Beranda / Rumah Tangga / Fargo & Carol / Bab 18. Shattered Hope

Share

Bab 18. Shattered Hope

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-11 00:05:36

“Fargo?” Debora sumiringah bahagia melihat Fargo ada di hadapannya. Sebelumnya, Debora sudah yakin bahwa Fargo akan datang ke apartemennya. Fargo tak mungkin membiarkan Andrew yang tengah sakit.

“Kenapa Andrew bisa demam?” Fargo menatap Andrew yang tidur di ranjang dengan pulas. Jauh dari dalam hati Fargo, dia merasa kasihan pada Andrew. Selama ini, Andrew tak pernah tahu tentang dirinya.

Debora bangkit dari tempat tidur perlahan, melangkah mendekat pada Fargo. “Aku tidak tahu. Tadi saat aku pulang dari kantor Andrew tidak demam, tapi saat Andrew merengek ingin bertemu denganmu, suhu tubuhnya mulai demam.”

Fargo langsung mendekat pada Andrew, dan memeriksa suhu tubuh Andrew—yang memang benar—bahwa Andrew tengah demam. Debora sama sekali tidak berbohong, atau mencari alasan padanya.

“Apa kau sudah memberikan obat penurun demam?” tanya Fargo seraya menatap Debora.

Debora menggelengkan kepalanya lemah. “Belum, Fargo. Aku belum sama sekali memberikan obat pada Andrew. Sejak tadi dia menol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Fargo & Carol   Bab 19. The lies that Begin to Unfold

    Carol menatap Fargo yang kini tengah bermain dengan Arabella. Terdengar suara pekikan riang Arabella membuat hati Carol terasa nyeri luar biasa. Jika dulu Carol selalu bahagia melihat kedekatan antara Fargo dan Arabella, kali ini Carol merasakan sakit luar biasa.Semua wanita di dunia ini, akan hancur melihat suami yang teramat dicintainya mengkhianatinya. Carol tak pernah mengira akan merasakan sesakit ini. Berkali-kali Carol meyakinkan bahwa dirinya terjebak dalam mimpi buruk, namun ini semua adalah kenyataan. Apa yang Carol alami adalah nyata, bukanlah mimpi.Fargo telah mengkhianatinya. Ini adalah kenyataan yang harus Carol terima. Tak mudah, tapi fakta yang ada memanglah demikian. Berjuang berjalan di atas pecahan kaca, tidaklah mudah, tetapi Carol harus menghadapi kenyataan menyesakan.“Mommy, come here, Mommy.” Arabella meminta Carol untuk mendekat padanya.Carol menurut. Wanita itu kini duduk di sisi kanan Arabella. Sedangkan Fargo duduk di sisi kiri Arabella. Sedari tadi, Ca

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Fargo & Carol   Bab 20. Hurt

    “Tuan, dari hasil informasi yang saya dapatkan selama ini Nona Debora tinggal dengan putranya di Romania. Selain itu, kabar yang saya dengar, Nona Debora meninggalkan keluarganya, karena keluarganya meminta Nona Debora untuk menggugurkan kandungannya.” Gene melaporkan hasil informasi yang telah didapatkannya, tentang kehidupan Debora.Ya, laporan Gene sukses membuat Fargo terdiam. Fargo sengaja meminta Gene untuk mencari tahu kehidupan Debora di masa lalu. Selama ini, Debora tak pernah menceritakan pada Fargo tentang apa saja yang telah dilewati oleh wanita itu.Fargo tak pernah mengira kalau Debora melewati masa-masa yang sangat berat. Ada rasa bersalah dalam diri Fargo. Jika saja, Fargo tahu tentang kehamilan Debora lebih awal, maka Fargo tak mungkin membiarkan Debora hidup di luar sana berjuang sendirian. Bagaimanapun, dirinya tetap bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya di masa lalu.“Apa selama ini, Debora pernah menjalin hubungan dengan pria lain?” tanya Fargo dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Fargo & Carol   Bab 21. Love Doesn’t Hurt

    Fargo membanting pintu mobilnya, dan berjalan cepat masuk ke dalam lobby apartemen di mana unit apartemen Debora berada. Raut wajah Fargo nampak menunjukan kekhawatirannya. Sebelum Fargo meninggalkan Andrew, pria itu memastikan bahwa demam Andrew sudah turun, tapi entah kenapa malah sekarang bocah laki-laki itu kembali demam.“Fargo?” Debora yang berada di ruang tamu, menatap Fargo yang baru saja masuk ke dalam apartemennya. Senyuman di wajah Debora terlukis. Wanita itu bahagia, karena Fargo datang cepat.“Di mana Andrew?” tanya Fargo seraya menatap dingin Debora. Pancaran mata Fargo nampak sangat jelas terselimuti kekhawatiran.“Andrew ada di kamar. Dia terus mencarimu,” jawab Debora pelan.Fargo mengembuskan napas panjang. “Kenapa dia demam lagi? Terakhir, suhu tubuhnya sudah menurun.”“Aku tidak tahu, Fargo. Aku juga bingung.” Debora berucap penuh kekhawatiran.“Apa kau sudah memanggil dokter untuk ke sini?” Fargo kembali bertanya. “Belum. Andrew tidak mau diperiksa oleh dokter. Y

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Fargo & Carol   Bab 22. Choosing to Separate

    “Shit!” Fargo mengumpat kasar melihat Carol melajukan mobil dengan kecepatan penuh. Kemarahan Carol membuat wanita itu sampai lepas kendali dalam melajukan mobil. Dalam hati, Fargo merutuki keadaan di mana dirinya harus terpergok oleh Carol. Fargo tak menginginkan dengan cara seperti ini Carol tentangnya dengan Debora.Fargo menginjak pedal gas, menambah laju mobil. Fargo menyalip ke kiri agar bisa bersampingan dengan mobil Carol, namun sialnya malah mobil Carol kian melaju dengan kecepatan penuh, hingga berhasil melewati jauh mobil Fargo.“Carol! Beraninya kau mengebut tanpa memikirkan kehamilanmu!” Fargo menekan klakson, memberikan kode meminta Carol untuk tidak mengebut, tapi hasil yang didapatkan adalah nihil. Carol tetap melajukan mobil dengan kecepatan penuh.Fargo mengembuskan napas kasar, berusaha mengendalikan amarahnya. Fargo terpaksa memilih untuk menjaga jarak dari mobil Carol. Jika Fargo tetap mengejar mobil Carol, malah membuat wanita itu semakin melajukan mobil dengan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Fargo & Carol   Bab 23. Broken

    Carol bergeming di tempatnya dengan wajah yang nampak pucat. Pancaran mata wanita itu lemah seperti tengah menyimpan jutaan beban berat. Layaknya piring yang telah pecah tak mampu lagi bisa untuk terbentuk sempurna sedia kala.Carol berharap dirinya tengah bermimpi buruk, dan segera terbangun dalam mimpinya. Akan tetapi, semua ini adalah nyata. Pria yang sangat dicintainya telah menghancurkan impiannya. Bagaikan istana pasir yang diterpa ombak. Dalam hitungan detik, semuanya hilang.Hal yang tak mungkin bisa termaafkan adalah kebohongan yang menyakitkan. Mungkin jika Fargo jujur padanya sejak awal, maka tak akan pernah menjadi seperti ini. Sekarang yang ada di dalam pikiran Carol adalah kehidupan Arabella dan kehidupan anak yang ada di dalam kandungannya. Carol hanya ingin memastikan bahwa nanti kehidupan dua anaknya bahagia tanpa kekurangan apa pun.Langkah kaki memasuki kamar. Carol tetap melamun menatap lurus ke depan. Carol seakan mengabaikan yang datang. Karena tentu wanita itu t

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Fargo & Carol   Bab 24. Complicated

    Fargo berlari menelusuri koridor rumah sakit. Tampak jelas raut wajah Fargo menunjukan rasa panik. Yang ada di dalam pikiran Fargo hanyalah kondisi Andrew. Fargo yakin pasti Andrew akan sangat takut melihat Debora pingsan.Saat tiba di depan ruang rawat, langkah kaki Fargo terhenti melihat Gene berada di depan ruang rawat sambil memeluk Andrew. Suara tangis Andrew begitu terdengar dan menyesakan hati Fargo. Tangis yang terdengar sangat rapuh dan sedih.“Daddy.” Andrew yang melihat Fargo langsung berlari memeluk Fargo. Refleks, Fargo menggendong Andrew dan memberikan pelukan hangat pada Andrew.“Tuan.” Gene menundukan kepalanya saat melihat Fargo datang.“Daddy, Mommy sakit,” isak Andrew sesegukan dalam pelukan Fargo.“Ibumu pasti akan segera sembuh. Sudah jangan menangis.” Fargo mengusap-usap punggung Andrew, berusaha menenangkan bocah laki-laki itu.Andrew membenamkan wajahnya di leher Fargo. Bocah laki-laki itu nampak begitu sedih. “Mommy tidak boleh sakit, Daddy. Aku menyayangi Mom

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Fargo & Carol   Bab 25. Adrik?

    “Bagaimana keadaan Carol?” Damian bertanya kala sang dokter sudah selesai memeriksa Carol. Tak menampik, raut wajah Damian menunjukan kecemasannya. Bagaimanapun Carol adalah istri dari keponakannya. Pria itu tak ingin sampai terjadi sesuatu hal yang buruk pada Carol. “Tuan, Nyonya Carol kelelahan. Tensi darahnya rendah. Kandungan Nyonya Carol masih muda. Mohon Nyonya Carol jangan membebani Nyonya Carol dengan beban pikiran,” ujar sang dokter mengingatkan Damian.Damian terdiam sebentar mendengar jawaban dari sang dokter. Kalau seperti ini, maka pasti terjadi sesuatu masalah. Pun tadi Damian mengingat wajah Carol yang menunjukan seperti memiliki masalah berat.“Aku mengerti. Thanks,” jawab Damian datar.“Baiklah, kalau begitu saya permisi.” Dokter itu segera pamit undur diri dari hadapan Damian.Saat sang dokter sudah pergi, Damian mendekat pada Carol. Pria itu duduk di tepi ranjang, menatap wajah Carol yang pucat. Mata Carol sembab. Damian yakin pasti Carol menangis lama. Entah mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Fargo & Carol   Bab 26. Time Changes Everything

    Jantung Carol nyaris berhenti melihat sosok pria yang sudah lama tak dia lihat ada di depannya. Pria yang telah meninggalkan memori buruk di ingatan Carol. Tampak wajah Carol memucat ketakutan. Detik di mana Carol merasakan adanya bahaya, dia langsung menjauh dari sosok pria yang ada di hadapannya itu.“K-kau—”“Carol, tenanglah. Aku tidak akan melukaimu.” Adrik mundur satu langkah, demi tidak membuat Carol ketakutan. Bukan hanya Carol saja terkejut, tapi Adrik pun terkejut. Pria itu tak mengira akan bertemu dengan Carol.Carol mengatur napasnya. Walau ketakutan melanda, tapi Carol tetaplah berusaha untuk tenang. “Kenapa kau ada di sini, Adrik?” tanyanya dingin.“Fargo sudah mencabut tuntutannya. Harusnya aku sekarang berada di Russia, tapi aku ke sini karena pengobatan ibuku. Kesehatan ibuku menurun sejak aku berada di rumah sakit jiwa. Tenanglah, Carol. Kejiwaanku sudah baik. Jika aku masih gangguan jiwa, tidak mungkin polisi membebaskanku,” jawab Adrik dengan tatapan dalam, menatap

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12

Bab terbaru

  • Fargo & Carol   Bab 49. Ending Scene (TAMAT)

    “Kita akan berlibur, Dad, Mom?” Arabella menatap penuh binar bahagia pada kedua orang tuanya di kala mendapatkan informasi bahwa kedua orang tuanya akan mengajak berlibur bersama.Fargo dan Carol tersenyum dan mengangguk. “Ya, kita akan pergi berlibur.”“Yeay!” Arabella memekik kegirangan. “Daddy, Mommy.” Axton melangkah menghampiri Fargo dan Carol yang ada di ruang keluarga. Bocah laki-laki itu baru saja selesai bermain sepeda di halaman belakang rumahnya.“Axton, kita akan pergi berlibur.” Arabella yang melihat Axton datang langsung memeluk adiknya itu.Kening Axton mengerut. “Kita akan berlibur?”Arabella mengurai pelukannya, dan menangkup kedua rahang adiknya itu. “Iya, Axton. Kita akan pergi berlibur. Kau senang, kan?”Senyuman sumiringah terlihat di wajah Axton. “Yeay, aku senang sekali, Kak. Aku senang kita akan berlibur.”Arabella dan Axton saling berpegangan tangan. Mereka melompat-lompat dan tersenyum bahagia karena akan berlibur keluarga. Tampak Fargo dan Carol tersenyum m

  • Fargo & Carol   Bab 48. Extra Part III

    “Uncle Daddy.” Arabella menghamburkan tubuhnya pada Damian yang baru saja tiba. Refleks, Damian menggendong Arabella dan mengecupi pipi bulat Arabella bertubi-tubi.Fargo dan Carol tersenyum melihat Arabella yang sangat dekat dengan Damian. Ya, harusnya Arabella memanggil Damian dengan sebutan ‘Grandpa’, tapi tentu saja Damian menolak dipanggil ‘Grandpa’. Awalnya Arabella memanggil Damian dengan sebutan Paman seperti Fargo. Akan tetapi semakin bertambah usia Arabella panggilan Paman untuk Damian tergantikan ‘Uncle Daddy’. Panggilan itu membuat semua orang gemas pada Arabella termasuk juga Damian yang gemas.“Little girl, kau semakin hari semakin cantik,” puji Damian yang tak henti menghujani Arabella dengan kecupan.“Uncle Daddy juga semakin tampan,” jawab Arabella sambil melingkarkan tangannya di leher Damian.Kimberly tersenyum melihat sikap manis Arabella.“Hi, Kim.” Carol memeluk Kimberly bergantian dengan Fargo yang juga memeluk Kimberly.“Ah, Diego. Tubuhmu semakin tinggi dan

  • Fargo & Carol   Bab 47. Extra Part II

    Carol dan Fargo masih belum mengatakan apa pun setelah mendengar keluhan putri sulung mereka. Baik Carol dan Fargo sama-sama melukiskan senyuman di wajah mereka. Mereka tak mengira alasan yang membuat putri mereka kesal adalah Diego—anak Kimberly dan Damian.Carol yang tadinya kesal, kali ini sudah mulai membaik tak lagi kesal. Bagaimana tidak? Alasan putri kecilnya itu sangat lucu. Memang Arabella itu sangat manja pada Diego. Arabella selalu menyukai setiap kali Diego menjemputnya. Jadi tak heran kalau sekarang Diego tak bisa datang menjemput, pasti Arabella akan merajuk seperti anak kecil. Fargo membawa tangannya membelai pipi Arabella. “Jadi kau kesal karena Diego tidak bisa datang menjemputmu, dan juga kesal karena banyak teman-temanmu mengirimkan surat cinta untuk Diego?” ulangnya memastikan.Arabella mengangguk sambil melipat tangan di depan dada. “Iya, Daddy. Aku kesal sekali.”Fargo mengecupi pipi bulat Arabella. “Oke, nanti besok Daddy akan meminta Diego datang ke sini untu

  • Fargo & Carol   Bab 46. Extra Part

    Tiga tahun berlalu … Suara dering ponsel terdengar membuat Carol yang tengah membuat kue langsung mengalihkan pandangannya ke arah ponselnya yang ada di atas meja. Carol mendecakkan lidahnya pelan di kala ada yang mengganggunya. Padahal dirinya sedang sibuk membuat kue.“Nyonya, biar saya yang menyelesaikan membuat kue ini. Anda bisa menjawab telepon Anda. Mungkin saja itu adalah telepon penting,” ucap sang pelayan sopan. Pelayan itu menawarkan diri, karena dia pun tengah membantu Carol membuat kue.Carol mendesah panjang. Padahal sedikit lagi kue yang dibuatnya akan segera selesai, tapi malah ada saja yang mengganggunya. Dengan wajah sedikit kesal, Carol mencuci tangannya hingga bersih—dan mengambil ponselnya di atas meja—tertera nomor sopir putrinya menghubunginya.Carol terdiam sebentar nampak bingung. Tak biasanya sopir Arabella menghubunginya. Tanpa pikir panjang, Carol memutuskan untuk menjawab panggilan telepon tersebut.“Hallo?” jawab Carol kala panggilan terhubung.“Nyonya,

  • Fargo & Carol   Bab 45. Perfect Ending

    Beberapa bulan berlalu …“Sayang, kenapa kau membelikanku ice cream cokelat? Aku sedang ingin ice cream vanilla.” Carol merajuk kesal pada Fargo yang membawakannya ice cream cokelat. Wanita itu melipat tangan di depan dada tepatnya di atas perut buncitnya. Bibirnya tertekuk seperti anak kecil yang tak dibelikan mainan.Fargo mengembuskan napas kasar. “Tadi kau hanya bilang ingin ice cream saja. Jadi aku memilih cokelat. Kau biasanya juga suka ice cream cokelat.”Fargo nyaris dibuat sakit kepala oleh keinginan Carol. Tadi istrinya itu ingin dirinya sendiri yang membelikan ice cream, setelah dirinya sudah membeli ice cream, tetap malah disalahkan. Padahal Fargo sudah memilih ice cream yang sering disukai istrinya itu.Bibir Carol kian menekuk. “Aku ingin ice cream vanilla. Aku tidak mau ice cream cokelat.”Fargo mengangguk memilih untuk mengalah. “Oke, aku akan membelikan lagi untukmu. Kau tunggu sebentar.” Lalu Fargo hendak pergi, namun Carol memeluk lengan Fargo, seakan tak membiarkan

  • Fargo & Carol   Bab 44. Everyone Deserves to be Happy

    “Fargo, ayo kita berangkat sekarang, Sayang. Daddy dan Mommy sudah menunggu kita.” Carol berucap seraya menyisir rambutnya. Pagi menyapa Carol sudah tampil cantik dengan midi dress motif bunga kecil-kecil.Fargo mendekat sambil memakai arlojinya. “Iya, Sayang. Tenanglah. Kita tidak akan terlambat. Pamanku dan Kimberly juga masih di jalan, mereka belum sampai di rumah orang tuaku.”Pagi ini, keluarga Carol dan keluarga Fargo berkumpul bersama. Itu kenapa Carol dan Fargo sibuk ingin bersiap-siap. Pun mereka juga tak sabar ingin bertemu Arabella. Sebelumnya memang Arabella cukup lama tinggal di orang tua Carol atau orang tua Fargo. Alasannya karena waktu itu Carol dan Fargo tengah mengurus proses cerai mereka. Baik Carol ataupun Fargo tak ingin sampai Arabella mengerti bahwa mereka memiliki masalah.Carol merapikan kerah baju sang suami. “Ya sudah kita berangkat sekarang. Aku merindukan putri kecil kita, Sayang.”Fargo menganggukan kepalanya, dan memberikan kecupan di bibir sang istri. D

  • Fargo & Carol   Bab 43. Strong Love

    Carol tak menyangka akan keputusannya. Tepatnya di kala sang hakim hendak ingin mengetuk palu, hati Carol mendorong keras dirinya, seakan memberikan perintah untuk menghentikan semua itu. Ya, pada akhirnya ego dan perasaan yang menang adalah perasaan. Fakta membuktikan bahwa cinta Carol lebih kuat dari apa pun.Mungkin banyak orang di luar sana mengatakan bahwa Carol bodoh, karena tetap mencintai pria yang menorehkan luka padanya amat dalam. Namun, wanita itu sama sekali tak peduli akan pendapat orang tentangnya. Karena hati tak pernah bisa untuk berbohong.Saat ini Carol berada dalam pelukan Fargo. Belum ada kata yang Carol ataupun Faro ucap. Hanya pelukan hangat yang seakan menyalurkan rasa cinta mereka yang amat dalam. Setelah persidangan, Fargo membawa Carol pulang. Seluruh keluarga memberikan ruang untuk Carol dan Fargo berdua. Dua insan itu butuh waktu berdua demi mencairkan gunung es yang telah menyelimuti hubungan mereka.“Fargo, di mana putri kita??” Carol memulai percakapan,

  • Fargo & Carol   Bab 42. The Divorce Trial

    Carol menatap cermin yang ada di hadapannya. Raut wajah Carol menunjukan jelas kemuraman dan kesedihan yang menyelimuti. Riasan di wajahnya sangat tipis bahkan nyaris tak terlihat. Mata sedikit sembab akibat tangis sepanjang malam.Tatapan Carol teralih pada cincin pernikahan yang melingkar di jari manisnya. Cincin yang telah menemaninya bertahun-tahun lamanya. Carol menyentuh cincin pernikahannya itu. Matanya sudah berkaca-kaca hendak ingin meneteskan air mata. Namun, Carol segera menyeka air matanya agar tak berlinang.Ya, hari ini adalah hari di mana Carol akan melepas Fargo selamanya. Hati Carol selalu terluka membayangkan akan melepas Fargo. Akan tetapi, Carol menyadari bahwa tindakan yang diambilnya adalah yang paling terbaik. Bagi Carol, selamanya Fargo tak akan pernah bisa untuk berubah. Fargo tak pernah mau belajar dari kesalahan di masa lalu. Meskipun berat, tapi Carol harus tetap bisa merelakan bahwa memang takdir tak menakdirkan dirinya bersama dengan Fargo.Mata indah Ca

  • Fargo & Carol   Bab 41. Last Kiss

    Berita tentang perceraian Fargo dan Carol telah terdengar oleh publik. Lagi dan lagi, Fargo menjadi topik pembahasan utama para media. Kasus perselingkuhan Fargo di masa lalu, masih kerap menjadi pembahasan, dan sekarang ditambah kasus percaian Fargo dengan Carol. Beberapa wartawan kerap mewawancarai pihak keluarga Fargo dan keluarga Carol, namun hingga detik ini keluarga Fargo dan Carol memilih untuk bungkam, tak sama sekali menjawab pertanyaan dari para wartawan. Tentu, keluarga Fargo dan Carol memilih untuk tidak bersuara, karena tak ingin memperkeruh suasana. Tidak ada yang bisa membujuk Carol. Bahkan kemarin, Cadey dan Kimberly sempat berbicara dengan Carol, membahas tentang masalah Carol dan Fargo, namun sayangnya tak berhasil. Carol meminta Cadey, Kimberly, bahkan semua pihak keluarga untuk tak ikut campur dalam keputusan yang telah dia buat.Menjelang sidang perceraian, Carol menitipkan Arabella pada orang tuanya saja. Pun orang tua Fargo juga turut menjaga Arabella bergan

DMCA.com Protection Status