WIRO SABRANG akhirnya datang setelah dipanggil oleh Begawan Sentanu. Kedatangan yang sangat tepat saat pendekar dewa mabok sedang terdesak oleh serangan dari pendekar Naga Hitam yang memiliki aji boloserewu hingga mampu menjelma menjadi kembar seribu. Pendekar Naga Hitam yang berilmu sekelas Kaisar Tay Wong tak mungkin terkalahkan oleh pendekar bumi yang ilmunya hanya mengandalkan otot.
Wiro Sabrang menatap mata tajam sang pendekar yang tampak geram melihat ada orang yang berani menantangnya bahkan memandangnya remeh. Kepalan tangannya yang menggenggam cairan bara sesekali dilempar ke langit pertanda iaampu merobek luasnya langit dengan kesaktiannya. "Glegerrrrrrrrkkk' "Bluaaaaarrrrrrr!!" Memang benar apa yang disangka Wiro Sabrang jika yang dihadapi bukan sembarang pendekar melaonkan monster langit hitam yang sangat berbahaya bagi kehidupan diatas bumi. Gumpalan bara yang terlepas dari tangan meledak di langit yang tPendekar golok Emas yang disewa Jaka Baron bukanlah manusia biasa seperti pasukan pelaut dari Pantura. Golok Emas adalah pusaka andalan dari pendekar Jaka Bledek yg telah bertapa di gunung Utara lebih dari sepuluh tahun. Walau begitu Wiro Sabrang tidak peduli jika Jaka Bledek bukan manusia yang berjiwa iblis seperti Jaka Baron yang serakah dan arogan. Jaka Baron yang sengaja mengumpulkan pendekar iblis yang datang dari luar tanah Jawa seperti lewat kapal laut yang bersandar di pelabuhan Cirebon.Jaka Baron yang merasa kaya karena memiliki hasil laut yang melimpah tentu bisa membayar para penjahat dari sebrang untuk membantu pasukannya menakhlukkan semua kerajaan di tanah Pasundan. "Hamba siap menghadapi pasukan dari Pantura Gusti." Kata Rangga Lawe maha Patih Salaka Negara. "Ampuun Gusti, pendekar Golok Emas itu sangat sakti Gusti. Dia adalah ketua bajak laut di Pantura" kata Zui Shen. "Iya. Tapi kalau mereka hanya pendekar manusia bumi, k
Ternyata pasukan dari Jaka Baron tidak seperti yang diduga. Mereka lebih tangguh memainkan pedang dan tombak seperti kaum perompak laut yang dikenal di samodra Utara. Mereka tidak sekedar petualang yang sudah mengarungi lautan luas, tetapi juga kumpulan pendekar yang disiapkan untuk menghadapi Wiro Sabrang. Mereka tampak sangat gesit dan tangkas ketika bertarung melawan para penjaga gerbang yang bermodal kungfu tingkat tinggi. Tak seorangpun prajurit dari Pantura yang bisa menjebol pertahanan gerbang yang dijaga oleh murid dari Zui Shen.Karena itulah hanya Jaka Bledek yang melompat tembok Beteng hingga tiba di alun- alun tanpa harus bertarung dengan penjaga gerbang."Hiiiiaaaaahhhh!!""Jlegg,!!"Jiu Tong yang berada di garis depan sudah menghadang Jaka Bledek. Jiu Tong yang berbekal kungfu dari Gunung Utara tak gentar menghadapi pendekar dari benua selatan. Ternyata gerakan cepat Jiu Tong hanya dilihat sebelah mata oleh Jaka Bledek karena tak sei
Wiro Sabrang yang sudah membaca kekuatan lawan kali ini terlalu besar dibandingkan dengan semua prajuritnya, tentu tidak bisa mbiarkan begitu saja. Bumi terasa terguncang hebat ketika kaki pendekar itu berpijak pada tanah ini. Wiro Sabrang sudah merasakan di dalam detak jantungnya ketika pendekar Golok Emas atau Jaka Bledek berhadapan dengan Zui Shen yang sangat diandalkan itu. Bukan salah Zui Shen, dan bukan salah Rangga Lawe jika berani bertarung melawan Jaka Bledek. Wiro Sabrang memandang mata pendekar itu sangat tajam. Mengawasi maniknya yang tenang bergerak ke kanan dan kekiri mengikuti gerak kaki Wiro Sabrang. Dari sinar yang terpancar oleh senjata pusaka yang digenggam pendekar itu, sudah terbaca kehebatan Golok Emas. Tetapi pendekar itu sangat tenang berhadapan dengan Wiro Sabrang. "Heaaaaaatttttt!!" "Bluaaaaarrrrrrr!!" Pertemuan sinar kuning emas dan kuning muda menimbulkan kilatan yang sangat terang dan ledakan
Kerajaan Pejajaran yang terletak di kaki gunung Salak sangat jauh berjalan menuju Padeglang tempat istana Salaka Nagara yang dipegang raja muda Wiro Sabrang. Gusti Ayu Domas yang sangat cantik Dimata Wiro Sabrang mengingatkan seorang pendekar pedang legend yang kini menyatu dalam pusaka Golok Setan. Putri dari raja Pejajaran itu sudah duduk bersimpuh di hadapan Wiro Sabrang tanpa menatap ke atas ke arah wajah raja muda itu. Tapi Wiro Sabrang mendaulat : "Diajeng, pandanglah kakanda." Ketika gadis cantik itu menengadah menatap mata Wiro Sabrang yang bersinar dan teduh menatap matanya, terasa masuk menembus jantung hatinya. Sebaliknya Wiro melihat ada hal aneh yang ada dalam pikirannya ketika menyisir wajah hingga bagian lain wanita itu tak beda sedikitpun dengan Batari Durga. Kemudian wanita ratu pedang yang legenda itu berbisik : "Nikahilah wanita itu Wiro, aku akan masuk ke dalam jiwanya dan cintaku ke dalam asmaranya."
Pernikahan Wiro Sabrang atau Gusti Anom Wira Kusumah menjadi momentum bagi sejarah Wiro Sabrang yang ingin menjadi manusia berjiwa pendekar langit. Kedatangan makhluk raksasa berkepala dua yang tidak lain adalah Suro Geni sahabatnya hanya ingin mengingatkan resiko Wiro menjadi manusia biasa. Manusia itu tidak sempurna, selalu punya sifat yang berubah - ubah. Manusia selalu ingin sempurna seperti malaikat yang bisa melakukan terbaik tanpa kekalahan. Sedang manusia itu selalu diberikan sifat- sifat buruk seperti serakah, ingin menang, menguasai, berperang, lapar, haus, marah, iri,dan sakti. Sedang Wiro Sabrang sekarang adalah manusia yang kemasukan roh seorang pendekar sakti yang dihidupkan kembali oleh dewa karena sifat baiknya sebagai ksatria pembela kebenaran dan pelindung kaum lemah. Tetapi Wiro belum tahu jika yang datang itu adalah Surogeni yang menjelma menjadi dewa perang. Tentu saja seluruh pasukan Salaka Negara minggir tak mampu menghadapi monster sebesar itu
Gusti Salokantara yang bertahta di Pejajaran sangat bahagia punya menantu seorang raja di raja yang sangat sakti dan berwibawa. Apalagi para raja di tatar Pasundan sudah bergabung menjadi satu ke dalam kerajaan Salaka Negara yang pasti membanggakan Raden Salokantara sebagai sultan di istana Pejajaran.Tapi ia masih galau jika datang ancaman dari kesultanan Pantai Utara yang menyewa banyak pendekar iblis dan suka menguasai wilayah Pasundan termasuk Pejajaran. Putri Domas terpaksa dinikahkan dengan Wiro Sabrang karena selalu dikejar oleh para sultan yang tidak menghormati tradisi Pasundan. Seperti sultan Pakuaji yang diam diam menaruh dendam dan ingin memburu putrinya yang telah dijodohkan dengan Wiro Sabrang. Karena itulah Saloka mengutus caraka ke istana Wiro Sabrang memberi tahu jika Saloka sedang galau mendapat ancaman dari Sultan Pakuaji. "Baiklah, surat sudah aku terima, katakan kepada ayahanda Gusti Saloka untuk bersabar. Aku pasti mengirim pengawal untuk menja
"Dimana Putri Domas kau sembunyikan hah?Bukannya kita sudah sepakat untuk bersaudara?" kata Kaisar Qing didepan ponggawa kerajaan Pajajaran yang telah ditaklukkan. Tentu saja Saloka sangat ketakutan untuk menjawab karena Putri Domas telah dinikahkan dengan Wiro Sabrang. Saloka bukan salah jika mengawinkan putrinya dengan raja muda Wiro Sabrang karena kelak akan menjadi kerajaan terbesar di tanah Pasundan . Sedang ke ausar Qing, selain sudah tua juga bukan orang pribumi yang nantinya akan membawa putri Domas pergi ke benua Utara. "Ayo katakan dimana Putri Domas kau sembunyikan?" Melihat tubuh kaisar Qing yang tinggi besar dengan pakaian kebesaran seorang kaisar legend di benua Utara, mata Saloka tak berani menatap. Dia adalah kaisar terbesar di benua Utara, pastinya lebih terkenal jika dibandingkan dengan Wiro Sabrang. Tapi hati Saloka tidak kuat menerima menantunya yang orang asing. Sebesar apapun pengaruh kaisar Qing adalah kehebatannya di benua Utara,
Gusti Pakuaji telah mendengar kesaktian Wiro Sabrang semenjak menguasai istana Salaka Negara. Karena itulah ia mengumpulkan semua anggota sekte hitam di seluruh tanah Jawa untuk menangkap hidup atau mati pendekar Golok Setan yang tak terkalahkan itu. Gendir Bumi,Banaspati dan Pendekar Raja Naga berkumpul dalam satu ruangan tertutup istana Pagar Nyawa. Mereka sedang berembug strategi perang untuk membunuh Wiro Sabrang yang legend karena ia adalah pendekar purba yang tidak bisa mati atau abadi. "Mustahil makhluk hidup diatas bumi tidak bisa mati." kata Lembu Adus yang seorang pendekar paranormal yang mampu menangkap setan. "Masalahnya Wiro Sabrang adalah pendekar yang jadi korban bencana alam dimasanya yang kemudian dihidupkan kembali oleh sang Hyang Dewanata penguasa kehidupan." "Kamu tahu darimana?" "Aku telah pergi ke Lemah Putih waktu berburu pusaka, dan ketika itu aku harus bertanding dengan ya tetapi aku