Share

Kuatlah Mira

Penulis: Ayra N Farzana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-08 13:15:00

“Bu, aku takut menghadapi Papa.”

Mas Doni memang memiliki watak yang keras. Namun, sebenarnya hatinya lembut. Hanya butuh pendekatan untuk menjinakkannya.

“Biar ibu yang akan bicara dengan papamu.”

Setelah tenang, aku dan Mira pulang. Selama perjalanan, aku menyiapkan kata untuk menerangkan apa yang terjadi pada Mas Doni agar pria itu tak tersulut emosi.

“San, Mira sakit apa?” tanya Mas Doni ketika aku baru saja masuk ke kamar. Mas Doni sedang melipat sajadah yang baru saja dikenakannya. Kami tiba di rumah usai magrib.

“Mas, aku ceritakan usai makan malam nanti. Sekarang aku mau salat dulu. Keburu waktu magrib habis.”

Mas Doni hanya menjawab dengan anggukan. Dia juga hendak melihat Mira. Shakira yang memberi tahu kalau kakaknya sakit.

Makan malam kali ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Hanya saja, Mira yang tak berselera makan. Mas Doni juga tak terlalu curiga, karena pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Rencana

    “Shakira, kamu bobok dulu, ya. Mama mau bicara sebentar sama Papa.” Aku menarik selimut yang ada di bawah kaki Shakira hingga menutupi dadanya. Tidak lupa, aku mengecup pipi gadis itu sebelum keluar. “Mas, aku akan cerita, tapi tidak di sini.” Sejenak aku memandang Shakira. Pria itu mengangguk. Aku meraih tangan Mas Doni. Mengajaknya keluar dari kamar Shakira. Aku langsung menariknya menuju kamar kami. Hanya tempat itu yang paling aman untuk berbicara. “Mas, ada hal tentang Mira yang harus aku katakan padamu.” “Apa lagi yang dilakukannya. Gadis itu memang suka berulah!” Baru saja menutup pintu kamar, pria itu sudah marah “Mas, Mira hamil.” “Apa?!” Seperti yang diduga. Mas Doni begitu marah mendengarnya. Berbagai pertanyaan dilontarkan siapa pelakunya dan banyak lagi. Napas pria itu tampak naik turun, karena amarah. “Mas, tenang. Biar aku jelaskan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Foto Viral

    Aku memegang tangan Mas Doni. “Itu tidak akan terjadi, Mas. Kita akan selalu di sampingnya untuk melindungi dan menjaga gadis itu. Pria itu mengangguk. Usai berbicara, Mas Doni pamit menuju kamar Mira. Dia ingin melihat gadis belia yang selama ini hidupnya begitu menderita. Aku mengikut Mas Doni. Rencana kalau gadis itu masih terjaga, aku hendak membicarakan rencana kami juga. Namun, ketika kami tiba di kamarnya, Mira sudah tertidur. Kuurungkan niat masuk ke dalam kamar gadis itu. Aku hanya berdiri di ambang pintu untuk melihat Mas Doni yang sedang membenarkan letak selimut gadis itu. Setelahnya Mas Doni membisikan kata maaf padanya. Sebelum keluar kamar, lembut pria itu mengecup dahi putrinya. Pria itu menitikkan air mata. *** “Mir, kamu baru bangun. Sini.” Aku melambaikan gadis yang baru saja masuk ke dapur. Gadis belia itu, pagi tadi kembali tidur usai melaksanakan salat Subuh. Aku sengaja membiarkannya karena kon

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Ancaman Jodi

    Aku begitu syok melihat video yang diperlihatkan oleh Mira. Sebuah adegan tak senonoh antara Jodi dan Mira. Aku segera minta Mira untuk tak lagi memperlihatkan video yang hanya memperlihatkan wajah Mira.Dalam video ada banyak komentar. Kebanyakan komentar tersebut menghujat Mira. Ada yang berkomentar dengan mengatakan Mira itu pelacur, wanita murahan dan masih banyak lagi.Mira terus saja menangis. Gadis itu pasti merasa malu atas video tadi. Apalagi kebanyakan yang berkomentar adalah teman-temannya. “Bu, aku harus bagaimana? Aku benar-benar malu.” Dia menangis tergugu.Semenjak kejadian tempo hari di hotel, membuat Mira memblokir segala akses tentang Jodi. Bukan hanya Wa yang diblokirnya. Pun demikian dengan akun sosmed lainnya. Video tersebut diunggah pada aplikasi berwarna merah muda dengan logo kamera. Video itu diunggah pria tersebut delapan jam lalu. Benar saja, ketika Mira juga membuka blokir nomornya. Banyak laporan pesan dari nomor Jodi. Tak hanya satu atau dua pesan. Ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Uang untuk Jodi

    “Bu, bagaimana ini. Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu?” Gadis itu menangis.“Ibu ada uang. Kita bisa gunakan uang itu.”“Bagaimana, Sayang?” Jodi kembali bertanya. Rasanya benar-benar jijik mendengarnya.“Baiklah, tapi beri aku waktu untuk mengumpulkan uang tersebut,” jawab Mira. Gadis itu awalnya bilang, sayang kalau uangnya diberikan pada Jodi cuma-cuma. Aku meyakinkan Mira, uang masih bisa dicari.“Aku akan memberi waktu hingga besok.” Pria itu benar-benar serakah. Selama ini dia juga sudah menghasilkan uang dari pria yang mendekati Mira. “Aku minta waktu seminggu.” Entah apa yang dipikirkan gadis belia itu, hingga dia meminta waktu selama itu.“Baiklah.” Akhirnya Jodi setuju.“Aku akan menyiapkan uangnya, tapi kamu harus menghapus video itu terlebih dahulu,” pinta Mira. “Ok, tapi ada syarat lain yang harus kamu lakukan kalau kamu ingin aku menghapus video itu sebelum aku mendapat uangnya.” Entah apa lagi yang diinginkan pria itu.“Baiklah. Apa yang kamu inginkan?”“

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   POV MIRA 1

    Sedih. Bimbang. Mungkin saja keputusanku tepat untuk menemui Jodi agar keluargaku tak diganggunya. Usai kudengar mobil Bu Santi pergi, aku merebahkan diri. Menenggelamkan kepala di bantal. Menangis aku pikir dapat melegakan pikiran Nyatanya tidak.Penyesalan demi penyesalan memenuhi pikiranku. Andai aku tak sebodoh itu. Pasti nasibku tak seperti ini. Aku memang bodoh membenci orang tua sendiri. Anak mana yang tak kecewa ketika hadirnya tak di harapkan. Bahkan, dalam administrasi nama ayah dan ibu, bukanlah orang tua yang sebenarnya. Melainkan nenek dan kakek.Ketika mengetahui semua tentang jadi diri dari nenek buyut yang selama ini merawatku, hatiku hancur. Kenapa aku tinggal bersama nenek buyut, alasannya untuk menemani mereka. Memang, mereka membiayai segala kebutuhanku. Akan tetapi, bukan itu yang aku inginkan. Aku ingin seperti anak lain yang hidup berlimpah kasih sayang.Bandel, tak bersemangat untuk hidup membuatku sering bolos sekolah. Hingga pada

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   POV MIRA 2

    “Mira.” Aku merasakan seseorang menyentuhku. Hangat. Mungkin aku sedang bermimpi.“Mira.” Lagi aku merasakannya. Suara itu, mirip suara Bu Santi. Aku membuka mata. Benar. Wanita itu ternyata menyusulku bersama Papa.“Bu.” Gegas aku bangun.Aku tak tahu kapan mereka tiba. Pasti mereka masuk menggunakan kunci lainnya yang ada pada mereka.Beberapa saat kami terdiam di ruang keluarga. Kami bertiga duduk di atas karpet yang sempat aku bersihkan sebelum kami duduki.Dari raut wajah Papa, aku melihat amarah. Pria itu pasti kecewa dengan apa yang terjadi padaku.“Mira, seharusnya kamu bijak dalam memutuskan segala sesuatu. Kamu itu sudah besar.” Papa berbicara sedikit keras padaku. Aku hanya diam mendengarkannya.“Bagaimana dengan Papa. Apakah dulu Papa bisa mengambil keputusan sendiri? Tidak kan?” Apa bedanya aku dengan papa. Papa dulu juga melakukan kesalahan. Bedanya aku perempuan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Titik

    “Mas, Mira kok belum kelihatan , ya? Apa dia belum bangun, ya?” tanyaku pada Mas Doni yang sedang melipat sajadah yang baru saja dikenakannya.Kami baru saja menunaikan salat Subuh berjamaah, di musala kecil yang ada di dalam rumah. Tadi aku sempat ingin membangunkan Mira, tapi kuurungkan niat karena kasihan dan memberinya sedikit waktu lagi. Namun, hingga aku. Selesai menunaikan kewajiban salat, dia belum bangun.“Coba kamu bangunkan, San?”“Apa dia sudah salat di kamarnya, ya?” tanyaku lagi.“Lebih baik kamu cek dia, San. Khawatirnya dia belum bangun.”Segera aku melepas mukena yang masih menempel di tubuh dan menggantungnya. Bergegas aku menuju ke kamar Mira.“Mir.”Beberapa kali aku mengetuk pintu, tapi tak ada sahutan. Padahal Azan Subuh sudah tak lagi terdengar. Matahari sebentar lagi, muncul. Tanda waktu subuh sudah hampir berakhir.Rencana, usai salat kami ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Terang

    “Mas.” Melihatku Mas Doni menghentikan aktivitas meneleponnya. Aku memperlihatkan pesan Mira padanya.Pria itu lantas kembali menghubungi teman-temannya. Dia juga memintaku untuk mengambil tangkapan layar pesan Mira dan mengirimkannya padanya.“Kamu jangan khawatir, San. Sebentar lagi, polisi akan datang. Aku akan ikut mereka mencari Mira,” terang Mas Doni.Rasanya tak tenang kalau hanya menunggu di rumah. Aku meminta Mas Doni untuk membawaku serta.“San, kamu di rumah saja. Ini terlalu berbahaya.” Dia takut aku akan terluka. Apalagi Mira bersama Jodi. Pria itu pasti akan berbuat apa saja untuk mendapatkan yang diinginkannya.“Mas, aku mohon. Izinkan aku ikut.”“Tidak usah. Kamu tunggu saja di rumah.” Mas Doni memegang kedua bahuku.Aku meyakinkan pria itu kalau aku pasti akan baik-baik saja. Karena ada dia di sampingku.“Mas, di rumah sendiri, menunggu k

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22

Bab terbaru

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Yang Terbaik untuk Semua

    Di halaman, Zahir tampak begitu bahagia bermain dengan Mas Angga. Mereka berdua bergantian menendang bola plastik. Zahir tertawa lepas, ketika dia berhasil menendang bola yang dioper Mas Angga. Hah! Mungkin keputusanku memang yang terbaik. Aku menolak permintaannya untuk kembali. Bukan karena tak setia. Mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk kami agar tak ada yang tersakiti. “Hubungan suami-istri memang bisa terputus, tapi hubungan kakak-adik tak akan pernah terputus.” Itu yang aku katakan pada Mas Angga. Boleh saja, pria itu tak menganggapku sebagai seorang istri. Paling tidak dia mau menerimaku sebagai seorang adik. Kembali meniti rumah tangga dengannya rasanya tak mungkin. Sudah cukup aku menyakitinya. Aku juga tak ingin masalah baru terjadi. Iya, semua yang dekat denganku akan menderita. “Kamu itu bodoh atau dungu?” Nenek menunjuk mukaku. Walaupun hati rasanya sakit mendengar perkataannya, aku coba bersabar. Apalagi beliau ibu dari Papa. “Harusnya kamu bersyukur masih

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Kembali 2

    “Pa, boleh berhenti sebentar,” pintaku ketika mobil yang kami tumpangi melewati toko mainan.“Ada apa?” tanya Papa.Aku mengutarakan keinginanku untuk membelikan mainan Zahir. Namun, Papa melarangku turun. “Biar Papa saja yang beli.”Tanpa menunggu persetujuan dariku, Papa keluar. Pria itu berlari memasuki toko. Tak berselang lama, beliau kembali dengan dua boneka yang sedang viral di tangan. Boneka boba berwarna merah muda dan biru. Papa sengaja membeli dua, satu untuk Zahir, satunya lagi untuk Shakira.Kali ini hanya Papa yang bersamaku. Pagi tadi, usai tahu aku diperbolehkan pulang, Mama Santi pulang lebih dulu. Hendak membereskan kamarku katanya. Mobil kembali melaju. Aku memejamkan mata. Menyiapkan diri untuk bertemu orang yang aku benci. Nenek. Orang yang kuanggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada diri ini. Selama berada di rumah sakit, wanita itu tak menjengukku.“Mama.” Baru saja mobil memasuki halaman, Zahir berlari mendekat, disusul Mama San

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Kembali

    Bab 31“Mira.”Ketika terbangun, Mama Santi sudah berada di sampingku.Aku coba untuk bangun. Melihat hal itu, gegas Mama membantuku duduk. Beliau juga meletakan bantal di belakangku. Tak lupa aku berterima kasih pada beliau.Mata wanita yang sudah kembali duduk di kursi yang ada di samping ranjang itu tampak merah. Pasti beliau baru saja menangis. Lagi-lagi aku merutuki diri. Karena aku, semua terluka.“Mir, kenapa tak pernah cerita pada kami. Kenapa kamu tanggung sendiri semua ini.”Mama menyayangkan keputusanku menemui Pak James. Beliau pasti sudah tahu dari Ali. “Ma, jangan menangis. Mira tak apa-apa.” Aku meraih tangan Mama dan menggenggamnya. Tubuh wanita itu berguncang. Dia memang bukan Mama kandungku, tapi dia orang pertama yang merangkul ketika tak ada orang yang mau menerima hadirku. Beliau orang yang mengajarkan untuk menjadi lebih baik lagi.“Tidak apa-apa.” Mama tampak marah. “Lihat dirimu!” Beliau menunjukku. “Bagaimana kalau sesuatu terjadi padamu? Bagaimana nasib Zahi

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Sekali Hina, Tetap Hina

    POV MIRASekali Hina, Selamanya Hina“Zahir bukan putramu!”Aku memandang pria itu nyalang. Tak terima kalau dirinya mengaku sebagai ayah Zahir. Aku tidak mau, putraku itu memiliki ayah seperti dia. Memang diriku juga hina, tapi tak seluruhnya kesalahan diri ini. Semua terjadi karena Jodi.“Apa katamu?” Jodi kembali mengungkit kejadian masa lalu.“Belum pasti kalau dia putramu. Bilamana itu benar, aku tak akan membiarkan kamu membawanya,” tantangku.Ya, tak akan kubiarkan putraku itu jatuh ke tangan Jodi. Aku tidak ingin bocah imut itu mendapat didikan yang salah. Bila pun benar Jodi adalah ayah biologis Zahir, segala cara akan aku lakukan agar Zahir tak jatuh ke tangannya. Aku yang mengandung, dan membesarkannya seorang diri walau menahan malu dan hinaan dari para tetangga.“Ok. Fine. Aku tak akan mengusik kehidupanmu, tapi puaskan aku malam ini!” Pria itu berjalan mendekat. Seketika aku berlari ke arah pintu. Tak kubiarkan Jodi kembali membawaku ke lubang dosa yang sama.“Cek! Suda

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Dia Putraku

    POV MIRADia PutrakuAku mematut diri di cermin. Penampilanku begitu beda dengan riasan sedikit tebal. Sejenak, aku memandang tas kertas yang berisi gaun pemberian Pak James. Gaun itu tak hanya terlalu pendek. Bagian dadanya juga terbuka. Aku membeli pakaian yang lebih tertutup dengan uang pemberiannya. “Sudah selesai.” Wanita berparas cantik dengan celana jeans dan kaos dengan nama salon itu memutar tubuhku menghadapnya. “Cantik sempurna. Mbak pasti hendak bertemu tunangan atau pacarnya mungkin. Wah! Beruntung sekali pasangan Mbak memiliki wanita secantik ini.”8 Aku tak menanggapi perkataan wanita itu. Tak mungkin juga aku mengatakan kalau diri ini akan menjual diri. “Terima kasih, Mbak.” Aku pergi meninggalkan wanita itu. Sebelumnya aku membayar ke kasir terlebih dahulu. Sebelum keluar salon, terlebih dulu aku memesan taksi daring Pikiranku berkecamuk. Aku kembali memandang diri melalui kaca yang ada di atas kepala sopir taksi. Ah ... apa gunanya aku menutup aurat, bila pada ak

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Pria Bodoh

    POV AnggaAku rasanya sangat membenci Mira. Karena dia, aku mendekam di penjara. Ah ... bagaimana bisa, aku terjebak dalam pernikahan ini. Harusnya aku tegas dalam menolak perjodohan dulu. Harusnya aku pergi dari rumah itu. Ibarat jatuh tertimpa tangga. Bukan hanya kehilangan Naura, aku juga harus mendekam di penjara. Argh! Dua narapidana yang berada dalam satu sel denganku memandang ketika aku berteriak. Rasanya kepala dan dadaku tertimbun ribuan batu. Berat. Papa Yuda juga sekali tak menjengukku. Mungkin, pria itu malu dan kecewa memiliki putra sepertiku. Apalagi, beliau merupakan abdi negara. Bukan hanya memikirkan diri sendiri. Aku juga kalut ketika Mama Sandra terkulai saat polisi membawaku paksa. Dari kejadian yang menimpa diri ini, aku bisa melihat rasa cinta yang tulus dari seorang ibu untuk anaknya. “Ma, maafkan Angga.” Ada sedikit sesal, ketika mengingat diri ini pernah marah pada Mama. Terutama ketika wanita itu membicarakan Mira. Memang, wanita itu baik. Dia perhati

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Terpaksa Menerima

    Membaca pesan pria itu, seketika wajahku memanas. Napas naik turun. Dada terasa sesak. Rasanya aku ingin berteriak. Memang, sekali kertas ketumpahan tinta, kertas itu tak akan kembali bersih. Begitu juga denganku, yang berusaha menjadi baik, tapi bayang-bayang masa lalu selalu menghantuiku. Sebisa mungkin, aku berusaha menahan air mataku agar tak tumpah.Surat dari Pak James, lekas aku simpan ke dalam paper bag dan meletakan benda itu ke lantai samping nakas.Aku memandang Mama. Wajah yang selalu terlihat tegas itu kini terlihat pucat pasi. Rasanya seribu kali, aku meminta maaf tak akan cukup. Ya Allah, berikan kesembuhan untuk mamaku. Bila kami berkehendak, biar aku yang menanggung rasa sakitnya.Mulutku tak henti-hentinya melantunkan doa demi kesembuhan Mama Sandra. Wanita itu masih tergolek berdaya. Alat bantu pernapasan memang sudah dilepas. Namun, detak jantungnya belum kembali normal.Ya Allah, karena dosa yang hambamu ini perbuat, keluarga hamba menderita. Ternyata karmamu itu

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Hasrat Satu Malam 2

    Gegas, aku memesan taksi daring lalu pulang.Setibanya di rumah, aku disambut Zahir yang asyik main mobil bersama Shakira di halaman.“Mama.” Bocah kecil mendekat seraya mengulurkan tangan memberi salam. Kuhujani bocah kecil itu dengan ciuman sebelum pamit untuk membersihkan diri.“Mira. Kamu tidak ke rumah sakit?” tanya Mama Santi saat kami berpapasan di depan pintu utama.Aku menjawab pertanyaan Mama dengan menggeleng.Beliau lantas menjelaskan padaku kalau Mama Sandra tadi menelepon. Beliau memberi kabar kalau Angga diperbolehkan pulang. Namun, setelahnya Mama Sandra menangis.Mendengar hal itu jantungku seakan berhenti. Mas Angga tidak akan pulang ke rumah melainkan ke penjara. Karena itu Mama Sandra menangis. “Mir, ada apa?”Mama Santi belum tahu kasus Mas Angga. Lekas aku menggeleng lalu pamit pada beliau untuk ke rumah sakit. Gegas aku berlari ke arah motor yang terparkir di halaman dengan kunci yang masih mengantung pada tempatnya. Kulajukan motor dengan kecepatan penuh. Le

  • Gadis Belia yang Pulang Bersama Suamiku   Hasrat Satu Malam

    Bab 26POV MIRAHasrat SATU MALAMCukup lama kami menunggu orang yang dimaksud oleh Naura. Bahkan, kopi yang tadinya berasap kini berubah dingin.Satu persatu orang yang tadi berada di kafe, silih berganti. Sudah lebih dari setengah jam, kami menunggu. Aku pun bertanya pada Naura, kenapa orang itu tak kunjung datang.“Dia sedang dalam perjalanan,” kata wanita yang sibuk dengan ponselnya.Sedari tadi, kami memang duduk bersama. Naura lebih banyak mengacuhkanku.“Naura, apa kamu tidak bisa berbicara sendiri dengan Pak James.”“Aku sudah coba. Dia sendiri yang meminta untuk berbicara denganmu.” Pandangan Naura tiba-tiba beralih pada pintu masuk kafe. Aku ikut memandang ke mana arah mata wanita itu. Seorang pria memakai jas hitam masuk. Pria itu melambaikan tangan pada Naura. Naura hanya menganggapi dengan senyuman.Beberapa pengunjung wanita lain juga ikut memandang ke Pak James. Sepertinya mereka terpana dengan ketampanan pria itu. Dia tak hanya tampan, dia juga kaya. Wanita mana yang t

DMCA.com Protection Status