Beranda / Semua / Gadis Cacat Pilihan CEO / Cinta Sejati yang Membalut Luka Hati

Share

Cinta Sejati yang Membalut Luka Hati

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-10 11:16:08

Alih-alih kembali ke kantornya di lantai 30, Ananda turun ke parkiran mobil basement untuk mengambil mobilnya. Dia sulit untuk fokus kembali bekerja setelah moodnya dibuat berantakan di restoran tadi.

Di jalan menuju ke mobilnya yang kebetulan Ferrari merah dibawa ke kantor hari ini, Ananda menelepon Aji. Nada dering kedua langsung dijawab oleh sekretaris andalannya itu. "Halo, Aji? Ji, aku nggak balik ke kantor. Ini mau keluar—kalau ada yang cari, kamu buatkan janji saja besok pagi lagi, oke?"

"Siap, Pak Nanda," sahut Aji sigap. Dia paling paham apa yang dimau oleh bosnya.

Ananda bergegas naik ke mobil Ferrari merahnya lalu tanjap gas menuju ke rumah Maya. Memang tadi pagi sudah fisioterapi, tetapi kedatangannya beda tujuannya kali ini. Kali ini dia ingin mencurahkan isi hatinya dan berbicara serius dengan kekasihnya.

"Apa masalahnya dengan kaki Maya yang lumpuh? Itu bukan cacat permanen, ngapain papa mama kayak kebakaran jenggot begitu sih?!" gerutu Ananda sambil menyetir mobilnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Kegundahan hati Nanda mulai berkurang dengan bertemu Maya...
goodnovel comment avatar
Cyya Yaya
emang ya udah paling bnr Nanda menemui Maya , perasaan kacau nya jadi hilang
goodnovel comment avatar
Cyya Yaya
Benar Nanda ,Maya lebih baik dari deana sayang nya orang tua kamu tidak bisa melihat betapa baiknya maya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Rencana Busuk yang Bocor

    "Gimana sih Ma?! Papa malu sama Mas Fian tadi sama istrinya gara-gara si Nanda buru-buru kabur!" gerutu Pak Alan sesampainya di rumah. Dia membanting tubuhnya di sofa ruang tengah sembari memijit pelipisnya karena pusing.Nyonya Belina juga duduk di sebelahnya, dia justru terdiam memikirkan cara yang jitu untuk memisahkan Ananda dari gadis cacat tak tahu diri itu. Rupanya pertunangan dadakan yang awalnya ia usulkan tak mempan untuk memaksa Ananda mengikuti keinginan mereka.Kemudian wanita itu pun menjentikkan jarinya dengan wajah licik. "Pa, besok kita datangi lagi rumah gadis cacat itu. Kita tekan secara mental agar dia sadar diri dan meninggalkan Nanda dengan keinginannya sendiri. Atau ... bisa juga kita berikan uang yang cukup besar sebagai kompensasi dia mengakhiri hubungannya dengan Nanda selamanya!" usul Nyonya Belina sembari menatap suaminya."Boleh juga usul Mama. Memang seharusnya begitu. Semua orang miskin tuh sama saja, mereka ijo matanya kalau sudah dikasih duit banyak. S

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Diinjak-injak Calon Mertua dan Dimuliakan Calon Suami

    Seusai keberangkatan Ananda dan Edward dari rumah, pasangan suami istri Kusuma juga menyuruh sopir pribadi mereka mengantarkan ke rumah Maya. Rencana untuk menekan Maya ingin segera mereka jalankan. Segalanya sudah dipersiapkan dengan matang. Surat perjanjian yang harus ditanda tangani gadis cacat itu pun sudah mereka bawa, semalam notaris keluarga Kusuma Mulia mengirimkan file itu via email dan Pak Alan mencetaknya di ruang kantor rumahnya."Nanti mendingan Mama aja yang bujuk si Maya ya?" pinta Pak Alan yng duduk bersebelahan dengan istrinya dalam mobil sedan BMW hitam yang melaju itu."Beres, Pa. Pokoknya surat perjanjian ditanda tangani gadis lumpuh itu dan uang nanti kita transfer. Mustahil dia akan menolak uang sebanyak itu 'kan?" ujar Nyonya Belina dengan yakin. Di matanya semua orang kalangan menengah ke bawah itu doyan duit tak terkecuali Maya.Sekitar pukul 09.00 WIB mobil yang membawa pasangan Kusuma sampai di depan pintu gerbang halaman rumah Maya. Kebetulan sekali gadis y

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Kebakaran di Rumah Maya

    "Kenapa jadi begini, Mas Alan? Saya pikir kemarin kita sudah sepakat untuk menjodohkan Deana dengan Ananda!" ucap Pak Arifian dalam teleponnya. Dia cemas akan kehilangan besan potensial yang dapat membantu kesulitan bisnis Grup Hartadinata."Maaf, Mas Fian. Sayangnya Ananda bersikeras untuk menikahi gadis cacat yang tak bisa berjalan itu. Kami sudah melakukan usaha semaksimal mungkin, sayangnya memang itu keputusan final dari Ananda sendiri," jawab Pak Alan dengan rasa sungkan.Sejenak mereka terdiam saling menimbang-nimbang langkah berikutnya karena situasi yang berkembang seolah berlawanan dengan ekspektasi pihak kedua orang tua pasangan yang dijodohkan itu. Kemudian Pak Arifian pun mengusapkan salam perpisahan sebelum menutup panggilan telepon itu."Ma, kita harus bertindak agresif bila masih ingin Deana berjodoh dengan Ananda Kusuma. Pemuda itu tangkapan yang sangat bagus untuk jodoh anak kita," tutur Pak Arifian sambil berjalan mondar mandir di ruang keluarga kediaman Hartadinata

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Menyelamatkan Kekasihnya Dari Kebakaran

    Ketika Ananda sampai di depan rumah Maya, warga bergerombol heboh membicarakan tentang kebakaran yang tengah terjadi. "Ya ampun, itu Mbak Maya gimana ya? Masih di dalam lho!""Kasihan ya, dia 'kan lumpuh, mana bisa keluar sendiri!" "Bisa-bisa mati lemas di dalam sana—""Kasihan Pak Roy dan Bu Melita ya. Hangus begini rumahnya?"Ananda yang mendengar obrolan heboh ibu-ibu tetangga rumah Maya merasa semakin panik. Ditambah api yang sedang dipadamkan oleh regu pemadam kebakaran tak kunjung reda dan justru terus melahap bangunan tua yang atapnya terbuat dari kayu itu. Dia pun melihat sosok kedua orang tua Maya lalu bergegas menghampiri mereka."Pak, Bu, dimana Maya?" tanya Ananda berusaha mencari kabar yang sebenarnya.Nyonya Melita menjawab sambil berurai air mata panik, "Nak Nanda, Maya masih di dalam. Tidak ada yang berani masuk. Apinya terlalu besar, katanya nunggu agak padam dulu. Huhuhu ... kasihan Maya ... ya Tuhan!""Sebenarnya ada pintu belakang, tapi itu juga terkunci dari dal

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Melaporkan Kasus Maya Ke Polisi

    Rekaman kamera CCTV di jalan depan rumah Maya diputar kembali oleh Pak Busro, kepala satpam perumahan Griya Tawang Asri di kantor keamanan perumahan. "Itu dua pria tak dikenal yang berboncengan naik motor sepertinya yang menyebabkan kebakaran di rumah Pak Roy," ujar Pak Busro menunjuk sosok di layar monitor yang sedang memutar rekaman CCTV.Ananda pun berkata, "Pak Busro, tolong bagian plat nomor sepeda motor di-zoom agar bisa terbaca.""Baik, Mas. Ini—" Rekaman itu oleh Pak Busro di-pause lalu diperbesar gambarnya di bagian plat nomor sepeda motor tersangka penyebab kebakaran.Dengan segera Ananda mengambil ponsel di dalam saku jasnya lalu mencatat plat nomor kendaraan itu, BL 8022 ZU. Kemudian rekaman video CCTV itu diputar dari sejak kedua cecunguk itu meninggalkan rumah Maya hingga api mulai berkobar dan menimbulkan bubungan asap yang tertangkap oleh kamera CCTV seberang jalan perumahan."Nak Nanda, ini memang kebakaran yang disengaja oleh oknum tertentu sepertinya. Kita harus la

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Berita Heboh di TV

    "AAARGH! SIALAN!" teriak Pak Arifian saat menonton tayangan infotainment di layar kaca rumahnya. Sang istri pun menanggapi, "Sabar, Pa. Mungkin Ananda bukan jodohnya Deana. Pasti ada pria muda lainnya yang akan cocok dengan puteri kita nanti.""Mama mah nggak ngerti kondisinya! Perusahaan kita tuh butuh suntikan dana dalam jumlah besar. Ini yang ketiban rezeki durian runtuh malah si gadis cacat itu—kesel 'kan?!" sahut Pak Arifian dengan perasaan tidak terima mengetahui rencana pernikahan CEO Grup Kusuma Mulia itu dengan Maya.Mendengar perkataan suaminya, Nyonya Shinta pun mengerutkan keningnya lalu berkata, "Maksud Papa apakah perjodohan Deana dan Ananda kemarin itu hanya untuk mendapat gelontoran dana dari keluarga Mas Alan Kusuma?""Ya iyalah, Ma. Masa nggak paham sih?" ujar Pak Arifian berdecak kesal. Pria itu uring-uringan terus karena memang perusahaannya berada di ujung tanduk. Selama ini pengeluaran lebih besar dari pendapatan usaha sehingga akhirnya modal usaha tergulung. "P

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Kecelakaan di Jalan Tol

    Di ruang tunggu kantor Management Artist, Andre dan rekan-rekan sesama artis yang satu agency dengannya sedang menonton siaran infotainment yang meliput press conference rencana pernikahan CEO Grup Kusuma Mulia dengan mantan top model Maya Angelita. "Ndre, tuh mantan loe putus dari eloe malah mau nikah sama pengusaha super tajir. Nggak nyesel loe?!" ejek Andy Lukman, rekan sesama aktor layar lebar yang sering bermain dalam film satu judul bersama Andre."Rese loe, Ndy!" tukas Andre dengan wajah masam menanggapi komentar Andy.Rico Wijaya yang juga sering bermain film sebagai lawan main Andre pun menimpali, "Itu 'kan ibaratnya buang kerikil dapet berlian. Hahaha.""Ahh—sialan loe pada!" maki Andre lalu beranjak dari sofa meninggalkan rekan-rekannya yang membully dirinya. Dia melangkahkan kakinya keluar dari ruang tunggu artis menuju ke taman belakang kantor sembari menyulut sebatang rokok. Dia mengisap rokok itu dalam-dalam untuk meredakan amarahnya.Keputusannya meninggalkan Maya dul

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Roda Kehidupan yang Berputar

    "Dokter Armand, pasien kecelakaan tabrakan mobil dengan pembatas jalan tol siap dioperasi di ruang OK 1!" seru Suster Eveline seraya menyerahkan map berisi data kondisi pasien.Dengan sigap dokter bedah berusia 37 tahun itu membaca berkas dalam map itu seraya berkata, "Apa keluarga pasien Andre Cornelius Wijaya sudah tiba di rumah sakit? Pastikan nanti mereka diminta menanda tangani surat persetujuan operasi, kondisi pasien kritis dengan perdarahan hebat di daerah leher dan patah tulang lengan kanan. Ini harus dioperasi secepatnya!""Baik, Dok. Untuk pasien Sherrin Arthasena, siapa yang akan menanganinya?" tanya Suster Eveline."Apa berkas data pasien ada? Coba saya baca!" sahut Dokter Armand Rinjani sambil berjalan menuju ke ruang OK 1.Setelah dia membaca data kondisi pasien, dokter itu berkata, "Kalau lihat kondisinya, ini mungkin yang terpenting distabilkan dulu saja. Kalau pun ada operasi akan lebih ke operasi rekonstruksi wajah yang sifatnya kosmetik, tak ada yang tampak berbaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14

Bab terbaru

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Perhiasan Abadi Bagi Seorang Wanita (The End)

    Beberapa bulan kemudian sesuai janji Maya kepada Dokter Joyo Baskara, usai kelahiran anak kembar laki-laki dan perempuannya berselang masa nifasnya. Dia mengunjungi TPU Tanah Kusir bersama suaminya kali ini. Mereka hanya berdua saja dan ketiga anak mereka dititipkan di rumah kakek neneknya.Langit pagi itu biru cerah dengan gumpalan awan putih di angkasa. Musim kemarau baru berjalan tak lama di Indonesia waktu itu. Angin di taman pemakaman yang asri dan tenang itu bertiup sepoi-sepoi menerbangkan rambut panjang Maya yang tergerai. Suara serangga tongeret terdengar nyaring mengisi kesunyian tempat dimana ratusan jasad terkubur di bawah tanah berlapis rumput hijau yang terpangkas rapi.Ananda berjalan sembari menggenggam tangan kanan Maya dengan tangan satunya membawakan keranjang bunga mawar tabur untuk makam mendiang Andre dan mamanya.Dari kejauhan mereka dapat mengenali nisan putih bertuliskan nama sepasang ibu dan anak yang telah tiada tak lama berselang itu. Mereka berdua melangka

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Kata Maaf yang Tak Sempat Terucap

    "Maafkan kami, Bu Maya. Kondisi fisik Nyonya Astrid semakin hari semakin melemah. Secara kejiwaan dan juga pikiran memang terapi psikologisnya berhasil membawa akal sehatnya kembali normal. Hanya saja—semangat hidupnya telah sirna, di situlah letak kesulitannya," terang Dokter Joyo Baskara yang merawat mama Andre selama berbulan-bulan terakhir ini.Maya pun menanggapi perkataan Dokter Joyo melalui sambungan telepon antar negara itu, "Baik, Dok. Kalau boleh saya tahu apakah Tante Astrid masih mau makan teratur setiap hari?""Masih, hanya terlalu sedikit. Dia juga lebih banyak tidur dibanding beraktivitas. Jarang berkomunikasi dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Saya yang paling sering berbicara dengan beliau untuk menjalani konseling kejiwaan," ujar Dokter Joyo berusaha menjelaskan situasi sulit yang dihadapinya terkait pasien yang ditanganinya.Setelah berpikir sejenak, Maya pun bertanya, "Seandainya saya datang ke sana, apa beliau mau berbicara dengan tenang?""Nyonya Astrid me

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Dua Kabar Bahagia

    Ketika Ananda sarapan pagi bersama Maya dan Bayu, di sekeliling meja makan juga ada Aji dan Marcella yang sudah dianggap seperti anggota keluarga kecil mereka."Ji, bikinin janji ke rumah sakit sepulang kerja nanti buat Maya ya. Kami mau periksa kehamilan," ujar Ananda santai sambil menikmati menu sarapan paginya.Mendengar perintah bosnya, Aji dan Marcella saling bertukar pandang kikuk. Mereka lalu diam-diam tersenyum satu sama lain. Aji pun menjawab, "Siap, Pak Nanda. Nanti saya buatkan janji ke dokter Obsgyn. Oya, kalau nanti kami nebeng berangkat ke rumah sakit apa boleh, Pak?"Kali ini Maya dan Ananda yang heran lalu Maya yang bereaksi terlebih dahulu, "Siapa yang sakit nih?""Cella juga mau periksa kehamilan sore ini, Bu Maya!" jawab Aji yang membuat seisi meja makan tertawa.Ananda pun menanggapi, "Kok bisa barengan nih jadinya. Padahal bikinnya nggak janjian 'kan?" Mendengar candaan suaminya, Maya mencubit pinggang pria itu hingga mengaduh-aduh. "Mas Nanda ini bisa-bisanya—"

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Karunia untuk Pasangan Unik

    "Hai, Hubby ... apa kamu capek?" sambut Marcella Wrigley saat bayi besarnya memeluknya erat-erat di balik pintu kamar tidur mereka sepulang kerja.Dengan manja Aji menyurukkan wajahnya di lekuk leher istrinya yang menguarkan aroma parfum feminin nan lembut. Dia menyesap kulit putih terang itu, tetapi Marcella membiarkannya begitu sekalipun akan membekas tanda kepemilikan berwarna merah tua nantinya yang tentu saja bertahan cukup lama."Baby Cella, Sayangku ...," gumam Aji sembari meraup tubuh istrinya menuju ke tempat tidur mereka.Wanita berambut pirang dengan sepasang mata biru itu melingkarkan kedua lengannya di leher Aji sambil menatap wajah pemuda berondong menggemaskan yang sedang menggendongnya. "Ji ... aku punya kabar mengejutkan untukmu," ujar Marcella hati-hati saat tubuhnya dibaringkan di atas ranjang. "Apa tuh, Cella?" sahut Aji santai seolah yakin dia tak akan terkejut mendengar pemberitahuan istrinya. Mereka sudah menikah berbulan-bulan dan kipernya telalu ahli menjaga

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Ketika Yang Mulia Menjadi Terhina

    "Terdakwa penculikan putera dari CEO Grup Kusuma Mulia yaitu pasangan ibu dan anak Hartadinata telah menerima vonis bersalah dari pengadilan dan dijatuhi hukuman kurungan selama 5 tahun. Demikian laporan Desti Triana dan cameraman Rizky Setiadi dari depan ruang sidang. Kembali ke studio 5 Surya TV!" Berita siaran petang itu menjadi tayangan yang menyita perhatian Pak Alan dan Nyonya Belina. Mereka saling bertukar pandang prihatin. Kemudian Nyonya Belina berkata, "Kasihan sebenarnya, Pa. Sekeluarga kok bisa masuk bui semua. Mas Arifian juga masih 14 tahun penjara hukumannya."Pak Alan mendesah lelah, dia pun menanggapi, "Itu keluarga kacau balau, Ma. Kita telah salah mengenali di awal berteman dengan mereka. Tadinya konglomerat, sekarang malah sudah jatuh miskin masih harus tinggal di hotel prodeo. Malunya berlipat-lipat kalau dulu kita jadi berbesan sama mereka, tingkah mereka aneh-aneh begini!""Benar, Pa. Memang Mama dulu salah menilai, justru keluarganya Maya yang baik-baik saja m

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Jutek Tingkat Dewa

    Selang 24 jam pasca menghilangnya Bayu dari kediaman Kusuma Mulia. Pihak kepolisian dan juga Ananda Kusuma ditemani oleh sekretarisnya mendatangi Royal Heir Dharmawangsa apartment."TING TONG." Bunyi bel apartment milik Nyonya Shinta terdengar mengejutkan dia dan puterinya yang memang sengaja tidak keluar kemana pun dari apartment itu sejak kemarin malam."Ehh—siapa tuh, Ma?" tanya Deana cemas bertukar pandang dengan mamanya di sofa.Kemudian Nyonya Shinta berjalan ke pintu keluar unit apartmentnya dan mengintip siapa tamunya dari lubang intip. Ketika dia melihat petugas polisi berseragam, makin paniklah dia. "Dea ... Dea, ada polisi di depan!" serunya berlari menuju ke sofa.Namun, gedoran di pintu terdengar bersama suara amarah Ananda. "Buka pintunya atau perlu didobrak?!" teriaknya mengancam dari balik pintu. "Waduh Ma, gimana nih? Kok Mas Nanda tahu kita ada di sini?" Deana mencicit panik.Sementara Bayu yang tadinya diam mulai menjerit-jerit, "PAAPAA ... PAAAPAAA ...."Setelah m

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Ibu dan Anak yang Buron

    Suara tangisan dan rengekan bayi terdengar memenuhi mobil Alphard putih yang tengah melaju di jalanan ibu kota yang padat oleh kendaraan bermotor petang itu. Sang sopir melirik curiga melalui spion tengah mobil yang dia kemudikan. 'Perasaan tadi nyonya besar dan nyonya muda berangkat nggak bawa bocah. Lha ini ... lantas anak siapa? Jangan-jangan mereka nyulik anak orang!' batin Pak Suryo gelisah sembari berjibaku dengan lalu lintas yang begitu ramai."Rewel banget sih nih bocah!" keluh Deana yang memangku putera Maya. Dia memang tidak suka anak kecil. "Sabar, Dea. Sebentar lagi juga sampai di apartment," bujuk Nyonya Shinta melirik puterinya dan Bayu yang menangis tak henti-hentinya. Memang mereka berdua tidak mengerti kalau bocah laki-laki itu kelaparan, tadi Suster Sisca pergi ke dapur untuk membuatkan susu untuk Bayu dan Nyonya Shinta membawa pergi bocah itu diam-diam.Mobil Alphard putih itu membelok ke apartment Royal Heir Dharmawangsa yang mewah. Pasca hotel milik keluarga Ha

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Penculikan Bayu

    Sore itu kediaman Keluarga Kusuma Mulia ramai dikunjungi oleh serombongan nyonya-nyonya sosialita. Ada arisan elite bulanan yang digelar di sana. Tempat acara bergengsi itu berpindah-pindah sesuai giliran dan kebetulan kali ini jatuh di rumah mama Ananda.Maya pun diundang bersama putera tunggalnya untuk diperkenalkan ke teman-teman arisan Nyonya Belina. Sekalipun Maya sebenarnya tidak terbiasa mengikuti acara semacam itu, mau tak mau demi menghormati mama suaminya dia pun hadir."Jeng-jeng, kenalkan ini Maya Angelita, menantu saya. Mungkin sebagian sudah kenal ya karena dia ini penulis dongeng anak terkenal lho, nggak cuma di Indonesia ... sampai luar negeri juga bukunya dijual. Dan yang ini cucu saya, namanya Bayu. Lucu ya?!" tutur Nyonya Belina berdiri bersama Maya dan Bayu yang digendong mamanya di hadapan teman-teman arisan yang tajir melintir itu.Apa pun yang bisa disombongkan harus ditonjolkan, itulah prinsip anggota arisan elite yang diikuti Nyonya Belina. Para wanita itu pun

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Di Hadapan Gundukan Tanah Basah

    Pagi dengan gerimis rintik-rintik sisa hujan besar semalam masih mengguyur kota Jakarta. Wanita cantik dengan gaun hitam selutut itu menguatkan tekadnya untuk mengunjungi TPU Tanah Kusir, tempat dimana mendiang Andre dimakamkan. Mungkin sedikit terlambat, tetapi dia memang baru mengetahui berita duka cita itu belakangan.Payung hitam yang dia bawa untuk menaungi tubuhnya meneteskan air di ujung-ujung rusuk benda itu. Angin dingin yang menerpanya serasa menusuk tulang, pipinya basah oleh air mata yang mengalir di balik kaca mata hitam yang menutupi sebagian wajahnya.Selangkah demi selangkah Maya menuju ke sebuah gundukan tanah merah yang masih baru dibuat. Ada sebentuk nisan yang tertancap bertuliskan nama familiar seorang pemuda yang pernah begitu berarti dalam hidupnya.Keranjang bunga mawar tabur terayun pelan di tangan kanannya. Semakin dekat ia melangkah, dadanya terasa semakin sesak. Maya mungkin telah memiliki cinta baru yang indah bersama Ananda. Namun, kenangan manis masa pac

DMCA.com Protection Status