Beranda / Fantasi / Fantarna / Nona-nona Penyihir

Share

Nona-nona Penyihir

Penulis: Nagia Z. A.
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-24 15:14:53

Falfayria sampai ke kawah itu. Ia melewati jalan pintas melewati portal kristal yang rusak. Menuruni lembah di sampingnya. Danil membuntuti Falfayria, untunglah ia bisa menemukannya. Dengan hati-hati Falfayria menuruni bukit ke lembah berkawah. Pepohonan berdaun lebat disisi lembah menjulang seperti perbatasan di bukit itu. Danil melihat di balik pepohonan itu. Saat Falfayria mulai jalan ke tengah kawah berdebu pasir itu. Danil menuruni kawahnya pelan-pelan dan bersembunyi di balik batu besar. Kau pasti penasaran kenapa Danil diam-diam membuntuti Falfayria. Danil masih curiga dengan Falfayria, dan Byzan bilang kalau mereka tidak bisa membuat bola cahaya di tangannya dan pecah begitu saja. Dan satu lagi yang paling Danil tidak percaya lagi. Ia bertemu dengan wanita, yang di sebut-sebut sebagai Murghoana, selir para Waemon. Ada di kawah itu.

“Wae,wae. Akhirnya kau datang juga, Muridku. Seperti yang kau lihat ini adalah pertemuan dan pelatihan terakhir saat kau menjadi mur

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Fantarna   Obor Yang Telah Padam

    Danil menjadi gelisah. Ia mengangkat pundak Falfayria. Menyandarkannya ke pahanya.“Kau, bisa berdiri? Kau gak apa-apa? Kenapa jadi begini?” kata Danil panik.Falfayria dipenuhi luka sayatan kecil dimuka dan tangannya. Ia begitu lemah dan berdebu.“Aku harus kembali ke istana,” guman Falfayria lirih.“Baiklah. Aku akan mengangkatmu, atau mau aku gendong?”“Terserah kau saja. Aku harus kembali ke istana, dengan segera!” Falfayria kemudian tak sadarkan diri. Danil melingkarkan tangan Falfayria ke lehernya. Pelan-pelan ia meletakkan tangan kanannnya di kedua lutut Falfayria yang kecil itu dan tangan kirinya di punggungnya. Ia agak risi, tapi ia tidak bisa meninggalkannya sendirian dan memanggil yang lain dahulu. Danil mengangkat Falfayria pelan-pelan. Ia ternyata ringan jadi Danil tak perlu susah payah menaiki bukit. Saat ia berada di belakang portal kristal yang rusak, sebuah suara melengking kera

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Fantarna   Perang Di Medan Istana (I)

    “Inilah saatnya. Kehancuran. Murghoana, kau sudah siap?” tanya pria itu.“Tentu saja, Nasa(Raja) Raja Syayt Yashid. Aku kan menghancurkan semuanya,” jawab Murghoana.“Bagus. Sekarang cermin portal warna-warna mereka kan hilang.”“Dan mereka semua kan sengsara dan hancur. Nasa dan Gerhanya akan binasa.”“Ya, semuanya.” Lalu ia tertawa sangat mengerikan.Raja Syayt tertawa begitu keras. Sampai-sampai Falfayria terbangun. Ia duduk tegak di tempat tidur besar berkelambu. Putri Amy duduk disampingnya.“Kau tidak apa sekarang. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Dan istana sedang diserang,” kata nya.Falfayria melompat dari tempat tidurnya. Beranjak ke pintu dan melihat keadaan.“Tunggu, adikku. Kau sebaiknya makan dulu. Lagipula di luar berbahaya,” Amy memeringatkan dengan sedikit teriak.Falfayria tidak menghiraukannya. Ia lalu melihat dibalkon

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • Fantarna   Perang Di Medan Istana (II)

    Falfayria kewalahan melawan Raja Syayt. Byzan mengambil busur panah dari prajurit yang sudah gugur tergeletak di tanah. Ia melesatkan panahnya berkali-kali sampai habis. Tapi prisai jimat sihir itu menangkis semuanya. Falfayria terengah-engah mempertahankan posisinya. Kemudian ia merasa ada yang ganjil. Ia menoleh kebelakang dan melihat Murghoana memasuki istana, berniat ke ruang bawah. Raja Syayt menyerang dengan bola hitam-keunguan ke arah Falfayria. Pertahanan Falfayria hampir goyah.“Kakak Byzan! Murghoana masuk ke istana. Seseorang harus menghentikannya,” katanya.Satu tangannya melancarkan bola cahaya enam kali ke Raja Syayt. Byzan berbalik dan melihat Murghoana masuk dan menghabisi para prajurit dan penjaga. Perhatiannya kembali ke Raja Syayt.“Tidak mungkin! Bagaimana bisa kita... agh, ini kacau sekali,” gerutunya.Kemudian saat ke luar benteng, Danil berlari sambil membidik Raja Syayt dengan Thempaka tapi ia belum tahu itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-31
  • Fantarna   XTRA STORIES: Dyarie Lylacia | Falfayria Grand Wamma (I)

    Falfayria suka sekali saat aku menceritakan sejarah Negeri ini pada saat aku muda. Aku ingat hari-hari kelam saat pasukan Waemon itu membuat negeri kami diselaputi oleh kabut tebal di sepanjang perbatasan pulau. Dan yang lebih parah, kristal portal kami rusak. Semua pulau di planet Warnas terjebak dalam kabut itu. Setidaknya itulah yang aku pikirkan. Kita bahkan tidak bisa melihat apapun di balik kabut itu. Kita juga dapat menyentuh kabut itu yang terasa seperti kristal. Kita mencoba menghancurkanya dengan thempaka dan katapult kami, dan tetap saja tidak berhasil. Malahan membuat kabut itu lebih indah dengan percikan api ungu dan debu kerlipan kami. Yah, memang negeri kami lumayan maju dibanding pulau warna yang lain makanya kita punya senjata tadi. Tapi tenang saja, aku yakin pulau warna lain juga segera membuat senjata-senjata itu untuk melawan Waemon. Jika tidak karena ide bodoh para Waemon semua ini tidak akan terjadi. Mereka ingin sekali pergi menjajah planet ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Fantarna   XTRA STORIES: Dyarie Lylacia | Falfayria Grand Wamma (II)

    Dalam butik itu, aku benar-benar senang. Terutama saat disana aku melihat berbagai gaun ungu yang indah. Entah kenapa meskipun banyak sekali berbagai warna lain, aku tetap tertarik dengan warna ungu. Aamir berdiri di samping pria dibalik meja. Aamir bilang kalau itu meja kasir dan pria itu mungkin pemilik toko ini. Aku tidak peduli! Aku sedang melihat-lihat baju-baju ini. Baju dan gaun Bumi! “Pacarnya, kang?” tanya pemilik toko. Dia memakai kacamata dan agak gendut. “Kenal aja kagak! Apalagi pacar!” tukas Aamir. “Tapi tebak, aku malahan jadi pemandunya!” “Ohh, jadi dia itu turis, ya?” kata pria pemilik toko itu. Aku agak sebal Aamir mengatakan itu. Tetapi langsung hilang saat aku melihat gaun indah itu. Gaun yang dipajang dengan patung tanpa kepala. Gaun panjang yang kainnya berbulu membentuk mawar di sisi lengkungan bawahnya dan kain beludru sampai ke pinggang. Di bagian dadanya dihiasi berbagai permata yang berkilauan. Oh,sepertinya bukan permata be

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Fantarna   XTRA STORIES: Dyarie Lylacia | Falfayria Grand Wamma (III)

    “Lihat! Cocok sekali kau pakai!” seruku saat melihat Aamir akhirnya memakai baju itu.“Kurasa agak canggung. Aku belum pernah memakai tuxedo sebelumnya,” kata Aamir.Ia pemalu sekali! Jasnya bewarna ungu kehitaman dengan kerahnya yang bewarna ungu menyala. Celananya serasi dengan jas dan kemejanya juga bewarna ungu dengan dasi kupu-kupu bewarna ungu. Ia juga memakai topi yang ada dalam paket baju itu.“Kau terlihat hebat!” kataku memujinya lagi. “Ayo kita keluar!”“HAH?” dia berteriak. “Tidak mau!”Akhirnya kita berjalan-jalan di taman kota. Ternyata Bumi indah juga. Tapi terlalu ramai. Aku memakai gaun yang kubeli kemarin. Gaun sepanjang betis yang berbulu membentuk mawar di bawah kain beludru dengan manik-manik di dadanya. Lengan bajunya panjang dan kerahnya lebar.Kami duduk di bangku taman di depan air mancur. Aku masih memikirkan apa aku bisa kembali pulang. Aku men

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03
  • Fantarna   XTRA STORIES: Dyarie Lylacia | Falfayria Grand Wamma (Last)

    Aku dan Aamir sedang di taman istana waktu itu. Aamir tengah memegang erat kotak itu. Ia begitu khawatir ini semua tidak akan berhasil. Wister juga mengikuti kami di taman.“Apa kau yakin aku bisa?” kata Aamir.“Tentu saja. Kau harus menyimpannya dengan baik. Bagaimanapun caranya!” kataku.“Lebih mudah dikatakan daripada dilakukan!” guman Aamir.“Santai saja. Aku rasa di Bumi lebih aman. Kakakku benar.” Aku memandang Aamir lekat-lekat. “Kau harus menjaganya dengan baik, Aamir. Kami percaya padamu. Kami tidak mau Jimat itu sampai ke tangan para Waemon. Aku akan kembali untuk menemuimu. Atau kalau tidak suamiku, anakku, ataupun cucuku yang akan mengembalikan Jimat itu ke Warnas.”Aamir menarik napas. Ia mengeluarkannya sambil menguap. “Kalau begitu, aku merasa terhormat, Putri Lilacya. Aku akan menjaga kotak Jimat ini sampai darah penghabisaku. Dan jika kau belum saja kembali untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • Fantarna   United

    Color Symphony Waktunya Para Warna BersatuKau sudah mendengar cerita sebelumnya tentang bagaimana para Warnarish Ungu dan pulau mereka yang unik. Dan juga perjuangan mereka mempertahankan kerajaan dan pulaunya. Dan satu hal lagi, anak manusia. Danil, Danniyyal. Ya dia, selalu ingin ditulis lengkap namanya. Juga berjuang bersama para Warnarish ungu, atau terpaksa. Tapi ada satu hal lagi yang harus mereka lakukan. Menghentikan Murghoana, sang selir, penyihir jahat para Waemon, guru Falfayria (mantan) yang sengaja dan sudah berencana menguasai bumi, apapun caranya.Danil dan Falfayria tiba di gudang belakang sekolah Orchid’s. Tapi keadaannya benar-benar berantakan. Barang-barangnya berjatuhan dan bergele

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-12

Bab terbaru

  • Fantarna   THE RED ONE: My Fire My Color (I)

    “Wuah, jadi begitu! Apa kalian semua setuju?” seru Taffie penuh semangat.Kedua belas Auru terdiam sembari mengerjap bingung. Bayru menelan ludah, teringat akan kejadian lama tentang manusia. Ivoria juga terlihat tak yakin. Blazore terdiam, tak peduli. Pytch memandang Nayle yang semringah. Salvero memandang warnarish berlalu-lalang, tak mau peduli. Maya menatap Taffie serius. Kochop mengernyit. Karmin memainkan api di tangannya. Boltya memandang api di tangan Karmin menari-nari.“Taf, aku sudah bilang padamu, akan bahaya kalau kita benar-benar berbaur dengan manusia. Dan jumlah yang ingin masuk ke sekolah ada … dua belas? Hampir sepertiga dari angkatan kelas baru setiap tahunnya!” tutur Falfayria. “Lagipula, apa kita terus bisa menahan kekuatan kita dan mengubah warna-warna di sekitar kita?”“Aku setuju, lagipula aku tidak perlu sekolah lagi!” sahut Karmin, Auru Abu-Abu. “Bayru pun coba-coba mencari pekerjaan di Bumi, dan lihatlah apa yang terjadi. Selain murid apa kau mau kami bekerj

  • Fantarna   THE PINK ONE: COLOR OF THE HEART (II)

    Taffyandria dipandang sinis oleh Peonie. Raja Pinqoe menatap lirih putrinya.“Apa yang akan kau lakukan?” tanya sang raja.“Apa yang Ayahanda lakukan dengan seenaknya pada warnarish yang tidak bisa apa-apa dan hanya mengikuti eksekusi sampai akhir! Ayahanda tidak pernah peduli para warnarish Pink yang dieksekusi! Dan sekarang Ayahanda juga akan melakukannya pada Meagantya? Hanya karena selir baru dengan paras cantik, anggun, pintar, bisa segalanya, kebalikan dariku ini menuduhnya pembunuh karena sebuah botol beracun yang ditemukan Meagantya? Kenapa Ayah juga tidak curiga dengan botol racun yang sudah ada di kamar Nyonya Peonie? Apa yang selir itu lakukan? Apa dia mau bunuh diri? Atau mau meracuni salah satu dari kita?”“Taffyandria!” gertak Raja Pinqoe.“Kenapa tiba-tiba Meagantya dijadikan tersangka pembunuhan? Apa motifnya? Karena pertemuan kemarin siang? Sikap Nyonya Peonie yang menyebalkan karena terus menggan

  • Fantarna   THE PINK ONE: COLOR OF THE HEART (I)

    Tubuh Taffie bergetar saat mendengar saat Meagantya divonis ingin meracuni Selir Peonie. Mentor favoritnya yang selalu mendidiknya dengan sabar dan penuh ilmu membuatnya semakin yakin kalau itu semua hanya tuduhan palsu. Meagantya akan dieksekusi hari ini. Sungguh kejam dan tergesa-gesa. Taffie tahu perbuatan siapa ini. Namun, kotak hadiah di nakasnya membuatnya bertanya-tanya siapa gerangan yang memberinya. Dia membaca kalau Peonie memberikan kotak itu, tetapi tatapan sinisnya saat Taffie mengamuk ketika mendengar eksekusi Meagantya, dia ragu wanita titisan waemon itu yang memberinya. Taffie teringat tempo hari ketika Peonie, Meagantya, dan dirinya duduk di taman. Dia tidak tahu kalau wanita mengerikan itu akan datang. Meagantya tersenyum selayaknya sebuah rencana berhasil. Taffie hamper saja menembakkan bola-bola cahaya di sekitarnya. Dia tidak sudi bertemu Peonie di waktu luangnya. Lain hal dengan Meagantya, kalau bisa Taffie bisa sekamar d

  • Fantarna   All in Colors

    FantarnaAll in ColorsPetualangan Para Auru WarnaWarnarish yang selamat dari pemusnahan akhirnya tinggal di sebuah gua tersembunyi di suatu pulau di Bumi. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan Bumi di sekitarnya. Bersama dengan para warna lainnya, mereka hidup bersama, secara rahasia. Namun, para Auru penjaga yang penasaran dengan seisi Bumi memutuskan untuk berpetulangan. Beretemu dengan penduduk Bumi dengan sifat bermacam-macam.Tantangan ddan rintangan diarungi, resiko dihadapi, maut pun menanti.Namun, yang paling buruk adalah penyihirr terkuat Waemon akhirnya menemukan cara untuk bergabung dengan para Warnarish.Memusnahkan mereka untuk selamanya!The Pink One: Color of The HeartTaffie hanya mengingkan kebah

  • Fantarna   XTRA STORIES: Gladiator Warnarish

    Malam ini merupakan malam yang paling bersejarah. Malam yang paling berbeda dari malam yang lain. Setidaknya itulah menurutku. Meskipun aku hanya menjadi pengurus dalam acara ini tetapi tetap saja malam ini sangat berarti untuk kita semua, para warnarish. Baiklah, mungkin aku agal berlebihan. Tetapi aku sudah tidak sabar dengan acara ini. Dan—ohh, sang auru biru juga ada disini, pengawalnya adalah kekasihku. Entah kemana dia dua hari kemarin, tetapi karena dia sudah ada disini jadi mungkin ini adalah hal yang bagus. Aku masih tidak tahu kalau para auru akan melawan warnarish lain juga atau melawan sesama auru juga. Yang pasti malam ini akan menjadi malam yang tidak terlupakan. Olimpiade ini adalah olimpiade dimana setiap warnarish dari semua warna yang berbeda, 12 warnanya, akan berduel sampai ke final, UNTUK PERTAMA KALINYA!!! Dan aku, Shyan Chann akan ikut juga. Melawan warnarish yang hebat dan juga berkompeten. Ah, aku sudah tidak sabar. Tiba-tiba aku mendenga

  • Fantarna   Mengarungi Ombak Kematian

    Sang Ketua yang mereka bicarakan ternyata hampir mirip dengan mereka. Dia tinggal di sebuah gubuk yang terbuat dari bambu. Tirai masuknya dibuat dari kulit kelapa. Bayru dipaksa masuk kesana dan melihat ketua tiga orang tadi duduk bersila. “Apa ini? Orang yang terdampar lagi?” kata Sang Ketua. “Begitulah,” kata salah satu dari mereka. “Tapi yang satu ini aneh,” yang sebelahnnya menjelaskan, “Tidak ada kapal atau sampan apapun!” “Mungkin dia jatuh dari kapal dan kemari!” ujar yang satu lagi. “DIAM!” seru Sang Ketua. Bibir Bayru berkedut. Kemarin dia bertemu profesor psikopat, sekarang sekte orang aneh. “Apa sejak pertama kali melihatnya dia basah, atau bagaiman?” Kedua orang itu saling berpandangan dan yang satu lagi menggarukkan kepala. “Kami tidak tahu! Dia tiba-tiba ada di depan pulau.” “APA??? Itu tidak mungkin! Jika dia sudah ada disini dari kemarin, seharusnya kita tahu bukan?” Tidak! Ka

  • Fantarna   Langit Malam dan Lautan

    Falfayria agak terkejut saat ibu Danil yang membukakan pintu untuknya dan langsung memeluknya.“Oh, kau pasti ketakutan ya, Anak Manis!” serunya.Pasti ada sesuatu yang salah. Apa Danil tidak sengaja menceritakan apa yang terjadi?“Umma! Kenapa tiba-tiba?” kata Danil.“Oh, dia pasti kemari untuk memastikan kau baik-baik saja. Lagian kenapa kalian malah berpisah?”“Soal itu ....” Falfayria berhenti sejenak. “Sebenarnya aku sudah pulang dari tadi, tetapi karena rumahku gelap karena masih direnovasi jadi aku sebenarnya ingin menginap disini, maksudku ... ya—sebenarnya—”“Ohoho, pantas saja. Lagipula tidak apa-apa kau menginap disini. Dan apakah itu saudaramu?”Falfayria mengernyit. Dia tidak menduga ada yang mengikutinya. Jika itu Byzan, maka habislah dia.“Ah, bukan! Apa aku temannya Danil, juga?”Falfayria menoleh. Ternyata buk

  • Fantarna   Kriminal Yang Menyamar

    Niatnya untuk membantu Arabella menjelaskan semuanya, Arabella sendiri yang menjelaskan semua. Mereka hanya mendengarkan sembari Arabella menjabarkan apa yang terjadi dan menunjukkan-nunjuk ke siapapun yang dia ceritakan. Setidaknya Falfayria bisa tenang sedikit. Tetapi luka di bahu Danil membuatnya bersalah. Dia memandang Danil yang kini sudah siuman di mobil ambulans. Danil tidak mau dibawa ke rumah sakit, dia memaksa. Memang peluru yang mengenainya itu kecil, tetapi tentu saja dia perlu pengobatan yang serius.Di sisi lain, Bayru dan Aquwamarie saling membisu. Tidak ada lagi perdebatan antara pengawal dan tuannya. Bayru masih merasa tidak enak karena dia bertindak senaknya, dan kejadian yang menimpanya ini memang tidak pernah ia pikirkan. Aquwamarie juga merasa begitu, sebagai penjaga Auru dia seharusnya lebih memperhatikan Bayru dan mengawasinya di setiap waktu dimanapun.Semua warnarish menjaga perasaan dan emosi mereka agar mereka tidak sepenuhnya berubah. Untuk

  • Fantarna   Jinayah

    Falfayria tidak menduga bahwa pria itu sudah tahu dia berbeda. Bahkan Aquwamarie.Seharusnya kami menyelinap lebih cepat. Danil sekarang terluka. Apa yang harus kulakukan? Aku tidak bisa menggunakan kekuatanku jika Arabella disini! Falfayria membatin.“Dasar pria tua kejam! Apa yang kau lakukan pada Danil?” hardik Arabella.Tomo hanya terkekeh-kekeh. Tidak peduli apa yang dikatakan gadis itu.Arabella semakin kesal. Dia berteriak menerkam Tomo, tetapi Tomo menghindarinya dan menjambak rambutnya, membenturkan ke tembok. Darah mengalir di dahi Arabella, dia pun terjatuh.Falfayria tertegun. Dia saling berpandangan dengan Aquwamarie.Yah, mungkin saatnya untuk menunjukkan kekuatanku.“Nah, dua gadis favoritku! Gadis asing dari planet lain. Kalian juga akan bergabung dengan penelitian besarku. Aku tidak akan memberikan kalian pilihan. Bergabung denganku atau teman kalian tidak akan selamat, kalian tahu,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status