Beranda / Romansa / Forgotten You / BAB 123 - Menolak

Share

BAB 123 - Menolak

Penulis: ANurj
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-15 13:14:00

Sudah kedua kalinya ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan. Bukan karena sibuk atau ada hal yang hendak dilakukan, ia tak tahu mengapa dini hari begitu panas bahkan ketika AC menyala.

Sekali lagi ia membasuh wajahnya dan melihat dirinya di cermin yang terlihat kacau. Ia merasakan sesuatu dalam dada bergejolak hebat dan seakan ingin memberontak. Hasrat dua jam lalu kembali meningkat secara tiba-tiba, apa karena gue tadi berpikiran sedikit kotor, tanyanya pada diri sendiri.

“Ughh! Sial! Dia memang mau badan gue kan? Kenapa sih gue bego banget nolak dia? Malah sekarang gue yang kepanasan.” Pekiknya seraya menatap wajahnya di cermin kamar mandi.

Ia melepaskan kemeja yang dikenakannya dan kaus juga hingga ia telanjang dada. Tubuh kekar miliknya terpantul di cermin dengan beberapa tetes keringat membahasi dadanya.

“Mandi jam segini?” tanyanya pada diri sendiri yang kembali menatap jam sudah menunjukkan pukul du

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Forgotten You   BAB 124 - Pertama

    Ia tak menjawab dan malah asyik memeluk tubuh kekasihnya. Tak terasa ia malah merasa perih menjalar di hati, perasaan takut dan tak ingin kehilangan sang kekasih merasuki pikirannya.“Sayang, denger aku,” ucap Fauzan seraya meraih dagu kekasihnya untuk menatapnya.“Jangan lakuin dengan laki-laki lain! Aku gak suka! Aku bakalan marah!”“Iya, iya!”“Janji?”Gadisnya mengangguk sembari tersenyum dan mengusap dada bidang Fauzan. Lelaki itu ikut tersenyum setidaknya ia tersenyum karena merasa tenang sang kekasih sudah berjanji tidak akan melakukannya dengan laki-laki lain.Matahari sudah berada di atas puncak kepala ketika Fauzan baru saja tiba di basecamp. Wajahnya terlihat sangat segar meski pakaiannya tak menujukkan demikian.Semua orang di meja makan menatap lelaki yang baru saja tiba di hadapan mereka. Dewa,Farel, Karisma, dan Handy menatap wajah Fauzan yang berseri-seri.

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-16
  • Forgotten You   BAB 125 - Sad

    “Astaga, Zan. Dari tadi lo dipanggil gak nyaut-nyaut mulu kenapa sih?” Kaget seseorang dari samping Fauzan.Sontak lelaki itu menoleh ke samping menatap Karisma yang tengah merengut kesal padanya. Fauzan hanya membalasnya dengan senyuman kecil membuat lelaki yang lebih tua darinya itu duduk.“Belum beres juga makannya?”“Dikit lagi.”“Zan, lo beneran lakuin itu sama cewek lo?”Nampaknya anak muda tersebut tak ingin membahasnya lagi, beribu penyesalan dalam dirinya berkecamuk. Ia memalingkan pandangan kembali memakan makan siang yang sedari tadi ia anggurkan.“Heh, Bangsat! Lo gak keluarin di luar kan?” tanya Karisma kali ini ia sedikit tertawa sembari memukul bahu lawan bicaranya.“Anjir, sakit gila! Apaan sih lo!”“Bocah kayak lo beneran udah lakuin itu?”Ia menatap dalam-dalam manik mata Fauzan yang berkilau seperti pecaha

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • Forgotten You   BAB 126 - Curiga

    “Zan, gue saranin lo periksa mata, periksa hati, terus lo periksain otak lo deh.” Ujar Karisma setelah beberapa detik memandangi sang lawan bicara.“Hubungannya apa?”“Zan! Lo sadar dong, emang lo gak ada sedikit pun rasa curiga ke cewek lo, huh? Di mata gue, dia terlihat jelas selingkuh.”Fauzan malah menggelengkan kepala, ia sama sekali tak memiliki pemikiran seperti yang Karisma pikirkan terhadap sang kekasih. Senyumnya mengembang meski hanya satu sudut bibir yang terangkat.“Gak ada bukti otentik yang bisa gue percaya kalau dia selingkuh, Ka.”“Setan ... setan ... lo lihat aja deh tanggal mainnya. Gue harap lo gak lupa ya sama omongan gue sekarang.”“Gue berharap dia gak seperti apa yang lo bilang, Ka. Dia udah berubah.”“Coba lo sadap hape dia, Zan. Kalau lo gak nemuin sesuatu yang mencurigakan, selamat.”Tatapannya tajam mene

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Forgotten You   BAB 127 - Mencoba

    “Karisma! Fauzan!” Teriak Dewa yang berada di belakang mereka.Sontak semuanya tersentak dan menunduk, Dewa menatap mereka satu per satu kemudian bangkit berdiri dan menghampiri kedua lelaki itu.“Masalah apa yang bikin kalian debat kayak gini gue gak mau tahu. Tapi bisa gak kalian gak usah ribut di depan gue? Kalian gak bisa menghargai gue sama sekali, huh?” Ucapnya yang tepat menusuk hati mereka terutama Karisma dan Fauzan.“Dia yang mulai du-““Gue gak nyuruh lo ngomong, Zan!”“Maaf ...” Bisiknya pelan seraya kembali menunduk.Dewa beralih pada Farel yang tengah terdiam melihat kedua adiknya dimarahi. Ia tahu semua ini karena dirinya yang tidak bisa meredam hal kecil seperti ini. Pasti Dewa akan memarahinya.“Lo urus dua bocah ini aja gak becus, Rel. Kalau mereka masih gak bisa diatur, cari pengganti mereka aja.”Sontak kedua netra Fa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Forgotten You   BAB 128 - Wangi

    “Uhh apa sih? Aku belum sempat marah kok kamu udah bikin aku seneng aja?”“Ya jangan marah-marah dong, Cantik. Mending disayang aja akunya daripada dimarahin.”Sang kekasih tersipu malu mendengar penuturan tersebut. Meski ia berasal dari latar belakang ekonomi yang begitu kokoh, memberinya hadiah sangat membuatnya senang. Mungkin ia merasa diperhatikan karena kesibukan kedua orangtuanya.“Makasih ...” Ucapnya sembari meraih boneka dan dua totebag dari tangan Fauzan.Lelaki itu mengangguk kemudian beranjak membuntuti ketika kekasihnya hendak berlalu.“Biar aku bantu, mau dibawa kemana?”“Kamar.”Tak berapa lama, mereka sudah sampai di kamar yang bernuansa merah muda. Ia tak tahu gadisnya begitu feminin dan sangat manis seperti ini.“Barang-barang kamu gemoy banget, Honey ...”“Ishhh biarin dong, aku kan cewek.”&

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • Forgotten You   BAB 129 - Orang Asing

    “Oke bagus! Break 15 menit, ya?”Suara riuh obrolan dan tepuk tangan menyambut ketika sang manajer baru saja memberikan break pertama untuk pemotretan hari ini.Orang-orang berlalu-lalang meninggalkan tempat photo shoot untuk sekadar minum dan membeli camilan. Cuaca cerah pagi itu membuat semangat semakin membara para crew. Nazmi yang baru saja melepas cardigan yang dipotret bersama dirinya melenggang menjauh dari tempat pemotretan.Kaki jenjang yang dibalut sepatu tinggi mengayun bergantian. Senyumnya merekah ketika beberapa fans menyapa dan meminta tanda-tangan. Dari kejauhan, netra bundar cantik miliknya menangkap sosok sang pujaan hati yang tengah asyik bermain ponsel.Sontak raut wajahnya berubah. Ia mencoba untuk tersenyum pada salah satu fans kemudian memberikan tanda tangan terakhir di lokasi itu. Tubuhnya bergegas pergi menghampiri sang kekasih, penasaran apa yang tengah dilakukan oleh lelaki berdarah Jerman dengan ponse

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Forgotten You   BAB 130 - Who?

    “Ger, lo dari mana aja sih? Ditunggu dari tadi pagi baru muncul hampir tengah hari?”“Ya gue kan bilang tempatnya jauh jadi pasti bakalan lama di jalan. Terus sekarang dimana photo shoot nya?”Mereka bercengkrama sembari jalan beriringan menuju sebuah ruangan yang dipimpin oleh sang manajer. Lelaki berbadan tinggi tegap melepaskan jaket yang ia kenakan ketika sampai di bagian make up artist.Di sana terlihat ada beberapa model perempuan yang tengah didandani. Sebagian dari mereka tengah mengobrol dan membuat gaduh ruangan yang tak begitu luas.“Di lantai 5. Lo bakalan dipasangin sama salah satu model di agensi sebelah. Gak masalah kan?”“Ukh. Cewek lagi?”Sang manajer hanya mengangguk sembari di tangannya membawa beberapa catatan dari atasan mereka yang mengontrak Geri.Lelaki itu menghentikan aktivitas kemudian duduk menghadap cermin besar yang sudah terdapat lampu di sana

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Forgotten You   BAB 131 - Game

    Suara khas sebuah permainan online terdengar nyaring di kamar. Seorang lelaki tengah bersandar pada tumpukan bantal sembari memainkan ponselnya. Di samping lelaki tersebut meringkuk seorang perempuan dibalut selimut yang menutupi tubuhnya.Nampaknya gadis itu tengah memeluk lelakinya yang asyik barmain game online. Sampai suatu ketika perempuannya menggeliat dan menengadah menatap wajah kekasihnya.“Baby, kamu gak ngantuk memangnya?” Tanya suara seksi yang terdengar serak.“Huh?”“Kamu gak tidur, Honey?” Ujarnya sembari mengecup dagu kekasihnya.“Gak ...” Jawabnya singkat masih asyik memainkan ponsel miliknya.Ia tak bergeming, mulai mengusap dada bidang lelakinya yang hanya mengenakan kaus polos. Tangan jahilnya mulai memainkan sesuatu di bawah sana milik sang kekasih.“Baby, masih lama mainnya?”“Enggak, Honey. Bentar lagi.”“Ummh, aku kebelet.”Lelaki itu masih bergeming, ia terlalu asyik memainkan permainan online di smart phone kesayangannya dan malah seakan mengabaikan sang keka

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-23

Bab terbaru

  • Forgotten You   BAB 182 - Ending

    “Kok lo ada di sini?” Tanyanya di sela isak tangis.“Apa itu penting?”“Uhhh, Kak ...” Rengeknya sembari beranjak kemudian menghambur pada dekapan sang kakak.Dewa yang tak mengerti apa yang terjadi pada sang adik hanya terdiam sembari erat membalas pelukannya. Tangan besar itu mengusap kepala Nazmi yang tenggelam dalam dada bidang kakaknya.“Hmm, gue udah tahu ada yang gak beres makanya ke sini. Ada masalah apa sama Geri?”Ia menggelengkan kepala kemudian menengadah. Matanya sembab, lingkaran hitam itu kini nampak jelas terlihat. Skleranya berubah menjadi merah begitu juga dengan hidung dan wajah cantiknya.“Dia menghilang udah dua minggu ...”“Hah? Emang awalnya ada masalah apa?”“Dia diambil cewek lain. Gue kalah buas, Kak ...” Rengeknya yang membuat Dewa malah sedikit tertawa mendengar penuturan dari mulut kecil sang adik.Ia terus mengusap kepala bayi kecil yang tengah merengek padanya. Dirinya tahu Nazmi masih begitu polos, bukannya langsung marah, Dewa malah tak percaya jika Ge

  • Forgotten You   BAB 181 - Hurt

    Perlahan Nazmi membuka kelopak mata yang terasa berat. Ia menyapu keadaan sekitar yang terasa asing baginya. Aroma kopi khas tercium memenuhi rongga hidung membuatnya sedikit mengenal dimana keberadaannya saat ini.Ia menoleh ke samping kanan ketika sebuah suara menyapanya dengan lembut. Kejadian beberapa saat lalu kembali terekam jelas dalam benaknya.“Gimana perasaan lo sekarang?”“Uhm, gue haus ...”Segera ia meraih secangkir minuman dari atas nakas dan menyodorkannya pada Nazmi yang tengah bersandar pada tumpukan bantal.“Makasih.” Ucapnya sembari mengembalikan cangkir tersebut.“Apa yang terjadi? Lo gak terlihat baik-baik aja. Beberapa kali gue hubungi lo gak bisa.”Seketika tangisnya kembali pecah, melihat hal tersebut seseorang yang bernama Karisma langsung meraih tisu dan menyerahkannya pada Nazmi.“Gue udah nyerah sama semuanya, Ka ... Gue lelah sama semua ini ... Gue capek ... Huhuhu ...”“Uhh, Naz. Apa yang terjadi sama lo? Kenapa lo kayak gini?”“Geri ninggalin gue sama ce

  • Forgotten You   BAB 180 - Terbongkar

    Karena tak sabar dan pesannya yang tertunda terkirim, ia segera melakukan panggilan pada sang kekasih. Namun, beberapa kali ia meneleponnya tak ada jawaban dan hanya terdengar nada sambung yang tak kunjung menjawab.-Geri?-Ia melihat satu centang putih pada pesan yang baru saja terkirim. Bahkan lelakinya tidak mengaktifkan data seluler. Apakah ia tengah bersama dengan Hana?Segera dirinya menelepon tanpa menggunakan aplikasi. Malah operator yang menjawab karena nomornya tidak aktif. Nazmi semakin gundah, pikirannya kacau. Ia sama sekali tak mengerti mengapa begitu tepat di saat seperti ini kekasihnya malah menghilang begitu saja?Tiba-tiba Nazmi terpikir untuk menghubungi Hana. Segera ia mengirimkan beberapa foto yang didapatkannya dari Fauzan. Tak lama perempuan itu terpantau online, Nazmi pun segera melakukan panggilan.“Lo tega banget sama gue, Han. Lo bohongin gue selama ini?”“Ahahahaha. Akhirnya gue ketahuan?”“Apa? Jadi bener semuanya? Lo bohongin gue dan ambil cowok gue?”“Na

  • Forgotten You   BAB 179 - Mungkin

    “Gue di apartemen.”Tiba-tiba saja sebuah perasaan buruk menelisik dalam sanubari. Sambungan telepon dimatikan setelah Fauzan mengatakan bahwa ia hendak menemuinya dan membicarakan hal ini secara langsung.Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang dikatakan oleh Hana tadi pagi adalah sebuah kebohongan? Bagaimana bisa Hana berbohong, jelas dari matanya yang sembab gadis itu tengah terluka oleh Fauzan.Resah ia menunggu kedatangan Fauzan di tengah gulita rumah apartemen miliknya. Hujan masih turun sangat deras di luar sana. Beberapa kali dirinya melihat room chat dengan Fauzan yang masih belum terlihat tanda-tanda lelaki itu sudah sampai di apartemen padahal sudah hampir setengah jam.Jarak dari tempatnya sekarang jika ia berada di base camp tidak akan lebih dari setengah jam. Namun, darimana lelaki itu pergi menuju kediamannya? Dia hanya membuatnya gelisah saja.Tak berselang lama, bunyi denting bel nyaring terdengar di seisi ruangan. Segera Nazmi bangkit dan membukakan pintu. Itu adalah F

  • Forgotten You   BAB 178 - Tak Peduli

    -Ger, jangan lupa makan siang.-Tak ada jawaban dari pesan yang dikirimkan oleh Nazmi beberapa jam yang lalu. Di luar, hujan turun begitu deras. Gadis yang tengah duduk di dekat jendela besar menghadap ke luar menatap rintik hujan yang sedari tadi turun membasahi bumi.Ia menghela napas panjang setelah membaca pesannya. Padahal Geri terpantau online beberapa kali dalam beberapa waktu lalu namun, lelaki itu tak kunjung membalasnya.“Apa dia marah sama gue karena gak jadi ketemu tadi?” Gumamnya yang mulai putus asa sembari menggenggam ponsel di tangan kanan.Nazmi kembali teringat kejadian beberapa jam lalu ketika membatalkan sepihak pertemuan singkat antara dirinya dengan sang kekasih. Semua itu terjadi karena Hana yang tiba-tiba menelepon dan menyuruhnya untuk datang ke sebuah kafe.Setibanya di sebuah kafe yang masih sepi, Nazmi langsung tahu bahwa gadis yang tengah duduk memunggungi pintu masuk di sudut ruangan adalah Hana. Terlihat dari gaya berpakaian dirinya yang begitu korean lo

  • Forgotten You   BAB 177 - Berencana

    Waktu seakan cepat berlalu, sudah satu minggu semenjak Dewa berbicara empat mata dengan sang adik. Perempuan itu nampaknya sangat antusias dengan pernikahan kakaknya. Setelah beberapa jam berbincang, Nazmi akhirnya mendapatkan keputusan bahwa ia akan menikahi kekasihnya, Geri tepat satu bulan setelah pernikahan sang kakak berlangsung.Jika Karisma bertanya padanya lagi, mungkin kali itu dia akan menjawabnya dengan tegas bahwa dirinya tak mau kembali pada hubungan yang sudah lama terbengkalai bersama Karisma. Akhir-akhir ini Geri memang sangat sulit ditemui dan ngobrol melalui aplikasi pun sangat jarang. Meski begitu, perasaannya pada Geri malah semakin besar.Ia berniat untuk berbicara secara langsung perihal dirinya yang juga setuju untuk menikah dengan Geri ketika lelaki itu sudah tak sesibuk sekarang.Pagi itu matahari tidak bersinar seperti hari-hari sebelumnya. Nazmi yang sudah dua hari tidak ada jadwal photo shoot hanya berbaring di kamar seharian sembari berselancar di akun sos

  • Forgotten You   BAB 176 - Masa Lalu

    Karisma terdiam mendengar jawaban Nea. Entah perempuan itu tengah merayunya saja atau memang kenyataan dari hatinya mengatakan hal seperti itu.“Memang apa yang bikin lo pengen dapetin gue lagi?”“Ya lo tahu, gak ada cowok di luar sana yang bisa bikin gue puas selain lo.”“Huh? Lo tidur sama cowok lain lagi?”Tawa renyah Nea memenuhi indra pendengarannya membuat Karisma sedikit terkejut mengapa perempuan itu tertawa. Ya, sebelumnya Nea memang pernah tidur dengan beberapa pria namun, setelah dengannya perempuan itu berterus terang hanya ‘melayani’ kekasihnya saja.“Gak lah. Makanya gue cari lo.”“Lo emang terlalu jujur.”“Mau pesen sesuatu?”“Hmm gimana kalau kita nge-club. Udah lama juga gak ke sana bareng lo, ya untuk merayakan pertemuan kita lagi aja.”Nea memgangguk cepat mendengar ajakan Karisma. Menurutnya itu adalah ide yang sangat bagus. Dengan begitu mungkin ia bisa perlahan mengambil hati lelaki yang dulu sempat meninggalkannya.Di sisi lain, hujan yang sedari tadi turun deng

  • Forgotten You   BAB 175 - Benar

    “Huft. Lo butuh waktu berapa lama lagi sih, Naz? Lo berharap gue kasih lo waktu lagi terus lo lupa lagi gitu?”“Bukan gitu, Ka ... tapi emang akhir-akhir ini bikin gue mikir dan bingung banget.”“Apa sih yang lo pertimbangin? Geri? Laki-laki itu bahkan sekarang udah gak peduli sama lo kan?”Nazmi menggelengkan kepala, perasaannya resah meski sebenarnya ia berpikir demikian juga. Mengapa Karisma seperti membaca pikirannya saat ini? Apa lelaki itu tahu sesuatu tentang kekasihnya?“Jangan ngomong sembarangan tentang Geri, Ka. Dia gak seperti apa yang ada dalam benak lo.”“Really? Lo tahu dia lebih dari apa yang terlihat, huh?”“Ka ... kalau emang semua ini ada hubungannya sama Geri, terus apa salah gue kalau gue minta waktu buat mikirin lagi?”“Naz, realistis dong. Kapan terakhir kali lelaki bajingan itu kabarin lo? Sedangkan gue tiap hari chat lo meski respons lo dingin. Lo gak lihat perjuangan gue?”Gadis yang semakin resah kini menatap Karisma dengan netra yang terasa panas. Memang be

  • Forgotten You   BAB 174 - Putus

    Selang beberapa minggu dari putusnya Fauzan dengan sang kekasih, Nazmi yang tengah asyik berselancar di akun sosial media miliknya sedikit terkejut karena mendapati postingan dari lelaki tersebut.-Indahnya bersamamu, kekasihku (love) (hug) (kiss)-Setelah membaca caption dari foto Fauzan yang tengah merangkul seorang gadis dan gadis itu memberikan kecupan di pipinya ia kembali menatap gambar tersebut. Banyak sekali komentar pada gambar yang baru saja beberapa menit lalu ia unggah. Ada yang pro dan juga kontra ada juga yang membandingkannya dengan mantannya terdahulu.Segera Nazmi menangkap layar postingan beserta captionnya untuk ia bagikan pada gadis dalam foto tersebut. Ia masuk pada room chat dirinya dengan seseorang beranama Hana. Ya, gadis di postingan itu adalah Hana, sahabat dekatnya.Ia mengirimkan tangkapan layar tersebut sembari mengetik beberapa kata untuknya.-Astaga! Hana lo jadian sama Fauzan? Kok bisa sih? Lo gak kasih tahu gue! T_T-Hana yang tengah online sontak saja

DMCA.com Protection Status