Share

BAB 29 [PART A]

Penulis: Pena_Receh01
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 03:02:59

"Tapi aku kan gak tau di mana rumahmu," sungutnya dengan nada kesal.

Xavier memutarkan bola mata dengan malas dan mengembuskan napas kasar. Dia memandang sekilas riak wajah penuh amarah Bai Lisha lalu kembali menatap muka istrinya, ia bahkan dengan lembut merapikan anak rambut Gaia.

"Itu udah aku nyalakan GPS-nya, Lisha. Kamu tinggal ikuti perintahnya aja. Gitu aja kok dibuat ribet sih. Ini udah tahun dua ribu empat puluh lima, Lisha ... sebengar lagi malah mau dua ribu empat puluh enam, masa kamu gaptek sih," balas Xavier.

Lisha langsung memalingkan wajah ke depan kala mendengar sindiran Xavier, matanya sangat berapi. Dia mengepalkan tangan, apalagi melihat betapa lembut sang pujaan memperlakikan Gaia.

"Awas aja kamu, aku bakal buat kamu bertekuk lutut padaku. Dan menyesal sudah menikahi gadis sialan itu," geram Bai Lisha dalam hatinya.

Suara ketukan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 29 [PART B]

    Silvana siap meledakkan amarahnya, tetapi tangan Li Jian-Long menahan tepat waktu. perempuan tersebut spontan menoleh ke arah sang suami lalu menghentakkan kaki menunjuk kekesalan yang tak tertahankan. Li Jian-Long lekas melirik putra keduanya, ia menggerakkan kepala sebagai isyarat untuk Xavier lekas mengajak mereka memasuki kediaman. "Ayo masuk," ajak putra kedua Li Jian-Long. Xavier lekas membuka pintu dan mempersilakan sang istri untuk memasuki kediaman. Tatapan perempuan itu tidak bisa disembunyikan, pancaran terpesona sangat terlihat membuat Li Xinxin menatap sinis. Sedangkan Bai Lisha mengerutkan dahi melihat dekorasi yang sama sekali bukan terlihat hasil dari seorang Xavier. Selesai terpaku melihat ruangan ini, Gaia menoleh ke arah pasangannya lalu tersenyum lebar. ia segera berlari kecil dan mendaratkan dekapan erat di pinggang Xavier. "Sayang, makasih," pekik wanita tersebut. Xavier langsung tersenyum hangat, ia segera memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 30 [PART A]

    Bai Lisha merasakan dadanya sangat sesak, napas tercekat di tenggorokan. Melihat adegan yang terekam oleh indra penglihat milik dia, tangan terkepal dan kuku menancap di telapak. Rasa sakit menghampiri tetapi kala dengan nyeri di dada melihat kemesraan Xavier bersama sang istri. Ia segera berbalik tidak jadi pergi ke toilet, kala sampai ruang tengah perempuan ini segera meraih tas membuat semua mengerutkan dahi."Aku pulang duluan," seru perempuan tersebut.Setelah berkata demikian wanita tersebut langsung melangkah pergi tanpa menunggu balasan mereka, Li Jian-Long mendengkus kesal melihat tingkah dia bahkan memukul meja untuk melampiaskan amarah. Xinxin dan sang Ibu terkejut mendapati amarah kepala keluarga LI ini."Lihat, dia sama sekali tidak menghargai kita, baguslah pertunangan sama putraku tidak jadi dan aku memilih Gaia jadi menantuku. Setidaknya dia menghormatiku," geram Jian-Long.Perempuan bermarga Bai ini segera meninggalkan kediaman tersebut, langkahnya terasa sangat menya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 30 [PART B]

    Mata Xavier melotot, sorot matanya menyala seperti api yang membakar, menembus kedalaman jiwa sang istri. Ia melompat dari posisi berbaring, duduk tegak dengan kening berkerut dan napas terengah-engah. Tatapannya menusuk, membuat sang istri terkejut, wajahnya pucat, dan ikut bangkit dengan guncangan. "Kenapa kamu gak bilang pas mereka sampai ke sini! kamu malah kasih tau aku pas mereka udah beberapa hari di sini," gerutu Xavier.Gaia meringis pelan, matanya memandang wajah sang suami, pandangan begitu lembut, ia menyentuh lengan Xavier, jarinya menggenggam hangat. Ia menggoyang-goyangkan tangan suaminya dengan gerakan yang santai, membangkitkan getaran halus. Tatapannya yang menggemaskan, dipenuhi cinta dan kepedulian, terfokus pada wajah pria yang dicintainya."Maaf, Sayang. Aku terlalu sibuk urus perusahaan, jadi lupa kasih tau kamu," ujar perempuan itu lemah.Xavier menghembuskan napas panjang, mata tertutup rapat seolah menghilangkan kecemasan. jarinya memijat dahi, meredakan pu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 31 [PART A]

    Gaia mengulas senyuman mendengar pertanyaan sang suami, membuat Xavier gemas dan mendaratkan kecupan di bibir wanitanya. "Dengar kok dengar, aku bakal mandi sekarang. Tapi jawab dulu pertanyaanku, kopernya ke mana?" balas perempuan tersebut.Xavier segera menjauhkan tangan dari pipi sang istri lalu beralih ke rambut dan mengacak-acak dengan gemas. Membuat Gaia mengerucutkan bibir merespon kelakuan sang suami."Okey, okey, aku gak menggodamu lagi, sana mandi! kamu gak perlu memikirkan hal itu, pakaian kamu udah beres di ruang ganti," lontar Xavier.Gaia langsung tersenyum lebar mendengar perkataan sang suami, "Ahhh ... kamu memang suamiku yang terbaik, terima kasih, Sayang!"Lelaki itu hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan sang istri, ia langsung merentangkan tangan dan alis bergerak naik turun."Kalau gitu ayo beri aku peluk dan cium," pinta pria tersebut.Perempuan tersebut langsung tertawa renyah mendengar permintaan sang suami, dia langsung memeluk leher Xavier lalu mengecup pip

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 31 [PART B]

    Gaia langsung mendongak mendengar perkataan sang suami membuat lelaki itu segera mematikan pengering rambut takut terkena wajah sang istri. Melihat tingkah wanitanya, Xavier langsung menyentuh hidung perempuan yang nama tercatat di buku nikah."Eum ... gimana ya," balas Gaia pura-pura tengah bingung dan memikirkan."Hahaha ... iya, Insha'Allah aku gak akan meninggalkanmu, yang penting kamu ada dipihakku," lanjutnya setelah lama menjeda perkataannya tadi.Wajah Xavier yang tadi agak tegang kini kembali terlihat lega, lelaki itu langsung memukul manja hidung Gaia dengan jarinya. "Sudah, ayo duduk yang benar, kapan mengeringkan rambut kamu kalau kamu mendongak terus," seru Xavier.Wanita ini menuruti perkataan sang suami ia segera memakai skincare dan make up di wajah, setelah dirasa telah beres ia segera fokus melihat hasil karya lelakinya. "Lumayanlah, bisalah masuk kalau melamar kerja di salon," goda Gaia.Mendengar perkataan sang istri, lelaki itu langsung menaruh sisi di meja dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 32 [PART A]

    Baru beberapa jam Gaia membuka mata wanita itu sudah tak terhitung terus mengulas senyuman, riak wajah sangat ceria bagai tidak ada beban yang memberatkan diri. Kini mereka berada di pusat mall terbesar di shanghai, lelaki berstatus suami wanita ini sibuk membeli sesuatu, bahkan banyak pegawai toko sibuk membawakan belanjaan ke kendaraan pasangan tersebut."Sayang ... kamu ini, kenapa belanja semua ini, bukannya kita mau beli hadiah buat orang tuaku. Kenapa malah kebutuhanku semua," omel Gaia.Mendengar perkataan sang istri lelaki itu menoleh memandang kekasihnya, menaruh barang yang ia pegang ke tempat semula. Xavier segera melangkah mendekat lalu menggenggam jemari Gaia dan menarik perempuan ini ke tempat ia berdiri melihat benda yang menurut dia akan sangat imut jika dipakai anak Arka."Sayang, lihat! ini bagus bukan, pasti kamu sangat terlihat menggemaskan kalau pakai bando ini," seru Xavier lalu memasangkan benda tersebut ke kepala Gaia."Sayang ... kamu dengerin aku gak sih," ra

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 32 [ PART B ]

    Xavier menggeleng dengan cepat membalas ucapan sang istri. Membuat perempuan itu tertawa lalu tangannya terulur menepuk bahu suaminya. "Iya-iya, aku cuma bercanda, Sayang. Ayo kita ke tempat orang tuaku," lontar Gaia. Lelaki itu segera mengiyakan perkataan sang istri, ia segera menyalakan kemudi lalu melajukan kendaraan. Xavier yang melihat kekasihnya beberapa kali menguap memerintahkan agar wanita itu tidur dahulu. Kini keheningan menyapa pria tersebut, hanya deru mobil terdengar dan beberapa kendaraan di lalu lintas. "Ini serius tempatnya? Rumahnya di kawasan elit," gumam Xavier. Lelaki ini melirik sang istri setelah memarkirkan kendaraan, seorang wanita mendekat ke mobil Xavier dan menyapa pria tersebut."Menantu," sapa wanita tersebut.Mendengar suara seseorang yang terasa familiar, lelaki ini segera menoleh lalu mengulas senyum kala melihat wajah yang ia kenali. Pria tersebut lekas membuka pintu dan turun dari kendaraan, ia lekas bersalaman dengan ibu mertua. "Mama," sapa X

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 33 [PART A]

    Arka memutarkan bola mata kala mendengar perkataan sang istri, sedangkan Xavier tidak tahan untuk tak tersenyum. "Iya, iya, wanita selalu gak mau disalahkan," balas Arka meledek.Mona memajukan bibir dan memalingkan wajahnya, sedangkan Xavier terkekeh melihat tingkah Papa dan Mama mertua. "Iya lah, wanita walaupun salah mana mau disalahkan. Itu tetap salah laki-laki! Bener gak Mah," seru Gaia.Mendengar suara Gaia, semua pasang mata langsung menoleh. Mona mengulas senyum semringah kala melihat sang putri tersenyum ke arahnya, dengan gerakan cepat wanita paruh baya ini mendekat dan menggenggam tangan anak pertama, gadis kecil yang membuat dia merasakan pertama kali menjadi seorang Ibu. "Sayang, kamu udah bangun," seru perempuan tersebut.Gaia mengangguk tanda mengiyakan perkataan sang Ibu, mereka segera berjalan beriring lalu duduk di sofa lain agar dekat dengan wanita yang melahirkannya. "Shasha," sapa Leonard lembut.Tatapan Leonard begitu dalam, memandang putri pertama Arka sea

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11

Bab terbaru

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 49 [PART B]

    Xavier segera mengantarkan Gaia dan mertuanya ke kediaman, sesampai di sana lelaki tersebut membantu Arka masuk ke dalam rumah. Kini semua telah berada di ruang tengah, pria ini memandang sang istri, paham akan tatapan kekasihnya ia lekas pamit dan mengajak putra arka ke kamar."Aku menunggu penjelasanmu, aku gak akan menuduh kamu langsung," lontar Xavier kala memasuki kamar.Gaia mendengar hal ini hanya tersenyum, ia mengunci pintu dan meraih lengan sang suami agar ikut duduk di ranjang. "Dia membantu Papaku, dia yang membawa Papaku ke rumah sakit," terang Gaia."Gak perlu memikirkan hal gak perlu, dia punya tunangan dan sebentar lagi menikah. Gak mungkin aku menjadi perusak hubungan orang laian, apalagi aku pernah merasakan hal tersebut, aku sangat paham sak ...."Ucapannya terhenti kala sang suami langsung menariknya dalam dekapan, membuat ia sangat terkejut sampai melotot. "Udah jangan dijelaskan, aku paham. Aku minta maaf karena belum bisa melindungimu sepenuhnya, tapi aku bers

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 49 [PART A]

    Xavier yang ada dibelakang Bai Lisha langsung mengerutkan dahi, ia menatap ke depan dan menangkap sang istri tengah memandangnya. "Menduakan?" Lelaki ini mengulangi perkataan Lisha dengan nada santai, wanita itu langsung mengangguk sebagai jawaban. "Kamu ini, masih saja berusaha mencari keributan," gerutu Gaia. Dia mendengkus pelan lalu menatap malas Bai Lisha dan kembali memandang sang suami. Tangannya melipat dada dan memiringkan kepala, tanpa pandangan lepas dari Xavier. "Jangan mengelak kamu! Bukti sudah jelas di depan mata," sungut Lisha dengan nada tinggi. Mendengar suara Lisha, beberapa orang di rumah sakit menoleh. Perawat yang ada di sini mendekat dan menegur wanita bermarga Bai tersebut. Sedangkan Xavier melangkah mendekat dan meraih pinggang istrinya membuat jarak di antara mereka terkikis. “Bagaimana bisa istriku mendua, sementara dia selalu jatuh ke pelukanku setiap malam?” bisiknya dengan nada menggoda.Pipi Gaia langsung memerah. Ia mencoba melepaskan diri, tapi

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 48 [PART B]

    Mata Mona melebar mendengar perkataan Jiang Lie, wanita itu langsung memotong perkataan bawahan sang suami. "Rumah sakit mana? Cepat katakan!" pekik wanita itu. Gaia yang mendengar ucapan sang Ibu langsung memandang wanita tersebut, Jiang Lie yang terkejut dengan teriakan istri atasannya sampai lupa hendak mengatakan apa tadi. Dia lekas menjawab pertanyaan Mona dan setelah itu secara sepihak perempuan ini mematikan sambungan telepon. "Ayo ke rumah sakit! Papamu masuk rumah sakit," ajak Mona. "Apa yang dilakukan lelaki itu, kenapa bisa sampai ke rumah sakit!" ucapnya dengan nada frustasi dan khawatir. Dengan gerakkan cepat wanita itu langsung meraih lengan sang putri dan menariknya. Kedua perempuan tersebut terlihat begitu terkejut tambah panik. "Ayo cepat ke rumah sakit ...." perintah Mona saat memasuki kendaraan. Sepanjang perjalanan, Mona terus-menerus menggigit bibir, ekspresinya menunjukkan kegelisahan yang dalam. Tangan mengepal kuat dipangkuan. sementara mata dia seseka

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 48 [PART A]

    Waktu berputar begitu cepat, Xavier masih sibuk di perusahaan. Membaca dan menandatangani lalu bertemu beberapa orang membuat kesepakatan. "Apa sudah dapat?" tanya lelaki itu tidak sabaran. Ia memandang asistennya penuh harapan, membuat sang empu menunduk lalu menghembuskan napas. "Mereka menginginkan saham sebagai gantinya, Tuan," balas lelaki tersebut. Mata Xavier membelalak, ia mengepalkan tangan dan membuang wajah. "Lupakan saja, Tuan. Jangan cuma karena keegoisan Nyonya, Tuan memberikan beberapa persen saham pada mereka," tutur sang bawahan.Xavier memejamkan mata, ia bersandar di kursi dan mengibaskan tangan memerintah sang asisten untuk pergi. Suara notifikasi chat masuk, dia segera meraih benda pipihnya. [Sayang, aku lagi perawatan. Biar terlihat cantik dan segar,] [Sand photo] [Lihat, istrimu sangat mempesona bukan. 😁] Senyuman terlukis di bibir Xavier kala melihat pesan dari kekasihnya. Ia memandangi photo Gaia yang sedang menikmati pijatan sambil memejamkan mata.

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 47 [PART B]

    Senyuman masih melekat di bibir Gaia, ia langsung melingkarkan tangan di leher sang suami. Mata mereka saling memandang dan menyelami, lalu berjinjit agar bisa berbisik di telinga Xavier. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, bodoh. Kamu gak perlu takut, kecuali kamu memang mempunyai kesalahan," lontarnya pelan di dekat telinga Xavier. Xavier menghela napas, menatap wajah istrinya yang begitu tenang seakan tak terjadi apa-apa. Ia memeluk erat pinggang sang istri, membuat keduanya tak ada jarak sedikitpun. Mengecup puncak kepala Gaia dengan penuh rasa sayang.“Aku tidak suka, kalau kamu mengambil risiko seperti itu,” gumamnya pelan.Gaia mengangguk dalam pelukannya. “Aku mengerti. Aku janji, aku tidak akan mengatakannya lagi.”Xavier sedikit tenang mendengar janji istrinya, tapi ada hal lain yang mengganggunya. “Sekarang soal acara Tuan Arka… maaf aku gak bisa mengajakmu pergi,” tutur lelaki itu dengan nada lemah. Gaia melepaskan pelukan dan menatap Xavier dengan mata penuh tekad.

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 47 [PART A]

    Mendengar perkataan Jian-Long, Gaia langsung mengalihkan tatapannya pada lelaki itu. Sedangkan Xavier menggenggam jemari sang istri, seolah dari genggaman tersebut menyalurkan kekuatan. Senyuman masih terulas di bibir, suami perempuan ini bahkan terkejut dengan aksi pasangan hidup dia. "Batasan?" Gaia mengulang kata itu sambil menatap sang ayah mertua. "Sejak awal, siapa yang lebih dulu melewati batas? Aku hanya membela diri dan menuntut keadilan. Aku sudah lama terus diam, tapi mereka selalu menginjak-injak aku, gak menghargai aku. Ayah kamu tau itu,"Xinxin mendengus marah, ia masih berusaha merampas handphone Gaia. "Hapus rekaman itu sekarang juga, Gaia!"Gaia menggeleng pelan, masih dengan senyum tenang. "Tidak semudah itu. Aku hanya ingin memastikan kamu dan Mama menepati janji, itu saja apa susahnya."Silvana mengepalkan tangannya erat, napasnya memburu karena amarah yang ditahan. "Jangan macam-macam, Gaia. Aku tidak akan membiarkanmu mempermalukan keluarga ini!""Justru aku ya

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 46 [PART B]

    Istri Xavier tersenyum tipis kala mendengar perkataan sang mertua, sedangkan Jian-Long memandang heran menantu dan kekasihnya. "Kalau terbukti palsu aku bakal berpisah dengan Xavier," ucap wanita tersebut. Mata Xavier membulat sempurna mendengar perkataan sang istri, dia langsung menarik Gaia membuat wanita itu menabrak tubuhnya. "Sayang! Apa-apaan kamu, jangan main-main! Tarik ucapanmu kembali," seru lelaki itu dengan nada tajam. Sedangkan Xinxin dan Silvana menyeringai mendengar perkataan wanita tersebut, dan Gaia ia sedikit terkejut dengan tarikan sang suami. "Kenapa kamu diam aja, tarik ucapanmu! Pernikahan kita jangan dipakai taruhan," kata Xavier sekali lagi. Tatapannya begitu menghunus memandang sang istri, sedangkan Gaia ia tersenyum kecil. Perempuan ini mengelus lembut punggung tangan lelakinya dengan penuh kasih sayang. "Kamu tenang aja, percaya sama aku," tutur Gaia tenang. Setelah berkata demikian, wanita itu kembali memandang dua perempuan yang terus mengincarnya.

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 46 [PART A]

    Wanita itu masih terdiam tidak menlanjutkan perkataannya, ia bahkan mengigit bibir bawah, seolah ragu untuk melajukannya."Karena apa? hah!" desak sang ayah mertua dengan nada mencemooh. "Jangan bilang kamu pernah memilikinya, ah bukan, melihatnya, melihatnya dari mana coba. Dari mimpi!" sindir lelaki tersebut dengan tajam. Xinxin menyeringai mengetahui jika sang ayah terlihat agak membenci Gaia, sedangkan istri Xavier menghela napas berusaha tenang."Terserah apa yang kalian pikirkan, aku hanya menekankan kalung ini asli . Kalau tidak percaya kalian bisa ke ahlinya," seru Gaia. "Kalau gitu aku bakal menelepon untuk meminta dia datang menilai," balas Silvana. Gaia hanya mengedikkan bahu, sedangkan Xavier memandang istrinya lalu menghela napas. "Apa perlu? Kalung itu bahkan aku sempat berebutan dengan Tuan Atha, dia juga bilang kalau ini asli," tutur Xavier. Mendengar nama Atha dengan kedua kalinya, Jian-Long mengerutkan dahi ia memandang putranya dengan heran. "Tuan Atha, siapa?

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 45 [PART B]

    Suara Jian-Long begitu nyaring membuat Gaia langsung menghentikan langkahnya, ia menoleh memandang mereka mereka. Sedangkan Xinxin berdecak kesal dan memalingkan wajah."Kenapa kamu membeli barang sampah ini! kenapa gak mendapatkan barang yang kita inginkan, kamu sangat bodoh!" maki lelaki itu."Ini pasti permintaan istrimu kan, kamu gak mungkin melanggar janjimu untuk mendapatkan barang untuk hadiah putri Tuan Arka," seru Silvana."Ya, pasti ini suruhan dia, kamu sangat bodoh Kak!" omel Xinxin.Mendengar ia dimaki sang adik, lelaki itu langsung menatap tajam perempuan yang umur dibawahnya. "Kalian gak perlu khawatir, kalung ini asli," jelas Gaia.Semua langsung memandang Gaia, mereka mendelik mendengar perkataan istri Xavier."Kenapa kamu membuat ulah, sudah Ayah bilang jangan membuat masalah! sekarang gimana kita memberikan hadiah buat putri Tuan Arka," geram Li Jian-Long."Kamu begitu mengecewakanku, Gaia!" tekan pria tersebut, ia masih menatap tajam Gaia membuat wanita ini menghe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status