkata dengan wajah cemberut, “tapi siapa yang akan tahu kalau kamu ternyata menyiapkan anak kandungmu sebagai calon Ketua Sekte?!”Kening Guan Long berkerut, tiba-tiba saja dia terbatuk-batuk dengan hebatnya.Shao Yan berlari dengan panik, lalu menepuk-nepuk pelan punggung Guan Long, lalu berkata dengan wajah tertekan, “Senior, jangan terlalu bersemangat. Kemarah
“Ketua … maksudku ayahku kembali saat ibuku hamil. Dia ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Sekte Jin Jian sebelum kembali dan menjemput Ibuku. Hanya saja, dia tidak pernah menduga kalau itu akan memakan waktu lama,” kata Guan Lin pelan. “Dia kembali empat tahun kemudian. Saat itu, Ibuku sudah meninggal, dan aku sudah dijual oleh Paman dan Bibiku ke pasar budak.”Li Jianli terdiam. Bibirnya sedikit pucat. Dia tahu kalau masa kecil Guan Lin menyedihkan, namun, dia tidak mengetahui detailnya. Dia hanya membiarkan Guan Lin menceritakan semuanya.“Saat itu, mana mungkin aku hanya berdiam diri? Aku selalu mencari kesempatan untuk melarikan diri. Namun, aku selalu tertangkap dan mereka akan selalu memukulku untuk membuatku patuh.” Ada seringai ejekan yang terlihat di bibir Guan Lin saat mengatakannya. “Suatu ketika, aku akhirnya bisa melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gerobak sayur. Aku bersembunyi semalam penuh, dengan hati yang berdebar. Pada akhirnya, ketika pagi tiba, k
“Dari mana sekelompok orang itu berasal?” tanya Guan Lin seraya mengernyitkan kedua alisnya.Hao Yu menggelengkan kepalanya pelan, “tidak tahu. Mereka semua berperang. Aku langsung melarikan diri begitu melihat peluang.” Hao Yu terdiam sejenak lalu kembali berkata, “karena semua lukaku dan ditambah racun sial itu, aku memerlukan banyak waktu untuk kembali ke sini.”Guan Lin menghela nafas berat. Dia menepuk pundak Hao Yu pelan, “yang terpenting, kamu sudah kembali dengan selamat.” Suasana kembali berat ketika Guan Lin kembali menanyakan kelompok orang yang menyelamatkan Hao Yu, “apakah kamu tidak melihat tanda apapun dari mereka?”Kening Hao Yu berkerut. Dia terlihat berpikir keras selama beberapa saat. Setelah beberapa saat, dia menjawab, dengan sedikit ragu, “sepertinya … aku melihat sebuah tato kecil di punggung tangan mereka.”“Tato kecil? Apakah kamu ingat bentuk tato itu?” tanya Guan Lin.“Itu seperti … bentuk teratai berwarna hitam,” jawab Hao Yu. “Ya, terlihat seperti teratai
Tubuh Hao Yu menegang. Dia mengenali suara ini. Apakah Jun sudah mencurigainya sejak awal? Hao Yu tidak bisa berdiam diri lagi. Dia segera melompat ke udara, melarikan diri. Dia harus pergi dari tempat ini sesegera mungkin!“Kejar!” Suara Jun langsung membuat beberapa orang mengejar Hao Yu tanpa ragu. Hao Yu menoleh sekilas, dan bisa melihat delapan atau sembilan orang, termasuk Jun, mengejarnya dengan kecepatan penuh. Sedangkan penjaga lainnya harus tetap menjaga gerbang, bersikap waspada terhadap kemungkinan serangan lain. Mereka takut Hao Yu tidak datang sendiri, dan sedang melakukan taktik peralihan. Bagaimana kalau dia sedang memancing orang-orang untuk mengejarnya, memberikan kesempatan pihak lain untuk menyerang?Hao Yu mengumpat. Dia hampir saja bisa pergi tanpa kendala. Tapi pria bernama Jun ini benar-benar telah menghancurkan rencananya.Para pembunuh di belakang tidak ingin membiarkan Hao Yu berlari jauh. Mereka segera mengeluarkan senjata andalan mereka. Kebanyakan dari
Penjagaan di Kamar Utama Sekte Jin Jian juga terlihat ketat. Biasanya hanya ada dua penjaga yang menjaga pintu utama. Tapi kali ini, ada tambahan empat orang yang berjaga di setiap sudut ruangan. Bagaimana Hao Yu bisa masuk tanpa ketahuan?Hao Yu melihat ke arah atap. Hanya ada satu orang yang berjaga di sana. Dia melompat ke atas atap bangunan yang ada di samping Kamar Utama, mengeluarkan sebuah bambu panjang berukuran kecil, lalu meniupnya dengan kuat. Sebuah jarum melesat dengan cepat, menusuk tepat dileher pria itu. Dia menepuk pelan lehernya, mengira ada seekor serangga yang menggigitnya. Detik berikutnya, pandangannya berubah gelap.Hao Yu bergegas melompat untuk menangkap pria itu dan membaringkannya di atas atap. Obat bius yang diberikan Li’er sungguh luar biasa! Sangat ampuh!Hao Yu meletakkan jarinya di leher pria itu dan tertegun, ‘sial! Sepertinya aku mengoleskan terlalu banyak obat bius.’ Tapi setelah beberapa saat, dia menggangguk-anggukan kepalanya dengan puas, ‘tidak
Hao Yu tiba-tiba saja melihat seorang penjaga yang sedang berpatroli bergerak dengan gelisah. Penjaga berpakaian hitam itu sesekali memegangi perutnya. Tidak lama kemudian penjaga itu menepuk pundak seseorang yang ada di sebelahnya, lalu berkata, “Jun, aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi!”“Dasar bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk tidak makan terlalu banyak! Mengapa kamu tidak mendengarkanku?!” desis penjaga yang bernama Jun.“Tolonglah,” pria itu menatap mata Jun dengan tatapan memohon.“Pergilah! Tapi jangan berjongkok terlalu dekat dari sini!” jawab Jun acuh tak acuh.Pria itu mengangguk cepat, seperti ayam yang sedang mematuk nasi. Ya, selama dia bisa pergi untuk buang air besar, dia akan membawa dirinya sejauh mungkin. Dia segera berlari pergi, seperti sedang dikejar binatang buas. Dia takut Jun akan berubah pikiran.Mata Hao Yu berkilat tajam. Kesempatannya telah tiba!Matanya terus mengawasi pergerakan pria berbaju hitam yang gelisah itu. Tanpa diduga, pria itu ber
Li Jianli tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan. Keduanya masih asyik duduk dengan tenang di tempat mereka semula. Guan Lin masih fokus membaca dua buku seni bela diri dan juga sebuah buku seni perang yang didapatkannya dari Li Jianli, sedangkan Li Jianli juga duduk menemaninya seraya membaca buku mengenai tanaman herbal.Setelah beberapa saat, Guan Lin menutup buku ketiganya lalu menghela nafas panjang.Gerakannya menarik perhatian Li Jianli, “bagaimana?”“Buku ini benar-benar berguna,” desah Guan Lin pelan. “Aku tidak pernah tahu kalau ada dua jurus yang sangat mematikan seperti ini.” Dia juga mengelus pelan buku di tangannya, takut kalau gerakannya akan membuat buku itu rusak. Dia lalu menoleh ke arah buku paling besar yang tergeletak di atas meja, “aku juga sudah membaca buku Seni Perang ini. Benar-benar luar biasa!”Li Jianli tertawa pelan, “bawalah bersamamu. Kamu harus lebih memahami seni perang yang ada di dalam buku itu dan juga melatih jurus-jurus baru dengan Hao Yu.”
Pemandangan di depan Guan Lin sungguh luar biasa. Ladang yang sangat luas terbentang hingga dia tidak bisa melihat ujungnya. Berbagai macam tanaman berbentuk aneh yang tidak pernah dia lihat sebelumnya berjajar dengan rapi. Ah, tidak, tidak. Dia bisa mengenali beberapa jenis tanaman yang dijual oleh Li Jianli di tokonya. Guan Lin terkejut. Ternyata Li Jianli masih memiliki banyak tanaman aneh yang disimpan di sini. Dia yakin, tanaman-tanaman ini pasti disiapkan untuk dijual juga.Setelah beberapa saat, Guan Lin kembali menatap Li Jianli dan bertanya, “apakah ini yang kamu sebut dengan ruang dimensi?”Li Jianli mengangguk.“Kamu membawa semua tanaman-tanaman yang kamu jual dari sini? Jadi … apakah cerita mengenai orang yang memberimu bibit itu bohong?” tanya Guan Lin.Li Jianli menunduk, sedikit menghindari pandangan Guan Lin karena merasa bersalah. Dia berdehem ringan lalu menjawab dengan celetukan pelan, “kalau aku tidak berbohong, bagaimana aku menjelaskannya?”Guan Lin mengangguk.
Guan Lin membeku, lalu bertanya dengan ragu-ragu, “apakah kamu menguasai beberapa trik sulap?”“Tidak,” jawab Li Jianli cepat. Dia lalu menjelaskan, “ini bukan trik sulap.”“Lalu?” Guan Lin sedikit bingung, juga sedikit takut. Jangan katakan kalau kekasihnya benar-benar siluman!Tunggu. Jika kekasihnya benar seekor siluman, kira-kira, siluman apakah dia? Dia cantik, dan juga kuat. Apakah dia seekor siluman ular? Atau siluman rubah? Tapi … kalau Li Jianli benar-benar siluman, mengapa dia menyembah Dewa Bumi? Bukankah siluman takut kepada para dewa?Ah! Tidak peduli dia siluman, hantu, atau manusia, dia akan tetap mencintai dan melindunginya!Li jianli tidak mengetahui pertarungan yang sedang terjadi di dalam pikiran Guan Lin, tetapi dia bisa melihat raut wajah pria itu terus berubah dari waktu ke waktu. Terkadang terlihat serius, sedikit tegang, namun di saat berikutnya, dia juga menghela nafas lega.“Lin.” Li Jianli memanggil Guan Lin untuk menyadarkannya.Guan Lin mendongakkan kepala