Beranda / Romansa / GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA / BAB. 23 Memilih Untuk Jujur

Share

BAB. 23 Memilih Untuk Jujur

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-31 09:55:58

"Selamat datang Tuan Muda," ujar salah satu pekerja di vila itu.

"Halo, Maid." sapa Junot sopan.

"Selamat datang Nona Lilian," sang maid juga tidak lupa menyapa calon kekasih tuan mudanya.

Lilian yang disapa seperti itu, hanya bisa tersenyum dan masih terheran-heran kenapa perempuan paruh baya itu, mengetahui namanya.

"Kamu duduk dulu ya, aku mau ganti baju," ujarnya, lalu mengusap rambut Lilian.

Tanpa malu, Junot membuka bajunya di hadapan Lilian. Otot-otot tubuhnya yang kokoh bak roti sobek terpampang nyata di depan mata gadis itu. Lilian sejenak terpesona dan terus menatap tubuh Junot tanpa berkedip sekali pun.

"Ini baju ganti Anda, Tuan." ucap sang maid. Lilian buru-buru melepas tatapan matanya dari tubuh atletis milik pria itu.

Junot tersenyum simpul saat melihat Lilian terpesona dengan otot-otot di tubuhnya.

"Silakan diminum tehnya, Nona." Sang maid datang lagi ke ruangan itu dan menawarkan teh untuk Gretcheel.

"I ... iya, terima kasih." ucap Lilian terbata.

Dia masih saja bing
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 24 Lilian Sangat Kecewa

    “Oh, jadi segampang itu rupanya kamu menganggapku, Mas? Kamu tidak tahu, jika aku merasakan sakit dibohongi olehmu?" Junot seakan mati kutu mendengar perkataan sang gadis yang sungguh menusuk itu."Lilian, Please. Maafkan aku yang sudah membohongimu. Itu semata-mata aku lakukan agar komunikasi diantara kita tetap lancar. Aku tahu berbohong itu salah, makanya aku jujur kepadamu, sekarang!" hardiknya marah, karena Lilian tetap keras kepala."Kamu kok jadi marah gitu, sih?" Lilian mulai menitikkan air matanya. karena dibentak oleh Junot. Dia lalu menyeka air matanya. Seraya berkata,"Antarkan aku pulang, Mas!" lirihnya."Lilian, Please. Maafkan aku." Junot terlihat memelas kepada gadis itu."Kamu mau mengantarku pulang, atau aku akan pulang sendiri?" ujarnya, lalu siap-siap beranjak untuk pergi."Tunggu, Lilian!" Junot mencoba menggenggam tangannya."Lepas, Mas! Aku nggak sudi tangan ku di pegang oleh seorang pembohong!" Junot segera melepas tangannya dari Lillian karena mendengar perka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 25 Menyimpan Rahasia

    Dahlia membiarkan Lilian menangis dalam pelukannya tanpa mengatakan apapun.Lilian merasa lega setelah menangis dalam pelukan saudaranya."Aku tidak memaksamu untuk bercerita sekarang. Apakah kamu sudah makan?" tanya Dahlia kepada Lilian.Lilian mengangguk, lemah. "Ya sudah, kamu istirahatlah. Aku juga mau mandi." Lilian pun kembali berbaring dan mulai menangis lagi.Lalu Dahlia keluar dari kamarnya. Dia sangat kaget melihat Bu Jayanti."Ibu? Ibu dari, dari mana?" tutur Dahlia saat melihat Bu Jayanti baru masuk ke dalam rumah."Ya ampun, Dahlia. Ibu jadi kaget. Ibu kirain kamu, siapa." Bu Jayanti seketika memegang dadanya, yang menandakan jika dirinya memang benar-benar terkejut."Lagian Ibu, sih. Masuk ke dalam rumah dengan mengendap-endap gitu. Ayo, Ibu habis dari mana nih?" goda Dahlia."Pak Rantonya mana, Bu?" tanya Dahlia lagi."Mas Ranto baru saja pulang, oups!" Bu Jayanti langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya."Cie ... cie, sudah ada panggilan sayang segala nih!" go

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 26 Kabar Dari Rumah Sakit

    Sebuah panggilan telepon,Nyonya Meli :"Halo, Mas. Lastri, Mas. Anak kita." isaknya Mami Meli histeris.Tuan Jhon :"Apa? Maksud kamu apa, Meli?"Nyonya Meli :"Lastri mencoba mengakhiri hidupnya, Mas. Segera datang ke sini?" Nyonya Nyonya Meli lalu menyebutkan sebuah nama rumah sakit kepada Tuan Jhon. "Antarkan saya ke rumah sakit, segera!" perintahnya kepada pengawal pribadinya bernama Toni. Tak lupa, dia menyebutkan sebuah nama rumah sakit ternama di Jakarta.Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Tuan Jhon bertanya-tanya maksud perkataan istrinya.Ternyata Tuan Abian lebih duluan sampai ke rumah sakit.Sesampai di rumah sakit, Tuan Abian mengendap-endap masuk ke sebuah ruangan yang ada di rumah sakit tersebut. "Mas Abian," lirih Nyonya Melo. Dia langsung memeluk kekasih hatinya itu sambil menyerahkan selembar kertas hasil test DNA, Lastri.Alangkah terkejutnya Tuan Abian, saat melihat jika Lastri 99,9% adalah darah dagingnya."Lastri? Apakah ini benar?" Cecarnya."Iya Mas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 27 Teringat Masa Lalu

    "Tentu saja Papa keberatan! Apakah kamu tidak punya pilihan lain? Begitu banyaknya wanita-wanita cantik di Jakarta ini, masa kamu memilih gadis desa itu? Mau ditaruh di mana muka Papa jika semua orang tahu menantu Papa berasal dari desa?" tutur Tuan Abian mengeluarkan isi hatinya."Oh, begitu? Baiklah lebih baik aku pergi dari sini!" ujarnya lalu hendak melangkah keluar dari ruang kerja ayahnya.“Noah! Kamu mau ke mana?" Kejar sang ayah, dia menghadang Noah di depan pintu."Aku mau pulang! Untuk apa aku di sini?" ketusnya."Noah, tolong bantu Papa kali ini," mohonnya lagi."Aku akan membantu Papa, tapi Papa juga harus menyetujui syarat dariku!" Tuan Abian terdiam mendengar keinginan sang putra."Apakah kamu tidak ada pilihan lain, Noah?""Aku tidak ada pilihan lain Papa! Aku hanya mencintai Dahlia!" Tuan Abian, lagi-lagi tersentak mendengar nama perempuan pilihan anaknya yang memiliki nama yang sama dengan mendiang istrinya yang sudah lama meninggal."Apakah karena namanya sama denga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 28 Masih Menyimpan Amarah

    "Pasien dinyatakan meninggal pukul 16.00 WIB," penjelasan dokter yang mengatakan jika istrinya telah meninggal dunia sontak membuat Tuan Abian histeris. Dia lalu memeluk tubuh kaku istrinya dan mengucapkan kata maaf ribuan kali.Namun tubuh kaku Nyonya Dahlia sudah tidak merespon sama sekali.Sejak istrinya meninggal, Tuan Abian telah bersumpah untuk tidak akan menikah lagi. Karena dalam hati dan pikirannya tidak ada satu wanita pun yang mampu menggantikan posisi mendiang Dahlia di dalam hatinya. Bahkan mulai saat itu, dia memupuk dendam kepada Tuan Jhon. Akhirnya pun Tuan Abian diam-diam mendekati Nyonya Meli, calon istri dari Tuan Jhon kala itu dan menjalin hubungan gelap dengannya sampai mereka pun memiliki anak dari hasil hubungan gelapnya itu.Kembali di ruang kerja Tuan Abian,"Papa! Papa, kenapa?" Noah tampak mengguncang-guncang tubuh ayahnya. "Eh iya, Noah." ujarnya gugup, lalu mengusap air matanya yang mengalir keluar."Papa menangis, ya?""Ha-ha-ha ternyata Tuan Abian yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 29 Tidak Suka Dibohongi

    Junot hanya bisa melihat kepergian perempuan yang sudah mencuri hatinya itu memasuki kampus tempat dia menimba ilmu.Setelah sang pria mengetahui jika Lilian sudah semakin memasuki area kampusnya. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan tempat itu dengan perasaan sesak di dadanya.Sementara Harjo mulai melancarkan aksinya. Dia pun pura-pura menabrak Lilian. "Ma ... maaf," ucap Lilian, kepada Harjo."Maaf, Mbak. Saya yang salah. Ini buku-buku, Anda." Dia lalu menyerahkan beberapa buku milik Lilian yang ikut terjadi saat mereka tabrakan tadi."Iya, terima kasih." ujar sang gadis lalu mencoba berlalu dari hadapan Harjo."Mbak, maaf bolehkah saya bertanya?" serunya, sopan."Iya, silakan. Anda mau nanyain, apa?" Jawabnya, datar."Perpustakaan di sebelah mana, ya?" "Oh perpustakaan, itu ...." Lilian pun memberitahukan arah di mana perpustakaan kampus terletak. "Terima kasih, Mbak." tutur Harjo sopan."Sama-sama," jawab Lilian lalu kembali melangkah menuju ke perpustakaan.Harjo yang juga h

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 30 Bermain Panas

    "Ting-ting-ting ...." Lilian terpaksa mendentingkan sendoknya di gelas. Karena jika tidak, Harjo dan Puput akan terus saling menatap."Halo? Saya masih ada di sini! Apakah kalian mendengar saya?" tanyanya kepada keduanya yang membuat mereka bergantian melihat ke arah Lilian."He-he-he. Sorry, Lil. Sungguh gue terpesona dengan temanmu ini!" seru Puput tanpa rasa malu.Lalu ketiganya pun memulai pembicaraan seputar perkuliahan.Lilian mencoba untuk fokus kuliah walaupun terkadang, dia masih mengingat tentang Junot dan ada sedikit kerinduan untuk pria itu. Sudah hampir sebulan lebih komunikasi diantara mereka sudah tidak ada lagi. Lilian sengaja memblokir nomor ponsel Junot. Dia ingin menata kembali hatinya untuk tetap tegar.Saat berada di kampus,Ponsel Harjo bergetar, di jam kuliah sedang berlangsung. Dia diam-diam melirik ponselnya. Ternyata dari Tante Belva. Untung saja jam, perkuliahan baru saja selesai, dia pun segera pamit keluar ruangan untuk menjawab telepon dari tante kesayan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 31 Bertemu Calon Papa Mertua

    Noah terpaksa harus menelan rasa kecewa untuk kesekian kalinya karena penolakan dari Dahlia. Padahal dia sangat berkeinginan untuk memasuki gadis itu.Tujuannya hanya satu, Noah ingin memiliki anak dari Dahlia sebelum dia akan pergi jauh untuk menyelamatkan Lastri, adiknya dari ibu yang berbeda.Namun apa daya, Dahlia tetap tidak mau. Dia masih tetap mempertahankan kesuciannya. Noah sadar betul idenya untuk mengambil mahkota Dahlia adalah suatu keegoisan dalam dirinya. Namun sang pria tidak mau kecolongan. Noah tidak ingin kisah cinta antara ayah dan ibunya dulu yang berakhir tragis, terjadi kepadanya. Noah tidak ingin selama dia pergi, ada pria lain dalam hidup Dahlia. Dia tidak mau jika itu terjadi.Namun beda halnya jika Noah yang sudah merenggut kesucian Dahlia. Karena Noah yakin betul jika sang gadis akan menunggunya pulang atau pun bisa saja Dahlia pasti tidak akan mau mengenal pria lain selain dirinya."Aku harus mencari cara, agar Dahlia mau menyerahkan dirinya kepadaku!" L

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 76 Berita Menghebohkan

    Kembali kepada Dahlia yang sedang dirawat di rumah sakit."Bu, Pak, Lilian … untuk sementara aku akan tinggal bersama Mbak Dita," tutur Dahlia kepada semua orang yang ada di dalam ruangan itu."Lho Dahlia, kok begitu?" tanya Lilian bingung."Kamu tahu kan Lilian, bagaimana para tetangga kita? Tukang gosip semua. Jadi untuk menghindari semua itu. Terpaksa aku harus pindah," serunya, menjelaskan."Menurut Ibu pilihan Dahlia itu adalah yang terbaik saat ini, bagaimana menurut Bapak?" tanya Bu Jayanti kepada suaminya."Bapak juga setuju. Nanti Ibu dan Bapak akan sering mengunjungimu dan juga cucu kami. Iya kan, Bu?""Tentu saja, Pak." jawab, Bu Jayanti.Akhirnya Lilian pun setuju. Dahlia pindah ke apartemen milik Noah."Bu Jayanti, nanti jika Ibu pulang, saya ikut ya Bu? Saya ingin mengemasi barang-barang Nona Dahlia untuk dibawa ke apartemen," seru Dita.Sementara Silvi sudah pulang dari tadi karena di jemput suaminya."Bu, bagaimana kalau pulangnya, numpang di mobil saya saja, sekalian

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 75 Ingin Mengakui Kesalahan

    "Bu, Ibu sebenarnya mau ngomong apa, sih? Tolong jangan buat aku menjadi semakin takut, Bu," seru Lilian, lagi."Baiklah, Lil. Ibu akan jujur. Sebenarnya saat ini Dahlia sedang hamil lima minggu," ujar Bu Jayanti hati-hati."A ... apa?" Lilian benar-benar kaget mendengar kabar itu dari Bu Jayanti. Bukan apa-apa, tadi pagi juga dia melihat pemberitaan tentang Noah. Kabar menghebohkan itu, juga dilihat oleh Lilian dari layar televisi."Ibu harap kamu bisa bijak menyikapi masalah yang sedang menimpa Dahlia. Anak dalam kandungannya tidak memiliki dosa apa-apa. Kita sama-sama sangat menyayangi dirinya. Menurut Ibu, kita tidak berhak untuk menghakiminya," nasihat Bu Jayanti.Lilian tidak kuasa menahan air matanya mendengar nasib yang menimpa saudaranya itu.Lilian pun masuk ke dalam ruangan di mana Dahlia dirawat."Lilian..." lirihnya saat melihat saudaranya masuk.Keduanya pun saling berpelukan menangisi nasib satu sama lain. Hidup mereka mulai hancur karena laki-laki. Keduanya sedikit lup

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 74 Dahlia Hamil

    Walaupun jauh dari dalam lubuk hati Tuan Abian, dia memiliki kekhawatiran tingkat tinggi dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Sehari sebelumnya, di kediaman keluarga Jhon.Tuan Jhon terlihat meremas hasil test DNA yang menyatakan jika Lastri, 99,9 % bukanlah keturunannya.Bersamaan dengan itu, Tuan Jhon juga mendapatkan bukti perselingkuhan istrinya dengan Abian, sahabatnya sendiri.Belum lagi dia dikejutkan dengan hasil laboratorium yang menyatakan jika dirinya mandul dan tidak dapat memiliki anak.Semakin besarlah kecurigaannya jika Lastri bukanlah darah dagingnya.Dengan hati yang sangat kacau, Tuan Jhon perlahan masuk ke dalam kamar pribadi Lastri, putri yang sangat dia sayangi dari segenap apapun di dunia ini. Putri yang Tuan Jhon kira adalah anak kandungnya. Namun hasil pemeriksaan DNA menjawab semua jika Lastri, bukanlah putri kandungnya.Tuan Jhon memandang wajah Lastri yang sedang tertidur dengan sangat nyenyak saat ini."Maafkan Papa, Lastri." ujarnya, lalu membelai le

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 73 Merencanakan Pelarian

    Di suatu pagi,Dahlia keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat. Baru saja dirinya memuntahkan semua yang dia makan.Akhir-akhir ini, gadis itu sering merasakan tubuhnya sangat lemah yang kadang disertai mual dan muntah. Tapi anehnya, hal tersebut hanya terjadi di pagi hari sedangkan menjelang siang, dia terlihat mulai membaik."Nona, apakah Anda yakin, Anda baik-baik saja?" tanya Dita, khawatir. Dia mendengar semuanya saat Dahlia mulai muntah-muntah di dalam kamar mandi Toserba tersebut."Aku baik-baik saja kok, Mbak. Tolong jangan katakan apapun kepada Mas Noah.""Tapi, Nona ...." Dita ingin sekali menceritakan kondisi Dahlia kepada Noah. tapi gadis itu, malah melarangnya."Saya mohon, Mbak. Saya tidak mau lagi berurusan dengannya!" tegas, sang gadis.Dahlia sudah mengambil tekad dalam hatinya untuk melupakan Noah yang menurutnya pria yang tidak bertanggung jawab.Hari ini hari Sabtu, kampus Dahlia libur. Dia pun memutuskan untuk bekerja full time di hari ini. Dahlia sengaja mengh

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 72 Tak Bersemangat

    "Cepat katakan di mana alamat rumah bordil itu berada!" teriak, Asisten Eki.Keduanya terdiam dan saling melirik. "Kami tidak tahu apa-apa, Tuan." ujar keduanya, takut."Oh, jadi kalian tidak mau jujur juga?" tanyanya, tajam."Pengawal, hajar mereka!" Beberapa orang mulai memberi pelajaran bagi keduanya karena memilih untuk diam. Namun salah satu dari antara mereka, mulai menyerah."Tuan, tolong jangan pukul saya lagi. Saya mau jujur tentang semuanya," lirihnya, sambil menahan sakitnya pukulan-pukulan dari para pengawal itu.Lalu dengan cepat, orang itu memberitahukan di mana alamat rumah bordil itu berada.Asisten Eki segera mencatat alamat yang mereka katakan."Coba jelaskan secara detail, di mana letaknya dan bisnis itu khusus untuk siapa?" tanya Asisten Eki, lagi.Karena sudah kepalang basah, keduanya pun kembali jujur.Salah satu diantara mereka, mengatakan jika rumah bordir itu, berada di salah satu perumahan mewah sehingga tidak ada yang curiga jika di dalamnya ada perbudakan

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 71 Bisnis Tante Belva

    "Cih! Tapi kan gue baru kali ini gue nggak fokusnya!" ujar Junot mencoba membela diri."Justru karena Anda berubah seperti ini, makanya mereka menjadi berubah juga Tuan Muda." tutur Asisten Eki."Makanya tadi saya katakan tolong Anda bisa memilah-milah dan bisa memisahkan mana yang menjadi prioritas dalam perusahaan dan mana yang tidak," lanjut, Asisten Eki.Junot terdiam sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing."Lilian, ternyata kehilanganmu sangat menyakitkan bagiku, tapi aku harus bangkit! Aku tidak mau terpuruk terus seperti ini!" tegasnya, dalam hati."Asisten Eki, apakah masih ada jadwal meeting untuk sore ini?" tanyanya, kepada asistennya. "Ada Tuan Muda, meeting sore ini terkait dengan kerjasama kita dengan perusahaan yang berasal dari China." ujarnya, menjelaskan."Siapkan mobil ke lokasi meeting. Kita berangkat sekarang," seru Junot."Tuan Muda, apa Anda yakin akan menghadiri meeting sore ini?" tanya Asisten Eki kepada Junot."Tentu saja! Ayo buruan nanti kit

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 70 Junot Tidak Fokus

    Junot kembali ke kantor dengan wajah kusut. Dia benar-benar tidak bersemangat hari ini.Bahkan dirinya membiarkan Asisten Eki yang memimpin rapat kali ini, sementara dia hanya menjadi pendengar setia.Junot malah asyik melihat-lihat ponselnya yang berisikan foto Lilian.Asisten Eki memperhatikan tingkah Junot yang tidak fokus tersebut. Padahal ini adalah meeting yang sangat penting."Tuan Muda, bagaimana pendapat Anda tentang penjelasan saya tadi?" tanya Asisten Eki kepada Junot selaku CEO di perusahaan itu."Mantap dan ok banget! Saya sangat setuju, Asisten Eki! Silakan lanjutkan lagi meeting nya." seru Junot asal. Padahal sebenarnya dia tidak tahu sama sekali mengenai apa yang sedang dibahas di ruang meeting tersebut.Asisten Eki dan beberapa orang di ruang meeting itu seketika melongo mendengar jawaban Junot yang tidak nyambung sama sekali.Junot yang langsung tahu jika dia salah ngomong langsung berbicara lagi, "Apakah saya salah ngomong, ya?" Dia, malah balik bertanya."Maaf,

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 69 Penyesalan Junot

    “Dahlia, gue ... gue sangat menyesal telah melakukan pemaksaan itu kepada Lilian! Gue khilaf! Gue juga sangat menyesalinya.Tolong sampaikan permohonan maaf gue kepada Lilian. Please, tolong bantu gue kali ini." lirih Junot, sambil memelas."Ha-ha-ha, Lo pikir Lilian akan semudah itu memaafkanmu? Tidak segampang itu! Saat ini dia sangat terluka dengan apa telah Lo lakukan, kepadanya!" cecar Dahlia."Untuk itu, Lo bantu gue, Dahlia. Please ... Lo tahu kan, gue sangat menyayangi Lilian.""Bulshit! Jika Lo memang benar-benar menyayanginya, Lo tidak mungkin memaksanya melakukan apa yang tidak dia sukai! Asal Lo tahu, Lilian sangat trauma saat ini! Dan semua gara-gara, Lo!" hardik Dahlia lagi."Sial! Sial! Sial!" Junot merutuki perbuatan jahatnya kepada Lilian."Dahlia, menurut Lo apa yang harus gue lakukan sekarang?""Gue nggak tahu dan nggak mau tahu lagi! saran gue cuma satu, tolong jangan dekati Lilian lagi, lupakan dirinya! Jangan buat dia semakin membenci Lo!" seru Dahlia lantang.

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 68 Dilarang Tersenyum

    "Papa dan Mama, kok tega banget sih!" kesal Sherly dalam hatinya."Maafkan aku, Sherly. Untuk sementara aku belum bisa memperjuangkanmu." gumam Doan, dalam hati."Sudah, kita jangan memikirkan hal itu dulu. Untuk sementara aku akan fokus untuk membesarkan perusahanku, sehingga tidak ada satu pun yang menganggap ku remeh lagi! Termasuk keluargamu!" tegas, Doan.Keluarga Sherly memang tidak menyetujui hubungan Doan dan Sherly karena pria itu berasal dari keluarga sederhana, sementara keluarga Sherly tergolong berasal dari keluarga berada. Untuk itu, Doan telah bertekad untuk membalas perbuatan keluarga Sherly yang merendahkannya, dengan kesuksesan yang pelan-pelan mulai diraih olehnya saat ini."Ayo, aku antar kamu," ucap Doan kepada sang pacar."I ... ya, Doan." Keduanya pun meninggalkan apartemen itu dengan perasaan yang berkecamuk.Sepanjang perjalanan keduanya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak terasa mobil sampai tepat di depan kantor Sherly."Doan, aku masuk du

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status