Share

Bab 28

Penulis: Sinda
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-21 09:07:35

Hujan yang turun sejak pagi membuat suasana hati Mahira makin sendu. Ditengah segunung rindu untuk keluarga, perempuan itu masih harus sedih karena sikap Riga.

Pria itu sering pergi belakangan ini. Katanya, mengurusi pekerjaan. Mahira percaya saja. Kalau pun Riga berbohong, memang dia bisa apa?

Sehari-hari, Mahira hanya bisa berdiam diri di rumah. Mengerjakan tugas rumah, lalu bosan sepanjang hari. Sedikit bagus kalau Riga pulang, ia bisa punya teman bicara sebentar. Namun, akhir-akhir ini, hanya Albert yang datang untuk menjaga rumah.

Di tengah lamunan, Mahira melihat beberapa anak datang ke tanah lapang di depan rusun. Bocah-bocah itu mulai bermain bola di tengah hujan.

Pemandangan itu membuat ujung bibir Mahira tertarik ke atas. Anak-anak itu saling berteriak, saling mengejar, lalu tertawa-tawa. Sungguh penampakkan yang sedikit menghibur hati.

Tak ingin hanya menontoni, Mahira turun ke bawah dengan lift. Ia datangi anak-anak itu, kemudian meminta izin untuk diajak bermain. Walau bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Falling for Dangerous Man    Bab 29

    Ada yang mengetuk rumah Riga pukul tiga dini hari. Riga yang memang belum tidur, keluar dari kamar dan membukakan pintu. Bukan orang yang lelaki itu lihat, tetapi sesuatu.Ia mengambil secarik kertas yang ditaruh di atas benda itu. Di sana ada tulisan. Yang menegaskan kalau benda yang dikirim khusus untuk Mahira.Riga menatapi benda itu dengan tatapan dingin. Ia sudah tebak ini akan terjadi. Baginya, ini bukan masalah. Tinggal menyingkirkan benda itu saja dan selesai. Namun, ini tak bisa sesederhana itu lagi sekarang.Lelaki itu membiarkan pintu rumahnya terbuka. Ia ke kamar untuk membangunkan Mahira. Setelahnya, Riga membawa sang istri ke depan pintu."Ini yang kau inginkan?" ucap Riga saat menemukan istrinya membeku dengan tatapan membeliak."Ri--Riga ...." Mahira menarik napas. Tangannya yang gemetar menutup mulut. Perempuan itu luar biasa terkejut dan takut."Aku sudah bilang untuk tak memberinya uang.""Di--dia ibunya Joseph?" Air mata Mahira tumpah di pipi. "Ke--kenapa? Apa--apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Falling for Dangerous Man    Bab 30

    "Riga membunuh kekasihnya Damian," kata Alex mengulang.Lelaki itu meraih tangan Mahira, saat dilihatnya wajah perempuan itu diliputi gusar. Ia berikan senyum teduh, berharap itu bisa membuat Mahira lebih tenang.Alex memulai cerita dengan menyebutkan nama kekasih saudara kembarnya. Agnes."Riga tahu kalau Agnes hanya ingin balas dendam pada Damian. Agnes bahkan merayu Riga di belakang Damian. Karena itu, tanpa pikir dua kali, tanpa memberitahu siapa pun, Riga melenyapkan Agnes."Meski berusaha bersikap tegar, tetapi Mahira tetap saja merasakan tangan dan bibirnya bergetar. Bagaimana bisa begitu mudah bagi Riga untuk melenyapkan seseorang, bahkan tanpa memberitahu dulu alasannya?Sebenarnya, Riga ini siapa?"Setelah Agnes tewas, saat Damian berusaha membalaskan kematian kekasihnya, Riga memberitahu kami alasan dia melakukan itu. Beberapa percaya, Damian salah satu yang tidak ingin percaya."Alex menambahkan. "Kami kira, yang selama ini diam-diam mengincar nyawa Riga adalah anaknya bib

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Falling for Dangerous Man    Bab 31

    Telapak tangan Mahira terasa lembab saat memegangi kenop pintu. Menarik napas beberapa saat, perempuan itu menarik benda di depannya hingga terbuka.Mahira mengenyit. Dua orang, sepasang manusia berdiri di depan pintunya. Dua orang yang asing, belum pernah ia temui dan terlihat sangat ... bekelas.Yang pria, meski rambutnya sudah setengah memutih, dengan setelan kemeja dan celana jin, lelaki yang Mahira taksir lebih tua dari ayahnya itu masih terlihat gagah. Garis wajahnya tegas, tulang pipinya lumayan tinggi, dan matanya hitam.Satu lagi seorang wanita dengan pakaian terusan berwarna hitam. Tatapannya tampak menyelidik, meski melempar senyum ramah pada Mahira."Apa kau Mahira?"Ia mengangguk. Cukup heran karena ternyata tamunya bisa menggunakan bahasa yang serupa dengannya."Kalian siapa?"Mahira sudah belajar dari keadaan. Pun, kata Riga, kalau ada yang bertamu, jika tidak dikenal, maka lebih baik tidak diperbolehkan masuk. Dan Mahira menuruti saran itu, sebab tak ingin menjadi sasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Falling for Dangerous Man    Bab 32

    "Paman dan Bibi itu punya bisnis yang agak menyeramkan."Baru datang beberapa menit yang lalu, Alex menghampiri Mahira yang sedang menonton di ruang tamu. Bertanya kabar, melempar banyak senyum, kemudian sepupunya Riga itu memulai topik utama dengan kalimat yang terus-terang saja, membuat Mahira penasaran.Tidak menoleh, sejak tadi bersikap tak acuh, Mahira sebenarnya sudah tahu maksud Alex datang sore ini. Pasti untuk menjelaskan sesuatu. Mahira sudah paham polanya.Bila ia berselisih paham dengan Riga, maka Alexlah orang yang akan menengahi. Memberi penjelasan yang Mahira inginkan, yang tak bisa suami si perempuan lakukan.Menyebalkan. Sungguh Mahira jengkel dengan sikap Riga ini. Memang, apa sulitnya lelaki itu sendiri yang memberi penjelasan?"Sayang? Kau dengar aku?"Mahira menengok pada lelaki di sampingnya. "Kau sepupunya Riga atau babunya? Kenapa kau selalu mau disuruh melakukan ini?"Alex mengulum senyum. Matanya berbinar karena akhirnya Mahira sudi menatap."Aku tidak suka m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Falling for Dangerous Man    Bab 33

    Alex tercenung saat mendengar Riga selesai berucap."Apa katamu?" Pria itu bertanya untuk memastikan tidak salah dengar.Riga yang duduk di sofa melirik. "Pertemukan aku dengan Damian," ulang lelaki itu.Untuk pertama kalinya, Riga ingin menghadapi Damian. Menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Selama ini, pria itu hanya diam saja, membiarkan sepupunya terus menuduhnya sebagai pembunuh."Kalian mau saling menghabisi?""Kalau itu memang bisa menyelesaikan ini semua."Riga ingin menyudahi satu per satu masalahnya. Damian ini salah satunya. Ia ingin menjelaskan, bahwa pelenyapan yang ia lakukan pada Agnes, semata karena ingin melindungi Damian. Bukan seperti tuduhan Agnes, yang berkata Riga marah karena Agnes menolaknya.Kalau pun nanti Damian tidak percaya, maka jalan terakhir untuk menyudahi ini, seperti yang Alex katakan tadi harus terjadi, tak masalah. Yang penting, masalah ini harus selesai.Riga tak ingin terus-terusan dibuat cemas. Ia tak mau terus-terusan tak pulang ke ruma

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Falling for Dangerous Man    Bab 34

    "Kenapa menatapku seperti itu? Makanlah. Aku membuatnya khusus untukmu, Mahira."Pada Alex yang tersenyum di depannya, Mahira bergerak mundur hingga punggung rapat dengan kepala ranjang. Makanan yang pria itu suguhkan ia tatapi lekat."Kenapa, Mahira? Apa kepalamu masih sakit?"Hal terakhir yang Mahira ingat sebelum terbangun di tempat asing ini adalah, ia dan Alex mengalami kecelakaan. Kepala Mahira memang agak sakit, tetapi bukan berarti ia lupa semua hal.Lelaki di tepian kasur berusaha menyentuh rambut Mahira. Namun, si perempuan segera tepis."Makanlah. Kau pasti lapar."Mahira menumpuk keberaniannya. Perempuan itu membalas tatapan dingin lelaki di hadapan."Di mana Alex?" tanyanya dengan suara bergetar.Laki-laki itu tersenyum jenaka. "Alex? Aku di sini." Dia mengangkat rambut yang menutupi dahi. "Lihat? Aku punya bekas luka."Mahira menggeleng ingkar. Ia jauh lebih yakin dengan apa yang dilihat. Pertama, Alex selalu menambahkan panggilan 'Sayang' tiap kali bicara padanya. Dan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Falling for Dangerous Man    Bab 35

    Warning! 18+Keluar dari gedung tempat ia berlatih tembak, Mahira menemukan Riga di depan. Lelaki itu langsung melempar senyum mengejek. Mahira duga, itu pasti karena wajah lesunya.Riga mengabulkan permintaan Mahira. Lelaki itu memberi izin untuk belajar menembak. Belajar menembak dengan peluru tajam, peluru asli. Pagi tadi Riga mengantarkan Mahira ke sini, dan sore ini si suami datang untuk menjemput.Mungkin tak murni untuk menjemput, tetapi untuk mengejek."Bagaimana? Gendang telingamu sudah pecah?" Tawa Riga mengiringi pertanyaan dengan nada menghina itu, saat si lelaki masuk ke mobil.Mengenakan seat belt-nya, Mahira hanya memasang ekspresi cemburut. Ia lelah, tetapi masih harus menerima ejekan."Kenapa tidak sekalian pingsan saja tadi di sana?" Riga mengungkit apa yang ia dengar dari temannya, si pemilik tempat belajar menembak.Mahira sempat histeris tadi. Saat mendengar suara dentuman peluru dari orang yang berlatih di bilik sebelahnya, perempuan itu berteriak terkejut, berjo

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Falling for Dangerous Man    Bab 36

    Warning! 18+ Riga terbangun dan menemukan Mahira masih terlelap di sampingnya. Perempuan itu menjadikan lengan Riga sebagai bantal lagi. Segera si lelaki menarik tangannya yang sudah terasa pegal.Ia menyampingkan tubuh, menatapi wajah lelap Mahira beberapa saat, kemudian pandangannya turun ke arah dada si istri yang sudah penuh dengan cap bibir dan giginya. Senyum tipisnya muncul. Riga ingat kalau Mahira berhasil mengalahkannya malam tadi."Aku sudah selesai. Bagaimana denganmu? Kau bisa puas hanya dengan ini?""Kau gila? Aku bahkan belum mendapatkan apa-apa.""Kalau begitu, apa artinya kau kalah? Kau masih menginginkanku, sementara aku sudah tidak?""Terserah kau saja. Menang atau kalah, aku harus memasukimu sekarang juga. Aku akan meremukkanmu, lihat saja."Sedikit kesal karena mengingat kekalahnnya itu, Riga mencengkeram pipi Mahira yang masih pulas. Niatnya hanya ingin melakukan satu kali, tetapi pipi gadis itu terasa begitu menggemaskan saat ia jepit dengan jari. Jadi, Riga men

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21

Bab terbaru

  • Falling for Dangerous Man    Mahaya

    Ini sudah tidak benar. Riga harus dihentikan, atau pria itu akan membuat semua orang babak belur, seperti Alex.Dengan langkah tergesa dan mata dipenuhi sorot kesal, Mahira keluar dari kamar. Perempuan itu menemukan suaminya ada di lantai bawah, ruang tamu. Bersama Alex dan keluarga mereka yang hari ini berkunjung.Mahira baru saja selesai mandi. Dan selama mandi tadi, ia terus terpikirkan sikap Riga yang sudah kelewat batas. Hari ini Alex, besok, pria itu bisa saja memukul ayah mertuanya atau suaminya Leoni."Riga!" panggil Mahira. "Berikan Mahaya pada Ibuku."Lelaki yang Mahira panggil mengaitkan alis, dengan bibir rapat dan berkerut. Dekapannya pada bayi di gendongan mengerat, tetapi tetap lembut."Kenapa?" tanya lelaki itu dengan suara tenang, tetapi tak rela. Lihat, belum apa-apa, Riga sudah seperti akan menghajar seseorang. Mahira tak habis pikir."Aku harus bicara padamu. Biarkan Ibu menggendong Mahaya."Menyipitkan mata pada istrinya, Riga memalingkan pandang pada wajah bayi

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 17

    Mahira terperanjat saat merasakan tubuhnya dipeluk dari belakang. Perempuan itu berbalik, lalu menemukan jika pelakunya adalah sang suami."Kenapa kau bangun pagi sekali?" ucap Riga sembari menyandarkan dagu di bahu Mahira."Aku tak ingin tidur dulu, hingga lupa membuat sarapan untuk Righa. Dia harus sekolah pagi ini.""Tapi kau baru tidur satu jam lalu."Menyungging senyum mengejek, Mahira berkata, "Dan itu karena ulah siapa?" Mahira menyentak sedikit kuat pisaunya yang sedang mengiris daun bawang.Dahi Riga berlipat. "Ulahmu tentu saja," balas pria itu dengan nada menuduh."Aku?" Mahira berbalik. Ia angkat pisau di tangan setinggi dada. "Sebutkan di mana salahku, saat kau yang tak bisa mengendalikan nafsu?"Riga melirik ujung pisau di tangan Mahira, lalu wajah perempuan itu bergantian. "Sedang berusaha menakutiku?"Mahira menggeleng dan memberikan ekspresi polos. "Aku bertanya.""Itu salahmu. Siapa suruh kau terasa enak sekali?" Tersenyum nakal, Riga menyangga dua lengannya di masin

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 16

    "Apa yang bagus dari wajah Ayah, Ibu?"Pertanyaan dari anaknya itu membuat Mahira menegakkan kepala yang semula rebah di samping suaminya yang tertidur. Pada sang anak, ia melempar senyum heran."Kenapa bertanya begitu?"Righa mengangkat bahu. Raut wajahnya terlihat sedikit murung."Ayah dirawat sejak lima hari lalu. Paman Alex bilang, dia akan segera membaik. Tapi, kenapa ibu terus menatapi wajah Ayah seperti itu? Memang apa yang menarik dari wajah Ayah?"Mendengar penuturan panjang sarat nada cemburu itu, Mahira beranjak dari kursi. Dengan senang hati ia berpindah ke sisi kanan ranjang Riga, duduk di samping putranya."Kau marah aku memandangi ayahmu?" Mahira memeluk anaknya dari samping.Righa menatap ibunya, kemudian memamerkan senyum malu. "Ibu seperti lupa padaku. Sejak Ayah masuk rumah sakit, Ibu selalu menemani dan menatapi wajah Ayah seperti tadi."Mahira mengangguk saja. Ia eratkan dekapan pada Righa, memberi kecupan ke kepala bocah itu."Tidak ada yang menarik, ya?"Mahira

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 15

    Riga tumbuh di keluarga yang bisa disebut berbahaya. Ayahnya menjalankan bisnis judi pada awalnya, sebelum bergerak ke ranah perdagangan organ. Meski punya ibu yang sering mengekpresikan kasih sayang secara verbal atau lewat tindakan, tetapi sejak kecil, Riga kesulitan melakukan itu.Pria itu tak tertawa saat teman-temannya terbahak akan sebuah lelucon. Riga tak tersenyum dan malah menaikkan alis saat ada gadis yang mengucapkan terima kasih atau terang-terangan mengaku perasaan padanya. Karena itulah ia memilih Sandra sebagai istri.Sandra yang hidup di lingkungan yang sama dengannya membuat Riga yakin perempuan itu akan bisa mengimbanginya. Riga tak perlu repot menjadi peka atau memberi servis menggelikan seperti pelukan, kecupan, atau kata-kata manis pada perempuan itu.Pemikiran Riga soal itu nyatanya benar. Lima tahun berumahtangga, ia dan Sandra baik-baik saja. Setidaknya, sampai kebohongan Sandra terkuak dan mereka berpisah.Urusan perempuan, sebenarnya Riga tak terlalu peduli.

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 14

    "Ibu, bisa aku pergi main bola dengan ayah?""Besok saja, Righa.""Ibu, boleh aku meminta ayah untuk membuatkanku layangan?""Besok saja, Righa. Ayahmu banyak pekerjaan.""Ibu, apa hari ini Ayah akan mengantar dan menjemputku ke sekolah?""Ibu saja yang mengantar dan menjemput. Ayahmu sibuk, besok saja, ya."Beberapa hari belakangan, Riga selalu memergoki istrinya memberi jawaban demikian pada anak mereka. Besok, besok, besok. Perempuan itu seolah menjauhkan ia dari sang anak. Membuat si bocah murung dan ia bingung.Namun, malam ini, ia tak bingung lagi. Pria itu sudah mendapatkan jawaban mengapa istrinya bersikap demikian.Barusan, Mahira menolaknya. Dengan alasan yang kurang lebih mirip dengan yang perempuan itu berikan pada anak mereka.Besok.Riga tidak memaksa. Pria itu berbaring telentang, membiarkan Mahira memunggunginya. Sedari tadi istrinya diam, tetapi ia yakin Mahira belum tidur."Riga?"Panggilan itu membuat Riga tersenyum sinis. Dasar perempuan banyak drama. Ia yakin, Mah

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 13

    Bersandar di depan meja kerjanya, Riga menatap tajam pada Alex yang duduk di depannya. Hari ini, pria itu meminta sang sepupu untuk datang. Riga menuntut banyak penjelasan.Pertanyaan pertama sudah disuarakan tadi. Soal mengapa bisa Righa tahu soal Renzo dan Lena. Riga sudah menunggu selama dua menit, tetapi sepupunya masih saja diam."Alex?"Alex berdecak kesal. "Menurutmu karena apa? Hanya kau yang otaknya mirip babi busuk. Bukannya menjaga istrimu, kau malah menyuruhnya pergi."Riga menendang kaki kursi Alex, hingga sepupunya itu nyaris terjungkal. "Aku tidak meminta pendapatmu. Jelaskan, sejak kapan Ayah berhubungan dengan Mahira."Menghela napas, Alex memilih membuat ini mudah. Riga tak akan membiarkan lepas, seelum mendapatkan apa yang diinginkan. Maka itu, si lelaki pun mulai menjelaskan."Aku memberitahu mereka saat aku tahu Mahira hamil. Sejak itu, mereka sering menghubungi Mahira. Saat Righa lahir, mereka datang menjenguk.""Diam-diam?"Alis Alex mengait. "Kau melarang siapa

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 12

    "Kau mendapatkan alamatnya?"Alex menatap Mahira dengan gurat cemas. Pria itu memberikan secarik kertas berisi apa yang perempuan itu minta. Menghela napas, sepupunya Riga itu mengusapi kepalanya berkali-kali.Mahira melakukan sesuatu di belakang Riga. Sehari setelah pertemuannya dengan Albert, perempuan itu menghubungi Alex untuk meminta bantuan.Ia merasa perlu melakukan sesuatu. Karena Albert sudah mulai menyatakan perang, maka Mahira juga harus mengambil tindakan. Mahira ingin mengusahakan sesuatu, agar Riga tak sampai harus berhadapan dengan Albert.Maka, jalan inilah yang Mahira pilih. Seingatnya, Albert pernah bercerita kalau lelaki itu punya seorang paman. Jadi, Mahira meminta Alex mencari tahu alamat pamannya Albert dan akan mendatanginya."Kau yakin ini akan berhasil, Mahira?" tanya Alex dengan wajah sangsi."Aku perlu melakukan sesuatu, 'kan? Kau juga pasti paham kalau aku tak mungkin menuruti kemauan Albert." Mahira naik ke motornya.Demi keamanan semuanya, Mahira putuskan

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 11

    Riga melirik pada anak lelaki di kursi penumpang mobilnya. Pria itu mengurungkan niat untuk segera menyalakan mesin mobil. Ia tertarik dengan penjelasan sang anak soal ciri-ciri kakeknya.Sore ini Riga mengantar anaknya jalan-jalan. Sekadar berkeliling taman, lalu membeli es krim. Mahira tak ikut, sebab Riga bersikeras mereka harus naik mobil, bukan sepeda motor si perempuan.Barusan, Riga iseng bertanya bagaimana karakter kakeknya Righa, ayahnya Mahira. Namun, ciri yang anaknya sebutkan malah lebih mirip Renzo daripada Adi.Rambutnya sudah memutih seluruhnya. Kalau bicara dengan suara pelan dan lembut. Suka membelikan mainan pistol air. Namun, jarang tersenyum atau tertawa."Kau yakin kakekmu seperti yang kau sebutkan tadi?"Righa mengangguk."Kapan terakhir kau bertemu dia?"Righa berusaha mengingat. "Satu bulan lalu sepertinya. Tapi, Kakek datang sendirian, Nenek tidak ikut. Katanya, Nenek sedang tidak sehat, jadi tidak kuat naik pesawat."Firasat Riga makin kuat. Setahunya, orang

  • Falling for Dangerous Man    Mahira - 10

    Mahira mengulum senyum untuk yang kesekian kali, saat rambutnya pelan-pelan dibasahi. Perempuan itu masih tak percaya kalau sekarang Riga sedang berdiri di depannya, tengah mencuci rambutnya.Sebenarnya, ia bisa mengerjakan ini sendiri. Namun, permintaan asal yang ia suarakan beberapa saat lalu malah ditanggapi serius oleh Riga. Pria itu bilang mau mencucikan rambut Mahira, kemudian pergi keluar kamar untuk mengambil kursi.Terlalu bodoh untuk menolak, 'kan? Kapan lagi ia dapat perlakukan manis dari preman satu ini?"Apa Alex harus ikut dengan kita?"Protes itu Mahira tanggapi dengan memutar bola mata. Lagi. Ini sudah ketiga kalinya Riga bertanya. Kentara sekali pria itu tak setuju Alex ikut makan bersama mereka malam nanti di sini."Kerjakan saja tugasmu. Jangan mengulang pertanyaan yang sudah kau ketahui jawabannya."Riga melirik kesal. Namun, pria itu kembali fokus mengerjakan rambut Mahira. Setelah seluruh bagian rambut perempuan itu basah, ia mulai menuangkan sampo."Rambutmu aka

DMCA.com Protection Status