Share

Moon Meninggalkan Kota

Penulis: Author Mars
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-25 09:00:00

Moon mengemas pakaiannya ke dalam tas dengan tangan gemetar, raut wajahnya penuh kesedihan saat ia memandang sekeliling kamarnya yang kini terasa asing. Mata Moon tertuju pada setiap sudut, seolah ingin mengabadikan semua kenangan yang pernah ada di tempat itu. Namun, tatapan matanya terhenti pada cincin yang melingkar di jari manisnya—sebuah simbol harapan yang kini terasa hampa. Dengan perasaan yang berat, ia melepaskan cincin itu dan meletakkannya dengan hati-hati di meja samping tempat tidurnya, seakan berpisah dengan sebagian dari dirinya sendiri.

"Aku tidak tahu harus bagaimana berhadapan denganmu," gumam Moon dengan suara bergetar, seolah berbicara pada dirinya sendiri atau mungkin pada kenangan yang berusaha ia tinggalkan. "Aku mengira sudah menemukan hidupku. Tapi ternyata malah begini jadinya." Matanya terpejam sejenak, mencoba menahan air mata yang ingin jatuh, namun tak mampu menghalau perasaan pilu yang membebani dadanya.

Dengan langkah yang pelan na

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Siapa Mereka?

    Jhon menemui Christian yang sedang duduk di kamar mewahnya. Meski ruangan itu tampak nyaman, suasananya terasa berat, seolah merasakan kehampaan yang ada di hati sang tuan muda. Christian menatap kosong ke arah jendela, matanya memandang tanpa benar-benar melihat apa yang ada di luar."Tuan muda, Nona Moon sudah pergi," ucap Jhon dengan nada hati-hati, seakan takut menambah beban di pikiran Christian.Christian memejamkan matanya, merasa berat menerima kenyataan kepergian gadis itu. Rasa sakit yang tak terlihat mulai merayap di hatinya. Dia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri, tetapi tak sepenuhnya berhasil."Apakah dia memberitahumu, tujuannya?" tanya Christian dengan nada suara yang lelah, seolah setiap kata terasa sulit diucapkan."Tidak, Tuan. Nona juga tidak tahu harus ke mana," jawab Jhon, merasa simpati. "Yang pasti, dia tidak akan kembali lagi."Christian menghela napas berat. "Menemukan keluarganya seharusnya mengembirakan," uc

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Christian Yang Terpuruk

    Calvin semakin kesal mendengar pembicaraan ayahnya. Matanya menyipit, dan wajahnya memerah karena amarah yang membara di dalam dadanya. Dengan tangan terkepal, ia menggertakkan giginya, mencoba meredam gejolak perasaan yang meledak-ledak di dalam dirinya. "Semua miliknya adalah milik Christian? Apakah aku salah dengar atau sedang bercanda? Aku adalah putra tua-nya, tapi dia malah ingin menyerahkan semua hartanya kepada anak itu," gumamnya, suaranya sarat dengan kekecewaan dan kebencian. Pikirannya terus berputar, mencari cara untuk membalikkan keadaan yang menurutnya tidak adil.Sementara itu, Christian baru saja keluar dari kamarnya. Langkah kakinya terasa berat, menunjukkan kelelahan yang tak hanya fisik tetapi juga mental. Tatapannya kosong, seperti sedang tersesat dalam pikirannya sendiri. Saat itulah ia disambut oleh Mike, yang sudah menunggu di luar dengan wajah serius."Tuan muda," sapa Mike dengan sopan, namun ada nada urgensi dalam suaranya.Chris

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Apa Maksud Luwis?

    "Tuan muda, Tuan besar berharap Anda kembali ke perusahaan," ujar Luwis dengan nada datar, namun terkesan mendesak.Christian mendengus ringan, matanya tetap terpaku ke luar. Ia tampak bosan, seolah topik perusahaan keluarga sama sekali tak menarik baginya. "Aku bahkan malas menginjak kaki ke sana," jawabnya dengan nada dingin, tidak terganggu sedikit pun oleh kehadiran Luwis.Luwis melangkah sedikit maju, mencoba meyakinkan. "Tuan muda, perusahaan membutuhkanmu. Wakil Direktur akan bertindak sesuka hatinya ketika Anda tidak masuk kerja."Christian akhirnya berdiri, tubuh tingginya bergerak lambat namun penuh karisma. Ia berjalan ke meja, meraih segelas minuman yang tadi diletakkannya, lalu menyesapnya dengan santai. "Kenapa aku harus peduli? Perusahaan itu bukan milikku sama sekali," ucapnya dengan nada yang masih dingin, bahkan seolah malas membahasnya."Perusahaan itu akan menjadi milikmu, Tuan muda. Itu adalah niat Tuan besar. Wakil Direktur tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Rencana Calvin

    Sinar matahari sore perlahan menghilang, menambah damai suasana perdesaan yang sepi. Di antara kebun bunga yang penuh warna dan deretan tanaman anggur, Moon menekuni pekerjaannya dengan telaten. Jari-jarinya yang ramping dengan lembut menyentuh kelopak bunga, seolah menyalurkan seluruh kesedihan dan penyesalannya ke tanah. Bekerja di kebun ini adalah pelariannya dari masa lalu, dari kota yang penuh dengan kenangan pahit."Moon, sudah waktunya pulang. Lanjut besok saja," suara lembut seorang wanita paruh baya memecah keheningan. Ia berdiri tak jauh, mengamati Moon dengan tatapan penuh perhatian, seakan memahami beban yang gadis itu tanggung.Moon berdiri perlahan, mengusap tangannya yang kotor dengan sehelai kain. "Iya, Bi," jawabnya dengan suara pelan, penuh kepatuhan. Senyum kecil tersungging di bibirnya, meski tak mampu menyembunyikan kelelahan yang mengintip dari balik matanya.Dalam perjalanan pulang, Moon berjalan pelan, menikmati hembusan angin yang membaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Makam Dua Orang

    Di sebuah kamar hotel yang mewah, dengan pemandangan kota yang ramai di luar jendela, Victor dan Christian duduk berhadapan di sofa yang empuk. Suasana di antara mereka terasa tegang, seolah-olah ada jurang yang tak terlihat yang memisahkan keduanya. Christian menatap kosong ke lantai, sedangkan Victor memandang putranya dengan wajah tegas, namun menyimpan rasa bersalah yang sulit ia ungkapkan.Victor menarik napas panjang, mencoba memulai pembicaraan yang telah lama ia hindari. "Christian," suaranya tenang, namun ada sedikit nada mendesak, "Apakah kamu tidak berencana kembali ke perusahaan? Sudah lama kamu tidak masuk kerja."Christian tetap diam, matanya masih kosong. Victor melanjutkan dengan suara lebih tegas, "Jangan terpuruk hanya demi seorang gadis!"Christian mendongak perlahan, tatapannya kini menusuk tepat ke mata Victor. "Kenapa Papa bisa begitu santai?" tanyanya dengan nada yang dingin, tapi penuh emosi yang tertahan. "Apakah Papa tidak berencana men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Christian Menemui Keberadaan Moon

    Setelah kembali ke apartemennya, Christian berdiri di dekat jendela besar yang memandang keluar ke kota. Pikirannya berkecamuk, tetapi raut wajahnya tetap dingin, seperti biasanya. Dia meneguk minumannya dengan lambat, merasakan hangatnya alkohol yang menjalar di tenggorokannya, sebelum suara pintu terbuka di belakangnya mengisyaratkan kedatangan Mike."Selidiki Micheal Downson dan Sunly Sebastian!" Christian berbicara tanpa berpaling, pandangannya masih terarah ke jendela. Suaranya rendah namun penuh wibawa.Mike berdiri tegap, sedikit terkejut dengan nama-nama yang disebutkan. "Baik, Tuan muda," jawabnya cepat, namun keraguan terlintas di benaknya. "Tapi, siapa mereka?"Christian menghela napas panjang, lalu akhirnya berbalik menghadap Mike. Wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi kini menunjukkan secercah kebingungan, seolah ada sesuatu yang mengusik hatinya. "Hari ini aku diajak papa mengunjungi makam mereka. Wajah mereka terasa tidak asing. Aku ingin tahu sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Rahasia Foto Christian

    Christian mendatangi desa tempat Moon berada.Christian mengamati dari kejauhan, melihat Moon yang tersenyum saat bekerja ditemani seorang pria, teman kerjanya. Pria itu tampak ramah, sering membantu Moon dengan penuh perhatian, dan Moon tampak nyaman di sisinya. Christian merasakan dadanya sesak, namun ia tetap diam di tempat, hanya mengamati.Raut wajahnya murung, matanya tak lepas dari sosok Moon."Mungkin ini yang terbaik bagimu," gumam Christian pelan, suaranya hampir tak terdengar, seolah ia berbicara pada dirinya sendiri. "Mulailah hidup baru dengan seseorang yang bisa membuatmu bahagia."Ia menelan ludah, mencoba menghilangkan kepedihan yang mulai menghimpit hatinya. Matanya tetap fokus pada Moon, namun kini ada kesadaran yang perlahan tumbuh dalam benaknya."Moon, yang aku inginkan adalah kebahagiaanmu... meskipun itu berarti bukan denganku."Ia menghela napas panjang, kedua tangannya mengepal tanpa sadar. "Aku akan menyimpan perasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Ancaman Calvin Pada Victor

    Christian menatap foto itu dengan perasaan campur aduk. Foto tua yang diambil 30 puluhan tahun lalu, menampilkan seorang bayi dalam gendongan pria dan wanita yang tampak bahagia. Nama Micheal Downson dan Sunly Sebastian sudah lama asing di telinganya, tapi kini, semuanya mulai masuk akal. Tubuhnya terasa berat, seolah gravitasi menariknya lebih kuat daripada biasanya."Kenapa aku ada bersama mereka semasa kecil? Apa hubunganku dengan Micheal Downson dan Sunly Sebastian?" Suaranya serak, nyaris tertahan, seperti ada sesuatu yang menghimpit tenggorokannya. Dia hampir tidak bisa percaya dengan apa yang mulai terkuak."Tuan muda, mereka berkemungkinan besar adalah orang tua kandung Anda. Aku sudah bertanya pada semua kenalan mereka. Semua jawabannya sama, bahwa bayi dalam foto itu adalah putra mereka," jawab Mike.Christian memandangi foto itu lebih dalam. Tangannya mulai gemetar, tak sanggup menahan getaran emosi yang mulai menyeruak."Lalu, siapa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   End

    Christian berdiri di tengah kamar dan menatap pakaian yang telah rapi tersusun di koper. Jhon dan Mike, dua orang yang telah setia bersamanya dalam segala suka dan duka, memandangnya dengan penuh haru. Udara sore yang sejuk menyusup lewat jendela, membawa keheningan yang berat di antara mereka.Mike melangkah maju, menatap majikannya dengan sorot mata penuh harapan. "Tuan, kami bisa ikut denganmu, dan memulai dari awal," suaranya serak, namun tegas.Christian menatap keduanya dengan senyuman lembut, seakan memberi mereka kekuatan. "Mike, Jhon, kalian sangat berbakat. Rajin dan tidak pernah mengeluh. Aku sudah melamarkan pekerjaan untuk kalian berdua di perusahaan besar. Kalian akan dihubungi setelah prosedurnya diurus. Bekerjalah dengan baik." Suaranya tenang, tapi penuh keyakinan. "Aku akan pergi bersama Moon. Kami memiliki terlalu banyak kenangan pahit di sini, jadi kami ingin melupakan semuanya.""Tuan, kami telah lama ikut denganmu, kami sudah biasa dengan ritme ini," Jhon mencob

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Dendam Terbalas

    "Aku tidak akan membiarkan kalian berhasil!" bentak Calvin dengan emosi yang memuncak. Matanya menyala penuh kemarahan, wajahnya memerah. Victor menatap Calvin dengan sorot mata tenang, namun penuh penyesalan. "Calvin," ucapnya dengan suara yang lebih rendah, hampir bergetar, "Papa bersalah padamu. Papa mengkhianati mamamu dan juga melukaimu. Tapi ini adalah kesalahan Papa," lanjutnya, mencoba menenangkan Calvin yang jelas tidak ingin mendengar.Calvin mendengus sinis, tidak bisa menahan tawa pahitnya. "Jangan mengatakan kalau Papa ingin menyerahkan semuanya pada dia?" suaranya bergetar, penuh kebencian dan kekecewaan. "Aku tidak sudi! Karena aku juga telah membantu mengembangkan bisnis kita. Aku pantas mendapatkannya!" sorot mata Calvin beralih pada Victor, menuntut jawaban yang adil. "Siapa pun di antara kalian," ucapnya dingin, "tidak ada yang bisa mengambil alih perusahaan ini." Christian menatap mereka berdua bergantian, membuat suasana semakin menegangkan. "Hari ini juga, aku

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Kekecewaan Moon Terhadap Victor

    Victor merasa darahnya berdesir dingin, napasnya seakan tersangkut di tenggorokan saat menatap putrinya, Moon, yang berdiri di depannya dengan sorot mata tajam. Tubuhnya yang lelah seakan kehilangan kekuatan. Tidak pernah dia membayangkan hari di mana seluruh rahasia kelam yang selama ini ia simpan rapat-rapat akhirnya terungkap.Christian, dengan dingin dan penuh dendam, duduk santai di sofa. Tatapannya tajam seperti pisau yang siap menancap,"Aku adalah bayi yang kamu adopsi," suaranya terdengar menggelegar dalam keheningan ruangan. "Kedua orang tuaku tewas di tanganmu. Seluruh milik keluargaku juga kau rebut begitu saja. Sementara Moon adalah putri kandungmu yang kau lantarkan selama ini. Apa lagi yang ingin kau katakan?"Kata-kata Christian menusuk hati Victor seperti jarum tajam. Selama bertahun-tahun, dia hidup dalam ilusi bahwa apa yang dia lakukan adalah demi kekuasaan, demi keluarganya.Moon, yang dari tadi berdiri di sudut ruangan, mulai men

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Sebab Kematian Ibu Moon

    Calvin menatap Christian dengan mata yang menyala penuh emosi, berusaha menyangkal kebenaran yang baru saja diungkapkan. Sementara itu, Victor, yang duduk di samping Calvin, mulai merasakan jantungnya berdetak tak teratur. Keringat yang tadi hanya mengalir di dahinya kini membasahi tengkuknya.“Jangan bercanda! Keluarga Kim membesarkanmu selama ini. Apakah kau menggunakan cara ini untuk membalas kami?” tanya Calvin dengan nada yang lebih keras, mencoba menguasai percakapan meski suaranya terdengar sedikit goyah.Christian tersenyum sinis, langkahnya perlahan mendekati Calvin yang masih duduk di sofa. “Membesarkan aku? Apakah aku harus berterima kasih padamu? Membunuh kedua orang tuaku yang juga adalah sahabat dekatmu. Lalu mengambil alih perusahaan mereka tanpa rasa malu sedikitpun,” ujar Christian, nada suaranya semakin berbahaya dengan setiap kata yang keluar.Calvin terdiam sejenak, kata-kata Christian menghantamnya seperti palu besar

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Pembalasan Christian

    "Pa, apakah benar di dalam rekaman ini adalah Papa? Mana mungkin Papa tega pada sahabat sendiri," ujar Christian dengan senyum sinis.Victor tampak terkejut namun berusaha tetap tenang. Ia merapatkan jasnya seolah mencoba mengendalikan suasana hatinya. "Ini hanya rekaman rekayasa, tidak ada kejadian itu," jawabnya dengan suara berat, membela diri.Christian mendekat, "Benarkah? Kalau begitu, Papa cukup mengklarifikasi pada media untuk menyelamatkan perusahaan kita," kata Christian dengan nada menantang."Christian, semua ini tidak benar. Pasti ada yang ingin menjatuhkan kita," ujar Victor dengan tegas, matanya menyiratkan ketakutan yang samar.Sementara itu, Calvin, yang berdiri di sana memandangi Christian dengan penuh rasa ingin tahu dan cemas. "Bagaimana bisa rekaman itu terungkap? Dari mana asalnya, dan apakah brengsek ini tidak tahu apa-apa?" gumam Calvin dengan geram, berpikir keras.Seorang sekretaris tiba-tiba masuk tergesa-gesa, raut

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Rekaman Yang Tersebar

    Christian sengaja membuka ponselnya dengan gerakan lambat, matanya menelusuri layar dengan ekspresi tenang yang tampak dingin. Suasana di ruangan itu berubah hening ketika dia memutar video yang tengah viral. Wajah Victor dan beberapa orang lain yang hadir langsung mengarah pada Calvin, menunggu reaksinya. Di sudut ruangan, Calvin tampak terdiam, mencoba menahan kemarahan yang memuncak. Sorotan mata tajam Christian menancap pada layar ponselnya sebelum beralih ke Calvin."Calon direktur utama bercinta dengan beberapa wanita di satu malam, luar biasa sekali, kakakku," suara Christian memecah keheningan, nadanya penuh sarkasme dan sindiran halus. Dia memperlihatkan ponselnya kepada Calvin, dengan artikel-artikel yang mulai bermunculan di media sosial, menghancurkan reputasi Calvin.Calvin yang dikejutkan oleh berita tersebut langsung merogoh saku jasnya dengan tergesa, merasakan detak jantungnya semakin cepat. Dia membuka ponselnya dan dalam hitungan detik, layar menampi

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Calvin Penerus Victor

    Christian menyesap kopinya pelan, sambil memandang Reporter Frank dengan tajam. Kafe itu masih sepi, hanya terdengar alunan musik lembut yang mengisi suasana. Christian duduk dengan tenang, meski niatnya penuh ambisi."Pastikan rekaman ini tersebar luas, beserta fotonya. Aku ingin menjadikan berita ini di halaman utama," ujar Christian, nadanya tegas dan tak terbantahkan.Frank, reporter yang selalu haus akan cerita besar, mengangkat alisnya, matanya penuh harap. "Tuan Kim, apakah ini adalah berita besar?" tanyanya, sedikit ragu namun tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.Christian menyeringai, memperlihatkan ketenangan yang mematikan. "Reporter Frank, tidak perlu bertanya hal lain, cukup lakukan saja sesuai perintahku. Jatuhkan orang yang di dalam rekaman ini akan membuatmu semakin terkenal," jawabnya dengan senyum tipis namun penuh ancaman.Frank tersenyum puas, merasa bahwa kesempatannya untuk naik ke puncak kariernya sudah di depan mata. "Baiklah, T

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Kebencian Christian

    Christian membawa Moon kembali ke apartemennya, tempat yang dulu menjadi tinggal bersama.Ketika mereka tiba, suasana kamar terasa sunyi, seolah menyerap segala keletihan yang Moon rasakan setelah hari yang begitu berat. Tubuhnya masih gemetar, kedua pergelangan tangannya memar akibat ikatan yang terlalu kuat. Christian duduk di sampingnya, mengambil salep, dan dengan lembut mengoleskannya pada bekas luka di pergelangan tangan Moon.Sentuhannya hati-hati, seolah takut menyakiti gadis itu lebih dari yang sudah terjadi."Maaf," ucap Christian tiba-tiba, suaranya rendah dan penuh penyesalan. "Aku terlambat. Aku tidak melindungimu dengan baik."Moon mengangkat wajahnya, memandang Christian dengan lembut. Ada luka yang tak terucapkan di matanya, tapi bibirnya tetap tersenyum kecil."Bukankah kamu sudah menyelamatkan aku? Jangan merasa bersalah," jawabnya, mencoba meredakan beban yang tergambar jelas di wajah Christian.Christian terdiam

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Christian Menyelamatkan Moon

    Moon ditarik keluar oleh dua anak buah Calvin dengan kasar, menyeretnya menuju mobil. Gadis itu berusaha sekuat tenaga meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman kuat mereka. Namun, semakin keras ia melawan, semakin erat genggaman mereka, membuat Moon merasa semakin tak berdaya.Di kejauhan, anggota Christian yang sudah tak sabar memutuskan untuk bertindak. Dengan tatapan dingin dan penuh perhitungan, ia menginjak pedal gas sekuat tenaga, melaju cepat ke arah mereka tanpa peduli."Awas!" Teriakan keras terdengar dari beberapa orang yang langsung berlarian ke samping, mencoba menyelamatkan diri dari bahaya yang semakin dekat.Dalam sekejap, mobil yang dikemudikan anggota Christian menghantam kendaraan di depan mereka dengan kekuatan brutal.Brak! Suara benturan keras menggema di udara. Mobil yang ditabrak mengalami kerusakan parah, bagian belakang penyok, dan kaca di beberapa sisi retak hebat. Supir di dalamnya tak sempat menghindar, kepalanya terbentur keras ke setir akibat ta

DMCA.com Protection Status