Share

BAB 236

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-11 11:26:55

William tersenyum getir melihat anak gadisnya itu, dalam hati Ia merasa bangga melihat kedewasaan anaknya. Anak gadis semata wayangnya itu telah mengambil pilihan yang sangat bijak dengan mengedepankan kepentingan keluarga dan merelakan berbagi 'lelaki' yang dicintainya dengan wanita lain. Tidak setiap wanita sanggup menerima pilihan tersebut.

William mengusap pelan kepala Angel, "Nak! Jangan terburu bersedih dengan pilihan ini. Jika kamu yakin dengan perasaanmu pada Awan, maka masih ada pilihan lebih baik saat kamu mengambil keputusan penting ini."

"Maksud Papa?"

"Jika nanti Awan memutuskan menerima perjodohan ini, maka menurutmu siapa yang akan jadi wanita pertamanya?"

Benar juga! jika ada lebih dari satu wanita, terus siapa jadi yang pertama? Urutan sangat menentukan siapa yang jadi permaisuri dan siapa yang jadi selir. Sejarah sudah menceritakan banyak cerita tentang kisah ini.

Bahkan seorang pria beristri empat saja akan menentukan mana Istri yang menjadi pilihan pertama, kedua d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 237

    Enam Bulan berlalu.Seorang pemuda berwajah tampan tampak begitu menarik perhatian ketika berjalan keluar dari pintu Bandara. Pembawaannya tenang dengan tatapan teduh, Ia memiliki kepercayaan diri layaknya seorang bangsawan. Bahkan dua wanita cantik yang sedang menunggunya saat ini, jantung mereka juga tak henti berdebar kencang begitu melihat pria yang mereka nantikan sudah menampakan diri dan berjalan ke arah mereka."Kak, tuan muda makin charming yah!" Ujar sang adik dengan tatapan penuh kekaguman."Iya, tar kamu jangan norak lagi kayak sebelumnya." Ujar sang Kakak mengingatkan.Teringat kejadian terakhir, adiknya itu terang-terangan memuji tuan muda mereka. Itu membuat malu dirinya, makanya Ia harus mengingatkan adiknya itu untuk mengenal batas mereka dan bersikap lebih sopan. Mereka adalah Lana dan Xynthia. Sebenarnya hari ini, Lana merencanakan untuk menyambut kedatangan tuan muda mereka dengan lebih meriah. Tapi mengingat Awan yang pernah menegurnya terakhir kali, tuan mudany

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 238

    'Eh, perubahan?' Lana mulai paham perubahan yang dimaksud adiknya."Tuan muda Awan terlihat jauh lebih kuat setelah latihannya dengan Madam Yin dan Master Yin waktu itu.""Nah itu dia maksudku, Kak.""Sekarang apa Kakak memperhatikan tuan muda Awan? Aku tidak lagi merasakan tekanan kekuatan dari tuan muda selain tatapannya yang jauh lebih tajam dari sebelumnya.""Iya, itu sesuatu yang aneh." Gumam Lana ketika menyadari maksud ucapan adiknya.Sebelumnya, Lana hanya fokus pada rasa senang dan rindu bertemu tuan mudanya. Sehingga tidak sempat memikirkan perubahan lain pada Awan. "Apa tuan muda ketiga telah gagal latihannya yah? Tuan muda kehilangan kekuatannya?" Tebak Xynthia panik memikirkan kemungkinan itu."Tidak mungkin tuan muda gagal." Ujar Lana khawatir, lalu Ia teringat sesuatu "Dek, apa kamu memperhatikan tatapan mata tuan muda? Xynthia mengangguk pelan sambil berpikir, "Tatapan tuan muda terlihat lebih tenang namun tajam dan fokus.""Seperti tuan besar Kelvin." Komentar Lana.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 239

    "Tidak mungkin, putra pak presdir adalah tuan Hadi dan Ia sedang berada di New York. Berbohongmu sungguh keterlaluan anak muda. Keamanan!" Salah seorang eksekutif wanita berteriak dan memerintah keamanan untuk segera mengusir Awan. Itu karena Ia tahu kalau putra Presdir mereka hanya satu dan satu lagi wanita, Amelia.Mereka adalah para eksekutif di perusahaan Sanjaya, bagaimana mereka tidak tahu dengan anak-anak bos mereka? Bisa-bisanya pemuda biasa ini mengaku putranya Kelvion Sanjaya. Jika orang luar mendengarnya, mereka bisa jadi bahan tertawaan jika menganggap pemuda biasa ini benar putra Presiden Direktur mereka.Diantara mereka tidak ada satupun yang hadir ketika Kelvin memperkenalkan Awan sebagai pewarisnya setengah tahun yang lalu, jadi tidak ada satu orangpun yang mengenali Awan saat ini dan mereka tahunya, hanya Hadi dan Amelia saja sebagai anaknya presiden direktur mereka."Kalian tidak ada yang percaya jika Ayahku ada didalam sana?" Awan tidak tahu harus tertawa atau mena

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 240

    Tampak Paman Billynya menyuruh Stefen kedepan untuk bicara, walau sedikit ragu akhirnya Stefen berdiri dan berjalan menunduk ke depan Awan."Sepupu, mohon maafkan kesalahanku sebelumnya. Sa-saya terlalu naif dan tidak menyelidiki permasalahan sebelumnya dan telah gegabah bertindak yang menyebabkan kerugian bagi kita berdua. Saya mengaku salah, tolong maafkan." Ucap Stefen dengan tulus.Pada dasarnya Stefen bertindak karena rasa loyalitasnya yang tinggi pada keluarga utama. Namun karena alasan yang sama, ia mudah dibutakan oleh emosinya sehingga dengan gampang dimanfaatkan oleh Hadi. Namun setelah dijelaskan duduk permasalahannya oleh sang Ayah, Stefen pun merasakan penyesalan yang mendalam.Tapi, meskipun begitu Ia tidak bisa balik menyerang Hadi. Karena Hadi adalah bagian keluarga utama. Sehingga yang bisa dilakukannya saat ini adalah meminta maaf pada Awan.Melihat saudara sepupunya benar-benar tulus meminta maaf padanya, Awan pun memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang masalah de

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 241

    Mereka melanjutkan dengan berbicara ringan tentang hal-hal umum sebelum Kelvin memberikan sebuah kunci berbentuk kartu pada Awan."Apa ini Ayah?" Tanya Awan bingung. Ia tahu itu adalah kunci apartemen, karena di balik kartu jelas tertulis President Suite of Emmeral Apartment.Ayahnya tersenyum hangat, "Sudah saatnya kamu memiliki hunian sendiri, Nak. Kamu tidak mungkin selamanya tinggal di Villa sebelumnya."Ketika Kelvin mengucapkan itu, Stefen tersenyum masam dengan wajah bersalah. Karena Ia tahu, dialah alasan Awan tidak bisa tinggal disana setelah dia menghancurkan Villa itu sebelumnya."Sepupu, maafkan Aku untuk villamu. Aku bisa menggantinya jauh lebih baik dari sebelumnya." Ujar Stefen sambil menunduk, tidak berani menatap Awan."Sudahlah, tidak apa-apa. Lagian Ayah sudah menggantinya dengan lebih baik." Kata Awan santai sambil melambaikan kunci apartemennya. Stefen sudah menunjukan ketulusannya, jadi Awan pun bersikap bijak dengan tidak lagi menyalahkan Stefen atas apa yang t

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 242

    Saat berada ditempat parkir, Awan dikejutkan dengan mobil apa yang dihadiahkan Ayahnya untuknya. Audi A8L, mahalkah? Awan belum tahu berapa harganya, tapi yang jelas mobil itu terlihat sangat mewah dan berkelas.Lana dan Xynthia bahkan sampai berebut untuk mengendarainya untuk mengantar Awan, tapi begitu Awan mengatakan kalau mereka tidak bisa ke apartemennya seperti apa yang dikatakan Ayahnya, membuat dua dara cantik tersebut langsung merengut. Tapi, Awan menjanjikan jika mereka bisa main ke apartemennya kapanpun mereka mau, yang membuat senyum cantik mereka kembali merekah.Awan tidak ingin mengambil jatah istirahat lebih dari seharusnya, 6 bulan Ia telah ditempa latihan berat yang tidak bisa dibayangkan oleh siapapun. Pelatihan itu telah membuatnya menjadi pria yang lebih tenang namun mematikan.Karena itu juga, Awan beranggapan bahwa Ia harus lebih keras pada dirinya sendiri, jika tidak dunia akan jauh lebih keras memperlakukan dirinya. Pagi-pagi sekali Ia sudah siap dengan set

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 243

    Saat semua orang sudah pergi dan hanya menyisakan Zack dan Awan.Awan melihat sebuah papan catur milik Zack yang biasa dipakai untuk mengisi waktu luang, "Bagaimana kalau kita main catur untuk mengisi waktu paman?"Zack tertawa, "Kenapa tidak? Kuharap skill caturmu sebaik kejeniusanmu dalam mengatur strategi perusahaan.""Oke, mari kita lihat." Zack ternyata juga ahli dalam permainan catur, keduanya bersaing alot dalam adu strategi. Bergantian mereka menghabiskan setiap pion di area lawan masing-masing. Zack yang kaya pengalaman dan strategi berhasil memojokan langkah Awan dengan hanya menyisakan Queen dan King sebagai bidak terakhir.Saat Zack merasa sudah sangat yakin dengan langkahnya dengan mematikan langkah terakhir Bidak Queen Awan dan melupakan pergerakan bidak lainnya, King yang hanya memainkan gerakan 1 kotak dan tidak seharusnya menjadi ancaman, sampai Awan menutup langkah terakhir Zack, "Skak Mat."Kejutan Awan membuat Zack melongo dan tak percaya, karena semula Ia terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 244

    Tanpa terasa waktu sebulan begitu cepat berlalu, Awan begitu mencurahkan seluruh waktunya untuk perkembangan perusahaan barunya. Ia tidak lagi perlu mengecek hp-nya setiap waktu untuk mengabari seseorang. Ia sudah sampai pada titik dimana Ia tidak lagi mempedulikan jika perhatiannya akan mendapat balasan lagi dari wanita yang dirindukannya itu.Hampir tidak ada waktu baginya untuk bersantai, semua perhatian dan tenaganya difokuskan untuk kemajuan perusahaan dan malamnya Ia sibuk latihan untuk meningkatkan fisik dan bathinnya. Bahkan setelah Stefen kembali dari Singapura, Awan semakin tenggelam dengan kesibukannya. Kerja keras dan strategi yang diterapkannya menampakan hasil dengan grafik perkembangan perusahaan yang sudah mulai stabil dan bahkan mulai bergerak kearah yang lebih positif, itu membuat Awan semakin bersemangat untuk terus maju.Suatu sore, Stefen baru melangkah pulang ketika setelah selesai mengerjakan pekerjaannya. Saat Ia melewati ruangan Awan, Ia terkejut ketika melih

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11

Bab terbaru

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 265

    Awan teringat kejadian dimana dia koma dulu, jadi saat Ia sedang tidak sadarkan diri Angel mengambil kesempatan itu. Apa Ia sengaja menyelinap sendiri dan nekat masuk ke dalam kamarnya ? Tapi, apapun itu, Awan percaya jika Angel bisa melakukan itu. Angel cukup licik untuk trik seperti itu. Awan justru senang, ternyata ciuman pertama Angel masih dengan dirinya bukan cowok lain. Kalau tidak, Ia pasti akan cemburu dibuatnya."Hmn kenapa senyum-senyum?""Berarti sekarang kita sudah impas, karena kali ini Aku yang mencuri ciuman kedua mu. Jadi skornya satu-satu sekarang, xixixi."Baru saja mereka larut dengan kebahagiaan setelah berpisah sekian lama, terdengar himbauan untuk penumpang agar segera menaiki pesawat. Eskpresi Angel langsung berubah sendu."Pergilah." Kata Awan lembut dengan tatapan penuh cinta."Tapi..." Angel terlihat berat untuk melangkah pergi. Ia masih belum puas bersama Awan saat ini, Ia begitu mencintai Awan dan baru bertemu sebentar saja. Tapi harus segera pergi, Ange

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 264

    "Tentu saja, Aku menyayanginya." Jawab Awan dengan yakin."Kalau begitu, kakak harus bergegas menyusulnya sekarang.""Hah, maksudnya?""Karena 3 setengah jam lagi pesawat Kak Angel akan berangkat menuju Inggris dari Bandara Soetta. Kak Angel telah memutuskan untuk melanjutkan studinya disana.""Apa? Kenapa kamu tidak bilang daritadi kalau Angel akan berangkat." Ucap Awan panik. Lalu bergegas pergi, tanpa menunggu penjelasan Raysha lebih lanjut.Dalam pikirannya saat ini adalah Angel, dalam hati Ia berulang kali merutuki kebodohannya selama ini. Ini salahnya juga, kenapa tidak menemui Angel sebelumnya. Dia tahu Angel berkarakter keras, kalau sudah memiliki kemauan, pasti Ia akan mewujudkannya.Selama ini, Awan hanya menyimpulkan sendiri jika Angel hanya sibuk dengan dunia sendiri. Tanpa Ia sadari, jika Angel melakukan semua itu untuk dirinya."Lihat akibat sikap keras kepalamu, membuat kita menjadi jauh seperti ini." Gumam Awan kesal.Semula Awan hendak meminjam mobilnya Devi, karena k

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 263

    "Kamu mau meminta apa?" Tanya Awan melihat keraguan Karin."Apa Kamu sudah bisa move on dari Kak Nata dan menemukan penggantinya?"Pertanyaan Karin semakin membuat Awan binggung, Awal dia ingin meminta sesuatu, lalu malah bertanya. Apa korelasi pertanyaannya dengan permintaan yang akan diajukan Karin padanya.Awan berpikir sesaat, move on dari Renata? Jelas bayangan Renata masih begitu kental dihatinya. Bagaimana Ia akan bisa melupakannya? Kenangan yang ditorehkan Renata dalam hatinya begitu dalam hingga sulit baginya untuk menghapusnya begitu saja. Bahkan setiap Awan pergi ke Kota ini, kesedihan selalu menyelimutinya sepanjang waktu.Lalu, apakah Ia sudah menemukan penggantinya? Siapa, Annisa? Memang Ia mencintainya, tapi Ia belum ingin memikirkannya saat ini. Angel? Walau Ia semakin sering mengiriminya pesan dan telponnya yang tidak pernah diangkatnya, Awan mulai ragu dengan masa depannya bersama Angel karena sikap Angel sebelumnya."Move on, aku sedang berusaha. Untuk pengganti Ren

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 262

    "Yaah, bisa gak sih kalau waktu berhenti sampai disini saja? Aku pengen bareng kalian terus." Ucap Veby sedih."Seandainya pun bisa, mungkin kita semua tidak akan pernah menjadi dewasa. Bukankah itu lama-lama akan membuat kita bosan? Justru dengan adanya waktu yang berjalan, kenangan hari ini dan sebelumnya akan menjadi kenangan terindah dalam diri kita masing-masing. Saat kita menyongsong masa depan dan kita bertemu lagi dengan diri kita yang sudah dewasa, bukankah itu jauh lebih indah?""Benar apa yang diucapkan Awan! Biarkan kenangan indah persahabatan kita, terukir abadi dalam hati. Yang perlu kita lakukan adalah memenuhi janji yang kita buat hari ini, lima tahun lagi kita akan bertemu kembali dengan masing-masing impian kita dan dengan diri kita yang lebih dewasa." Ucap Lina menanggapi."Iya, mari kita berjanji. Lima tahun lagi kita akan berkumpul dengan impian kita masing-masing." Kata Siska."Lima tahun lagi, kita akan berkumpul kembali." Ikrar yang lainnya penuh semangat."Loh

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 261

    "Aw aw.. Sakit Vi.""Hahaha,, Hajar Vi."Teriak Siska senang begitu melihat Novi dan Radit yang mengaduh kena jeweran Devi."Aduh duh sakit, Vi. Lepasin.""Kebiasaan kalian berdua nih yah, mau ikut meluk Awan apa mau ngambil kesempatan?" Ujar Devi galak."Yah, kan sekalian gitu Vi." Balas Radit ngeles."Jewer aja terus Vi, kalau perlu sampai sampai putus telinganya. Emang tuh si Radit." Shiren ikut mengompori."Ciiee yang mentang-mentang udah bubaran jadi sengit gitu." Ledek Lina sambil tertawa."Wkwkwk, Shiren senang banget melihat Radit menderita sekarang."Yang lain malah ikut menertawakan Radit dan Shiren, sampai ketika Sherla mengalihkan topi pada Awan lagi, "Awan, kamu kemana aja selama ini?" Tatapan Sherla masih sama dengan yang dulu. Begitu tahu Renata meninggal saja, Sherla adalah orang yang paling bersedih. Dia sedih dengan meninggalnya Renata dan lebih sedih lagi karena Ia tahu jika Awan adalah yang paling kehilangan Renata saat itu. Ia tahu jika perasaannya tidak mendapat

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 260

    Setelah berlalu beberapa hari, Mikha tampak sudah mulai bersikap seperti biasa. Tidak hanya itu, sekarang Ia bahkan tampak jauh lebih ceria dan bersemangat dari sejak Ia pertama datang. Mungkin karena tingkat hubungannya dengan Awan yang sudah lebih intim, membuatnya lebih bisa terbuka dalam segala hal. Sepanjang periode itu, Angel juga sudah berulang kali mencoba untuk menghubungi Awan. Tapi, Awan sedang enggan untuk menanggapinya saat ini. Bahkan notifikasi pesan masuknya sudah ribuan dan tidak ada satupun yang ditanggapi Awan.Alasan utamanya bukan karena apa yang dilihat Awan ketika di Resto sebelumnya, tapi karena sikap Angel sendiri yang tampak enggan untuk bertemu dengannya selama ini. Sehingga Awan pun mulai meragukan kelanjutan hubungannya dengan Angel.Tepat disaat Ia melihat-lihat hp-nya, sebuah notifikasi muncul. Ternyata itu adalah pesan dari sahabatnya, Sherla. Ternyata Ia memberi kabar tentang acara perpisahan mereka yang akan berlangsung 2 hari ke depan. Cukup lama j

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 259

    Mikha memikirkan hendak menerima tawaran dari Mpok Rina. Awan sudah membaca gelagat Mikha, sehingga Ia cepat bicara, "Mikha akan tinggal bersama saya, Mpok."Mikha dan Mpok Rina sama terkejut dengan pernyataan Awan barusan."Maaf, Mas ini siapa yah?" Mpok Rina bertanya dengan menyimpan kecurigaan pada Awan. Ia melihat Awan semenjak tadi dan bahkan menemani mereka sampai ke tempat pemakaman. Cuma karena Ia fokus pada Mikha sebelumnya, sehingga tidak menghiraukan keberadaan Awan."Ia teman saya, Mpok. Namanya, Awan. Ia juga yang telah menyelamatkan Mikha sebelumnya." Mika khawatir jika Mpok Rina akan mencurigai Awan tidak baik, sehingga Ia cepat menjelaskan siapa Awan untuk menghindari kesalahpahaman."Oh, begitu. Terimakasih banyak, Nak. Kamu telah menyelamatkan Mikha, kasihan Ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi sekarang." Ujar Mpok Rina ramah dan telah mengubah penilaiannya terhadap Awan."Tidak usah sungkan, Mpok. Mikha juga teman saya, sudah kewajiban saya menolong seorang teman.

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 258

    2 jam kemudian, Awan dan Mikha sudah sampai disalah satu daerah pinggiran Ibu Kota. Disana Awan baru sadar, betapa besarnya ketimpangan antara lingkungan Apartemen yang ditinggalinya dengan tempat yang sedang dilaluinya bersama Mikha sekarang. Kebanyakan bangunan yang ada disini bersifat semi permanen dan bahkan ada sebagian rumah yang hanya berdindingkan seng dan kardus bekas.Ditambah jumlah penduduk yang begitu padat membuat tempat ini sebenarnya sangat tidak layak untuk dihuni.Menurut keterangan Mikha, rata-rata mereka yang tinggal disana adalah pendatang yang datang dari luar daerah untuk mengadu nasib di ibu kota. Tapi, karena biya hidup yang begitu tinggi sehingga mereka hanya sanggup untuk menyewa rumah-rumah liar seperti itu.Belum lagi, resiko digusur oleh satpol PP yang bisa datang kapan saja.Awan dan Mikha melewati beberapa gang, sebelum menuju salah satu rumah yang sangat-sangat sederhana. Itu adalah rumah kontrakan Mikha, namun herannya rumah itu begitu sepi. Mikha me

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 257

    Karena situasinya yang sudah tenang dan mencair diantara mereka, tapi karena pelukan Mikha yang sekarang sudah tenang dan tidak takut lagi seperti sebelumnya. Belum lagi, kenyataan jika kulit mereka bersentuhan secara langsung, justru membuat Awan yang tidak tenang jadinya. Bagaimanapun Ia masih muda, memeluk wanita cantik dalam keadaan terbuka membuat begitu hasratnya mudah tergoda."Hmnn.. itunya bangun lagi." Tunjuk Mikha malu begitu sadar bagian bawah tubuh Awan bergerak. Ia tidak menyangka jika benda yang semalam telah mengoyaknya itu akan kembali terbangun, sehingga wajah Mikha kembali tersipu."Hmn, dia terbangun karena dipeluk wanita cantik.""Apaan sih." Ucap Mikha tersipu sambil mencubit pelan pinggang Awan.Setelah Mikha tertidur pulas disampingnya, Awan bergegas mencari informasi tentang geng Kapak Merah melalu jaringannya di Klan Atmaja. Bukan hal yang sulit untuk mencari informasi tentang gengster manapun dalam Negeri, karena Ia sendiri sudah punya kendaraan besar Klan

DMCA.com Protection Status