Home / All / GUTEN TAG, MOMMY! / Kapitel 58 : No More Gerald, No More Sad Songs

Share

Kapitel 58 : No More Gerald, No More Sad Songs

Author: Rose Marberry
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Beyoncè- Halo (fav song) 

Aku hanya menangis seharian. Merasa begitu hina dan rendah. Seseorang, yang tidak pernah memberiku makan saja, rela-rela menyebrang laut demi mengejekku yang terlihat begitu menyedihkan. Bahkan, saat mereka membuat hidupku terpuruk tanpa malu, memintaku kembali seolah aku barang jualan yang bisa ditawar sekurah mungkin. Aku layaknya barang rongsokan. 

Gerald ... efek perbuatanmu padaku begitu dahsyat. Aku begitu direndahkan. Kamu juga merendahkan aku? Karena aku wanita bodoh? Wanita cengeng? Aku terlihat bodoh di matamu karena aku mencintai kamu. Aku mengingat laki-laki itu, dan membuatku selalu menghubungkan dengan semua kesialan yabg aju dapatkan. 

Apa sedikitpun kamu tidak mencintaiku? Apa semua hal yang kita lalui hanya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 59 : Undangan Yang Menganggu

    Justin Bieber- Sorry Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Entah ini hanya mitos belaka, atau perumpaan yang sudah berlaku bagi semua pendosa. Aku merasakan itu sekarang. Aku menuai apa itu karma, setelah apa yang memimpaku beberapa tahun belakangan.Aku benar-benar merasakan apa itu neraka, setelah kepergian Alisia dan kehilangan Rara. Dulu, ada Alisi yang menguatkanku dan selalu meyakinkanku. Sekarang ... aku layaknya, tiang hidup. Rasanya, aku ingin mati. Tapi, Tuhan tidak mengizinkanku. Dan aku belum menebus dosaku. Hidup ini kurasa sangat menyiksaku, dan tak sedikitpun yang mengizinkanku untuk berbahagia berpijak di planet biru ini.Tuhan, alam, keluargaku, keluarga Rara, author, para readers, seolah b

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 60 : Guten Tag Mommy

    Lonely - Justin Bieber & Benny BlancoHatiku mendadak suram tak karuan, setelah melihat undangan itu. Sial! Semuanya begitu rumit sekarang. Menangis juga percuma. Kesempatan buatku telah raib. Aku menutupi mataku, merasa beban yang kupikul sangat berat. Tak sanggup, memikirkan semua ini akhirnya datang. Rara akan berbahagia bersama lelaki yang dipilihnya. Inilah ketakutan terbesarku, dan hari ini terjadi. Tak sanggup memikirkan sebenarnya, tapi aku harus menghadapi kenyataan ini. Wanita itu, akan bersanding dengan orang lain. Seharian aku hanya bengong, seperti Cosmo. Yang bodohnya, mengalahkan apapun di dunia ini ketika menghilangkan Atlantis. Bahkan, Patrick yang otaknya sama dengan otak Apel saja, kalah jauh dengan processor otakku sekarang.Mau nangis guling-guling, aku bukan Masha yang semua permintaanya di penuhi Bear. Aku juga, bukan Upin-Ipin yang sem

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 61 : Guten Tag Mommy II

    Anne-Marie & James Arthur : Rewrite The Stars"Nggak nyangka ya, kita bisa jumpanya disini." aku hanya tersenyum. Ah, rupanya hari nostalgia. Bertemu kembali orang di masa lalu, yang membuatku kembali ke belakang, saat ... Apa aku harus menyebutkannya? Hm ... Biarkan semuanya jadi memori indah dan memori kusut yang berjalan di kepalaku dan jadi pelajaran untuk hidupku ke depannya. Terus menapaki masa depan, tanpa terus terpuruk dengan masa lalu. Bertahun-tahun terpuruk dan saatnya untuk bangkit dan membuka lembaran baru."Iya. Kebetulan yang disengaja.""Udah berapa tahun kita nggak jumpa?" tanya Mak Lampir--oh well, namanya Auri bukan? Aku sering memberi orang julukan nama dan melupakan nama aslinya, begini kebiasaan burukku semoga kalian tidak menirunya.

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 62 : Reuni Dua Keluarga Yang Terpisah Jauh

    Sorry for typoEnjoy readingAll I Ever Need - Austin MahoneDi hadapanku, manusia_____. Manusia, yang ingin kutemui dan tak ingin kutemui. Saling menatap lebih dari 30 detik. 4 tahun, four fucking years!Entah, aku harus makin meratapi atau bersyukur. Air mataku, dengan tidak sopannya mengalir tanpa henti. Aku sempat terdiam beberapa saat, dan berharap ini hanya mimpi, taoi menyadari kerumunan orang, aku tahu aku tidak bermimpi dan hari ini akan tiba. Tuhan kembali mempertemukan, setelah empat tahun. Entah empat tahun, waktu yang lama atau singkat, tapi terlalu banyak hal dan pelajari yang kudapati dari semua kejadian ini."Mommy." K

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 63 : Takdir Tidak Memihak

    Sorry for typoEnjoy redingLewis Capaldi - Someone You LovedPagi yang sangat berbeda sekali. Setelah 4 tahun. Aku bangun tidur, dengan situasi yang berbeda. Tubuhku dipeluk sangat erat. Pikiranku masih menerawang, tak menyangka kembali berakhir bersama lelaki ini. Rasa sakit hati yang besar begitu ditutupi rasa sayang sebesar samudra. Kupandangi wajahnya, tanpa sadar sebutir air mata lolos. Aku begitu mencintainya, bahkan saat ia sudah berada dalam pelukanku, aku merasa seperti masih merindukan sosoknya. Sosok pengisi hatiku selama 5 tahun terakhir.Berawal dari kisah sekolah, dan berakhir di ranjang bersama. Bahkan, aku memiliki masa lalu yang sangat kelam bersamanya. Gerald, suami bule yang sangat kusayang sepenuh jiwa raga, mengkhianati aku. Aku

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 64 : Meriang

    Crying In The Club - Camila Cabelo_________________________Mendadak hari ini, badanku meriang. Sebenarnya sudah dari 3 hari yang lalu. Namun, hari ini puncaknya. Aku benar-benar, tidak bisa bergerak. Dan rasanya seharian, ingin meringkuk di balik selimut tanpa ada yang menganggu. Kepalaku sangat berat mau diangkat.Hari ini, aku berencana anak-anak tidak sekolah saja. Anak-anak sudah bangun, aku sudah membuatkan susu dan membuatkan sereal. Badanku sudah tidak bisa lagi bekerja, aku memilih beristirahat di kamar. Ah, mungkin stress lagi. Terlalu banyak pikiran yang menggangguku akhir-akhir ini. Aku memikirkan, baiklah tak usah aku sebutkan. Kalian sudah tahu, kemana arah pembicaraan ini.Aku merasakan kram di perutku, namun kali ini rasanya lebih menggigit. Aku memang, sering mengalami kram ketika ingin haid. Rasa sakit, semakin menusuk perutku. Kepalaku juga pusing. Ah,

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 65 : Restu Bunda

    Sorry for typoEnjoy readingRachel Platten - Fight Song _________________________________Sesorang : aku jemput sekarang.Aku hanya membaca pesan itu. Aku hamil. Separuh hatiku senang, separuh perasaanku campur aduk.Sebenarnya, aku sudah menduga dari ciri-ciri yang kualami. Karena, aku hamil Kelsea juga hampir mirip. Hamil di saat, rumah tanggaku tidak jelas arahnya. Saat hamil Kelsea juga sama. Aku sudah capek mengeluh, tapi bukankan artinya aku akan berakhir lagi dengan laki-laki itu? Tapi, aku bisa menerima dirinya lagi?Entah, ini perempuan atau laki-laki pun, aku hanya bersyukur kepada calon buah hatiku. Sudah m

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 66 : Mencintainya Melebihi Rasa Sakit

    Sorry for typoEnjoy readingRixton : Me and My Broken Heart Setelah, drama tangisan. Aku memutuskan agar check ke dokter, apa boleh naik pesawat. Aku tak ingin ada hal yang di luar kuasaku terjadi.Dokter menyarankan agar berhati-hati, karena aku pernah mengalami keguguran dua kali, aku sudah melewati banyaj perjalanan panjang, yang membuatku belajar bagaimana menghadapi dunia ini. Yang penting, harus minum obat anti mual. Karena, hamil muda rentan terhadap morning sickness. Dan usahakan, duduk dekat toilet. Terbayang, akan susahnya menghadapi mual-mual di pesawat, sangat tidak nyaman. Namun, teringat wajah bunda, membuatku menguatkan semuanya. Apalagi, aku punya anak-anak lucu yang siap menghiburku.Dan juga, ingin berpamitan k

Latest chapter

  • GUTEN TAG, MOMMY!   14. Takut Diitagih di Akhirat

    Kuperhatikan wajah kedua putriku. Wajahnya mirip, orang tidak akan salah menduga mereka saudara kandung. Kelsea manis, Verena juga. Tapi, rambut Verena diambil dari mana, rambutnya sedikit bergelombang dan coklat tembaga. Padahal rambutku dan rambut Gerald lurus. Ah, mana saja yang penting anak-anakku sehat.Dari rambutnya yang bergelombang sudah bisa dipastikan bulu mata Verena lentik. Verena dan Asher mempunyai bulu mata yang cantik. Yang paling kusuka dari Kelsea, senyumannya. Walau, dia cemberut saja, masih terlihat manis. Anakku, yang satu itu tidak bosan dipandang. Wajahnya cantik, begitu cantik. Terkadang aku tak percaya punya anak secantik ini, walau kelakuannya bikin geleng-geleng.Apalagi Kelsea, orang yang suka merenggut masam.Kelsea lebih dominant, gen milikku. Namun, masih terlihat blasteran. Verena, lebih banyak bulenya. Asher, tidak terlihat genku sama seka

  • GUTEN TAG, MOMMY!   13. Sweet Mistake

    Aku melihat anak gembulku, yang sedang sibuk bermain. Jika, dia sudah bermain tidak akan mempedulikan sekeliling, dan suka bicara sendiri sambil menunjuk mainannya. Seolah mainan itu lawan bicara.Aku hanya duduk memperhatikan, sambil menvideo. Sebagai dokumentasi ketika dia sudah dewasa. Kalau kecilnya, begitu menggemaskan."Asher.." Aku menegurnya. dia menoleh, dan tetap bermain. Aku ingin kesana, dan merengkuh tubuhnya. Aku tidak menyangka, mempunyai anak yang begitu menggemaskan. Dengan mendekat, aku masih merekam, dan melihat mata tajam Asher. Matanya persis seperti ayahnya. Oh iya, aku sudah sering bilang jika Asher dan Gerald seperti pinang dibelah sepuluh hasilnya tetap sama. Senyum mereka, tertawa, mata, hidung, pipi, rambut, bahkan jari-jarinya sama."Boleh peluk mommy?" Asher bangun, dan memelukku. Aku begitu geram terhadapnya, aku memeluk tubuh kecilnya. Rasanya tak permah puas untuk mencium atau

  • GUTEN TAG, MOMMY!   12. Proud Husband

    "Anak mommy yang cantik." Verena berlari ke arahku, dan langsung mau manja-manja sama aku. Asher kalau lihat, pasti ngamuk. Aku mengelus, kepala Verena dengan sayang. Anakku, hadirnya ia yang menyatukan aku dan daddy-nya. Verena penyelamat buat semuanya."Kenapa sayang?" Verena hanya menatapku, dengan mata beningnya. Cantik sekali. Ya, aku sangat bersyukur semua anakku, cantik-cantik. Ia tersenyum, aku juga ikut tersenyum. Ini anak kenapa? Tingkahnya aneh sekali. Verene masih menatapku dan tersenyum, aku hanya terbengong sambil tersenyum, tingkahnya sangat aneh. Apa dia mau minta sesuatu? Padahal tinggal mereka sebutkan dan memang tidak bertentangan, aku langsung memenuhi keinginan mereka."Mommy.""Apa nak?""Love you mommy." Hatiku meleleh. Aku tersenyum lebar, sambil mengelus rambut Verena."Love you more baby.""Mommy cantik.""Iya."

  • GUTEN TAG, MOMMY!   11. Morning Desire

    Entah, kenapa rasanya aku ingin bermanja-manja sama suamiku. Anak-anakku, belum bangun. Hari minggu, aku membiarkan mereka untuk beristirahat. Dan hari ini juga, magernya luar biasa. Aku ingin seharian di kasur. Dilayani, atau dimanja dan diberi pelayanan terbaik dari suami dan mungkin anak-anak. Karena biasanya aku yang selalu memanjakan mereka."Daddy, jangan beranjak dari kasur. Mommy mau peluk." Kataku pelan dan masih menutup mata.Gerald merapatkan lagi tubuhnya dan semakin memelukku erat. "Bolekah, hari ini kita berduaan aja?" pintaku lagi."Yaudah, nanti anak-anak aku suruh oma jemput."Aku mengangguk. Sesekali tidak apa-apa. Biasanya, aku yang melarang anak-anak dibawa oma karena, akan merepotkan. Aku juga tidak bisa berjauhan lama-lama dengan anak-anakku. Semenit rasanya sudah rindu sekali. Tapi, hari ini aku ingin kesendirian dan juga memanjak

  • GUTEN TAG, MOMMY!   10. Keluarga Bahagia

    "Ya Allah nak!" Aku sudah berteriak. Bayangkan saja, Verena dan Asher baru selesai mandi. Dan mereka memakai satu handuk. Tarik-tarikan, sambil tertawa. Badan mereka basah, bisa lantai licin dan mereka terjatuh. Aku heran anak-anak Gerald mau mandi, selesai mandi pasti heboh dan teriak-teriak. Setelah selesai, pasti mereka akan berlarian sepanjang rumah dengan tubuh telanjang."Gerald, anaknya!" Aku berteriak lagi. Verena itu perempuan, harusnya tidak seperti ini. Walau mereka masih kecil, aku takutnya akan menjadi kebiasaan sampai besar, bagaimana jika Verena dan Asher telanjang saat besar. Walau pasti mereka akan sadar, tapi aku tak ingin mereka terbiasa.Gerald datang, dengan membawa handuk Asher. Anak-anak, sudah mengelilingi rumah. Kejar-kejaran."Jangan lari nak, nanti kalian jatuh!" teriakku lagi. Sekarang, tiada hari tanpa teriak.Aku mengangkat Asher. Dia malah tidak mau. Menendang-nendang di udar

  • GUTEN TAG, MOMMY!   9. Misi Terakhir

    Dua hari, suamiku tidak pulang. Rasa tak karuan menyergap dalam dadaku. Aku trauma sejujurnya, aku takut—.Baiklah, tolong hilangkan rasa takut ini dalam dadaku. Nyatanya, kejadian beberapa tahun silam, sangat membekas. Semuanya tidak bisa dilupakan begitu saja dengan mudah.Air mataku turun, dan berdoa tidak mengalami kejadian buruk lagi. Cukup sudah jiwaku terguncang, aku tidak kuat untuk mendapatkan masalah berat lagi. Aku menutup mataku sambil terisak, kenapa harus seperti ini lagi? Selama ini, aku selalu menghibur diriku dan menutup semua lukaku, dengan menyibukkan diri dan mengurus anak. Anak adalah satu-satunya alasanku bertahan. Tapi, jika aku sendirian, aku akan ketakutan sendirian, di luar dia—, dia akan—, banyak pikiran buruk menyerang diriku. Dan biasanya aku selalu berusaha postifi, tapi kali ini tidak.Dengan semua perasaan, yang berkecamuk dalam dadaku, aku terduduk di tempat tidur yang luas ini.

  • GUTEN TAG, MOMMY!   8. Honeymoon?

    Air mataku sudah turun. Gerald tega memang.Tiba-tiba Gerald keluar dari restoran tersebut. Dia memakai kacamata dan topi. Huwah.... suamiku makin tampan. Kenapa aku baru sadar? Bukan, aku sadar maksudnya kenapa hari ini meningkat drastis? Apa ini salam perpisahan, dan membuatku tak bisa melupakan dirinya.Aku berlari ke arahnya, tidak peduli mau dijual. Aku hanya ingin, memeluknya sebentar."Gerald, Rara sayang sama Gerald. Mommy sayang sama daddy selamanya." Aku memeluknya. Badannya semakin kekar Gerald menunduk melihatku, mungkin dia heram melihatku. Jangan-jangan aku kesurupan."Rara, nggak kesurupan. Rara beneran tulus dan cinta mati sama Gerald. Kamu jangan jual aku ya? Nanti, anak kita sama siapa? Anak kita banyak, kamu pasti nggak sanggup ngurus sendirian." Gerald masih diam, memperhatikan aku yang curhat kepadanya. Dia membalas pelukanku, ah... sangat nyaman sekali.

  • GUTEN TAG, MOMMY!   7. Rara Diculik

    Hari ini, sengaja Gerald izin kerja. Karena mau berduaan saja. Gila memang. Tapi, aku suka bersamanya jika hanya berduaan. Karena, waktunya buatku memanja-manjakan diri.Hari ini, vater dan Aunty Meiland datang dan mereka ingin mengajak anak-anak jalan-jalan. Gerald dengan senang hati, mengizinkan. Aku, setengah berat. Karena, akan merepotkan. Apalagi, anak lelakiku yang kecil dan anak perempuanku yabg kecil, mereka suka risih kalau jalan-jalan. Banyak permintaan, banyak bertanya, jadi kadang kita yang capek sendiri melayani. Aunty dan vater begitu sayang anak, kurang bersyukur apa hidupku jika mendapat orang-orang baik dan support seperti mereka. Aku bahagia dengan keluargaku.Sebenarnya, aunty Meiland sering minta. Agar, anak-anakku tinggal sama mereka. Aku tidak mungkin, mengizinkan anak-anakku tinggal dengan orang lain. Walau itu, kakek dan nenek mereka sendiri. Aku tidak mau merepotkan orang, dan aku senang

  • GUTEN TAG, MOMMY!   6. Rara dan Rumah Tangganya

    Flashback Rara hamil Asher. Bagaimana dia sudah hamil lagi, disaat usia baby Verena masih 4 bulan. _________________________"Says, mommy's pregnant!" "Mommy's pregnant." Orang-orang yang kusayang, sedang berdiri di depan, seolah, aku mau foto mereka padahal aku sedang memvideo mereka. Gerald sedang mengendong Kelsea dan Skye. Baby Verena sedang tidur, di kamar bayi. Wajahnya lucu-lucu, dan membuat kenangan tersendiri buatku yang takkan pernah kulupakan hingga nanti. Mereka sangat mengemaskan."Mommy's pregnant." ulang Gerald menggeleng. Aku tersenyum."Are you?" Aku mengangguk. "Yes daddy." "No way! You kidding." "No. I'm serious." Gerald menurunkan Kelsea dan Skye. Ia menuju ke arahku, air mataku tidak berhenti menetes dari awal. Aku senang dan sedih. Aku senang, karena akan menambah a

DMCA.com Protection Status