Saat Devi keluar dari rumah area rumah sakit, Ia menjumpai sekitar 300 orang pasukan Klan Atmaja dengan seragam serba hitam sudah bersiap menunggu mereka. 300 pasukan lebih ini terdiri tiga pasukan elit di Klan Atmaja, masing-masing mereka mengenakan tiga jenis topeng yang berbeda, yang menandakan dari pasukan mana berasal.
Didepan 300 pasukan elit tersebut telah berdiri dua orang yang mengenakan pakaian serba putih, sangat kontras dengan orang-orang berada dibelakangnya. Mereka adalah Bimbo pimpinan Tim Epsilon yang juga merupakan muridnya Welniks, salah seorang mantan Seventh Devil yang dikenal dengan gelar benteng dari timur. Satu orang lainnya terlihat begitu anggun namun mematikan, Nami. Dia adalah cucu Tomo yang sekarang memimpin tim Delta-nya Klan Atmaja.
"Kak Devi." Sapa Nami dengan hangat.
Bimbo sendiri hanya mengangguk kecil dan wajahnya terlihat sangat serius sama halnya seperti gurunya. Sekarang tiga pasukan elit Klan
Silih berganti mereka coba menyerang Awan, tapi setiap serangan yang mereka keluarkan seperti tenggelam dalam dasar samudera. Melihat situasi yang tidak jauh berkembang setelah beradu belasan jurus, keduanya menjadi semakin gugup.Kepalang tanggung, mereka tidak mungkin mundur begitu saja dalam pertarungan. Tugas yang diberikan oleh Tuan dan Nona mereka adalah menaklukan Joe dan menculiknya, tidak peduli bagaimanapun kondisinya.Tapi, sekarang mereka berhadapan dengan jalan buntu setelah datangnya bantuan dari Awan. Pemuda yang ada didepan mereka adalah target utama dari nona mereka, tapi yang tidak mereka duga adalah kemampuan Awan yang berada jauh diluar espektasi mereka.Hal itu mereka sadari setelah bertukar belasan jurus dengan Awan, mereka sudah menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki. Dengan level mereka, mereka bisa disandingkan dengan satu orang Seventh Devil.Tapi begitu menghadapi Awan, kekuatan mereka seakan terlihat sep
Awan yang dikiranya akan hangus terpanggang dengan kekuatan panasnya, ternyata masih berdiri dengan sangat tenang tanpa terluka sedikitpun. Bahkan tidak ada raut kesakitan sedikitpun diwajahnya.Saat itu, Ia baru sadar ternyata kekuatan panas dari hawa iblis yang dimilikinya, masih kalah jauh dengan kekuatan api yang dimiliki oleh Awan.Sontak, wajahnya pun memucat. "Apa orang ini masih manusia? Bagaimana bisa, kekuatan api iblis milikku bisa kalah dengan api miliknya?" Pikirnya tidak percaya.Ekspresi tidak percaya tersebut hanya berlangsung sebentar, karena selanjutnya, wajahnya menjadi tegang saat api hitam Awan berbalik melahap api miliknya dan selanjutnya mulai membakar tubuhnya.Teriakan kesakitan pun mulai terdengar dari mulutnya, "Arggghhh..."Bagian dalam tubuhnya seakan bergejolak dengan hebat, organ dalam tubuhnya yang paling dulu merasakan efek api hitam milik Awan.Ia mulai panik dan coba meminta bantuan temannya, "Saudara
"Tapi, ini sudah satu jam lebih dan hampir dua jam. Seharusnya, mereka semua sudah menyelesaikan misi ini kurang dari satu jam."Kekhawatiran Meilin mungkin bukan tanpa alasan, Ia berfirasat kalau terjadi sesuatu dengan orang-orang yang mereka kirim untuk menculik Joe.Meski Ia sendiri tidak meragukan kemampuan para jenderal perang dari sekte Flamis, namun melihat waktu yang telah berlalu melebihi apa yang telah mereka rencanakan. Mau tidak mau, Meilin merasa khawatir jika misi mereka telah gagal.Untuk menenangkan tunangannya, Kevin Soze berkata, "Baiklah, Aku akan menghubungi mereka agar kamu bisa tenang, oke!"Selanjutnya, Ia menghubungi nomor salah seorang jenderal perang yang ditugaskannya namun sama sekali tidak ada jawaban. Ia coba menghubungi nomor lainnya, hasilnya tetap sama, tidak ada jawaban.Kening Kevin mulai berkerut dan mulai merasakan keanehan yang dimaksud oleh Meilin barusan.Ia pun memanggil 5 Jendral perangnya yang
...Saat Awan kembali ke tempat Joe sebelumnya, disana sudah berkumpul lebih 50 orang pasukan Eta dibawah komandonya Noura. Meski mengenakan topeng, mata mereka terlihat tegas dan penuh kemarahan. Mereka semua disini demi satu tujuan, menumpas orang-orang yang telah menyakiti komandan mereka.Awan menghampiri mereka dan melihat ternyata Joe telah ditandu dan siap dibawa oleh mereka. Begitu mereka melihat Awan, semuanya langsung menyapa dan menunduk hormat padanya. Selain dari para petinggi, status Awan sebagai ketua Klan dibalik layar juga diketahui oleh tujuh pasukan elit ini.Awan pun mengkoordinir beberapa orang untuk mengantar Joe kembali ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan lebih lanjut. Meski kondisinya sudah tidak lagi kritis, namun Joe masih perlu tindakan medis lebih lanjut.Tidak berselang lama, Devi dan yang lainnya tiba di lokasi.Awan dibuat terkejut dengan banyaknya pasukan yang dibawa oleh Devi. Bersamanya juga ada Neo dan
Meski berhasil menggulung 4 jenderal perangnya Sekte Flamis, serta menghabisi sebagian besar pasukan dan juga membakar gudang tempat persembunyian mereka. Tapi tidak ada satupun diantara mereka yang terlihat puas. Begitupun dengan Awan, ekspresinya terlihat datar. Emosinya tidak tersalurkan sepenuhnya hari ini dan itu membuatnya tidak nyaman dan pikirannya tidak tenang. Kemenangan mereka terasa hambar, karena pemimpin yang menjadi otak serangan musuh tidak berhasil ditumpas. Untuk menenangkan pikirannya, Awan sengaja pulang ke rumah Joe terlebih dahulu. Sebenarnya Ia bisa saja pulang ke rumah mendiang Renata, disana ada ibu angkatnya. Cuma, Ia merasa tidak tenang jika wajahnya terlihat kusut seperti sekarang dan khawatir jika itu mempengaruhi kondisi Ibu angkatnya tersebut. Tidak hanya itu, Joe juga telah kehilangan sebelah tangannya akibat pertempuran kali ini. Meski nyawanya bisa diselamatkan, namun kehilangan sebelah lengan bagi seorang petar
Karena masalah ketua Klan adalah hal yang sensitif dan juga mendesak, Haris beserta 9 orang petinggi lainnya tidak ingin menunda ini lebih lama dan langsung bergegas ke kediaman utama keluarga Joe, begitu mendapat restu dari Joe.....Sepertinya malam ini, Awan benar-benar tidak bisa mengistirahatkan pikirannya dengan tenang.Setelah kembali dari pertempuran, Ia sendirian di rumah Joe. Bibinya dan juga Luna masih berada di rumah sakit menunggui Noura yang sekarang harus ditambah dengan menunggui Joe.Ternyata menghabiskan waktu sendirian setelah beberapa jam, tidak juga membuat Awna tenang. Ia malah menjadi semakin gelisah dan malah begadang sendirian ditaman belakang rumah dengan pikiran mengawang tidak jelas.Kenyataan bahwa Ia tidak berhasil menumpas seluruh musuhnya hari ini, menjadi ganjalan besar dalam pikirannya.Saat itu, Haris datang bersama 9 orang petinggi dengan dikawal oleh sekelompok pengawal khusus Klan.Mel
Awan menatap lama token ketua klan yang saat ini berada ditangannya. Ia masih tidak percaya jika malam ini Ia secara resmi telah menjadi ketua keempat Klan Atmaja.Lima tahun yang lalu, ketika Ia datang ke kota ini, Ia masih lah seorang remaja polos dan cupu.Tidak lama berselang, setelah banyaknya peristiwa terjadi yang membentuk perubahan besar dalam dirinya. Ia mengetahui jika saudara kembar kakeknya, Adli Fikri alias Jhon Hoftman adalah ketua Klan terbesar tanah air ini. Siapa yang menyangka, jika sekarang Ia akan mewarisi klan kakeknya sebagai ketua saat ini.Semuanya berlalu begitu cepat, bahkan Awan sendiri tidak pernah membayangkan jika hidupnya akan berubah sedrastis ini. Tapi, Awan tidak bisa larut dengan perasaan aneh seperti ini. Sebagai ketua dalam sebuah klan besar, tentunya Ia juga mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Salah satunya, adalah menghadapi ancaman musuh yang saat ini masih bersembunyi dan bersiap menghancurkan keharmonisan keluar
Awan langsung nyengir mendengar suara Mikha yang terdengar seperti orang sedang protes. Namun Ia juga merasa sedikit bersalah karena tidak sekalipun mengabari Mikha.Biasanya Ia hanya pergi tidak lebih dari dua hari, itupun untuk urusan bisnis dan biasanya Mikha sudah mengerti dengan kebiasaannya tersebut. Sekarang, sudah lebih dari 5 hari jadi wajar saja jika Mikha menanyakan hal ini padanya.Meski ada hubungannya sedikit dengan kejadian melon tempo hari, tapi tidak mungkin Awan menyinggung hal tersebut. Kesannya, alasan Ia tidak kembali ke apartemen karena ngambek tidak dikasih jatah. Terdengar sangat kekanakkan sekali."Atau jangan-jangan kamu marah sama aku karena kejadian terakhir itu yah?" Tebak Mikha mencurigainya."Eh?" Tanpa diduga oleh Awan, ternyata Mikha malah menyinggung hal tersebut duluan."Tuh kan benaarr..." Mikha terdengar sedih dan merasa bersalah."Gak kok, kok kamu malah mikir kesana?" Sanggah Awan agar Mikha tidak mengu
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi