'Tidak akan ada bantuan, sampai wanita itu berhasil dikalahkan. Tapi, sepertinya, waktunya masih lama. Aku harus memprioritaskan keselamatan Arthur.' Pikir Ray cemas, melihat belum ada tanda-tanda keluarga utama lainnya akan muncul di sana saat ini.Itu artinya, mereka semua masih belum berhasil mengalahkan Amanda Pitaloka, meski sudah mendapat bantuan dari dua orang yang dipanggil oleh Leon. Jebakan ini, sebenarnya ditujukan untuk ketua klan Sanjaya, mengingat reputasinya. Hanya saja, kemampuan Amanda serta Awan yang belum datang saat itu, membuat mereka berubah pikiran dan memutuskan untuk menjatuhkan Amanda terlebih dahulu dengan memancingnya ke lembah naga klan Royal. "Arthur, awas!" Teriak Ray tiba-tiba.Dua kelebat cahaya hitam melesat cepat ke arah mereka dan membuat Ray dengan cepat bereaksi. Ia segera mendorong tubuh Arthur menjauh dan menghadang serangan tersebut dengan sisa kekuatannya.Wus!Slash!"Argghh!"Ray berhasil menahan serangan pertama Awan, namun tidak dengan s
Gundala tidak menyia-nyiakan suntikan energi murni Awan yang masih ada di dalam dirinya dan ingin menjatuhkan sebanyak mungkin pasukan musuh di sekitarnya.Sementara itu, saat Ray masih larut dalam kesedihannya, Awan sudah mendarat tepat di depannya dan di belakangnya, terdapat genangan darah dengan lusinan tumpukan mayat pasukan Royal yang menghentikan Awan sebelumnya."Sepertinya, kamu bukan sekedar menangisi kematian putra dari ketua klan Royal!"Mata Awan sangat jeli dan cukup jelas membedakan lolongan kesedihan Ray dan segera menemukan kejanggalan dalam tangisan tersebut. Saat ia menebak hal tersebut dengan benar, Ray yang masih berduka tiba-tiba mengangkat wajahnya yang kini sudah dipenuhi oleh air mata. Matanya tampak memerah karena emosi yang membuncah dalam dirinya.Dengan penuh kebencian, Ray berteriak ke arah Awan, "Kamu telah membunuh putraku, matilah!" Ray tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dan berteriak seperti orang gila dan sekaligus, tanpa sadar telah mengungkapka
"Komandan Bintang, aku serahkan tempat ini padamu! Bersiaplah untuk segala kemungkinan!" Pesan Awan singkat pada Alexis. Awan tidak ingin, euforia kemenangan saat itu membuat, mereka menjadi lengah dan memberikan kesempatan pada lawan untuk menyergap mereka."Serahkan pada saya, ketua!"Awan tidak bsempat icara banyak karena mengkhawatirkan keseloamatan Amanda dan segera melesat terbang ke arah sumber ledakan sebelumnya. Awan terus coba menghubungi Amanda lewat koneksi bathin mereka. Hanya saja, ada sesuatu yang menghalangi komunikasi bathin mereka dan membuat mereka tidak bisa terhubung satu sama lain. Namun, setelah terbang selama beberapa saat lamanya, Awan tiba-tiba bisa merasakan keberadaan Amanda. Awalnya hanya tanda samar dan semakin jauh ia bergerak ke arah ledakan, Awan semakin bisa merasakan keberadaan Amanda dengan jelas. Mungkin karena jarak mereka yang sudah semakin dekat. Awan yakin ada sesuatu yang menghalangi komunikasi bathin mereka saat itu dan itu semua, pasti a
Awan muncul tepat di tengah pasukan aliansi berada, tidak lama kemudian.Dengan buru-buru, Awan segera memerikisa kondisi Amanda dan ia dibuat tercengang, saat menyadari bahwa Amanda menderita luka lebih parah dari yang ia duga. "Jangan bergerak dulu, aku akan menyembuhkan lukamu!" Ujar Awan menahan tubuh Amanda dan segera mengeluarkan spirit pohon Ara. Seketika, akar kehidupan bercahaya kehijauan, keluar dari tubuh Awan dan melilit tubuh Amanda dan membungkusnya seperti kepompong hidup.Pasukan aliansi yang melihat kemunculan mereka, segera mengerubungi keduanya. Tidak ada yang berani bertanya saat itu, karena melihat Awan sedang berkonsentrasi menyembuhkan Amanda. Jadi, mereka hanya berani menebak-nebak dengan pikiran liar dan rasa penasaran.'Apa yang terjadi?''Bagaimana nona Amanda bisa terluka seperti ini?''Apa musuh yang mereka hadapi begitu kuat?' Banyak pikiran liar dalam benak pasukan aliansi saat ini. Apalagi, Awan muncul sangat cepat, tidak lama setelah ia menghilang se
'Klan Sanjaya memiliki pemimpin yang luar biasa! Hanya beberapa patah kata darinya, mampu membuat moril semua orang berubah dalam sekejap.' Puji Abimana dalam hati menyaksikan kemampuan Alexis dalam menaikan mental pasukannya.Pasukan aliansi yang semula tertekan karena kehadiran Leon dan tiga orang lainnya, kini berbalik menjadi semangat juang yang pantang menyerah.Di sisi lain, Leon mencibir semangat juang yang ditunjukkan oleh pasukan aliansi. Di matanya, mereka semua tidak ada artinya.Namun, ekspresinya segera berubah menjadi gelap, saat melihat lautan mayat pasukan Royal dan termasuk anggota utama keluarganya.Leon tidak pernah melihat mayat dalam jumlah sebanyak itu sebelumnya. Terlebih, mayat-mayat ini berasal dari klannya. Biasanya, keluarga Royal yang selalu menentukan nasib suatu klan ataupun negara di bawah perintah absolut Leon. Kapan situasinya jadi berbalik?Leon merasakan seluruh sel dalam tubuhnya bergejolak. Namun, ia masih menahan diri demi rencana mereka. Satu ha
"Kakek, komandan Bintang, bagaimana keadaan kalian berdua?" Abimana dan Alexis bertukar pandang sebentar dan mereka sepertinya mengalami kondisi yang sama."Kami berdua baik-baik saja. Namun, kami tidak bisa menggunakan kekuatan kami untuk saat ini." Balas Alexis dengan ekspresi tidak berdaya."Tidak bisa menggunakan kekuatan?" Gumam Awan heran. Penasaran, Awan segera menggunakan mata bathinnya untuk memeriksa kondisi keduanya. Tidak ada masalah dengan tubuh mereka. Hanya saja, Awan menemukan bahwa aliran cakra dalam tubuh keduanya menjadi pasif. Itu sebabnya mereka terlihat lemah dan tidak ubahnya seperti orang biasa pada umumnya. "Aneh!" Gumam Awan heran."Hahaha, kalian semua tidak akan pernah bisa melawan formasi Yin keluarga kami!" "Hari ini, tidak ada satupun dari kalian yang akan keluar hidup-hidup dan tempat ini, akan menjadi kuburan kalian semua!" Teriak Leon dengan dipenuhi oleh keinginan membunuh.Dendam karena banyak pasukan dan anggota keluarganya yang tewas, membuat L
Sementara itu, di pulau Kabut Abadi, sebuah bayangan yang penuh dengan aura kegelapan, baru saja melintasi langit malam. Auranya begitu kuat dan mendominasi. Makhluk apapun yang berada di jalur yang ia lintasi, tiba-tiba saja menjadi kaku dengan mata berubah menjadi putih.Saat seperti itu, hampir tidak ada yang bisa menghentikannya. Sampai, dua cahaya berwarna kuning keemasan melaju dari arah berbeda dan menabrak bayangan pembawa kegelapan tersebut.Dhuaar!Ledakan cukup keras dengan bunga api yang cukup besar, tampak membayang, menenuhi langit malam di atas pulau Kabut Abadi.Tiga bayangan yang terlihat kontras tersebut, mendarat di pulau Kabut Abadi tidak lama kemudian.Tampak sosok yang dipenuhi aura kegelapan telah berubah menjadi sosok pria dengan penampilan menyeramkan dan mengenakan jubah hitam, berdiri di atas tebing karang. Figur wajahnya tampak dingin dan matanya tampak gelap. Sementara itu, di sekelilingnya tampak banyak arwah penasaran yang seolah terikat dengan tubuh pri
Roger juga pernah mendengar cerita dari saudara-saudara ayahnya, bahwa ayahnya juga pernah mengalahkan Arnold Wade ketika mereka muda dulu. Itu merupakan duel resmi yang berawal dari tantangan Arnold yang penasaran dengan kekuatannya Bernard dan pertarungan itu dimenangkan oleh ayahnya, setelah bertarung ratusan jurus selama dua hari dua malam. Itu sebabnya, Roger berpikir bahwa ayahnya masih akan mengnungguli Arnold dalam pertarungan kali ini. Siapa sangka, situasinya justru berbalik! Semakin lama Arnold bertarung, aura kegelapan di sekelilingnya semakin menebal dan membuat Bernard tertekan. Cahaya keemasan Bernard seakan tertutupi oleh aura gelap milik Arnold. Hal itu, mem,buat Bernard kesulitan untuk mengembangkan jurusnya. Sampai dalam satu serangan, Bernard tidak mampu bertahan dan membuatnya terkena oleh serangan tapak Arnold dan menyebabkan Bernard terhempas jatuh ke tanah dengan sangat keras. Bernard memuntahkan seteguk darah dan wajahnya tampak pucat. Serangan Arnold tid