Share

BAB. 56 Penuh Kemelut

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 19:10:14

Tuan Alfonso segera membawa Dela ke dalam pelukannya dan membiarkan istri mudanya itu, menangis di dalam pelukannya.

Setelah dia rasa istrinya sudah mulai tenang. Tuan Alfonso mulai mengendurkan pelukannya.

Lalu berkata,

"Sayang, sungguh aku tidak tahu jika kamu ingin memiliki anak denganku."

"Iya, aku tahu kok. Kamu hanya menganggapku sebagai pelampiasan nafsumu, saja!" isaknya lagi.

"Hei, kamu kok ngomongnya seperti itu, sih?" seru sang suami tak suka.

"Terus apa? Jika kamu ingin memiliki anak denganku, pasti kamu tidak akan memberikanku pil KB itu." Dela kembali menangis,

tersedu-sedu.

"Sayang, aku memberimu pil KB kepadamu, karena aku pikir kamu ingin menunda untuk memiliki anak dulu," ujar Tuan Alfonso, lembut.

"Kamu kok bisa berpikiran, aku tidak ingin memiliki anak?" cecar Dela lagi, sambil menangis.

"Karena kamu masih kuliah, Sayang. Aku ingin kamu fokus di pendidikanmu dulu."

"Lho memangnya kalau hamil bisa menghambat aku untuk kuliah? Toh di kampusku banyak wanita hamil da
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 57 Ingin Mencari Tahu

    Disaat Tuan Alfonso ingin pergi dari kampus Dela. Sejenak dia tertegun saat melihat, Andi. Anaknya dari istri pertamanya."Bukankah itu, Andi? Ngapain dia di kampus ini?" Dari dalam mobil Tuan Alfonso beberapa kali mengambil foto wajah Andi.Tuan Alfonso lalu mengirimkan foto itu kepada Asisten Eki. Lalu menelponnya.Asisten Eki :"Halo ... selamat pagi, Tuan." Tuan Alfonso :"Eki, saya baru saja mengirimkan beberapa foto, Andi. Anak tertua saya, kepadamu tolong selidiki kehidupannya dan kesehariannya." titahnya, kepada orang kepercayaannya itu.Asisten Eki :"Baik, Tuan. Saya akan mulai menyelidikinya." Setelah berkata begitu, Tuan Alfonso mematikan panggilan telepon nya. Dia lalu memerintahkan sopir pribadinya untuk membawanya ke suatu tempat."Antarkan saya ke barbershop." ujarnya kepada sopir itu."Baik, Tuan." jawab sang sopir.Sopir itu lalu segera melajukan mobilnya ke tempat barbershop langganan Tuan Alfonso.Sesampai di sana, Tuan Alfonso turun dari mobil dengan menggunaka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 58 Kepergok Jalan Berdua

    "Benarkah kamu menyukainya, Sayang?" tanya Tuan Alfonso bahagia."Iya, Sayang. Aku sangat menyukainya!" jawab Dela senang."Pak Sopir, Anda menang! Anda akan mendapatkan bonusnya!" Tuan Alfonso ikut senang, karena Dela menyukai penampilan barunya. "Te ... terima kasih Tuan, Nyonya." Sang sopir sangat senang mendapatkan bonus besar kali ini. Dia sudah membayangkan jika keluarganya akan makan enak malam ini.Sementara itu di sebuah kantor,"Eki, dari tadi siapa yang sibuk meneleponmu?" selidik Junot."Maaf, Tuan Muda. Yang menelpon saya adalah, Tuan Alfonso." jawabnya gugup."Lho, bukannya Papa sedang berada di luar kota? Untuk apa dia menelponmu?" selidik Junot."Tuan Besar masih di Jakarta, Tuan Muda." jawabnya, lagi."Apa?" Kaget, Junot."Tolong jujur! Ada apa lagi, sekarang?" lirihnya, mulai lelah dengan kedua orang tuanya yang penuh drama."Maaf, Tuan Muda. Sebenarnya saya sudah berjanji untuk merahasiakan ini kepada siapa pun. Akan tetapi, Anda juga adalah atasan saya. Dan saya a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 59 Saling Memendam Rasa Rindu

    Keakraban Doan dan Lilian semakin membuat Junot geram. Terlebih saat gadis itu, sering kali tersenyum ke arah Doan.Doan terlihat menahan emosinya melihat keduanya. Sementara Sherly juga merasakan hal yang sama."Jadi, Kak. Cara kerjanya seperti ini?" tanya Lilian."Tuh kan, kamu bisa mengerjakannya." tutur Doan."Siapa dulu dong, dosen privatnya!" puji Lilian kepada pria itu."Berarti, Kakak bisa dong punya pekerjaan sambilan menjadi dosen kamu?" sahut Doan."Mau banget, Kak! Kapan Kakak mendaftarnya?" tanya Lilian lagi."Ha-ha-ha-ha, bercanda adik manis!" seru Doan sambil mengusap pucuk kepalanya.Dan Lilian membiarkannya.Junot sudah tidak tahan lagi. Dia langsung berdiri dan hendak menuju ke arah Doan dan Lilian berada.Namun Sherly menahan, tangannya."Junot! Lo mau, ke mana?""Gue mau ke meja sana!" ujarnya lalu menunjuk meja yang ada Doan dan Lilian."Junot ... gue tahu Lo kesal dengan mereka. Gue juga merasakan hal yang sama seperti Lo. Akan tetapi, ini di pusat keramaian. Tol

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 60 Kerinduan Terdalam

    "Apa? Mencelakai bagaimana maksudmu?" seru Doan penasaran."Lilian kan berasal dari desa. Ibunda Junot kurang setuju. Gara-gara hal itu, Lilian hampir ditabrak. Namun untungnya, kata Junot. Lilian jago bela diri, jadi dia bisa melindungi dirinya sendiri," tutur Sherly menjelaskan."Ha-ha-ha, jadi semua karena status sosial yang berbeda? Sama dong dengan sifat keluargamu yang materialistis! Iya, kan?" sindir Doan, lagi."Doan, itu kan keluarga ku! Aku tidak seperti itu! Tolong percayalah, antara aku dan Junot tidak terjadi apa-apa. Dia sangat menyukai Lilian. Kami tidak mungkin bersatu!" "Siapa yang tahu, jika kamu menyukai Junot! Iya, kan?" Doan malah semakin cemburu."Doan, apakah kamu meragukanku? Aku ... aku ... sangat menyayangimu, Doan!" lirihnya, mulai meneteskan air matanya."Justru kamu yang berbohong sama, aku!" isak Sherly lagi."Memangnya aku berbohong tentang apa?" sergah Sherly."Ka ... kamu yang menyukai Lilian! I ... iya, kan?" Bibir Sherly bergetar mengatakan itu. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 61 Merasa Bersalah

    Junot semakin terbawa nafsu. Dia malah mulai membuka satu persatu kancing kemeja Lilian.Sambil terus menikmati bibir gadis itu dan terus melumatnya.Doan tiba di lantai di mana Lilian berada dan dia melihat pemaksaan yang Junot lakukan kepadanya."Bajingan! Kurang ajar Lo, Junot!" teriaknya lalu dengan cepat menarik tubuh pria itu dari Lilian dan mulai menghajarnya.Sementara Lilian hanya bisa terduduk dan menutupi dadanya yang hampir kelihatan karena ulah tangan Junot yang nakal. Air matanya terus mengalir di pipinya. Dia sangat berterima kasih, Doan cepat menemukannya karena jika tidak, mungkin saja Junot akan semakin membabi buta."Kamu menyakitinya, Junot! Dasar keparat!" ujar Doan tajam ke sambil terus memukuli Junot sampai pria itu terlihat babak belur."Doan, stop! Kamu bisa membunuhnya!" Sherly tiba-tiba muncul dan mulai menahan tubuh pria itu."Kelakuanmu tidak lebih dari seekor binatang, Junot! Lilian, adalah seorang perempuan terhormat! Kamu malah membuatnya terlihat murah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 62 Lilian Trauma

    "Tuan Junot histeris seperti itu, karena dia mengalami trauma mendalam karena perbuatannya sendiri yang telah menyakiti wanita yang dirinya sangat sayangi." "Jika boleh tahu memangnya Tuan Junot telah melakukan apa?" tanya, sang dokter."Tuan Junot, mencium Nona Lilian dengan paksa." jawab Asisten Agam."Apakah Tuan Junot sangat menyukai Nona Lilian?" tanya dokter Adi."Sepertinya begitu, dok." jawab Asisten Eki lagi."Menurut analisa saya, Tuan Junot saat ini merasakan kekecewaan yang mendalam karena tindakan yang dia lakukan karena telah menyakiti gadis yang dirinya sangat cintai. Saya sudah meresepkan beberapa obat untuk menenangkan jiwanya. Akan tetapi jika tidak ada perkembangan juga, Anda bisa membawa Tuan Junot ke dokter ahli jiwa." saran dokter Adi."Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi Tuan Muda saat ini, dok?" tanyanya, lagi."Untuk sementara, tidak ada. Hanya saja jika sikap Tuan Junot masih seperti tadi. Ada baiknya jika kondisinya dikonsultasikan kepada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 63 Dahlia Sakit

    "Ya udah Bu. Saya masuk kamar dulu. Mau ngecek Dahlia." Lilian pun masuk dan melihat Dahlia yang sedang tertidur dengan posisi meringkuk.Lilian pun mulai mendekati tempat tidur dan memeriksa Lilian."Duh, badan Dahlia kok panas banget, sih?" Lilian menjadi khawatir. Dia lalu keluar dari kamarnya dan menuju dapur.Sesampai di dapur Lilian mengambil baskom dan memasukkan air hangat di dalamnya.Bu Jayanti yang kebetulan masuk ke dalam dapur melihat Lilian, lalu dia pun bertanya,"Lil, kamu sedang apa?""Ah, iya Bu. Dahlia sedang demam, Bu. Aku mau mengompresnya." seru Lilian dengan wajah khawatir."Pantas tadi, wajahnya agak pucat saat pulang. Tadi ibu nanyain apakah dia sedang sakit? Tapi Dahlia menjawab jika dia baik-baik saja," seru Bu Jayanti, menjelaskan kepada Lilian."Bu, jika Dahlia demam, ada baiknya kita bawa ke dokter. Siapa tahu nanti semakin parah." Pak Ranto ikut memberi saran."Itu masalahnya, Pak. Dahlia jika sakit tidak pernah mau memeriksakan diri ke dokter. Saya cob

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 64 Cemburu Buta

    Kedua bersaudara itu pun saling berpelukan pertanda mereka saling menguatkan. Ditengah berbagai masalah yang menderanya.Di Kediaman Rivaldo,Junot terbangun dari tidurnya dan melihat kondisi tangannya yang sudah terpasang selang infus.Dokter Adi dan Asisten Eki terlihat sedang tertidur di sofa. Tadi malam Junot mengamuk lagi. Asisten Eki terpaksa kembali menelepon dokter Adi untuk kembali memeriksa Junot. Dan karena takut sang bos kembali mengamuk, Asisten Eki pun meminta dokter Adi untuk menginap saja. Alhasil keduanya tidur di sofa kamar Junot saat ini.Junot melirik jam di dinding kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi."Shit! Gue kok baru bangun! Padahal pagi ini gue harus menghadiri meeting penting." Asisten Eki juga terbangun diikuti oleh dokter Adi yang juga ikut bangun."Selamat pagi, Tuan Muda. Bagaimana keadaan Anda, pagi ini?" tanya dokter Adi."Sudah mendingan, dok." jawab Junot dingin."Tapi kenapa ya, dok? Badan saya terasa sakit semua?" tanyanya lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 68 Dilarang Tersenyum

    "Papa dan Mama, kok tega banget sih!" kesal Sherly dalam hatinya."Maafkan aku, Sherly. Untuk sementara aku belum bisa memperjuangkanmu." gumam Doan, dalam hati."Sudah, kita jangan memikirkan hal itu dulu. Untuk sementara aku akan fokus untuk membesarkan perusahanku, sehingga tidak ada satu pun yang menganggap ku remeh lagi! Termasuk keluargamu!" tegas, Doan.Keluarga Sherly memang tidak menyetujui hubungan Doan dan Sherly karena pria itu berasal dari keluarga sederhana, sementara keluarga Sherly tergolong berasal dari keluarga berada. Untuk itu, Doan telah bertekad untuk membalas perbuatan keluarga Sherly yang merendahkannya, dengan kesuksesan yang pelan-pelan mulai diraih olehnya saat ini."Ayo, aku antar kamu," ucap Doan kepada sang pacar."I ... ya, Doan." Keduanya pun meninggalkan apartemen itu dengan perasaan yang berkecamuk.Sepanjang perjalanan keduanya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak terasa mobil sampai tepat di depan kantor Sherly."Doan, aku masuk du

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 67 Ada Yang Cemburu

    Padahal sesungguhnya selama ini Tuan Alfonso tidak ke mana-mana, hanya berada di rumah Puput dan bermesraan terus dengannya.Lalu keduanya mengakhiri panggilan itu dengan hati bahagia. Karena apa yang mereka inginkan telah terwujud."Kecurigaanku tidak terbukti, ternyata Alfonso tidak curiga kepadaku. Dan mungkin saja Junot hanya sekedar bertanya tadi." Demikian spekulasinya.Sang nyonya lalu melangkah masuk ke dalam toilet kamarnya untuk membersihkan dirinya.Di apartemen Doan,Pagi pun tiba, Sherly terbangun dan mendapati dirinya hanya sendiri di atas ranjang. Namun bunyi gemericik air shower terdengar dari dalam kamar mandi. "Sepertinya, Doan sedang mandi." gumamnya, pelan.Sherly yang dulu sudah biasa berada di apartemen Doan, segera mengambil inisiatif sendiri untuk membersihkan dirinya di toilet yang berada di kamar tamu.Dia lalu meraih paper bag yang telah disediakan oleh Doan kepadanya dan membawa ke dalam kamar itu.Sesampai di dalam kamar, Sherly lalu masuk ke dalam toilet

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 66 Junot Mogok Makan

    Di Kediaman Rivaldo,"Tuan muda, tolong makanlah, dari tadi pagi Tuan belum makan." seru Asisten Eki kepada Junot."Gue mau tidur! Gue nggak lapar!" sahut Junot malas."Tapi Tuan muda, hari sudah semakin malam, nanti Anda bisa saja masuk angin." serunya, lagi."Gue nggak peduli!" jawab Junot. Saat ini dia malah sedang asyik memandang foto Lilian yang dulu diam-diam dirinya foto."Tuan muda, jika Anda tidak makan, terus bagaimana Anda bisa mengejar cinta Nona Lilian, lagi?" tukas Asisten Eki, menakut-nakuti Junot."Maksud Lo, apa ngomong gitu?" tanyanya."Iya Tuan muda, jika Anda tidak makan, pasti tubuh Anda akan merasa lemah. Itu berarti Anda tidak bisa masuk kantor dan terbaring di kamar." "Terus apa hubungannya dengan Lilian?""Tentu ada hubungannya Tuan muda. Jika Anda berbaring terus di dalam kamar. Tuan Doan pasti akan semakin dekat dengan Nona Lilian. Apakah Anda mau jika itu terjadi?" tutur Asisten Eki lagi.Junot mulai berpikir jika apa yang dikatakan oleh sang asisten itu a

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 65 Tinggallah Bersamaku

    "Hanya perasaan kita saja yang sudah berbeda sekarang," lirih Sherly dengan wajah sedih."Masaklah sesukamu, aku pasti akan memakannya." sahut Sherly, lagi. Lalu dia duduk di mini bar yang ada di dapur Doan sambil menunggunya selesai memasak.Doan sejenak terdiam mendengar penuturan Sherly itu. Dia mencoba kembali menguasai dirinya dan mulai memasak masakan andalannya yang selalu gadis itu sukai.Setelah berkutat lama di dapur, akhirnya Doan selesai memasak.Dia lalu menata hasil masakannya di sebuah mini bar yang ada di dapurnya."Makanlah, selagi masih panas," seru Doan. Tak lupa dia menuangkan segelas air putih ke dalam gelas.Keduanya pun makan dalam diam, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang sedang berlomba di atas piring keduanya."Rasa masakanmu tetap sama, aku tetap menyukainya." ujar Sherly memuji hasil masakan Doan yang memang sangat enak itu."Oh, ya? Jika kamu mau, kamu bisa mampir ke sini, kalau-kalau saja kamu merindukan masakanku," tawar Doan kepada Sh

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 64 Cemburu Buta

    Kedua bersaudara itu pun saling berpelukan pertanda mereka saling menguatkan. Ditengah berbagai masalah yang menderanya.Di Kediaman Rivaldo,Junot terbangun dari tidurnya dan melihat kondisi tangannya yang sudah terpasang selang infus.Dokter Adi dan Asisten Eki terlihat sedang tertidur di sofa. Tadi malam Junot mengamuk lagi. Asisten Eki terpaksa kembali menelepon dokter Adi untuk kembali memeriksa Junot. Dan karena takut sang bos kembali mengamuk, Asisten Eki pun meminta dokter Adi untuk menginap saja. Alhasil keduanya tidur di sofa kamar Junot saat ini.Junot melirik jam di dinding kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi."Shit! Gue kok baru bangun! Padahal pagi ini gue harus menghadiri meeting penting." Asisten Eki juga terbangun diikuti oleh dokter Adi yang juga ikut bangun."Selamat pagi, Tuan Muda. Bagaimana keadaan Anda, pagi ini?" tanya dokter Adi."Sudah mendingan, dok." jawab Junot dingin."Tapi kenapa ya, dok? Badan saya terasa sakit semua?" tanyanya lagi.

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 63 Dahlia Sakit

    "Ya udah Bu. Saya masuk kamar dulu. Mau ngecek Dahlia." Lilian pun masuk dan melihat Dahlia yang sedang tertidur dengan posisi meringkuk.Lilian pun mulai mendekati tempat tidur dan memeriksa Lilian."Duh, badan Dahlia kok panas banget, sih?" Lilian menjadi khawatir. Dia lalu keluar dari kamarnya dan menuju dapur.Sesampai di dapur Lilian mengambil baskom dan memasukkan air hangat di dalamnya.Bu Jayanti yang kebetulan masuk ke dalam dapur melihat Lilian, lalu dia pun bertanya,"Lil, kamu sedang apa?""Ah, iya Bu. Dahlia sedang demam, Bu. Aku mau mengompresnya." seru Lilian dengan wajah khawatir."Pantas tadi, wajahnya agak pucat saat pulang. Tadi ibu nanyain apakah dia sedang sakit? Tapi Dahlia menjawab jika dia baik-baik saja," seru Bu Jayanti, menjelaskan kepada Lilian."Bu, jika Dahlia demam, ada baiknya kita bawa ke dokter. Siapa tahu nanti semakin parah." Pak Ranto ikut memberi saran."Itu masalahnya, Pak. Dahlia jika sakit tidak pernah mau memeriksakan diri ke dokter. Saya cob

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 62 Lilian Trauma

    "Tuan Junot histeris seperti itu, karena dia mengalami trauma mendalam karena perbuatannya sendiri yang telah menyakiti wanita yang dirinya sangat sayangi." "Jika boleh tahu memangnya Tuan Junot telah melakukan apa?" tanya, sang dokter."Tuan Junot, mencium Nona Lilian dengan paksa." jawab Asisten Agam."Apakah Tuan Junot sangat menyukai Nona Lilian?" tanya dokter Adi."Sepertinya begitu, dok." jawab Asisten Eki lagi."Menurut analisa saya, Tuan Junot saat ini merasakan kekecewaan yang mendalam karena tindakan yang dia lakukan karena telah menyakiti gadis yang dirinya sangat cintai. Saya sudah meresepkan beberapa obat untuk menenangkan jiwanya. Akan tetapi jika tidak ada perkembangan juga, Anda bisa membawa Tuan Junot ke dokter ahli jiwa." saran dokter Adi."Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi Tuan Muda saat ini, dok?" tanyanya, lagi."Untuk sementara, tidak ada. Hanya saja jika sikap Tuan Junot masih seperti tadi. Ada baiknya jika kondisinya dikonsultasikan kepada

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 61 Merasa Bersalah

    Junot semakin terbawa nafsu. Dia malah mulai membuka satu persatu kancing kemeja Lilian.Sambil terus menikmati bibir gadis itu dan terus melumatnya.Doan tiba di lantai di mana Lilian berada dan dia melihat pemaksaan yang Junot lakukan kepadanya."Bajingan! Kurang ajar Lo, Junot!" teriaknya lalu dengan cepat menarik tubuh pria itu dari Lilian dan mulai menghajarnya.Sementara Lilian hanya bisa terduduk dan menutupi dadanya yang hampir kelihatan karena ulah tangan Junot yang nakal. Air matanya terus mengalir di pipinya. Dia sangat berterima kasih, Doan cepat menemukannya karena jika tidak, mungkin saja Junot akan semakin membabi buta."Kamu menyakitinya, Junot! Dasar keparat!" ujar Doan tajam ke sambil terus memukuli Junot sampai pria itu terlihat babak belur."Doan, stop! Kamu bisa membunuhnya!" Sherly tiba-tiba muncul dan mulai menahan tubuh pria itu."Kelakuanmu tidak lebih dari seekor binatang, Junot! Lilian, adalah seorang perempuan terhormat! Kamu malah membuatnya terlihat murah

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 60 Kerinduan Terdalam

    "Apa? Mencelakai bagaimana maksudmu?" seru Doan penasaran."Lilian kan berasal dari desa. Ibunda Junot kurang setuju. Gara-gara hal itu, Lilian hampir ditabrak. Namun untungnya, kata Junot. Lilian jago bela diri, jadi dia bisa melindungi dirinya sendiri," tutur Sherly menjelaskan."Ha-ha-ha, jadi semua karena status sosial yang berbeda? Sama dong dengan sifat keluargamu yang materialistis! Iya, kan?" sindir Doan, lagi."Doan, itu kan keluarga ku! Aku tidak seperti itu! Tolong percayalah, antara aku dan Junot tidak terjadi apa-apa. Dia sangat menyukai Lilian. Kami tidak mungkin bersatu!" "Siapa yang tahu, jika kamu menyukai Junot! Iya, kan?" Doan malah semakin cemburu."Doan, apakah kamu meragukanku? Aku ... aku ... sangat menyayangimu, Doan!" lirihnya, mulai meneteskan air matanya."Justru kamu yang berbohong sama, aku!" isak Sherly lagi."Memangnya aku berbohong tentang apa?" sergah Sherly."Ka ... kamu yang menyukai Lilian! I ... iya, kan?" Bibir Sherly bergetar mengatakan itu. Dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status