Amanda masih bungkam, ia menunduk sedih. Tapi Nyonya Wiliam melihat mereka Dia berpikir kalau Amanda bakal mengadu ke Carlos tentang perbuatannya."Dasar tukang ngadu, kamu ingin membuat hubunganku dengan Carlos merenggang ya?" bentak Nyonya William."Mama. Jadi mama yang barusan ditemui Amanda?" tanya Carlos.Nyonya Wiliam kaget kalau Carlos bertanya seperti itu berarti Amanda belum mengadu apapun dengannya. Tapi dia sudah terlanjur basah ketahuan jadi sekalian saja dia akan berterus terang tentang ketidaksukaannya dengan Amanda."Iya, memangnya kenapa. Mama kasih dia uang untuk meninggalkanmu!" seru Nyonya Wiliam."Kenapa mama selalu ingin menghancurkan kebahagiaanku? Aku tidak ingin berpisah dengan Amanda!" tegas Carlos.Terjadi adu debat antara Carlos dan Nyonya Wiliam. Satu ingin mempertahankan kisah asmaranya satu lagi ingin putranya memiliki pasangan yang pantas untuknya."Kasihan Amanda, kisah cintanya terhalang restu," bisik Ratna."Benar, Nyonya Wiliam terlalu kaku. Padahal
Carlos menggenggam tangan Amanda. Dia sungguh tak mau terpisahkan dengan Amanda. Mamanya harus menerima kalau Carlos memilih Amanda sebagai pasangannya."Dalam cinta tidak mengenal perbedaan. Aku mencintainya," ucap Carlos."Cinta itu hanya dusta tak membuat kenyang, yang kamu butuhkan adalah pasangan yang bisa memberimu keuntungan," balas Nyonya Wiliam."Amanda cukup memberikan keuntungan buatku dan perusahaan," ucap Carlos."Aku tak percaya hanya dia yang memberikan keuntungan, memangnya yang pandai membuat desain hanya dia seorang apa!" tegas Nyonya Wiliam.Carlos menggelengkan kepalanya, kenapa mamanya begitu gigih ingin memisahkan Amanda dengannya. Kenapa setiap ada wanita yang Carlos cintai dia tak pernah menyetujuinya."Aku mencintainya, mulai hari ini tidak ada hubungan lagi antara kita berdua. Perusahaan ini milikku!" seru Carlos."Carlos, benar-benar kamu anak durhaka. Pasti wanita jahat ini sudah menghasutmu sehingga kamu selalu menentangku. Dia hanya ingin menguasai hartam
Nyonya William kebingunan, dia mana ada bukti tentang itu. Semua hanya pikiran sesatnya semata."Semua orang miskin menginginkan harta yang instan," ucap Nyonya William."Itu hanya pikiranmu saja. Bahkan Amanda tak pernah minta-minta dibelikan barang mewah atau sesuatu yang berharga lainnya pada Carlos," bantah Tuan William."Ayah tahu darimana? Orang seperti itu licik, aku tak mau nanti harta anakku dikuasai olehnya," tanya Nyonya William."Aku sudah menyelidikinya. Jadi kamu hanya takut tidak kebagian harta anakmu ya," bentak Tuan William.Hukuman untuk Nyonya William kali ini sangat berat. Dia tak diperbolehkan keluar kamar oleh suaminya. Juga uang bulanan dikurangi serta semua kartu disita. ***"Amanda, jangan sedih aku pasti akan melindungimu," ucap Carlos."Aku mengerti, hanya saja aku merasa terhina. Sangat terhina aku tidak mengharapkan uang darimu tapi ternyata dimata mamamu aku adalah wanita yang hanya mengharapkan uang," ucap Amanda sambil terisak.Carlos mengusap air mata
Carlos mengambil ponselnya ternyata itu dari nyonya William. Dia sangat kesal sekali pasti akan mengomel karena tidak mau mendengarkannya."Apa kamu sedang bersama wanita itu dan tidak boleh mengangkat telpon mamamu ini?" tanya Nyonya William."Kalau tidak penting aku akan tutup telponnya," jawab Carlos."Pulang kamu sekarang," pinta Nyonya William.Carlos menutup telponnya, ia berdecak kesal karena mamanya itu terlalu mengatur hidupnya dan tidak ada satupun wanita yang ia sukai saat Carlos mulai membuka hati untuk seseorang. Hal yang biasa ia lakukan adalah memberikan uang pada wanita yanh dekat dengan Carlos agar meninggalkannya."Amanda, aku harus pulang, ada sesuatu yang harus aku selesaikan," pamit Carlos."Hati-hati dijalan," ucap Amanda.Amanda mengantar Carlos sampai pintu, dia akan pulang hari ini untuk menyelesaikan masalah dengan mamanya."Kenapa lama banget pulangnya, sudah jam berapa ini?" tanya Nyonya William."Aku tak peduli jam berapa ini, yang penting aku sudah memenu
Tuan William menggelengkan kepalanya, tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Carlos. Dia hanya mempertahankan cinta, mamanya saja yang keterlaluan tidak memberinya kesempatan untuk mencintai. "Tidak ada yang salah, yang namanya hati tidak tahu kapan dia akan mencintai," balas Tuan William."Kenapa mama membenci Amanda?" tanya Carlos. "Mamamu tidak membencinya hanya saja, waktu untuk merestuimu belum ada," ucap Tuan Wiliam. Carlos mengangguk ingin dia meneguk sampanye lagi tapi dihalangi Tuan Wiliam. Dia menghela nafasnya kasar. Hanya ingin hidup damai dan mencintai orang yang ia cintai saja rasanya begitu sulit."Ayah, aku ingin menikahi Amanda," ucap Carlos. "Lakukan saja apa yang kamu inginkan," balas Tuan Wiliam."Kalau mama tidak mau merestui hubungan kami bagaimana lalu dia menghancurkan pesta pernikahan kami juga aku harus bagaimana?" tanya Carlos. "Kamu anak yang tangguh kenapa jadi seperti orang yang lemah begini. Kamu tidak seperti Carlos yang aku kenal," jawab T
Tuan William yang sudah tertidur mana bisa menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari istrinya. Walau dia marah-marah ya tidak akan ada yang menjawabnya."Aku akan menemukan wanita itu dan merusak wajahnya kalau kamu berani menduakan aku," bentak Nyonya William.Dia akhirnya tertidur saat tenaganya untuk marah sudah habis.***Mentari pagi sudah menampakkan sinarnya. Carlos terbangun dari tidurnya, begitu bangun yang dia ingat Amanda seorang. Dia menuju kamar mandi membersihkan diri dan mengirim pesan padanya.["Aku merindukanmu,"] ketik Carlos singkat.["Baru semalam kamu tak bertemu denganku, apa sudah sangat rindu?"] balas Amanda.["Tentu saja aku sangat rindu, jangan meledekku, bisakah bawa makan siang ke kantor hari ini?"] tanya Carlos.["Tentu saja, aku memasak ayam bumbu bali kesukaanmu,"] jawab Amanda.Carlos senyum-senyum sendiri membaca pesan dari Amanda. Betapa bahagia Carlos bisa makan makanan sehat setiap hari. Kalau bukan Amanda mungkin dia tak akan bisa mencicipi makanan
Amanda menatap Carlos dengan sangat lembut. Dia masih tidak percaya dicintai bos angkuh yang sangat dingin itu."Siapa yang nggak mau hidup dengan bos besar kaya raya sepertimu, tapi sayang kalau aku bersamamu para wanita jalang itu akan memusuhiku," balas Amanda."Memang benar sih karena aku tampan banyak yang menyukaiku. Mereka pasti tidak rela kalau aku menikah. Mereka semua akan patah hati," balas Carlos.Amanda menertawakan Carlos yang narsis. Dia mulai narsis sejak dekat dengan Amanda. Melihat Amanda tertawa dan wajahnya semakin cantik Carlos menjadi semakin semangat. "Carlos, jangan datangkan malapetaka padaku ya. Mulan, Nyonya William juga beberapa orang di kantor ini sudah menyakitiku. Cukup mereka saja, jangan tambah yang lain," balas Amanda."Aku janji akan selalu melindungimu dari segala mara bahaya," ucap Carlos.Mereka melanjutkan makan siang sampai selesai. Di ruangan Carlos memang sangat nyaman jika mereka melakukan makan siang bersama. Sambil bersenda gurau atau seke
Amanda sudah muak dengan apa yang dilakukan oleh Mulan. Melakukan hal yang sama ketika ingin melukainya. Sudah berapa kali dia ingin merusak wajah Amanda. Mungkin sangat sering sehingga Amanda tidak takut lagi karena itu tidak pernah berhasil."Kamu bahkan tidak memakai senjata apapun. Apa dengan tangan kosong bisa melukai aku?" tanya Mulan."Maju saja kalau kamu berani," jawab Amanda santai.Kepala Divisi menghubungi satpam dan petugas keamanan. Dia tak mau ada pertumpahan darah di ruang kerjanya. Mulan mulai menyerang Amanda dengan pisau yang dibawanya. Tapi Amanda yang sigap berhasil meraih tangan Mulan dan mengambil pisau itu. Dia melemparnya ke tempat sampah. "Brengsek kamu Amanda, apa kamu pikir aku hanya membawa satu pisau saja," ucap Mulan."Aku tidak peduli, kamu sudah melakukan kejahatan berencana jadi aku akan membawamu ke kantor polisi," balas Amanda. Mulan mengambil senjata tajam lagi dari tasnya. Dia langsung menusuk bagian perut Amanda tapi tidak sampai dalam. Amanda
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo