"Lihat pasukanku noh diatas langit dan dibelakang kalian!" Bayurekso dan Wiro Sabrang serta Surogeni tidak melirik kemanapun selain menatap tajam wajah Kobra Iblis yang bangga dengan kekuatannya. Kobra Iblis tidak hanya menguasai tanah Pasundan, akan tetapi juga sebagian tanah Merapi,Lawu hingga sungai Serayu. Yang diketahui Wiro Sabrang, Kobra Iblis berusaha meyakinkan bahwa kekuatan manusia itu dikendalikan oleh bangsa jin setan. Karena itulah para raja di tanah Jawa itu dijadikan budaknya untuk melakukan ritual mengorbankan nyawa manusia sebagai tumbal.Kobra Iblis juga memberikan kekayaan dan kesaktian kepada manusia yang patuh pada perintahnya. "Ayoooo bertarung melawan aku kalau kalian benar- benar digjaya." "Bagaimana guru?" Surogeni sudah bersiap dengan Godam di tangan bersiap melawan serangan Kobra Iblis. Sedang Wiro berbisik ke telinga Bayurekso. "Biar hamba yang atasi mereka."
Raja Jenggala itu sudah menyerah dihadapan Wiro Sabrang setelah iblis koalisinya sudah diusir dan dikalahkan oleh pendekar itu. Tapi ia sangat butuh perlindungan jika kelak musuh bebuyutannya kerajaan Singosari dan Blambangan kembali bangkit. Karena selama ini raja2 di bagian timur gunung Lawu itu selalu memusuhi dan ingin merebut kekuasaan Jenggala dan Adipati Nendang Kamulan. "Pulanglah ke negaramu Sanjaya. Urus rakyatmu dengan bijak dan adil." kata Bayurekso. "Terima kasih eyang.Tapi saya takut bila rakyat saya diserang oleh Singosari yang sudah kembali bangkit." "Diserang Singosari? Tidak mungkin Kertajaya buruk aklaknya.Bukannya kamu yang mendatangkan raja iblis itu ke tanah Jawa?" kata Wiro Sabrang marah. "Itu karena aku takut ditekan Singosari terus. Wiro." "Sudah,sudah kamu pulang dulu ke istanamu sana." kata Wiro Sabrang. Sebenarnya Sanjaya tidak memiliki kemampuan bela diri kungfu yang b
Tak disangka Sanjaya bila Kobra Iblis yang semula menjadi sahabatnya kembali datang menyerang istana Jenggala. Tentu saja pasukan Jenggala tak punya kekuatan untuk melawan pasukan siluman yang dibawa Kobra Iblis. Begawan Lobak yang menjadi andalan Sanjaya tak berkutik terkena serangan tenaga dalam dari pasukan siluman ular kobra. Apalagi Aryo Saloka yang masih terlalu muda untuk menghadapi peperangan antara manusia dan iblis yang memiliki kekuatan magis. Aryo memilih bersembunyi di dalam setinggil daripada terkena serangan dari pasukan siluman. "Aku sudah omong kalau istana ini sudah milikku. Siapa yang suruh kamu pulang ke Jenggala?" kata Kobra Iblis yang bergegas mendepak Sanjaya dari singgasana. Sudah jatuh tertimpa tangga bagi Sanjaya yang berduka karena tidak bisa mendapatkan pusaka itu, sekarang malah diusir Kobra Iblis. "Tapi aku kan sudah janji kalau pasukanmu bisa menangkap pendekar purba dan merebut pusaka itu,
Bahagianya Kertajaya telah kembali bertemu dengan Wiro Sabrang di istana Jenggala. Ia telah menyadari betapa pentingnya persatuan dengan semua raja di tanah Jawa untuk mengantisipasi kedatangan pasukan dedemit yang suka campur tangan ke dalam kehidupan manusia. "Maafkan aku Wiro" kata Kertajaya kepada putranya yang sudah mengusir pasukan iblis dari istana Singosari. Bayurekso dan Surogeni yang sudah selalu mengikuti langkah Wiro Sabrang diperkenalkan dengan kerabat Wiro yaitu Kertajaya raja Singosari. Kertajaya memandang hormat kepada seorang pertapa tua berambut putih yang berdiri disamping Wiro Sabrang. Pastilah beliau seorang begawan yang berilmu silat tinggi. Kata Kertajaya dalam hati. Apalagi Surogeni yang juga berpakaian sama dengan Wiro Sabrang, tampaknya juga seorang pendekar dari jaman purba yang pernah akrab dengan putra Kertajaya. "Ini sahabat hamba dari gunung tujuh." kata Wiro sambil menunjuk ke arah Surogeni yang berambut b
Ternyata pendekar yang Arogan bertubuh seperti Samson itu memang sangat digjaya dan punya pasukan bertubuh sama. Mereka datang dari Mongolia ingin menakhlukkan semua raja dari Mindanau hingga Borneo, sekarang masuk tanah Jawa. "Sanjaya, mana pendekar jagoanmu, suruh hadapi aku, Goliat dari Gong Xi." kata pendekar yang bertubuh gempal itu sambil memukul dadanya brrkali- kali. Tentu saja Sanjaya ikut panik karena pendekar yang datang itu tak sekedar pamer kekuatan tetapi sudah menangkap beberapa prajurit Jenggala dan menyiksanya dengan membanting tubuhnya ke tanah hingga terdengar jeritannya ke telinga raja itu. "Bagaspati!!" panggil Kertajaya kepada seorang pengawalnya yang bertubuh besar dan sangat sakti. Yang namanya dipanggil langsung melompat ke tengah arena dan memukul tubuh Goliat bertubi- tubi. "Hiyat hiiyyaaat hiaaatt!!" "Bukk Bukk Bukk!!" Dipukuli perut dan wajahnya oleh gen
Istana Singosari kembali bangkit setelah Kertajaya berhasil membujuk Wiro Sabrang kembali bergabung. Singojati dan Singoyudo yang semula merasa cemburu karena tidak dianggap oleh ayahanda, sekarang sadar bila apa yang dikatakan ayahnya itu benar. Kerajaan butuh pusaka untuk kejayaan dan kewibawaan rakyatnya. Akan tetapi seorang pujangga penasehat dan panglima perang yang berilmu tinggi seperti Wiro Sabrang sangat dibutuhkan. Terlebih Wiro Sabrang masih terhitung punya trah keturunan dari keluarga kerajaan. "Hamba sudah pasang bendera umbul- umbul dan woro- woro untuk perayaan istana Romo prabu" kata Singoyudo. "Undang seluruh warga Karang Gunung untuk berkumpul di alun- alun ikut pesta" Para prajurit sudah pasang bendera warna- warni di sepanjang Beteng dan dan woro- woro ke seluruh kampung untuk berkumpul pesta jumenengan dan adakan lomba bela diri. Singoyudo dan Singojati meminta nasehat kepada Wiro Sabrang caranya melatih para tamtama b
Sayemboro beladiri yang digelar kerajaan Singosari memang untuk merekrut tamtama yang telah terhenti sejak diduduki raja iblis Banaspati. Kini sudah lebih duapuluh orang masuk seleksi. Cocak Anggoro yang akhirnya bisa mendapat simpati dari para pengunjung karena bisa bermain simpatik sudah memilih para pendekar baru. Namun tiba- tiba datang seorang seorang utusan dari kerajaan baru di lembah gunung Bromo yaitu istana Mojo Songo. Kedatangan caroko itu jelas mengejutkan Kertajaya karena raja Raden Widegsa adalah calon besannya. "Ada apa kisanak?" " Punten dalem Sewu Gusti/ Beribu maaf tuan, kedatangan hamba ke Singosari adalah ingin memberitahu bila lamaran Raden Singoyudo telah ditolak oleh Gusti Ridegsa" "Apa?" Sontak Kertajaya merasa kecewa dan diremehkan oleh kerajaan kecil Mojo Songo. Apakah karena Singosari sedang berduka cita telah dikuasai raja Iblis Nanaspati? Gumam Kertajaya dalam hati. Ata
Pasukan dari Singosari sudah sampai di wilayah pegunungan Batu ketika bertemu dengan pasukan yang berangkat dari Kraton Mojosongo. Pasukan Singosari yang jumlahnya lebih banyak dari prajurit Mojosongo tentu besar kepala pasti dengan mudah menakhlukkan kerajaan kecil itu. Tetapi Mojosongo kini bukan lagi kerajaan kecil yang lemah dan kalah. Pendekar Gendir Bumi yang masuk ke dalam Kraton itu telah menguasai hampir seluruh kekuatan tentaranya. Bagaspati yang memimpin penyerbuan ke wilayah Utara menghentikan langkah kudanya ketika melihat pasukan berkuda yang dihadapinya. "Serbuuuuu!!" Pertarungan itupun pecah ketika prajurit Singosari sudah sampai di perbatasan. Ratusan prajurit Singosari tidak mudah mengalahkan pasukan Mojosongo yang ternyata terdiri dari pendekar yang kebal senjata. Yang menggelisahkan Bagaspati ketika pasukannya berjatuhan terkena serangan dari pasukan Mojosongo. Sosok pendekar dengan tubuh gempal setinggi 3 m