Tuan William menggelengkan kepalanya, tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Carlos. Dia hanya mempertahankan cinta, mamanya saja yang keterlaluan tidak memberinya kesempatan untuk mencintai. "Tidak ada yang salah, yang namanya hati tidak tahu kapan dia akan mencintai," balas Tuan William."Kenapa mama membenci Amanda?" tanya Carlos. "Mamamu tidak membencinya hanya saja, waktu untuk merestuimu belum ada," ucap Tuan Wiliam. Carlos mengangguk ingin dia meneguk sampanye lagi tapi dihalangi Tuan Wiliam. Dia menghela nafasnya kasar. Hanya ingin hidup damai dan mencintai orang yang ia cintai saja rasanya begitu sulit."Ayah, aku ingin menikahi Amanda," ucap Carlos. "Lakukan saja apa yang kamu inginkan," balas Tuan Wiliam."Kalau mama tidak mau merestui hubungan kami bagaimana lalu dia menghancurkan pesta pernikahan kami juga aku harus bagaimana?" tanya Carlos. "Kamu anak yang tangguh kenapa jadi seperti orang yang lemah begini. Kamu tidak seperti Carlos yang aku kenal," jawab T
Tuan William yang sudah tertidur mana bisa menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari istrinya. Walau dia marah-marah ya tidak akan ada yang menjawabnya."Aku akan menemukan wanita itu dan merusak wajahnya kalau kamu berani menduakan aku," bentak Nyonya William.Dia akhirnya tertidur saat tenaganya untuk marah sudah habis.***Mentari pagi sudah menampakkan sinarnya. Carlos terbangun dari tidurnya, begitu bangun yang dia ingat Amanda seorang. Dia menuju kamar mandi membersihkan diri dan mengirim pesan padanya.["Aku merindukanmu,"] ketik Carlos singkat.["Baru semalam kamu tak bertemu denganku, apa sudah sangat rindu?"] balas Amanda.["Tentu saja aku sangat rindu, jangan meledekku, bisakah bawa makan siang ke kantor hari ini?"] tanya Carlos.["Tentu saja, aku memasak ayam bumbu bali kesukaanmu,"] jawab Amanda.Carlos senyum-senyum sendiri membaca pesan dari Amanda. Betapa bahagia Carlos bisa makan makanan sehat setiap hari. Kalau bukan Amanda mungkin dia tak akan bisa mencicipi makanan
Amanda menatap Carlos dengan sangat lembut. Dia masih tidak percaya dicintai bos angkuh yang sangat dingin itu."Siapa yang nggak mau hidup dengan bos besar kaya raya sepertimu, tapi sayang kalau aku bersamamu para wanita jalang itu akan memusuhiku," balas Amanda."Memang benar sih karena aku tampan banyak yang menyukaiku. Mereka pasti tidak rela kalau aku menikah. Mereka semua akan patah hati," balas Carlos.Amanda menertawakan Carlos yang narsis. Dia mulai narsis sejak dekat dengan Amanda. Melihat Amanda tertawa dan wajahnya semakin cantik Carlos menjadi semakin semangat. "Carlos, jangan datangkan malapetaka padaku ya. Mulan, Nyonya William juga beberapa orang di kantor ini sudah menyakitiku. Cukup mereka saja, jangan tambah yang lain," balas Amanda."Aku janji akan selalu melindungimu dari segala mara bahaya," ucap Carlos.Mereka melanjutkan makan siang sampai selesai. Di ruangan Carlos memang sangat nyaman jika mereka melakukan makan siang bersama. Sambil bersenda gurau atau seke
Amanda sudah muak dengan apa yang dilakukan oleh Mulan. Melakukan hal yang sama ketika ingin melukainya. Sudah berapa kali dia ingin merusak wajah Amanda. Mungkin sangat sering sehingga Amanda tidak takut lagi karena itu tidak pernah berhasil."Kamu bahkan tidak memakai senjata apapun. Apa dengan tangan kosong bisa melukai aku?" tanya Mulan."Maju saja kalau kamu berani," jawab Amanda santai.Kepala Divisi menghubungi satpam dan petugas keamanan. Dia tak mau ada pertumpahan darah di ruang kerjanya. Mulan mulai menyerang Amanda dengan pisau yang dibawanya. Tapi Amanda yang sigap berhasil meraih tangan Mulan dan mengambil pisau itu. Dia melemparnya ke tempat sampah. "Brengsek kamu Amanda, apa kamu pikir aku hanya membawa satu pisau saja," ucap Mulan."Aku tidak peduli, kamu sudah melakukan kejahatan berencana jadi aku akan membawamu ke kantor polisi," balas Amanda. Mulan mengambil senjata tajam lagi dari tasnya. Dia langsung menusuk bagian perut Amanda tapi tidak sampai dalam. Amanda
Ini adalah kesempatan Carlos untuk mengakhiri semuanya. Dia sudah muak dengan keluarga Mulan. Ayahnya Mulan melirik ke arah Tuan William mencoba untuk meminta bantuan tapi sepertinya tak ada respon."Carlos, aku janji akan melakukan apapun yang kamu inginkan asalkan kamu lepaskan putriku, lihatlah wajahnya sudah babak belur seperti itu," ucap Ayahnya Mulan."Aku tidak peduli walau dia mati sekalipun, siapa suruh dia berani menyakiti orangku!" tegas Carlos.Akhirnya Ayahnya Mulan harus mengalah dia tak mau putrinya semakin menderita karena melawan Carlos. Dia tak tega melihat putri sulungnya babak belur dihajar Carlos karena perbuatannya sendiri."Cepat katakan apa yang kamu inginkan Carlos. Agar aku segera lakukan permintaanmu dan membawa putriku ke rumah sakit," pinta Ayahnya Mulan."Kirim putrimu sejauh-jauhnya dari kota ini. Kalau bisa kirim ke luar negeri dan jangan pernah kembali lagi. Aku tak sudi melihatnya lagi," ucap Carlos.Mulan tak terima mendengar permintaan Carlos. Hanya
Tuan Wiliam menyilangkan tangan ke depan dan menatap Mulan dengan tajam. Dia tahu apa yang ada dipikiran anak dan ayah itu."Aku tidak bisa memberi keputusan karena kehidupan yang menjalani Carlos," ucap Tuan Wiliam."Ayah, jangan sampai Mulan melakukan hal yang lebih gila dari ini karena keputusanmu yang tidak tepat," ucap Nyonya Wiliam.Tuan William hanya menatapnya tajam, sorot matanya yang tajam seolah meminta istrinya untuk diam saja jangan ikut campur."Apa kamu sedang memanfaatkan keadaan untuk mencari keuntungan?" tanya Carlos sinis."Putriku melakukan kejahatan karena mencintaimu. Harusnya kamu memberikan kesempatan padanya," jawab Ayahnya Mulan.Carlos menyeringai tipis, cinta tak harus memiliki jadi sebaiknya Mulan merelakan Carlos bersanding dengan wanita pilihannya."Mulan, apa kamu serius ingin menjadi yang kedua?" tanya Carlos."Aku serius, walau aku menjadi yang kedua sudah cukup bagiku," jawab Mulan."Sayangnya aku hanya mempunyai satu hati dan sudah mencintai Amanda,
Carlos mengangguk baginya keselamatan Amanda adalah segalanya. Tidak akan pernah terulang lagi kejadian yang membahayakan dirinya seperti ini lagi."Mereka harus dipermalukan. Karena sudah banyak mempermalukan orang," ucap Carlos."Kamu harus menenangkan dirimu, aku tak ingin kamu dipenuhi dendam karena perbuatan buruk seseorang," ucap Amanda yang menyandarkan kepalanya pada Carlos.Pria tampan itu merangkul pundak Amanda. Dia merasa Amanda begitu banyak menderita karenanya. Kalau sampai detik ini Amanda tiada mungkin dia akan segera membunuh Mulan sebagai gantinya."Amanda, aku tidak dendam pada mereka tapi aku harus membalas perilaku mereka yang jahat padamu," balas Carlos."Jebloskan saja mereka ke penjara Carlos," ucap Amanda."Itu tak cukup untuk menghukum mereka, aku yakin dia tak akan pernah kapok berada di penjara," jawab Carlos.Amanda menggelengkan kepalanya. Bukan begitu cara membalas dendam atau membalas kejahatan yang mereka lakukan pada kita. Mereka tetap manusia biasa y
Tentu saja akan banyak orang balas dendam dari pihak keluarga Mulan atau yang mendukungnya. Dia pandai manipulasi orang jadi Amanda harus menyiapkan segalanya."Mulan atau Ayahnya yang merasa dipermalukan seperti ini. Pasti akan semakin membenciku, mereka berpikir akulah penyebab semua kesialan yang mereka miliki, apa kamu tak berpikir mereka akan mencari cara untuk melakukan kejahatan padaku?" tanya Amanda."Tentu saja urusan itu aku sudah menyiapkan sesuatu untuk mereka. Kamu tenang saja, sebelum bertindak aku sudah melihat resiko juga," jawab Carlos sambil memainkan rambut Amanda Carlos meyakinkan Amanda bahwa balas dendam keluarga Mulan tak akan pernah terjadi. Mereka akan malu kalau melakukan itu. Reputasi mereka sudah buruk sekarang mana ada yang mau mempercayai mereka."Dunia orang kaya memang berbeda, kamu harus berjanji akan terus melindungiku semenjak kamu mempermalukan mereka seperti ini," ucap Amanda."Kamu adalah calon istriku jadi aku akan melindungimu selamanya," balas
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo