Share

BAB 57 MAKAN MALAM

Penulis: Jemyadam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Marko datang menjemput Nabila untuk makan malam, Marko terlihat membawa tas karton berukuran besar.

"Apa yang kau bawa?" sambut Nabila agak keheranan.

"Di mana Bagas?" Marko nampak sudah antusias untuk membuat anak laki-laki itu terkejut.

"Bagas sedang di jemput Riko untuk menginap."

"Oh." Marko sedikit kecewa. "Ini set kereta api yang kemarin dia minta."

"Oh!" gantian Nabila yang terkejut. "Terimakasih." Nabila menerima tas karton yang diberikan Marko kemudian mengintipnya sedikit sebelum dia letakkan di samping pintu.

"Bagas pasti suka."

"Kau sudah siap?" Marko ganti menanyakan Nabila.

"Ya, begini saja." Nabila mengoreksi dirinya sendiri. "Apa aku salah kostum?"

"Tidak, aku suka."

Sebenarnya Marko juga masih terlihat cukup santai dengan pilihan kemeja lengan pendeknya yang berwarna agak gelap dan kebetulan cocok dengan pilihan warna Nabila.

"Ayo." Marko langsung mengulurkan tangannya.

"Pa, Nabila keluar dulu sama Marko."

Papa Nabila sedang menyaksikan pertandingan bulu t
Jemyadam

VOTE YA

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Haniubay
Vivian sekarang malah jadi pelakornya,salah sendiri tidak mau punya anak, giliran Marko mau serius dan berkomitmen pada wanita lain,dia seperti kebakaran jenggot...
goodnovel comment avatar
Dewi Malaika
akankah vivian menjadi pelakor .........
goodnovel comment avatar
aleamarisa35
walah ambyar klo kyk gitu....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 58 DI JERMAN

    Pikiran Nabila benar-benar jadi tidak enak mengetahui Vivian juga sedang berada di Jerman. Bagaimanapun Marko dan Vivian pernah menjadi suami istri. Mustahil jika Nabila tidak langsung berpikir macam-macam dengan keberadaan mereka yang kebetulan sekali bersamaan.Padahal Marko sedang mengunjungi rumah kakeknya. Kakek Marko asli Indonesia, tapi sudah lama menetap di Jerman dan menikah dengan wanita Jerman. Mereka cuma memiliki satu orang putra, yaitu papanya Mako yang akhirnya juga cuma memiliki seorang anak laki-laki.Kakek Marko sudah sangat jompo, tinggal dengan dua orang perawat khusus dan pelayan karena sudah lumpuh dan cuma bisa duduk di kursi roda. Marko sengaja mengunjungi kakeknya untuk memberitahu jika dia akan kembali menikah."Kau akan menikah?" wajah berglambir pria tua itu langsung ikut sumringah mendengar kabar yang dibawa cucunya kali ini."Ya, tapi nanti setelah aku menikahinya baru aku bisa membawa dia ke mari untuk bertemu Kakek" Marko mencium punggung tangan kakekny

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 59 KEBOHONGAN-KEBOHONGAN

    Dua hari Vivian bersikeras tinggal di apartemen Marko, tapi sepertinya Marko memang sudah susah untuk dibujuk. Vivian sudah coba mengajaknya bicara beberapa kali namun Marko tetap pada pendiriannya untuk menikahi Nabila.Dua hari usaha Vivian tetap sia-sia, sampai dia merasa seperti tidak mengenal Marko lagi karena pria itu terus mengabaikan bujukannya. Rasanya Vivian juga sudah menyerah dengan usahanya meskipun dia masih mencintai lelaki itu. Padahal Vivian yakin Marko juga tidak akan mudah melupakannya meski sekarang telah bersama wanita lain. Bagaimanapun menjalani pernikahan selama lima tahun tetap bukan perkara mudah untuk tiba-tiba dilupakan begitu saja, mereka sudah melalui suka duka bersama dan pernah saling mencintai dengan tergila-gila. Apalagi Marko masih baru mengenal Nabila, wajar jika Vivian berpikir hubungan mereka masih sangat rapuh dan sempat berharap Marko masih bisa dibujuk. Tapi Marko malah sengaja ingin cepat-cepat kembali ke Indonesia pagi ini.Vivian ikut berke

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 60 KEBIMBANGAN NABILA

    "Apa kau pernah bersama Moy?" tanya Nabila dengan persiapan diri penuh."Ya," jawab Marko.Nabila manarik napas dalam-dalam, takut lupa cara bernapas karena kadar syoknya yang sedang tak terukur."Kau juga pergi ke Jerman bersama Vivian?""Tidak!" Marko langsung mendongak untuk menatap Nabila karena terkejut oleh pertanyaannya.Nabila ikut berhenti untuk berpikir sebentar karena sudah kepalang tanggung. Akan lebih baik jika sekaligus dia tahu semuanya agar tak terbebani lagi oleh pikiran yang salah."Aku melihat Vivian juga berada di Jerman.""Dia menyusulku.""Artinya sama saja!" tuduh Nabila yang langsung menegas karena kembali kecewa."Dia memang menyusulku, berharap bisa membenahi hubungan kami. Tapi aku sudah tidak bisa."Jujur saja Nabila terkejut mendengar jawaban marko kali ini. Marko menolak manatan istrinya, lebih tepatnya mantan istri yang juga masih dia cintai, menurut persepsi Nabila sampai detik ini memang begitu."Aku tidak tidur dengan Vivian jika kau juga ingin tahu."

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 61 TIDAK ADA YANG SEMPURNA

    [Bagaimana kabarmu Nabila?] pesan yang dikirim Sunan di jam makan siang.[Aku hanya ingin tahu kabarmu] Sunan mengirim pesan lagi karena yang pertama cuma dibaca dan diabaikan.[Aku sedang bekerja Mas][Ini jam istirahat, jangan bekerja terlalu keras]Setelah sekian lama vakum tiba-tiba Sunan menghubungi Nabila lagi dengan basa-basi yang mudah terbaca apa modusnya. [Apa kau sudah makan siang?]Nabila kembali tidak membalas.[Maaf jika aku bertanya seperti ini pada wanita yang sudah bertunangan] pesan Sunan sudah semakin menjurus pada modus keingintahuannya.Pastinya Sunan penasaran dengan Nabila yang kembali bergabung di grup setelah rencana pernikahannya dengan Marko, karena bisa jadi hubungan Nabila dengan Marko juga bermasalah. Sunan tidak munafik, dia pasti juga ingin mengambil kesempatan. Sunan juga siap menawarkan pernikahan sah untuk Nabila jika wanita itu mau kembali memberinya kesempatan.[Kau kembali bergabung di grup?] Sunan juga semakin berani terus terang.[Itu cuma kare

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 62 SALING JUJUR

    "Hai, Nabila. Aku keluar dulu!" Noah kembali menuruni tangga sambil mengayun-ayunkan kunci mobil di tangannya. "Jemput teman." Noah tersenyum sambil mengedip.Nabila cuma menganggu ketika membalas senyum keponakan Marko yang sedang bersemangat."Bangunkan saja!" saran Noah menunjuk Marko yang sedang tidur di sofa dengan tubuh besar melintang."Biarkan saja." Nabila tidak keberatan menunggu."Aku akan pindah dari sini jika nanti kalian sudah menikah."Sepertinya Noah juga tidak tahu jika hubungan Nabila serta Marko sedang bermasalah. Noah kembali melambai pada Nabila sebelum keluar dari pintu. Tinggal Nabila sendirian dan dua orang yang sedang tidur di sofa. Nabila memang tidak akan tega mengusik tidur mereka.Nabila menarik botol Bagas yang terjepit di pinggang Marko, mengambilnya hati-hati agar mereka berdua tidak terbangun kemudian membawa botol kotor itu ke pantry untuk dia cuci. Nabila berusaha untuk tidak menciptakan suara berisik karena pantry yang tidak bersekat.Semua di lantai

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 63 TELEPON PENGGANGGU

    "Ini baru jam berapa?" kaget Elice melihat Noah sudah berdiri di depan pintu apartemennya."Ini kencan pertama kita secara resmi!"Tidak tahu kenapa istilah kencan tetap terdengar sangat menggelikan di telinga Elice."Aku tidak mau pergi ke bioskop lagi!" tegas Elice setelah tragedi kemarin yang untungnya mereka masih belum ketahuan. "Aku mau tempat yang privat!""Itu mahal, kau tau Marko belum memberiku pekerjaan sampai nanti aku lulus.""Oh, ya Tuhan ... bagaimana aku bisa bertemu pemuda miskin sepertimu!""Aku hanya belum bekerja!" Noah mengoreksi.Elice kembali memperhatikan Noah yang masih berdiri di ambang pintu. Semua bencana ini berawal saat mereka terjebak hujan bersama dan Noah membiarkan tubuhnya basah kuyup demi memayungi Elice dengan payung kecil yang dia pinjam dari anak-anak kampung. Diam-diam Elice malah mulai memperhatikan dada bidang Noah yang tercetak lekat oleh kemeja basah, Noah adalah tipe pemuda penuh kelenjar calon play boy persis seperti pamannya. Noah yang mem

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 64 BELUM MENDAPAT JALAN KELUAR

    Nabila sengaja membuat janji untuk bicara dengan Elice di jam makan siang, Nabila sudah datang lebih dulu ketika Elice bergabung di mejanya."Kenapa denganmu?" tanya Elice begitu menangkap lapisan senyum tipis Nabila yang keruh sama seperti isi kepalanya."Aku sudah coba bicara dengan Marko." Nabila langsung membuka pembicaraan dengan serius."Oh, kuharap kalian telah menemukan jalan keluar." Elice menghela napas sambil memanjatkan doa untuk sahabatnya yang memang sangat layak untuk bahagia bersama pria yang tepat."Aku ingin memberi kesempatan untuk Marko tapi aku tidak tahu bagaimana caranya."Nabila terlihat sedang meremasi telapak tangannya sendiri di atas meja, menggambarkan pilihan sulitnya yang sama-sama berat."Kenapa tida kalian jalani saja dulu jangan beri tahu Moy!" saran Elice setelah memperhatikan Nabila dengan seksama hingga akhirnya berni memberi saran untuk mengabaikan semuanya dulu meski Moy juga sahabat mereka."Moy ingin bertemu denganku sore ini. Aku benar-benar cem

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 65 GARA-GARA GRUP JANDA DAN DUDA

    "Sungguh aku tidak tahu jika Clavin adalah mantan suami Elice.""Memangnya di mana kalian bertemu?""Clavin bergabung di grup beberapa bulan lalu, Sunan yang mengajaknya bergabung.""Oh, Tuhan!"Bagaimana mereka bisa lupa jika Sunan sudah lama bersahabat dengan mantan suami Elice. Bukan hal yang aneh jika Sunan bakal mengajak temannya yang juga sedang menduda untuk ikut bergabung, entah cuma sekedar iseng atau dari pada jadi duda nganggur."Kami cuma iseng berkencan dan tidak menyangka jika ternyata bisa cocok."Sebenarnya juga bukan hal yang mengejutkan jika Moy bakal mengajak kencan anggota grup baru yang dia anggap potensial. Masalahnya yang Moy ajak kencan kali ini adalah mantan suami sahabatnya. Meski Elice dan Clavin sudah resmi berpisah tapi rasanya tetap kurang etis."Kami mulai semakin sering bertemu dan jadi seperti ini ...."Pernikahan Elice dan Clavin tidak berhasil karena mungkin mereka sama-sama sibuk dan kaku untuk mau saling mengalah, intinya mereka adalah dua orang ya

Bab terbaru

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 90 END

    Ketika Sunan masuk, dia syok melihat kehebohan tangis dua bayi sekaligus. Sunan malihat Elice sudah menggendong bayinya demikian pulan dengan Marko. Elice melahirkan di atas ranjang dan Nabila melahirkan di sofa."Apa yang terjadi?""Nabila ikut melahirkan karena stres melihat kondisi Elice." Moy yang menjawab sementara Marko masih gemetaran menggendong bayinya."Oh Tuhan!""Dia sehat." Elice tersenyum menunjukkan bayinya dan ternyata Sunan menangis meski tanpa suara isakan.Sunan segera memeluk Elice serta bayinya yang masih kemerahan."Biarkan Nabila yang memberi Nama.""Ya." Sunan terus mengangguk karena tidak perduli dengan apapun asal istrinya selamat."Bagaiman ini?" Marko bingung melihat bayinya menangis masih dengan tali plasenta yang membuat dia takut."Berikan padaku!" Moy meminta bayinya untuk dibawa pada bidan.Setelah memberikan bayinya pada Moy, Marko segera memeluk Nabila dan menciuminya sejadi-jadinya. Rasanya masih sulit dipercaya jika dia sendiri yang baru membantu pe

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 89 SEMAKIN KACAU

    Nabila sedang melakukan panggilan video dengan Moy dan bayinya yang sekarang sudah berumur tiga bulan. Bayi cantik yang Elice beri nama Moza itu sudah pintar tersenyum dan membalas suara orang dewasa dengan dengungan. Nabila benar-benar gemas hingga tidak sabar menunggu kelahiran bayinya sendiri."OH ... anak perempuan memang mengemaskan!" Nabila melayangkan kecupan pada bayi montok yang menyeringaikan tawa di layar ponselnya."Tapi sepertinya ini laki-laki." Marko meraba perut Nabila yang kebetulan ada di sampingnya."Ini anak perempuan, aku bisa merasakannya!" Nabila ngotot.Setelah memiliki Bagas, sangat wajar jika Nabila sedang sangat menginginkan anak perempuan meski sampai sekarang Nabila sengaja belum mau mengetahui jenis kelamin bayinya."Apa Moza sudah bisa tengkurap?" Nabila melanjutkan obrolannya dengan Moy walaupun Marko terus mengganggu."Baru miring belum bisa terbalik.""Lihat Marko dia tersenyum padamu!" Nabila menghadapkan kameranya ke arah Marko yang sedang memangku l

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 88 KACAU

    "Kau tidak akan percaya jika sebenarnya sudah sejak lama aku menatapmu!"Elice berhenti mengunyah makanannya untuk balas menatap Sunan."Aku hanya tidak pernah berani berpikir kau akan mau menikah dengan pria sepertiku, mengandung darah dagingku, dan menghabiskan sarapan bersamaku."Dari dulu Sunan hanya standar, tidak sejenius Clavin yang dapat menahlukkan Elice."Kenapa kau berpikir seperti itu?" Elice juga masih kaget."Aku merasa bukan tipemu.""Siapa yang perduli!" tegas Elice persis seperti gayanya dari dulu.Elice memang tidak akan bertele-tele seperti kebanyakan wanita yang suka main perasaan. Tapi bukan berarti hati Elice tidak tersentuh dengan perhatian tulus yang selama ini diberikan Sunan. Elice hanya tidak pernah membahasnya.Mereka masih saling menatap sampai kemudian Elice kembali bicara lebih dulu."Boleh aku minta brokolimu?" Elice menunjuk potongan brokoli di piring Sunan yang belum dimakan."Kemari, biar kusuapkan." Sunan tersenyum sambil menepuk pahanya agar Elice d

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 87 TIDAK PEKA

    Kehamilan Moy sudah memasuki bulan ke sembilan dengan perut bulat besar dan buah dada makin memadat kencang. Kehamilan anak perempuan ternyata justru membuat wanita terlihat semakin cantik. Moy sedang berbaring lembut di atas ranjang ketika Clavin bantu menarik melepas sisa gaun malamnya yang berbahan ringan. Mereka sedang disarankan untuk lebih banyak berhubungan intim mendekati masa-masa persalinan. "Apa kau tidak kesulitan bergerak?" Clavin ikut merangkak naik ke atas ranjang kemudian menyentuh lembut pada gumpalan buah dada wanitanya yang sedang membengkak penuh. "Tidak, ini masih nyaman." Moy juga mempersilahkan lelaki itu membuka kakinya untuk direntangkan. Clavin memperhatikan Moy sejenak, kemudian membelai ke lipatan lembutnya yang semakin hari semakin sesak untuk dimasuki pria. Clavin terus mengulas-ngulas puncak wanitanya sampai melembut hangat dan tiba-tiba menurunkan kepala untuk menyesap puncak kecilnya hingga mengejang. "Oh ...." Moy melenguh panjang. Rasanya sangat

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 86 ACARA DI RUMAH MOY

    Kehamilan Moy membuat kedua orang tua Clavin yang sudah lama menunggu keturunan dari putra tunggalnya ikut sangat bahagia dan tidak sabar. Kehamilan Moy sudah memasuki bulan ke enam dengan jenis kelamin bayi perempuan. Setelah resmi menikah bersama Clavin Moy juga selalu dimanja oleh keluarga suaminya. Moy merupakan anak tunggal yang dibesarkan oleh seorang janda, ayah Moy sudah tidak pernah perduli dengan kehidupan sulit mereka sejak bercerai dengan ibunya. Ibu Moy meninggal beberapa tahun lalu, Moy tidak punya sanak saudara lagi di ibukota. Moy berjuang sendiri untuk menjadi wanita mandiri meski dia cuma lulusan SMU dan berhasil sukses. "Istirahatlah jika kau capek." Clavin tahu Moy sudah sibuk dengan keluarganya sejak siang. "Biar aku saja yang menemani tamu." "Aku mau menunggu Nabila dulu." "Apa masih lama?" Clavin menengok arloji di pergelangan tangannya. "Sebentar lagi mereka sudah di jalan." "Jangan terlalu capek." Clavin menggosok puncak perut Moy yang makin membulat besa

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 85 BAHAGIA

    "Bagaimana?" Marko sudah tidak sabar menunggu dua garis merah pada benda pipih yang sedang dipegang Nabila."Tunggu sebentar."Mereka sama-sama tegang setelah usaha keras siang dan malam penuh perjuangan."Ya!" Nabila segera menunjukkan dua garis merah yang langsung membuat Marko melompat untuk mengangkatnya."Oh, Tuhan ... terima kasih .... terimakasih ..." Marko terus menciumi perut Nabila yang dia angkat cukup tinggi seperti benda enteng kemudian membawanya berputar."Hentikan Marko! nanti anakmu pusing!"Marko masih terlalu bahagia hingga tidak bisa berhenti tersenyum bangga dengan dirinya sendiri."Terima kasih karena telah menjadikanku seorang ayah." Marko menurunkan Nabila untuk dia cium."Dia masih jentik kecil," Nabila mengingatkan."Berapa kira-kira usianya?" marko meraba perut Nabila."Mungkin sudah memasuki bulan ke dua."Nabila sudah terlambat satu bulan sejak menikah dua bulan lalu."Bagas harus tahu jika akan punya adik!" Marko menangkup pipi Nabila kemudian menciumnya

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 84 PASANGAN YANG TEPAT

    [Lusa aku akan kembali ke New York, apa malam ini aku boleh menginap?] pesan yang dikirim Noah untuk Elice tapi kebetulan Sunan yang membacanya. [Jangan ganggu istriku!] tegas Sunan dengan kalimat singkat. Mungkin karena kaget, Noah langung beralih menelpon. Sunan juga tidak segan untuk langung menjawab panggilan dari anak muda itu. "Di mana Elice?" tanya Noah begitu mendengar suara pria dewasa yang menjawab panggilan teleponnya. "Dia masih mandi." Sunan tidak berbohong. "Kau siapa?" Noah bertanya lagi karena masih penasaran. "Aku suaminya!" "Mustahil!" Noah tidak percaya. "Elice tidak pernah memberitahuku jika dia sudah menikah." "Sekarang aku yang memberitahumu!" Sunan terus mempertegas tanpa basa-basi. "Siapa?" tanya Elice yang baru keluar dari bilik kamar mandi dan melihat Sunan sedang menjawab panggilan teleponnya. "Keponakan Marko!" Sunan yakin Noah juga ikut mendengar percakapan mereka dari seberang telepon. "Berikan padaku?" Elice meminta ponselnya tapi tidak Sunan b

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 83 PENGANTIN BARU

    Tiba-tiba ponsel Nabila berbunyi dengan sebuah notifikasi pesan. "Moy, membubarkan grupnya!" Nabila terkejut. "Kenapa?" tanya Marko. "Aku tidak tahu, biar nanti aku telepon." Nabila memang tidak tahu dengan apa yang sedang bergulir, dia cuma terkejut jika Moy sampai membubarkan grup kesayangannya. "Bukankah kau ada meeting siang ini?" Nabila mengingatkan Marko. "Aku tidak akan lama dan akan segera pulang," Marko berbisik sambil memeluk Nabila dari belakang dan tidak berhenti menciumi sisi kening serta lehernya. Mereka berdua sedang berdiri di depan cermin meja wastafel setelah mandi bersama di tengah hari mumpung Bagas sedang tidur siang. "Cepatlah berpakaian, nanti kau terlambat." Nabil menoleh agar Marko bisa menggapai bibirnya. Mereka bertukar lumatan lembut saling mengais dan semuanya sedang terasa sangat manis untuk dinikmati. Marko dan Nabila adalah pasangan pengantin baru yang sedang lengket-lengketnya tidak ingin terpisah meski cuma sejengkal, tapi Elice tetap memaksa

  • GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU   BAB 82 BIANG MASALAH

    Clavin benar-benar syok melihat Elice ada di apartemen Sunan, hari masih pagi, Elice kelihatan baru bangun dengan kemeja pria milik Sunan."Bagaimana kau bisa ada di sini?"Tatapan Clavin terus mengoreksi penampilan mantan istrinya sementara otak Elice sudah benar-benar padam tidak bisa berpikir. Clavin jelas melihat jejak cupang merah kemerahan bekas hisapan pria di kulit leher Elice. "Siapa yang datang?" tanya Sunan yang baru ikut menyusul ke depan dan langkahnya terhenti mendadak begitu melihat Clavin sudah berdiri di ambang pintu. Sunan masih menggenggam ponsel yang baru dia matikan dan cuma memakai celana pendek pria tanpa pakaian yang lain. "Apa yang kalian lakukan?" Elice dan Sunan benar-benar sudah tertangkap basah tidak bisa mengelak. Clavin segera menerobos masuk dan melihat celana dalam Elice yang masih tergeletak di samping sofa. Otak Clavin ikut padam membayangkan mantan istrinya telah dicumbu oleh sahabatnya sendiri. "Beri aku alasan yang masuk akal dengan semua in

DMCA.com Protection Status