Home / Romansa / GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA / BAB. 23 Memilih Untuk Jujur

Share

BAB. 23 Memilih Untuk Jujur

last update Last Updated: 2024-12-31 09:55:58

"Selamat datang Tuan Muda," ujar salah satu pekerja di vila itu.

"Halo, Maid." sapa Junot sopan.

"Selamat datang Nona Lilian," sang maid juga tidak lupa menyapa calon kekasih tuan mudanya.

Lilian yang disapa seperti itu, hanya bisa tersenyum dan masih terheran-heran kenapa perempuan paruh baya itu, mengetahui namanya.

"Kamu duduk dulu ya, aku mau ganti baju," ujarnya, lalu mengusap rambut Lilian.

Tanpa malu, Junot membuka bajunya di hadapan Lilian. Otot-otot tubuhnya yang kokoh bak roti sobek terpampang nyata di depan mata gadis itu. Lilian sejenak terpesona dan terus menatap tubuh Junot tanpa berkedip sekali pun.

"Ini baju ganti Anda, Tuan." ucap sang maid. Lilian buru-buru melepas tatapan matanya dari tubuh atletis milik pria itu.

Junot tersenyum simpul saat melihat Lilian terpesona dengan otot-otot di tubuhnya.

"Silakan diminum tehnya, Nona." Sang maid datang lagi ke ruangan itu dan menawarkan teh untuk Gretcheel.

"I ... iya, terima kasih." ucap Lilian terbata.

Dia masih saja bing
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 24 Lilian Sangat Kecewa

    “Oh, jadi segampang itu rupanya kamu menganggapku, Mas? Kamu tidak tahu, jika aku merasakan sakit dibohongi olehmu?" Junot seakan mati kutu mendengar perkataan sang gadis yang sungguh menusuk itu."Lilian, Please. Maafkan aku yang sudah membohongimu. Itu semata-mata aku lakukan agar komunikasi diantara kita tetap lancar. Aku tahu berbohong itu salah, makanya aku jujur kepadamu, sekarang!" hardiknya marah, karena Lilian tetap keras kepala."Kamu kok jadi marah gitu, sih?" Lilian mulai menitikkan air matanya. karena dibentak oleh Junot. Dia lalu menyeka air matanya. Seraya berkata,"Antarkan aku pulang, Mas!" lirihnya."Lilian, Please. Maafkan aku." Junot terlihat memelas kepada gadis itu."Kamu mau mengantarku pulang, atau aku akan pulang sendiri?" ujarnya, lalu siap-siap beranjak untuk pergi."Tunggu, Lilian!" Junot mencoba menggenggam tangannya."Lepas, Mas! Aku nggak sudi tangan ku di pegang oleh seorang pembohong!" Junot segera melepas tangannya dari Lillian karena mendengar perka

    Last Updated : 2024-12-31
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 25 Menyimpan Rahasia

    Dahlia membiarkan Lilian menangis dalam pelukannya tanpa mengatakan apapun.Lilian merasa lega setelah menangis dalam pelukan saudaranya."Aku tidak memaksamu untuk bercerita sekarang. Apakah kamu sudah makan?" tanya Dahlia kepada Lilian.Lilian mengangguk, lemah. "Ya sudah, kamu istirahatlah. Aku juga mau mandi." Lilian pun kembali berbaring dan mulai menangis lagi.Lalu Dahlia keluar dari kamarnya. Dia sangat kaget melihat Bu Jayanti."Ibu? Ibu dari, dari mana?" tutur Dahlia saat melihat Bu Jayanti baru masuk ke dalam rumah."Ya ampun, Dahlia. Ibu jadi kaget. Ibu kirain kamu, siapa." Bu Jayanti seketika memegang dadanya, yang menandakan jika dirinya memang benar-benar terkejut."Lagian Ibu, sih. Masuk ke dalam rumah dengan mengendap-endap gitu. Ayo, Ibu habis dari mana nih?" goda Dahlia."Pak Rantonya mana, Bu?" tanya Dahlia lagi."Mas Ranto baru saja pulang, oups!" Bu Jayanti langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya."Cie ... cie, sudah ada panggilan sayang segala nih!" go

    Last Updated : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 26 Kabar Dari Rumah Sakit

    Sebuah panggilan telepon,Nyonya Meli :"Halo, Mas. Lastri, Mas. Anak kita." isaknya Mami Meli histeris.Tuan Jhon :"Apa? Maksud kamu apa, Meli?"Nyonya Meli :"Lastri mencoba mengakhiri hidupnya, Mas. Segera datang ke sini?" Nyonya Nyonya Meli lalu menyebutkan sebuah nama rumah sakit kepada Tuan Jhon. "Antarkan saya ke rumah sakit, segera!" perintahnya kepada pengawal pribadinya bernama Toni. Tak lupa, dia menyebutkan sebuah nama rumah sakit ternama di Jakarta.Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Tuan Jhon bertanya-tanya maksud perkataan istrinya.Ternyata Tuan Abian lebih duluan sampai ke rumah sakit.Sesampai di rumah sakit, Tuan Abian mengendap-endap masuk ke sebuah ruangan yang ada di rumah sakit tersebut. "Mas Abian," lirih Nyonya Melo. Dia langsung memeluk kekasih hatinya itu sambil menyerahkan selembar kertas hasil test DNA, Lastri.Alangkah terkejutnya Tuan Abian, saat melihat jika Lastri 99,9% adalah darah dagingnya."Lastri? Apakah ini benar?" Cecarnya."Iya Mas

    Last Updated : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 27 Teringat Masa Lalu

    "Tentu saja Papa keberatan! Apakah kamu tidak punya pilihan lain? Begitu banyaknya wanita-wanita cantik di Jakarta ini, masa kamu memilih gadis desa itu? Mau ditaruh di mana muka Papa jika semua orang tahu menantu Papa berasal dari desa?" tutur Tuan Abian mengeluarkan isi hatinya."Oh, begitu? Baiklah lebih baik aku pergi dari sini!" ujarnya lalu hendak melangkah keluar dari ruang kerja ayahnya.“Noah! Kamu mau ke mana?" Kejar sang ayah, dia menghadang Noah di depan pintu."Aku mau pulang! Untuk apa aku di sini?" ketusnya."Noah, tolong bantu Papa kali ini," mohonnya lagi."Aku akan membantu Papa, tapi Papa juga harus menyetujui syarat dariku!" Tuan Abian terdiam mendengar keinginan sang putra."Apakah kamu tidak ada pilihan lain, Noah?""Aku tidak ada pilihan lain Papa! Aku hanya mencintai Dahlia!" Tuan Abian, lagi-lagi tersentak mendengar nama perempuan pilihan anaknya yang memiliki nama yang sama dengan mendiang istrinya yang sudah lama meninggal."Apakah karena namanya sama denga

    Last Updated : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 28 Masih Menyimpan Amarah

    "Pasien dinyatakan meninggal pukul 16.00 WIB," penjelasan dokter yang mengatakan jika istrinya telah meninggal dunia sontak membuat Tuan Abian histeris. Dia lalu memeluk tubuh kaku istrinya dan mengucapkan kata maaf ribuan kali.Namun tubuh kaku Nyonya Dahlia sudah tidak merespon sama sekali.Sejak istrinya meninggal, Tuan Abian telah bersumpah untuk tidak akan menikah lagi. Karena dalam hati dan pikirannya tidak ada satu wanita pun yang mampu menggantikan posisi mendiang Dahlia di dalam hatinya. Bahkan mulai saat itu, dia memupuk dendam kepada Tuan Jhon. Akhirnya pun Tuan Abian diam-diam mendekati Nyonya Meli, calon istri dari Tuan Jhon kala itu dan menjalin hubungan gelap dengannya sampai mereka pun memiliki anak dari hasil hubungan gelapnya itu.Kembali di ruang kerja Tuan Abian,"Papa! Papa, kenapa?" Noah tampak mengguncang-guncang tubuh ayahnya. "Eh iya, Noah." ujarnya gugup, lalu mengusap air matanya yang mengalir keluar."Papa menangis, ya?""Ha-ha-ha ternyata Tuan Abian yang

    Last Updated : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 29 Tidak Suka Dibohongi

    Junot hanya bisa melihat kepergian perempuan yang sudah mencuri hatinya itu memasuki kampus tempat dia menimba ilmu.Setelah sang pria mengetahui jika Lilian sudah semakin memasuki area kampusnya. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan tempat itu dengan perasaan sesak di dadanya.Sementara Harjo mulai melancarkan aksinya. Dia pun pura-pura menabrak Lilian. "Ma ... maaf," ucap Lilian, kepada Harjo."Maaf, Mbak. Saya yang salah. Ini buku-buku, Anda." Dia lalu menyerahkan beberapa buku milik Lilian yang ikut terjadi saat mereka tabrakan tadi."Iya, terima kasih." ujar sang gadis lalu mencoba berlalu dari hadapan Harjo."Mbak, maaf bolehkah saya bertanya?" serunya, sopan."Iya, silakan. Anda mau nanyain, apa?" Jawabnya, datar."Perpustakaan di sebelah mana, ya?" "Oh perpustakaan, itu ...." Lilian pun memberitahukan arah di mana perpustakaan kampus terletak. "Terima kasih, Mbak." tutur Harjo sopan."Sama-sama," jawab Lilian lalu kembali melangkah menuju ke perpustakaan.Harjo yang juga h

    Last Updated : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 30 Bermain Panas

    "Ting-ting-ting ...." Lilian terpaksa mendentingkan sendoknya di gelas. Karena jika tidak, Harjo dan Puput akan terus saling menatap."Halo? Saya masih ada di sini! Apakah kalian mendengar saya?" tanyanya kepada keduanya yang membuat mereka bergantian melihat ke arah Lilian."He-he-he. Sorry, Lil. Sungguh gue terpesona dengan temanmu ini!" seru Puput tanpa rasa malu.Lalu ketiganya pun memulai pembicaraan seputar perkuliahan.Lilian mencoba untuk fokus kuliah walaupun terkadang, dia masih mengingat tentang Junot dan ada sedikit kerinduan untuk pria itu. Sudah hampir sebulan lebih komunikasi diantara mereka sudah tidak ada lagi. Lilian sengaja memblokir nomor ponsel Junot. Dia ingin menata kembali hatinya untuk tetap tegar.Saat berada di kampus,Ponsel Harjo bergetar, di jam kuliah sedang berlangsung. Dia diam-diam melirik ponselnya. Ternyata dari Tante Belva. Untung saja jam, perkuliahan baru saja selesai, dia pun segera pamit keluar ruangan untuk menjawab telepon dari tante kesayan

    Last Updated : 2025-01-03
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 31 Bertemu Calon Papa Mertua

    Noah terpaksa harus menelan rasa kecewa untuk kesekian kalinya karena penolakan dari Dahlia. Padahal dia sangat berkeinginan untuk memasuki gadis itu.Tujuannya hanya satu, Noah ingin memiliki anak dari Dahlia sebelum dia akan pergi jauh untuk menyelamatkan Lastri, adiknya dari ibu yang berbeda.Namun apa daya, Dahlia tetap tidak mau. Dia masih tetap mempertahankan kesuciannya. Noah sadar betul idenya untuk mengambil mahkota Dahlia adalah suatu keegoisan dalam dirinya. Namun sang pria tidak mau kecolongan. Noah tidak ingin kisah cinta antara ayah dan ibunya dulu yang berakhir tragis, terjadi kepadanya. Noah tidak ingin selama dia pergi, ada pria lain dalam hidup Dahlia. Dia tidak mau jika itu terjadi.Namun beda halnya jika Noah yang sudah merenggut kesucian Dahlia. Karena Noah yakin betul jika sang gadis akan menunggunya pulang atau pun bisa saja Dahlia pasti tidak akan mau mengenal pria lain selain dirinya."Aku harus mencari cara, agar Dahlia mau menyerahkan dirinya kepadaku!" L

    Last Updated : 2025-01-05

Latest chapter

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 96 Meraih Kebahagiaan Bersama

    "Aku menyelidikinya sendiri, Kak.""Apa? Kamu menyelidikinya sendiri?""Yap." jawab junot, singkat."Aku pikir Papa sudah jujur kepadamu." "Belum, Kak.""Sepertinya, kita harus membuat Papa buka suara kepada kita! Pokoknya, Papa harus jujur kepada kita." "Iya, Kak. Aku setuju dengan pendapatmu."Sementara di dapur, Lilian dan Dewi terlihat akrab."Jadi kamu masih kuliah?""I-ya, mbak.""Wah Junot dapat gadis muda rupanya."Lilian hanya tersenyum malu."Kamu sabar-sabar ya sama Junot. Walaupun anaknya keras kepala dan suka emosian. Akan tetapi dirinya memiliki hati yang lembut.""I-ya mbak.""Oh ya, Kamu sudah ketemu sama Mama?""Belum, mbak." "Belum ya? Nanti jika kamu ketemu sama Mama, kamu maklum ya bagaimana orang tua kepada anaknya.""Iya, Mbak." Entah kenapa, Dewi memiliki kekhawatiran jika Nyonya Belva tidak menyukai Lilian.Lalu ke empat orang dewasa itu pun memulai makan siangnya. Hampir seharian mereka berada di rumah itu, sekedar bercengkrama atau sekedar berbagi cerita.

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 95 Mengajak Berkenalan Dengan Keluarga

    "Pasti Lilian marah kepadaku, bagaimana caraku untuk merayunya?" Junot merutuki dirinya yang tidak bisa menahan hasratnya, saat di dalam bioskop tadi."Sayang, bagaimana kalau kita makan siang?" tanya Junot, hati-hati."Ok." jawab Lilian singkat.Lalu, Junot pun meraih tangan Lilian dan menggenggamnya dengan erat menuju ke dalam sebuah restoran terkenal di mall itu.Junot mengitari pandangannya. Mencari tempat yang cocok untuk mereka berdua."Sayang, kamu mau pesan apa?""Terserah saja, aku nggak pemilih makanan, kok." ketusnya, lagi."Baiklah, Sayang kita samain saja apa yang kita makan." seru Junot, lalu memanggil salah seorang waiter."Sayang, bolehkah aku memesan makanan pedas?" Mendengar perkataan Junot tersebut, Lilian dengan segera menatapnya dengan sangat tajam."He-he-he, aku hanya bercanda, Sayang!" ucap, Junot. Sementara sang waiter tersenyum melihat tingkah Junot yang sepertinya takut kepada kekasihnya itu.Keduanya pun memulai makan siang mereka berdua dalam diam. Setela

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 94 Tak Sengaja Bertemu

    Setelah urusan di barbershop selesai. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah mall besar di daerah Jakarta Pusat."Sayang, yuk kita belanja untuk mu." tutur, Junot."Ih ... Mas! Bajuku masih banyak kok, nggak usah deh." sahut, Lilian."Sayang, tolong jangan membantahku kali ini, please ...." ujarnya, memelas.Lilian diam sebentar."Duh ngapain sih, Mas Junot mengajakku belanja? Mubazir nih. Tapi aku juga nggak enak menolak. Sepertinya Mas Junot sangat bahagia dengan kebersamaan kami.""Baiklah, Mas." "Nah gitu, baru pacarku!" Lalu mereka pun memulai belanja mereka siang itu. Ada banyak pakaian yang dibeli oleh Junot untuknya. Semuanya sudah dikirim ke alamat rumah Bu Jayanti.Dan ada beberapa yang Lilian bawa pulang ke apartemen Junot sebagai baju gantinya selama seminggu tinggal bersama Junot.Tanpa keduanya sadari, ada orang yang diam-diam memotret kebersamaan mereka. Padahal, Asisten Taufik mengetahui siapa orang itu.Orang itu ternyata suruhan Nyonya Belva. Untuk

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 93 Penampilan Baru Junot

    "Asisten Taufik, apakah kalian menyembunyikan sesuatu dari saya?" tanya Lilian."Kenapa Nona berpikiran seperti itu?""Soalnya tadi juga Mas Junot berkata agar saya tidak meninggalkannya, memangnya ada apa sebenarnya?" selidik Lilian semakin curiga."Tidak ada apa-apa kok, Nona. Saya hanya berharap saja semoga Tuan Muda dan Nona bisa berbahagia selalu. Kalau begitu, saya permisi dulu," seru Asisten Taufik, segera berlalu dari tempat itu. Dia takut salah ngomong dan membuat semua menjadi kacau lagi.Junot selesai mandi, lalu berkata, "Yang datang siapa, Sayang?" Penampilan Junot sangat keren pagi ini, Lilian sedikit gugup karena melihat sang kekasih yang sangat gagah pagi ini."Asisten Taufik, Mas. Dia memberiku ini." Lilian pun menunjukkan sebuah paper bag yang ada di tangannya."Segeralah mandi, baru kita sarapan. Kamu temani aku untuk ke barbershop. Setelah itu kita jalan-jalan.""Iya, Mas.""Eh, tunggu dulu Sayang. Kamu ada kuliah nggak hari ini?""Kebetulan hari ini, aku nggak ad

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 92 Menghabiskan Waktu Bersama

    "Iya, Sayang. Kamu bisa pegang kata-kataku ini." jawab Junot, tegas.Jadilah kedua sejoli yang baru jadian itu tidur seranjang malam itu.Lilian juga tidak lupa mengabari, kepada Bu Jayanti jika dirinya menginap di rumah temannya.Keduanya masuk ke dalam kamar. Junot memberi sebuah paper bag di tangan Lilian."Ini apa, Mas?""Ini baju ganti untukmu, mandilah.""Eh, iya Mas." Lalu Lilian pun segera meraih paper bag itu di tangan Junot dan segera masuk ke dalam toilet.Di dalam toilet, Lilian melihat penampilannya. Dia senyum-senyum sendiri di depan cermin karena baju tidur yang dipilih oleh Junot untuknya menutupi seluruh bagian tubuhnya.Dia pun keluar dari toilet, dan melihat jika Junot juga sudah berganti dengan baju tidur yang sama dengannya."Surprise!" ucap, Junot."Bagaimana penampilan kita, Sayang?""He-he-he, keren Mas.""Kamu suka, nggak?""Suka banget, Mas. Terima kasih ya, Mas.""Okay, Sayangku." jawab Junot, senang."Ih, Mas junot kok terkesan genit gitu, sih?" gumamnya, h

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 91 Memilih Berdamai

    "Dikit saja dong, Lilian. Please ..." ujar Junot memelas."Maaf Mas, nggak boleh. Tolong kamu tuh, jangan keras kepala gitu, ya?" "Tapi bagaimana aku bisa berselera makan jika nggak ada sambelnya, Lilian.""Pokoknya, nggak boleh! Mas ikutin aturan dong, ya?"Junot diam, dia pastikan dirinya pasti tidak akan punya selera makan, karena tidak ada rasa pedas sedikit pun."Kok wajah kamu cemberut gitu, Mas?" tanyanya."Habis, aku rasa aku tidak berselera makan nih." ujarnya, tak bersemangat."Mas coba dulu masakanku," ucap Lilian, lalu mulai menyusun semua hasil masakannya di atas meja.Junot dari tadi hanya mengaduk-aduk nasi dan beberapa lauk di piringnya. Sementara Lilian yang kelaparan, tidak memperhatikan Junot sama sekali.Setelah piringnya kosong, barulah gadis itu menegakkan kepalanya.Dirinya pun kaget dengan apa yang dilakukan oleh Junot."Mas Junot ! Ya ampun Mas, kamu ngapain sih dari tadi? Bukannya makan!" kesalnya lalu menatap tajam ke arah pria itu. Sedangkan Junot yang me

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 90 Kembali Akrab

    Di dalam kamar,Lilian akhirnya terbangun. Dia terlihat mulai menggeliatkan tubuhnya lalu melihat sekelilingnya, mencoba mengingat kembali, dia sedang berada di mana."Tadi bukannya aku sedang berada di di kamar Mas junot? Aku kan tadi sedang menjaganya karena dia masih belum siuman. Tapi sekarang, kok jadi aku yang terbaring di atas ranjang?" serunya, bingung sendiri.Lilian lalu meraih ponselnya, dan melihat jika ada sebuah pesan dari nomor baru, dia lalu membuka pesan itu.Asisten Taufik : "Nona, ini saya Asisten Taufik, asisten Tuan Junot. Maaf jika saya lancang mengirim pesan kepada Anda. Akan tetapi sepertinya, hal ini sangat penting. Saya rasa Anda patut mengetahuinya. Ini mengenai kondisi Tuan Muda. Sudah beberapa bulan terakhir ini Tuan Junot menderita penyakit maag akut. Hal itu terjadi, karena Tuan Junot tidak teratur makan. Dokter sudah memperingatkannya namun Tuan Muda, tidak pernah mau mendengar perkataan saya maupun perkataan dokter Adi. Akan tetapi saya sangat yakin j

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 89 Lilian Hampir Di Tabrak

    Lilian berjalan keluar dari kafe itu dengan langkah santai. Dirinya sedang menunggu taksi online yang tadi baru saja dia pesan.Junot yang juga baru selesai meeting melihat Lilian yang berada di depan sebuah kafe tepat di sebelah restoran tempat dirinya meeting.Junot yang ingin masuk ke dalam mobilnya dan mencoba untuk tidak mempedulikan Lilian, namun tiba-tiba dia mengurungkan niatnya. Karena Junot melihat ada sebuah motor gede yang telah siap-siap ingin menabrak wanita kesayangannya, itu.Namun dengan cepat, Junot berlari menuju ke tempat di mana gadis favorit sedang berdiri. Lalu pria itu pun berteriak,"Lilian, Awas!" Bersamaan dengan itu, Junot segera menghadang tubuh Lilian sehingga dia terlepas dari pemotor yang ingin menabraknya. Alhasil yang jatuh ke tanah dan terkena senggolan pemotor itu adalah Junot."Tuan Muda!" teriak, Asisten Taufik. Dia segera menelpon anak buahnya untuk mengejar pemotor tersebut.Asisten Taufik :"Segera kejar orang itu!"Anak buah :"Siap, Tuan."Se

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 88 Rasa Kangen Dan Cemburu

    "Hei! Kamu kok melamun terus, sih? Udah bosan belajarnya? Kalau memang iya, jangan dipaksain." tutur Doan, kepada Lilian. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah kafe. Seperti biasa, disela-sela kesibukannya Doan membantu Lilian mengerjakan tugas-tugas kuliahnya."Enggak kok, Kak." lirihnya."Hei, kamu jangan bohong. Kakak tahu sifatmu! Biasanya kamu periang dan semangat gitu. Tapi sekarang kok berbeda?""Aku nggak apa-apa kok, Kak." ujarnya, menutupi kegalauan hatinya."Kamu sudah tonton video yang Kakak kirim kemarin?" selidik, Doan. Dia curiga perubahan sikap Lilian gara-gara video itu."Su ... sudah," jawabnya, singkat."Terus setelah kamu menonton video itu, makanya sikapmu berubah seperti ini, benar nggak tebakan, Kakak?""Aku tidak mau membahasnya, Kak." "Lil, kakak mau tanya sama kamu. Apakah kamu masih mencintai Junot?""Aku tidak mau membahasnya, Kak. Please ..." serunya, memelas."Baiklah." sahut, Doan.Namun Doan masih bisa merasakan kesedihan hati adik angkatnya itu.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status