Percuma pergi kesana, bukan nya senang,
Itu hanya akan membuatnya semakin sakit hati.~Fall In Love Again~Tok tok tok
Terdengar pintu rumah stevie yang diketuk. Siapa yang bertamu sepagi ini ? Ini bahkan baru pukul 9 pagi.
“Halo dek” sapa seseorang saat stevie membuka pintu rumahnya
“Kak panji ?!” teriak stevie kencang saat melihat ternyata kakak nya yang berdiri disana.
“Uhh, adek kakak ini enggak pernah berubah. Suaranya masih aja kek toa” kata kak panji
“Hehe, kakak apa kabar ? Sini masuk dulu” ajak stevie.
Ternyata kakak nya tidak sendiri. Disana juga ada kak rani istrinya. Jangan lupakan dua bocah kecil itu, diandra dan dika.
“Halo aunty” sapa diandra dan dika. Mereka sangat menggemaskan
“Haloo sayang, lucunya ponakan aunty” kata stevie gemas sambil mencubit pipi mereka
“Jangan dicubitin dek. Makanya cepet nikah. Bi
Setahu gue, cinta pertama itu untuk susah dilupain~Fall In Love Again~Sudah sebulan stevie tidak bertemu dengan batara. Ada sedikit rasa yang kosong dihatinya, tapi itu tidak merubah kesehariannya.Sejauh ini rasanya baik-baik saja, bahkan seperti menemukan kembali ketenangannya yang dulu."Vie" panggil salsa. Mereka sedang berada di dapur kantor sekarang"Iya sa""Lo masih kepikiran sama batara ?" Tanya salsa"Enggak kok. Sama sekali enggak" kata stevie"Masa ?, dia kan cinta pertama lo" kata salsa“Setahu gue, cinta pertama itu untuk susah dilupain” lanjut salsa"Dasar mesum. Kebanyakan bergaul sama kevin nih jadi gini. Cinta mulu ujung-ujungnya" ejek stevie"Ihh, kesel deh gue"kata salsaDia membuat wajah seolah-olah sedang marah."Nah itu. Mirip banget sama kevin" kata stevie lagi
"Udah enggak usah kepo, girls secret" kata stevie pada kevin yang diangguki oleh salsa. Dia bisa membaca raut wajah penasaran dari kevin. Itu sangat jelas.Saat sedang asyik berbincang, stevie menerima panggilan masuk dari mba irene“Eh bentar” kata stevie menghentikan obrolan mereka sebentar"Halo mba" sapa stevie"Iya, halo vie. Bisa tolong datang kerumah mba nggak ?" Tanya mba irene"Bisa mba. Sekarang ?" Tanya stevie"Iya sekarang. Cepetan yah vie, mba tunggu" kata mba irene, lalu telepon dimatikan setelah itu."Kenapa vie ?" Tanya salsa dan kevin bersamaan"Cie yang samaan" ledek stevie"Lo itu kebiasaan deh" kata salsa"Enggak tahu juga sih, di minta kerumah mba irene" jawab stevie"Sekarang ?" Tanya kevin"Tuh kan kalian kepo banget. Ya iya sekarang dong, kalau nunggu kalia
"Sebenarnya kalian kenal dari kapan sih ?" Tanya mba irene penasaranStevie menarik napas pelan dan menghembuskan nya."Dari awal kuliah sih mba. Waktu hari pertama ospek dia tiba-tiba nyander dibahu stevie, lama juga sih, sampe dicie-ciein senior juga enggak peduli gitu.” Kata stevieTerus besoknya diklaim pacar sama batara. Padahal waktu itu stevie sama sekali enggak kenal dia itu siapa. Tapi pas beberapa hari kemudian dia malah ngilang. Dan sekarang, setelah sembilan tahun, dia tiba-tiba muncul lagi" jelas stevie lagi"Alhamdulillah" kata papa, mama, dan mba irene bersamaan dengan raut wajah lega."Kok malah bersyukur ?" Bingung stevie“Itu artinya jodoh sayang” ucap mama“Papa enggak nyangka batara seberani itu” kata papa yang hanya diangguki mama dan mba irene."Kisahnya mulus banget gitu. Nggak nyangka batara bisa suka sama cewek juga" kata mba irene
Singkatnya, mereka tidak setegar kamu danmungkin saja masalahmu tidak serumit mereka.~Fall In Love Again~Tak berselang beberapa lama, stevie menerima panggilan masuk dari nomor tak dikenal, nomor itu sepertinya sama dengan nomor yang menghubungj nya tadi. sepertinya itu nomor telepon rumah"Halo" sapa stevie"Halo vie, ini bi ani. Bibi ketemu nomor non dari mba irene" sapa suara diseberang sana"Iya bi, enggak papa kok. Ada bi ?, bibi baik-baik aja ?" Tanya stevie."Bibi baik-baik aja, tapi yang enggak baik itu tuan batara" kata bi ani terdengar risau"Kenapa dia bi ?""Tuan udah seminggu enggak keluar kamar. Enggak mau makan juga. Pintunya enggak pernah dibuka, jadi bibi enggak tahu tuan ngapain aja didalam" jelas bi aniStevie memakai seatbelt nya dan mulai berbicara."Palingan dia lagi tidur bi, atau hibernasi" jawab stevie
Dia melihat pintu itu dan ada tombol untuk memasukan password kesana“Enggak ada yang tahu password nya ?” tanya stevieMereka semua menggeleng“Enggak pernah ada yang masuk kesini gitu ?” tanya stevie lagiKenapa batara malah mengurung diri di kamar seperti itu ? Stevie bahkan tidak menyadari itu saat terakhir kali dia datang kesini.“Enggak pernah ada yang masuk ke kamar ini lagi setelah kedatangan tuan. Pintunya juga diganti setelah itu” jelas bibi"Gimana ini non ?" Tanya bi ani"Tenang bi, semuanya tenang. Nanti saya coba cari solusinya" bujuk stevie"Bi tau tanggal lahirnya batara ?" Tanya stevie“Iya non” jawab bibiMereka mencoba memasukkan tanggal itu namun gagal.Oh astaga, apa-apaan itu. Biasanya orang-orang akan membuat password dari tanggal lahir mereka. Tapi batara tidak.Stevie masih mencoba lagi dengan memas
"Udahlah vie. Aku enggak sanggup kalau liat kamu bahagia sama orang lain" kata batara"Kenapa sih disaat aku mulai nerima kehadiran kamu, kamu malah pengen pergi. Kamu mau balas dendam ?" Tanya stevie"Ya udah. Percuma aku datang buru-buru kesini. Sampai-sampai ngebut dijalanan. Tapi sampai sini kamu malah mau bunuh diri. Dasar brengsek. “ kata stevie kencang“Bunuh diri aja sana, nanti jangan gentayangin aku, aku mau cari pacar baru dulu" kata stevie lalu berbalik untuk menghindari tatapan batara“Beib” panggil batara"I am sorry. please don't go" kata batara yang sekarang memeluknya dari belakang."Jangan peluk-peluk. Nanti calon pacar baru ak-" kata stevie mengambang begitu sajaStevie terdiam. Batara membalikkan tubuh stevie agar menatapnya dan mulai menciumnya sekarang, lama dan stevie masih setia menutup mulutnya"Aku enggak mau kamu omongin t
Ucapan itu do'a, jadi berbicara yang baik-baik saja, siapa tahu terkabul :)~fall in love again~Tangan kiri batara masih menggenggam tangan stevie dan tangan kanan nya sudah stevie balut dengan pakaian batara yang dia temukan di sofa dekat tempat tidur tadi."Jangan dilepas sayang. Aku marah loh" kata batara saat stevie ingin melepas genggaman tangan mereka"Iya iya. Dasar manja" kata stevieStevie mencari kontak dokter sesuai arahan batara"Halo dok, selamat siang" sapa stevie"Siang. Ini dengan siapa ?" Tanya dokter itu“Saya-“Ekhem” dehem batara“Bilangin calon istri aku” kata batara menyuruh stevie mengatakan itu. Sebenarnya stevie ingjn menolak. Tapi itu hanya akan memperlambat waktu."Saya, calon istri batara" jawab stevie.Dia merasa aneh saat mengatakan itu. Tapi lihatlah wajah batara. Dia terlihat s
Stevie mendekat ke arah tempat tidurnya lalu memijat kepalanya pelan"Beib" panggilnya"Iyaa" jawab stevie seadanya"Masih marah sama aku ?" Tanya batara"Masih" jawabku. Dia lalu membuka matanya menatapku"Maaf udah bikin kamu khawatir" kata batara. Dia memberi isyarat agar aku membantunya bersandar pada sandaran kasur"Makan dulu" kataku sambil memberinya minum dan menyuapinya"Bei-""Ssttt, makan dulu" kata ku. Aku masih enggan berbicara dengannya. Dia hanya memakan makanan itu dengan diam.Setelah beberapa lama dalam keadaan sunyi, batara mulai berbicara"Beib. Jangan diam-in aku kayak gini, tolong" kata batara"Aku minta maaf udah buat kamu khawatir" lanjutnyaStevie lalu meletakkan bekas makanan itu diatas nakas."Kamu tahu seberapa paniknya mba irene tadi ?" Tanya ku
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya