Beranda / CEO / GADIS NAKAL CEO / BAB 3 CELINE

Share

BAB 3 CELINE

Penulis: Jemyadam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sky sedang berada di apartemen mewahnya di pusat kota New York saat Celine Dawson sengaja terbang langsung dari pagelaran busan di Itali hanya untuk menyusul pria yang sudah hampir tiga minggu tidak memberinya kabar.

"Kupikir kau benar-benar tersesat di tengah hutan hingga tidak menemukan sinyal untuk memberiku kabar."

Celine langsung melempar mantel bulunya ke atas sofa dan berjalan cepat menghampiri Sky yang masih belum siap saat tiba-tiba wanita itu sudah menciumnya.

"Kenapa denganmu! " dorong Celine begitu mendapati tanggapan dingin dari Sky.

"Jangan bilang kau tersesat di ranjang wanita jalang yang sampai membuatmu lupa untuk menyambutku!"

"Aku hanya sedang kurang enak badan, " kelit Sky.

"Bohong! Kau sama sekali tidak demam."

Wanita itu sengaja meraba ke dalam kemeja Sky untuk memastikan, bahkan dengan berani membelai otot hidup di balik resleting celananya yang sedang membengkak.

"Bahkan kau mengeras," bangga Celine karena ternyata masih berhasil memancing gairah Sky yang hanya berdiri, berpura-pura acuh.

"Sungguh, Celine, aku sedang kehilangan mood untuk melakukan apapun. "

Sky coba kembali menarik diri ketika wanita itu hendak melepas kancing celananya.

"Sejak kapan kau tidak ingin bercinta denganku?"

"Percayalah aku ingin, sangat ingin tapi terlalu banyak perkara yang sedang kupikirkan sekarang."

"Kau akan segera menggantikan kedudukan papaku apa lagi yang tidak membuatmu senang?"

Sky yang selama ini hanya menjabat sebagai CEO rasanya memang nyaris seperti pekerja rodi. Sudah lama Sky menginginkan posisi presiden direksi yang dipegang Gerald. Selama ini Sky juga sudah cukup tenang dan percaya diri dengan hal itu. Tapi sejak kemunculan nama Alizia Moris sepertinya posisinya jadi tak seaman yang dia kira. Terlebih ia sama sekali tidak tahu siapa Alizia Moris.

Sky menduga Celine juga belum tahu mengenai wasiat Gerald. Karena kalau tidak sekarang dia pasti sudah menjerit histeris. Sky hanya berharap dirinya tidak sedang berada di dekatnya saat tragedi itu terjadi. Kepalanya sendiri sudah hampir meledak dan tidak ingin menambahinya lagi dengan rengekan Celine.

Sky sendiri juga belum bisa berpikir atau merencanakan apapun mengenai wasiat Gerald. Bahkan rasanya Sky masih ingin mengumpat Gerald hingga ribuan kali karena sudah menunjuknya sebagai wali dari seorang anak haram. Anak haram yang juga masih harus dia rahasiakan. Memangnya siapa Alizia Moris hingga kemunculannya berpotensi ikut menghancurkan seluruh masa depan dan kerja kerasnya.

Selama ini memang Sky yang merasa lebih banyak bekerja keras sementara Gerald hanya menyuruhnya kesana-kemari menangani masalah perusahaan mereka. Walaupun tetap saja Sky mengakui dirinya tidak akan jadi orang seperti ini tanpa pengalaman yang diajarkan Gerald. Itulah kenapa walaupun kadang Sky ingin membencinya tapi nyatanya dia tidak bisa karena Gerald juga sudah seperti orangtuanya sendiri 'orangtua yang cerewet lebih tepatnya!'

Sebelumnya Sky sudah cukup tenang, karena dia pikir dengan mendapatkan Celine Dawson posisinya sudah bisa dipastikan sangat aman. Ternyata selama ini dia hanya membuang-buang waktu.

Kali ini Celine dan ibunya memang masih belum tahu, tapi akan segera tahu. Karena itu Sky harus bertindak lebih cepat. Sky sangat mengenal Vivian, dia bukan wanita yang akan tinggal diam apa lagi dengan anak haram yang tiba-tiba merampas semua miliknya.

Gerald memang luar biasa membuat Sky hampir gila, bagaimana dirinya juga masih harus menghadapi rengekan dua wanita yang pastinya juga tidak akan mau hidup miskin. Vivian dan Celine tidak akan terima dengan semua ini.

Sky kembali melihat Celine yang kali ini sudah duduk di sofa dengan melipat tangannya di dada.

"Sampai kapan kau akan berhenti berjalan mondar-mandir seperti itu! " tegur Celine yang sudah nyaris bosan diabaikan.

"Gaunmu bagus, " komentar Sky sambil menunjuk gaun yang dipakai Celine.

Benar-benar sesuatu yang sangat tidak penting untuk dia bahas. Padahal Sky memang hanya sedang tidak tahu harus mengucapkan apa karena tiba-tiba banyak sekali rahasia yang harus dia jaga dan jangan sampai lidahnya tergelincir kemudian menghancurkan semua rencananya yang belum rapi.

Celine cuma memiringkan kepalanya menatap Sky dengan heran. "Ini gaun Dior yang baru kubeli kemarin, apa kau tidak penasaran juga berapa size-nya? " tanya Celine untuk mengejek kepedulian Sky.

"Atau kau ingin aku melepasnya untuk memastikan? " goda wanita itu dan sepertinya belum menyerah untuk mengajak Sky menanggalkan pakaian.

"Kita bisa bercinta di sofa atau sambil berdiri, apapun yang kau suka."

"Oh, hentikan, Celine! Aku hanya sedang tidak bisa berpikir. " Sky coba menghela napas sejenak untuk bisa menyegarkan otaknya.

"Sepertinya kau datang di waktu yang kurang tepat."

"Jadi sekarang kau mengusirku! " sinis Celine yang segera berdiri menyambar mantel bulu Armani-nya.

"Bukan maksudku seperti itu."

Celine hanya kembali meneliti pria di depannya lebih serius. "Sepertinya kau benar-benar sakit! datangi saja psikiater!" sarkas Celine untuk menuduh Sky sedang gila karena bicaranya pun mulai kacau.

Perempuan itu segera berpaling pergi, berjalan menghentak tumit heels tingginya mengetuk lantai.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Haniubay
bilang aja mulai bosan pada Celine, apa lagi nanti sudah ketemu sama Si Lizi Lizi itu, pasti tambah lupa tuh sama Celine hhh
goodnovel comment avatar
Fifi Tasya
wkwkwkwk.... makanya kunjungi saja Lizzie biar gak gila sky.
goodnovel comment avatar
Ati Husni
seru ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 4 ALIZIA MORIS

    Dari pada jadi gila karena penasaran, akhirnya Sky memutuskan untuk mencari Alizia Moris. Tanpa sepengetahuan siapapun Sky terbang sendiri ke Seattle, dia berencana untuk mengambil Alizia Moris dari sekolah asramanya. Kedengarannya memang agak gila tapi jika memang anak itu yang sekarang menjadi kuncinya, maka Sky harus menyembunyikannya dari siapapun terutama dari Vivian. Sebenarnya Sky juga belum memiliki rencana bakal dia apakan anak itu nantinya, karena Sky sendiri juga tidak memiliki pengalaman mengurus anak perempuan. Sky adalah anak tunggal karena sejak kecil terlahir di keluarga kaya raya ia pun tidak pernah hidup susah, sudah biasa serba dilayani dan sama sekali tidak pernah berencana memiliki anak yang menyusahkan seperti dirinya. Dari sekilas sejarah itu saja sudah jelas jika Sky bukan orang yang bakal becus untuk ditunjuk sebagai orang tua. Gerald saja yang cukup gila hingga tega menyerahkan putrinya pada pemuda seperti Sky. Sky sudah sampai di halama

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 5 LIZZIE

    "Jadi ini tempat tinggalmu?" tanya Lizie sambil melihat ke sekeliling apartemen Sky yang memiliki balkon sangat luas. "Semoga kau suka, yang itu kamarmu!" Sky menunjuk kamar yang bersebelahan dengan pintu balkon. Lizie berbalik untuk kembali melihat Sky yang sedang duduk di sofa dan baru melonggarkan kancing kemejanya. "Kenapa aku harus tinggal bersamamu?"tanya Lizie sambil berjalan menghampiri sofa. "Maksudku kenapa kau menjadi waliku?" Sky mendongak pada gadis yang masih berdiri di depannya ketika dia mengendikkan bahu. "Sebenarnya aku juga tidak tahu kenapa Gerald memilihku untuk mengurusmu." "Lalu kenapa kau mau?" Sky berhenti melepas kancing lengan kemejanya untuk menatap Lizie lebih serius karena walaupun sederhana dan singkat tapi ternyata Sky justru bingung untuk menjawab pertanyaan itu. "Duduklah." Sky menepuk sofa di sebelahnya dan Lizie pun ikut duduk di sana dengan patuh. "Ada beberapa hal yang harus kujelas

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 6 SKY

    Kantor Sky masih berada di kawasan jalan utama Fourth Avenue, tidak jauh dari apartemennya, dia cuma memerlukan waktu tidak sampai sepuluh menit untuk sampai di kantor tersebut. Gedung dua puluh lima lantai itu sekarang sudah dia jadikan sebagai aktor utama untuk induk perusahaannya. Sebuah kantor yang megah di kawasan paling elit. Sky jadi semakin sibuk karena selain memegang jabatan CEO untuk perusahaannya sendiri, sekarang dia juga harus menduduki kursi kepala dewan direksi untuk beberapa anak perusahaanya, belum lagi dia harus mengurus seorang remaja. Baru saja Sky sampai dan sekretarisnya langsung memberi tahu jika Celine ingin bertemu. Sky merasa dia juga harus segera membereskan masalahnya dengan Celine jika tidak mau hidupnya semakin repot. Celine menyusul Sky di kantor sebab dari kemarin lusa Sky tidak bisa dihubungi. Celine memang akan selalu rewel jika Sky tidak mengangkat telepon atau membalas pesan. Tiba-tiba Sky juga jadi ingat untuk memberikan pons

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 7 PAGI HARI

    Sky sudah tertidur ketika LizieMerangkak naik ke atas ranjangnya dan menggoyang-goyang tubuhnya."Sky, aku tidak bisa tidur."Sky yang terkejut langsung kembali terbangun dan menyalakan lampu di samping ranjang. Sky masih seperti bermimpi ketika melihat Lizie sudah duduk bersimpuh di atas hamparan selimutnya. Gadis itu hanya memakai kaos longgar tanpa celana dan Sky yakin dia juga sedang tidak memakai bra."Kepalaku semakin sakit karena tidak bisa tidur," keluh gadis itu sambil memijit pelipisnya.Sudah dua malam Lizie belum tidur sama sekali dan tadi sepanjang siang dia cuma bisa berguling-guling di atas kasur tanpa dapat memejamkan mata. Sky pulang dari kantor juga langsung kembali sibuk sendiri dengan sisa pekerjaannya yang masih terus menuntutnya seperti mesin sampai dia lupa untuk memastikan anak itu.Sky bangkit untuk mengambil botol kecil di laci meja nakas kemudian memberikan satu kapsul yang tadi juga dia telan."Apa ini?" tan

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 8 GADIS SEMBRONO

    Ketika Sky selesai mandi dan berganti pakaian dia sudah tidak melihat Lizie berada di pantry. Meja pantry sudah kembali bersih dan rapi. Sepertinya Lizie juga sudah mencuci semua bekas cangkir kopinya dan menyimpan ke lemari. Sky berjalan menyebrangi ruangan yang terasa lengang. Pintu balkon terletak di sisi timur, karena cuma bersekat dinding kaca jadi pagi hari seperti ini cahaya matahari ikut masuk memantul di lantai marmer dan membuatnya hangat untuk diinjak kaki telanjang.Ini baru memasuki awal musim semi tapi sinar matahari sudah cukup terik karena musim tahun depan sepertinya juga akan kembali bergeser tiba lebih awal. Sky menyeringai silau untuk melihat ke luar, pupilnya perlu waktu beberapa saat untuk beradaptasi dengan cahaya yang terlalu melimpah. Setelah mengangkat telapak tanganya untuk meneduhkan matanya Sky baru melihat Lizie yang ternyata sedang berenang. Ada kolam renang berukuran tiga kali delapan meter di balkon apartemennya yang cukup luas. Sky berdiri di

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 9 DAMIAN MARFILD

    Dengan merendahkan seluruh harga dirinya Celine kembali lebih dulu menghubungi Sky karena lelah menunggu Sky yang tidak juga berinisiatif untuk minta maaf setelah pertengkaran mereka kemarin. Sky dan Celine bukan dua orang yang baru berhubungan untuk satu atau dua tahun, mereka sudah pernah berulang kali bertengkar seperti ini tapi biasnya Sky akan mulai membujuknya setelah beberapa hari. Tapi kali ini ternyata Sky belum juga ada kabarnya. Bahkan ponselnya semakin sulit dihubungi dan beberapa kali malah sengaja dimatikan. Padahal kemarin Celine mendengar Sky sedang berada di klub malam bersama teman wanitanya, artinya Sky juga sedang tidak terlalu sibuk jika hanya untuk mengangkat telepon. Celine kenal beberapa wanita murahan yang sering dibawa Sky ke ranjangnya, bahkan sebagian justru teman dekat Celine sendiri. Karena itu Celine sudah tidak mau lagi percaya dengan teman wanita manapun yang sering mengaku sahabat tapi ternyata juga suka berbagi tubuh dengan kekasihnya.Sky m

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 10 SKY AND LIZIE

    Apartemen Sky memiliki lima kamar utama dan menempati dua lantai sekaligus. Seluruh dinding yang menghadap ke sisis timur terbuat dari kaca berbingkai baja dan langsung menyambung ke sisi balkon yang sangat luas serta memiliki atap yang bisa di buka saat hari cerah. Cahaya matahari akan selalu masuk dengan melimpah di siang hari sehingga membuat tiap ruangan dengan perabot yang bergaya moderen minimalis itu terlihat semakin luas. Benar-benar simbol tempat tinggal pria yang praktis, bersih, dan telihat rapi dengan semua furniture minimalis berwarna abu-abu dan gelap. Sebuah meja pantry yang sangat besar menghadap langsung ke sisi kaca bersebelahan dengan kolam renang. Pantry yang luas tersebut juga langsung menyambung langsung ke ruang tengah tanpa sekat. Ada sofa abu-abu berukuran ekstra dan layar televisi super besar menempel di dinding tepat di depan sofa melengkung tersebut. Sky suka menyaksikan pertandingan bola jika ada waktu senggang karena itu dia perlu TV dengan layar lebar,

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 11 KERJA SAMA

    Sky sedang dalam pertemuan penting bersama Jeremy Loghan pemilik baru dari Loghan Group yang selama ini dianggap sebagai pesaing sengit mereka. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lama hanya saling mendengar sepak terjang masing-masing yang juga tidak pernah dianggap akur oleh mata media.Sky duduk berhadapan dengan Jeremy Loghan yang baru menyimak kembali beberapa poin kesepakaan yang dibacakan oleh sekretarisnya."Melangkahkan kaki ke pintu Loghan sudah merupakan resiko besar untukku, tapi aku tetap akan menawarkan kerja sama ini tanpa syarat dan jaminan," tegas Sky dengan begitu percaya diri ketika menegakkan punggungnya menatap Jeremy Loghan yang belum bergeming menanggapi tawaran bisnisnya.Sky berinisiatif untuk menawarkan kerja sama dengan Loghan Group setelah selama ini Gerald lebih bersikukuh untuk bekerja sendiri. Keputusan Sky kali ini memang dianggap sangat berani dalam kepemimpinan barunya yang di anggap beresiko. Semua mengenal nama

Bab terbaru

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 82 ...

    "Selamat ulang tahun. " Di musim semi ulang tahun Lizie yang ke sembilan belas. Sky mengangkat Lizie untuk duduk di atas pangkuannya, mereka hanya berdua memandang ke luar dari jendela kaca besar yang menghadap langsung ke sisi pegunungan Alpen. "Aku ingin kita seperti ini dulu," bisik Sky ketika mempererat lengannya di pinggang Lizie dan menghirup puncak kepalanya dengan tarikan napas dalam. "Aku ingin memilikimu untuk diriku sendiri." Sky menyarukkan rahangnya yang terasa kasar dan menggelitik sisi leher gadis mudanya yang hangat dan lembut. "Aku adalah milikmu, kau boleh memilikiku sesuka hatimu." Sentuhan Sky adalah apa yang juga akan selalu Lizie inginkan.

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 81 PULANG

    Walaupun tangan kirinya masih di perban tapi Sky bersikeras bisa menyetir sendiri untuk membawa lizie pulang bersamanya. Sky memang keras kepala, padahal Tobias sudah sengaja datang pagi-pagi untuk mengantarkan mereka pulang. Lizie terpaksa masuk ke dalam mobil Sky dan melambai pada Tobias Harlot untuk sekaligus minta maaf. Lizie benar-benar merasa tidak enak karena bagaimanapun selama ini Tobias sudah sangat baik pada mereka. "Tulangku hanya retak bukan cacat!" kata Sky setelah Lizie duduk di sampingnya. "Ya, aku percaya." Lizie pilih setuju saja dibanding harus berdebat karena dia tahu Sky tidak suka diremehkan dan hal itu sudah jadi sifat dasarnya yang sulit dirubah. Sky memang masih bisa mengemudi dengan baik, lengan kirinya j

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 80 ...

    Tobias Harlot sudah coba menjelaskan dengan tenang tapi nyatanya air mata Lizie tetap merembas hangat dari masing-masing sudut matanya. Lizie meraba kembali perutnya yang sudah kembali rata dengan jemari tangannya yang agak kurus. Rasanya tetap pedih walaupun sudah tidak ada yang terasa perih lagi. "Jadi bayiku tidak selamat? " Tobias hanya berani mengangguk pelan. "Anak-anak akan berada di surga kau tidak perlu cemas." "Aku bahkan tidak sempat melihatnya." "Kau sudah berjuang dengan hebat, Sky pasti juga akan tetap bangga padamu." Lizie mulai menunduk dan terisak pelan.

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 79 It Ain't Me

    Sky berjalan kembali ke mobilnya, berusaha mencengkram kemudinya dengan mantap untuk menguatkan langkahnya. Sky tidak boleh menyerah karena Lizie juga sudah berjuang dengan sangat keras. Sky menoleh pada buket bungan matahari di samping tempat duduknya dan kembali menghela napas dalam untuk memenuhi paru-parunya yang sesak. Sky sudah bersumpah pada Gerald untuk menjaga putrinya. Walaupun mungkin sahabatnya itu sudah lebur bersama tanah tapi sumpah Sky akan tetap berlaku untuknya. Sky tidak akan menyerah dia harus tetap hidup demi Lizie dan demi putri mereka yang sudah pergi tanpa sempat menangis. Sky berjalan melalui lorong dingin yang juga sudah dia lalui setiap hari tanpa pernah berubah. Semuanya masih sama, tidak ada perubahan berarti sejak dua bulan berlalu. Sky mengganti bunga matahari di dalam vas kaca dengan yang baru dia bawa,

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 78 MUSIM DINGIN

    Sky menoleh kembali tempat tidur di sampingnya yang kosong dan dingin, hampir tiga bulan berlalu tapi rasanya masih sulit dipercaya ia harus menjalani hidup seperti ini. Ini adalah musim dingin paling beku di sepanjang hidupnya . Sky tidak pernah tahan tiap kali mulai memikirkannya, hidup tanpa Lizie dan tanpa bayi mereka. Sky masih tertelungkup di atas tempat tidurnya setelah semalam Tobias menyeretnya pulang dari kekacauan yang dia buat di klub. Tobias sampai harus memukul Sky karena Celine menemukanya mabuk di klub dan berkelahi. Ternyata bukan hanya kesendiriannya yang sulit untuk dijalani, tapi kewarasannya juga semakin sulit untuk dijaga belakangan ini. Sky benar-benar tidak sanggup menjalani hidup seperti ini. Seolah dia hanya berjalan dan bernapas tanpa pernah benar-benar bisa hidup lagi. Sky masih ingat di mana dia menyimpan senjata apinya yang selalu siap sedia untuk mengakhiri segala penderitaan, godaan itu semakin menggoda untuk dituruti dan akan segera menjadikannya pen

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 77 GADISKU

    Selama Mark bicara dengan Lizie, Sky sudah membuat keributan. Sky mengancam akan menuntut pihak rumah sakit jika mereka tidak segera mengambil tindakan. Tapi pihak rumah sakit juga tidak bisa melakukan pembedahan paksa tanpa persetujuan pasien. Sky tahu Lizie memanggil Mark Walder untuk meminta pertolongannya dan Sky sudah benar-benar kehilangan akal karena sikap keras kepala Lizie. Begitu melihat Mark baru keluar dari kamar Lizie Sky langsung menghampiri pria itu dan memukulnya. Sky memukul cukup keras sampai sudut bibir Mark langsung berdarah. Mark tidak membalas pukulan Sky karena dia tahu pemuda itu sedang sinting. Mungkin dia pun juga akan demikian jika berada di posisi Sky sekarang. "Jangan pernah merasa kau bisa menjadi pahlawan untuk Lizie ku!" ancam Sky sambil menunjuk Mar

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 76 PILIHAN SULIT

    Persis seperti yang dikhawatirkan Sky, kondisi Lizie menurun dengan begitu cepat, Lizie tidak akan sanggup menunggu dua minggu lagi. Lizie sudah tidak bisa mengkonsumsi makanan, tidak bisa beristirahat, tenaganya juga habis untuk menahan rasa sakit yang tidak kunjung usai. Nutrisi tubuhnya hanya didapatkan dari selang infus yang tidak akan pernah cukup untuk dirinya sendiri apalagi bayinya. Dua minggu tidak akan membawa perubahan untuk bayi mereka kecuali hanya akan membunuh Lizie pelan-pelan. Sudah tiga hari berlalu dan kondisi Lizie masih juga belum membaik sama sekali, dia masih terus mengalami kontraksi. Lizie tidak akan kuat menanggungnya hingga dua minggu lagi sementara kondisi fisik Lizie juga semakin tidak berdaya. Lizie sudah tidak diijinkan turun dari ranjang, dia harus istirahat total. Sky sudah nyaris gila menghadapi sikap keras kepala Lizie yang tetap bersikukuh untuk

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 75 BERTARUH

    Sky baru kembali dari menemui Tobias Harlot ketika melihat apartemennya yang sunyi. Rasanya agak aneh karena biasanya Lizie akan langsung menyambut di depan pintu tiap kali Sky pulang. "Lizie," panggil Sky masih belum terlalu khawatir karena mengira Lizie hanya sedang tidur lebih awal atau mendengarkan musik dari ponselnya seperti yang sering dia lakukan akhir-akhir ini untuk mengusir rasa mual. "Lizie," Sky kembali memanggil karena tidak melihat Lizie di kamarnya. Sky buru-buru memeriksa di balkon yang ternyata juga tidak ada siapa-siapa. Malam sudah gelap dan mustahil Lizie keluar sendiri tanpa meminta ijin atau memberitahunya. Sky kembali ke kamar dan saat itu dia baru sadar jika lampu kamar mandinya sedang menyala. Sky segera memeriksa dan terkejut melihat Iizie yang sedang bere

  • GADIS NAKAL CEO   BAB 74 SWEET LITTLE ENEMY

    Walau masih malas bergerak tapi seperti Lizie mulai terlihat gelisah, tidurnya semakin tidak tenang akhir-akhir ini. "Sky, " gumam Lizie. "Hemm .... " Sky merapatkan lengannya untuk menarik tubuh Lize. "Aku mual." Lizie semakin mendesak dan menenggelamkan wajahnya ke dada Sky. Tubuh Lizie terasa lembut dan hangat, bergelung meringkuk seperti bayi trenggiling kecil yang kedinginan. Rasanya memang sedang tidak nyaman bagi Lizie. "Apa kau mau kubuatkan minuman hangat?" Lizie menggeleng, Lizie juga sudah tidak mau minum susu lagi tiga hari terakhir ini karena susu justru membuatnya semakin mual. Memasuki trimester pertama Lizie mulai mengalami peningkatan hormon yang membuat tubuhnya semakin sensitif dan rewel karena tidak bisa sembarangan menelan makanan. "Kau mau apa akan kubuatkan." "Aku bel

DMCA.com Protection Status