Melihat penderitaan Vannesa yang seperti itu saja sudah membuah emosi Awan mendidih.
Awan dengan cepat mengunci beberapa titik meridian ditubuh Vannesa untuk menghilangkan kesadarannya dan mencegah gadis tersebut dari tindakan yang lebih memalukan dirinya. Selanjutnya berbalik kearah Gandi dan menatapnya dengan tatapan tanpa ampun lagi. Bagi Awan, bandot tua itu sama saja sudah tamat karena berani bermain api dengannya.
Melihat tidak ada lagi peluang untuknya bernegosiasi, Gandi pun terpaksa harus mengeluarkan kartu terakhirnya. Paling tidak Ia harus berjuang untuk peluang terakhir hidupnya, "Pak Saktiawan.. tidak-tidak, Tuan Saktiawan.."Ucap Gandi merendah serendah mungkin, "Saya mohon, anda tidak harus mengambil nyawa saya untuk kesalahan seperti ini.."
"Anda memohon untuk nyawa anda dan berharap saya mau memaafkan anda atas kejadian ini?" Awan tertawa dingin, "Hmn, Pak tua, bahkan jika anda punya 10 nyawa sekalipun tidak akan cukup untuk menyelamatkan hidup a
Saat Topan datang ke kantor Advertisingnya Gandi, hari sudah sore dan karyawan sudah pada pulang. Jadi tidak ada yang tau apa yang sedang terjadi dilantai atas, ruangannya Gandi.Topan datang dengan membawa 10 orang anggota terbaiknya yang selama ini selalu menjadi andalannya. Seperti reputasinya, Topan dan anak buahnya datang dengan rasa percaya diri yang tinggi.Seperti yang diucapkan oleh Gandi melalui telpon, jika pengacau tersebut hanya datang seorang diri. Sepuluh orang petarungnya sudah lebih dari cukup mengatasi berandalan tersebut.Lagian siapa yang tidak kenal dengan 10 orang pengawal Topan yang termasyur?Mereka yang dikumpulkan Topan adalah para petarung handal dan para juara dari arena tarung bebas bawah tanah dan mereka selalu memenangkan setiap pertarungan yang terkenal brutal dan tanpa aturan tersebut. Dengan reputasi itu saja, Topan sudah bisa melenggang bebas di Ibu Kota dan di kenal sebagai satu dari lima penguasa dunia bawah tana
Jelas saja tidak mungkin! itu akan merusak reputasi seorang Topan sebagai penguasa dunia bawah tanah. Orang-orang akan menertawakannya jika mendengar Ia lari disaat seperti ini. Reputasi begitu penting bagi seorang Topan, jika tidak, orang-orang tidak akan pernah lagi menakuti dirinya dimasa depan.Sehingga dengan membulatkan tekat, Ia pun melangkah tegap menuju ruangan Gandi diikuti oleh sepuluh petarungnya. Sehebat apa orang yang berani mengancam Gandi? Ia tetap masih seorang diri, sementara Topan membawa 10 orang petarung terbaik bersamanya.Dengan ada dirinya dan ditambah 10 orang petarung dunia bawah tanah, bagaimana mungkin kereka akan dikalahkan oleh satu orang?Topan langsung masuk ke dalam ruangan karena pintu ruangan Gandi yang sudah hancur. Saat itu Gandi berada paling dekat dengan pintu dan awan duduk dibalik sofa, sehingga Topan tidak dapat melihatnya secara langsung.Melihat kedatangan Topan, Gandi langsung merengek menghampirinya."B
Gandi tersenyum senang melihat Topan marah. Dalam hati Ia bersorak girang, semakin marah Topan maka akan semakin besar penderitaan yang akan ditanggung Awan nantinya. Ia pernah melihat Topan mengamuk sampai menghabisi salah satu musuhnya dimasa lalu. Pimpinan gengster bawah tanah tersebut begitu sadis dan tidak kenal ampun. Membayangkan Awan akan segera mengalami nasib yang sama, Gandi bersorak girang dalam hatinya. Dengan begitu, Ia akan bisa membalaskan penghinaan yang diterima sebelumnya.Ia mungkin bukan tandingan Awan, karena dia hanya pengusaha biasa dan bukan seorang petarung. Tapi Topan dan anak buahnya pasti bisa menghancurkan Awan dengan sangat mudah. Memikirkan itu saja, Gandi sudah sangat senang. Ia seakan menatap Awan seolah pemuda tampan itu sudah divonis mati.Awan berdiri dan berbalik kearah Topan, dia tersenyum cuek dan santai.Lain halnya dengan Topan, begitu melihat Awan secara jelas, wajahnya langsung memucat seakan kehilangan darah. Tu
Sebagai pelampiasannya dia mengamuk pada Gandi yang telah menyebabkannya terjerumus pada situasi seperti ini.Bug Bug BugTubuh Gandi seakan menjadi sansak hidup bagi Topan, bahkan Ia sama sekali tidak membiarkan anak buahnya untuk turun tangan dalam menghajar Gandi.Menurut Topan, itu adalah kesalahannya sendiri. Dia tidak punya muka untuk menatap Awan saat ini, karena itu Ia melampiaskan semua kekesalannya pada Gandi yang dianggap sebagai sumber pembawa masalah dan bencana dalam hidupnya."Am-ampun, Bos Topan.. Ahk ampun.. ahrghh.." Gandi benar-benar tidak berdaya dibawah amukan Topan. Wajahnya bahkan sudah tidak berbentuk dengan jelas dan dibanjiri oleh darah.Para pengawal Topan juga saling melirik penuh tanya, tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Bukankah mereka harusnya menghajar pemuda yang sekarang lagi duduk santai diatas sofa dengan seorang wanita cantik berbaring di sebelahnya.Mereka saat itu belum tahu, al
"Pertanyaan pertama, anda masih ingin menjual gedung tua itu pada kami kan?"Gandi mengangguk cepat, Ia bahkan tidak berani lagi untuk bermain-main seperti ketika menjawab pertanyaan Vannesa, "Tentu saja, saya akan menjual gedung itu pada anda, Bos. Saya bahkan tidak berani menaikan harga lagi, kita pakai harga yang lama."Awan menggeleng tidak puas, lalu Ia menatap Topan dan memberi perintah, "Patahkan satu kakinya!"Gandi gemetar, apa yang salah? Bukankah Ia sudah menjawab pertanyaan Awan, tapi Ia masih saja disiksa.Tanpa menunggu lama, kali ini petarung yang dibawa oleh Topan menjadi algojo. Dua orang dari mereka langsung mematahkan satu kaki Gandi, Kraakk."Arggghhh.." Gandi langsung melolong kesakitan, matanya seakan melompat keluar dari rongganya karena saking kesakitannya.Awan mendesah pelan, sebelum berkata, "Saya ingatkan sekali lagi, Pak Gandi. Anda hanya menjawab apa yang saya tanyakan. Saya tidak menginginkan jawaban lain
"Nah, ini yang saya suka. Anda orang yang luar biasa pak Gandi! Saya tidak menyangka, anda akan sebaik ini dan begitu mudah diajak kerjasama ketika bertransaksi dengan kami." Ucap Awan tertawa puas diatas eskpresi penuh derita Gandi yang tidak lagi bisa berbuat apa-apa.Awan mencari berkas didalam tas Vannesa, ternyata wakil CEOnya itu sudah menyiapkan berkas transaksi yang seharusnya hari itu mereka tandatangani sebelumnya perihal jual beli gedung. Tapi, karena ada perubahan harga, jadi bunyi dalam kesepakatan tersebut terpaksa harus dirubah terlebih dahulu.Saat itu, Awan melirik Cindy yang sedang terduduk lemas diatas lantai. Awan tahu gadis itu sedang syok, karena itu Ia berjalan mendekati Cindy.Semula Cindy langsung meringsut mundur ketakutan, karena mengira Awan akan menyakitinya. Ternyata Awan hanya memegang pelan bahunya, entah apa yang dilakukan Awan terhadapnya. Cindy merasa ada hawa dingin yang masuk ketubuhnya melalui telapak tangan Awan
"Jadi, katakan padaku, siapa yang menyuruhmu untuk main-main denganku?"Deg.Wajah Gandi berubah tegang kali ini, Ia tidak menyangka Awan akan menanyakan hal ini padanya. Ia buru-buru berkata, "Tidak ada. Ini karena kesalahan saya sendiri, Bos. Saya terlalu rakus." Punggung Gandi terasa dingin ketika menjawabnya.Awan menghelas nafas pelan sambil menggelengkan kepala, Ia tampak kecewa dengan jawaban Gandi. Topan yang sadar jika bosnya tersebut tidak puas, lalu memberi perintah pada pengawalnya.Tanpa ampun, dua algojo Topan langsung maju mematahkan satu kaki Gandi lainnya.Bunyi tulang patah dan teriakan mulai memenuhi seluruh ruangan, Cindy memalingkan wajahnya kearah lain karena tidak sanggup lagi melihat penderitaan serta lolong kesakitan atasannya, dimatanya itu terlalu mengerikan untuk dilihat.Lain halnya dengan Awan, Ia tampak sangat tenang seolah penderitaan Gandi tidak berarti apa-apa baginya, "Pak Gandi, sepertinya anda masih
Topan yang mendengar nama keluarga Jati disebut oleh Gandi jadi terperangah kaget, Ia tidak menyangka akan melibatkan diri dalam pertarungan seperti ini. Ia pun melihat ragu ke arah Awan yang bahkan terlihat biasa-biasa saja. "Kenapa Topan? Kamu terlihat sangat terkejut mendengar nama ini." Tanya Awan begitu melihat ekspresi Topan. Topan meneguk Saliva sambil coba terlihat tenang dihadapan Bosnya, "Itu... karena Bos akan berhadapan dengan keluarga Jati dan Vino.... Vino adalah pangeran muda dari keluarga Jati, satu dari sembilan keluarga Naga." Awan tersenyum acuh tak acuh, "Emang kenapa kalau dia dari keluarga 9 Naga? Bahkan jika dia adalah Dewa sekalipun pasti akan kuhadapi karena telah berani menganggu urusanku." Topan dan para pengawal yang mendengar betapa percaya dirinya Awan, dibuat salah tingkah. Apa bosnya itu tidak memiliki urat takut sama sekali? Bagaimanapun, musuhnya adalah keluarga 9 Naga. Topan yang merupakan satu dari lima raja
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi