Lisa tertawa lalu membacakan isi pesan dari Meli di dalam mobil agar Marni mendengarnya dengan jelas. Wanita bernama Meli itu ternyata mendengar percakapan dari madam Gisel dan orang-orangnya kalau sedang mencari talent yang bisa mengantarkan banyak keuntungan untuk usahanya. Kalau bisa madam ingin menarik Marni bagaimanapun caranya ke dalam bisnisnya lagi.
"Apa kamu percaya dengan apa yang dikatakan oleh Meli?" tanya Lisa.
"Aku tak tahu yang jelas dia sedang mencoba untuk mendapatkan informasi darimu. Coba saja kita sefie lalu pasang di status," jawab Marni hanya asal bicara.
Lisa menuruti Marni dan memasang di status sosial medianya. Benar saja Meli langsung kepo dan bertanya dia ada dimana saat ini. Kalau Marni semua orang tahu kalau sudah di tebus oleh Antoni dan menjadi simpanan pengusaha muda kaya itu.
"Lisa jangan bilang kamu numpang tenar sama Marni agar mendapatkan orang kaya," ketik Meli pada pesan singkatnya.
"Aku sedang bers
Antoni mendorong nona sanjaya kuat sampai terhuyung jatuh ke lantai. Dia meminta tuan sanjaya untuk mendidik putrinya dengan baik karena sudah ketwrlaluan akhir-akhir ini."Jika tidak ada permintaan maaf satu kali dua puluh empat jam dari putrimu aku akan membawa kasus ini ke pengadilan," ucap Antoni seraya merangkul Lisa dan pergi."Tuan muda Antoni sepertinya ini kesalahpahaman saja!" seru tuan Sanjaya.Antoni berhenti dan menatapnya tajam tidak ada kesalahpahaman di matanya. Putri dari keluarga sanjaya memang keterlaluan selalu menggunakan kekuatan ayahnya untuk melukai semua orang."Menyentuh wanitaku berarti menyalakan genderang perang denganku!" tegas Antoni."Tapi tuan muda antoni dengarkan aku dulu. Wanita ini yang memulainya dia menampar putriku," tuan Sanjaya menunjuk Marni.Marni menentangnya tidak ada asap kalau tidak ada api. Setiap perbuatan pasti ada balasan tidak ada mungkin tidak ada akibat kalau bukan ada sebab. Perbuatan Marni tidak se
Marni menumpahkan emosinya pada Arsen seorang lelaki yang membantunya saat terpuruk dan ingin pergi dari rumah bordil untuk mewujudkan mimpinya. Arsen adalah seorang lelaki pilihan yang dikirim oleh Tuhan untuknya. Jawaban dari segala doa yang dipanjatkan oleh Marni setiap malam. "Aku hanya terharu kamu adalah lelaki yang paling berharga di dalam hidupku saat ini," ucap Marni. "Kamu juga adalah wanita yang berharga dalam hidupku. Marni kamu adalah wanita pilihan juga untukku di saat banyak wanita menolakku karena latar belakang dan juga pendapatan bulananku yang hanya umr hanya kamu yang menerima aku apa adanya," balas Arsen sambil memeluk Marni.. Marni dan Arsen saling menyatukan tubuhnya dalam sekejap mereka berdua sudah melakukan olah raya yang paling menyenangkan di dunia ini di atas ranjang yang empuk dengan penuh gairah. Dalam waktu sebentar mereka sudah mencapai puncak kenikmatan lalu tidur dengan nyenyak sampai jam tujuh pagi. Arsen membuka mata
Resti membisikkan sesuatu ke telinga Meli. Mereka berencana jahat pada Marni dan Lisa. Kekuatan dunia maya sangat kuat dan semua orang bisa mengaksesnya dengan cepat. Dua wanita jahat itu saling pandang lalu tertawa jahat."Aku setuju padamu Resti. Reputasi mereka harus hancur," ucap Meli dengan senyuman licik di wajahnya."Benar dunia orang kaya sungguh kejam. Siapapun yang mengetahui latar belakang Marni dan Lisa sebelum masuk keluarga kaya akan membuat mereka dijauhi," celetuk Resti sambil tertawa jahat.Mereka melakukan tos dan memotret keduanya yang sedang bernanyi. Video dan foto Marni maupun Lisa yang sedang bernyanyi di panggung vip rumah bordil milik madam Gisel. Semua orang pasti tahu melihat suasana dan desain khas ruangan itu."Sebentar lagi kalian akan tamat. Aku ingin tahu dengan cara apa kalian membela diri jika ada bukti seperti ini," ucap Resti."Aku sangat senang jika mereka hancur! Jika aku tak bisa mendapatkan apa yang aku mau. Mereka juga tak
Marni tersenyum lalu mengatakan kalau nasibnya mungkin buruk bisa tertipu oleh Jodi. Baginya yang orang desa dan hidup miskin mendapatkan iming-iming akan dijadikan penyanyi terkenal di ibu kota tentu saja langsung senang dan menaruh harapan yang tinggi."Nyonya waktu itu aku masih hidup sengsara di desa. Lalu aku mendapatkan tawaran dari Jodi akan di orbitkan jadi penyanyi terkenal jadi orang mana yang tak tergiur," jawab Marni."Sudahlah Marni jangan diambil hati pertanyaanku tadi ya. Jika aku ada di posisimu juga akan melakukan hal yang sama," balas Nyonya Anna.Nyonya Anna memeluk Marni sepertinya nyonya Anna sungguh menyayangi Marni seperti putrinya sendiri.Hari sudah semakin siang Arsen dan Antoni harus bekerja. Nyonya Anna menemani dua calon menantunya yang ada di rumah. Tak lupa Antoni memberikan beberapa pengawal untuk menjaga kediaman karena di rumah ini ada wanita yang sangat dicintai yakni nyonya Anna dan juga calon pendampingnya."Mami kami ber
Marni tak habis pikir banyak orang ingin menjatuhkan nama baiknya. Kenapa orang-orang itu begitu berambisi untuk menjelekkan namanya.Banyak komentar yang beragam di unggahan seorang perempuan yang menggunakan masker dan kacamata hitam untuk menutupi identitasnya, dia juga menyamarkan suaranya."Kalau sudah rejeki mau di jelekkan model apa saja. Marni dan Lisa akan tetap berjaya di dunia penyanyi," ucap netizen."Marni bersuara emas dan banyak penggemar. Wajar jika ada orang iri dan tidak suka kalau Marni semakin berjaya di dunia enteryaimen," imbuh netizen lagi.Marni semakin percaya diri dan tak terpengaruh oleh berita yang beredar. Lebih baik sibuk berkarya dan mendapatkan banyak uang.Hari ini ia melakukan siaran langsung lagi di saat yang lain sedang berkomentar mengenai video yang menjelekkan namanya di sosial media."Tidak usah terpengaruh dengan berita yang beredar di internet yang belum tentu benar adanya. Lebih baik terus membuat konten bermanf
Meli mengatakan kalau kedua petugas kebersihan tidak melakukan tugasnya dengan benar makanya Meli marah. Dua petugas kebersihan itu mengepel lantai dengan tidak benar dan menyebabkan Meli terpeleset."Mereka melakukan tugasnya dengan tidak benar madam. Aku kesal dan memarahi mereka padahal aku sudah waktunya untuk manggung. Lihatlah gaunku yang kotor ini," ucap Meli."Cepat ganti gaun yang lebih baik," balas madam Gisel."Baik madam aku akan segera ganti gaun," ucap Meli sambil melirik kedua petugas kebersihan dan mengejeknya.Madam Gisel mendekati kedua petugas kebersihan dan melihat mereka dengan tatapan aneh. Kenapa mereka berdua terlihat tidak ada ketakutan sama sekali. Biasanya para petugas kebersihan selalu menghormati para penyanyi."Madam Gisel kami suruhan tuan Antoni. Aku adalah salah staffnya dan di sebelahku ini barulah petugas kebersihan yang bekerja di tempatmu," ucap orang Antoni yang bernama Lusi."Untung aku tidak menamparmu tadi. B
Resti mengatakan Meli yang memulai duluan dia mengejeknya karena tidak bisa mendapatkan kembali lelaki yang pernah mencintainya. Ia kalap dan menjambaknya karena kesal bukannya menolong Meli malah membuat suasana hatinya semakin terluka. "Madam aku sedang sedih tapi Meli menambah rasa sakit dihatiku. Aku kesal padanya!" jawab Resti tegas. "Dia bohong madam dia hanya kesal karena seluruh rencananya gagal dan melampiaskan amarah padaku," jawab Meli. Madam mendekatkan diri pada Meli sebuah rencana apa yang sebenarnya mereka buat. Jangan sampai semua ini mempengaruhi usaha madam Gisel yang sudah berdiri bertahun-tahun lamanya. Mereka harus ganti rugi kalau apa yang dikhawatirkan madam Gisel semuanya terjadi karena ulah mereka. "Tentu saja aku ingin merebut Aren kembali. Tidak ada maksud yang lain," jawab Resti dengan cepat. "Apa yang dikatakan Resti benar Meli. Kalian jangan membohongiku karena kalau aku tahu kalian berbohong aku akan membuat kalian menyesa
Marni kini tengah menjalani masa bahagianya bersama Arsen sebagai sepasang suami istri yang sah. Mereka tengah berbulan madu di sebuah pulau yang berada di indonesia yakni pulau komodo."Arsen aku senang sekali bisa hidup bersamamu, terima kasih telah menjadi bagian hidupku," ucap Marni sambil memeluk pria yang kini menjadi suaminya."Sama-sama jika saat itu aku tak bertemu denganmu mungkin aku juga tidak bisa move on dari Resti yang menghancurkan hidupku itu," balas Arsen.Marni tersenyum masa kelam yang dulu pernah ada sudah sirna. Mimpinya menjadi bintang terkenal juga sudah terwujud tapi ini baru permulaan baginya. Marni sadar perjalanan masih panjang dan kehidupan ini tak semudah seperti membalikkan telapak tangan."Marni kau selalu tampak menggodaku, dan aku tidak bisa menahan hasrat saat berada di dekatmu," ucap Arsen."Lakukanlah apa yang kamu mau Arsen, kita sudah resmi menjadi suami istri sekarang," balas Marni.Di sebuah hotel tempat mereka menginap untuk bulan madu. Arsen
Nyonya Anna sudah terlanjur memberitahukan kepada Arsen kalau Marni sepertinya sedang sakit. Entah kenapa Marni mengatakan tidak ingin Arsen tahu kalau dia sedang sakit."Marni apapun yang terjadi padamu suamimu harus tahu," jawab nyonya Anna sambil menepuk bahunya."Tapi mi, Arsen sedang bekerja aku tak mau konsentrasinya buyar hanya karena mendengar aku sedang sakit," balas Marni.Marni betul juga Arsen mungkin akan segera pulang serta khawatir mendengar istri tercintanya sakit. Nyonya Anna menghela nafasnya bingung memikirkan kedua anaknya ini sepertinya mempunyai ikatan hati yang kuat."Percayalah semua akan baik-baik saja Marni," ucap Nyonya Anna sambil tersenyum."Aku percaya mi semua akan baik-baik saja. Sekarang aku hanya ingin tidur dan istorahat saja," balas Marni.Nyonya Anna mengangguk dan meminta Marni untuk segera tidur di mobil nanti kalau sudah sampai rumah akan segera di bangunkan untuk pindah ke ruang tidur.Sampai rumah nyonya Anna meminta Marni bangun dan pindah ke
Mona juga sedang memikirkan pembalasan apa yang akan ia lakukan untuk menyingkirkan Marni. Dia tak akan melepaskan Marni begitu saja. Karena telah merebut pamor dan ketenaran yang seharusnya milik sang putri."Ibu juga sudah memikirkan ini sebelumnya sayangku. Tenang saja pasti akan ada celah untuk menyingkirkan wanita itu," balas Mona."Baik kalau begitu aku akan pergi bernyanyi dulu," ucap putri Mona sambil berlari keluar.Saat Mona memikirkan cara menyingkirkan Marni. Nyonya Anna dan Marni sedang menikmati pekerjaannya. Mereka bahagia banyak job yang menghampiri di tambah hubungan menantu dan mertua itu sangat akrab sekarang."Marni apa kamu lelah?" tanya nyonya Anna."Tidak aku hanya merasa tak enak badan saja mi," jawab Marni.Marni menunjukkan rasa tak enak badannya tubuhnya terlihat lemas dan wajahnya pucat. Nyonya Anna merasa ada sesuatu yang janggal apakah Marni sedang kecapekan atau banyak tekanan karena pekerjaan."Marni ayo mami antar kamu ke rumah sakit," pinta nyonya Ann
Nyonya Anna menertawakan Mona yang sepertinya putrinya mau debut tapi hanya jadi figuran melulu. Nyonya Anna juga menyindirnya berbuat hal curang seperti apa yang dilakukan oleh ibunya dulu."Aku tahu kamu hanya berpura-pura karena sudah malu. Wanita jalang sepertimu pasti sekarang sedang iri dengan karir menantuku yang cemerlang!" seru nyonya Anna."Kamu sialan wanita gila tak tahu malu. Aku tak merebut suamimu dia sendiri yang datang padaku," balas Mona."Mana ada lelaki kaya yang tak terlihat hebat di mata wanita jalang. Yah sekarang nikmatilah karmamu sendiri hidup menderita bareng lelaki yang kamu cintai," ledek nyonya Anna.Mona marah dan membuat keributan sedangkan nyonya Anna meminta satpam untuk membawa kedua wanita itu pergi dari studio ini karena membuat suasana ribut dan hampir mencelakai artisnya."Apa yang kamu katakan apa kamu mempunyai bukti kalau aku hampir mencelakai artismu hah?" tanya Mona."Kamu telah memfitnahnya barusan. Semua orang di sini jadi saksinya karena
Seperti biasa nyonya Mona dan putrinya memainkan trik perempuan jalang. Mereka mengatakan kalau Marni salah sangka kepada Mereka."Pak satpam putriku sangat ngefans sama penyanyi kelas atas Marni itu," jawab Nyonya Mona."Iya tapi dia begitu sombong aku hanya ingin foto tapi dia begitu sombong dan berlari," balas putri nyonya Mona.Marni malas meladeni mereka trik perempuan jalang seperti mereka ini sudah biasa Marni lihat sebelumnya. Jadi Marni sudah tahu akan melakukan apa."Mampus kamu Marni jangan coba melawanku karena kamu tak akan mampu," ucap nyonya Mona dalam hatinya.Marni sengaja tak bersuara dan pergi meninggalkan nyonya Mona dan putrinya karena sebentar lagi dia harus perform. Dengan langkah santai dan penuh pesona Marni menyapa siapa saja yang bertemu dengannya bahkan para fans yang mengajak foto ia ladeni. Ia mengibaskan rambutnya lalu menatap tajam kepada lawannnya."Dasar jalang, kamu berani memainkan kami," bentak putri nyonya Mona."Jalang kok terial jalang. Apa kamu
Marni mengatakan sesuatu yang mendesak itu contohnya ketika ia tiba-tiba sakit lalu ada keluarga yang berhalangan maksudnya sakit apakah bisa ganti hari atau harus menyelesaikan tanggung jawab dulu."Yah aku ada nenek yang sangat tua di kampung halaman. Dia segalanya bagiku kalau tiba-tiba wafat apa aku harus menyelesaikan tanggung jawabku apa bisa langsung pulang ke kampung ijin." jawab marni karena kematian tak dapat di prediksi apakah ia akan mendapatkan penalti atas lari dari tanggung jawab ini."Itu bisa di bicarakan nanti Marni. Nanti coba mami bicarakan pada pengelola acaranya," balas nyonya Anna.Entah kenapa nyonya Anna begitu cocok bekerja dengan Marni. Dia menganggap Marni senagai anaknya sendiri. Sekarang saatnya bekerja. Beginilah kehidupan Marni setelah lepas dari rumah bordil madam Gisel. Marni sudah meraih mimpinya menjadi seorang superstar penyanyi tahun ini. Asetnya sangat banyak di kampung juga buat ibu dan neneknya. Di kota bersama dengan suaminya. "Marni lelah se
Marni menggoda Arsen pasalnya ia tak bisa memberikan jatah padanya karena sedang capek. Marni sengaja memakai baju yang tasi di buatnya perform di panggung dan belum menggantinya."Sayang sekali aku sedang capek malam ini jadi aku tak bisa memberimu jatah," balas Marni sambil merebahkan badannya di ranjang."Walau capek tapi harus melayaniku sebentar saja," ucap Arsen.Arsen tak dapat membendung hasratnya malam ini. Dia melepas gaun yang dipakai Marni mengajaknya mandi bersama dengan air hangat juga memakai relaksasi aroma terapi agar jadi rileks berdua. Dalam kamar mandi mereka melakukan adegan panjang suami istri yang membuat badan semakin rileks."Apa kamu masih mau melakukan ini Arsen?" tanya Marni dengan nafas terengah-engah."Iya tunggu sebentar lagi aku masih ingin bercinta denganmu," jawab Arsen.Malam ini Arsen melanjutkan di atas ranjangnya yang empuk. Bercinta dengan istri tercinta yang sungguh di sayanginya. Dia tertidur sampai pulas hingga pagi hari."Apa kalian masih ma
Arsen menggaruk rambutnya lalu memeluk Marni ia mengaku kalau sedang kangen istrinya seharian tidak mendapatkan kabar darinya terasa satu abad lamanya."Tentu saja aku kangen istriku. Kakak untuk tugas aku sudah menyelesaikannya tepat waktu," balas Arsen."Jangan membuatku muak memangnya yang mempunyai istri hanya kamu sendiri. Besok kalau ada kesalahan akan aku hukum kamu tidak bisa bertemu dengan istrimu seminggu," ucap Antoni yang sepertinya masih kesal.Arsen hanya tersenyum karena sudah terbiasa dengan perilaku kakaknya yang gampang marah apalagi dengan karyawan yang sudah tidak dapat di toleransi lagi. Antoni akan marah sekali jika pekerjaan tidak dapat selesai tepat waktu. "Kakak jangan marah terus nanti cepat tua," ucap Arsen membujuk kakaknya agar tidak marah."Kalau begitu mami mau pulang ke rumah Antoni dulu ya. Besok mami akan menjemput Marni untuk mengantarnya bekerja, sekarang istirahatlah," ucap nyonya Anna.Marni sedang naik daun sekarang jadwal manggungnya sedang ban
Tuan Handoko mengatakan tidak ingin mencari gara-gara pasalnya ia sudah hidup dengan tenang selama ini. Memang dia mencintai Mona selamanya akan mencinti Mona yang tulus menyayanginya juga dengan putri yang ia sayangi."Jangan ganggu kami Anna. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang kamu sudah merebut semuanya. Jadi tolong biarkan kami hidup dengan tenang di sini," balas tuan Handoko."Pria tua bangka sialan lebih baik kamu ajari istri yang kamu banggakan itu untuk tidak mengganggu orang karena kau bisa membinasakan dia kapan saja karena menghina ibuku," ucap Antoni kesal.Antoni sudah memberikan peringatan lalu pergi membawa Marni dan juga maminya untuk pulang bersama. Lain kali mungkin Antoni akan memberikan pengwal untuk Marni dan maminya agar hal yang seperti ini tidak lagi terjadi."Marni apa yang kamu lihat tidak usah di ingat lagi. Mereka adalah sampah yang tidak berguna bagi kami," ucap Antoni kesal."Aku mengerti Antoni tapi tidak baik seperti itu kepada ayahmu. Bagaiman
Antoni mendekati wanita yang masih terlihat muda dan menggoda tersebut. Di tampar wajahnya lalu dijambak rambutnya kemudian di tampar lagi."Tuan muda Antoni kamu apakan ibuku. Tolong ampuni ibuku," pinta perempuan muda itu."Jadi kamu anak si jalang ini?" tanya Antoni mendekatinya lalu menamparnya sebanyak empat kali bolak balik.Antoni mencemooh gadis itu sebagai anak haran dari seorang lonte yang menghancurkan rumah tangga mami papinya. Marni sekarang mengerti kenapa wanita itu tadi mengganggu nyonya Anna."Jangan sakiti anakku. Dia tidak bersalah lawanmu adalah aku!" seru wanita bernama Mona itu."Baik kalau begitu aku akan ladeni permintaanmu wahai lonte bermulut busuk. Mana tadi mulutmu yang garang memaki mamiku?" tanya Antoni.Kemudian pria itu menampar berkali-kali Mona sampai pingsan. Gadis cantik di samping Mona berteriak minta tolong tapi Antoni tak mempedulikannya lagi pula siapa yang mau menolongnya di tempat seperti ini dan Antoni pelakunya."A-aku bisa melakukan apa sa