Peringatan Kenshin hampir saja terlambat. Begitu berbalik, mereka melihat ribuan musuh sudah mengepung mereka dari arah belakang."Sial, kita telah masuk ke dalam jebakan mereka." Sekarang, pasukan klan Honjo tepat berada dibelakang mereka. Pasukan aliansi sekarang terkepung ditengah, mereka seakan tidak diberikan jalan untuk keluar dari situasi tersebut. Karena satu-satunya jalan yang mereka lewati telah dipenuhi oleh musuh. Sementara satu jalan lainnya telah menjadi lautan api.Mereka tidak memiliki pilhan lain, selain bertempur habis-habisan. Tidak ada kata menyerah, kalah sama saja dengan kematian. Satu-satunya cara untuk keluar hanyalah kemenangan."Sial! Tahu begitu, kami tidak akan menembakkan panah api terlalu cepat." Hitoshi merutuki kecerobohannya, sampai menawarkan diri masuk secara sukarela kedalam jebakan yang telah disiapkan oleh musuh."Jangan merasa bersalah, Hitoshi." Hibur Akio menepuk pundak Hitoshi. Ia lalu menambahkan, "Sejak awal, musuh memang telah menyiapkan j
Adanya 12 dewa perang klan Hojo yang memimpin 47 master dan 2 ribu murid, membuat ketimpangan langsung terasa. Kemampuan mereka bukan sekedar kaleng-kaleng, kehadiran mereka serasa badai pembawa maut yang dapat membuat seseorang bisa kehilangan nyawanya dalam sekejap.Hanya beberapa menit setelahmereka menyerang, mereka sudah menumbangkan ratusan pasukan aliansi.Kemampuan mereka setara dengan ketua klan empat besar, sehingga wajar saat melihat mereka bertarung, siapapun diantara pasukan aliansi akan bergidik ngeri.TraangggIzumi Taira, satu dari 12 dewa perang klan Hojo terpaksa harus menghentikan kesenangannya ketika membantai pasukan aliansi. Begitu tebasan pedangnya menemukan lawan sepadan, tebasannya terhenti di udara oleh seseorang. Dia adalah Ichirou, ketua klan Tokugawa."Hehehe, sepertinya ada yang sudah tidak sabar menjemput mautnya. Ichirou, sebaiknya kamu bersenang-senang dengan anak buahku dulu. Tidak lucu, jika pak tua Hisao yang sudah pensiun itu harus segera mencari k
Fumihiro terkesan memandang rendah Awan, dia berpikir jika ketuanya terlalu melebih-lebihkan kemampuan Awan sebelumnya. Kenyataannya, pemuda yang disebut oleh ketuanya sebagai seseorang dengan kemampuan tinggi, bahkan mungkin bisa melewati kemampuannya. Pada kenyataannya, pemuda tersebut tidak datang pada pertempuran yang sangat menentukan hari ini.Justice tidak menanggapi Fumihiro, justru Ia memiliki pemikiran lainnya saat ini. "Nomor 9 dan 10, kalian kembalilah ke markas. Lihat apa yang terjadi disana.""Baik ketua." Ucap dua orang yang dipanggil oleh Justice dan berlalu pergi.Fumihiro terdiam, alasan ketuanya memerintahkan dua orang untuk memeriksa markas mereka terlihat masuk akal. Semua kekuatan utama mereka ada disini, sementara markas hanya dijaga oleh beberapa puluh master. Disana terdapat banyak sandera, jika Awan dengan kemampuan seperti yang disebutkan oleh ketuanya menyusup ke markas mereka, tidak mustahil Awan akan dapat membebaskan mereka semua.Tersentak dengan pemiki
Baik Neo dan 8 orang Kunoichi bersamanya, tercengang begitu melihat isi didalam ruangan. Disana terdapat seratus orang lebih wanita dengan pakaian ala kadarnya. Mereka sepertinya telah disiksa secara seksual oleh orang-orang klan Honjo. Selain mereka, ada juga sekelompok wanita yang masih berpakaian utuh. Mereka masih bisa bereaksi normal, sepertinya mereka baru diculik dan ditempatkan disana.Ketika pintu ruangan terbuka, sebagian dari mereka tampak ketakutan dan sebagian lainnya hanya diam dan pasrah dengan tatapan kosong. Mereka tidak hanya menderita secara seksual, tapi juga juga secara mental. Kebanyakan dari mereka memiliki tatapan yang kosong, entah apa yang sudah dilakukan oleh para penjahat tersebut terhadap mereka semua.Beberapa wanita yang masih berpakaian utuh, bertanya dengan ragu, "A-apa anda bagian dari mereka?""Tenang saja, nona. Kami datang untuk membebaskan kalian."Wanita yang bertanya tampak lega, Ia menangis terharu. Tidak menyangka, masih ada harapan baginya un
"... Katakan pada Awan, Aku senang dia telah begitu baik padaku selama ini. Jadi, dia tidak perlu sedih jika seandainya kami tidak bisa bertemu sebelum keberangkatanku. Aku bahagia.""... Entahlah, Rose. Rasanya kakiku begitu berat untuk pergi hari ini."Penggalan pesan Mikha yang disampaikannya kepada Rose, sesaat sebelum keberangkatannya. Terngiang-ngiang kembali dalam kepala Awan, Rose menyampaikannya persis sama dengan setiap kalimat yang disampaikan Mikha padanya.Sekarang, Awan melihat Mikha begitu lemah. Awan telah mencoba menyalurkan energi internalnya untuk memperkuat tubuh Mikha, tapi Mikha sama sekali tidak bereaksi. Tubuhynya sudah begitu lemah dan hampir tidak mungkin untuk selamat.Awan telah menutupi tubuh polos Mikha dengan kain sprei, Ia tidak ingin tubuh Mikha ternodai lagi, walau hanya sekedar tatapan mesum dari pria yang baru saja menodainya."Mikha, bangun please. Aku tahu kamu itu wanita yang kuat, Kumohon jangan tinggalkan Aku." Bisik Awan terisak ditelinga Mikh
Selanjutnya, Awan mengibaskan tangannya ke depan. Seketika, sebuah tekanan tidak kasat mata memaksa tubuh Isamu terangkat keatas dengan kedua tangan merentang kesamping.Awan menunjuk tangan sebelah kanan Isamu dan bertanya, "Apa ini tangan yang telah menyakiti Mikha?"Isammu menggeleng sambil menangis, cara Awan terlalu kejam menyiksanya. Dengan tidak berdaya, Ia berkata, "Ti-tidak... Aku.. tidak pernnah memu.kul Mikh... Arrgghkk.."Lagi, belum sempat Isamu menyelesaikan kalimatnya. Tangannya putus begitu saja. Isamu bahkan dapat melihat lengannya yang melayang dan jatuh keatas lantai. Tubuhnya seakan melemah, Ia hampir saja pingsan. Tapi, Awan dengan cepat menekan salah satu titik akupuntur dikepalanya dan membuatnya tetap tersadar.Isamu merasa frustasi, Ia dapat melihat potongan lengannya yang masih mengucurkan darah dengan cukup deras. Ia nyata-nyata merasakan sakit yang sangat luar biasa di bagian lengannya yang telah putus. Ia sudah tidak sanggup lagi untuk menahannya, tapi pin
Mikha menangis bahagia ketika berada dalam pelukan Awan.Namun, begitu sadar ketika melihat tubuh polosnya dibalik kain yang menyelimutinya, hatinya langsung hancur.Ia teringat kembali dengan perilaku kejam orang-orang yang sudah menodainya dirinya dengan paksa. "Tidak, A-aku sudah kotor." Isaknya lemah.Awan merasakan kepedihan dalam hatinya ketika mendengar Mikha mengucapkan kalimat menyakitkan seperti itu."Siapa bilang dirimu kotor. Hanya karena mereka telah menodai tubuhmu, tidak membuat dirimu menjadi kotor. Kamu masih Mikha yang kukenal. Wanita polos, baik hati dan suci." Tegas Awan menyangkal. Ia tidak ingin Mikha semakin hancur begitu menyadari dirinya telah dinodai.Mikha terisak sedih, Ia tahu Awan berkata seperti itu hanya untuk menyemangatinya. Seluruh tubuhnya serasa sakit, Mikha batuk beberapa kali dan sempat mengeluarkan darah.Awan semakin cemas, Ia telah memeriksa tubuh Mikha sebelumnya. Sehingga, Ia tahu seberapa parah kondisi Mikha saat ini. Hatinya hancur karena
Neo berhasil membawa keluar seluruh sandera wanita dengan dikawal oleh dua orang dewa perang dari Sekte Flamis, dibagian belakang mereka ada 8 kunoichi dari klan Yamada mengiringi dan mengantisipasi jika masih ada musuh yang dapat mengancam.Mereka baru saja datang ditempat pertemuan yang telah mereka tentukan sebelumnya, tidak jauh dari gerbang masuk klan Hojo. Disana sudah menunggu dua dewa perang sekte flamis lainnya, Lucifer Serzei dan Sadao. Namun yang mengejutkan, terdapat dua orang bertopeng misterius yang sudah terbaring didekat mereka dalam keadaan sudah tidak bernyawa.Keadaan disana cukup berantakan, bekas sisa-sisa pertarungan sengit diantara mereka."Kakak Lucifer, ternyata ada juga seseorang yang sanggup membuatmu berkeringat?" Sapa Nura Queen cukup terkejut melihat penampilan Lucifer yang tampak sedikit berkeringat. Sementara itu, Sadao mengalami sedikit luka dilengan kirinya, meski luka tersebut tidak fatal."Mereka lumayan tangguh juga, sepertinya musuh telah curiga d
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi