Share

BAB 46 Ingin Pergi Berburu

Penulis: Summer Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-24 22:41:42

"Ha! Ha! Ha! Ternyata Lin kita bisa malu juga," ejek Li Jianli ketika melihat telinga Guan Lin yang memerah.

Guan Lin berdiri dan mengabaikan Li Jianli. Dia berlalu pergi begitu saja menuju rumah.

"Hei, Lin! Tunggu aku!" Li Jianli berteriak seraya berlari menyusul Guan Lin. Ketika tiba di sebelah Guan Lin, dia melambatkan langkahnya dan berjalan berdampingan. Wajah Li Jianli terlihat berseri-seri dan senyuman mengembang di bibirnya.

"Apa yang membuatmu terlihat begitu bahagia?" tanya Guan Lin datar.

"Tentu saja karena hidupku semakin terasa baik akhir-akhir ini," kata Li Jianli.

"Apa yang akan kamu tanam ketika ladang sudah siap?" tanya Guan Lin. "Saat ini, sudah terlalu terlambat untuk menanam gandum."

Li Jianli mengangguk, "benar. Gandum ditanam di musim semi dan dipanen saat musim panas. Sekarang kita sudah di awal musim panas, ini terlalu terlambat."

Pada awalnya, Li Jianli ingin menanam gandum. Namun, tanaman gandum akan siap panen dalam waktu 4 hingga 5 bulan setelah ditanam. In
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 47 Pertarungan Sengit

    "Kamu yang mengatakannya, maka, aku akan menunggu hingga saat itu tiba," kata Li Jianli."Baik," jawab Guan Lin seraya mengangguk."Apa kamu sudah membawa makanan dan minuman untuk bekal? Tunggulah sebentar, aku akan menyiapkan sesuatu untukmu," tanya Li Jianli seraya berbalik."Tunggu!" Guan Lin menghentikan langkah Li Jianli. Dia menggeleng pelan, "tidak diperlukan. Aku bisa berburu atau mencari buah-buahan liar untuk dimakan. Aku sudah membawa botol air bersamaku."Li Jianli melirik ke arah botol minum yang tergantung di pinggang Guan Lin, "botol minumnya tidak besar."Guan Lin tertegun. Hatinya berdesir hangat karena perhatian yang diberikan oleh Li Jianli. Dulu, siapa yang akan mengkhawatirkan hal-hal sekecil ini untuknya?"Kamu tidak perlu khawatir. Hal-hal sepele ini tidak menggangguku," kata Guan Lin lembut.'Khawatir?' Li Jianli tertegun ketika mendengar perkataan Guan Lin. Alisnya sedikit berkerut, 'apakah aku benar-benar mengkhawatirkan Lin?'"Baiklah, aku pergi sekarang,"

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 48 Kawanan Serigala

    "Baik!" jawab Hao Yu cepat. Dia tidak tahu apa yang akan direncanakan Guan Lin, namun dia akan bisa segera melihatnya.Hao Yu menarik nafas dalam ketika dia merasakan rasa sakit yang menusuk dari luka-lukanya. Keningnya sudah mengeluarkan keringat dingin. Dia hanya ingin Guan Lin segera menyelesaikan semuanya.Sebagai pembunuh bayaran, para pembunuh terlatih dari Sekte Jin Jian memang dilatih untuk siap mati setiap saat dalam tugas. Namun Hao Yu tidak rela bila dia mati dan membiarkan Sekte Jin Jian runtuh bersamanya.Guan Lin melompati satu pohon ke pohon lainnya. Bau darah sudah menyeruak di udara. Seharusnya akan ada hewan buas yang terpancing karenanya.Benar saja, Guan Lin bisa melihat sekawanan serigala yang berlari ke arah tempat bekas pertarungan berlangsung.Sudut bibir Guan Lin sedikit terangkat ketika dia mengatakan, "bagus. Ini menyelamatkanku dari masalah mencari hewan buas."Guan Lin diam-diam mengikuti kelompok serigala itu dari atas pohon hingga mereka tiba di mana tub

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 49 Bisakah Mimisan Membuat Seseorang Mati?

    "Ini sudah larut, mengapa dia belum juga kembali?" Li Jianli tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berjalan bolak-balik di depan mulut gua. Dia mendongak dan melihat jutaan bintang menghiasi langit. Untungnya malam ini bulan purnama bersinar sangat terang, jadi keadaan di sekitarnya tidak terlalu gelap."Lebih baik aku menunggu di dalam," gumam Li Jianli. Dia akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam gua. Meskipun posisi gua itu tidak terlalu masuk ke dalam hutan, namun Li Jianli tetap merasa tidak nyaman bila harus berdiri di luar terlalu lama. Selain karena malam ini terasa dingin, dia juga takut akan ada hewan seperti ular, atau binatang liar lainnya akan muncul tiba-tiba dari balik kegelapan.Li Jianli mengumpulkan kayu bakar yang sudah tersedia di dalam gua dan meletakkan mereka di tempat dimana Guan Lin biasa membuat api. Dia melirik ke arah pemantik batu api yang terletak tidak jauh dari posisinya, "lupakan saja. Aku tidak mungkin bisa membuat api dengan cara tradisional. Lebi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 50 Salah Paham

    "Ah, tanganmu yang lainnya baik-baik saja. Kamu bisa mengobati lenganmu sendiri. Tapi temanmu ini, lihatlah luka di punggung dan lainnya? Harus ada seseorang yang mengoleskan obat untuknya," jelas Li Jianli polos.Melihat Li Jianli yang bersikap santai, Guan Lin langsung memperingatkan Hao Yu dengan tatapan tajam. Wajah Hao Yu memucat ketika melihat tatapan Guan Lin, dia merasa seakan ribuan pedang sedang diarahkan kepadanya. Hao Yu memalingkan wajahnya dengan cepat. Dia ingin menangis, tapi tidak mampu mengeluarkan air mata.'Nona Li, apakah kamu ingin membuatku benar-benar mati kali ini?' keluh Hao Yu di dalam hatinya. Dia lalu segera menoleh dan menatap Li Jianli lalu berkata dengan suara gemetar, "No—Nona Li, lebih baik kamu … lebih baik kamu mengobati luka Guan Lin terlebih dahulu. Aku … aku baik-baik saja kalau harus menunggu.""Pintar," puji Guan Lin. Dia mengulurkan tangannya untuk menarik Li Jianli mendekat. "Kamu oleskan obat untukku dulu. Setelah selesai, aku akan mengolesk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 51 Li Jianli Menghilang

    Li Jianli membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sangat pusing. Pandangannya yang buram perlahan menjadi semakin jelas. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit ketika dia menggerakkannya."Sstt … sakit sekali," desis Li Jianli seraya memegangi pelipisnya. Tiba-tiba dia bisa merasakan cairan lengket dan hangat menempel di tangannya ketika dia menyentuh pelipisnya. Li Jianli buru-buru menarik tangannya dan mengernyit ketika melihat darah di telapak tangannya, "ah … pantas saja terasa perih, ternyata kepalaku terluka."Li Jianli melihat ke sekelilingnya dengan tatapan waspada. Dia mendongakkan kepalanya ke atas, menatap ke arah tebing tempat dia terjatuh lalu menepuk-nepuk dadanya, "untung saja tidak terlalu tinggi."Namun, begitu dia menoleh ke bawah, bola matanya terbeliak. Dia langsung beringsut agar semakin menempel pada dinding tebing. Tempat yang sedang ditempatinya saat ini hanya memiliki lebar sekitar 2 meter, setelah itu tidak ada apa-apa lagi selain jurang."Gawat, gawat! Kala

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 52 Jangan Menangis, Aku Sudah Datang!

    Guan Lin, yang berada tidak jauh dari rombongan Xue Ming menatap mereka satu persatu. Dia bisa merasakan kekhawatiran Xue Ming. Setelah beberapa saat, dia menghampiri mereka, "Kepala Desa, kalian bisa kembali. Serahkan padaku. Aku akan pergi mencari Jianli malam ini.""Hei, Marga Guan. Tidaklah kamu merasa lelah? Aku lihat di antara kami semua, hanya kamu yang masih terlihat segar. Staminamu benar-benar patut diancungi jempol!" kata Xue Erni seraya mengancungi Guan Lin dengan 2 jempol tangannya."Benar, benar! Kamu sangat berbeda dengan kami!" celetuk lainnya.Guan Lin melihat mereka dan menjawab, "aku menguasai beberapa ilmu bela diri. Tentu saja aku memiliki stamina yang cukup baik."Tentu saja penduduk Desa Xueda mengetahui hal ini. Tapi Xue Erni yang sejak awal mengagumi Guan Lin, tidak bisa tidak bertanya, "bagaimana kalau kamu mengajari kami semua yang ada di desa?""Anak Bodoh! Mengapa kamu masih memiliki ide aneh seperti itu?" lelaki tua yang berada di belakang Xue Erni, seger

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 53 Ciuman Pertama

    Li Jianli menatap Guan Lin dengan canggung. Dia menutup mulutnya menggunakan tangan kanannya lalu berkata di dalam hatinya, "mulut bodoh! Mengapa kamu selalu mengatakan semua yang aku pikirkan?"Melihat wajah Guan Lin yang berubah gelap, Li Jianli segera berkilah, "tidak. Aku tidak mengatakan apapun. Kamu pasti salah dengar.""Apa maksudmu dengan 'menyukai' laki-laki?" desak Guan Lin. Dia jelas mendengar Li Jianli mengatakan hal itu."Ah, itu … itu … itu hanya omong kosong. Ha! Ha! Ha! Ya, aku baru saja mengatakan omong kosong," kata Li Jianli seraya tertawa canggung. Tawanya bahkan terdengar lebih buruk dari suara tangisan. Bagaimana bisa seseorang mempercayai kebohongannya?Guan Lin jelas merasa ada yang salah dengan perkataan Li Jianli. Dia segera memajukan wajahnya mendekati wajah Li Jianli dan bertanya dengan nada menuntut, "jelaskan padaku."Li Jianli terkejut dengan gerakan mendadak Guan Lin. Matanya membola ketika menyadari betapa dekatnya jarak wajah mereka. Kedua matanya men

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 54 Pernyataan Cinta

    "Karena aku menyukaimu," jawab Guan Lin seraya menekankan kata 'menyukaimu'. Dia sebenarnya merasa sangat malu, tapi juga merasa takut. Dia merasa takut kalau sampai Li Jianli kembali salah paham kepadanya.Li Jianli tercengang, merasa terkejut dengan serangan mendadak Guan Lin. Dia mengangkat tangannya dan mencubit pipi Guan Lin."Ah," desis Guan Lin pelan."Apakah sakit?" tanya Li Jianli polos."Tentu saja," jawab Guan Lin seraya mengelus pelan pipi kanannya."Kalau begitu, ini bukan mimpi," kata Li Jianli tercengang.Guan Lin mengerutkan alisnya. Mengapa rasanya ada yang aneh? Bukankah seharusnya Li Jianli mencubit dirinya sendiri untuk memastikan dia bermimpi atau tidak? Setelah beberapa saat, Li Jianli teringat untuk merasa malu. Seluruh wajahnya mulai bersemu merah semerah udang rebus. Dia merasa malu karena selama ini telah salah paham kepada Guan Lin dan juga mendapatkan pernyataan cinta darinya.Guan Lin menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal. Apa yang dia laku

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04

Bab terbaru

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 113 Sejak Kapan Adik Seperguruannya Menjadi Gila?

    Shao Yan mengerucutkan bibirnya, “karena kamu merahasiakan mengenai identitas Guan Lin ….” Setelah beberapa saat, dia kembali berkata, “aku pikir, aku hanya perlu bersabar sedikit. Aku hanya akan meracunimu secara perlahan. Begitu kamu mati, aku bisa menjadi Ketua Sekte Jin Jian.”Shao Yan berdiri, lalu melihat sekeliling dengan penuh semangat, “bukankah bagus? Aku sudah beberapa kali membayangkan diriku berdiri dan memerintah semua orang di Sekte Jin Jian sebagai seorang Ketua.” Senyuman cerah terbit di wajahnya, “Senior, bukankah itu bagus? Bisakah kamu membayangkannya?”Shao Yan terdiam selama beberapa detik, lalu lanjut berkata dengan wajah cemberut, “tapi siapa yang akan tahu kalau kamu ternyata menyiapkan anak kandungmu sebagai calon Ketua Sekte?!”Kening Guan Long berkerut, tiba-tiba saja dia terbatuk-batuk dengan hebatnya.Shao Yan berlari dengan panik, lalu menepuk-nepuk pelan punggung Guan Long, lalu berkata dengan wajah tertekan, “Senior, jangan terlalu bersemangat. Kemarah

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 112 Mengapa?

    “Ketua … maksudku ayahku kembali saat ibuku hamil. Dia ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Sekte Jin Jian sebelum kembali dan menjemput Ibuku. Hanya saja, dia tidak pernah menduga kalau itu akan memakan waktu lama,” kata Guan Lin pelan. “Dia kembali empat tahun kemudian. Saat itu, Ibuku sudah meninggal, dan aku sudah dijual oleh Paman dan Bibiku ke pasar budak.”Li Jianli terdiam. Bibirnya sedikit pucat. Dia tahu kalau masa kecil Guan Lin menyedihkan, namun, dia tidak mengetahui detailnya. Dia hanya membiarkan Guan Lin menceritakan semuanya.“Saat itu, mana mungkin aku hanya berdiam diri? Aku selalu mencari kesempatan untuk melarikan diri. Namun, aku selalu tertangkap dan mereka akan selalu memukulku untuk membuatku patuh.” Ada seringai ejekan yang terlihat di bibir Guan Lin saat mengatakannya. “Suatu ketika, aku akhirnya bisa melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gerobak sayur. Aku bersembunyi semalam penuh, dengan hati yang berdebar. Pada akhirnya, ketika pagi tiba, k

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 111 Rahasia Guan Long

    “Dari mana sekelompok orang itu berasal?” tanya Guan Lin seraya mengernyitkan kedua alisnya.Hao Yu menggelengkan kepalanya pelan, “tidak tahu. Mereka semua berperang. Aku langsung melarikan diri begitu melihat peluang.” Hao Yu terdiam sejenak lalu kembali berkata, “karena semua lukaku dan ditambah racun sial itu, aku memerlukan banyak waktu untuk kembali ke sini.”Guan Lin menghela nafas berat. Dia menepuk pundak Hao Yu pelan, “yang terpenting, kamu sudah kembali dengan selamat.” Suasana kembali berat ketika Guan Lin kembali menanyakan kelompok orang yang menyelamatkan Hao Yu, “apakah kamu tidak melihat tanda apapun dari mereka?”Kening Hao Yu berkerut. Dia terlihat berpikir keras selama beberapa saat. Setelah beberapa saat, dia menjawab, dengan sedikit ragu, “sepertinya … aku melihat sebuah tato kecil di punggung tangan mereka.”“Tato kecil? Apakah kamu ingat bentuk tato itu?” tanya Guan Lin.“Itu seperti … bentuk teratai berwarna hitam,” jawab Hao Yu. “Ya, terlihat seperti teratai

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 110 Hao Yu, Bukankah Kamu Sudah Mati?

    Tubuh Hao Yu menegang. Dia mengenali suara ini. Apakah Jun sudah mencurigainya sejak awal? Hao Yu tidak bisa berdiam diri lagi. Dia segera melompat ke udara, melarikan diri. Dia harus pergi dari tempat ini sesegera mungkin!“Kejar!” Suara Jun langsung membuat beberapa orang mengejar Hao Yu tanpa ragu. Hao Yu menoleh sekilas, dan bisa melihat delapan atau sembilan orang, termasuk Jun, mengejarnya dengan kecepatan penuh. Sedangkan penjaga lainnya harus tetap menjaga gerbang, bersikap waspada terhadap kemungkinan serangan lain. Mereka takut Hao Yu tidak datang sendiri, dan sedang melakukan taktik peralihan. Bagaimana kalau dia sedang memancing orang-orang untuk mengejarnya, memberikan kesempatan pihak lain untuk menyerang?Hao Yu mengumpat. Dia hampir saja bisa pergi tanpa kendala. Tapi pria bernama Jun ini benar-benar telah menghancurkan rencananya.Para pembunuh di belakang tidak ingin membiarkan Hao Yu berlari jauh. Mereka segera mengeluarkan senjata andalan mereka. Kebanyakan dari

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 109 Ketua Sekte Jin Jian

    Penjagaan di Kamar Utama Sekte Jin Jian juga terlihat ketat. Biasanya hanya ada dua penjaga yang menjaga pintu utama. Tapi kali ini, ada tambahan empat orang yang berjaga di setiap sudut ruangan. Bagaimana Hao Yu bisa masuk tanpa ketahuan?Hao Yu melihat ke arah atap. Hanya ada satu orang yang berjaga di sana. Dia melompat ke atas atap bangunan yang ada di samping Kamar Utama, mengeluarkan sebuah bambu panjang berukuran kecil, lalu meniupnya dengan kuat. Sebuah jarum melesat dengan cepat, menusuk tepat dileher pria itu. Dia menepuk pelan lehernya, mengira ada seekor serangga yang menggigitnya. Detik berikutnya, pandangannya berubah gelap.Hao Yu bergegas melompat untuk menangkap pria itu dan membaringkannya di atas atap. Obat bius yang diberikan Li’er sungguh luar biasa! Sangat ampuh!Hao Yu meletakkan jarinya di leher pria itu dan tertegun, ‘sial! Sepertinya aku mengoleskan terlalu banyak obat bius.’ Tapi setelah beberapa saat, dia menggangguk-anggukan kepalanya dengan puas, ‘tidak

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 108 Menyelinap

    Hao Yu tiba-tiba saja melihat seorang penjaga yang sedang berpatroli bergerak dengan gelisah. Penjaga berpakaian hitam itu sesekali memegangi perutnya. Tidak lama kemudian penjaga itu menepuk pundak seseorang yang ada di sebelahnya, lalu berkata, “Jun, aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi!”“Dasar bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk tidak makan terlalu banyak! Mengapa kamu tidak mendengarkanku?!” desis penjaga yang bernama Jun.“Tolonglah,” pria itu menatap mata Jun dengan tatapan memohon.“Pergilah! Tapi jangan berjongkok terlalu dekat dari sini!” jawab Jun acuh tak acuh.Pria itu mengangguk cepat, seperti ayam yang sedang mematuk nasi. Ya, selama dia bisa pergi untuk buang air besar, dia akan membawa dirinya sejauh mungkin. Dia segera berlari pergi, seperti sedang dikejar binatang buas. Dia takut Jun akan berubah pikiran.Mata Hao Yu berkilat tajam. Kesempatannya telah tiba!Matanya terus mengawasi pergerakan pria berbaju hitam yang gelisah itu. Tanpa diduga, pria itu ber

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 107 Mendapatkan Persetujuan

    Li Jianli tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan. Keduanya masih asyik duduk dengan tenang di tempat mereka semula. Guan Lin masih fokus membaca dua buku seni bela diri dan juga sebuah buku seni perang yang didapatkannya dari Li Jianli, sedangkan Li Jianli juga duduk menemaninya seraya membaca buku mengenai tanaman herbal.Setelah beberapa saat, Guan Lin menutup buku ketiganya lalu menghela nafas panjang.Gerakannya menarik perhatian Li Jianli, “bagaimana?”“Buku ini benar-benar berguna,” desah Guan Lin pelan. “Aku tidak pernah tahu kalau ada dua jurus yang sangat mematikan seperti ini.” Dia juga mengelus pelan buku di tangannya, takut kalau gerakannya akan membuat buku itu rusak. Dia lalu menoleh ke arah buku paling besar yang tergeletak di atas meja, “aku juga sudah membaca buku Seni Perang ini. Benar-benar luar biasa!”Li Jianli tertawa pelan, “bawalah bersamamu. Kamu harus lebih memahami seni perang yang ada di dalam buku itu dan juga melatih jurus-jurus baru dengan Hao Yu.”

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 106 Buku Seni Perang

    Pemandangan di depan Guan Lin sungguh luar biasa. Ladang yang sangat luas terbentang hingga dia tidak bisa melihat ujungnya. Berbagai macam tanaman berbentuk aneh yang tidak pernah dia lihat sebelumnya berjajar dengan rapi. Ah, tidak, tidak. Dia bisa mengenali beberapa jenis tanaman yang dijual oleh Li Jianli di tokonya. Guan Lin terkejut. Ternyata Li Jianli masih memiliki banyak tanaman aneh yang disimpan di sini. Dia yakin, tanaman-tanaman ini pasti disiapkan untuk dijual juga.Setelah beberapa saat, Guan Lin kembali menatap Li Jianli dan bertanya, “apakah ini yang kamu sebut dengan ruang dimensi?”Li Jianli mengangguk.“Kamu membawa semua tanaman-tanaman yang kamu jual dari sini? Jadi … apakah cerita mengenai orang yang memberimu bibit itu bohong?” tanya Guan Lin.Li Jianli menunduk, sedikit menghindari pandangan Guan Lin karena merasa bersalah. Dia berdehem ringan lalu menjawab dengan celetukan pelan, “kalau aku tidak berbohong, bagaimana aku menjelaskannya?”Guan Lin mengangguk.

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 105 Apakah Ini Ruang Dimensi?

    Guan Lin membeku, lalu bertanya dengan ragu-ragu, “apakah kamu menguasai beberapa trik sulap?”“Tidak,” jawab Li Jianli cepat. Dia lalu menjelaskan, “ini bukan trik sulap.”“Lalu?” Guan Lin sedikit bingung, juga sedikit takut. Jangan katakan kalau kekasihnya benar-benar siluman!Tunggu. Jika kekasihnya benar seekor siluman, kira-kira, siluman apakah dia? Dia cantik, dan juga kuat. Apakah dia seekor siluman ular? Atau siluman rubah? Tapi … kalau Li Jianli benar-benar siluman, mengapa dia menyembah Dewa Bumi? Bukankah siluman takut kepada para dewa?Ah! Tidak peduli dia siluman, hantu, atau manusia, dia akan tetap mencintai dan melindunginya!Li jianli tidak mengetahui pertarungan yang sedang terjadi di dalam pikiran Guan Lin, tetapi dia bisa melihat raut wajah pria itu terus berubah dari waktu ke waktu. Terkadang terlihat serius, sedikit tegang, namun di saat berikutnya, dia juga menghela nafas lega.“Lin.” Li Jianli memanggil Guan Lin untuk menyadarkannya.Guan Lin mendongakkan kepala

DMCA.com Protection Status