Home / Romansa / GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA / BAB. 53 Tak Sengaja Bertemu

Share

BAB. 53 Tak Sengaja Bertemu

last update Last Updated: 2025-01-21 19:27:01

Dua minggu telah berlalu, Noah sama sekali tidak dapat menemui Dahlia. Hal itu dikarenakan Tuan Jhon terus mengawasi gerak-geriknya. Alhasil dia hanya bisa tahu dari Dita bagaimana kabar Dahlia.

Seperti sore ini, Noah kembali menelepon Dita dan menanyakan keadaan Dahlia.

Dita :

"Nona Dahlia

akhir-akhir ini sering melamun, Tuan. Jika ada waktu tolonglah Tuan menemuinya walau hanya sebentar saja.

Noah :

"Tentu, saya ingin sekali bertemu dengannya. Akan tetapi apa daya, Tuan Jhon terus saja memantau gerak-gerikku.

"Sekarang Dahlia di mana?"

Dita :

"Nona Dahlia, saat ini sedang berada di kampus, Tuan."

Noah :

"Baiklah, nanti saya hubungi lagi, ingat jaga Dahlia dan laporkan jika ada hal yang mencurigakan."

sergah Noah. Lalu dia pun mematikan panggilan itu.

Noah lalu kembali melirik ponselnya dan membaca pesan yang masuk dari Lastri.

Lastri : "Kak Noah, apakah kamu jadi menemaniku memeriksa kandunganku?"

Noah : "Tentu saja, Lastri. Aku akan segera menjemputmu."

Pesan teks yang dib
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 54 Dahlia Merasa Kecewa

    "Laki-laki kurang ajar! Berani-beraninya, dia menyakiti Dahlia!" Ada rasa sakit yang dirasakan Andi saat melihat mahasiswi kesayangannya menangis."Si ... siapa wanita hamil itu?" lirih Wilona sedih dalam hatinya."Apakah anak dalam kandungan wanita itu milik Mas Noah?" sedihnya lagi, sambil meneteskan air mata.Sementara Noah dengan cepat membawa pergi Lastri dari gerai es krim itu.Dia tahu jika yang mengundang para wartawan itu adalah Tuan Jhon."Sialan! Tunggu saja pembalasanku, Jhon!" geramnya, dalam hati."Lastri, apakah kamu tidak apa-apa?" tanya Noah, hati-hati."Aku nggak apa-apa kok, Kak.""Syukur deh kalau begitu. Oh ya kakak ingin membawamu ke suatu tempat. Papa ingin bertemu denganmu untuk memantapkan pelarian kita. Tapi bisakah, kamu menelepon ayahmu, agar para anak buahnya tidak mengikuti kita?" Noah lalu menunjukkan beberapa anak buah Tuan Jhon yang berjaga-jaga di depan mobil mereka."Sebentar, Kak. Aku akan menelpon Papa," ujarnya.Lalu Lastri pun menelepon, Tuan Jho

    Last Updated : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 55 Ingin Memiliki Anak

    "Lastri, kalian jalan-jalan ke mana tadi?" tanya Tuan Jhon sesaat setelah anak gadisnya sampai di rumah."Jalan-jalan ke pantai saja kok, Pa." jawab Lastri santai. "Ternyata Lastri tidak berbohong." gumam Tuan Jhon, dalam hatinya. Karena sesuai informasi dari anak buahnya. Mobil Noah memang melaju ke daerah pantai, di Jakarta Utara."Ya sudah kamu istirahatlah di kamar." ucap sang ayah lagi."Iya, Pa." Lastri pun segera masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya dari dalam. Saat ini dia sedang memegangi dadanya yang berdegup sangat kencang. Lastri pikir Tuan Jhon mengetahui tentang rencana mereka. Sementara itu, Nyonya Meli pulang ke rumah dengan santainya."Dari mana kamu!" tanya Tuan Jhon, dengan tatapan tajamnya."Ya ampun, Jhon! Kaget aku!" Nyonya Meli memulai sandiwaranya."Jawab yang ku tanya, Meli! Kamu dari mana?" ketusnya, lagi."Aku baru pulang arisan, Jhon. Kan aku sudah pamit sebelumnya kepadamu?" Nyonya Meli pun mendekati suaminya lalu menyerahkan ponselnya."Nih, lihat

    Last Updated : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 56 Penuh Kemelut

    Tuan Alfonso segera membawa Dela ke dalam pelukannya dan membiarkan istri mudanya itu, menangis di dalam pelukannya.Setelah dia rasa istrinya sudah mulai tenang. Tuan Alfonso mulai mengendurkan pelukannya. Lalu berkata,"Sayang, sungguh aku tidak tahu jika kamu ingin memiliki anak denganku.""Iya, aku tahu kok. Kamu hanya menganggapku sebagai pelampiasan nafsumu, saja!" isaknya lagi."Hei, kamu kok ngomongnya seperti itu, sih?" seru sang suami tak suka."Terus apa? Jika kamu ingin memiliki anak denganku, pasti kamu tidak akan memberikanku pil KB itu." Dela kembali menangis, tersedu-sedu."Sayang, aku memberimu pil KB kepadamu, karena aku pikir kamu ingin menunda untuk memiliki anak dulu," ujar Tuan Alfonso, lembut."Kamu kok bisa berpikiran, aku tidak ingin memiliki anak?" cecar Dela lagi, sambil menangis."Karena kamu masih kuliah, Sayang. Aku ingin kamu fokus di pendidikanmu dulu.""Lho memangnya kalau hamil bisa menghambat aku untuk kuliah? Toh di kampusku banyak wanita hamil da

    Last Updated : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 57 Ingin Mencari Tahu

    Disaat Tuan Alfonso ingin pergi dari kampus Dela. Sejenak dia tertegun saat melihat, Andi. Anaknya dari istri pertamanya."Bukankah itu, Andi? Ngapain dia di kampus ini?" Dari dalam mobil Tuan Alfonso beberapa kali mengambil foto wajah Andi.Tuan Alfonso lalu mengirimkan foto itu kepada Asisten Eki. Lalu menelponnya.Asisten Eki :"Halo ... selamat pagi, Tuan." Tuan Alfonso :"Eki, saya baru saja mengirimkan beberapa foto, Andi. Anak tertua saya, kepadamu tolong selidiki kehidupannya dan kesehariannya." titahnya, kepada orang kepercayaannya itu.Asisten Eki :"Baik, Tuan. Saya akan mulai menyelidikinya." Setelah berkata begitu, Tuan Alfonso mematikan panggilan telepon nya. Dia lalu memerintahkan sopir pribadinya untuk membawanya ke suatu tempat."Antarkan saya ke barbershop." ujarnya kepada sopir itu."Baik, Tuan." jawab sang sopir.Sopir itu lalu segera melajukan mobilnya ke tempat barbershop langganan Tuan Alfonso.Sesampai di sana, Tuan Alfonso turun dari mobil dengan menggunaka

    Last Updated : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 58 Kepergok Jalan Berdua

    "Benarkah kamu menyukainya, Sayang?" tanya Tuan Alfonso bahagia."Iya, Sayang. Aku sangat menyukainya!" jawab Dela senang."Pak Sopir, Anda menang! Anda akan mendapatkan bonusnya!" Tuan Alfonso ikut senang, karena Dela menyukai penampilan barunya. "Te ... terima kasih Tuan, Nyonya." Sang sopir sangat senang mendapatkan bonus besar kali ini. Dia sudah membayangkan jika keluarganya akan makan enak malam ini.Sementara itu di sebuah kantor,"Eki, dari tadi siapa yang sibuk meneleponmu?" selidik Junot."Maaf, Tuan Muda. Yang menelpon saya adalah, Tuan Alfonso." jawabnya gugup."Lho, bukannya Papa sedang berada di luar kota? Untuk apa dia menelponmu?" selidik Junot."Tuan Besar masih di Jakarta, Tuan Muda." jawabnya, lagi."Apa?" Kaget, Junot."Tolong jujur! Ada apa lagi, sekarang?" lirihnya, mulai lelah dengan kedua orang tuanya yang penuh drama."Maaf, Tuan Muda. Sebenarnya saya sudah berjanji untuk merahasiakan ini kepada siapa pun. Akan tetapi, Anda juga adalah atasan saya. Dan saya a

    Last Updated : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 59 Saling Memendam Rasa Rindu

    Keakraban Doan dan Lilian semakin membuat Junot geram. Terlebih saat gadis itu, sering kali tersenyum ke arah Doan.Doan terlihat menahan emosinya melihat keduanya. Sementara Sherly juga merasakan hal yang sama."Jadi, Kak. Cara kerjanya seperti ini?" tanya Lilian."Tuh kan, kamu bisa mengerjakannya." tutur Doan."Siapa dulu dong, dosen privatnya!" puji Lilian kepada pria itu."Berarti, Kakak bisa dong punya pekerjaan sambilan menjadi dosen kamu?" sahut Doan."Mau banget, Kak! Kapan Kakak mendaftarnya?" tanya Lilian lagi."Ha-ha-ha-ha, bercanda adik manis!" seru Doan sambil mengusap pucuk kepalanya.Dan Lilian membiarkannya.Junot sudah tidak tahan lagi. Dia langsung berdiri dan hendak menuju ke arah Doan dan Lilian berada.Namun Sherly menahan, tangannya."Junot! Lo mau, ke mana?""Gue mau ke meja sana!" ujarnya lalu menunjuk meja yang ada Doan dan Lilian."Junot ... gue tahu Lo kesal dengan mereka. Gue juga merasakan hal yang sama seperti Lo. Akan tetapi, ini di pusat keramaian. Tol

    Last Updated : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 60 Kerinduan Terdalam

    "Apa? Mencelakai bagaimana maksudmu?" seru Doan penasaran."Lilian kan berasal dari desa. Ibunda Junot kurang setuju. Gara-gara hal itu, Lilian hampir ditabrak. Namun untungnya, kata Junot. Lilian jago bela diri, jadi dia bisa melindungi dirinya sendiri," tutur Sherly menjelaskan."Ha-ha-ha, jadi semua karena status sosial yang berbeda? Sama dong dengan sifat keluargamu yang materialistis! Iya, kan?" sindir Doan, lagi."Doan, itu kan keluarga ku! Aku tidak seperti itu! Tolong percayalah, antara aku dan Junot tidak terjadi apa-apa. Dia sangat menyukai Lilian. Kami tidak mungkin bersatu!" "Siapa yang tahu, jika kamu menyukai Junot! Iya, kan?" Doan malah semakin cemburu."Doan, apakah kamu meragukanku? Aku ... aku ... sangat menyayangimu, Doan!" lirihnya, mulai meneteskan air matanya."Justru kamu yang berbohong sama, aku!" isak Sherly lagi."Memangnya aku berbohong tentang apa?" sergah Sherly."Ka ... kamu yang menyukai Lilian! I ... iya, kan?" Bibir Sherly bergetar mengatakan itu. Dia

    Last Updated : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 61 Merasa Bersalah

    Junot semakin terbawa nafsu. Dia malah mulai membuka satu persatu kancing kemeja Lilian.Sambil terus menikmati bibir gadis itu dan terus melumatnya.Doan tiba di lantai di mana Lilian berada dan dia melihat pemaksaan yang Junot lakukan kepadanya."Bajingan! Kurang ajar Lo, Junot!" teriaknya lalu dengan cepat menarik tubuh pria itu dari Lilian dan mulai menghajarnya.Sementara Lilian hanya bisa terduduk dan menutupi dadanya yang hampir kelihatan karena ulah tangan Junot yang nakal. Air matanya terus mengalir di pipinya. Dia sangat berterima kasih, Doan cepat menemukannya karena jika tidak, mungkin saja Junot akan semakin membabi buta."Kamu menyakitinya, Junot! Dasar keparat!" ujar Doan tajam ke sambil terus memukuli Junot sampai pria itu terlihat babak belur."Doan, stop! Kamu bisa membunuhnya!" Sherly tiba-tiba muncul dan mulai menahan tubuh pria itu."Kelakuanmu tidak lebih dari seekor binatang, Junot! Lilian, adalah seorang perempuan terhormat! Kamu malah membuatnya terlihat murah

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 96 Meraih Kebahagiaan Bersama

    "Aku menyelidikinya sendiri, Kak.""Apa? Kamu menyelidikinya sendiri?""Yap." jawab junot, singkat."Aku pikir Papa sudah jujur kepadamu." "Belum, Kak.""Sepertinya, kita harus membuat Papa buka suara kepada kita! Pokoknya, Papa harus jujur kepada kita." "Iya, Kak. Aku setuju dengan pendapatmu."Sementara di dapur, Lilian dan Dewi terlihat akrab."Jadi kamu masih kuliah?""I-ya, mbak.""Wah Junot dapat gadis muda rupanya."Lilian hanya tersenyum malu."Kamu sabar-sabar ya sama Junot. Walaupun anaknya keras kepala dan suka emosian. Akan tetapi dirinya memiliki hati yang lembut.""I-ya mbak.""Oh ya, Kamu sudah ketemu sama Mama?""Belum, mbak." "Belum ya? Nanti jika kamu ketemu sama Mama, kamu maklum ya bagaimana orang tua kepada anaknya.""Iya, Mbak." Entah kenapa, Dewi memiliki kekhawatiran jika Nyonya Belva tidak menyukai Lilian.Lalu ke empat orang dewasa itu pun memulai makan siangnya. Hampir seharian mereka berada di rumah itu, sekedar bercengkrama atau sekedar berbagi cerita.

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 95 Mengajak Berkenalan Dengan Keluarga

    "Pasti Lilian marah kepadaku, bagaimana caraku untuk merayunya?" Junot merutuki dirinya yang tidak bisa menahan hasratnya, saat di dalam bioskop tadi."Sayang, bagaimana kalau kita makan siang?" tanya Junot, hati-hati."Ok." jawab Lilian singkat.Lalu, Junot pun meraih tangan Lilian dan menggenggamnya dengan erat menuju ke dalam sebuah restoran terkenal di mall itu.Junot mengitari pandangannya. Mencari tempat yang cocok untuk mereka berdua."Sayang, kamu mau pesan apa?""Terserah saja, aku nggak pemilih makanan, kok." ketusnya, lagi."Baiklah, Sayang kita samain saja apa yang kita makan." seru Junot, lalu memanggil salah seorang waiter."Sayang, bolehkah aku memesan makanan pedas?" Mendengar perkataan Junot tersebut, Lilian dengan segera menatapnya dengan sangat tajam."He-he-he, aku hanya bercanda, Sayang!" ucap, Junot. Sementara sang waiter tersenyum melihat tingkah Junot yang sepertinya takut kepada kekasihnya itu.Keduanya pun memulai makan siang mereka berdua dalam diam. Setela

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 94 Tak Sengaja Bertemu

    Setelah urusan di barbershop selesai. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah mall besar di daerah Jakarta Pusat."Sayang, yuk kita belanja untuk mu." tutur, Junot."Ih ... Mas! Bajuku masih banyak kok, nggak usah deh." sahut, Lilian."Sayang, tolong jangan membantahku kali ini, please ...." ujarnya, memelas.Lilian diam sebentar."Duh ngapain sih, Mas Junot mengajakku belanja? Mubazir nih. Tapi aku juga nggak enak menolak. Sepertinya Mas Junot sangat bahagia dengan kebersamaan kami.""Baiklah, Mas." "Nah gitu, baru pacarku!" Lalu mereka pun memulai belanja mereka siang itu. Ada banyak pakaian yang dibeli oleh Junot untuknya. Semuanya sudah dikirim ke alamat rumah Bu Jayanti.Dan ada beberapa yang Lilian bawa pulang ke apartemen Junot sebagai baju gantinya selama seminggu tinggal bersama Junot.Tanpa keduanya sadari, ada orang yang diam-diam memotret kebersamaan mereka. Padahal, Asisten Taufik mengetahui siapa orang itu.Orang itu ternyata suruhan Nyonya Belva. Untuk

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 93 Penampilan Baru Junot

    "Asisten Taufik, apakah kalian menyembunyikan sesuatu dari saya?" tanya Lilian."Kenapa Nona berpikiran seperti itu?""Soalnya tadi juga Mas Junot berkata agar saya tidak meninggalkannya, memangnya ada apa sebenarnya?" selidik Lilian semakin curiga."Tidak ada apa-apa kok, Nona. Saya hanya berharap saja semoga Tuan Muda dan Nona bisa berbahagia selalu. Kalau begitu, saya permisi dulu," seru Asisten Taufik, segera berlalu dari tempat itu. Dia takut salah ngomong dan membuat semua menjadi kacau lagi.Junot selesai mandi, lalu berkata, "Yang datang siapa, Sayang?" Penampilan Junot sangat keren pagi ini, Lilian sedikit gugup karena melihat sang kekasih yang sangat gagah pagi ini."Asisten Taufik, Mas. Dia memberiku ini." Lilian pun menunjukkan sebuah paper bag yang ada di tangannya."Segeralah mandi, baru kita sarapan. Kamu temani aku untuk ke barbershop. Setelah itu kita jalan-jalan.""Iya, Mas.""Eh, tunggu dulu Sayang. Kamu ada kuliah nggak hari ini?""Kebetulan hari ini, aku nggak ad

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 92 Menghabiskan Waktu Bersama

    "Iya, Sayang. Kamu bisa pegang kata-kataku ini." jawab Junot, tegas.Jadilah kedua sejoli yang baru jadian itu tidur seranjang malam itu.Lilian juga tidak lupa mengabari, kepada Bu Jayanti jika dirinya menginap di rumah temannya.Keduanya masuk ke dalam kamar. Junot memberi sebuah paper bag di tangan Lilian."Ini apa, Mas?""Ini baju ganti untukmu, mandilah.""Eh, iya Mas." Lalu Lilian pun segera meraih paper bag itu di tangan Junot dan segera masuk ke dalam toilet.Di dalam toilet, Lilian melihat penampilannya. Dia senyum-senyum sendiri di depan cermin karena baju tidur yang dipilih oleh Junot untuknya menutupi seluruh bagian tubuhnya.Dia pun keluar dari toilet, dan melihat jika Junot juga sudah berganti dengan baju tidur yang sama dengannya."Surprise!" ucap, Junot."Bagaimana penampilan kita, Sayang?""He-he-he, keren Mas.""Kamu suka, nggak?""Suka banget, Mas. Terima kasih ya, Mas.""Okay, Sayangku." jawab Junot, senang."Ih, Mas junot kok terkesan genit gitu, sih?" gumamnya, h

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 91 Memilih Berdamai

    "Dikit saja dong, Lilian. Please ..." ujar Junot memelas."Maaf Mas, nggak boleh. Tolong kamu tuh, jangan keras kepala gitu, ya?" "Tapi bagaimana aku bisa berselera makan jika nggak ada sambelnya, Lilian.""Pokoknya, nggak boleh! Mas ikutin aturan dong, ya?"Junot diam, dia pastikan dirinya pasti tidak akan punya selera makan, karena tidak ada rasa pedas sedikit pun."Kok wajah kamu cemberut gitu, Mas?" tanyanya."Habis, aku rasa aku tidak berselera makan nih." ujarnya, tak bersemangat."Mas coba dulu masakanku," ucap Lilian, lalu mulai menyusun semua hasil masakannya di atas meja.Junot dari tadi hanya mengaduk-aduk nasi dan beberapa lauk di piringnya. Sementara Lilian yang kelaparan, tidak memperhatikan Junot sama sekali.Setelah piringnya kosong, barulah gadis itu menegakkan kepalanya.Dirinya pun kaget dengan apa yang dilakukan oleh Junot."Mas Junot ! Ya ampun Mas, kamu ngapain sih dari tadi? Bukannya makan!" kesalnya lalu menatap tajam ke arah pria itu. Sedangkan Junot yang me

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 90 Kembali Akrab

    Di dalam kamar,Lilian akhirnya terbangun. Dia terlihat mulai menggeliatkan tubuhnya lalu melihat sekelilingnya, mencoba mengingat kembali, dia sedang berada di mana."Tadi bukannya aku sedang berada di di kamar Mas junot? Aku kan tadi sedang menjaganya karena dia masih belum siuman. Tapi sekarang, kok jadi aku yang terbaring di atas ranjang?" serunya, bingung sendiri.Lilian lalu meraih ponselnya, dan melihat jika ada sebuah pesan dari nomor baru, dia lalu membuka pesan itu.Asisten Taufik : "Nona, ini saya Asisten Taufik, asisten Tuan Junot. Maaf jika saya lancang mengirim pesan kepada Anda. Akan tetapi sepertinya, hal ini sangat penting. Saya rasa Anda patut mengetahuinya. Ini mengenai kondisi Tuan Muda. Sudah beberapa bulan terakhir ini Tuan Junot menderita penyakit maag akut. Hal itu terjadi, karena Tuan Junot tidak teratur makan. Dokter sudah memperingatkannya namun Tuan Muda, tidak pernah mau mendengar perkataan saya maupun perkataan dokter Adi. Akan tetapi saya sangat yakin j

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 89 Lilian Hampir Di Tabrak

    Lilian berjalan keluar dari kafe itu dengan langkah santai. Dirinya sedang menunggu taksi online yang tadi baru saja dia pesan.Junot yang juga baru selesai meeting melihat Lilian yang berada di depan sebuah kafe tepat di sebelah restoran tempat dirinya meeting.Junot yang ingin masuk ke dalam mobilnya dan mencoba untuk tidak mempedulikan Lilian, namun tiba-tiba dia mengurungkan niatnya. Karena Junot melihat ada sebuah motor gede yang telah siap-siap ingin menabrak wanita kesayangannya, itu.Namun dengan cepat, Junot berlari menuju ke tempat di mana gadis favorit sedang berdiri. Lalu pria itu pun berteriak,"Lilian, Awas!" Bersamaan dengan itu, Junot segera menghadang tubuh Lilian sehingga dia terlepas dari pemotor yang ingin menabraknya. Alhasil yang jatuh ke tanah dan terkena senggolan pemotor itu adalah Junot."Tuan Muda!" teriak, Asisten Taufik. Dia segera menelpon anak buahnya untuk mengejar pemotor tersebut.Asisten Taufik :"Segera kejar orang itu!"Anak buah :"Siap, Tuan."Se

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 88 Rasa Kangen Dan Cemburu

    "Hei! Kamu kok melamun terus, sih? Udah bosan belajarnya? Kalau memang iya, jangan dipaksain." tutur Doan, kepada Lilian. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah kafe. Seperti biasa, disela-sela kesibukannya Doan membantu Lilian mengerjakan tugas-tugas kuliahnya."Enggak kok, Kak." lirihnya."Hei, kamu jangan bohong. Kakak tahu sifatmu! Biasanya kamu periang dan semangat gitu. Tapi sekarang kok berbeda?""Aku nggak apa-apa kok, Kak." ujarnya, menutupi kegalauan hatinya."Kamu sudah tonton video yang Kakak kirim kemarin?" selidik, Doan. Dia curiga perubahan sikap Lilian gara-gara video itu."Su ... sudah," jawabnya, singkat."Terus setelah kamu menonton video itu, makanya sikapmu berubah seperti ini, benar nggak tebakan, Kakak?""Aku tidak mau membahasnya, Kak." "Lil, kakak mau tanya sama kamu. Apakah kamu masih mencintai Junot?""Aku tidak mau membahasnya, Kak. Please ..." serunya, memelas."Baiklah." sahut, Doan.Namun Doan masih bisa merasakan kesedihan hati adik angkatnya itu.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status