Share

Interogasi Kevin

Penulis: Dwrite
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sejak obrolan dengan Om Lian sebelum makan malam. Tiba-tiba benakku dipenuhi dengan berbagai hal yang membingungkan.

Sebenarnya seberapa kelam hidup Om Lian hingga dia berniat untuk menghancurkan keluarganya? Sekarang aku semakin mengerti bahwa kerja sama yang dia maksud bukan hanya ditujukan untuk menghancurkan Om Adrian, tapi juga Papanya sendiri.

Rumit. Hal ini cukup rumit untuk kumengerti.

Di meja makan tadi saja nyaris tak ada percakapan antara keduanya. Om Adrian dan Tante Lidia hanya diam. Sementara Om Wira beberapa kali bertanya padaku tentang ketertarikanku untuk bergabung dengan bisnisnya.

Sudah bisa ditebak. Sebentar lagi dia akan menjadikanku salah satu pelacurnya. Sialan, seharusnya aku menyadari kalau sejak awal pernikahan ini jebakan.

Sepertinya tua bangka itu juga tahu kalau Om Lian tak akan menyentuhku. Jadi, bisa dipastikan asetnya aman.

"Oy! Diem-diem bae."

Kedatangan Kevin yang tiba-tiba mengejutkanku seketika.

"Ck, gimana kamu bisa masuk?" tanyaku heran.

"La
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Curhat

    "Fix, pasti belum!" Tebakan Kevin berhasil menyentakku dari lamunan. "Nggak perlu jawaban, ekspresi wajah kamu itu udah menggambarkan semuanya, Lea," tambahnya. Aku hanya bisa terdiam. "Ck, sia-sia, dong kemarin kasih Om Lian jamu pegel linu kalau dia nggak ada niatan mempraktekan.""Kevin ...." Aku menatapnya datar dengan nada peringatan, karena merasa pembahasaan ini mulai keluar dari batas wajar. "Sorry."Kevin tampak menyesal, dia mengempaskan punggungnya ke sandaran sofa sembari mendongakkan kepala menatap langit-langit kamar. Terkadang aku tak mengerti dengan sikap lelaki ini. Dia bisa begitu santai membahas berbagai hal seolah tak ada beban. Untuk ukuran mantan kekasih yang baru ditinggal menikah, bagaimana bisa dia bersikap biasa saja dan tetap ada di saat aku membutuhkannya."Lea ...." Tatapan Kevin masih belum beralih dari langit-langit kamar saat dia memanggil namaku. "Ya?""Ternyata sakit juga, ya pura-pura bodoh padahal tahu segalanya. Bilang nggak apa-apa, padahal a

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Casting++

    Hari senin memang identik dengan kepadatan jalanan karena awal dimulainya kegiatan. Setelah hampir dua pekan cuti, hari ini aku juga memulai aktivitas sebagai mahasiswi semester tiga jurusan Sastra Indonesia. Berhubung aku suka sekali membaca karya-karya sastra hingga penasaran ingin mempelajarinya.Di depan parkiran aku menunggu Kevin menjemput untuk melanjutkan perjalanan menuju studio FaTV. Kebetulan hari ini kami memiliki jadwal kuliah yang sama, yaitu di pagi hari dan selesai tengah hari. Sebelumnya aku sudah mengirim pesan pada Om Lian agar kami ketemuan di sana. Beberapa saat kemudian Kevin datang dengan mogenya. Hari dia menggunakan motor BMW HP4 Race berwarna putih-hitam yang harganya setara mobil mewah keluaran terkenal. "Pegangan yang kenceng!" pintanya setelah aku naik dan memasang helm. "Iya. Tapi jangan ngebut kalau masih sayang nyawa.""Siap, Bos. Berangkat!"***Kami tiba di depan lobi Gedung FaTV yang dibawahnya tertulis Fahlevi's Entertainment. Perusahaan ini ad

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Trauma

    Industri hiburan memang kerap kali mengiurkan dengan tawaran popularitas instan serta penghasilan yang menjanjikan. Di dunia serba digital ini banyak orang berbondong-bondong untuk viral agar bisa terkenal, lalu mendapatkan banyak uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.Tak jarang anak-anak milenial melakukan berbagai cara di luar nalar untuk mendapatkan kepopuleran. Terkadang bukan cuma uang tujuannya tapi gaya hidup zaman sekarang yang sungguh memprihatinkan.Hal itulah yang dimanfaatkan beberapa oknum yang memiliki kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dengan fasilitas dan materi yang diberikan sebagai iming-iming. Mereka mampu mengelabui remaja tanggung yang terbuai dengan gaya hidup zaman sekarang.Bahkan banyak kasus terjadi, mereka rela menukar kehormatan hanya demi sebuah barang. Seperti yang sedang terjadi sekarang. Gadis berusia enam belas tahun datang sendirian menemui lelaki dewasa setelah diiming-imingi sebuah IPh*ne!Sebenarnya sudah berapa banyak korban

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Tak Bisa Melakukannya

    Setiap orang bisa saja mengalami penyakit mental, tak terkecuali dia yang terlihat amat normal. Karena hampir menghabiskan waktu yang cukup lama di rumah sakit rehabilitasi, aku pernah mendengar bahwa neurosis adalah gejala gangguan jiwa yang ringan hingga penderita masih bisa beraktifitas seperti biasa. Namun, tetap saja. Yang namanya penyakit bila tidak ditangani akan berdampak fatal. Om Lian contohnya. Sekilas dia tampak baik-baik saja. Namun, pada kenyataannya jelas tak demikian. Mungkin bagi wanita menjalin hubungan tanpa keintiminan itu masih bisa dibilang wajar. Namun, bagi seorang lelaki hal tersebut pasti meninggalkan tanda tanya besar. Aku tak bisa membayangkan bagaimana Om Lian menjalani hidup dengan bayang-bayang traumanya. Dan harus membatasi diri dengan wanita demi menghindari gangguan kecemasan yang diakibatkan neurosis-nya. Mungkin ini alasan kenapa dia sering kali mengusap tengkuk bila kami sedang berdekatan atau berkeringat hebat hanya dengan sentuhan ringan. Ora

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Wanita dari Masa Lalu

    Ternyata memang benar. Dendam itu seperti kobaran api. Kita hanya perlu memilih memadamkan, atau terbakar bersamanya. Tak selalu dendam membuahkan kepuasan, kebanyakan dari mereka justru berakhir dengan penyesalan. Apalagi penyesalan adalah neraka terdalam kehidupan. Sekarang apa lagi yang bisa kulakukan? Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Harapan sudah tenggelam ditelan angan. Kemenangan semakin jauh dari pandangan. Pada akhirnya aku hanya bisa meratap sendirian. Sebenarnya aku tak ingin menyalahkan takdir akan semua kisah hidup yang pedih ini. Namun, siapa lagi yang bisa disalahkan dari semuanya? Aku hanya ingin keadilan, aku hanya ingin Om Adrian sadar bahwa begitu banyak dosa yang sudah dia lakukan, aku hanya ingin Tante Lidia mengerti bagaimana posisi Mama saat ini, dan aku ingin Pak Wira mengakui semua kesalahannya selama ini. Kehormatan sudah kulepaskan, janin yang menjadi harapan dilenyapkan, Om Lian satu-satu yang kugantunkan pun tak bisa diandalkan. Ternyata begini akh

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Lian : Tentang Nita

    Sembilan belas tahun lalu ...."Keluar kau Adrian! Aku mengandung anakmu, Bajingan! Batalkan perceraian itu sekarang juga, Sialan!"Di balik jendela balkon kamar aku melihat Nita meraung-raung di pelataran, dua orang sekuriti berusaha menenangkan, tapi kemurkaan membuat tenaga perempuan itu berlipat-lipat lebih besar.Sudah sepekan berlalu sejak perceraian mereka disahkan pengadilan agama. Sayangnya Nita baru tahu kalau dia tengah mengandung benih Adrian. Hari ini adalah ketiga kalinya Nita datang sendirian, tanpa diantar kakaknya. Sebenarnya mereka semua ada di dalam. Papa, Mbak Lidia, dan Adrian. Namun, sampai satu setengah jam berlalu mereka seolah tak berniat menemui Nita bahkan untuk sekadar basa-basi. Sejak resmi bercerai dengan Nita Adrian memang tinggal di rumah ini. Kumpul kebo dengan Mbak Lidia, dan biadabnya Papa mengizinkan. Saat itu bahkan Papa yang ngotot meminta Adrian untuk menceraikan Nita agar lelaki itu bisa menikahi Mbak Lidia. Prinsip Papa memang sederhana, tap

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Lian : Tentang Diana

    "Mau sampai kapan kamu begini, Lian? Berapa kali lagi Papa harus menanggung malu karena kamu berkali-kali menolak perjodohan yang ditawarkan para klien? Bulan ini usiamu bahkan genap dua puluh lima, tapi sekali pun kau belum pernah berpacaran. Berapa kali lagi Papa harus menarik rumor-rumor yang tersebar kalau kamu itu tak normal!""Kenapa harus ditarik? Memang benar, kan kalau aku tak normal? Aku tak pernah berhasrat pada wani--"Bugh!Sebuah bogem mentah Papa layangkan. Tubuhku terhuyung kehilangan keseimbangan sampai hampir terjatuh dari sofa."Dasar anak tak berguna! Sampai saat ini kau belum bisa melakukan apa-apa selain menjadi beban keluarga. Lihat Adrian!"Aku hanya bisa memejamkan mata saat Papa kembali membandingkanku dengan menantunya."Meskipun dia datang tak membawa apa-apa, selain harta tak seberapa. Tapi, sekarang dia berguna dan bisa diandalkan.""Diandalkan apanya? Benalu pecinta selangkangan itu Papa bilang berguna?!" cibirku sarkastis.Aku sudah benar-benar muak sek

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Lian : Tentang Diana (2)

    Kehadiran Diana membuat hidupku lebih berwarna. Bersamanya aku jadi mempunyai alasan untuk menatap masa depan yang gemilang.Ternyata Diana juga berasal dari keluarga berada. Ayahnya adalah seorang sutradara sementara ibunya artis ibukota yang sudah lama pensiun. Lima tahun lalu Diana kehilangan tuangannya yang meninggal bunuh diri dari lantai dua puluh gedung apartemen. Dia menyaksikan di depan matanya sendiri. Sakit karena kehilangan itulah yang memicu awal mula depresinya hingga berlanjut ke tahap yang lebih berat seperti Skizofrenia dan halusinasi, karena terlambat ditangani. Beruntung penyakitnya masih bisa dikendalikan dengan psikiatri dan konseling rutin. Jadi, Diana tak pernah kehilangan sosok dirinya yang menyenangkan, meskipun terkadang terlalu blak-blakan. Dengan bantuannya juga neurosis-ku mulai bisa dikendalikan. Sama seperti dengan Nita dulu. Tubuhku tak lagi merespons berlebihan pada sebuah sentuhan. Walaupun semuanya berangsur pelan-pelan. Akhirnya setelah satu set

Bab terbaru

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Truth or Dare

    "Di sebelah, kok berisik banget, ya, Kak. Bahkan tembok kedap suara aja masih kedengeran." Delima bertanya karena mulai resah dengan kegaduhan di kamar sebelahnya. "Biasa, Del. Om sama ponakan lagi adu kekuatan. Mereka kalau lama-lama ditinggal berduaan mungkin bisa bunuh-bunuhan." Lea menanggapinya dengan santai sembari mengganti popok Lyla yang terlihat mulai mengantuk. Sayangnya candaan Lea tersebut tak ditanggapi baik oleh Delima. Alhasil mata gadis cantik itu membelalak sempurna. "Ya ampun. Sampe bunuh-bunuhan, Kak?" Lea tertawa melihat tanggapan serius Delima. "Bercanda, Sayang. Liat aja, sebentar lagi mereka juga bakal ke sini. Saling ngadu siapa yang salah duluan." Benar saja. Selang beberapa lama suara pintu yang dibuka terdengar tanpa ketukan terlebih dulu. "Aku tidur di sini aja, ya? Sumpah nggak tahan banget sama suami kamu." Kevin muncul lebih dulu sembari mendaratkan bokong di atas ranjang samping Delima, tepat berseberangan dengan pembaringan Lea. "Dia yang mulai

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Liburan

    "Tahanan nomor 1139 ada surat untuk Anda!"Seorang sipir penjara terlihat menghampiri ruang tahanan Lapas Kelas satu blok A yang menampung para narapidana dengan kasus kelas berat. Lelaki berusia empat puluh lima tahunan itu bangkit dan menghampiri sang sipir setelah mengucapkan terima kasih. Kemudian kembali ke tempatnya. Sorot mata itu berubah teduh saat melihat nama pengirim yang tertera. Dia usap lembut permukaan amplop cokelat tersebut dan begitu hati-hati saat membukanya. Sepucuk surat dengan wangi parfum yang khas tercium di sana membuat hatinya mencelos seketika. Apalagi saat melihat beberapa lempar foto yang dibubuhkan menunjukkan kebahagiaan yang kentara. Untuk Pak AdrianBukan perkara mudah menulis selembar surat ini, setidaknya aku butuh waktu sekitar satu tahun sampai akhirnya kertas ini sampai di tangan Anda. Ada ego yang harus dikesampingkan, ada rasa sakit yang susah payah diredam. Maaf kalau aku tak bisa berbasa-basi dengan menanyakan bagaimana kabar Anda di lapa

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Kunjungan

    "Kami pamit pulang duluan, kebetulan masih ada urusan. Makasih buat semua jamuannya. Lain kali mungkin bisa disempatkan untuk menginap." Om Lian mewakiliku pamit pada semuanya. Setelah kejadian memalukan tadi aku benar-benar tak sanggup berada di sini lama-lama. Apalagi melihat tatapan penuh arti dari Bang Jojo, Yoga, dan Ilham. Belum lagi Kevin yang sejak terus saja menggoda kami. Memang benar-benar dia itu. "Gapapa sumpah, gapapa. Demi Alex kagak ngapa-ngapa. Daripada di sini lama-lama meresahkan kaum jomblo yang haus belai--aw, aw, aw." Kevin berhenti saat Mbak Lidia menjewer telinganya. "Nggak apa-apa. Pulang aja duluan, Mbak tahu dari sini kalian masih harus pergi ke yayasan. Nasi kotaknya udah kita siapkan di belakang tadi. Tinggal dimasukin ke bagasi." Wanita seumuran Mama itu tersenyum lembut. Seolah masih lekat dalam ingatan bagaimana dia bersujud di kaki Mama saat itu. Meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah dia lakukan sembari menangis terisak-isak. Beruntung ko

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Awal Hidup Baru

    Satu tahun kemudian ....Tak ada luka yang benar-benar abadi. Waktu selalu punya cara untuk menyembuhkan nyeri yang ditanggung diri, hingga tiada keresahan merajai hati. Obat paling ampuh untuk menyembuhkan luka masa lalu adalah menciptakan kebahagiaan baru, bersama orang-orang baru, dan dalam circle lingkungan yang baru. Namun, sejauh apa pun kita berkelana mengarungi setiap kehidupan untuk mencari arti sebuah kebahagiaan. Keluarga tetaplah tempat terbaik untuk kembali. Mereka ada, mereka tinggal, dan mereka mengerti, konflik apa pun yang mewarnai lingkaran persaudaraan selalu ada celah untuk memaafkan. Tanpa sadar sembilan belas tahun sudah aku menghabiskan waktu mengejar sesuatu hanya berdasarkan emosi. Mengorbankan harga diri untuk tujuan yang tak pasti. Beruntung, dalam perjalanan yang menyesatkan aku menemukan orang-orang yang tepat untuk mencari jalan keluar dari lingkaran setan. Menerima uluran tangan para pahlawan tanpa tanda jasa yang bukan hanya mengorbankan waktu dan

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Selamat Datang

    Kurang dari sepuluh menit kami sudah sampai, karena kebetulan rumah sakit ini berada di pusat Kota tak jauh dari apartemen tempat tinggal kami. Om Lian kembali menggendongku keluar dari mobil dan langsung disambut perawat yang mengiringku untuk duduk di kursi roda.Kami masuk ke ruang persalinan. Para perawat membantuku berbaring di brankar lalu mulai menyiapkan alat-alat. Bisa kudengar beberapa kali bibir Om Lian bergumam, melafalkan do'a-do'a memohon pada Tuhan untuk mempermudah proses persalinan. Sesekali dia mengecup puncak kepalaku dan berbisik lirih agar aku tak lupa untuk berdo'a juga.Tak lama ... dokter Zayn masuk diikuti satu asisten yang sering kulihat di ruangannya. Dia adalah dokter yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Beberapa kali aku sempat check up dan USG dengannya, berdasarkan saran dari salah sati teman."Baru pembukaan sembilan, kita tunggu sebentar lagi, ya!" Dokter Zayn memulai sesi, dengan hati-hati dan lembut. Dia beralih menatap Om Lian. "Jadi, ini suam

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Kontraksi

    Tak terasa waktu sudah sampai di penghujung bulan Oktober. Hari ini usia kandunganku sudah memasuki 39 minggu. Rasa mulas, kram perut, lalu sakit pinggang dan kontraksi palsu sudah kurasakan akhir-akhir ini. Tak bisa tidur nyenyak karena perut yang membesar juga sudah kulewati beberapa bulan terakhir. Di kala aku terjaga di tengah malam, sudah di pastikan Om Lian juga terkena imbasnya. Tanpa diminta dia sering kali bangun dan memijat pinggangku untuk meringankan rasa pegal hingga tubuhku menjadi rileks dan terlelap kembali. Alhasil, dia terbangun dengan wajah kusut dan mata panda di keesokan harinya.Di dalam kamar apartemen yang sudah dua bulan terakhir ini aku dan Om Lian tempati, kulipat beberapa pakaian bayi ke dalam tas berukuran sedang untuk persiapan persalinan nanti.Di kamar ini, kami juga sudah mempersiapkan tempat tidur bayi. Benda itu Om Lian letakkan di pojok ruangan, samping ranjang kami. Supaya mempermudah bila di kecil rewel nanti.Beberapa hari yang lalu kamar ini

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Ejekan

    Saat ini kami tengah berkumpul di rumah Mbak Amira. Dalam formasi yang cukup lengkap. Hanya kurang beberapa orang yang masih belum berkenan untuk berbaur, setelah apa yang terjadi di masa lalu. Kami tengah Menikmati jamuan yang wanita baik hati itu sediakan sebagai bentuk rasa syukur karena kami berhasil melewati semua rintangan yang ada."Halah, masih gedean juga punya Bang Al, tapi kagak pernah, tuh dia pamerin. Itu baru otot bisep, loh. Belon nyang laen--""Jojo!" Mbak Zara memukul pelan lengan Bang Jojo. Wanita yang tengah hamil muda itu melotot."Iye, iye punya elu, Zar! Nggak akan ada yang gondol juga," cetus Bang Jojo dengan delikan mata khasnya.Sementara dua orang yang bersangkutan masih saja terlihat santai menanggapinya. Bang Alby, suami Mbak Zara yang juga paman Mbak Amira tentara berpangkat dua itu sejak tadi hanya tersenyum kecil. Sementara Om Lian tampak tak peduli dengan ocehan keponakannya, dan masih terjaga menggenggam tanganku."Oh, iya, Lea! Bulan ini kandungan kam

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Pelangi Setelah Badai

    Awalnya aku sudah pasrah dengan semua. Masuk perangkap Pak Wira, mengetahui fakta bahwa Kevin berkhianat, dan menyaksikan Om Lian dalam keadaan yang begitu mengenaskan. Kupikir saat itu azal kami akal segera tiba, tapi nyatanya takdir Tuhan adalah misteri yang tak pernah bisa disangka-sangka oleh manusia. Ternyata Kevin memenuhi janjinya. Dia datang di waktu yang tepat dan membawa serta semua Tim Mbak Amira. Keadaan pun berubah jauh lebih baik dari yang kukira. Dua bulan bahkan sudah berlalu dan semua mulai berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pak Wira ditemukan polisi dengan kondisi yang jauh lebih mengenaskan daripada Om Lian. Meskipun begitu dia tidak bisa lepas dari jeratan hukum setelah Delima dan teman-temannya mulai angkat bicara tentang bisnis perdagangan anak di bawah umur yang digawanginya. Pihak kedokteran juga mengatakan bahwa kondisi mental Pak Wira dalam keadaan sehat. Dengan kata lain dia tidak mengalami gangguan kejiwaan hingga membutuhkan rehabilitasi. Semua

  • Gadis Peliharaan Sugar Daddy   Kevin : Sebuah Rencana (2)

    "Ma."Mama menghentikan elusan tangannya di kepalaku."Hmm?""Kenapa saat itu Mama bersikukuh mempertahankan kehamilan padahal udah jelas aku anak haram."" .... "Mama tak menjawab. Keheningan panjang yang memuakkan memaksaku untuk bangkit dari posisi berbaring di pahanya. "Kalau saja saat itu aku nggak dilahirkan, kalau aja nggak bertahan dan tumbuh besar, aku nggak perlu menyaksikan semua kekejaman ini, Ma. Kalian nggak perlu menghancurkan rumah tangga orang lain, nggak akan ada dendam dan penderitaan atau lebih banyak pengorbanan. Lihat sekarang! Keegoisan Mama dan kakeklah yang menyebabkan semua kehancuran ini terjadi. Keegoisan kalianlah yang mengantarkan begitu banyak kebencian pada keluarga ini!" Akhirnya air mataku tak lagi bisa dibendung setelah berbulan-bulan hanya bungkam menyaksikan begitu banyak ketidakadilan. "Aku yakin Lea juga nggak akan bertindak sejauh ini kalau Mama berani bersikap tegas sejak awal. Sudah dua puluh tahun, Ma. Dua puluh tahun sejak Mama merampas a

DMCA.com Protection Status