"Kakek, komandan Bintang, bagaimana keadaan kalian berdua?" Abimana dan Alexis bertukar pandang sebentar dan mereka sepertinya mengalami kondisi yang sama."Kami berdua baik-baik saja. Namun, kami tidak bisa menggunakan kekuatan kami untuk saat ini." Balas Alexis dengan ekspresi tidak berdaya."Tidak bisa menggunakan kekuatan?" Gumam Awan heran. Penasaran, Awan segera menggunakan mata bathinnya untuk memeriksa kondisi keduanya. Tidak ada masalah dengan tubuh mereka. Hanya saja, Awan menemukan bahwa aliran cakra dalam tubuh keduanya menjadi pasif. Itu sebabnya mereka terlihat lemah dan tidak ubahnya seperti orang biasa pada umumnya. "Aneh!" Gumam Awan heran."Hahaha, kalian semua tidak akan pernah bisa melawan formasi Yin keluarga kami!" "Hari ini, tidak ada satupun dari kalian yang akan keluar hidup-hidup dan tempat ini, akan menjadi kuburan kalian semua!" Teriak Leon dengan dipenuhi oleh keinginan membunuh.Dendam karena banyak pasukan dan anggota keluarganya yang tewas, membuat L
Sementara itu, di pulau Kabut Abadi, sebuah bayangan yang penuh dengan aura kegelapan, baru saja melintasi langit malam. Auranya begitu kuat dan mendominasi. Makhluk apapun yang berada di jalur yang ia lintasi, tiba-tiba saja menjadi kaku dengan mata berubah menjadi putih.Saat seperti itu, hampir tidak ada yang bisa menghentikannya. Sampai, dua cahaya berwarna kuning keemasan melaju dari arah berbeda dan menabrak bayangan pembawa kegelapan tersebut.Dhuaar!Ledakan cukup keras dengan bunga api yang cukup besar, tampak membayang, menenuhi langit malam di atas pulau Kabut Abadi.Tiga bayangan yang terlihat kontras tersebut, mendarat di pulau Kabut Abadi tidak lama kemudian.Tampak sosok yang dipenuhi aura kegelapan telah berubah menjadi sosok pria dengan penampilan menyeramkan dan mengenakan jubah hitam, berdiri di atas tebing karang. Figur wajahnya tampak dingin dan matanya tampak gelap. Sementara itu, di sekelilingnya tampak banyak arwah penasaran yang seolah terikat dengan tubuh pri
Roger juga pernah mendengar cerita dari saudara-saudara ayahnya, bahwa ayahnya juga pernah mengalahkan Arnold Wade ketika mereka muda dulu. Itu merupakan duel resmi yang berawal dari tantangan Arnold yang penasaran dengan kekuatannya Bernard dan pertarungan itu dimenangkan oleh ayahnya, setelah bertarung ratusan jurus selama dua hari dua malam. Itu sebabnya, Roger berpikir bahwa ayahnya masih akan mengnungguli Arnold dalam pertarungan kali ini. Siapa sangka, situasinya justru berbalik! Semakin lama Arnold bertarung, aura kegelapan di sekelilingnya semakin menebal dan membuat Bernard tertekan. Cahaya keemasan Bernard seakan tertutupi oleh aura gelap milik Arnold. Hal itu, mem,buat Bernard kesulitan untuk mengembangkan jurusnya. Sampai dalam satu serangan, Bernard tidak mampu bertahan dan membuatnya terkena oleh serangan tapak Arnold dan menyebabkan Bernard terhempas jatuh ke tanah dengan sangat keras. Bernard memuntahkan seteguk darah dan wajahnya tampak pucat. Serangan Arnold tid
Sementara itu, di pulau Arcadia. Pasukan aliansi benar-benar mengendalikan pertempuran, setelah pasukan istana es abadi datang. Seribu pasukan elit, level Unrivalled dan ribuan lainnya berada di level Grand Master puncak. Belum ada satupun pasukan di dunia manusia yang memiliki kekuatan semengerikan ini. Meski pasukan mayat hidup yang dikendalikan oleh Kayne Royal adalah para master dulunya dan sekarang, mereka tidak bisa mati karena mereka sudah mati dan mereka bisa terus hidup, meski kehilangan bagian anggota tubuh mereka sekalipun.Jika yang mereka hadapi adalah pasukan biasa, lawan mereka mungkin akan frustasi dan tenggelam dalam jurang keputusasaan. Namun tidak dengan pasukan Istana Es Abadi. Serangan mereka, memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa. Setiap serangan mereka, benar-benar menghancurkan pasukan mayat dan membuat mereka lenyap untuk selamanya.Menyaksikan semua itu, ekspresi Leon dan yang lainnya berubah gelap. Mereka sama sekali tidak pernah mengharapkan ada pe
Dengan penuh kemarahan, Marcus langsung menyerang Awan untuk meluapkan kemarahannya.Wus!Awan berpindah tempat dan kali ini, Amanda telah berada tepat di posisi yang ditinggalkan Awan dan langsung menyerang Marcus dengan jurus esnya.Serangan keduanya bertabrakan di udara. Namun, karena posisi Amanda lebih di atas dan serangan Amanda juga menggunakan pedang es pusaka, membuat serangan Marcus langsung hancur ketika bertabrakan dengan jurus Amanda. "Sayang, awas!" Beruntung bagi Marcus, istrinya cukup waspada dan tidak se-emosional dirinya. Sehingga, tindakan cepatnya berhasil menyelamatkan Marcus dari kematian akibat tebasan pedang esnya Amanda.Lenna seketika menarik Marcus menjauh untuk menenangkannya."Kita harus mewaspadai pergerakan bocah itu. Bagaimanapun, dia adalah kepala klan Sanjaya. Tentu saja, ia memiliki kemampuan alami layaknya kepala klan Sanjaya sebelumnya, kemampuan perpindahan ruang!""Dia sangat licik! Salah-salah, kita justru bisa melukai orang kita sendiri. Se
'Wanita ini begitu licik. Ia bahkan tidak malu menggunakan cara yang sangat busuk demi mencapai tujuannya!' Pikir Awan dipenuhi oleh kemarahan, wajahnya seketika memerah ketika menyaksikan pasukannya dibantai dengan cara keji seperti itu. Awan mengira, saat seseorang berada di level setengah dewa seperti mereka, tidak akan pernah memikirkan trik kotor layaknya seorang pecundang.Ternyata ia keliru! Buktinya, ada orang seperti Lenna dan juga keluarga Royal, yang bahkan sampai menggunakan formasi mayat hidup, demi bisa mengalahkan mereka.Saat itu, Awan terlihat ragu-ragu. Di satu sisi, ia tidak ingin membiarkan pasukan aliansi dibantai oleh Lena dan di sisi lain, ia tidak mungkin meninggalkan Amanda yang sedang dikeroyok oleh Leon dan Marcus."Sayang, lindungi pasukan aliansi!"Di tengah keraguan Awan, terdengar suara Amanda lantang yang menyuruhnya untuk melindungi pasukan aliansi. Awan harus bergegas membuat keputusan. Setelah melihat Amanda sebentar, ia tahu apa yang harus dilakuk
Setelah berhasil menyembuhkan lukanya, Awan berniat untuk segera membantu Amanda yang sedang dikeroyok oleh Marcus dan Lenna. Hanya saja, dayang-daytang ratu Iduna sudah mendahuluinya. Sebagai dayang ratu Iduna, mereka memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan pasukan khusus kerajaan. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menghancurkan pasukan musuh dan selanjutnya, mereka segera bergegas untuk membantu Amanda.Lebih dari seratus dayang istana yang datang menyerbu ke arah Marcus dan Lenna. Meskipun, keduanya sangat kuat. Ketika dihadapkan dengan lawan di level unrivalled sebanyak itu, tetap saja membuat mereka sangat kewalahan.Serangan keduanya berhasil menghabisi dua hingga tiga orang yang datang pertama. Namun, banyaknya jumlah lawan yang datang, memaksa keduanya untuk mundur. Para dayang ratu ini, segera memagari Amanda untuk melindunginya."Ratu, maafkan kami datang terlambat! Ijinkan kami untuk membunuh mereka berdua!" Ujar kepala dayang istana pada Amanda.Amanda benar-benar t
Tewasnya Marcus, justru menjadi bencana sendiri bagi Amanda dan yang lainnya. Setelah tewas, Marcus seolah menjadi mayat hidup yang sempurna untuk dikendalikan. Marcus tidak mengenal lagi rasa sakit atau takut. Itu sebabnya, ia sulit untuk dihentikan. Jika sebelumnya, enam sampai sepuluh orang dayang istana, sudah cukup untuk menahannya. Sekarang, belasan dari mereka menyerang secara bersamaan, justru tidak membuat perubahan apapun. Marcus seperti seekor singa lapar yang menyerang tanpa henti. Ia tidak bisa dihentikan, meski seluruh tubuhnya dipenuhi oleh luka. Yang ada, sebagian dayang istana es abadi yang mengepungnya berhasil dilumpuhkan.Yang lebih mengerikannya, mereka yang tewas akan segera berubah menjadi mayat hidup, seperti halnya Marcus.Jika hal ini tidak segera dihentikan, keunggulan pasukan di pihak aliansi akan segera berpindah ke pihak klan Royal. Baik Awan ataupun Amanda, tentu tidak menginginkan hal itu terjadi. Saat ini, Amanda turun langsung untuk menghadapi Marc
Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl
Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H
Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha
Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih
Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me
Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me
Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.
Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera
Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,