"Tidak, kalian berdua harus segera pergi dari sini.""Tidak ada yang kalian berdua bisa lakukan di sini!"Ucapan Awan mengejutkan Nathan dan Nura yang saat itu sudah bersiap untuk membantu Awan. Apalagi, ekspresi Awan terlihat begitu tegas saat mengatakan bahwa mereka tidak bisa membantu apapun."Tuan Awan?"Nura dan Nathan tampak bingung.Roger Lovelace yang tahu apa alasan Awan menolak bantuan Nura dan Nathan, ikut berkata, "Benar, apa yang diucapkan oleh tuan kalian. Tidak ada yang bisa kita lakukan di sini.""Tuan Roger, bagaimana bisa anda menyetujui permintaan tuan Awan begitu saja? Wanita itu begitu kuat, tidak mungkin tuan Awan mampu menghadapinya seorang diri." Ujar Nura merasa keberatan."Benar, tuan. Aku memang tidak memiliki kekuatan internal. Tapi, kekuatan fisikku masih bisa membantu anda. Anda telah menyelamatkan saya, karena itu saya siap mati untuk anda." Ujar Nathan tegas."Saya juga tidak keberatan kehilangan nyawa saya untuk membantu anda, tuan. Saya mohon, ijinkan
Kekhawatiran Roger bukan tanpa alasan. Jika itu hanya lapisan es biasa, jangankan dia, Nura sekalipun akan dapat menghancurkannya dengan sangat mudah.Namun, karena itu adalah lapisan es yang diciptakan oleh ratu es Iduna, maka itu akan menjadi masalah besar bagi mereka. Itu adalah es abadi yang sangat sulit untuk dihan curkan.Di lantai bawah gua, mulai bermunculan kabut tipis yang mengandung hawa dingin yang sangat luar biasa."Jalan keluar kita tertutup es. Satu-satunya jalan adalah lewat atas sana!" Roger hendak mengatakan jika jalan keluar yang tersisa bagi mereka adalah bagian atas gua, sebelum cahaya dalam gua tiba-tiba menjadi sangat redup. Di atas sana, lapisan es ternyata juga sudah terbentuk dan menutupi bagian puncak gua dan bahkan masih terdapat embun es yang sangat pekat menyelimutinya."Sial, wanita ini benar-benar berniat mengubur kita hidup-hidup di dalam sini!" Ujar Roger dengan ekspresi muram.Saat itu, ratu es Iduna melayang di udara dengan aura yang memancar kuat
Ratu es Iduna mengayunkan pedangnya ke arah Awan dan yang lainnya.Serangan itu terlihat sama dengan tebasan sebelumnya. Hanya saja, Awan dan yang lainnya melihat serangan tersebut seperti menarik tubuh mereka dan membuat mereka tidak bisa melarikan diri ataupun menghindarinya.Nura dan Nathan seperti satu pemikiran dan tanpa berpikir panjang, keduanya sengaja melontarkan tubuh mereka demi bisa melindungi Awan.Di sisi lain, Roger mengaktifkan raga emasnya dan membuat perisai di luar tubuhnya untuk melindungi semua orang. Meski ia tidak yakin apa perisainya akan mampu menyelamatkan semua orang dari serangan itu.Di sisi lain, melihat semua orang coba melakukan upaya mereka masing-masing. Awan menarik semua orang dalam satu sapuan dan mengirimkan mereka semua dengan jurus perpindahan ruangnya.Wus.Dhuaar.Memindahkan tiga orang sekaligus di tengah udara, membutuhkan konsentrasi dan juga jumlah energi yang cukup tinggi. Akibatnya, Awan terpaksa harus menerima serangan ratu es Iduna bul
Awan dan Amanda merupakan tokoh penting dalam klan mereka masing-masing. Begitu berita kecelakaan keduanya sampai di telinga keluarga mereka, masing-masing keluarga segera membentuk tim khusus untuk mencari keberadaan keduanya.Hanya berselang satu hari sejak menghilangnya Awan dan Amanda, pegunungan Yakutsk langsung disegel oleh pemerintah.Siapa yang memiliki kuasa istimewa tersebut, jika bukan klan Sanjaya. Dengan pengaruh yang mereka miliki, merupakan hal yang sangat mudah bagi mereka untuk mengintervensi otoritas setempat dan selanjutnya, klan Sanjaya bisa memobilisasi orang-orang mereka untuk menemukan keberadaan Awan dan Amanda.Dengan dibantu oleh keluarga Pitaloka, selain coba memecahkan gunung es abadi yang tercipta akibat ledakan energi murni ratu es Iduna. Mereka juga mengirim lebih banyak orang untuk menyusuri seluruh wilayah pegunungan dengan pertimbangan, Awan dan Amanda terlempar karena coba menyelamatkan diri dari ledakan tersebut.Meski kemungkinan itu sangatlah kec
Sementara itu, Awan terbangun saat merasakan ada seseorang yang sedang menimpuknya dengan sesuatu. Bukan benda keras yang bisa membahayakan. Tapi, karena dilakukan berulang kali, membuat tidur Awan jadi terganggu dan ia terpaksa terbangun sambil mengumpat kesal. "Gangguin orang lagi tidur saja!" Seru Awan kesal. Awan berniat memarahi orang yang telah lancang menganggu tidurnya. Namun, belum sempat niatnya terlaksana, ia mendengar teriak ketakutan seorang gadis remaja. "Aaa, ternyata dia masih hidup!" "Apaan, sih! Dipikir aku sudah mati apa!" Gerutu Awan kesal. Awan masih sedikit ngelantur dan berpikir ia sedang tidur siang di taman belakang rumahnya. Teriakan gadis remaja tersebut, memaksa Awan sadar sepenuhnya. Reaksi pertama Awan saat sadar dan menemukan dirinya berada di tempat yang begitu asing dengannya, begitu terkejut. Lebih mengejutkan lagi, separuh lebih tubuhnya terkubur di bawah tumpukan salju. Wajar saja, gadis remaja tadi mengira jika dirinya sudah mati. Awan t
Melihat empat orang pengawal Aine datang menyerangnya, Awan tidak ingin menyerah begitu saja dan segera, ia mengaktifkan energi internalnya.Namun, apa yang dilakukan oleh Awan, hanya terlihat seperti pertunjukan sirkus saja bagi ke empat pengawal ini.Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit bagi mereka, sebelum mereka akhirnya menaklukan Awan sepenuhnya. Awan sempat dibuat seperti mainan oleh ke empatnya, sebelum mereka mengikat tubuh Awan dengan sebuah tali transparan yang terbuat dari inti es dan memasukkanya ke dalam kerangkeng besi transparean yang juga terbuat dari inti es.Tali dan kerangkeng tersebut bukan sekedar alat biasa, karena memiliki kemampuan untuk meredam kekuatan internal seseorang. Tidak peduli seberapa keras Awan mencoba melepaskan diri, tali dan kerangkeng es ini mengunci kekuatannya lebih kuat setiap kali Awan coba memaksa untuk melepaskan diri menggunakan kekuatan internalnya. "Lumayan juga untuk seorang penyusup!""Malang bagimu, bung. Karena harus bertem
Menurut Awan, ini adalah hari tersialnya, bisa terdampar di benua antah berantah ini dan sebentar lagi, ia akan menjadi persembahan untuk ratu yang secara kebetulan sangat membenci pengguna kekuatan api. Hal itu membuat Awan berpikir, apa kekuatannya berkah atau justru menjadi bencana untuk dirinya?"Aine, maukah kamu menukar pria itu dengan satu juta keping emas? Aku bahkan akan menambahkan beberapa budak pribadiku untukmu. Bagaimana?" Seorang wanita kaya yang entah datang darimana bersama beberapa pengawal pribadinya, mengajukan tawaran untuk menukar tangkapan Aine dengan emas.Tidak sedikit yang tercengang mendengar tawaran gila wanita kaya tersebut. Namun, setelah menimbang nilai budak yang akan dipersembahkan oleh Aine pada ratu mereka, hal itu tergolong wajar. Selama itu bisa menyenangkan sang ratu, maka berapapun biayanya akan dianggap wajar.Tidak wajarnya, adalah nilainya bagi sebagian besar warga yang tidak memiliki kekayaan seperti wanita kaya tersebut.Aine hanya tersenyum
Menteri Jung bergegas untuk menemui istrinya, begitu ia mendapat laporan dari ajudannya tentang keberadaan istrinya.Benar saja, Menteri Jung berhasil menemui istrinya, saat istrinya itu sedang dalam perjalanan menuju istana.Menteri Jung segera menghentikan Aine dan bertanya padanya, "Aine, apa yang kamu lakukan di sini?""Oh, suamiku, untunglah kamu ada di sini! Aku memang berniat untuk menemuimu terlebih dahulu, sebelum menghadiri pesta penyambutan ratu di aula istana.""Menemuiku? Apa maksudmu? Apa kamu berniat membuatku berada dalam masalah?" Teriak Menteri Jung marah."Aku...""Mensteri senior memanggilku tadi dan mengatakan bahwa kamu telah menangkap seorang penyusup dan berniat membawanya ke istana. Apa itu benar?" Tanya menteri Jung memastikan.Aine terkejut mendengar suaminya sudah mengetahui rencananya. Bukannya merasa bersalah, Aine justru bersemangat menunjukkan tawanan yang ia bawa, "Suamiku, aku tidak tahu kamu dapat kabar darimana. Tapi, memang benar. Putri kita tidak
Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl
Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H
Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha
Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih
Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me
Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me
Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.
Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera
Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,