Share

BAB 40 [PART A]

Author: Pena_Receh01
last update Huling Na-update: 2025-02-17 16:31:28

Xavier keluar dari bilik mandi, lelaki itu langsung mendongak kala mencium aroma menyengat parfum, begitu tajam sampai menusuk hidung. Ia menyipitkan mata saat mendapati Lisha di hadapannya dengan pakaian yang sedikit terbuka, memperlihatkan belahan dada begitu jelas membuat dia segera memalingkan wajah. Senyuman menggoda langsung Lisha layangkan, wanita itu mendekat membuat Xavier melangkah mundur.

"Vier, kenapa kamu mundur?" tanya wanita itu dengan nada manja.

"Apa kamu memikirkan pikiran lain saat kita hanya berduaan begini," lanjutnya.

Lelaki itu langsung menatap tajam Lisha, ia menghentikkan langkah mundur membuat kini dia berhadapan begitu dekat dengan wanita yang menyukainya. Mendapati pandangan demikian, perempuan bermarga Bai ini segera terkekeh.

"Hhaahaha, aku hanya bercanda, Vier. Ini, aku cuma mau beri kamu minum ini, tadi aku sekalian buat," lontar perempuan tersebut.

Wanita itu mengangkat secangkir teh hijau khas Hangzhou yang populer karena rasa segar dan sedikit manis
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 40 [PART B]

    Mata Lisha membulat sempurna, tubuh menegang mendengar perkataan tajam Gaia, ia segera melangkah, tangan terangkat hendak melayangkan tamparan ke wajah Gaia, namun belum sempat mendarat di pipi istri Xavier. Lelaki itu dengan sigap menahan dengan mencekal pergelangan tangan wanita bermarga Bai. Gaia menyeringai, senyuman mengejek nampak di bibir, menikmati keterkejutan lawannya akibat reaksi spontan Xavier."Kendalikan dirimu! kalau enggak aku gak bakal mandang kamu wanita dan bakal menyakitimu kalau kamu berani-beraninya mau menyakiti istriku lagi," ucap Xavier dingin.Tatapan lelaki itu begitu menusuk, membuat Lisha memilih segera menarik lengan yang dicekal pria tersebut."Sakit Vier, kamu berani menyakitiku yang membantumu. Malah membela wanita yang gak membantumu sama sekali," seru Lisha kesal."Dimana sih otakmu, Vier! Dia hanya memanfaatkanmu, dia hanya seorang jalang, dia ...."Ucapannya terhenti kala sebuah tangan melayang menampar pipinya, dia segera memegang wajah yang ter

    Huling Na-update : 2025-02-22
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 41 [PART A]

    Istri Xavier ini memandang Xinxin dengan ekspresi datar kala mendengar perkataan wanita tersebut. Ia terlihat menghela napas sambil memutarkan bola mata dengan malas."Aku?" Gaia mengangkat alisnya. "Kamu pikir aku punya waktu buat mengusir orang yang gak penting?"Xinxin mengepalkan tangan, wajahnya memerah karena emosi. "Jangan pura-pura gak tahu! Kak Lisha pasti pergi karena kamu! Kak Xavier juga ikut mengusirnya, kan?"Sebelum Gaia sempat membuka mulutnya, suara berat Xavier terdengar."Xinxin, cukup."Xavier meletakkan sendoknya dan menatap adiknya dengan tajam. "Lisha pergi karena dia sendiri yang memilih pergi, bukan karena Gaia atau aku."Silvana mendengus sinis. "Benarkah? Lalu kenapa dia sampai pergi tanpa pamit?"Gaia tersenyum tipis, ekspresinya penuh ejekan. "Kalau dia pergi, mungkin karena dia sadar gak ada tempat buatnya di sini."Xinxin mendengar perkataan Gaia semakin meradang. "Kak Lisha jauh lebih baik daripada kamu! Dia selalu membantu keluarga ini, berbeda dengan

    Huling Na-update : 2025-02-22
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 41 [PART B]

    Li Jian-Long menatap putranya dengan tajam, merasa tidak terima karena Xavier berani membantahnya di depan keluarga."Xavier, kau tahu apa yang sedang kau katakan?" suaranya rendah, tetapi penuh tekanan."Aku tahu," jawab Xavier tanpa ragu. "Dan aku tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukan istriku seolah-olah dia beban keluarga ini."Silvana menghela napas dramatis. "Astagfirullah, lihat apa yang sudah kau lakukan, Gaia! Xavier bahkan mulai menentang ayahnya sendiri cuma karena kamu," sungut wanita tersebut.Xinxin menimpali dengan suara tajam, "Kak Lisha gak akan membuat Kak Xavier membangkang seperti ini!"Gaia yang sedari tadi diam hanya menyeringai tipis, lalu menatap mereka dengan tatapan penuh ketenangan tidak terusik sedikitpun."Kalian selalu menyalahkanku seolah aku penyebab semua masalah, tapi lucunya, masalah yang kalian hadapi justru bukan karena aku," Gaia melangkah dan menaruh hidangan ke atas meja. "Perusahaan bermasalah? Itu bukan salahku. Kalian butuh bantuan Tua

    Huling Na-update : 2025-02-23
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 42 [PART A]

    Xavier diam sejenak sebelum mengangguk. "Terimakasih, Sayang. Kamu selalu ada disisiku walaupun selalu ...."Gaia meletakkan jari telunjuknya ke bibir sang suami, membuat lelaki itu langsung berhenti berbicara."Sudahlah, kita gak perlu membicarakan yang membuat suasana hati kita memburuk. Mendingan ayo kita sarapan, aku buat banyak mereka malah pergi, nanti aku bawa ke rumah Mama, Papa aja ya," lontar Gaia.Xavier mengerutkan dahi mendengar perkataan sang istri, melihat kebingungan suaminya. Gaia mengulum senyum lalu menjelaskan kalau dia masih cuti dari perusahaan membuat lelaki tersebut menganggukkan kepala dan mereka sarapan bersama sambil disertai canda tawa dan keromantisan saling menyuapi. Sedangkan di kediaman bermarga Bai, putri keluarga ini tengah merencanakan sesuatu, seringai muncul di bibirnya."Kalau aku gak bisa mendapatkan Xavier dengan cara merayunya, aku bakal membuatmu menghilang agar Xavier melupakanmu," ucap Lisha penuh penekanan.Dia duduk di kursi panjang dengan

    Huling Na-update : 2025-02-23
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 42 [PART B]

    Dengan langkah cepat Xavier bergegas keluar dari ruangan dan pergi menuju keberadaan sang istri dan pria yang mereka sulit rekrut untuk menyelesaikan masalahan terjadi diperusahaan. Beberapa orang mengikuti atasan mereka, sama terkejut mendengar nama 'Damian' disebut apalagi membawa adalah Gaia. Kala membuka pintu ruangan tersebut, mereka mendapatkan Gaia yang berdiri di samping lelaki yang tengah duduk. Damian terlihat baru saja menyelesaikan pekerjaannya, ia mengembuskan napas kasar lalu memandang istri Xavier. Komputer menampilkan data perusahaan telah diperbaiki, sang asisten pemilik perusahaan ini begitu takjub melihat hasil di depan mata. "Gila! Masalahnya selesai cuma dengan beberapa menit aja, pantes disebut master," ucapnya pelan. Xavier langsung melirik sang asisten yang membuat lelaki tersebut menundukkan kepala. Keduanya tidak menyadari kedatangan mereka karena fokus ke layar, saat mendengar suara seseorang Gaia lekas menoleh ia segera mengulas senyuman dan mendekati

    Huling Na-update : 2025-02-24
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 43 [PART A]

    Keduanya berbicara dengan nada pelan yang hanya terdengar oleh mereka, Xavier memandang dalam manik mata sang kekasih, menyelam ke dalam sana. Menimbang perkataan wanita tersebut lalu menghela napas. Ia pagam niat baik istrinya, tetapi hati tetap dipenuhi kecemburuan yang enggan pergi dari dada membuat dia merasa sesak. Damian menyeringai melihat reaksi suami Gaia. "Baiklah, aku menerima makanan ini sebagai balasan. Tapi ... kamu harus menepati janji dan memasakanku masakan lagi, ini bantuan lumayan lho, masa hanya memberikan sarapan ini," seru lelaki itu. Gaia menganggukkan kepala lalu menoleh menatap lelaki tersebut. "Tentu, asal kamu gak banyak menuntut aja," balas perempuan tersebut.Damian tertawa kecil mendengar perkataan Xavier, ia akhirnya menganggukkan kepala lalu melirik Gaia. "Boleh, kalau gitu aku pergi dulu Gaia," seru Damian.Setelah berkata demikian lelaki itu segera melangkah keluar dari ruangan, sedangkan Gaia memandang suaminya yang mengikuti kakak seperguruan

    Huling Na-update : 2025-02-24
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 43 [PART B]

    Wanita itu masih terlihat kesal pada Damian, tatapannya tertuju pada lelaki tersebut. Tetapi mendengar suara sang suami, ia lekas menoleh lalu memandang pria tersebut. Mendapati ekspresi Xavier menunjukkan rasa tidak suka terhadapan kakak seperguruannya membuat dia menghela napas dan perlahan mendekat menyentuh lengan putra Jian-Long."Kenapa? Cemburu?" tanya Gaia dengan nada menggoda.Perempuan ini menatap lekas wajah sang suami, Xavier memasang wajah masam seperti rasa cuka jika melihat ekspresinya. Ia mengembuskan napas kasar dan memalingkan kepala."Menurutmu," balas Xabier sedikit ketus.Gaia tertawa kecil mendengar balasan sang suami, nada suara begitu ketara ketidak sukaan yang sangat jelas. Wanita itu mengusap punggung tangan lelakinya dengan lembut lalu mengecup membuat pria tersebut mengalihkan pandangan melihat aksi perempuan tersebut. "Damian memang seperti itu. Dia sudah seperti kakak bagiku. Lagipula, dia orang yang sangat bisa dipercaya. Kamu nggak perlu khawatir.""Bu

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 44 [PART A]

    Perkataan Lisha berhenti kala mendapati tatapan tak suka dari Xavier, ia langsung menundukkan kepala. Tak berselang lama nereka tiba di lokasi acara lelang yang diadakan di sebuah gedung mewah dengan arsitektur klasik nan elegan. Lampu kristal menggantung di langit-langit, memantulkan cahaya yang memperindah suasana. Para tamu mengenakan pakaian terbaik mereka, berbincang satu sama lain dengan anggun.Xavier menggenggam tangan Gaia erat, matanya menyapu sekeliling ruangan dengan tajam. Bai Lisha, yang berjalan di samping mereka, masih menunjukkan ekspresi tak puas. Sejak awal, dia memang tidak setuju Gaia ikut serta dalam acara ini. Namun, melihat bagaimana Xavier memperlakukan istrinya, hati perempuan tersebut penuh akan kedengkian. "Awas aja kamu membuat masalah disini, jangan kampungan!" ucap Lisha tajam dengan nada berbisik kala ia berada di dekat istri Xavier. Gaia menoleh lalu menyeringai mendengar perkataan sinis Lisha, tatapan istri Xavier menatap dingin perempuan tersebut.

    Huling Na-update : 2025-02-26

Pinakabagong kabanata

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 51 [PART B]

    Di sisi lain, gedung terbengkalai Gaia mulai sadar. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lemas akibat zat yang dihirup. Ia berusaha menggerakkan tangan dan kaki, namun mendapati keduanya terikat erat. "Kamu cepat juga sadarnya." suara dingin seorang pria terdengar dari sisi gelap kendaraan. Gaia menatap ke arah suara itu, meski pandangannya masih buram. Napas terengah, tetapi ia berusaha tetap tenang. "Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?" tanyanya, suara wanita itu terdengar serak. Pria itu mendekat, wajahnya masih tertutup masker, sorot mata penuh ancaman. "Kau akan segera tahu," ucapnya singkat, lalu kembali duduk dengan santai seakan mereka sedang tidak melakukan kejahatan. "Salahkan dirimu yang menyinggung orang-orang besar," lanjut salah satu dari mereka. Sementara itu, di lokasi acara, Mona hampir jatuh pingsan setelah mendengar kabar dari seseorang bahwa supir taksi yang membawa Gaia ditemukan dalam keadaan babak belur di pinggir jalan. Arka segera menangkap istrinya,

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 51 [PART A]

    Gaia langsung memamerkan senyuman pada sang suami, sedangkan Xavier mendengkus. Lelaki itu segera berdiri dan diijuti istrinya, tatapan pria tersebut masih begitu tajam. "Kamu ini, awas aja! Kalau aja aku gak ada acara, kamu udah aku buat gak bisa bangun dari kasur," ucap Xavier dengan nada kesal. "Udah jam segini, aku pamit ya. Coba kalau masih ada waktu, aku bisa mengantarmu," lontar lelaki itu sambil mengembuskan napas. Wanita berstatus istrinya segera menepuk bahu lelaki tersebut, membuat sang empu memandangnya kembali saat dia tengah merapikan pakaian. "Kamu tenang aja, aku udah pesan taksi kok," balas Gaia dengan nada santai. Xavier yang hendak protes mengembuskan napas, ia akhirnya memilih menganggukkan kepala. "Aku pergi dulu, nanti pulangnya aku jemput." Setelah perpisahan singkat, Xavier akhirnya langsung pergi ke acara tersebut. Sementara itu, Gaia bersiap-siap dengan mengenakan gaun rancangan desainer terkenal. Gaun itu memeluk tubuhnya dengan sempurna

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 50 [PART B]

    Gaia menghela napas, lalu menatap suaminya dengan ekspresi datar. "Memangnya ada wanita yang lebih cantik dariku?" tanyanya santai, namun sorot matanya tak berpaling menatap sang suami. Xavier mengaruk kepala yang tidak terasa gatal lalu terkekeh pelan dan tangannya segera melingkar ke pinggang sang istri. "Benar juga. Mana ada yang bisa menyaingimu dihatiku," ujarnya seraya mengecup kening Gaia. Gaia langsung memalingkan wajah merasa tersipu dengan balasan sang suami, sedangkan Xavier mengulas senyuman begitu bahagia melihat riak muka kekasihnya. Suara notifikasi pesan terdengar membuat keduanya menoleh lalu saat tau handphone dia yang bersuara, wanita ini meminta Xavier melepaskan pelukkan dan ia mengambil ponsel dan membaca dua pesan dari pria lain. [Shasha kamu sudah pergi belum? Aku jemput ya.] - Leonard [He! Kamu belum menepati janji meneraktirku, sebelum pergi ke acara ayo taktir aku. Sekalian nanti aku antar kamu ke acara, sekarang aku jemput ya!] - Damian. Xavier ya

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 50 [PART A]

    Waktu berputar begitu cepat, Xavier masih terlelap diranjang istrinya, Gaia yang menatap lelaki ini hanya mengulas senyuman tipis. Ia menoleh ke pintu kala memdengar suara ketukkan terdengar, ia lekas turun dan membuka pintu. "Sayang, sebentar lagi acara mulai, Mama sama Papa harus segera ke sana," jelas Mona. "Terus kamu gimana? apa mau ikut kami atau menunggu suamimu ...." Ucapan Mona terhenti kala mendengar sang putri langsung menyela. Perempuan ini menyentuh lengan wanita yang melahirkan dan menepuk pelan. "Mama tenang aja, aku pasti tiba tepat waktu." Mendengar balasan sang putri, Mona menghela napas. Perempuan itu membalas ucapan Gaia dengan senyuman lalu pamit pada gadis kecil kesayangan ini. Kini kediaman hanya tersisa sepasang suami istri tersebut, istri Xavier memilih menyiapkan makanan untuk sang kekasih, tak berselang lama telepon terdengar dari ponsel lelaki jangkung yang masih terlelap. Dengan mata tertutup mencari ponsel dan lekas menerima sambungan telepon. "Ka

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 49 [PART B]

    Xavier segera mengantarkan Gaia dan mertuanya ke kediaman, sesampai di sana lelaki tersebut membantu Arka masuk ke dalam rumah. Kini semua telah berada di ruang tengah, pria ini memandang sang istri, paham akan tatapan kekasihnya ia lekas pamit dan mengajak putra arka ke kamar."Aku menunggu penjelasanmu, aku gak akan menuduh kamu langsung," lontar Xavier kala memasuki kamar.Gaia mendengar hal ini hanya tersenyum, ia mengunci pintu dan meraih lengan sang suami agar ikut duduk di ranjang. "Dia membantu Papaku, dia yang membawa Papaku ke rumah sakit," terang Gaia."Gak perlu memikirkan hal gak perlu, dia punya tunangan dan sebentar lagi menikah. Gak mungkin aku menjadi perusak hubungan orang laian, apalagi aku pernah merasakan hal tersebut, aku sangat paham sak ...."Ucapannya terhenti kala sang suami langsung menariknya dalam dekapan, membuat ia sangat terkejut sampai melotot. "Udah jangan dijelaskan, aku paham. Aku minta maaf karena belum bisa melindungimu sepenuhnya, tapi aku bers

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 49 [PART A]

    Xavier yang ada dibelakang Bai Lisha langsung mengerutkan dahi, ia menatap ke depan dan menangkap sang istri tengah memandangnya. "Menduakan?" Lelaki ini mengulangi perkataan Lisha dengan nada santai, wanita itu langsung mengangguk sebagai jawaban. "Kamu ini, masih saja berusaha mencari keributan," gerutu Gaia. Dia mendengkus pelan lalu menatap malas Bai Lisha dan kembali memandang sang suami. Tangannya melipat dada dan memiringkan kepala, tanpa pandangan lepas dari Xavier. "Jangan mengelak kamu! Bukti sudah jelas di depan mata," sungut Lisha dengan nada tinggi. Mendengar suara Lisha, beberapa orang di rumah sakit menoleh. Perawat yang ada di sini mendekat dan menegur wanita bermarga Bai tersebut. Sedangkan Xavier melangkah mendekat dan meraih pinggang istrinya membuat jarak di antara mereka terkikis. “Bagaimana bisa istriku mendua, sementara dia selalu jatuh ke pelukanku setiap malam?” bisiknya dengan nada menggoda.Pipi Gaia langsung memerah. Ia mencoba melepaskan diri, tapi

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 48 [PART B]

    Mata Mona melebar mendengar perkataan Jiang Lie, wanita itu langsung memotong perkataan bawahan sang suami. "Rumah sakit mana? Cepat katakan!" pekik wanita itu. Gaia yang mendengar ucapan sang Ibu langsung memandang wanita tersebut, Jiang Lie yang terkejut dengan teriakan istri atasannya sampai lupa hendak mengatakan apa tadi. Dia lekas menjawab pertanyaan Mona dan setelah itu secara sepihak perempuan ini mematikan sambungan telepon. "Ayo ke rumah sakit! Papamu masuk rumah sakit," ajak Mona. "Apa yang dilakukan lelaki itu, kenapa bisa sampai ke rumah sakit!" ucapnya dengan nada frustasi dan khawatir. Dengan gerakkan cepat wanita itu langsung meraih lengan sang putri dan menariknya. Kedua perempuan tersebut terlihat begitu terkejut tambah panik. "Ayo cepat ke rumah sakit ...." perintah Mona saat memasuki kendaraan. Sepanjang perjalanan, Mona terus-menerus menggigit bibir, ekspresinya menunjukkan kegelisahan yang dalam. Tangan mengepal kuat dipangkuan. sementara mata dia seseka

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 48 [PART A]

    Waktu berputar begitu cepat, Xavier masih sibuk di perusahaan. Membaca dan menandatangani lalu bertemu beberapa orang membuat kesepakatan. "Apa sudah dapat?" tanya lelaki itu tidak sabaran. Ia memandang asistennya penuh harapan, membuat sang empu menunduk lalu menghembuskan napas. "Mereka menginginkan saham sebagai gantinya, Tuan," balas lelaki tersebut. Mata Xavier membelalak, ia mengepalkan tangan dan membuang wajah. "Lupakan saja, Tuan. Jangan cuma karena keegoisan Nyonya, Tuan memberikan beberapa persen saham pada mereka," tutur sang bawahan.Xavier memejamkan mata, ia bersandar di kursi dan mengibaskan tangan memerintah sang asisten untuk pergi. Suara notifikasi chat masuk, dia segera meraih benda pipihnya. [Sayang, aku lagi perawatan. Biar terlihat cantik dan segar,] [Sand photo] [Lihat, istrimu sangat mempesona bukan. 😁] Senyuman terlukis di bibir Xavier kala melihat pesan dari kekasihnya. Ia memandangi photo Gaia yang sedang menikmati pijatan sambil memejamkan mata.

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 47 [PART B]

    Senyuman masih melekat di bibir Gaia, ia langsung melingkarkan tangan di leher sang suami. Mata mereka saling memandang dan menyelami, lalu berjinjit agar bisa berbisik di telinga Xavier. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, bodoh. Kamu gak perlu takut, kecuali kamu memang mempunyai kesalahan," lontarnya pelan di dekat telinga Xavier. Xavier menghela napas, menatap wajah istrinya yang begitu tenang seakan tak terjadi apa-apa. Ia memeluk erat pinggang sang istri, membuat keduanya tak ada jarak sedikitpun. Mengecup puncak kepala Gaia dengan penuh rasa sayang.“Aku tidak suka, kalau kamu mengambil risiko seperti itu,” gumamnya pelan.Gaia mengangguk dalam pelukannya. “Aku mengerti. Aku janji, aku tidak akan mengatakannya lagi.”Xavier sedikit tenang mendengar janji istrinya, tapi ada hal lain yang mengganggunya. “Sekarang soal acara Tuan Arka… maaf aku gak bisa mengajakmu pergi,” tutur lelaki itu dengan nada lemah. Gaia melepaskan pelukan dan menatap Xavier dengan mata penuh tekad.

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status