Beranda / Romansa / GADIS TAWANAN / Mulai sekarang kau akan perduli

Share

Mulai sekarang kau akan perduli

Penulis: NONA BUMI
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-25 18:51:58

Lelaki yang tidak kutahui siapa dia, menggendongku dan membawaku di atas ranjang. Dia menarik kedua tanganku lalu mengikatnya. Sementara itu terdengar suara langkah kaki yang menjauh.

BRAKKK!

Suara pintu terdengar begitu kerasnya.

Kurasaka sentuhan di kakiku, jangan-jangan? "Stop!" Pintaku pada lelaki itu. Entah dia Xiloe atau siapapun itu.

Ucapanku bagai angin lalu, ia tak menggubris perkataanku.

"Lututmu jelek sekali, pantas kau malu." Ucapnya dengan enteng.

"Aku tak perduli akan pendapatmu." Jawabku acuh.

"Mulai sekarang kau akan perduli. Harus!"

Apa maksudnya bicara seperti itu? Dasar konyol. Jika terus hidup disini, aku akan menjadi gila seperti mereka.

"Kuberi tahu agar lebih jelas, kau tak berhak atas diriku."

PLAKK

Tamparan begitu keras mendarat di pipiku.

Jamarinya mencengkram kuat pipiku.

"Akan ku pastikan kau bertekuk lutut kepadaku." Ucapnya sambil menjambak rambutku.

"Aww... hisss...," jambakannya membuatku meringis kesakitan. "Lepaaskan!" Pintaku.

"Seira, maafkan aku!" Tiba- tiba dia meminta maaf padaku. Apa aku tak salah dengar? Untuk pertama kalinya dia menyebut namaku.

Hiks... hiks...

"PERGI!" Teriaku padanya. Jemariku mencengkram gaun putih ini.

"Kau! Sebaiknya kau ingat siapa dirimu!"

Cup

Tiba- tiba benda kenyal itu mendarat di bibir ku. Ciumannya begitu kasar. Bibirku terasa sakit karena gigitannya. "Eum... mm, lep... as... kan!" Racauku sambil meronta.

Lumatannya semakin dalam. Aku tak sanggup mengikuti permainannya. Bukan, sebenarnya aku merasa jijik melakukan ini dengannya.

Air mataku keluar semakin deras membasahi kain putih yang membalut mataku. Beberapa detik kemudian, ciuman itu berakhir. Jemarinya mengusap lembut bibirku.

"Cih. Ingatlah ciuman pertamamu ini!" Kata lelaki itu dengan suara yang terdengar sexy.

Bagaimana ia bisa tahu hal itu? Apa dia seorang penguntit di masa lalu?

Atau kerana ciumanku begitu buruk? Bodoh! Untuk apa aku perduli.

Tiba- tiba lelaki itu memeluk tubuhku dengan erat. Aku terbujur kaku dengan tingkahnya yang mudah berubah. Jika tanganku tak terikat dan mataku tak tertutup, aku akan lebih dulu mendorongnya.

Tapi kali ini biarlah, aku tak ingin hal lebih buruk terjadi padaku.

***

"Nona, Nona Seira."

Kudengar seseorang memanggil- manggil namaku. Tubuh terhayung kesana kemari. Gempa?

"Nona Seira, bangun!"

"Gempa," aku tergelalak kaget.

"Nona, Anda baik- baik saja?"

"Rani?" Aku terkejut, tapi syukurlah. Ku kira...,

"Apa nona mimpi buruk?"

"Tidak."

"Jika anda baik- baik saja, saya akan membuka perban nona, supaya nona bisa segera mandi."

Ternyata ikatan di tanganku sudah terlepas. Begitu juga rantai di kaki ku.

"Nah, Nona Seira silahkan mandi! Saya sudah menyiapkan air untuk Anda."

"Baiklah," aku turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Rasanya malas harus mandi setelah bangun tidur.

Kurendam tubuhku di dalam air. Aroma mawar semerbak menusuk hidungku. 'Tumben' pikirku. Tidak biasanya, menggunakan aroma mawar. Biasanya Rani menyiapkan sabun aroma lemon kesukaanku. Tapi ini tidak buruk, aku suka.

15 menit kemudian, kuputuskan untuk mengakhiri aktivitas berendamku. Aku segera mengambil handuk dan mengeringkan tubuhku dan memakai pakaian yang di siapkan Rani. Sejujurnya aku tak terbiasa berganti pakaian di kamar manndi. Tapi kamar yang ku tempati, terpantau 3 CCTV dari beberapa sudut kamar. Lebih lagi tidak ada tempat ganti seperti kamar di rumahku dulu. Begitulah, aku tidak ada pilihan selama menjadi tawanan disini.

Usai memakai gaun putih ini, aku segera keluar dari kamar mandi.

Aku duduk di atas ranjang sambil menunggui Rani menyisir rambutku. Sebenarnya aku bisa menyisir rambutku. Tapi Rani berkata itu adalah tugasnya. Menyisir rambut adalah hal remeh bagiku, tapi Rani ketakutan ketika aku meminta untuk menyisir rambutku sendiri. Aku tahu, pasti Rani di ancam oleh Iblis di rumah ini. Aku merasa kasihan padanya begitu juga dengan diriku sendiri yang tak berdaya.

Entah bagaimana Rani bisa berada di rumah yang berisikan monster.

"Rani, apakah tidak ada gaun warna lain selain putih?" Tanyaku dengan wajah datar.

"Tentu ada banyak Nona Seira." Jawab Rani dengan senyum manisnya.

"Lalu?" Tanyaku lagi.

Jika hanya ada warna lain, kenapa hanya warna putih yang terus ku kenakan selama 3 tahun ini?

"Tuan bilang..., eumm..." ku lirik wajah Rani ia tampak ragu untuk menjawab pertanyaanku.

"Sudahlah!" Kataku.

"Nona, biarkan saya menyemprot parfum di nadi nona." Rani tengah bersiap dengan parfum di tangannya.

"Parfum? Why? Untuk apa menyemprotkan parfum?" Aku tidak begitu suka memaki parfum. Lagi pula untuk apa? Hari ini penuh dengan kejutan. Aku tidak begitu paham tentang parfum, tapi bisa di lihat itu adalah parfum mahal.

"Ini perintah Tuan."

"Tuan? Cih! Aku tidak mau."

"Tapi nona," Rani mulai memperlihatkan wajah memelas. Hah, gadis ini benar- benar mudah membuat hatiku luluh.

"Sini!" Ucapku sedikit jengkel, tetapi berbeda dengan Rani yang tampak senang.

Segera kusemprot di nadiku, lalu megosoknya dan ku oleskan dengan lembut di area leherku. Harumnya menenangkan. Cukup lumayan.

Tapi mengapa? Hari ini sedikit mencurigakan.

Bab terkait

  • GADIS TAWANAN   Cambuk

    Usai merapikan diri, Rani membawaku keluar kamar."Rani," panggilku menaruh curiga padanya."Nona, tenanglah! Tuan ingin mengajak anda makan bersama," katanya sambil menutup pintu kamar kembali."Bersama?" Aku memperlihatkan wajah tak suka kala mendengar hal itu. Aku tak mau makan bersama orang gila itu. "Aku tidak mau. Aku tidak akan makan malam hari ini.""Nona, Tuan memintanya.""Tidak!" Jawabku kekeh. Aku membuka pintu dan kembali ke kamar. Tidur dengan perut lapar lebih baik dari pada harus makan bersamanya.Kutarik selimut hingga menutupi wajahku."Nona," panggil Rani kembali."Tidak ya tidak." Bantahku, tak mau makan bersama."Kumohon Nona, kasihani saya. Jika nona tid...,""Aku perduli padamu Rani, tapi apa kau tak kasihan padaku?" Ucapku memotong perkataan Rani. Aku tahu, tapi... arghhh. Aku benar- benar membenci situasi ini."Ada apa ini?" Suara seorang lelaki terdengar mengerika. Lagi- lagi Rani adalah kelemah

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-25
  • GADIS TAWANAN   Makan bersama

    Aku mengekor di belakangnya menuruni anak tangga. Kata- katanya tadi, tidak bisa ku abaikan begitu saja. Untuk sekarang lebih baik mengikuti kemauannya.Begitu aku mendekat ke meja makan. Xiloe langsung manatap tajam diriku."Huh, dasar Lacur." Ejek Xiloe dengan wajah sinis.Aku hanya diam tak menggubris hinaannya. Sudah cukup sakit di punggungku. Aku tak mau menimbulkan masalah lagi. Setidaknya, tidak untuk hari ini. Itu artinya aku akan kembali berulah?!Ku tarik salah satu kursi yang berjajar mengelilingi meja makan yang lumayan besar ini. Aku memilih duduk bersebrangan dengan mereka berdua. Tapi ada hubungan apa dengan mereka berdua? Keluarga? Teman atau rekan kerja? Itu tidak penting, yang lebih penting sekarang adalah mengindari tatapan mereka berdua.Lelaki itu mulai mangambil nasi dan beberapa lauk yang tersaji. Sementara Xiloe masih melototiku dengan tajam. Aku berusaha biasa saja dengan suasana mengerikan ini. Tiba- tiba suara lelaki itu memec

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-25
  • GADIS TAWANAN   Mimpi atau nyata

    "Siapa?"Aku berdiri di depan pintu menanti jawaban."Nona, ini saya Rani."Huh..., aku bernapas lega mendengarnya."Masuklah Rani!"Cklek"Nona, saya bawakan salep untuk luka, Non Seira.""Luka mu sendiri, apa sudah di obati?" Tanyaku padanya."Sudah nona.""Nanti, kalau Iblis itu tahu bagaimana? Lebih baik kau kembali ke kamar mu.""Tapi, Tuan sendiri yang menyuruh saya untuk mengobati luka nona, jadi mana mungkin Tuan marah.""Tuan yang mana?" Tanyaku sambil menyipitkan mata."Ah, itu... itu saya dilarang untuk mengatakan pada nona," jawab Rani sambil menunduk.Kuhembuskan napas dengan kasar. Segera aku berjalan menuju ranjang. Tidur tengkurap sambil menuggu Rani selesai mengoleskan salep."Nona, saya minta ma...,""Segeralah! Aku sudah mengantuk Rani." Titahku, memotong ucapan Rani.Rani segera menyelesaikan tugasnya, lalu pamit undur diri meninggalkanku. Aku kembali sendiri di kamar ini

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-25
  • GADIS TAWANAN   Bibirmu cukup menggoda

    POV XiloeSelama satu minggu ini, aku akan libur. Aku jarang sekali berada di rumah. Kerja dan kerja, mencari uang sebanyak- banyaknya untuk membangun kembali bisnis ayahku yang telah lama bangkrut. Aku tak gila harta, tapi aku harus memiliki banyak uang dan kekuasaan. Itulah Ambisiku.Seperti biasa aku akan memasak makananku sendiri dan Wanita Lacur itu. Tidakkah aku terlihat lebih baik, aku mau memasakan makanan untuk seorang tawanan seperti dia. "Cih,"Bukannya aku tak mampu memperkerjakan seorang koki, hanya saja aku tak mau. Jika aku mau 100 koki pun bisa kupekerjakan di rumah ini. Hanya saja aku tak menyukai masakan orang asing, tapi jika berada di luar aku akan memakan apa yang ada. Tentunya harus dengan pilihannku.Begitu pula dengan kondisi rumah yang terlalu ramai, aku tak menyukainya. Bagiku rumah adalah tempat untuk mencari ketenangan.Ada 7 Bodyguard yang menjaga rumah ini, beserta 2 satpam dan 1 tukang kebun di rumah ini. Itupun mer

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • GADIS TAWANAN   Bunuh diri

    Selesai mandi aku segera memakan makanan yang di siapkan Rani. Hampir sama tapi sedikit berbeda. Tak lagi memperdulikan rasa aku pun kembali menikmati makan di atas meja ini. Belakangan ini napsu makanku sedikit meningkat. Dulunya aku akan berpikir sedikit keras saat jam makan. Apakah aku harus memakannya atau tidak? Tapi, pilihan selalu mengharuskan aku untuk memakan makanan dari mereka."Oh, ya. Rani, apakah mereka berada di rumah?""Mereka? Apakah maksud Nona Seira, Tuan Orys dan Tuan Xiloe?" Tanya Rani."Ya, mereka.""Tadi saya lihat, Tuan Orys sedang bermain catur seorang diri. Kalau Tuan Xiloe, saya tidak melihat. Lingkup gerak saya terbatas di rumah ini, jadi saya tidak bisa memberitahu menyeluruh.""Tidak apa Rani, aku juga tak perduli tentang mereka," aku pun tersenyum kepada Rani."Tapi apa kau tahu kenapa lelaki yang bernama Orys selalu memakai topeng? Apa dia tidak waras atau semacamnya mungkin?" Tanyaku menyelidik penasaran.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • GADIS TAWANAN   Kuberi kau kesempatan

    Seketika itu, kupaksa tubuhku untuk bangkit. Tak kurasa rasa sakit saat jarum infusku terlepas. Dengan cepat aku menindih dan mencekik leher Lelaki Iblis ini.Kukuatkan tanganku untuk mencekiknya, namun ia malah mentertawaiku."Ugh... ugh... kau mulai berani melawanku.Apa kau sadar? posisi tubuhmu sekarang ini bisa saja membuatku tergoda. Jika di bawah sa... na bangkit, ugh... ugh... kau sendiri yang akan menanggung akibatnya."Pekataannya benar- benar membuatku murka dan jijik. Aku ingin dia mati, tapi tanganku semakin melemah. Jahitan di lenganku kembali terbuka, sementara bekas infusku terus mengeluarkan darah."Shit!"Tubuhku terkulai lemas, kini posisi kami terbalik. Ia menindih tubuhku dan mengunci kedua tanganku. Sekilas dia melirik pergelangan tanganku."Sayang, jangan terlalu kasar! Kau bisa semakin terluka.""Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menolongku? Seharusnya kau biarkan aku mati.""Bagaima aku membalas d

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • GADIS TAWANAN   Kuberitahu rahasia

    Dia adalah Mr. Dave, jadi Orys adalahMr. Dave? mengapa bisa dia? Tiga hari sebelum tragedi itu terjadi dia menghilang, apakah mungkin dia? Tidak! Tidak mungkin dia tega kepadaku dan keluargaku. Selama ini dia sangat baik terhadapku maupun orang tuaku, mana mungkin dia...,"Jangan terkejut!" Ucap Xiloe. "Kedepannya masih banyak kejutan untukmu.""Kalian, siapa sebenarnya kalian? Dan kau...," ucapku sembari menatap tajam Orys. "Apa tujuanmu? Tidakkah kau yang mengajariku untuk menjadi orang yang tak salah langkah? Aghhh... ku kira kau seorang malaikat, tapi ternyata kau adalah monster penuh tipu muslihat.""Aku senang kau tahu siapa diriku sekarang. Sekarang aku tak harus memakai topeng tiap kali harus bertemu denganmu.""Tidak! Bukankah kau malu karena kelopak matamu terluka? Ahh... ha... ha, itu memang pantas untuk lelaki sepertimu.""Diam! Jika kau tahu jika orang tua mu lah yang...," potong Xiloe."Cukup!" Sanggah Orys y

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • GADIS TAWANAN   Menikahlah denganku

    Suara ketukan pintu menyadarkanku dari alam bawah sadar. Rani? Seketika aku teringat tentang gadis remaja itu. Entah mengapa perkataan Orys sangat mengganggu pikiranku.Belum sempat aku bagun, suara pintu itu sudah terbuka lebih dulu. Sosok wanita dewasa berseragam hitam dengan paduan renda putih datang membawa senampan makanan. Aku belum pernah melihatnya. Kuperkiran dia berumur 28 tahu. Dimana Rani?"Kenapa bukan Rani yang mengantarkan makanan? Dan siapa Anda?"Tidak ada jawaban darinya, ia sibuk menata makanan di meja."Silahkan Nona Seira habiskan makanan ini?"Ajakan yang terasa seperti perintah, seolah mengisyaratkan jika aku harus memakan makan itu tak perduli apapun. Tiada senyum ataupun apa, wajahnya datar sedikit formal."Aku tidak ingin makan jika bukan Rani yang memberikannya padaku," geretakku apa adanya."Tidak akan ada yang berubah meskipun bukan Rani yang mengantar makanan ini. Anda tetap harus memakannya! Bukankah melarikan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29

Bab terbaru

  • GADIS TAWANAN   Kemana kita pergi

    "Kemana kita pergi?" Tanyaku pada Orys.Orys hanya menoleh tanpa bersuara. Suasana kembali hening, kuputuskan untuk bertanya kembali. "Kapan Rani, maksudku Siena akan bangun?"Lagi-lagi dia mengacuhkan pertanyaanku. "Apakah... apakah kelu... keluargaku per... nah menyakiti kalian?" Citttttt... mobil pun berhenti mendadak. "Kenapa kau semakin berani? Diamlah! jika kalian ingin selamat," Orys pun kembali melajukan mobilnya. Akupun hanya bisa diam sesuai perintahnya. *** Cukup lama perjalanan yang kami tempuh, mungkin sudah hampir 4 jam. Kulirik wajah Orys, tiada rasa lelah sedikitpun. Entah kemana arah tujuannya? Saat ini aku hanya berusaha percaya kepadanya. Laju mobil terasa semakin pelan, kurasakan jalanan bukan lagi aspal seperti tadi, melainkan batuan- batuan kecil. Terasa sangat sepi dan sunyi, suara jangkrik terdengar begitu jelas. Sedikit menakutkan, sangat gelap. "Cih, kau takut?" Tanyanya sam

  • GADIS TAWANAN   Kabur

    Spesial updateTapi...,Kupandang wajah Orys sekilas, wajahnya terlihat tenang dengan sebatang rokok yang ia hisap. Entah sejak kapan di merokok? Aroma khas bakaran tembakau mulai mengganggu pernapasanku.Waktu terus berjalan, dan aku belum punya pilhan. Hingga suara Orys memecah keheningan."Kau tak ada pilihan selain menikah denganku, jika kau ingin selamat. Aku pastikan, setengah jam lagi Xiloe akan turun." Mendengar nama Xiloe gini tubuhku bergidik ngeri."Mengapa kau menawarkan ini? Apa tujuanmu?" Tanyaku balik, berusaha mencari sesuatu."Waktumu tinggal 5 menit," sambil melihat jam tangan yang melingkar ditangannya. Dia tak ingin memberitahuku.Kubuang napas dengan kasar berulang kali, Sudah jelas aku tak bisa melawan Xiloe maupun Orys saat ini. Lelaki di depanku penuh dengan tipu muslihat, namun jika aku mengikuti permainannya mungkin aku...,"Ba... baik," ucapku terbata sambil menatap wajahnya.Kulihat Orys hanya m

  • GADIS TAWANAN   Menikahlah denganku

    Suara ketukan pintu menyadarkanku dari alam bawah sadar. Rani? Seketika aku teringat tentang gadis remaja itu. Entah mengapa perkataan Orys sangat mengganggu pikiranku.Belum sempat aku bagun, suara pintu itu sudah terbuka lebih dulu. Sosok wanita dewasa berseragam hitam dengan paduan renda putih datang membawa senampan makanan. Aku belum pernah melihatnya. Kuperkiran dia berumur 28 tahu. Dimana Rani?"Kenapa bukan Rani yang mengantarkan makanan? Dan siapa Anda?"Tidak ada jawaban darinya, ia sibuk menata makanan di meja."Silahkan Nona Seira habiskan makanan ini?"Ajakan yang terasa seperti perintah, seolah mengisyaratkan jika aku harus memakan makan itu tak perduli apapun. Tiada senyum ataupun apa, wajahnya datar sedikit formal."Aku tidak ingin makan jika bukan Rani yang memberikannya padaku," geretakku apa adanya."Tidak akan ada yang berubah meskipun bukan Rani yang mengantar makanan ini. Anda tetap harus memakannya! Bukankah melarikan

  • GADIS TAWANAN   Kuberitahu rahasia

    Dia adalah Mr. Dave, jadi Orys adalahMr. Dave? mengapa bisa dia? Tiga hari sebelum tragedi itu terjadi dia menghilang, apakah mungkin dia? Tidak! Tidak mungkin dia tega kepadaku dan keluargaku. Selama ini dia sangat baik terhadapku maupun orang tuaku, mana mungkin dia...,"Jangan terkejut!" Ucap Xiloe. "Kedepannya masih banyak kejutan untukmu.""Kalian, siapa sebenarnya kalian? Dan kau...," ucapku sembari menatap tajam Orys. "Apa tujuanmu? Tidakkah kau yang mengajariku untuk menjadi orang yang tak salah langkah? Aghhh... ku kira kau seorang malaikat, tapi ternyata kau adalah monster penuh tipu muslihat.""Aku senang kau tahu siapa diriku sekarang. Sekarang aku tak harus memakai topeng tiap kali harus bertemu denganmu.""Tidak! Bukankah kau malu karena kelopak matamu terluka? Ahh... ha... ha, itu memang pantas untuk lelaki sepertimu.""Diam! Jika kau tahu jika orang tua mu lah yang...," potong Xiloe."Cukup!" Sanggah Orys y

  • GADIS TAWANAN   Kuberi kau kesempatan

    Seketika itu, kupaksa tubuhku untuk bangkit. Tak kurasa rasa sakit saat jarum infusku terlepas. Dengan cepat aku menindih dan mencekik leher Lelaki Iblis ini.Kukuatkan tanganku untuk mencekiknya, namun ia malah mentertawaiku."Ugh... ugh... kau mulai berani melawanku.Apa kau sadar? posisi tubuhmu sekarang ini bisa saja membuatku tergoda. Jika di bawah sa... na bangkit, ugh... ugh... kau sendiri yang akan menanggung akibatnya."Pekataannya benar- benar membuatku murka dan jijik. Aku ingin dia mati, tapi tanganku semakin melemah. Jahitan di lenganku kembali terbuka, sementara bekas infusku terus mengeluarkan darah."Shit!"Tubuhku terkulai lemas, kini posisi kami terbalik. Ia menindih tubuhku dan mengunci kedua tanganku. Sekilas dia melirik pergelangan tanganku."Sayang, jangan terlalu kasar! Kau bisa semakin terluka.""Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menolongku? Seharusnya kau biarkan aku mati.""Bagaima aku membalas d

  • GADIS TAWANAN   Bunuh diri

    Selesai mandi aku segera memakan makanan yang di siapkan Rani. Hampir sama tapi sedikit berbeda. Tak lagi memperdulikan rasa aku pun kembali menikmati makan di atas meja ini. Belakangan ini napsu makanku sedikit meningkat. Dulunya aku akan berpikir sedikit keras saat jam makan. Apakah aku harus memakannya atau tidak? Tapi, pilihan selalu mengharuskan aku untuk memakan makanan dari mereka."Oh, ya. Rani, apakah mereka berada di rumah?""Mereka? Apakah maksud Nona Seira, Tuan Orys dan Tuan Xiloe?" Tanya Rani."Ya, mereka.""Tadi saya lihat, Tuan Orys sedang bermain catur seorang diri. Kalau Tuan Xiloe, saya tidak melihat. Lingkup gerak saya terbatas di rumah ini, jadi saya tidak bisa memberitahu menyeluruh.""Tidak apa Rani, aku juga tak perduli tentang mereka," aku pun tersenyum kepada Rani."Tapi apa kau tahu kenapa lelaki yang bernama Orys selalu memakai topeng? Apa dia tidak waras atau semacamnya mungkin?" Tanyaku menyelidik penasaran.

  • GADIS TAWANAN   Bibirmu cukup menggoda

    POV XiloeSelama satu minggu ini, aku akan libur. Aku jarang sekali berada di rumah. Kerja dan kerja, mencari uang sebanyak- banyaknya untuk membangun kembali bisnis ayahku yang telah lama bangkrut. Aku tak gila harta, tapi aku harus memiliki banyak uang dan kekuasaan. Itulah Ambisiku.Seperti biasa aku akan memasak makananku sendiri dan Wanita Lacur itu. Tidakkah aku terlihat lebih baik, aku mau memasakan makanan untuk seorang tawanan seperti dia. "Cih,"Bukannya aku tak mampu memperkerjakan seorang koki, hanya saja aku tak mau. Jika aku mau 100 koki pun bisa kupekerjakan di rumah ini. Hanya saja aku tak menyukai masakan orang asing, tapi jika berada di luar aku akan memakan apa yang ada. Tentunya harus dengan pilihannku.Begitu pula dengan kondisi rumah yang terlalu ramai, aku tak menyukainya. Bagiku rumah adalah tempat untuk mencari ketenangan.Ada 7 Bodyguard yang menjaga rumah ini, beserta 2 satpam dan 1 tukang kebun di rumah ini. Itupun mer

  • GADIS TAWANAN   Mimpi atau nyata

    "Siapa?"Aku berdiri di depan pintu menanti jawaban."Nona, ini saya Rani."Huh..., aku bernapas lega mendengarnya."Masuklah Rani!"Cklek"Nona, saya bawakan salep untuk luka, Non Seira.""Luka mu sendiri, apa sudah di obati?" Tanyaku padanya."Sudah nona.""Nanti, kalau Iblis itu tahu bagaimana? Lebih baik kau kembali ke kamar mu.""Tapi, Tuan sendiri yang menyuruh saya untuk mengobati luka nona, jadi mana mungkin Tuan marah.""Tuan yang mana?" Tanyaku sambil menyipitkan mata."Ah, itu... itu saya dilarang untuk mengatakan pada nona," jawab Rani sambil menunduk.Kuhembuskan napas dengan kasar. Segera aku berjalan menuju ranjang. Tidur tengkurap sambil menuggu Rani selesai mengoleskan salep."Nona, saya minta ma...,""Segeralah! Aku sudah mengantuk Rani." Titahku, memotong ucapan Rani.Rani segera menyelesaikan tugasnya, lalu pamit undur diri meninggalkanku. Aku kembali sendiri di kamar ini

  • GADIS TAWANAN   Makan bersama

    Aku mengekor di belakangnya menuruni anak tangga. Kata- katanya tadi, tidak bisa ku abaikan begitu saja. Untuk sekarang lebih baik mengikuti kemauannya.Begitu aku mendekat ke meja makan. Xiloe langsung manatap tajam diriku."Huh, dasar Lacur." Ejek Xiloe dengan wajah sinis.Aku hanya diam tak menggubris hinaannya. Sudah cukup sakit di punggungku. Aku tak mau menimbulkan masalah lagi. Setidaknya, tidak untuk hari ini. Itu artinya aku akan kembali berulah?!Ku tarik salah satu kursi yang berjajar mengelilingi meja makan yang lumayan besar ini. Aku memilih duduk bersebrangan dengan mereka berdua. Tapi ada hubungan apa dengan mereka berdua? Keluarga? Teman atau rekan kerja? Itu tidak penting, yang lebih penting sekarang adalah mengindari tatapan mereka berdua.Lelaki itu mulai mangambil nasi dan beberapa lauk yang tersaji. Sementara Xiloe masih melototiku dengan tajam. Aku berusaha biasa saja dengan suasana mengerikan ini. Tiba- tiba suara lelaki itu memec

DMCA.com Protection Status