Sudah dua hari mereka kembali dari Jepang. Edward telah memutuskan, hari ini dia akan menemui Grace, tinggal dua hari terakhir dari batas waktu yang diberikan Ethan padanya.
Karina untuk sementara kembali ke Bremen untuk menyelesaikan beberapa urusan yang berhubungan dengan perusahaan keluarga miliknya. Tapi dia berjanji pada Grace, suatu saat dia akan mengunjungi Grace jika Grace memutuskan untuk pergi ke Italia bersama Ethan.
Edward memainkan ponsel dalam genggamannya. Apa dia harus menelepon Grace lebih dulu dan memintanya untuk bertemu. Perasaan Edward benar-benar tak menentu, ada rasa rindu dan juga benci pada Grace setelah semua kejadian di Jepang beberapa saat yang lalu.
Ethan baru saja tiba di kafe, Edward mengajaknya makan siang bersama. Sebenarnya tak lain untuk membicarakan tantangan yang Ethan berikan padanya, dan Edward menyanggupi tantangan itu. Tapi ada beberapa hal yang Edward harus perjelas pada Ethan sebelumnya.
Dilihatnya Ethan deng
“Grace, kita sudah harus masuk ke ruang tunggu, apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Ethan melihat Grace yang seakan berat untuk masuk ke ruang tunggu. Edward sendiri mendekati detik terakhir, dia sama sekali tak datang menemui Grace. Mungkinkah dia telah mengakui kekalahannya dan menyerahkan Grace sepenuhnya pada Ethan? “Ethan, Edward tak tahu kalau kita akan pergi?” Ethan sebenarnya sudah memberitahukan Edward perihal keberangkatannya dengan Grace. Sedikit rasa heran di benak Ethan, karena Edward yang tadinya begitu menggebu bahkan hampir memukulnya ketika mengetahui dia akan membawa Grace, sekarang terkesan acuh dan hadir menemui mereka sama sekali. “Aku sudah memberitahukannya, Grace.” “Perasaanku tak enak, tapi aku tak bisa menunda kepergian kita. Aku—“ “Kau memikirkannya?” Grace tertunduk dalam, bagaimana mengatakannya? Dia mencintai Edward, sangat mencintainya, bahkan sampai detik ini tak ada yang
Bab 85 :Sebelum ke rumah Edward, dia sempat mampir ke apartemen Edward, tapi hasilnya pun nihil, dia tak menemukan Edward di sana. Apartemen itu pun cukup lama tak ditempati Edward semenjak dia mengenal Grace.Dulu apartemen itu merupakan tempat yang paling sering dikunjungi. Kali ini Vanes menemukan jalan buntu, beberapa orang suruhannya pun melaporkan jika mereka tak bisa menemukan jejak Edward di mana-mana.“Apakah CCTV yang berada di beberapa sudut jalan bisa diputar kembali? Sepertinya kita bisa meminta pihak pengatur lalu lintas untuk memutar kembali, mungkin bisa mendapatkan petunjuk?” tanya Vanes melalui sambungan telepon dari seorang suruhannya."Saya sudah meminta kepala lalu lintas untuk memutar kembali rekaman CCTV hari ini, tapi ada yang aneh,” jawab orang suruhan Vanes.“Apa maksudmu?”“Beberapa bagian terhapus dan tak bisa direcover ulang, sepertiny
Timothy serta Vanes tiba di Rumah Sakit Royal Ford. Vanes terlihat begitu tergesa-gesa dan ada kepanikan terlihat dari raut wajahnya saat itu. Keduanya bergegas menuju ruang informasi, berharap bisa menemukan Edward secepatnya.Yang menjadi pertanyaan pada keduanya, apakah terjadi sesuatu sebelumnya pada Edward?“Permisi, aku ingin bertanya, apakah kalian pernah menerima pasien bernama Edward Madison?” tanya Vanes pada seorang perempuan yang duduk di meja informasi. Perempuan itu seakan tak mempedulikan pertanyaan Vanes, tangannya sibuk bermain pada layar ponsel.Timothy yang jengkel mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya dan meletakkan benda itu pada pelipis perempuan yang terlihat acuh.“Nona, jika Anda tak bisa menjawab, jangan salahkan saya yang akan menarik pelatuk ini,” ucap Timothy membuat perempuan itu langsung melemparkan ponsel ke arah meja dan segera menatap ke arah Vanes.“M-maaf. Anda mencari siapa?&rdquo
Dua minggu telah berlalu. Grace sendiri telah mendapatkan karirnya sebagai seorang model di perusahaan advertising agensi besar Young And Youth. Perlahan Grace mulai berusaha menerima jika kehidupan cintanya bersama Edward mungkin telah ditakdirkan untuk berakhir, meski dalam hati terkecilnya dia tak pernah bisa melepas perasaan itu. Ethan sendiri mulai mengelola perusahaan miliknya yang berada di Italia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, perusahaan yang merupakan holding company awalnya didirikan Ethan pada tahun 2017 lalu dan tanpa sepengetahuan Jason, dia mengembangkan perusahaan kecil itu sehingga berkembang pesat dua tahun kemudian. Perusahaan pribadi Ethan sendiri mengeluarkan beberapa produk layanan telepon dan operator TV kabel terbesar nomor satu Italia, dan sepertinya Ethan mulai bisa membanggakan dirinya sendiri yang mampu mendirikan perusahaan tanpa bergantung pada Jason. Usaha itu dibangunnya ketika dia masih bersama Karen
Ethan tak menangkap maksud dari kata-kata Grace barusan, karena menurutnya laki-laki tadi tak memberi kesan apa pun padanya. Bahkan dia sendiri tak terlalu memperhatikan ketika laki-laki itu bicara.Ethan hanya berpikir jika Edward telah mensugesti pikiran Grace, sehingga Grace berpikir jika suara laki-laki yang didengarnya mirip seperti suara Edward.“Aku tak mendengar ketika dia berbicara,” jawab Ethan jujur.“Entahlah, aku merasa suaranya sangat mirip dengan Edward. Bahkan ketika dia berbalik meninggalkan kita, punggung itu terlihat serupa dengan Edward. Atau aku saja yang terlalu berlebihan,” ucap Grace dengan suara yang nyaris tak terdengar Ethan.Ada kerinduan yang sangat mendalam merayap di dalam dadanya, dia merindukan Edward, sangat merindukannya, sehingga dia merasa tak lama lagi akan kehilangan kewarasannya.Kenangannya bersama Edward terlalu banyak. Terkadang Grace merasa, dia yang terlalu terobsesi untuk bisa be
Hilangnya Edward masih terus diusut oleh Vanes dan orang kepercayaannya. Tapi masih belum ada perkembangan berarti selain berita terakhir yang didapatkannya dari rumah sakit saat itu.Hal tersebut membuat Kevin kembali terbang ke Detroit. Ada perasaan gelisah yang membuat Kevin tak tenang. Bagaimana bisa Edward hilang begitu saja bagai ditelan bumi, sangat tak masuk akal bagi Kevin dan yang lainnya.“Aku tak yakin berita ini belum sampai ke telinga Mr. Jason dan istrinya. Aku benar-benar tak mengerti, kenapa Edward bisa menghilang seperti ini?” tanya Kevin. Satu tangannya memainkan gelas berisi anggur, memutarnya, membuat es batu yang berada di dalamnya menimbulkan bunyi.“Seseorang harus memberitahukannya pada Grace dan Ethan, biar bagaimanapun, Grace berhak mengetahuinya. Gadis itu mencintai Edward, jika dia tak mengetahui apa pun, dia pasti akan merasa kita tak memedulikannya,” ujar Mark seraya menatap ke arah Kevin.Kevin sanga
Di tempat lain, seorang pemuda dan seorang gadis duduk di sebuah bangku taman. Mereka seakan tak memedulikan keadaan di sekitarnya. Sesekali pemuda itu mengusap dengan lembut pipi gadis itu, membuat gadis itu merona tersipu malu.“Apakah pipimu masih terasa sakit?” tanya pemuda itu.“Tidak akan pernah terasa sakit, selama kau ada di sisiku, Nathan,” jawab gadis itu pada Nathan—pemuda yang duduk di sampingnya.“Lily, katakan satu hal padaku,” pinta Nathan dengan tatapan dari kedua matanya yang sangat lembut. Dia menatap Lily seakan gadis itu adalah satu-satunya yang dia cinta. Digenggamnya satu tangan Lily lalu dikecupnya punggung tangan gadis itu.“Katakan,” jawab Lily.“Apakah aku benar-benar mencintaimu?” tanya Nathan.Lily mengangguk dengan pasti seraya mengusap wajah Nathan.“Maafkan aku, karena menyelamatkanku, aku telah merusak setengah wajahmu,” ucap
“Hari ini aku mau mengajakmu ke suatu tempat, Grace.”Ethan berjalan mendekati Grace yang sedang berdiri di depan sebuah cermin besar. Gadis itu tak ada jadwal pemotretan hari ini, jadi dia ingin mengajak Grace melepaskan penat sejenak. Grace bekerja keras selama hampir beberapa hari untuk menyelesaikan sebuah iklan yang dibintanginya.Ethan merasakan, kehidupan berjalan lebih menyenangkan dari sebelumnya. Semua karena Grace yang berada di sampingnya. Tanpa Grace, hidup Ethan benar-benar hampa.Dia tak mampu membayangkan jika Grace benar-benar meninggalkannya kelak.Ethan memeluk pinggang Grace dari belakang, ada desiran hangat mengalir di dalam dadanya.“Grace, apa kau akan meninggalkanku suatu saat?”Grace menggerakkan kepalanya, agak terkejut dengan pertanyaan Ethan barusan.Meninggalkannya?Meski dia belum mencintai Ethan, tak pernah terbesit di dalam pikirannya untuk meninggalkan Ethan saat ini. Apa