Beranda / Romansa / Falling for you / Episode 54 (Jason POV)

Share

Episode 54 (Jason POV)

Penulis: Racie4s
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Dikurangi dengan sejumlah aset yang kau miliki di luar negeri masih ada sekitar tujuh puluh juta dollar.” Pengacaraku, Joshua Hoffman menjelaskan selagi ia menekuri tumpukan dokumen di atas meja di hadapannya.

“Tapi aku ragu mereka akan menyinggungnya di pengadilan, kita bisa membicarakan tuntutan penalti dengan pengacaranya sebelum persidangan.” Ia mengalihkan pandangan dari file itu lalu mengangkat wajahnya menatapku.

“Kau ingin aku menghubungi kuasa hukum Rite dan mengatur jadwal temu dengan mereka?” tanyanya.

Aku baru hendak menyahut saat bunyi notifikasi pesan ponselku tiba-tiba berbunyi.

Aku mengerenyit membaca pesan berupa sederet barisan angka dan huruf yang diketikkan secara acak, tampak seperti sebuah sambungan kode URL.

Ini bukan yang pertama kalinya. Pesan serupa pertama kali dikirim beberapa minggu yang lalu. Sebuah pola deretan huruf dan angka yang sama dengan ini namun kode sambungan yang tersemat berbeda.

Didorong rasa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Falling for you   Episode 55 (Jason POV)

    “Aku tidak mengerti apa yang anda bicarakan, ” elakku. Ia menatapku skeptis, lalu mendengus pelan. “Ini bukan pertama kalinya aku dibuntuti.” “Jangan salah paham, mereka memang berhati-hati, tapi seumur hidupku aku sudah terlalu akrab dengan pengintaian.” “Aku bisa tahu kapan seseorang membuntutiku.” Antonio menyandarkan punggungnya lalu menghembuskan napas panjang. “Aku bukan datang untuk membahasnya, ada sesuatu yang lebih mendesak.” “Aku perlu bicara padamu tentang Paul Burke.” “Dia telah mengontakmu bukan?” *** Berengsek, apa ini? Interogasi? Mengapa Phillip dan yang lain tidak pernah memperingatkanku soal ini sebelumnya? “Bagaimana anda mengenal Paul?” sahutku. “Katakan saja dia telah berurusan dengan orang yang salah, dan aku kemari untuk membereskannya.” Otakku berusaha mencerna informasi itu. Namun hanya ada satu kesimpulan yang terpikirkan olehku di dalam situasi ini. “Kudengar P

  • Falling for you   Episode 56

    "Jason memintamu bertemu dengan ayahnya?!" "Sebenarnya itu sebuah undangan pesta." Aku memindahkan satu persatu buku dari dalam tas lalu menaruhnya ke dalam loker."Bukan berarti mereka secara khusus mengadakan acara makan malam demi menyambut kami berdua atau semacamnya," gumamku. "Tapi tetap saja, kau akan bertemu dengan Harry Marshall!" Lauren bersiul pelan."Setahuku Jason belum pernah membawa pacar-pacarnya bertemu dengan ayahnya secara pribadi.” “… well,mungkin itu karena sebelum ini hubungan mereka berdua kurang baik," sahutku. “Tidak penting.” Lauren mengibaskan tangan di depan wajahnya. "Anyways, ini luar biasa Mia! Sama saja kau telah melakukan lompatan dalam satu millennium." ia meremas bahuku. "Astaga," desahku sambil mengunci loker lalu menyandarkan punggungku pada pintunya."Aku sudah cukup gugup memikirkan hal ini, jangan menambahinya." Dia terkekeh pelan. "Kau benar, ini momen langk

  • Falling for you   Episode 57 (Jason POV)

    “Apa kita benar-benar harus melakukannya?” Phillip mengedikkan kepalanya ke arah ponsel burner yang tergeletak di atas meja. “Telepon dia.” Aku menatap tajam padanya. Ia jelas tidak terbuka untuk penawaran lain, namun setidaknya aku berniat menunjukkan sikap protes untuk yang terakhir kalinya. Mereka tidak memberiku pilihan dari awal, meskipun bisa dibilang memang tidak ada pilihan yang lebih baik dalam hal ini. “Dengar, kami telah memverifikasi peran ayahmu dalam masalah ini. Dan jelas ia tidak tahu Antonio Benitez terlibat dalam bisnis illegal dengan kartel hingga di luar wilayah Amerika Utara.” “Bila dia tidak memiliki sekutu di negara ini, Antonio tidak akan berani menginjakkan kakinya kemari, kita perlu tahu kartu apa yang dia punyai.” “Pertama-tama kita perlu memastikan di mana mereka menahan Paul.” “Telepon dia sekarang,” ulang Phillip.Habel dan yang lainnya memusatkan pandangan mereka padaku, menunggu. Rasa

  • Falling for you   Episode 58

    "Bagaimana penampilanku?" Aku melirik cemas pada Jason yang berjalan di sampingku menapaki anak tangga di depan gedung. Kami akan menghadiri acara pra-pernikahan ayah Jason dengan ibunya Karen malam ini. Mereka mengatakan ini adalah acara sebelum upacara pernikahan, yang rencananya, akan diselenggarakan minggu depan secara sederhana di sebuah pulau terpencil yang dekat dengan Tahiti. Kabarnya seremoni pribadi itu hanya akan dihadiri oleh keluarga inti. Karen akan datang, meski ia tidak tetap tinggal setelah upacaranya selesai. Jason? Sudah jelas tidak. Oleh sebab itu Karen meneleponku dua hari yang lalu untuk menyampaikan, kalau ayah Jason serta ibunya, garis bawah, mengharuskan, kami berdua untuk datang ke acara pra-pernikahan ini. Jason bersedia datang demi formalitas. Aku? Memangnya aku bisa menolak permintaan pribadi ayahnya? Aku tahu ini tidak mudah bagi Jason, untuk berada dalam satu ruangan dengan Eva Gloss. Past

  • Falling for you   Episode 59

    “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku sebelumnya?” tuntutku. Jason mengangkat kedua belah tangannya. "Mia, kita tidak perlu membahas soal ini sekarang. Di samping itu kejadiannya sudah lama sekali," ujarnya gusar. “Tentu saja perlu. Aku jadi paham mengapa tempo hari kalian terlihat begitu mesra di klub malam!” bisikku sengit. “Kami tidak—" Seruan ayahnya memotong ucapan Jason dan membuatnya sontak berpaling. Dia memberi isyarat dengan lambaian tangan agar Jason menghampirinya. Ia beranjak sambil mengancingkan jasnya lalu berjalan mengitari meja untuk menyapa Tisha Benitez serta ayahnya. Hebat. Mantan pacar yang sekaligus anak teman baik ayahnya. "Lihat! Kau terlihat jauh lebih tampan sekarang!" pria tua itu berkata akrab, lalu tertawa dengan suara menggelegar ketika Jason ada di hadapannya. "Apa kabar, sir ?" Jason berkata sambil menjabat tangannya. "Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang kemari."&nb

  • Falling for you   Episode 60 (Jason POV)

    Hujan deras mengaburkan pandangan ketika aku melewati interstate Acapulco. Lampu jalan semakin jarang dan hutan bertebing yang berada di kedua sisi jalan raya membentang bagaikan tabir gelap tanpa tepi. Seseorang bisa saja terperosok ke ngarai-ngarai yang dalam itu dan kemungkinan tak akan ada yang dapat menemukan jasadnya hingga berbulan-bulan. Sungguh cara meninggal yang mengerikan, pikirku. Aku menyalakan lampu jauh membelah kegelapan malam sambil memacu mobilku lebih kencang. Mereka sudah dekat. Aku bisa merasakannya. Tapi ini masih tidak cukup jauh, batinku gusar. Sorot lampu samar-samar terlihat di tikungan jauh di belakang mobilku. Suara deru mesin terdengar semakin jelas. Mereka datang. Aku mencengkeram kemudi lebih erat lagi. Dua, tiga, empat… aku menghitung jumlah penguntitku dari kaca spion. Sama sepertiku mereka menambah kecepatan ketika mereka melihat mobilku. Sejenak aku berharap tak pernah menginjakkan ka

  • Falling for you   Episode 61

    Jason POV “Kita seharusnya tetap mengikuti rencana awal.” aku menyalip sebuah station wagon yang melaju pelan di kanan jalan. Kami telah memisahkan diri dari iringan mobil pengawalan Antonio dua jam yang lalu. Setelah meninggalkan bandara, iringan mobil itu terpaksa berhenti di perbatasan kota Meksiko. Ketika salah seorang dari pengawal itu melihat kerusakan pada mesin mobil yang tiba-tiba mengepulkan asap, mereka membawa kami ke mobil lain yang telah disiapkan tidak jauh dari sana, tanpa mengetahui bahwa Tisha sengaja menempatkan dua pengawal yang membantu kami menjauhi rombongan dengan mengambil jalur lain yang jauh dari jalan raya. Tisha memutar bola mata. “Tak akan berhasil. Aku perlu improvisasi.” “Ini bukan hanya soal dirimu!” “Ayahmu mengancam Mia, aku tidak ingin mengambil resiko karena kau bertindak semaumu!" Tisha menyandarkan punggungnya lalu melipat kedua tangannya di depan dada. “Cewek barumu itu,

  • Falling for you   Episode 62

    Aku memandangi orang-orang yang lalu lalang di jalanan dari balik kaca restoran.Mereka berjalan terburu-buru melintasi trotoar dengan kepala tertunduk, menghindari air hujan. Malam ini Red Roaster lebih lengang dari biasanya, tak banyak pekerjaan yang bisa kulakukan.Hujan deras yang mengguyur jalanan sejak sore tadi, tampaknya membuat sebagian besar orang memutuskan untuk berdiam diri di rumah mereka masing-masing. Aku di sisi lain, selalu menyukai hujan di musim semi seperti ini. Membuatku teringat pada acara kemah terakhirku bersama Dad. Saat itu dia membawa kami sekeluarga pergi berkemah ke Yosemite sebagai hadiah ulang tahunku yang ketujuh, sekaligus untuk menghabiskan waktu di akhir pekan. Tempatnya benar-benar bagus, aku sangat menyukainya.Ada sebuah air terjun yang sangat indah, berada di tebing batu granit. Saat senja tiba pantulan cahaya matahari akan menyinari batang air terjun itu dan membuatnya terlihat berwarn

Bab terbaru

  • Falling for you   Episode 89

    {Mia POV} Aku menggenggam tangan Jason yang menangkup wajahku sambil tersenyum haru."Thanks. Ini sangat berarti untukku." aku berkata kemudian mencodongkan tubuhku dan mencium pipinya. Jason melihatku dengan pandangan berbinar-binar."Ini adalah momen yang bagus Mia,” ujarnya dengan suara yang ditarik-tarik, senyum samar menghiasi bibirnya," dan sungguh, aku bisa melakukan ini seharian.""Kalau saja Joe tidak menonton kita dari tadi," imbuhnya kalem. Mataku melebar terkejut, aku menoleh dengan cepat dan mendapati Joe sedang berdiri tidak jauh dari mobilchevy.Ia tengah memperhatikan kami berdua tanpa berkedip. "Hai sobat, apa kabar?" Jason melambaikan tangannya dengan kasual pada Joe. Anak itu melihat ke arah chevy dengan pandangan terkesima. Melihat Jason lebih tepatnya. "Kau berhasil menghidupkan benda ini kembali." ekspresinya campuran ngeri dan takjub."Kukira dulu&n

  • Falling for you   Episode 88

    Jason memejamkan matanya, terlihat gusar. Namun ketika ia membuka mata dan memandangku lagi, aku menangkap sorot geli di matanya, seolah ia mendapati diri sedang berada dalam situasi yang konyol dan tak terduga. “Tidak juga,” ujarnya. “Itu jawaban yang aneh,” gumamku bingung. “Lantas, untuk apa sebenarnya kunci yang ada di dalam kotak itu, aku tidak mengerti…” Ia merengkuh wajahku lalu menyandarkannya ke dadanya. “Jangan dipikirkan.” Ia menghembuskan napas panjang. “Ceritakan padaku tentang kontrak terbaru Blues, apa kau menerimanya?” Aku menggangguk pelan. “Dengan syarat-syarat seperti yang kau beritahukan kepadaku,” kataku teredam. “Siapa yang menyangka.” aku berkata lirih. Setelah pementasan teater Hemingway’s, lalu OST itu dan sekarang kontrak baru ini…” “Aku menyangkanya, kau yang terlalu memandang rendah dirimu sendiri.” Aku tersenyum di dadanya. “Bagaimana denganmu? Apa syutingnya berjalan lancar?” “Ya, sutradara

  • Falling for you   Episode 87

    {Mia POV} “Kenapa aku tidak melihat ibuku dan Joe, atau Lauren malam ini?” aku bertanya seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling teater Delacorte selagi kami berjalan meninggalkan tribun. “Mereka pergi duluan.” Jason mengangguk kepada sopirnya yang menunggu, pria itu dengan cekatan segera membuka pintu belakang mobil dan menahannya untuk kami. “Aku ditunggu untuk makan malam bersama anggota yang lain,” kataku ketika Jason menggiringku masuk ke mobilnya. "Jean-Pierre mengadakan pesta untuk semua kru dan pemain di Forestier, aku wajib datang." aku mengingatkannya. "Kau tidak akan ke sana," sahut Jason ringan, ada jejak humor dalam suaranya. "Karena kau sedang diculik." *** Aku tertegun saat melihat di mana mobilnya berhenti. Jason tersenyum mengamati ekspresiku. "Kau menyukainya?" Dia membawa kami ke Montreal. Aku tertawa pelan lalu berpaling padanya. "Sepertinya kau

  • Falling for you   Episode 86

    {Mia POV} Dua belas jam sebelum pertunjukan Delacorte “Kau ikut? Aku dan Joe ingin ke Forestier.” ibuku berhenti di ambang pintu kamar saat melihatku masih belum beranjak dari depan meja belajar. “Sebentar,” gumamku tanpa mengalihkan pandangan dari layar komputer. Aku sedang menyelesaikan balasan email yang akan kukirimkan pada Blues Record. Setelah kontrak OST yang terakhir kali mereka mengajukan penawaran lain dan aku memerlukan beberapa detailnya sebelum memutuskan. Kemarin aku telah memberitahu Jason tetang prospek tersebut, dan dia mengusulkan beberapa hal dalam klausul kontraknya bila aku memang ingin kembali bekerja sama dengan label mereka. Jason sangat terperinci. Aku harus bersyukur atas pengalamannya berurusan dengan banyak agensi dan manajemen artis sejak kecil, kini itu membantuku. Sudah satu bulan sejak dia berangkat ke Prancis, dan alih-alih berbicara dan saling menan

  • Falling for you   Episode 85

    {Mia POV} Aku memusatkan pikiran, berusaha menghapal dialog yang sudah kuulangi sekitar seratus kali di kepalaku. Mencoba meredam suara-suara di sekitarku dengan berpikir lebih keras meskipun itu tak terlalu berhasil. Aku masih bisa mendengar Jean-Pierre berseru dengan lantang pada para pemain lain serta kru agar bersiap untuk adegan selanjutnya.Adegan penutup yang menentukan. Ini adalah hari terakhir dari rangkaian pertunjukan teater Hemingway's, "The Winter Snow".Sudah empat hari ini mereka mengadakan pertunjukannya di Delacorte. Bahkan malam ini penonton yang datang semakin membludak. Melihat lagi ke belakang, kupikir ini seperti mukjizat. Sampai sebulan yang lalu, aku masih berada dalam perawatan. Dokter yang memeriksaku secara teratur mengatakan meskipun luka tembak yang kualami tidak mengenai bagian yang vital, tapi trauma lukanya membuat tubuhku sempat sulit merespon obat-obatan.Mereka harus melakukan

  • Falling for you   Episode 84

    {Mia POV} “Aku belum memutuskan apapun.” Jason berkata tenang. Ia mengusap punggung tanganku yang digenggamnya dengan ibu jari. “Aku ingin memberitahumu lebih dulu.” Aku menelan ludah dengan sudah payah. ”Itu tidak ada bedanya, kau tetap harus pergi.” Jason mengalihkan pandangannya diriku, tatapannya menekuri jalinan tangan kami di atas selimut. “Sebenarnya aku memiliki beberapa prioritas.” ia berkata lalu menatapku penuh arti. “… dan kekasih yang memerlukan kehadiranku ada di daftar teratas.” Dia ragu karena aku. Untuk sesaat hatiku diliputi kebahagiaan. Sampai perkataannya tersebut membuatku berpikir ulang tentang banyak kemungkinan, dan apa jadinya bila dia mengabaikan kesempatan dalam hidupnya demi aku. Jason telah melakukan banyak hal untukku, bukan saja mendukung namun dia juga menciptakan kesempatan-kesempatan hingga impianku menjadi penyanyi terwujud. Kesal dan frustasi karena sadar tidak mungkin m

  • Falling for you   Episode 83

    {Mia POV} Aku mengerenyit membayangkan wajah Jason yang muram dilanda kecemasan tatkala menungguiku tidak sadarkan diri berkali-kali. Apa yang dia rasakan saat itu ketika mengira aku mungkin tidak akan selamat. Dan betapa kelamnya perasaan Jason saat itu. "Kupikir aku tak bisa membantahnya," gumamku pelan sambil memeluknya lebih erat."Dalam hal itu kita memiliki pikiran yang sama, Jason." Aku merasakan ia mengangguk di puncak kepalaku. "Bagus, kalau begitu kau tahu, kau tidak akan tampil dalam pertunjukan itu." ia berkata singkat. Aku melepaskan diri lalu mendongak melihatnya. "Apa? Tidak. Ibuku akhirnya tidak lagi menentangku dan dokter bilang aku punya peluang, kau tak bisa mencegahku." “Lagipula aku hanya … hanya bernyanyi, dan melakukan sedikit tarian di atas panggung, itu saja!” Jason memejamkan mata dan mendesah. “Ya Tuhan, “katanya letih. “Sebaiknya kita bicarakan masalah ini lagi nanti

  • Falling for you   Episode 82

    {Jason POV} Malam itu kondisi Mia kembali menurun. Obat-obatan yang diberikan kepadanya tidak bekerja dan luka di punggungnya mengalami pembengkakan. Dia tidak sadarkan diri dan demam tinggi membuatnya mengigau nyaris sepanjang malam. Saat sedang cemas menunggui di luar kamar rawat Mia sementara para dokter menanganinya dalam ruangan isolasi untuk mencegah infeksi yang lebih parah, Emma Summers, ibu Mia menghampiri dan duduk di sampingku. “Transfusi darah baru saja selesai, mereka ingin mengetes Joe juga tapi kukatakan itu tidak perlu, mereka bisa mengambil jumlah darah yang mereka butuhkan diriku.” Aku mengangguk muram. Dia menghela napas panjang. “Saat para polisi menjemputku di bandara dan mengatakan apa yang telah terjadi pada putriku, aku tak bisa memercayainya.” Emma berkata tanpa menatapku. “Waktu itu kupikir mereka pasti salah orang. Bagaimana mungkin Mia, putri kecilku—” kata-katanya tersekat. Wajahnya e

  • Falling for you   Episode 81

    {Jason POV} “Pergilah beristirahat, aku akan menjaga Mia.” aku mendengar Karen berbicara di belakangku, mencoba membujukku untuk yang kesekian kalinya sejak semalam agar mau beranjak dari sisi ranjang Mia. Karen datang setelah Grams dan kakekku pergi. Ia membawakan baju serta beberapa barang yang kuminta padanya, dan berkata dengan nada khawatir bila aku pasti juga butuh ditemani. Aku hanya membutuhkan satu hal. Aku menggenggam jemari Mia dengan kedua tangan dan menyurukkannya ke bawah dagu, mengamati matanya yang terpejam. “Apa yang terjadi setelah berita kecelakaanku di Meksiko waktu itu?” “Menurutmu?” sahut Karen heran. “Mia menunggumu pulang, Jason. Dia berharap kau akan datang, dan memberinya pelukan hangat di hari ulang tahunnya.” “Tapi kau memberinya bom, menghancurkannya berkeping-keping karena berita kematianmu,” ujarnya murung. Aku mengulurkan tangan untuk menyapu sejumput r

DMCA.com Protection Status